• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VII SMP NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VII SMP NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VII SMP NEGERI 8 MEDAN T.P. 2013/2014

Oleh :

Amelia Sinaga

NIM. 4103141005

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA MATERI POKOK

EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VII SMP NEGERI 8

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Amelia Sinaga (4103141005)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan mengajar di kelas melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada materi pokok Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan sebagai subjek penelitian adalah kelas VII-2 yang berjumlah VII-28 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda serta lembar observasi untuk pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh posttest pada siklus I dengan rata-rata nilai 77,04 dan posttest pada siklus II diperoleh rata-rata nilai 90,43. Persentase peningkatan aktivitas siswa terjadi pada aktivitas 1 (mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru) sebesar 4,47%, aktivitas 2 (keaktifan dalam kelompok diskusi) sebesar 14,28%, aktivitas 3 (mengajukan pertanyaan) sebesar 8,04%, aktivitas 5 (menyelesaikan persoalan) sebesar 6,25%, dan aktivitas 6 (mencatat hasil diskusi) sebesar 5,36. Pada aktivitas 4 (mengungkapkan ide atau pendapat) tidak terjadi peningkatan. Dapat disimpulkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada materi pokok Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 membuktikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat digunakan sebagai alternatif lain dalam pembelajaran biologi.

(4)

The Application Of Cooperative Learning Model TGT Type (Teams Games Tournament) On The Subject Of Ecosystem

To Increase Activity And Student Learning Achievement Grade VII Of SMP Negeri 8 Medan

Academic Year 2013/2014 Amelia Sinaga (4103141005)

Abstract

The research is aimed to improve student’s learning achievement and activities in class through cooperative learning method Teams Games Tournament on the subject of the Ecosystem of the students of VII grade of SMP Negeri 8 Medan academic year of 2013/2014. This is an action research and consists of two cycles and as a research subject is a class VII-2, amounting to 28 students. The instruments used is the achievement test in the form of multiple-choice and observation sheet for observation of the students during the learning activity. From the results obtained by analysis of the posttest in the first cycle with an average value of 77.04 and a posttest in the second cycle is obtained mean value 90.43. Percentage increase student activity occurs in activity 1 (listen and pay attention to the teacher's explanation) by 4.47%, activity 2 (activity in group discussion) was 14.28%, the activity of 3 (ask a question) of 8.04%, the activity of 5 (resolve the issue) of 6.25%, and the activity of 6 (noting the results of the discussion) of 5.36. In activity 4 (expressing ideas or opinions) there was no increase. It can be concluded that the application of cooperative learning Teams Games Tournament type on the subject of The Ecosystem for students of VII grade of SMP Negeri 8 Medan academic year 2013/2014 has contributed to the improvement on both student’s learning activity and achievement. Cooperative learning, of Teams Games Tournament models, can be applied as another alternative in teaching biology.

(5)

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Materi Pokok Ekosistem Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar di Kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Nama Mahasiswa : Amelia Sinaga

NIM : 4103141005

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. M. Yusuf Nasution, M. Si NIP. 19631209 198903 1 005

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Biologi

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan M.Sc, Ph.D Drs. H. Tri Harsono, M. Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018

(6)

RIWAYAT HIDUP

(7)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA MATERI POKOK

EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VII SMP NEGERI 8

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Amelia Sinaga (4103141005)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan mengajar di kelas melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada materi pokok Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan sebagai subjek penelitian adalah kelas VII-2 yang berjumlah VII-28 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda serta lembar observasi untuk pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh posttest pada siklus I dengan rata-rata nilai 77,04 dan posttest pada siklus II diperoleh rata-rata nilai 90,43. Persentase peningkatan aktivitas siswa terjadi pada aktivitas 1 (mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru) sebesar 4,47%, aktivitas 2 (keaktifan dalam kelompok diskusi) sebesar 14,28%, aktivitas 3 (mengajukan pertanyaan) sebesar 8,04%, aktivitas 5 (menyelesaikan persoalan) sebesar 6,25%, dan aktivitas 6 (mencatat hasil diskusi) sebesar 5,36. Pada aktivitas 4 (mengungkapkan ide atau pendapat) tidak terjadi peningkatan. Dapat disimpulkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada materi pokok Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 membuktikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat digunakan sebagai alternatif lain dalam pembelajaran biologi.

(8)

The Application Of Cooperative Learning Model TGT Type (Teams Games Tournament) On The Subject Of Ecosystem

To Increase Activity And Student Learning Achievement Grade VII Of SMP Negeri 8 Medan

Academic Year 2013/2014 Amelia Sinaga (4103141005)

Abstract

The research is aimed to improve student’s learning achievement and activities in class through cooperative learning method Teams Games Tournament on the subject of the Ecosystem of the students of VII grade of SMP Negeri 8 Medan academic year of 2013/2014. This is an action research and consists of two cycles and as a research subject is a class VII-2, amounting to 28 students. The instruments used is the achievement test in the form of multiple-choice and observation sheet for observation of the students during the learning activity. From the results obtained by analysis of the posttest in the first cycle with an average value of 77.04 and a posttest in the second cycle is obtained mean value 90.43. Percentage increase student activity occurs in activity 1 (listen and pay attention to the teacher's explanation) by 4.47%, activity 2 (activity in group discussion) was 14.28%, the activity of 3 (ask a question) of 8.04%, the activity of 5 (resolve the issue) of 6.25%, and the activity of 6 (noting the results of the discussion) of 5.36. In activity 4 (expressing ideas or opinions) there was no increase. It can be concluded that the application of cooperative learning Teams Games Tournament type on the subject of The Ecosystem for students of VII grade of SMP Negeri 8 Medan academic year 2013/2014 has contributed to the improvement on both student’s learning activity and achievement. Cooperative learning, of Teams Games Tournament models, can be applied as another alternative in teaching biology.

(9)

KATA PENGANTAR

Berkat dan kasihMu Tuhanku melimpah di dalam keterbatasanku. Aku melihat dan merasakan pertolongan Tuhan di dalam pengerjaan penelitian ini sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah Engkau tetapkan.

Skripsi ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Materi Pokok Ekosistem Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar di Kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si, Drs. Abdul Hakim Daulay, M.Si dan Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. H. Muslim Lubis, SH. MA selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Medan, Ibu Bungauli Sinaga, S.Pd selaku Guru Biologi di SMP Negeri 8 Medan. Teristimewa saya sampaikan kepada Ibunda tercinta H. Hasugian dan Ayah tercinta M. Sinaga serta sanak keluarga, rekan-rekan yang sudah memberikan dorongan dan dana kepada saya dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(10)
(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1. Penelitian pada Siklus I 39

4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 39

4.1.1.2. Pelaksanaan Tindakan 39

4.1.1.3. Pengamatan dan Evaluasi 40 4.1.1.4. Refleksi dan Perencanaan Ulang 41 4.1.2. Penelitian pada Siklus II 42

4.1.2.1. Perencanaan Tindakan 42

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan 42

4.1.2.3. Pengamatan dan Evaluasi 43

4.1.2.4 Refleksi 44

4.2. Temuan Hasil Penelitian 44

4.3. Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 47

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Cara Memainkan Pertandingan 14 Gambar 2.2. Penempatan Meja Turnamen 15 Gambar 2.3. Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem 18 Gambar 2.4. Produsen dan Tingkatan Konsumen 20

Gambar 2.5. Daur Materi 21

Gambar 2.6. Aliran Energi 22

Gambar 2.7. Rantai Makanan Ekosistem Sawah 22 Gambar 2.8. Jaring-Jaring Kehidupan 23

Gambar 2.9. Piramida Makanan 23

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 11 Tabel 2.2. Penghitungan Poin Permainan Untuk Empat Pemain 16 Tabel 2.3. Kriteria Penghargaan Kelompok 16

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal 33

Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 35 Tabel 4.1. Aktivitas Siswa dalam KBM dengan Menggunakan LKS 40

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 50 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 55 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 62 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 69 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 71 Lampiran 6. Instrumen Penelitian 72 Lampiran 7. Instrumen Penelitian 77

Lampiran 8. Kunci Jawaban 81

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

11

Tabel 2.2.

Penghitungan Poin Permainan Untuk Empat Pemain

16

Tabel 2.3.

Kriteria Penghargaan Kelompok

16

Tabel 3.1.

Kisi-Kisi Soal

33

Tabel 3.2.

Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal

35

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Cara Memainkan Pertandingan

14

Gambar 2.2. Penempatan Meja Turnamen

15

Gambar 2.3. Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem

18

Gambar 2.4. Produsen dan Tingkatan Konsumen

20

Gambar 2.5. Daur Materi

21

Gambar 2.6. Aliran Energi

22

Gambar 2.7. Rantai Makanan Ekosistem Sawah

22

Gambar 2.8. Jaring-Jaring Kehidupan

23

Gambar 2.9. Piramida Makanan

23

Gambar 3.1. Siklus Rancangan Penelitian Tindakan Kelas

29

Gambar 4.1. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa

42

(17)

1 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap individu serta salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Suwarno, 2006).

Biologi sebagai salah satu bidang studi IPA merupakan ilmu yang besar peranannya dalam pendidikan, di samping itu juga belajar biologi sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya peranan mempelajari biologi maka pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan mutu pengajaran hingga perguruan tinggi. Membahas masalah kualitas pendidikan tidak terlepas dari pencapaian hasil atau prestasi belajar siswa, karena hasil belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai apakah pendidikan di suatu sekolah berhasil atau tidak.

(18)

Berdasarkan observasi penulis, wawancara dengan guru mata pelajaran IPA dan siswa-siswi di kelas VII-2 SMP Negeri 8 Medan, pada semester ganjil hasil belajarnya masih rendah, terbukti nilai rata-rata hasil ulangan masih jauh dari batas KKM yaitu 75. Dari 31 siswa, ada 21 siswa nilainya di bawah KKM 75 atau sebesar 67,74% dikatakan belum tuntas, 10 siswa telah tuntas atau sebesar 32,26%. Daya serap siswa juga masih rendah. Umumnya guru jarang menggunakan media atau model pembelajaran yang bervariasi ketika mengajar di kelas sehingga pembelajaran di kelas kurang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Selain itu di dalam kegiatan belajar mengajar jarang diberi kesempatan bagi siswa untuk melibatkan diri.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus-menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Karena dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar di kelas, maka mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas harus selalu dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan PTK kekurangan atau kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjutnya dicari solusi yang tepat (Kunandar, 2012).

Pada hakikatnya belajar adalah wujud aktivitas pada saat terjadinya pembelajaran di kelas. Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas belajar yang mencakup aktivitas fisik dan mental siswa. Seorang anak berfikir, ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Belajar akan lebih menarik dan berhasil, apabila melibatkan siswa secara langsung. Pelajaran tidak hanya bersifat intelektual juga bersifat emosional.

(19)

(Suyanto, 2013). Hal tersebut menurut peneliti benar, penggunaan model pembelajaran yang tepat akan lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berkaitan dengan keadaan tersebut, akan digunakan suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar yakni penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor dan mengandung unsur permainan serta membantu secara individu membangun kepercayaan diri siswa (Slavin, 2010).

Beberapa peneliti menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Penelitian yang diadakan oleh Fatoni (2013) menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa di kelas yang dilihat dari hasil tes kognitif dimana pada siklus I diperoleh hasil 58,82% dan sebesar 85,29% pada siklus II. Persentase keaktifan siswa pada siklus I 61,76% dan pada siklus II 94,12%. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Fajri (2012) pada siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa 64,29 % yang ditargetkan 60% dengan rata-rata nilai 72,3. Pada siklus II, persentase ketuntasan belajar siswa menjadi 89,29% dengan rata-rata nilai 76,1. Persentase keaktifan siswa pada siklus I 60,72% dan pada siklus II 71,43%.

Mengacu pada paparan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran biologi tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Materi Pokok Ekosistem Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar di Kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2.Identifikasi Maslah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan beberapa identifikasi masalah yaitu:

1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA.

(20)

3. Belum maksimalnya penggunaan metode dan strategi belajar mengajar yang dibuat guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

1.3.Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini hanya dibatasi pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4.Perumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan sebagai dasar penelitian, maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(21)

1.6.Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Bagi siswa, proses belajar mengajar IPA di kelas VII-2 SMP Negeri 8 Medan menjadi menarik dan menyenangkan serta hasil belajar IPA menjadi meningkat.

2. Bagi guru, ditemukan strategi pembelajaran yang tepat (tidak konvensional), tetapi bersifat variatif dan inovatif.

3. Bagi sekolah, meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

(22)

47 5.1.Kesimpulan

a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament membuktikan peningkatan hasil belajar sebesar 13,39, hal ini dapat dilihat dari hasil postes siklus I, rata-rata hasil belajar adalah 77,04 yang dikategorikan baik dan pada siklus II rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan menjadi 90,43 yang dikategorikan sangat baik.

b. Aktivitas siswa pada setiap siklus terjadi peningkatan dan pada satu indikator hanya terjadi penetapan dari siklus I ke siklus II. Akan tetapi semua aktivitas mencapai kategori aktif. Persentase peningkatan aktivitas terjadi pada aktivitas 1 (mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru) sebesar 4,47%, aktivitas 2 (keaktifan dalam kelompok diskusi) sebesar 14,28%, aktivitas 3 (mengajukan pertanyaan) sebesar 8,04%, aktivitas 5 (menyelesaikan persoalan) sebesar 6,25%, dan aktivitas 6 (mencatat hasil diskusi) sebesar 5,36. Pada aktivitas 4 (mengungkapkan ide atau pendapat) tidak terjadi peningkatan.

5.2.Saran

a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z., (2011), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fajri, L., Martini, K.S., dan Nugroho, A., (2012), Upaya Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Kimia Materi Koloid Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dilengkapi Dengan Teka-Teki Silang Bagi Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 1: 89-96.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Kunandar, (2012), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mudjiono dan Dimyati, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Nasution, (2004), Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Fatoni, I., Sukardjo, dan Utami, B., (2013), Penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT) Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2: 159-164.

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito, (2008), Media Pendidikan, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, Wina., (2008), Strategi Pembelajaran, Penerbit Kencana, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

(24)

Suaidin, (2010), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sumiati dan Asra, (2009), Metode Pembelajaran, Penerbit Wacana Prima, Jakarta.

Suwarno, W., (2006), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Penerbit Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Suyanto dan Asep, (2013), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Thoha, M.C., (2003), Teknik Evaluasi Pendidikan, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Cara Memainkan Pertandingan
Tabel 2.1.
Tabel 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Dalam hal penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi belum dapat menyediakan akses di daerah tertentu, maka penyelenggara

berasal dari batalion yang pernah dipimpin Letnan Kolonel Untung di Kodam Diponegoro. Sulit dibayangkan seorang Batak atau Minahasa menjadi

Untuk mengantisipasi kemajuan di bidang industri, maka diperlukan suatu ilmu ergonomi yang bermanfaat untuk menganalisa perancangan dan pengembangan sistem kerja..

bahwa dalam rangka mendukung operasional Pelabuhan Perikanan Birea serta melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

This year seminar officially picked up a theme: Research in Teacher Education: What, How, and Why?as a response to the professionalism demand of English teachers..

INSIDEN INFEKSI SALURAN KEMIH BERDASARKAN HITUNG LEUKOSIT PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2015 DI RUMAH SAKIT

Telah dilakukan penelitian tentang Indeks Bahaya Seismik Regional (regional seismic disaster index) di Pulau Jawa menggunakan data seismik dari tahun 1900 –

Sarung Helm anti air, sebuah solusi bagi mayoritas orang yang sering merasa tidak nyaman saat bepergian karena masih banyak tempat parkir yang kurang akan kenyamanan