• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Di Desa Gonilan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Di Desa Gonilan."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi klinis gangguan metabolisme

glukosa dan lipid, disertai oleh komplikasi kronik penyempitan pembuluh

darah, akibat terjadinya kemunduran fungsi sampai dengan kerusakan organ –

organ tubuh (Darmono, 2007). Bahaya diabetes mellitus sangat besar dan dapat

memungkinkan klien menjadi gagal ginjal, buta, menderita penyakit bagian

kaki dan banyak komplikasi serius dan menyebabkan tingkat kematian yang

tinggi. Klien DM menghadapi bahaya setiap harinya karena kadar gula darah

yang berubah – ubah sepanjang hari terutama pada saat makan dan beraktifitas

(Pangestu, 2007).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata

perilaku yang didasari dengan pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan (Notoadmodjo, 2007).

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya akibat lebih lanjut dari

diabetes melitus adalah dengan penerapan diet diabetes melitus. Namun sampai

(2)

pelaksanaan diet. Pengetahuan mempunyai peran yang besar dalam perilaku

kesehatan di masyarakat diantaranya pelaksanaan diet (Purwanto, 2011).

Usaha untuk menjaga agar gula darah tetap mendekati normal juga

bergantung pada motivasi serta pengetahuan klien terhadap penyakitnya.

Pengetahuan orang erat hubungannya dengan perilaku yang akan di ambilnya,

karena dengan pengetahuannya tersebut klien memiliki alasan dan landasan

untuk memutuskan suatu pilihan (Waspadji, 2007).

Banyak sikap yang dimiliki orang mengenai penyakit diabetes mellitus,

jenisnya tergantung berbagai faktor, diantaranya pengetahuan dan lingkungan

klien tidak tahu tentang penyakit Diabetes mellitus dan dia sendiri menderita

penyakit diabetes mellitus, sangat mungkin sekali individu tersebut berperilaku

tidak sesuai dengan seharusnya dilakukan. Sedangkan klien yang tahu tentang

penykit diabetes dan dia sendiri menderita diabetes maka individu tersebut

dengan kemampuan sendiri atau dengan bantuan orang lain akan mencoba

menata kehidupannya sesuai dengan kliennya (Darmono, 2007).

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu ancaman utama bagi

kesehatan umat manusia pada abad 21. WHO memperkirakan bahwa pada tahun

2025, jumlah penderita DM akan membengkak menjadi 300 juta orang

(Sudoyo, 2006). Prevelensi diabetes melitus tergantung insulin di Provinsi Jawa

Tengah pada tahun 2012 sebesar 0,06% lebih rendah dibanding tahun 2011

(0,09%). Prevelensi tertingi adalah Kabupaten Semarang sebesar 0,66%.

(3)

DM tipe 2, mengalami penurunan dari 0,63% menjadi 0,55% pada tahun 2012.

Prevelensi terbesar terjadi di Kota Magelang sebesar 7,93% (Dinkes Provinsi

Jawa Tengah, 2012).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo angka

diabetes melitus di Kabupaten Sukoharjo berjumlah 5.138 kasus pada tahun

2013, sedangkan jumlah kasus di Puskesmas Kartasura pada tahun 2013

berjumlah 444 kasus (Dinkes Sukoharjo, 2013).

Kecamatan Kartasura terbagi atas 12 Desa wilayah kerja dengan angka

diabetes melitus tahun 2014 yang cukup tinggi khususnya di Desa Gonilan.

Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Kartasura terdapat 615 jumlah

kunjungan kasus diabetes melitus selama 3 bulan terakhir yaitu September –

November 2014, sedangkan di Desa gonilan terdapat 95 jumlah kunjungan

dengan kasus diabetes melitus.

Berdasarkan data survey pendahuluan dengan wawancara yang telah

dilakukan pada 6 penderita diabetes melitus, 4 dari 6 penderita diabetes kurang

mengetahui tentang diet dengan benar, karena kurang mengetahui diet diabetes

melitus, seperti jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi dan jenis makanan

yang harus dihindari, pola makan yang benar dalam pelaksanaan diet, jumlah

asupan gula dalam sehari. Sedangkan 2 dari 6 penderita diabetes melitus

berpengetahuan dan sikap yang cukup baik terhadap diet diabetes melitus.

(4)

tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus di Desa

Gonilan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disusun, maka

perumusan masalah yang dapat diambil yaitu : Apakah ada hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus di Desa Gonilan.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes

melitus di Desa Gonilan.

Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang diet diabetes mellitus pada

penderita diabetes mellitus di Desa Gonilan.

b. Mengetahui sikap penderita mengenai diet diabetes mellitus di Desa

Gonilan.

c. Mengetahui kepatuhan penderita dalam melaksanakan diet diabetes

(5)

d. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet

diabetes melitus pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan .

e. Menganalisis hubungan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus

pada penderita diabetes melitus di Desa Gonilan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes

melitus di Desa Gonilan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Manfaat penelitian ini bagi keperawatan diharapkan dapat memberikan

peningkatan terhadap kualitas asuhan keperawatan khususnya pada penderita

diabetes mellitus mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan

kepatuhan diet diabetes melitus.

3. Bagi pasien

Diharapkan penderita diabetes melitus akan lebih pahan tentang diet diabetes

dan dapat dijalankan setiap hari dengan baik dan benar, sehingga kadar gula

darah tetap dalam kisaran normal.

(6)

Hasil peneleitian ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung

peningkatan mutu kesehatan khususnya dalam hal diet diabetes mellitus

secara benar.

E. Penelitian Sejenis

Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini anatara lain :

1. Penelitian oleh Herlena Essy Phitri tentang Hubungan Antara Pengetahuan

dan Sikap Penderita Diabetes Melitus dengan Kepatuhan Diet Diabetus

Melitus di RSUD AM. Parikesit Kalimantan Timur. Hasil dalam penelitian

ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan dengan

kepatuhan diet diabetes melitus (P value 0,003) , dan hubungan sikap

penderita diabetes melitus dengan kepatuhan diet diabetes melitus (P value

0,018).

2. Peneliti oleh Dina Rusmina (2010) tentang Hubungan Kepatuhan Dalam

Menjalankan Diet Dengan Gula Darah Terkontrol di Poliklinik Penyakit

Dalam Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat. Dari uji

kai kuadrat kepatuhan terhadap diet mempunyai hubungan bermakna

dengan gula darah terkontrol (P value 0,015).

3. Penelitian oleh Riskawati Iskandar (2011) tentang Hubungan Karakteristik

Dan Tingkat Pengetahuan Tentang Terapi Diet Pasien Diabetes Melitus

Tipe 2 Dengan Keterkendalian Kadar Glukosa Darah Puasa Di Puskesmas

(7)

signifikan p < 0,05, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kebutuhan

kalori dan pengetahuan perencanaan makan berhubungan dengan

keterkendalian kadar gula darah puasa. Sedangkan semua variabel

karakteristik tidak berhubungan dengan keterkendalian kadar glukosa darah

puasa. Untuk Penelitian selanjutnya perlu diperhatikan faktor-faktor lain

yang berpengaruh terhadap keterkendalian kadar gula darah.

4. Penelitian oleh Nasrul Hadi Purwanto (2011) tentang Hubungan

pengetahuan tentang diet diabetes melitus dengan kepatuhan pelaksanan diet

pada penderita diabetes melitus di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep.

Untuk analisa data digunakan uji korelasi rank spearman dengan tingkat

kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang

bermakna antara pengetahuan tentang diet diabetes melitus dengan

kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabete melitus di RSUD dr. H

Moh Anwar Sumenep dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 dan nilai

Referensi

Dokumen terkait

1) Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar

Uraian Kepada seluruh penyedia yang mendaftar disilakan memasukkan penawaran dalam waktu yang tersedia,.. 4, Panitia Jam

Kaini :iampaikan bahwa nekanisme penyalura dana hibah akal dilakukan )nelalui perjanjiai kcriasama antara DRPM Diilcr) l,cnguaian RisbaDg Kenenristekdikti dengan PT

Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan usaha koperasi memberikan kontribusi pendapatan untuk mensejahterakan anggotanya yang dapat dirasakan oleh para nelayan

Pengembangan subsektor peternakan diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat memberikan peran

kualitas, efisiensi, dan pemerataan kesempatan, pendidikan dengan memodifikasi struktur pengambilan keputusan dari pemerintah pusat ke daerah dan seterusnya ke sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media Puzzle pada siswa kelas V SDN I Jatipurwo

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kerugian daerah (jumlah dan nilai temuan kerugian daerah) dan kesejahteraan masyarakat (IPM, PDRB per