• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Gubug - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tubug.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Gubug - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tubug."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/BANJAR : GUBUG/GUBUG BELODAN

KECAMATAN : TABANAN

KABUPATEN : TABANAN

NAMA MAHASISWA : GUSTI AYU WIDYA LESTARI

FAKULTAS/PS : EKONOMI DAN BISNIS/ AKUNTANSI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII dapat berjalan dengan lancar dan saya dapat menyelesaikan laporan individu/KK Dampingan KKN Tematik Revolusi Mental Di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas individu. Laporan ini dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 29 Agustus 2016.

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu :

1. Bapak Dr. P. Andreas Noak, S.H,. M.Si., selaku dosen pembimbing lapangan Desa Gubug yang telah memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Nengah Mawan selaku Kepala Desa Gubug yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.

3. Bapak I Wayan Suarsa selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerja sama dengan baik dan terbuka sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Teman-teman KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII Tahun 2016 di Desa Gubug yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak begitu pula dengan laporan Keluarga Dampingan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI………. ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ………. ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan……… ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ……….. 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... ……….. 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga Dampingan ... 5

2.1.2 Masalah Kesehatan ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

2.2.1 Masalah Ekonomi ... 5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 7

3.1 Program ... 7

3.2 Jadwal Kegiatan ... 7

(4)

KELUARGA ... 13

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ... 13

4.1.1 Waktu ... 13

4.1.2 Lokasi ... 13

4.1.3 Pelaksanaan ... 13

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ... 13

4.2.1 Pendampingan keluarga bidang Ekonomi ... 13

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ... 14

BAB V PENUTUP ... 15

5.1 Simpulan ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15

(5)
(6)
(7)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN Tematik Revolusi Mental di Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN Tematik Revolusi Mental yang bersifat individu. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Adapun sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya.

Sebagai program pokok non tema, tujuan dari program ini adalah mendampingi satu keluarga yang termasuk dalam Keluarga Rumah Tangga Miskin yang bertempat tinggal di Desa Gubug, Tabanan. Kegiatan PPK ini dilaksanakan diseluruh Banjar Dinas yang terdapat di Desa Gubug yaitu Taman, Gubug Baleran, Gubug Belodan, Pande, Pengayehan, Curah, Tonja, dan Batusangian. Pada kesempatan kali ini, penulis melaksanakan program pendampingan keluarga di Banjar Gubug Baleran Desa Gubug. Salah satu keluarga di Banjar Gubug Baleran yang didampingi oleh penulis adalah Keluarga Bapak I Wayan Suarsa.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

(8)

2 di Banjar Gubug Baleran. Luas areal rumah beliau sekitar 2 are dengan bangunan hanya 1 are. Rumah beliau berisi 4 kamar tidur, 1 dapur darurat, dan 1 kamar mandi. Bapak I Wayan Suarsa yang bertempat tinggal di Banjar Gubug baleran ini tinggal bersama dengan istri serta 2 orang anaknya yang masih mengenyam pendidikan. Bapak I Wayan Suarsa memiliki 1 orang anak kandung dan 1 orang anak angkat. Anak kandungnya Ni Putu Rani Dewi masih duduk dibangku kelas VIII di SMP 5 Tabanan. Bapak I Wayan Suarsa juga memiliki seorang anak angkat bernama I Gede Putu Bayu Semadi yang duduk di bangku SMK kelas 3 di SMK Dwi Tunggal Jurusan pariwisata. Bayu merupakan anak dari adik bapak Wayan Suarsa yang telah meninggal dan ibunya telah menikah lagi sehingga Bapak Wayan Suarsalah yang kemudian mengangkatnya sebagai anak.

Keseharian dari Bapak Wayan yaitu menjadi buruh serabutan dan buruh tani. Sementara istrinya Ibu Ni wayan Sumawati bekerja sebagai buruh di perusahaan meubel yaitu Bali Meisho dan memiliki usaha sambilan menjual banten atau sarana persembahyanganuntuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Data anggota keluarga Bapak Made dijelaskan dalam Tabel 1. Tabel 1. Data Anggota Keluarga Made Karya Jaya

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Wayan Suarsa Menikah 47 Tahun SMP Karyawan Kepala Keluarga

2. Ni Wayan Sumawati Menikah 40 Tahun SMP Karyawan

Swasta Istri

3. Ni Putu Rani Dewi Belum

Menikah 14 tahun

Sedang bersekolah

di SMP Negeri 5 Tabanan

Pelajar Anak

4. I Gede Putu Bayu Semadi

Belum

Menikah 17 tahun

Sedang bersekolah

di SMK Dwi Tunggal

(9)

3 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Wayan Suarsa tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah. Sebagai kepala keluarga, Bapak Wayan bekerja sebagai buruh serabutan dan buruh tani dengan pendapatan yang tak menentu. Istri bapak Wayan, Ibu Ni Wayan Sumawati bekerja sebagai buruh dan menjual banten di perusahaan meubel Bali Mei Sho untuk membantu perekonomian keluarga dan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Penghasilan perbulan yang diperoleh Bapak Wayan Suarsa dan Ibu Ni Wayan Sumawati kurang lebih Rp 700.000 untuk memenuhi semua kebutuhan dan berbagai pengeluaran lainnya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak I Wayan Suarsa tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya harus menyesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh agar mencukupi dalam memenuhi segala kebutuhan keluarga.

a) Kebutuhan Sehari-hari

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Suarsa dalam sebulan adalah sebagai berikut :

 Makan sehari-hari : Rp 20.000 x 30 hari =Rp 600.000,00  Kebutuhan MCK : Rp 20.000,00

 Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik, biaya air dan sebagainya sebesar Rp 30.000 dimana listrik diperoleh dari berlangganan PLN dan Bapak Wayan berlangganan PDAM.

b) Kesehatan

(10)

4 mengidap sesuatu penyakit tertentu yang kronis atau menahun. Bapak I Wayan Suarsa juga telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dapat membantu Bapak Wayan dalam membiayai masalah kesehatan keluarga Bapak Wayan. c) Kerohanian

(11)

5 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Dari hasil beberapa kali kunjungan dan pertemuan ke rumah KK dampingan, identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Suarsa diantaranya adalah permasalahan ekonomi. Penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan terhadap keluarga Bapak I Wayan Suarsa untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.

2.1.1 Masalah Perekonomian

Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan Bapak Wayan Suarsa yang tidak menentu hasilnya dan Ibu Wayan Sumawati yang hanya bekerja sebagai buruh dan menjual banten. Apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga menyebabkan penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara pendapatan dengan pengeluaran setiap bulannya tidak berimbang.

2.1.2 Masalah Pendidikan

Dilihat dari segi pendidikan anak dari Bapak Wayan Suarsa memiliki sedikit masalah seperti kurangnya minat dalam belajar.

2.2 Permasalahan Prioritas

Permasalahan dalam keluarga Bapak I Wayan Suarsa yang diutamakan untuk dapat diberikan pemecahannya adalah masalah perekonomian yang akan dijabarkan sebagai berikut:

2.2.1 Masalah Ekonomi

(12)
(13)

7 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari KK Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Wayan Suarsa diantaranya adalah sebagai berikut.

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi

Dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dalam keluarga Bapak I Wayan Suarsa, progam bantuan yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan berdiskusi mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan diharapkan dapat meringankan beban pikiran keluarga ini dan memberikan ide berupa opsi-opsi pekerjaan lain yang dapat digeluti.

3.2 Jadwal Kegiatan

NO TANGGAL WAKTU DURASI KEGIATAN

1. 28 Juli 2016 08.00 – 09.00 WITA

1 jam Mengunjungi KK dampingan bersama Kadus

2. 29 Juli 2016 18.00 – 20.00 WITA

2 jam Perkenalan dengan KK dampingan

3. 30 Juli 2016 18.00 – 21.00 WITA

3 jam Melakukan wawancara tentang profil keluarga dan menanyakan informasi tentang permasalahan KK dampingan. 4. 31 Juli 2016 09.00 – 14.00

WITA

(14)

8 bersama

5. 1 Agustus 2016 17.00 – 20.00 WITA

3 jam Berdiskusi dengan KK Dampingan mengenai permasalahan yang sedang dihadapi 6. 2 Agustus 2016 19.00 – 21.00

WITA

2 jam Melakukan pendekatan dengan cara membantu KK dampingan di rumahnya

7. 3 Agustus 2016 19.00 – 20.00 WITA

1 jam menanyakan mengenai informasi anggota keluarga lain yang tinggal bersama bapak Wayan Suarsa

8. 4 Agustus 2016 17.00 – 21.00 wita

4 jam Membantu Ibu Wayan Sumawati

mempersiapkan dan membuat banten 9. 5 Agustus 2016 17.00 – 21.00

WITA

4 jam Berdiskusi mengenai pentingnya kebersihan dan membantu Ibu Wayan Sumawati membuat banten 10. 6 Agustus 2016 12.00 – 14.00

WITA

2 jam Diskusi PR dengan anak dan keponakan KK Dampingan

11. 7 Agustus 2016 16.00 – 19.00 WITA

(15)

9 Dampingan

12. 8 Agustus 2016 18.00 – 21.00 WITA

3 jam Membantu kegiatan sehari-hari KK dampingan yaitu membantu Ibu Wayan Sumawati

mempersiapkan dan membuat banten 13. 9 Agustus 2016 17.00 – 19.00

WITA

2 jam Berdiskusi mengenai pentingnya memiliki tabungan

14. 11 Agustus 2016

18.00 – 21.00 WITA

3 jam Diskusi materi dengan anak dan keponakan KK Dampingan

15. 12 Agustus 2016

16.00 – 19.00 WITA

3 jam Melakukan pendekatan dengan cara

memberikan motivasi kepada KK Dampingan 16. 13 Agustus

2016

18.00 – 21.00 WITA

3 jam Mengidentifikasi pendapatan dan pengeluaran KK Dampingan 17. 14 Agustus

2016

18.00 – 21.00 WITA

3 jam Membantu

(16)

10 18. 15 Agustus

2016

17.00 – 21.00 WITA

4 jam Membantu

mempersiapkan dan membuat banten dan bertanya mengenai pendidikan anak KK dampingan dan kepemilikan Kartu Indonesia Pintar 19. 16 Agustus

2016

13.00 – 18.00 WITA

5 jam Melaksanakan program untuk memotivasi keluarga dampingan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang baik.

20. 17 Agustus 2016

13.00 – 18.00 WITA

5 jam Diskusi materi dengan anak dan keponakan KK Dampingan dan

membantu

mempersiapkan dan membuat banten 21. 18 Agustus

2016

16.00 – 21.00 WITA

5 jam Berdiskusi dengan KK dampingan mengenai masalah kesehatan keluarga dan membahas mengenai Kartu

Indonesia Sehat 22. 20 Agustus

2016

14.00 – 19.00 WITA

(17)

11 membantu

mempersiapkan dan membuat banten 23. 21 Agustus

2016

08.00 – 13.00 WITA

5 jam Berdiskusi materi dan membantu membuat PR anak dan keponakan KK dampingan

24. 22 Agustus 2016

16.00 – 21.00 WITA

5 jam Membantu

mempersiapkan dan membuat banten serta Diskusi PR dengan anak dan keponakan KK Dampingan

25. 23 Agustus 2016

18.00 – 20.00 WITA

2 jam Berbincang dengan KK dampingan mengenai masalah kesehatan dan cara mengatur

pengeluaran 26. 24 Agustus

2016

17.00 – 19.00 WITA

2 jam Melakukan diskusi memecahkan

permasalahan ekonomi keluarga dampingan 27. 25 Agustus

2016

17.00 – 20.00 WITA

3 jam Memberikan motivasi kepada KK dampingan 28. 26 Agustus

2016

17.00 – 20.00 WITA

(18)

12 penghasilan keluarga

29. 27 Agustus 2016

19.00 – 20.00 1 jam Perpisahan dan

(19)

13 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD dari tanggal 28 - 27 Agustus 2016. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 29 kali yang disesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa lingkungan Desa Gubug. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Wayan Suarsa yang bertempat tinggal di Banjar Gubug Baleran Desa Gubug.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak I Wayan Suarsa dengan melakukan kunjungan sebanyak 29 kali.

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

(20)

14 menghadapi berbagai permasalahan yang ada dan memberikan wawasan mengenai pilihan-pilihan pekerjaan lainnya.

4.5 Kendala

(21)

15 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Keluarga Bapak I Wayan Suarsa tergolong dalam ekonomi rendah dengan pendapatan yang tak menentu yang diperoleh dari Bapak I Wayan Suarsa yang bekerja sebagai buruh serabutan dan petani dan Ibu Ni Wayan Sumawati yang bekerja sebagai buruh.

2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Suarsa adalah masalah ekonomi. Permasalahan Ekonomi yaitu ada ketebatasannya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan pendapatan yang dihasilkan sekitar Rp. 700.000 per bulannya. 3. Pada kesempatan kali ini penulis melakukan beberapa hal untuk membantu keluarga

Bapak I Wayan Suarsa, antara lain: membantu dalam memotivasi dalam hal ekonomi dan mendampingi anak dan keponakan Bapak Wayan dalam belajar.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

(22)

16 DAFTAR PUSTAKA

(23)

17 Lampiran1 : Biodata Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental UNUD XIII Tahun 2016 Pendamping Keluarga Bapak I Wayan Suarsa

Nama Lengkap : Gusti Ayu Widya Lestari

NIM : 1306305004

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi Tanggal Lahir/Umur : 22 Nopember 1994 / 21 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Status Pernikahan : Belum menikah

Alamat : Jalan Merak No 1 Tabanan No. HP : 081239012904

(24)

18 LAMPIRAN

Gambar 2. Kondisi rumah Bapak Wayan Suarsa

Gambar 1.Sosialisasi dan Perkenalan KK Dampingan

Gambar 4. Kondisi dapur Bapak Wayan Suarsa

Gambar 3. Kondisi kamar mandi Bapak Wayan Suarsa

Gambar 6. Foto mahasiswa bersama Bapak Wayan Suarsa dan anaknya

Gambar 5. Foto mahasiswa

(25)

19 Gambar 8. Foto mahasiswa bersama

anak dan keponakan bapak Wayan Suarsa saat berdiskusi tentang materi pelajaran

Gambar 7. Foto mahasiswa

bersama anak bapak Wayan Suarsa saat membantu membuat banten

Gambar

Tabel 1. Data Anggota Keluarga Made Karya Jaya
Gambar 2. Kondisi rumah Bapak
Gambar 7. Foto mahasiswa bersama anak bapak Wayan Suarsa saat membantu membuat banten

Referensi

Dokumen terkait

٤ ( ﺔﻔﻃﺎﻌﻟا عﻮﻨﺗ ﺔﺟرﺪﺑ ﺎﻨﺴﻔﻧ ﻲﻓ ﺔﻔﻠﺘﺨﻤﻟا ﻒﻃاﻮﻋﻻا ةرﺎﺛإ ﻲﻠﻋ نورﺪﻘﻳ ﻦﻳﺬﻟا ﻢﻫ ءاﺮﻌﺸﻟا ﻢﻈﻋﺄﻓ.. وأ ﺎﻫﻮﻤﺳ ﺚﻴﺣ ﻦﻣ ﺔﻔﻃﺎﻌﻟا ﺔﺟرد ﻲﻠﻋ بﺎﺒﻟا اﺬﻫ ﻲﻓ ﻲﺑدﻷا ﺪﻘﻨﻟا ﺪﻤﺘﻌﻳ اﺮﻴﺧأو

DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA PENGELASAN GESEK CONTINUOUS DRIVE FRICTION WELDING BAHAN SILINDER PEJAL LOGAM BEDA JENIS (ALUMUNIUM 2024 T4 - STAINLESS STEEL

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: (1) anak yang ditinggal orang tuanya sebagai TKI kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian sehingga kehidupan

Hasil identifikasi bakteri pada cairan perawatan lensa kontak yang seharusnya steril, ditemukan sebagian besar bakteri batang gram negatif dan hanya sebagian kecil

[r]

Tuduhan zina adalah kasus pencemaran Nama baik, di dalam al-Quran terdapat cara menanggulanginya secara bijak dan tanpa emosi yang berlebihan dengan kepala dingin

Ibu yang memiliki pengetahuan tentang penanganan demam dan memiliki sikap yang baik dalam memberikan perawatan dapat menentukan pengelolaan demam yang terbaik bagi

Untuk mendapatkan suatu solusi yang efektif dan optimal dari permasalahan-permasalahan di atas, maka dibutuhkan suatu perencanaan dan analisis yang yang tepat