• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PE NGARUH PENGGUNAAN MO DEL PE MBEL AJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014

Oleh:

Jefri Salomo A Siahaan NIM 071244410122

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Pematangsiantar pada tanggal 28 Februari 1990,

merupakan anak dari pasangan Bapak Ir. Busmin Siahaan dan Ibu bernama

Nurani Juita Ambarita SE dan penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Pada tahun 1994, penulis masuk TK Perguruan Kristen Kalam Kudus

Pematangsiantar dan lulus pada tahun 1995. Pada tahun 1995, penulis masuk SD

Swasta Perguruan Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar dan lulus pada tahun

2001. Pada tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Perguruan

Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun

2004, penulis melanjutkan sekolah di SMA Budi Mulia Pematangsiantar dan lulus

tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di Program Studi Pendidikan

Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matmatika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan melalui jalur SPMB dan lulus ujian tanggal 21 Maret

2014.

Kegiatan penulis di luar jam kuliah yakni penulis mengikuti UKM Basket

dan beberapa kali membawa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

juara pertandingan bola basket antar fakultas dan organisasi. Kemudian penulis

juga pernah mengikuti organisasi IKBKB (Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala berkat dan kasih karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok

Virus Di Kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P 2013/2014”, disusun untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd selaku Dosen

Pembimbing Akademik.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Melva Silitonga,

MS, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, dan Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si, sebagai Dosen

Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada seluruh staf pegawai di Jurusan Biologi FMIPA Unimed yang sudah

membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rudolf

Manurung, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pematangsiantar, Bapak

H Manurung S.Pd selaku Guru Biologi kelas X di SMA Negeri 2

Pematangsiantar, beserta staf pegawai di SMA Negeri 2 Pematangsiantar yang

membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

Teristimewa ucapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga yaitu

Ayahanda Ir. Busmin Siahaan dan Ibunda Nurani Juita Ambarita, SE , Kakak Irma

Siahaan, SE, Adik Josua Siahaan yang memberi dukungan dan doa kepada penulis

(5)

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman seperjuangan Dicky

Bayu, Maria Simanjuntak, Fredy, Jenita, Ramceys, terkhusus kepada Windah

Siahaan yang banyak membantu saya menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada

sahabat saya Djaghwarr yang turut mendukung saya dalam pengerjaan skripsi.

Kepada junior yang banyak membantu Restie Sipahutar, Yuna Daulay, Devie,

Wida dan Handayani saya juga mengucapkan terimakasih banyak.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya

skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, April 2014

Penulis,

Jefri Salomo Algatara Siahaan

(6)

PE NGARUH PENGGUNAAN MO DEL PE MBEL AJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014

Jefri Salomo A Siahaan (NIM. 071244410122)

ABSTRAK

(7)

EFFECT OF USING LEARNING MODEL Think Pair Share (TPS) RESULT OF STUDENT LEARNING IN THE MATTER OF VIRUS IN CLASS X

OF SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014

Jefri Salomo A Siahaan (NIM. 071244410122)

ABSTRACT

This research was aimed to know the effect of using learning model Think

Pair Share (TPS) on students learning outcomes in virus subject matter in class x

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6 2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 7 2.1.2.1. Ranah Kognitif (Cognitive domain) 8 2.1.2.2. Ranah Afektif (Affective domain) 10 2.1.2.3. Ranah Psikomotor (Psychomotor domain) 11 2.1.3.Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4. Model Pembelajaran Tipe TPS 14

2.1.5. Metode Diskusi 16

2.1.6. Pokok Bahasan Virus 18

2.2. Rumusan Hipotesis 26

2.2.1. Hipotesis Penelitian 26 2.2.2. Hipotesis Statistik 26

BAB III METODE PENELITIAN 27 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27 3.2. Populasi dan Sampel 27

3.2.1. Populasi 27

3.2.2. Sampel 27

(9)

3.5.2. Validitas Tes 30 3.5.3. Reliabilitas Tes 30 3.5.4. Tingkat Kesukaran Soal 32 3.5.5. Daya Pembeda Soal 32 3.6. Prosedur Penelitian 33 3.6.1. Tahap Persiapan 33 3.6.2. Tahap Pelaksanaan 33

3.6.3. Tahap Akhir 34

3.7. Teknik Analisis Data 35 3.7.1. Uji Persyaratan 35

3.7.2. Uji Hipotesis 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1. Nilai Pretest Siswa 38 4.1.2. Nilai Posttest Siswa 38 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 40 4.1.4. Pengujian Hipotesis 41 4.1.5. Pe ngaruh TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa 41 4.1.6. Temuan Penelitian 42

4.2. Pembahasan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1. Kesimpulan 46

5.2. Saran 46

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur dan Bentuk Virus 19

Gambar 2.2. Struktur Skematik bakteriofage 20

Gambar 2.3 Siklus Lisis dan Lisogenik 23

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 34

Gambar 4.1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran Think

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 50

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS)) 52

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(Metode Diskusi) 64

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 72

Lampiran 5. Kunci Jawaban 77

Lampiran 6. Tabel Validitas Tes 78

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 80

Lampiran 8. Tabel Reliabilitas Tes 82

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes 84

Lampiran 10. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 85

Lampiran 11. Tabel Daya Beda Tes 87

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes 89

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa 91

Lampiran 14. Perhitungan Rata-rata, SD dan Varians Pretest 93

Lampiran 15. Perhitungan Rata-rata, SD dan Varians Posttest 94

Lampiran 16. Uji Normalitas Data Penelitian 95

Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Penelitian 98

Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 101

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 104

Lampiran 20. Table Of R Product Moment 108

Lampiran 21. Table Of Critical Value To Test Lilliefors 109

Lampiran 22. Table Normal Curve Of Standard 110

Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T 112

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai pengajar dan pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu

setiap upaya pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber

daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan bertumpu pada guru. Akan

tetapi, seorang guru tidak dapat membentuk manusia menurut kehendak hatinya,

karena anak itu sendiri merupakan makhluk yang mempunyai kemauan dan

kehendak sendiri.

Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya

banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu

pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau

menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal.

Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah

dipelajarinya (Suprijono, 2010). Paradigma lama adalah guru memberikan

pelajaran kepada siswa yang pasif. Menurut Smith dalam Lie (2008), banyak guru

masih menganggap paradigma lama ini sebagai satu-satunya alternatif. Mereka

mengajar dengan metode ceramah dan mengharuskan siswa duduk, diam, dengar,

catat, dan hafal serta mengadu siswa satu sama lain.

Lufri (2003) menyatakan bahwa kebanyakan anak didik mengalami

kebosanan dalam pendidikan sains sebagian besar disebabkan oleh faktor

didaktik, termasuk metode pengajaran yang berpusat pada guru. Dengan

kurangnya minat dan sikap siswa tersebut berdampak terhadap prestasi belajar

yang secara umum kurang memuaskan. Model cooperative learning diakui dapat

mengembangkan keterampilan dalam kegiatan berkelompok seperti mendengar,

menyimak dan berbicara terhadap sesame (Isjoni, 2009). Kegiatan dengan

menerapkan model cooperative learning akan membuat siswa belajar lebih dan

diharapkan akan terjadi peningkatan kemampuan dalam menghayati pelajaran.

Kegiatan seperti ini juga menjadikan suasana belajar lebih aktif, keterlibatan

(13)

bertanya atau menerima feedback. Sesama siswa juga akan memiliki kemampuan

untuk menjelaskan konsep-konsep yang sudah dipelajari menggunakan bahasa

yang dimengerti oleh sesama mereka (Isjoni, 2009).

Pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa

interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses

sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan orang lain

dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama Smith dalam Lie (2008).

Pada hakekatnya tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa dapat

memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam

biologi. Sebagai seorang guru biologi dituntut untuk dapat menciptakan variasi baru

dalam mengajar untuk menarik minat dan aktifitas siswa. Proses belajar biologi

adalah suatu yang bersifaat eksplorasi serta menemukan bukan semata-mata

menghafal. Untuk proses belajar biologi diperlukan strategi, bermacam

pendekatan-pendekatan, media, metode agar siswa lebih aktif belajar dan berbuat untuk

memahami konsep, prinsip-prinsip biologi sehingga diharapkan hasil belajar siswa

lebih baik. Selama ini guru telah melakukan berbagai cara dengan menggunakan

metode yang bervariasi, media dan lain–lain untuk membantu siswa supaya lebih

aktif dan dapat menguasai materi pelajaran sehingga hasil belajarnya lebih baik,

tetapi kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah, Rosmaini dkk (2004).

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 2

Pematangsiantar pada bulan April 2011, peneliti melakukan wawancara dengan

guru biologi yang bersangkutan yaitu Junita Saragih. Rata-rata nilai ujian semester

siswa pada mata pelajaran biologi hanya mencapai 60. Dalam penelitian

sebelumnya yang dilakukan Septriana dan Handoyo (2006) diperoleh bahwa

kegiatan pembelajaran siswa masih terlihat kurang aktif dan cenderung bersifat

individual sehingga kerjasama antar siswa masih kurang. Nampak pula adanya

siswa yang bersifat tertutup dan malu bertanya kepada guru mengenai pelajaran

yang belum dimengerti. Hal itu mengakibatkan siswa merasa kesulitan dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Kekurangaktifan siswa yang

terlibat dalam pembelajaran dapat terjadi karena model pembelajaran yang

(14)

Berdasarkan permasalahan di atas maka pemecahannya yang cocok adalah

penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Model Pembelajaran tipe

TPS dikembangkan oleh Kagam dalam Lie (2008) ini mengajarkan siswa untuk

lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga dapat

membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama dengan

orang lain dalam kelompok yang heterogen. Keunggulan dari pendekatan ini

adalah optimalisasi partisipasi siswa, selain itu dalam mempelajari biologi

menghendaki siswa untuk lebih banyak berfikir, menjawab dan saling membantu

dalam kelompok kecil yang heterogen baik secara akademik maupun jenis

kelamin.

Dari penelitian sebelumnya Harahap (2010) memperoleh bahwa rata-rata

nilai hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe think-pair-share adalah 82,22 sedangkan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD adalah 77,6. Hal ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share memperoleh hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan tipe STAD. Septriana dan Handoyo (2006), pada siklus kedua

rata-rata siswa ditemukan adanya peningkatan nilai dari 71,76 menjadi 76,03

setelah siswa diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.

Laura (2001) menyatakan bahwa keunggulan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS adalah mudah untuk diterapkan dalam berbagai tingkat

kemampuan berfikir dan dalam setiap kesempatan. Siswa diberi waktu lebih

banyak berfikir, menjawab dan membantu satu sama lain. Prosedur yang

digunakan juga cukup sederhana. Bertanya kepada teman sebaya dan berdiskusi

kelompok untuk mendapatkan kejelasan dari apa yang telah dijelaskan oleh guru

bagi siswa tertentu akan lebih mudah dipahami. Diskusi dalam bentuk

kelompok-kelompok kecil ini sangat efektif untuk memudahkan siswa dalam memahami

materi dan memecahkan suatu permasalahan. Dengan cara seperti ini siswa

diharapkan mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling bergantung

(15)

Melalui penjelasan di atas, penulis ingin melihat bagaimana “Pengaruh

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Virus Di Kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa yang masih rendah pada mata pelajaran biologi

2. Metode pembelajaran yang diterapkan kurang melibatkan keaktifan siswa.

3. Gaya mengajar guru memberikan pelajaran kepada siswa masih pasif.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini

dibatasi hanya pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

tipe Think-Pair-Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok virus

di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar tahun pembelajaran 2013/2014, hasil

belajar siswa dibatasi hanya pada aspek kognitif saja.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah disusun, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran

tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 2

(16)

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru untuk menerapkan model

pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) dalam pembelajaran di kelas.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru biologi untuk menggunakan model

pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) dalam menyampaikan materi

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

pokok virus di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran

2013/2014.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Bagi guru biologi agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman atau referensi dari

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit

Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hanafiah, N., danSuhana, C., (2010), Konsep Strategi Pembelajaran, Penerbit Refika Aditama, Bandung.

Harahap, K., 2010. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think-Pair-Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Virus di Kelas X SMA UISU Medan. FMIPA Unimed. Medan.

Isjoni, H., (2009), Cooperatif Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar

Berkelompok, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Karmana, O., (2007), Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X, Penerbit Grafindo, Bandung.

Kusnadi, dan Priyandoko, D., 2007. Biologi untuk SMA dan MA kelas X. Piranti Darma Kalotama. Jakarta.

Kunandar., (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Penerbit Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Laura, C. 2001. Strategies For Reading To Learn. http://olc.spsd.sk.ca. (diakses 22 Mei 2011)

Lie, A., (2008), Cooperative learning. Mempraktekkan cooperative learning di

ruang-ruang kelas. Cetakan keenam. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Jakarta.

Lufri., (2003). Pembelajaran Berbasis Problem Solving yang Diintervensi dengan Peta Konsep dan Pengaruhnya Terhadap Berfikir Kritis Mahasiswa dalam Mata Kuliah Perkembangan Hewan. Jurnal Penelitian

(19)

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang, (2006), Biologi SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rosmaini, S., Suryawati., Edan., dan Mariani, N.L., (2004). Penerapan Pendekatan Struktural think–pair–share (TPS) untuk Meningkatkan

Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003, Jurnal

Biogenesis, 1(1):9-14

Septriana, N., dan Handoyo, B., (2006), Penerapan Think Pair Share(TPS) dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi, Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(1): 48-49

Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sudjana, A., 2003. Metode Statistik. Tarsito. Bandung.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

(sciencebiotech.net) (diakses April 2011)

Widodo, A., (2005), Taksonomi Tujuan Pembelajaran, Jurnal Didaktis 4(2): 61-69

Widodo, A., (2006), Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal,

Gambar

Gambar 2.1. Struktur dan Bentuk Virus
Tabel Validitas Tes

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang akan diberikan adalah materi untuk Sekolah Dasar kelas 1 khususnya mata pelajaran matematika membilang banyak benda, membandingkan banyak benda, mengurutkan

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

Pelaksanaan parenting yang dilaksanakan di Raudlatul Athfal Permata Bunda Kota Solok adalah penerapan pengasuhan moral keagamaan bertujuan untuk menumbuhkan sikap,

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan

Sehubungan dengan dilaksanakannya evaluasi penawaran dan kualifikasi pada peserta lelang sesuai dengan yang termuat dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran Nomor