PE NGARUH PENGGUNAAN MO DEL PE MBEL AJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014
Oleh:
Jefri Salomo A Siahaan NIM 071244410122
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Pematangsiantar pada tanggal 28 Februari 1990,
merupakan anak dari pasangan Bapak Ir. Busmin Siahaan dan Ibu bernama
Nurani Juita Ambarita SE dan penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Pada tahun 1994, penulis masuk TK Perguruan Kristen Kalam Kudus
Pematangsiantar dan lulus pada tahun 1995. Pada tahun 1995, penulis masuk SD
Swasta Perguruan Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar dan lulus pada tahun
2001. Pada tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Perguruan
Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun
2004, penulis melanjutkan sekolah di SMA Budi Mulia Pematangsiantar dan lulus
tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matmatika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan melalui jalur SPMB dan lulus ujian tanggal 21 Maret
2014.
Kegiatan penulis di luar jam kuliah yakni penulis mengikuti UKM Basket
dan beberapa kali membawa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
juara pertandingan bola basket antar fakultas dan organisasi. Kemudian penulis
juga pernah mengikuti organisasi IKBKB (Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan kasih karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Virus Di Kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P 2013/2014”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Akademik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Melva Silitonga,
MS, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, dan Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si, sebagai Dosen
Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada seluruh staf pegawai di Jurusan Biologi FMIPA Unimed yang sudah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rudolf
Manurung, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pematangsiantar, Bapak
H Manurung S.Pd selaku Guru Biologi kelas X di SMA Negeri 2
Pematangsiantar, beserta staf pegawai di SMA Negeri 2 Pematangsiantar yang
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa ucapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga yaitu
Ayahanda Ir. Busmin Siahaan dan Ibunda Nurani Juita Ambarita, SE , Kakak Irma
Siahaan, SE, Adik Josua Siahaan yang memberi dukungan dan doa kepada penulis
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman seperjuangan Dicky
Bayu, Maria Simanjuntak, Fredy, Jenita, Ramceys, terkhusus kepada Windah
Siahaan yang banyak membantu saya menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada
sahabat saya Djaghwarr yang turut mendukung saya dalam pengerjaan skripsi.
Kepada junior yang banyak membantu Restie Sipahutar, Yuna Daulay, Devie,
Wida dan Handayani saya juga mengucapkan terimakasih banyak.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, April 2014
Penulis,
Jefri Salomo Algatara Siahaan
PE NGARUH PENGGUNAAN MO DEL PE MBEL AJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014
Jefri Salomo A Siahaan (NIM. 071244410122)
ABSTRAK
EFFECT OF USING LEARNING MODEL Think Pair Share (TPS) RESULT OF STUDENT LEARNING IN THE MATTER OF VIRUS IN CLASS X
OF SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014
Jefri Salomo A Siahaan (NIM. 071244410122)
ABSTRACT
This research was aimed to know the effect of using learning model Think
Pair Share (TPS) on students learning outcomes in virus subject matter in class x
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Pengertian Belajar 6 2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 7 2.1.2.1. Ranah Kognitif (Cognitive domain) 8 2.1.2.2. Ranah Afektif (Affective domain) 10 2.1.2.3. Ranah Psikomotor (Psychomotor domain) 11 2.1.3.Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4. Model Pembelajaran Tipe TPS 14
2.1.5. Metode Diskusi 16
2.1.6. Pokok Bahasan Virus 18
2.2. Rumusan Hipotesis 26
2.2.1. Hipotesis Penelitian 26 2.2.2. Hipotesis Statistik 26
BAB III METODE PENELITIAN 27 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27 3.2. Populasi dan Sampel 27
3.2.1. Populasi 27
3.2.2. Sampel 27
3.5.2. Validitas Tes 30 3.5.3. Reliabilitas Tes 30 3.5.4. Tingkat Kesukaran Soal 32 3.5.5. Daya Pembeda Soal 32 3.6. Prosedur Penelitian 33 3.6.1. Tahap Persiapan 33 3.6.2. Tahap Pelaksanaan 33
3.6.3. Tahap Akhir 34
3.7. Teknik Analisis Data 35 3.7.1. Uji Persyaratan 35
3.7.2. Uji Hipotesis 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38
4.1. Hasil Penelitian 38
4.1.1. Nilai Pretest Siswa 38 4.1.2. Nilai Posttest Siswa 38 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 40 4.1.4. Pengujian Hipotesis 41 4.1.5. Pe ngaruh TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa 41 4.1.6. Temuan Penelitian 42
4.2. Pembahasan 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur dan Bentuk Virus 19
Gambar 2.2. Struktur Skematik bakteriofage 20
Gambar 2.3 Siklus Lisis dan Lisogenik 23
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 34
Gambar 4.1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran Think
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 50
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS)) 52
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(Metode Diskusi) 64
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 72
Lampiran 5. Kunci Jawaban 77
Lampiran 6. Tabel Validitas Tes 78
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 80
Lampiran 8. Tabel Reliabilitas Tes 82
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes 84
Lampiran 10. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 85
Lampiran 11. Tabel Daya Beda Tes 87
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes 89
Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa 91
Lampiran 14. Perhitungan Rata-rata, SD dan Varians Pretest 93
Lampiran 15. Perhitungan Rata-rata, SD dan Varians Posttest 94
Lampiran 16. Uji Normalitas Data Penelitian 95
Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Penelitian 98
Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 101
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 104
Lampiran 20. Table Of R Product Moment 108
Lampiran 21. Table Of Critical Value To Test Lilliefors 109
Lampiran 22. Table Normal Curve Of Standard 110
Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T 112
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai pengajar dan pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu
setiap upaya pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber
daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan bertumpu pada guru. Akan
tetapi, seorang guru tidak dapat membentuk manusia menurut kehendak hatinya,
karena anak itu sendiri merupakan makhluk yang mempunyai kemauan dan
kehendak sendiri.
Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya
banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau
menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal.
Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah
dipelajarinya (Suprijono, 2010). Paradigma lama adalah guru memberikan
pelajaran kepada siswa yang pasif. Menurut Smith dalam Lie (2008), banyak guru
masih menganggap paradigma lama ini sebagai satu-satunya alternatif. Mereka
mengajar dengan metode ceramah dan mengharuskan siswa duduk, diam, dengar,
catat, dan hafal serta mengadu siswa satu sama lain.
Lufri (2003) menyatakan bahwa kebanyakan anak didik mengalami
kebosanan dalam pendidikan sains sebagian besar disebabkan oleh faktor
didaktik, termasuk metode pengajaran yang berpusat pada guru. Dengan
kurangnya minat dan sikap siswa tersebut berdampak terhadap prestasi belajar
yang secara umum kurang memuaskan. Model cooperative learning diakui dapat
mengembangkan keterampilan dalam kegiatan berkelompok seperti mendengar,
menyimak dan berbicara terhadap sesame (Isjoni, 2009). Kegiatan dengan
menerapkan model cooperative learning akan membuat siswa belajar lebih dan
diharapkan akan terjadi peningkatan kemampuan dalam menghayati pelajaran.
Kegiatan seperti ini juga menjadikan suasana belajar lebih aktif, keterlibatan
bertanya atau menerima feedback. Sesama siswa juga akan memiliki kemampuan
untuk menjelaskan konsep-konsep yang sudah dipelajari menggunakan bahasa
yang dimengerti oleh sesama mereka (Isjoni, 2009).
Pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa
interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses
sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan orang lain
dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama Smith dalam Lie (2008).
Pada hakekatnya tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa dapat
memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam
biologi. Sebagai seorang guru biologi dituntut untuk dapat menciptakan variasi baru
dalam mengajar untuk menarik minat dan aktifitas siswa. Proses belajar biologi
adalah suatu yang bersifaat eksplorasi serta menemukan bukan semata-mata
menghafal. Untuk proses belajar biologi diperlukan strategi, bermacam
pendekatan-pendekatan, media, metode agar siswa lebih aktif belajar dan berbuat untuk
memahami konsep, prinsip-prinsip biologi sehingga diharapkan hasil belajar siswa
lebih baik. Selama ini guru telah melakukan berbagai cara dengan menggunakan
metode yang bervariasi, media dan lain–lain untuk membantu siswa supaya lebih
aktif dan dapat menguasai materi pelajaran sehingga hasil belajarnya lebih baik,
tetapi kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah, Rosmaini dkk (2004).
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 2
Pematangsiantar pada bulan April 2011, peneliti melakukan wawancara dengan
guru biologi yang bersangkutan yaitu Junita Saragih. Rata-rata nilai ujian semester
siswa pada mata pelajaran biologi hanya mencapai 60. Dalam penelitian
sebelumnya yang dilakukan Septriana dan Handoyo (2006) diperoleh bahwa
kegiatan pembelajaran siswa masih terlihat kurang aktif dan cenderung bersifat
individual sehingga kerjasama antar siswa masih kurang. Nampak pula adanya
siswa yang bersifat tertutup dan malu bertanya kepada guru mengenai pelajaran
yang belum dimengerti. Hal itu mengakibatkan siswa merasa kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Kekurangaktifan siswa yang
terlibat dalam pembelajaran dapat terjadi karena model pembelajaran yang
Berdasarkan permasalahan di atas maka pemecahannya yang cocok adalah
penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Model Pembelajaran tipe
TPS dikembangkan oleh Kagam dalam Lie (2008) ini mengajarkan siswa untuk
lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga dapat
membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama dengan
orang lain dalam kelompok yang heterogen. Keunggulan dari pendekatan ini
adalah optimalisasi partisipasi siswa, selain itu dalam mempelajari biologi
menghendaki siswa untuk lebih banyak berfikir, menjawab dan saling membantu
dalam kelompok kecil yang heterogen baik secara akademik maupun jenis
kelamin.
Dari penelitian sebelumnya Harahap (2010) memperoleh bahwa rata-rata
nilai hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe think-pair-share adalah 82,22 sedangkan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah 77,6. Hal ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share memperoleh hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan tipe STAD. Septriana dan Handoyo (2006), pada siklus kedua
rata-rata siswa ditemukan adanya peningkatan nilai dari 71,76 menjadi 76,03
setelah siswa diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
Laura (2001) menyatakan bahwa keunggulan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS adalah mudah untuk diterapkan dalam berbagai tingkat
kemampuan berfikir dan dalam setiap kesempatan. Siswa diberi waktu lebih
banyak berfikir, menjawab dan membantu satu sama lain. Prosedur yang
digunakan juga cukup sederhana. Bertanya kepada teman sebaya dan berdiskusi
kelompok untuk mendapatkan kejelasan dari apa yang telah dijelaskan oleh guru
bagi siswa tertentu akan lebih mudah dipahami. Diskusi dalam bentuk
kelompok-kelompok kecil ini sangat efektif untuk memudahkan siswa dalam memahami
materi dan memecahkan suatu permasalahan. Dengan cara seperti ini siswa
diharapkan mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling bergantung
Melalui penjelasan di atas, penulis ingin melihat bagaimana “Pengaruh
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Virus Di Kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa yang masih rendah pada mata pelajaran biologi
2. Metode pembelajaran yang diterapkan kurang melibatkan keaktifan siswa.
3. Gaya mengajar guru memberikan pelajaran kepada siswa masih pasif.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
tipe Think-Pair-Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok virus
di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar tahun pembelajaran 2013/2014, hasil
belajar siswa dibatasi hanya pada aspek kognitif saja.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah disusun, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran
tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 2
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru untuk menerapkan model
pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) dalam pembelajaran di kelas.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru biologi untuk menggunakan model
pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) dalam menyampaikan materi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
pokok virus di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran
2013/2014.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
1. Bagi guru biologi agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman atau referensi dari
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hanafiah, N., danSuhana, C., (2010), Konsep Strategi Pembelajaran, Penerbit Refika Aditama, Bandung.
Harahap, K., 2010. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair-Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Virus di Kelas X SMA UISU Medan. FMIPA Unimed. Medan.
Isjoni, H., (2009), Cooperatif Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar
Berkelompok, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Karmana, O., (2007), Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X, Penerbit Grafindo, Bandung.
Kusnadi, dan Priyandoko, D., 2007. Biologi untuk SMA dan MA kelas X. Piranti Darma Kalotama. Jakarta.
Kunandar., (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Laura, C. 2001. Strategies For Reading To Learn. http://olc.spsd.sk.ca. (diakses 22 Mei 2011)
Lie, A., (2008), Cooperative learning. Mempraktekkan cooperative learning di
ruang-ruang kelas. Cetakan keenam. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jakarta.
Lufri., (2003). Pembelajaran Berbasis Problem Solving yang Diintervensi dengan Peta Konsep dan Pengaruhnya Terhadap Berfikir Kritis Mahasiswa dalam Mata Kuliah Perkembangan Hewan. Jurnal Penelitian
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang, (2006), Biologi SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rosmaini, S., Suryawati., Edan., dan Mariani, N.L., (2004). Penerapan Pendekatan Struktural think–pair–share (TPS) untuk Meningkatkan
Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003, Jurnal
Biogenesis, 1(1):9-14
Septriana, N., dan Handoyo, B., (2006), Penerapan Think Pair Share(TPS) dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi, Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(1): 48-49
Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sudjana, A., 2003. Metode Statistik. Tarsito. Bandung.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.
(sciencebiotech.net) (diakses April 2011)
Widodo, A., (2005), Taksonomi Tujuan Pembelajaran, Jurnal Didaktis 4(2): 61-69
Widodo, A., (2006), Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal,