• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh suplementasi kalsium pada pasien maternal selama kehamilan terhadap kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh suplementasi kalsium pada pasien maternal selama kehamilan terhadap kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR

DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Albertus Ivan Brilian

Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia

Abstract : Calcium is one of micronutrient that plays an important role in pregancy. Insufficient consumption of calcium in pregnant women can lead to preterm birth (<37 gestational age), which is a major cause of neonatal mortality (WHO, 2012). This study aimed to determine the maternal patients’ characteristics, relationship between pretermaturity risk factors such as age; antenatal care; history of abortion and parity as well as calcium supplementation during pregnancy on pregnant women in Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. The study was analytic observational with cross sectional design research. In total of 199 medical records of maternal patients that has been included were analyzed using Mann Whitney and Chi square test to see the relationship of calcium supplementation to preterm birth. Fisher test was used if Chi square’s requirement wasn’t fulfilled. The pregnant womens’ characteristics in Panti Rapih Hospital were expectant mothers with normal pregnancy weeks (93%); insufficient calcium supplementation (79%); age ≤30 years (61%); Bachelor’s degree (53,5%); private employees (40%); antenatal care ≥4 (98%) and parity 1 and ≥4 (54%). The result of this research showed there was no correlation between age, antenatal care, history of abortion and parity as well as calcium supplementation toward preterm birth on pregnant women in Panti Rapih Hospital, Yogyakarta.

Key words : Calcium Supplementation, Preterm Birth, Maternal Patient

Abstrak : Kalsium merupakan salah satu mikronutrien yang memainkan peran penting pada

masa kehamilan. Pengkonsumsian kalsium yang kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur (kelahiran <37 minggu) yakni penyebab utama kematian neonatal (WHO, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien maternal, hubungan faktor-faktor risiko seperti antenatal care; umur; riwayat abortus dan paritas serta suplementasi kalsium selama kehamilan terhadap kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross

sectional. Sebanyak 199 rekam medis pasien maternal yang masuk dalam kriteri inklusi

dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dan uji Chi square. Uji Fisher digunakan apabila syarat uji Chi square tidak terpenuhi. Karakteristik pasien maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yaitu minggu kelahiran normal (93%), suplementasi kalsium tidak sesuai (79%), umur ≤30 tahun (61%), tingkat pendidikan strata satu (53,5%), pekerjaan pegawai swasta (40%), anternatal care ≥4 kali (98%) dan paritas 1 dan ≥4 kali (54%). Hasil penelitian ini mengungkapkan tidak terdapatnya hubungan antara umur, antenatal care, riwayat abortus dan paritas serta suplemen kalsium (p>0,05) terhadap kelahiran prematur pada pasien maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

(2)

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH

SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Albertus Ivan Brilian NIM : 138114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)

i

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH

SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Albertus Ivan Brilian NIM : 138114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan, karena atas bimbingan, rahmat, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH

SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA

KEHAMILAN TERHADAP KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

(S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing utama dan satu-satunya, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena telah memperkenankan saya menjadi anak pertama bimbingan Ibu Dita, yang telah memberikan motivasi, semangat, dukungan, perhatian, kritik dan saran dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.

3. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK dan Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Orang tua tercinta Mommy Marselina Budiningsih dan Ayah Florencius Eko Dwi Haryono, yang telah memberikan seluruh doa, motivasi, dan dukungan moril serta material sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Saudara-saudari sekandung yang ku cinta Regina Nitaclarisa dan Dioni Prima Pangestu yang memberikan semangat bagi hidupku.

6. Calon Orang Sukses (teman-teman kelompok skripsiku) yaitu Wendy Felix, Zita Dhirani Pramono, dan Francisca Triana yang setia bekerjasama, berbagi suka duka, dan memberikan motivasi dan dukungan.

(9)
(10)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

PENDAHULUAN ... 1

METODE PENELITIAN ... 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 3

A.Karakterisitik Pasien dan Kalsium ... 3

B. Hubungan Faktor Umur, ANC, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Kelahiran Prematur ... 6

C.Hubungan Suplementasi Kalsium pada Pasien Maternal Selama Kehamilan terhadap Kelahiran Prematur ... 8

KESIMPULAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN ... 13

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil Pasien Maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode

Juni 2015-Juni 2016 ... 4

Tabel II. Karakteristik Penggunaan Suplemen Kalsium di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta ... 5

Tabel III. Perbedaan Faktor Umur, ANC, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap

Minggu Kelahiran ... 6

Tabel IV. Pengaruh Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Kelahiran Prematur .... 7

Tabel V. Perbedaan Faktor Suplementasi Kalsium terhadap Minggu Kelahiran .... 8

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Subjek Penelitian Rekam Medis Pasien Maternal Periode Juni 2015-

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 13

Lampiran 2. Ethical Clearance ... 14

Lampiran 3. Surat Keterangan Verifikasi Data CE&BU ... 15

Lampiran 4. Formulir Data Penelitian ... 16

Lampiran 5. Definisi Operasional ... 18

Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian ... 19

Lampiran 7. Tabel Pengaruh Umur dan Antenatal Care terhadap Kelahiran Prematur ... 20

Lampiran 8. Uji Normalitas Minggu Kelahiran ... 21

Lampiran 9. Uji Statistik Faktor Umur terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 22

Lampiran 10. Uji Statistik Faktor ANC terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 24

Lampiran 11. Uji Statistik Faktor Riwayat Abortus terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 26

Lampiran 12. Uji Statistik Faktor Paritas terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur ... 28

(14)

xii

ABSTRAK

Kalsium merupakan salah satu mikronutrien yang memainkan peran penting pada masa kehamilan. Pengkonsumsian kalsium yang kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur (kelahiran <37 minggu) yakni penyebab utama kematian neonatal (WHO, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien maternal, hubungan faktor-faktor risiko seperti antenatal care; umur; riwayat abortus dan paritas serta suplementasi kalsium selama kehamilan terhadap kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross

sectional. Sebanyak 199 rekam medis pasien maternal yang masuk dalam kriteri inklusi

dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dan uji Chi square. Uji Fisher digunakan apabila syarat uji Chi square tidak terpenuhi. Karakteristik pasien maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yaitu minggu kelahiran normal (93%), suplementasi kalsium tidak sesuai (79%), umur ≤30 tahun (61%), tingkat pendidikan strata satu (53,5%), pekerjaan pegawai swasta (40%), anternatal care ≥4 kali (98%) dan paritas 1 dan ≥4 kali (54%). Hasil penelitian ini mengungkapkan tidak terdapatnya hubungan antara umur, antenatal care, riwayat abortus dan paritas serta suplemen kalsium (p>0,05) terhadap kelahiran prematur pada pasien maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

(15)

xiii

ABSTRACT

Calcium is one of micronutrient that plays an important role in pregancy. Insufficient consumption of calcium in pregnant women can lead to preterm birth (<37 gestational age), which is a major cause of neonatal mortality (WHO, 2012). This study aimed to determine the maternal patients’ characteristics, relationship between pretermaturity risk factors such as age; antenatal care; history of abortion and parity as well as calcium supplementation during pregnancy on pregnant women in Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. The study was analytic observational with cross sectional design research. In total of 199 medical records of maternal patients that has been included were analyzed using Mann Whitney and Chi square test to see the relationship of calcium supplementation to preterm birth. Fisher test was used if Chi square’s requirement wasn’t fulfilled.The pregnant womens’ characteristics in Panti Rapih Hospital were expectant mothers with normal pregnancy weeks (93%); insufficient calcium supplementation (79%); age ≤30 years (61%); Bachelor’s degree (53,5%); private employees (40%); antenatal care ≥4 (98%) and parity 1 and ≥4 (54%). The result of this research showed there was no correlation between age, antenatal care, history of abortion and parity as well as calcium supplementation toward preterm birth on pregnant women in Panti Rapih Hospital, Yogyakarta.

(16)

1

PENDAHULUAN

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kesehatan dan nutrisi buruk

pada ibu hamil dan bayi baru lahir masih menjadi kontributor peningkatan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Kalsium merupakan salah satu mikronutrien yang memainkan peran penting pada masa kehamilan dan mengurangi abnormalitas fisik dan penyakit yang mungkin meningkatkan insiden kelahiran yang tidak sehat. Kebutuhan ibu hamil terhadap kalsium ditunjukkan dengan kejadian penurunan kadar serum kalsium pada ibu hamil selama masa kehamilan baik pada kehamilan pertama dan kehamilan berikutnya (Shen et al., 2015). Tercukupinya kebutuhan kalsium selama kehamilan memiliki potensi untuk menurunkan risiko berkembangnya tekanan darah tinggi yang muncul pada masa kehamilan yang menjadi penyebab kuat kematian ibu hamil dan risiko yang cukup besar dari kelahiran prematur (Reddy et al., 2014; Sakamoto et al., 2013).

Kelahiran prematur yang mencapai 675.700 jiwa terjadi di Indonesia pada tahun 2010 membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah kelahiran bayi prematur terbesar ke-5 di dunia (Blencowe, 2012). Dinas Kesehatan DIY (2012) melaporkan angka kematian ibu di DIY sebesar 87,3 per 100.000 dan angka kematian bayi sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup. (Dinkes DIY, 2013).

Tingginya angka kelahiran prematur di Indonesia dan terkhususnya DIY menjadikan kelahiran prematur sebagai perhatian nasional karena bayi yang lahir terlalu dini memiliki risiko rendahnya kemampuan dalam belajar (IQ rendah) dan atau melihat serta terkena masalah pendengaran. World Health Assembly Resolution (2012) merupakan salah satu program dari WHO yang merekomendasikan suplemen kalsium untuk mereduksi prevalensi kelahiran prematur untuk memenuhi keperluan nutrisi selama perawatan antenatal (ACOG, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan mengenai pasien yang melakukan kontrol dan kembali melahirkan di rumah sakit yang sama di Kota Yogyakarta, Rumah Sakit Panti Rapih memiliki hasil return rate yang cukup tinggi.

(17)

2

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional yakni penelitian untuk mengetahui hubungan antara variabel yang telah ditetapkan tanpa memberi intervensi terhadap subjek uji dan dilakukan secara simultan pada satu titik waktu (at one point in time) (Dahlan, 2013; Swarjana, 2012). Penelitian ini menggunakan rekam medis pasien maternal periode Juni 2015-Juni 2016 sebagai bahan penelitian dengan variabel bebas suplementasi kalsium dan variabel terikat minggu kelahiran. Kriteria inklusi pengambilan sampel penelitian yaitu ibu hamil dengan kehamilan tunggal, berusia 20-35 tahun, mengkonsumsi suplemen kalsium berdasarkan resep dokter selama trimester II-III. Kriteria eksklusi penelitian yaitu ibu hamil yang merokok dan atau alkoholik, memiliki penyakti tertentu seperti asma, hipertensi kronis, diabetes, preeklampsia dan kelainan fetus, mengalami abortus/keguguran, tidak melakukan antenatal care (ANC) dari trimester I-III. Pengambilan responden pada penelitian ini menggunakan teknik

consecutive sampling yaitu pemilihan sampel secara berurutan dengan menetapkan subjek

yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu. Jumlah sampel minimum dalam penelitian ini sebanyak 195 sampel. Angka tersebut didapat melalui perhitungan kualitatif untuk penelitian cross sectional dengan Z1-α/2 (nilai standar normal variabel pada tipe eror I 5%) sebesar 1,96; nilai d (presisi) sebesar 0,05; dan nilai P (proporsi populasi berdasarkan penelitian sebelumnya) sebesar 0,15 (Every Preemie-SCALE, 2016). Total sampel pada penelitian ini sebanyak 199 rekam medis.

Gambar I. Subjek Penelitian Rekam Medis Pasien Maternal Periode Juni 2015-Juni 2016

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Pengelompokan sesuai dan tidak sesuainya suplementasi kalsium diperoleh dari hasil penentuan nilai cut off karena dosis suplemen kalsium yang dikonsumsi pasien maternal di RS Panti Rapih Yogyakarta di bawah dosis normal yang telah direkomendasikan

Total Responden 1.316

Kriteria Inklusi = 564

Kriteria Eksklusi = 365

323 tidak melakukan ANC mulai trimester I 5 maternal merokok dan alkoholik

12 riwayat asma 1 preeklampsia 4 riwayat diabetes 1 riwayat hipertensi

1 tidak melahirkan di RSPR Yogyakarta 18 mengalami abortus

(18)

3

WHO yaitu 1500-2000 mg/hari. Nilai cut off tersebut sebesar 258 mg/hari. Dosis kalsium yang berada di bawah nilai cut off akan dikategorikan menjadi tidak sesuai dan yang berada di atas nilai cut off dikategorikan menjadi sesuai.

Berdasarkan jumlah responden >50 orang maka Kolmogorov-Smirnov digunakan sebagai parameter analisis uji normalitas. Hasil analisis uji normalitas p<0,05 menunjukan data tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis komparatif digunakan untuk membandingkan faktor umur, antenatal care, riwayat abortus, paritas dan kesesuaian suplementasi kalsium dengan minggu kelahiran maternal atau kejadian kelahiran prematur. Uji hipotesis komparatif tidak berpasangan yang digunakan yaitu uji hipotesis komparatif numerik dan kategorik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan rerata minggu kelahiran terhadap faktor-faktor dan uji Chi Square untuk melihat hubungan faktor-faktor terhadap kelahiran prematur. Uji Fisher digunakan bila syarat uji Chi Square tidak terpenuhi. Hubungan faktor-faktor kelahiran prematur dan kalsium terhadap kelahiran prematur diketahui dari nilai Odds Ratio (OR) yang diperoleh dari uji Chi Square. Kelemahan dari penelitian ini yakni suplemen yang diberikan memiliki bentuk garam kalsium yang berbeda-beda dan dapat mempengaruhi profil ketersediaan tiap garam kalsium di dalam tubuh. Selain itu adanya faktor penganggangu seperti asupan kalsium diluar peresepan dokter yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti dan jumlah responden yang ikut dalam penelitian kurang.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Pasien dan Kalsium

(19)

4

merugikan saat melahirkan berkisar 26-30 tahun. Penelitian Kozuki et al. (2013) menambahkan sekaligus memperkuat penentuan rentang umur pasien maternal yang aman dari kelahiran prematur adalah pada umur <18 dan >35 tahun. Ibu hamil dengan usia muda (<18 tahun) memiliki kemungkinan imaturitas sedangkan ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun juga berisiko mengalami kelahiran prematur karena terjadi penurunan fungsi dari organ akibat proses penuaan.

Tabel I. Profil Pasien Maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

periode Juni 2015-Juni 2016

Karakteristik Jumlah Persentase (%)

Minggu Kelahiran Normal 186 93

Prematur 13 7

Suplemen Kalsium Sesuai 41 21

Tidak sesuai 158 79

Umur (Tahun) 20-30 121 61

31-35 78 39

Tingkat Pendidikan SMA 30 15

D1 2 1

D2 1 0,5

D3 46 23

S1 107 53,5

S2 13 7

Pekerjaan Swasta 80 40

PNS 12 6

IRT 67 34

Wiraswasta 19 10

Perawat 9 5

Dokter gigi 1 1

Dokter 1 1

Polisi 2 1

Mahasiswa 3 2

Dosen 2 1

Apoteker 1 1

Guru 2 1

Jumlah Antenatal Care ≥4 196 98

<4 3 2

Jumlah Riwayat Abortus 0 178 89

≥1 21 11

Paritas 2–3 91 46

1 & ≥4 108 54

(20)

5

bahwa tidak terdapat hubungan aktifitas fisik wanita sebelum mengandung dengan kelahiran prematur namun wanita yang tidak aktif pada masa kehamilan memiliki risiko kelahiran prematur lebih tinggi (22,2%) dibandingkan dengan wanita dengan aktifitas fisik rendah dan tinggi (4,8% dan 4,9%). Persentase pasien maternal yang memiliki tingkat pendidikan strata satu (S1) adalah 53,5% dan menjadi tingkat pendidikan terbanyak yang masuk dalam kriteria inklusi. Karakteristik ini didukung oleh penelitian Shin et al. (2011) bahwa pendidikan ibu dibawah tingkat SMA memiliki kemungkinan kelahiran prematur yang tinggi dibandingkan dengan ibu dengan tingkat pendidikan S1 atau di atasnya (OR 1,16; 95% CI 1,05 dan 1,28). Tinggi rendahnya pendidikan ibu erat kaitannya dengan tingkat pengertian terhadap perawatan kesehatan, higiene, dan perlunya pemeriksaan kehamilan.

Pasien maternal yang memiliki jumlah antenatal care (ANC) ≥4 berjumlah 196 orang (98%). Menurut Sulistiarini dan Berliana (2016), ibu yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap, yaitu minimal satu kali pada trimester pertama, minimal satu kali pada trimester kedua dan minimal dua kali pada trimester terakhir (total 4 ANC) berisiko 1,534 kali lebih besar untuk mengalami kelahiran prematur dibandingkan dengan ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap.

Sebagian besar pasien maternal tidak memiliki riwayat abortus atau keguguran yakni 89% atau 178 orang. Kejadian abortus diduga mempunyai efek terhadap kehamilan berikutnya, baik pada timbulnya penyulitan kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu sendiri seperti risiko untuk mengalami persalinan prematur (Arias, 2013). Paritas atau banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki pasien maternal pada persalinan pertama dan lebih dari sama dengan empat (1 & ≥4) sebanyak 108 orang (54%). Wijayanti et al (2011) memaparkan hasil kejadian partus prematur berdasarkan paritas yaitu 50,6% pada ibu yang mempunyai paritas berisiko (1 & >3) dan 49,4% pada ibu yang mempunyai paritas tidak berisiko (2-3).

Tabel II. Karakteristik Penggunaan Suplemen Kalsium di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta

Jenis Kalsium Responden Persentase (%)

Kalsium Pantotenat 197 29,89

Ossein Hydroxyapatite 157 23,82

Kalsium Laktat 149 22,61

Kalsium Karbonat 127 19,27

(21)

6

Data pada Tabel II memperlihatkan jenis kalsium di dalam suplemen kalsium yang diresepkan di RS Panti Rapih Yogyakarta yaitu suplemen kalsium yang mengandung kalsium pantotenat (29,89%), ossein hydroxyapatite (23,82%), kalsium laktat (22,61%), kalsium karbonat (19,27%) dan kalsium fosfat (4,40%). Kalsium pantotenat dikenal sebagai vitamin B5 melalui transpor aktif diabsorpsi di usus halus dan ditransfer ke plasenta akan tetapi lebih lambat dibandingkan dengan vitamin B kompleks (Otten et al., 2006). Ossein

hydroxyapatite merupakan bentuk mikrokristal dari kalsium yang menyediakan berbagai

mineral serta protein yang berhubungan dengan metabolisme tulang (Castelo dan Davila, 2015). Kalsium laktat memiliki tingkat absorpsi yang tidak dipengaruhi oleh suasana asam pada lambung serta memiliki bioavailabilitas yang serupa dengan kalsium pada susu (Florence, 2015). Kalsium karbonat terdiri dari 40% kalsium elemental tetapi memiliki tingkat absorpsi yang rendah yakni 7-8% dan jenis kalsium ini disarankan untuk dikonsumsi bersama dengan makanan. Kalsium fosfat merupakan kalsium dengan kandungan kalsium elemental tertinggi kedua setelah kalsium karbonat tetapi memiliki solubilitas yang lebih rendah dibandingkan kalsium karbonat (Johnson, 2011).

B. Hubungan Faktor Umur, ANC, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Kelahiran Prematur

Umur, ANC, riwayat abortus dan paritas merupakan faktor – faktor risiko yang ditemukan memiliki hubungan dengan kelahiran prematur di beberapa penelitian (Rahmawati, 2013; Sulistiarini dan Berliana, 2016; Ningrum, 2016). Tabel II menunjukkan tidak ada perbedaan rerata minggu kelahiran terhadap variabel umur, ANC, riwayat abortus dan paritas (p>0,05) dengan nilai p sebesar 0,16; 0,86; 0,19; 0,17 sedangkan Tabel III menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut juga tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kelahiran prematur di RS Panti Rapih Yogyakarta (p>0,05).

Tabel III. Perbedaan Faktor Umur, ANC, Riwayat Abortus, dan Paritas terhadap Minggu

Kelahiran

Faktor Risiko Minggu Kelahiran Nilai p

Umur (tahun) 20-30 39,0 (34 – 41)

0,16

31-35 39,0 (31 – 42)

Antenatal Care ≥4 39,0 (37 – 40)

0,86

<4 39,0 (31 – 42)

Riwayat Abortus 0 39,0 (31 – 42)

0,19

≥1 39,0 (35 – 41)

Paritas 1 & ≥4 39,0 (35 – 42)

0,17

(22)

7

Tabel IV. Pengaruh Riwayat Abortus dan Paritas terhadap Kelahiran Prematur

Minggu Kelahiran

Nilai p*

<37 minggu ≥37 minggu OR

n % n % (95% CI)

Riwayat Abortus

0 11 6,2 167 93,8

0,63 0,62

≥1 2 9,5 19 90,5 (0,12-3,03)

Paritas

2-3 5 5,5 86 94,5

0,77 1,37

(0,43-4,36)

1 & ≥4 8 7,4 100 92,6

*Nilai p menggunakan uji Fisher

Umur pasien maternal yang telah dibatasi dalam rentang 20-35 tahun dalam kriteria inklusi memungkinkan tidak terdapatnya signifikansi antara umur wanita mengandung dengan kelahiran prematur (p>0,05). Krisnadi dkk. (2009) menjelaskan bahwa ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun memiliki peredaran darah menuju serviks dan uterus yang belum sempurna sehingga pemberian nutrisi pada janin berkurang. Penelitian Kristiyanasari (2010) menuturkan bahwa ibu hamil usia diatas 35 tahun juga berisiko karena pada proses kelahiran diperlukan tenaga yang lebih besar dengan kelenturan dan elastisitas jalan lahir yang semakin berkurang.

Antenatal care (ANC) memiliki nilai p sebesar 1 yang menunjukkan tidak terdapat

hubungan antara ANC dengan kelahiran prematur. Hal ini sesuai dengan penelitian Utami dkk. (2014) yang mengungkapkan bahwa secara statistik frekuensi kunjungan ANC tidak berhubungan dengan kelahiran prematur (nilai p 0,837) karena disebabkan oleh kualitas pelayanan ANC yang kurang optimal. Dinkes Kabupaten Bantul (2010) menyatakan bahwa kunjungan antenatal yang terpenting adalah kualitasnya bukan kuantitasnya. Pernyataan tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian Huang et al. (2015) yakni pemeriksaan kehamilan merupakan faktor risiko dari kelahiran prematur dengan nilai OR 0,16 (95% CI: 0,06-0,44) dan p<0,001. Uji Chi Square tidak memperbolehkan ada bagian yang kosong pada sel, oleh karena itu adanya satu sel yang kosong pada ANC menyebabkan Odds Ratio tidak dapat dihitung.

(23)

8

kelahiran prematur. Namun secara teori, aborsi dapat merusak dinding rahim yang merupakan tempat janin untuk tumbuh dan berkembang (Agustiana, 2012).

Nilai p sebesar 0,77 pada faktor paritas terhadap kelahiran prematur memperlihatkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang bermakna dari kedua variabel tersebut. Penelitian ini memiliki kesamaan hasil dengan penelitian Paembonan dkk. (2014) menyimpulkan bahwa paritas bukan faktor risiko kelahiran prematur. Namun hal menarik ditunjukkan oleh urutan kelahiran anak memengaruhi kecenderungan kelahiran prematur di mana pada penelitian Sulistiarini dan Berliana (2016) bahwa risiko kelahiran bayi prematur

membentuk pola huruf “U”, yaitu risiko lebih besar pada urutan kelahiran pertama, kemudian menurun pada anak kedua, lalu kembali meningkat anak ketiga dan keempat atau lebih. Kehamilan dan persalinan pertama meningkatkan risiko kesehatan yang timbul karena ibu belum pernah mengalami kehamilan sebelumnya dan jalan lahir baru akan dicoba melalui janin. Sebaliknya jika terlalu sering melahirkan rahim akan menjadi semakin lemah karena jaringan parut uterus akibat kehamilan berulang (Rahmawati, 2013).

C. Hubungan Suplementasi Kalsium pada Pasien Maternal Selama Kehamilan terhadap Kelahiran Prematur

Tabel IV dan V menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kesesuaian suplementasi kalsium terhadap minggu kelahiran maupun kelahiran prematur pada pasien maternal (p>0,05). Hal tersebut mengungkapkan tidak adanya pengaruh antara pengonsumsian suplemen kalsium tidak sesuai dengan pengonsumsian suplemen kalsium sesuai terhadap minggu kelahiran maupun kelahiran prematur. Nilai Odds Ratio sebesar 3,28 (95% CI 0,41-26,04) menggambarkan kelompok pasien maternal yang menggunakan suplementasi kalsium tidak sesuai memiliki risiko 3,28 kali mengalami prematur dibandingkan dengan pasien maternal yang menggunakan suplementasi kalsium sesuai namun hasil ini tidak bermakna secara statistik. Penelitian Hofmeyr et al. (2014) menyatakan bahwa terjadi penurunan risiko kelahiran prematur pada wanita yang menggunakan suplementasi kalsium sesuai (1000 mg/hari) sebesar 0,76 kali (95% CI 0,60 – 0,97) dibandingkan dengan wanita yang menggunakan suplementasi kalsium tidak sesuai.

Tabel V. Perbedaan Faktor Suplementasi Kalsium terhadap Minggu Kelahiran

Kalsium Minggu Kelahiran Nilai p

Sesuai 39,0 (31 – 41)

0,21

(24)

9

Tabel VI. Pengaruh Suplementasi Kalsium terhadap Kelahiran Prematur

Preterm

Kalsium <37 minggu ≥37 minggu Nilai p* OR

n % n % (95% CI)

Sesuai 1 2,4 40 97,6

0,31 3,28

Tidak Sesuai 12 7,6 146 92,4 (0,41-26,04)

*Nilai p menggunakan uji Fisher

World Health Organization (2013) merekomendasikan pengonsumsian suplemen

kalsium sebanyak 1,5 – 2,0 g elemen kalsium/hari dengan durasi umur kehamilan minggu ke-20 (trimester II) hingga melahirkan. Suplemen kalsium telah menunjukkan efektivitas dalam mengurangi risiko kelahiran prematur pada wanita dengan asupan kalsium yang rendah. Perempuan hamil yang secara teratur mengkonsumsi kurang dari 600 mg kalsium per hari dan dilengkapi dengan tambahan suplementasi kalsium (1.500 mg/hari) menunjukan penurunan risiko kelahiran prematur, morbiditas ibu, dan indeks kematian neonatal (Hacker

et al., 2012). Uji longitudinal mengenai metabolisme kalsium selama masa kehamilan

mengungkapkan bahwa absorpsi kalsium pasien maternal meningkat secara signifikan pada trimester II dan III. Puncak deposit kalsium pada janin terjadi pada trimester III yakni 350 mg/hari dan absorpsi kalsium maternal meningkat untuk memenuhi kebutuhannya, peningkatan yang lebih besar terjadi pada wanita dengan asupan kalsium rendah. Wanita dengan rata-rata asupan kalsium 1,171 mg selama kehamilan mengalami absorpsi kalsium sebesar 57% pada trimester II dan 72% pada trimester III (Hacker et al., 2012; Hofmeyr et

al., 2014). Kalsium memainkan peran yang sangat penting pada proses perkembangan

tulang, saraf dan otot janin, apabila wanita kekurangan kalsium pada masa mengandungkan dapat menyebabkan perkembangan janin yang terhambat sehingga menyebabkan kelahiran prematur (Shen et al., 2015).

(25)

10

dan akan meningkat ke tingkat tertinggi pada trimester III, hal ini mencerminkan peningkatkan transfer kalsum dari ibu ke fetus.

Prematuritas merupakan permasalahan multifaktor. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari faktor-faktor risiko kelahiran prematur. Namun, adanya faktor risiko tersebut tidak selalu menyebabkan terjadinya kelahiran prematur. Sebagian kelahiran prematur yang terjadi secara spontan tidak memiliki faktor risiko yang jelas (Krisnadi, 2009). Tidak ada faktor pasti yang menyebabkan prematuritas, sehingga pencegahan melalui satu atau beberapa faktor mungkin tidak akan berhasil. Oleh karena itu, jika ingin mengurangi jumlah kelahiran prematur, maka langkah awal untuk mencegah kelahiran prematur adalah dengan mengurangi faktor risiko yang berhubungan dengan kelahiran prematur (Mose, 2009).

KESIMPULAN

1. Karakteristik pasien maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan hasil persentase paling tinggi berdasarkan kajian, minggu kelahiran normal sebesar 93%, konsumsi suplemen kalsium tidak sesuai sebesar 79%, umur pasien maternal dengan usia 20-30 tahun sebesar 61%, pasien maternal dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta sebesar 40%, tingkat pendidikan pasien maternal pada Strata Satu sebesar 53%, pasien maternal dengan jumlah antenatal care ≥4 sebesar 98% dan paritas 1 & ≥4 sebesar 54%. 2. Terdapat kecenderungan bahwa faktor umur, ANC, riwayat abortus, dan paritas pasien

maternal tidak berhubungan dengan kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

3. Terdapat kecenderungan bahwa suplementasi kalsium pada pasien maternal selama kehamilan tidak berhubungan dengan kelahiran prematur di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiana, T., 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Persalinan Prematur di Indonesia Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas 2010). Universitas Indonesia, 1-11. American College of Obstetricians and Gynecologists, 2015. Preterm (Premature) Labor and

Birth. FAQ087 (Online), http://www.acog.org/~/media/For%20Patients/faq087.pdf diakses 1 Maret 2016.

Arias, F., 2013. Practical Guide to High Risk Pregnancy and Delivery. Ed. 2. USA: Wesline Industrial Prive.

(26)

11

Worldwide Estimates of Preterm Birth Rates In The Year 2010 With Time Trends Since 1990 For Selected Countries: a Systematic Analysis and Implications. The

Lancet, 379 (9832), 2162–2172.

Buppasiri, P., Laopaiboon, M., Lumbiganon, P., Ngamjarus, C., and Thinkhamrop, J., 2011. Calcium Supplementation (Other Than For Preventing or Treating Hypertension) For Improving Pregnancy And Infant Outcomes. Cochrane Library 2011, 10, 2-10. Castelo, B.C., dan Davila, G.J., 2015. Use of Ossein-hydroxyapatite Complex in The

Prevention of Bone Loss: A Review. Climacteric, 18 (1), 29-37.

Charan, J., Biswas, T., 2013. How to Calculate Sample Size for Different Study Design in Medical Research. Indian Journal of Psychological Medicine, 35 (2), 121-126.

Dahlan, M.S., 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan, Seri Evidence Based Medicine 2, Ed. 3. Jakarta: Salemba

Medika, 11.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013. Situasi Derajat Kesehatan. Profil

Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013, 28-29.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Every Preemie-SCALE, 2016. Indonesia Profile of Preterm and Low Birth Weight Prevention and Care. Everypreemie.org (Online), http://www.everypreemie.org/wp-content/uploads/2016/02/Indonesia-1.pdf diakses 1 Maret 2016.

Florence, J., 2015. Understanding Different Types of Calcium: Part 2. Dr.Nibber.com (Online), https://drnibber.com/understanding-different-types-of-calcium-part-2/ diakses 27 November 2016.

Hacker, A.N., Fung, E.B., King, J.C., 2012. Role of Calcium During Pregnancy: Maternal and Fetal Needs. Nutrition Reviews, 70 (7), 397-409.

Hofmeyr, G.J., Atallah, A.N., dan Duley, L., 2014. Calcium Supplementation During Pregnancy For Preventing Hypertensive Disorders and Related Problems. Cochrane

Database Syst Rev., 2014 Jun 24 (6), 6-125.

Howson, C.P., Kinney, M.V., dan Lawn J.E., 2012. Born Too Soon: The Global Action Report on Preterm Birth. World Health Organization, 2.

Huang, A., Jin, X., Liu, X., and Gao, S., 2015. A Matched Case-control Study of Preterm Birth in One Hospital in Beijing, China. Reproductive Health, 12 (1), 1-6.

Imdad, A., and Bhutta, Z., 2012. Maternal Nutrition and Birth Outcomes: Effect of Balanced Protein-Energy Supplmentation. Paediatric and Perinatal Epidemiology, 26 (1), 178-190.

Johnson, K., 2011. The Many Forms of Calcium. Co-op Community News. Community Food Co-op, p.1.

Kartum, K.F., 2011. Effect of Physical Activity on Gestational Age and Preterm Birth: The HUNT Study. Norwegian University of Science and Technology, 2-21.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Klemetti, R., Gissler, M., Niinimaki, M., Hemminki, E., 2012. Birth outcomes after induced abortion: a nationwide register-based study of first births in Finland. Human

Reproduction, 27 (11), 3315-3320.

Klemetti, R., Gissler, M., Niinimaki, M., Hemminki, E., 2012. Birth outcomes after induced abortion: a nationwide register-based study of first births in Finland. Human

Reproduction, 27 (11), 3315-3320.

(27)

12

Neonatal and Infant Mortality: A Meta-analysis. BMC Public Health 2013, 13 (3), 1-10.

Krisnadi, S.R., 2009. Faktor Risiko Persalinan Prematur. In: Krisnadi, Effendi, dan Pribadi.

Prematuritas. Bandung: Refika Aditama.

Kristiyanasari, W., 2010. Gizi Ibu Hamil. Ed. 1. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mose, J.C., 2009. Pencegahan Persalinan Prematur. In: Krisnadi, Effendi, dan Pribadi,

Prematuritas. Bandung: Refika Aditama.

Ningrum, E.W., 2016. Hasil Luaran Janin pada Ibu dengan Riwayat Abortus. Jurnal Ilmiah

Kebidanan, 7 (1), 76-86.

Otten, J.J., Hellwig, J.P., and Meyers, L.D., 2006. Dietary Reference Intakes: The Essential

Guide to Nutrient Requirements. Washington DC: The National Academies Press,

p.271.

Paembonan, N., Ansar, J., Arsyad, D.S., 2014. Faktor Risiko Kejadian Kelahiran Prematur di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Kota Makassar. Universitas Hasanuddin, 1-8.

Rahmawati, D., 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persalinan Preterm di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 4-6.

Reddy, Y.S., Ramalaksmi, B.A., Kumar, B.D., 2014. Lead and Trace Element Levels in Placenta, Maternal and Cord Blood: a Cross-sectional Pilot Study. J Obstet Gynaecol Res., 40 (12), 2184-2190.

Sakamoto, M., Yasutake, A., Domingo, J.L., Chan, H.M., Kubota, M., and Murata, K., 2012. Relationships Between Trace Element Concentrations In Chorionic Tissue of Placenta and Umbilical Cord Tissue: Potential Use as Indicators For Prenatal Exposure. Environ Int., 60 (2013), 106-111.

Shen, P.J., Gong, B., Xu, F.-Y., and Luo, Y., 2015. Four Trace Elements in Pregnant Women and Their Relationships With Adverse Pregnancy Outcomes. European Review for Medical and Pharmacological Sciences, 19 (24), 4690-4695.

Shin, S.H., Lim, H.T., Park, H.Y., Park, S.M., and Kim, H.S., 2012. The Associations of Parental Under-education and Unemployment on The Risk of Preterm Birh: 2003 Korean National Birth Registration Database. Int J Public Health, 57, 253-260. Sulistiarini, D., and Berliana, S.M., 2016. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelahiran

Prematur di Indonesia: Analisis Data Riskesdas 2013. E-journal Widya Kesehatan dan

Lingkungan, 1 (2 Maret 2016), 109-115.

Swarjana, I.K., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan Tuntunan Praktis Pembuatan

Proposal Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset, 53.

Utami, E.E., Ernawati, S., Irwanti, W., 2014. Hubungan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Prematur. Journal of Nurse and Midwifery Indonesia, 2 (1), 27-31.

Weng, Y.H., Yang, C.Y., Chiu, Y.W., 2014. Risk Assessment of Adverse Birth Outcomes in Relation to Maternal Age. PloS ONE, 9 (12), 2-4.

Wijayanti, M.D., 2011. Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Partus Prematurus di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Tahun 2010. Jurnal Kebidanan Panti

Wilasa, 2 (1), 1-7.

World Health Organization, 2010. Preterm birth. WHO Int. (Online), http://www.who.int /mediacentre/factsheets/fs363/en/, diakses 1 Maret 2016.

World Health Organization, 2012. Comprehensive Implementation Plan on Maternal, Infant and Young Child Nutrition. Sixty-Fifth World Health Assembly, 7.

(28)

13

(29)

14

(30)

15

(31)

16

(32)
(33)

18

Lampiran 5. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran

Skala Penilaian

Suplementasi Kalsium

Ukuran banyaknya suplemen yang diperoleh melalui peresepan dokter dan dilihat dalam rekam medis. Suplementasi kalsium yang sesuai

yaitu 1500–2000 mg/hari selama

kehamilan (WHO, 2013).

Rasio yang

diubah ke

Kategorikal

0= suplementasi tidak sesuai

1= suplementasi sesuai

Minggu Kelahiran

Diperoleh dari rekam medis pasien maternal, lahir prematur apabila lahir <37 minggu (WHO, 2010).

Rasio yang

diubah ke

Kategorikal

0= minggu kelahiran < 37 minggu

1= minggu kelahiran ≥

37 minggu

Antenatal care Jumlah antenatal care yang

dilakukan pasien maternal selama kehamilan minimal 4 kali (Kemenkes RI, 2013), diperoleh dari rekam medis pasien maternal

Rasio yang

diubah ke

Kategorikal

0= <4 kali antenatal care selama kehamilan

1= ≥4 kali antenatal care selama kehamilan

Usia maternal Usia maternal saat pengambilan data,

diperoleh dari rekam medis pasien maternal. Usia optimal adalah 20-35

tahun (Kozuki, et al., 2013).

Rasio yang

diubah ke

Kategorikal

0= 20-30 tahun 1= 31-35 tahun

Riwayat abortus

Jumlah riwayat abortus sebelum pengambilan data, diperoleh dari rekam medis pasien maternal. Jumlah

riwayat abortus lebih ≥ 1 kali lebih

berisiko mengalami kejadian yang

merugikan selama kehamilan

(Klemetii, et al., 2012).

Rasio yang

diubah ke

Kategorikal

0= tidak pernah

mengalami abortus (0)

1= ≥1 kali pernah mengalami abortus

Paritas Jumlah kelahiran hidup sebelum

pengambilan data, diperoleh dari rekam medis pasien maternal. Paritas yang aman untuk kelahiran dengan

jumlah 1 & ≥4 anak (Wijayanti, et

al., 2011).

Rasio yang

diubah ke

Kategorikal

0= berisiko (1 dan ≥4)

(34)

19

Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian

Ukuran Sampel = ( Z1-α/2 )2 P( 1 – P) d2

= 1,962 x 0,15 (1 - 0,15)

0,052 = 3,8416 x 0,1275

0,0025 = 195,92 ≈ 195 Keterangan :

Z1-α/2 = nilai standar normal variabel (pada tipe error I 5% (p<0,05) sebesar 1,96 dan pada tipe error I 1% (p<0,01) sebesar 2,58).

P = Proporsi populasi berdasarkan kejadian kelahiran prematur di Indonesia yakni 15% (0,15) (Every Preemie-SCALE, 2016)

d = derajat penyimpangan terhadap populasi 5% (0,05)

(35)

20

Lampiran 7. Tabel Pengaruh Umur dan Antenatal Care terhadap Kelahiran Prematur

Minggu Kelahiran

Nilai p

<37 minggu ≥37 minggu OR

N % N % (95% CI)

Umur

20-30 8 6,6 113 93,4

1 1,034

>30 5 6,4 73 93,6 (0,326-3,282)

Antenatal Care

≥4 13 6,6 183 93,4

1* -

<4 0 0,0 3 100,0

(36)

21

Lampiran 8. Uji Normalitas Minggu Kelahiran

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

MingguKelahiran 199 100,0% 0 0,0% 199 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

MingguKelahiran Mean 40,50 1,743

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 37,06

Upper Bound 43,94

5% Trimmed Mean 38,88

Median 39,00

Variance 604,777

Std. Deviation 24,592

Minimum 31

Maximum 385

Range 354

Interquartile Range 2

Skewness 14,023 ,172

Kurtosis 197,425 ,343

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

MingguKelahiran ,482 199 ,000 ,072 199 ,000

(37)

22

Lampiran 9. Uji Statistik Faktor Umur terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur

Uji Mann Whitney

Case Processing Summary

CodingUmur

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N

MingguKelahiran 0 121 100,0% 0 0,0% 121

1 78 100,0% 0 0,0% 78

Descriptives

CodingUmur Statistic Std. Error

MingguKelahiran 0 Mean 38,88 ,127

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,63

Upper Bound 39,13

5% Trimmed Mean 38,96

Median 39,00

Variance 1,943

Std. Deviation 1,394

Minimum 34

Maximum 41

Range 7

Interquartile Range 2

Skewness -,976 ,220

Kurtosis 1,238 ,437

1 Mean 38,58 ,196

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,19

Upper Bound 38,97

5% Trimmed Mean 38,71

Median 39,00

Variance 3,000

Std. Deviation 1,732

Minimum 31

Maximum 42

Range 11

Interquartile Range 2

Skewness -1,549 ,272

Kurtosis 5,064 ,538

Test Statisticsa

MingguKelahiran

Mann-Whitney U 4179,000

Wilcoxon W 7260,000

Z -1,400

Asymp. Sig. (2-tailed) ,162

(38)

23 Uji Chi Square

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

CodingUmur * CodingMK 199 100,0% 0 0,0% 199 100,0%

CodingUmur * CodingMK Crosstabulation

CodingMK

Total

0 1

CodingUmur 0 Count 8 113 121

% within CodingUmur 6,6% 93,4% 100,0%

1 Count 5 73 78

% within CodingUmur 6,4% 93,6% 100,0%

Total Count 13 186 199

% within CodingUmur 6,5% 93,5% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,003a 1 ,955

Continuity Correctionb

,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,003 1 ,955

Fisher's Exact Test 1,000 ,600

Linear-by-Linear Association ,003 1 ,955

N of Valid Cases 199

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,10. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for CodingUmur

(0 / 1) 1,034 ,326 3,282

For cohort CodingMK = 0 1,031 ,350 3,039

For cohort CodingMK = 1 ,998 ,926 1,076

(39)

24

Lampiran 10. Uji Statistik Faktor ANC terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur

Uji Mann Whitney

Case Processing Summary

CodingANC

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

MingguKelahiran 0 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

1 196 100,0% 0 0,0% 196 100,0%

Descriptives

CodingANC Statistic Std. Error

MingguKelahiran 0 Mean 38,67 ,882

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 34,87

Upper Bound 42,46

5% Trimmed Mean .

Median 39,00

Variance 2,333

Std. Deviation 1,528

Minimum 37

Maximum 40

Range 3

Interquartile Range .

Skewness -,935 1,225

Kurtosis . .

1 Mean 38,76 ,110

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,54

Upper Bound 38,98

5% Trimmed Mean 38,87

Median 39,00

Variance 2,378

Std. Deviation 1,542

Minimum 31

Maximum 42

Range 11

Interquartile Range 2

Skewness -1,354 ,174

Kurtosis 3,928 ,346

Test Statisticsa

MingguKelahiran

Mann-Whitney U 277,500

Wilcoxon W 283,500

Z -,171

Asymp. Sig. (2-tailed) ,864

(40)

25 Uji Chi Square

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

CodingANC * CodingMK 199 100,0% 0 0,0% 199 100,0%

CodingANC * CodingMK Crosstabulation

CodingMK

Total

0 1

CodingANC 0 Count 0 3 3

% within CodingANC 0,0% 100,0% 100,0%

1 Count 13 183 196

% within CodingANC 6,6% 93,4% 100,0%

Total Count 13 186 199

% within CodingANC 6,5% 93,5% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,213a 1 ,645

Continuity Correctionb

,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,409 1 ,523

Fisher's Exact Test 1,000 ,816

Linear-by-Linear Association ,212 1 ,645

N of Valid Cases 199

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,20. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort CodingMK = 1 1,071 1,032 1,112

(41)

26

Lampiran 11. Uji Statistik Faktor Riwayat Abortus terhadap Minggu Kelahiran &

Kelahiran Prematur

Uji Mann Whitney

Case Processing Summary

CodingAbortus

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N

MingguKelahiran 0 178 100,0% 0 0,0% 178

1 21 100,0% 0 0,0% 21

Descriptives

CodingAbortus Statistic Std. Error

MingguKelahiran 0 Mean 38,80 ,115

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,58

Upper Bound 39,03

5% Trimmed Mean 38,91

Median 39,00

Variance 2,351

Std. Deviation 1,533

Minimum 31

Maximum 42

Range 11

Interquartile Range 2

Skewness -1,443 ,182

Kurtosis 4,518 ,362

1 Mean 38,38 ,341

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 37,67

Upper Bound 39,09

5% Trimmed Mean 38,43

Median 39,00

Variance 2,448

Std. Deviation 1,564

Minimum 35

Maximum 41

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness -,709 ,501

Kurtosis ,412 ,972

Test Statisticsa

MingguKelahiran

Mann-Whitney U 1556,500

Wilcoxon W 1787,500

Z -1,287

Asymp. Sig. (2-tailed) ,198

(42)

27 Uji Chi Square

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

CodingAbortus * CodingMK 199 100,0% 0 0,0% 199 100,0%

CodingAbortus * CodingMK Crosstabulation

CodingMK

Total

0 1

CodingAbortus 0 Count 11 167 178

% within CodingAbortus 6,2% 93,8% 100,0%

1 Count 2 19 21

% within CodingAbortus 9,5% 90,5% 100,0%

Total Count 13 186 199

% within CodingAbortus 6,5% 93,5% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,344a 1 ,558

Continuity Correctionb

,014 1 ,905

Likelihood Ratio ,309 1 ,578

Fisher's Exact Test ,632 ,409

Linear-by-Linear Association ,342 1 ,559

N of Valid Cases 199

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,37. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

CodingAbortus (0 / 1) ,626 ,129 3,037

For cohort CodingMK = 0 ,649 ,154 2,731

For cohort CodingMK = 1 1,037 ,898 1,197

(43)

28

Lampiran 12. Uji Statistik Faktor Paritas terhadap Minggu Kelahiran & Kelahiran Prematur

Uji Mann Whitney

Case Processing Summary

CodingParitas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

MingguKelahiran 0 108 100,0% 0 0,0% 108 100,0%

1 91 100,0% 0 0,0% 91 100,0%

Descriptives

CodingParitas Statistic Std. Error

MingguKelahiran 0 Mean 38,91 ,140

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,63

Upper Bound 39,18

5% Trimmed Mean 38,97

Median 39,00

Variance 2,103

Std. Deviation 1,450

Minimum 35

Maximum 42

Range 7

Interquartile Range 2

Skewness -,622 ,233

Kurtosis ,284 ,461

1 Mean 38,58 ,171

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,24

Upper Bound 38,92

5% Trimmed Mean 38,74

Median 39,00

Variance 2,646

Std. Deviation 1,627

Minimum 31

Maximum 41

Range 10

Interquartile Range 2

Skewness -1,940 ,253

Kurtosis 6,198 ,500

Test Statisticsa

MingguKelahira n

Mann-Whitney U 4376,500

Wilcoxon W 8562,500

Z -1,365

Asymp. Sig. (2-tailed) ,172

(44)

29 Uji Chi Square

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

CodingParitas * CodingMK 199 100,0% 0 0,0% 199 100,0%

CodingParitas * CodingMK Crosstabulation

CodingMK

Total

0 1

CodingParitas 0 Count 8 100 108

% within CodingParitas 7,4% 92,6% 100,0%

1 Count 5 86 91

% within CodingParitas 5,5% 94,5% 100,0%

Total Count 13 186 199

% within CodingParitas 6,5% 93,5% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,296a 1 ,586

Continuity Correctionb

,066 1 ,798

Likelihood Ratio ,299 1 ,584

Fisher's Exact Test ,775 ,402

Linear-by-Linear Association ,294 1 ,587

N of Valid Cases 199

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,94. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

CodingParitas (0 / 1) 1,376 ,434 4,363

For cohort CodingMK = 0 1,348 ,457 3,978

For cohort CodingMK = 1 ,980 ,911 1,054

(45)

30

Lampiran 13. Uji Statistik Kesesuaian Suplementasi Kalsium terhadap Minggu Kelahiran

& Kelahiran Prematur

Uji Mann Whitney

Case Processing Summary

CodingCA

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

MingguKelahiran 0 158 100,0% 0 0,0% 158 100,0%

1 41 100,0% 0 0,0% 41 100,0%

Descriptives

CodingCA Statistic Std. Error

MingguKelahiran 0 Mean 38,68 ,124

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,44

Upper Bound 38,93

5% Trimmed Mean 38,80

Median 39,00

Variance 2,434

Std. Deviation 1,560

Minimum 31

Maximum 41

Range 10

Interquartile Range 2

Skewness -1,437 ,193

Kurtosis 4,107 ,384

1 Mean 39,05 ,223

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 38,60

Upper Bound 39,50

5% Trimmed Mean 39,11

Median 39,00

Variance 2,048

Std. Deviation 1,431

Minimum 34

Maximum 42

Range 8

Interquartile Range 2

Skewness -,897 ,369

Kurtosis 2,694 ,724

Test Statisticsa

MingguKelahiran

Mann-Whitney U 2845,000

Wilcoxon W 15406,000

Z -1,233

Asymp. Sig. (2-tailed) ,218

(46)

31 Uji Chi Square

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

CodingCA * CodingMK 199 100,0% 0 0,0% 199 100,0%

CodingCA * CodingMK Crosstabulation

CodingMK

Total

0 1

CodingCA 0 Count 12 146 158

% within CodingCA 7,6% 92,4% 100,0%

1 Count 1 40 41

% within CodingCA 2,4% 97,6% 100,0%

Total Count 13 186 199

% within CodingCA 6,5% 93,5% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1,417a 1 ,234

Continuity Correctionb

,699 1 ,403

Likelihood Ratio 1,737 1 ,187

Fisher's Exact Test ,311 ,208

Linear-by-Linear Association 1,410 1 ,235

N of Valid Cases 199

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,68. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for CodingCA (0

/ 1) 3,288 ,415 26,048

For cohort CodingMK = 0 3,114 ,417 23,260

For cohort CodingMK = 1 ,947 ,887 1,012

(47)

32

BIOGRAFI PENULIS

Albertus Ivan Brilian, lahir di Ujungpandang, 26 Februari 1996 merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Anak dari pasangan Florencius Eko Dwi Haryono dan Marselina Budiningsih. Penulis menempuh pendidikan di SDN 3 Rejasari 2001-2007, SMPN 2 Purwokerto 2007-2013, SMAN 4 Jember 2010-2013 dan pada tahun 2013 meneruskan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di FF USD penulis aktif dalam berbagai kegiatan baik lingkup nasional dan internasional seperti peserta 13th IPSF APPS di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2014; peserta 14th IPSF APPS di Pattaya, Thailand pada tahun 2015; peserta

Pharmaceutical Care Training : Basic Clinical Pharmacy di Batam, Indonesia pada tahun

Gambar

Tabel I.   Profil Pasien Maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode
Gambar 1. Subjek Penelitian Rekam Medis Pasien Maternal Periode Juni 2015-
Gambar I. Subjek Penelitian Rekam Medis Pasien Maternal Periode Juni 2015-Juni 2016 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Tabel I. Profil Pasien Maternal di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
+5

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya pada pengamatan suhu rendah pada akhir penyimpanan (hari ke-27) nilai organoleptik tekstur tertinggi adalah pelapisan Aloe vera 100% (4,7) dan yang

Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar atau setting dibedakan menjadi latar material

Penambahan fasilitas kredit adalah pemberian tambahan fasilitas kredit baik direct maupun contingent agar perusahaan dapat beroperasi kembali dan atau perusahaan dapat

Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk membuat animasi sistem tata surya dan rahasia bumi yang dapat digunakan sebagai sarana informasi bagi semua kalangan umumnya dan khususnya

Dengan bantuan bahasa pemrograman Java, maka dibuatlah sebuah program dalam bentuk visualisasi yang diharapkan dapat menjadi solusi dan alternatif dalam sistem belajar mengajar.

Penulis dapat menyimpulkan kinerja keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, (TBIG) dari tahun 2009 ke 2011 mengalami penurunan pada rasio Profitabilitas dan pada tahun

Contoh lainnya adalah Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang diajukan oleh DPRD Jawa Timur dan beberapa pihak lainnya

Sedangkan aspek – aspek yang dipertimbangkan orang tua siswa dalam memilih SMA Kristen YSKI sebagai tempat belajar bagi putra – putri mereka adalah adanya pendidikan agama