• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Self-Esteem Terhadap Penyesuaian Diri Pada Peraturan Sekolah Pada Siswa Kelas 1 SMA "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Self-Esteem Terhadap Penyesuaian Diri Pada Peraturan Sekolah Pada Siswa Kelas 1 SMA "X" Bandung."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian fungsional.

Alat ukur yang digunakan untuk menjaring data mengenai self-esteem dimodifikasi peneliti berdasarkan Self Esteem Inventory (SEI) dari Coopersmith

(1967) sebanyak 46 item. Alat ukur penyesuaian diri pada peraturan sekolah

disusun berdasarkan peraturan sekolah SMA “X” Bandung sebanyak 36 item. Sedangkan data penunjang disusun berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dari Schneiders (1964). Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis regresi sederhana.

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh koefisien fungsional sebesar 0.251 pada taraf signifikansi 0.05, dengan hasil tersebut maka Ho diterima. Kesimpulan yang diperoleh adalah self-esteem berpengaruh dalam derajat yang rendah terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung.

Peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian mengenai pngaruh lingkungan sosial khususnya dukungan orang tua terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah, sehingga dapat diketahui lebih jelas seberapa besar pengaruh dukungan orang tua terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah.

(2)

Daftar Isi

Lembar Judul Lembar Pengesahan

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... ix

Daftar Skema ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 6

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1. Maksud Penelitian ... 7

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 7

1.4.Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1. Kegunaan Teoretis ... 7

1.4.2. Kegunaa Praktis ... 7

1.5.Kerangka Pemikiran ... 8

1.6.Asumsi ... 20

1.7.Hipotesis Penelitian ... 20

(3)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Self-Esteem

2.1.1. Pengertian self-esteem ... 21

2.1.2. Aspek-aspek dalam self-esteem ... 21

2.1.3. Perkembangan self-esteem ... 22

2.1.4. Derajat self-esteem ... 28

2.2. Penyesuaian Diri pada Peraturan Sekolah 2.2.1. Pengertian Penyesuaian Diri ... 30

2.2.2. Penyesuaian Terhadap Lingkungan Sosial ... 30

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ... 33

2.2.4. Peraturan Sekolah ... 34

2.3. Masa Remaja 2.3.1. Pengertian Masa Remaja ... 38

2.3.2. Perubahan Fundamental pada Remaja ... 39

2.3.3. Tugas Perkembangan Remaja ... 40

2.3.3.1. Remaja dan Sekolah………..41

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ... 44

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1.Variabel Penelitian ... 45

3.2.2.Definisi Konseptual ... 45

3.2.3.Definisi Operasional ... 45

(4)

3.3. Alat Ukur

3.3.1. Alat Ukur Self-esteem ... 47

3.3.2. Alat Ukur Penyesuaian Diri Pada Peraturan Sekolah ... 49

3.3.3. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 3.3.3.1. Validitas Alat Ukur ... 51

3.3.3.2. Reliabilitas Alat Ukur ... 52

3.4. Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel 3.4.1. Populasi Sasaran ... 52

3.4.2. Karakteristik Populasi ... 53

3.4.3. Teknik Penarikan Sampel ... 53

3.5. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden ... 54

4.2. Pengujian Hipotesis ... 55

4.3. Gambaran Hasil Penelitian ... 56

4.4. Pembahasan ... 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Saran ... 66

(5)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Aspek, indikator, item self-esteem ... 47 Tabel 3.2. Cara penilaian self-esteem ... 48 Tabel 3.3. Aspek, indikator, item penyesuaian diri pada peraturan sekolah ... 49 Tabel 3.4. Cara penilaian penyesuaian diri pada peraturan sekolah ... 50 Tabel 4.1. Persentase responden berdasarkan jenis kelamin ... 54 Tabel 4.2. Persentase responden berdasarkan usia ... 54 Tabel 4.3. Hasil uji analisis regresi self-esteem terhadap penyesuaian diri

pada peraturan sekolah ... 55 Tabel 4.4. Distribusi frekuensi self-esteem ... 56 Tabel 4.5. Distribusi frekuensi penyesuaian diri pada peraturan sekolah ... 56 Tabel 4.6. Crosstab antara self-esteem dan penyesuaian diri pada

peraturan sekolah ... 57

(7)

DAFTAR SKEMA

Bagan 1.1. Skema Kerangka Pemikiran ... 19 Bagan 3.1. Skema Desain Penelitian ... 44

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat Ukur Lengkap

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Self-esteem dan Penyesuaian Diri pada Peraturan Sekolah

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Lampiran 3 Skor untuk Kuesioner Self-esteem dan Skor untuk Kuesioner Penyesuaian Diri pada Peraturan Sekolah

Lampiran 4 Data Penunjang

(9)

LAMPIRAN 1

Alat Ukur Lengkap:

™

Kata Pengantar Kuesioner

™

Kuesioner Data Pribadi

™

Kuesioner Data penunjang

™

Kuesioner Self-esteem

(10)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS PSIKOLOGI

BANDUNG

Kata Pengantar

Dalam kesibukan Anda sehari-hari, maka saya mohon Anda berkenan menyediakan waktu untuk mengisi kuesioner yang bersama ini saya lampirkan. Kuesioner ini disusun dalam rangka pengumpulan data penelitian yang diperlukan untuk menyusun Skripsi saya. Adapun penelitian yang saya lakukan adalah “Pengaruh

Self-Esteem terhadap penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah pada siswa kelas I

SMA “X” Bandung.”

Untuk maksud tersebut, saya ajukan kuesioner yang perlu Anda isi sesuai dengan keadaan dan pendapat pribadi Anda. Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban Anda adalah benar sepanjang jawaban tersebut benar-benar merupakan keadaan pribadi Anda. Isilah sebaik mungkin dan usahakan jangan ada nomor pernyataan yang terlewat. Bacalah petunjuk-petunjuk dan cara pengisiannya terlebih dahulu sebelum Anda mulai mengisinya.

Atas segala bantuan yang telah diberikan dalam pengisisan kuesioner ini, saya ucapkan Terima Kasih.

Hormat saya,

(11)

DATA PRIBADI

Isilah daftar di bawah ini sesuai dengan keadaan diri Anda dengan jelas dan singkat. Kelas :

Jenis kelamin :

Usia :

DATA PENUNJANG

Isilah daftar pertanyaan di bawah ini sesuai dengan diri Anda. 1. Kondisi fisik Anda tergolong……

A. Sehat B. Sering sakit

C. Lainnya……….

2. Apakah kondisi fisik Anda mempengaruhi Anda untuk mentaati peraturan sekolah? Ya/Tidak Mengapa?

……… ……… 3. Apakah Anda mentaati peraturan sekolah atas inisiatif sendiri tanpa harus ditegur dahulu oleh

guru? Ya/Tidak Mengapa?

……… ……… 4. Apakah dalam mentaati peraturan sekolah, Anda dapat mengendalikan emosi Anda? Ya/Tidak

Berikan contohnya

……… ……… 5. Apakah masalah-masalah yang Anda alami mempengaruhi Anda dalam mentaati peraturan

sekolah? Ya/Tidak Jelaskan

……… ……… 6. Apakah orang tua mendukung Anda untuk mentaati peraturan sekolah? Ya/Tidak

Berikan contohnya

……… ……… 7. Apakah guru menerapkan peraturan sekolah dengan tegas? Ya/Tidak

Berikan contohnya

……… ……… 8. Apakah guru menerapkan peraturan sekolah dengan konsisten? Ya/Tidak

Berikan contohnya

……… ……… 9. Apakah teman-teman di sekolah membantu Anda untuk mentaati peraturan sekolah? Ya/Tidak

Berikan contohnya

……… ……… 10. Apakah kebiasaan/budaya di lingkungan masyarakat mempengaruhi ketaatan Anda terhadap

peraturan sekolah? Ya/Tidak Mengapa?

……… ……… 11. Apakah keyakinan agama yang Anda anut mempengaruhi ketaatan Anda terhadap peraturan

sekolah? Ya/Tidak Mengapa?

(12)

Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang telah tersedia, dengan keterangan sebagai berikut: - Pilihlah “sesuai” jika pernyataan yang ada menggambarkan keadaan Anda.

- Pilihlah “cukup sesuai” jika pernyataan yang ada menggambarkan sebagian besar keadaan Anda.

- Pilihlah “kurang sesuai”jika pernyataan yang ada menggambarkan sebagian kecil keadaan Anda.

- Pilihlah “tidak sesuai” jika pernyataan yang ada tidak menggambarkan keadaan Anda. Jika sudah selesai periksalah kembali agar tidak ada yang terlewatkan.

No ITEM Sesuai Cukup 1. Saya hanya menjadi anggota saja dalam kelompok

belajar karena saya tidak bisa memimpin orang lain. 2. Guru tidak mempedulikan kesulitan yang saya alami. 3. Saya merasa teman-teman sekelas saya tidak peduli

terhadap saya.

4. Tingkah laku saya di sekolah sesuai dengan apa yang saya pikir baik tanpa mengindahkan aturan sekolah yang menurut saya belum tentu benar.

5. Guru tidak berkomunikasi dengan saya tentang masalah sekolah atau akademis diluar waktu mengajar di dalam kelas.

6. Saya kurang dikenal oleh sebagian besar teman sekolah.

7. Teman-teman sekolah sering mengajak saya untuk mengikuti kegiatan di dalam maupun di luar sekolah. 8. Pendapat saya sering menjadi bahan pertimbangan

dalam diskusi kelas.

9. Saya merasa menyesal apabila melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan sekolah.

10. Saya dipercaya guru untuk menjadi pengurus atau panitia dalam kegiatan sekolah.

11. Saya merasa harus datang ke sekolah tepat waktu. 12. Pada umumnya guru-guru mengenal saya.

13. Saya membutuhkan bantuan teman dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

14. Saya mampu mengambil keputusan yang tepat dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

15. Saya tidak tertarik untuk mengikuti perlombaan atas nama sekolah saya.

16. Guru membantu saya apabila saya mengalami kesulitan.

17. Saya mengikuti perlombaan-perlombaan yang mewakili sekolah saya.

18. Saya memerlukan pendapat teman untuk mengambil keputusan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. 19. Dalam bertingkah laku, saya tidak mempertimbangkan

apakah akan merusak nama baik sekolah atau tidak. 20. Saya merasa guru-guru memandang rendah kepada

saya.

21. Saya tidak suka berkumpul dengan teman sekelas karena mereka tidak menghargai saya sebagai teman mereka.

22. Saya tidak mempunyai banyak teman di sekolah. 23. Saya mengambil peran penting dalam pengambilan

keputusan apabila ada diskusi di dalam kelas.

24. Guru memilih saya untuk menjadi ketua dalam diskusi kelas.

(13)

No ITEM Sesuai Cukup 26. Saya merasa harus berusaha melakukan sesuatu sesuai

dengan peraturan yang sudah ditetapkan sekolah. 27. Saya mampu mengerjakan PR dengan baik.

28. Saya memerlukan pendapat guru untuk mengambil keputusan dalam mengerjakan tugas sekolah.

29. Saya tidak mampu melaksanakan program 5K (kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kekeluargaan) dengan penuh tanggung jawab di lingkungan sekolah.

30. Saya merasa harus mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

31. Pada umumnya saya mampu mengerjakan PR sendiri. 32. Saya merasa peraturan sekolah tidak harus selalu

ditaati.

33. Pendapat saya tidak diperhatikan dalam diskusi kelas. 34. Saya ikut serta dalam kegiatan yang mengharumkan

nama baik sekolah.

35. Saya menjadi ketua kelompok dalam kelompok belajar. 36. Guru sering menyapa saya apabila bertemu di luar

kelas.

37. Saya bingung jika menghadapi suatu tugas sekolah yang sulit.

38. Saya bertanggung jawab melaksanakan tugas-tugas sekolah yang diberikan kepada saya.

39. Apabila saya tidak masuk sekolah, teman-teman sekelas saya akan menanyakan/mencari informasi penyebab saya tidak masuk sekolah.

40. Saya tidak mampu mengerjakan tugas sekolah yang diberikan kepada saya.

41. Bila menghadapi masalah, teman-teman biasanya meminta pendapat saya.

42. Guru-guru sering meminta informasi kepada saya tentang teman-teman.

43. Kehadiran saya di kelas seakan-akan tidak diperhatikan guru.

44. Kebanyakan guru tidak mengetahui nama saya, kecuali bila membaca daftar nama siswa.

45. Teman-teman memberi ucapan selamat bila saya ulang tahun.

(14)

Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang telah tersedia, dengan keterangan sebagai berikut: - Pilihlah “selalu” jika pernyataan yang ada selalu terjadi pada Anda.

- Pilihlah “sering” jika pernyataan yang ada sering terjadi pada Anda.

- Pilihlah “kadang-kadang”jika pernyataan yang ada kadang-kadang terjadi pada Anda. - Pilihlah “tidak pernah” jika pernyataan yang ada tidak pernah terjadi pada Anda. Jika sudah selesai periksalah kembali agar tidak ada yang terlewatkan.

No ITEM Selalu Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah 1. Saya datang ke sekolah tepat waktu.

2. Saya membayar uang sekolah tidak melebihi batas waktu pembayaran.

3. Saya memakai seragam lengkap dengan atributnya. 4. Saya lebih memilih mengobrol dengan teman daripada

mendengarkan guru berbicara di depan kelas.

5. Saya tidak menuliskan pelanggaran yang saya perbuat dalam buku siswa.

6. Saya bertanya kepada guru apabila ada materi pelajaran yang kurang dimengerti.

7. Saya menunggu di perpustakaan selama jam pelajaran pertama apabila saya terlambat datang ke sekolah lebih dari 10 menit.

8. Saya tidak membawa buku siswa ke sekolah.

9. Bila merasa bosan di kelas saya pergi ke luar kelas ketika pergantian jam pelajaran.

10. Saya meningkatkan prestasi saya agar mendapatkan penambahan nilai sikap dalam buku siswa.

11. Saya ikut aktif berpendapat ketika berdiskusi di dalam kelas.

12. Saya terlambat masuk sekolah lebih dari 10 menit. 13. Saya ditegur oleh guru karena tidak memakai atribut

sekolah dengan lengkap.

14. Saya menjaga kerapihan dan kebersihan buku siswa dengan baik.

15. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.

16. Saya meminta ijin kepada guru untuk tidak hadir sekolah.

17. Saya memakai seragam kemeja putih dan celana panjang menutupi mata kaki (laki-laki) / rok yang panjangnya di bawah lutut (perempuan).

18. Saya akan membayar uang sekolah apabila sudah ada teguran dari pihak sekolah.

19. Saya tidak memberikan surat keterangan ketika tidak masuk sekolah, sehingga mendapatkan pengurangan nilai sikap dalam buku siswa.

20. Saya melemparkan tanggung jawab kepada teman apabila disuruh guru untuk mengerjakan soal di papan tulis.

21. Saya menjaga agar buku siswa saya tidak hilang. 22. Saya memberikan surat keterangan / kabar kepada

pihak sekolah apabila tidak masuk sekolah karena sakit atau ijin.

23. Saya tidak terlambat masuk kelas ketika Ulangan Umum.

24. Saya tidak terlibat dalam perkelahian atau pemukulan. 25. Saya terlambat masuk sekolah lebih dari 3 kali dalam

satu bulan.

(15)

No ITEM Selalu Sering Kadang-kadang

Tidak pernah 27. Saya mendapatkan pengurangan nilai sikap karena

tidak membawa buku siswa ke sekolah.

28. Apabila saya terlambat masuk sekolah kurang dari 10 menit, saya melapor terlebih dahulu kepada guru piket agar diijinkan untuk mengikuti pelajaran pertama. 29. Saya tidak terlibat dalam penggunaan obat-obatan

terlarang dan narkotika serta minuman keras.

30. Saya tidak menunggak uang sekolah sampai 3 bulan berturut-turut.

31. Saya ditegur oleh guru karena mencoret-coret bangku / dinding sekolah.

32. Meskipun saya tidak mengikuti salah satu mata pelajaran dalam satu hari sekolah, saya tetap mengisi daftar hadir.

33. Saya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada saya, karena menurut saya hal itu tidak penting.

(16)
(17)
(18)

Validitas Penyesuaian Diri Terhadap Peraturan Sekolah

Item Koefisien Korelasi

Keterangan 1 0,648 Dipakai 2 0,737 Dipakai 3 0,310 Dipakai 4 0,367 Dipakai 5 0,000 Dibuang 6 0,687 Dipakai 7 0,216 Dibuang 8 0,308 Dipakai 9 0,481 Dipakai 10 0,272 Dibuang 11 0,641 Dipakai 12 0,208 Dibuang 13 0,345 Dipakai 14 0,345 Dipakai 15 0,688 Dipakai 16 0,635 Dipakai 17 0,692 Dipakai 18 Dibuang 19 0,416 Dipakai 20 0,428 Dipakai

Keterangan:

Item dipakai : 34 item Item dibuang : 6 item

Reliabilitas

(19)

Item Koefisien Korelasi

(20)
(21)

Lampiran 3.6. Derajat self-esteem

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 total ket Id

(22)

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 total ket Id

26 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 2 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 3 2 4 2 4 2 147 tinggi 27 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 1 3 4 4 2 4 2 2 2 4 3 4 2 4 2 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 142 tinggi 28 2 1 2 3 2 2 3 1 4 2 4 3 4 3 4 2 1 1 4 2 3 2 1 1 2 4 3 3 3 4 3 4 4 1 1 1 1 4 3 2 3 3 3 3 4 3 119 rendah 29 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 2 1 2 4 3 4 2 4 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 2 142 tinggi 30 3 2 3 3 1 2 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 132 rendah 31 4 2 4 2 2 4 1 4 4 4 3 4 2 4 1 2 1 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 152 tinggi 32 4 2 3 4 1 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 1 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 152 tinggi 33 1 4 4 3 4 2 3 3 3 1 4 4 3 2 3 4 1 1 4 4 4 4 1 1 1 4 3 3 3 3 3 4 4 1 1 3 1 3 3 3 3 4 4 2 3 3 130 rendah 34 3 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 161 tinggi 35 2 1 3 2 1 2 2 2 4 1 4 2 3 2 4 2 2 1 3 1 1 2 2 2 1 4 2 3 2 4 3 1 1 2 1 2 2 4 1 2 1 2 3 1 2 3 98 rendah 36 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 117 rendah 37 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 1 4 4 2 1 3 4 3 4 2 148 tinggi 38 3 4 4 2 3 3 1 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 142 tinggi 39 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 4 2 1 4 4 3 4 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 4 3 4 2 4 3 2 3 122 rendah 40 3 3 4 4 3 2 4 3 4 1 4 2 3 2 3 3 2 1 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 3 4 3 3 3 1 2 2 1 4 4 3 3 2 3 2 4 2 132 rendah 41 2 4 3 1 2 2 1 3 4 2 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 2 2 1 1 4 3 2 3 4 3 2 3 1 1 3 1 4 3 3 4 2 3 3 3 3 124 rendah 42 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 1 4 2 150 tinggi 43 4 4 3 4 3 3 4 3 1 4 2 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 1 3 4 3 4 3 4 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 153 tinggi 44 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 1 1 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 127 rendah 45 2 1 1 4 1 2 1 2 3 1 4 2 3 3 3 2 1 3 4 3 4 2 1 1 1 3 3 3 2 4 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 2 1 4 1 4 2 105 rendah 46 2 3 4 4 1 4 4 2 3 1 4 2 4 2 3 3 1 1 4 4 4 4 1 1 1 4 1 3 1 2 1 4 3 4 2 1 2 2 2 3 3 1 3 4 4 2 119 rendah 47 3 4 4 3 3 3 1 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 2 1 2 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4 2 2 3 4 1 3 4 3 3 3 137 tinggi 48 3 3 3 1 1 3 2 1 4 3 4 3 4 3 1 4 2 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 1 4 2 4 4 135 tinggi 49 2 4 4 4 2 1 3 2 4 3 4 3 3 3 1 4 1 1 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 133 tinggi 50 2 2 2 2 1 1 2 2 4 1 4 4 4 3 1 4 2 1 1 4 4 4 4 3 4 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 1 2 3 2 3 3 3 121 rendah 51 2 3 4 3 4 3 2 2 1 2 4 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 3 3 4 4 3 1 2 1 4 1 3 3 2 3 3 3 2 2 132 rendah 52 3 3 3 3 4 3 2 1 3 2 4 4 4 4 3 4 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 4 3 3 1 2 3 130 rendah

(23)

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 total ket Id

(24)

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 total ket Id

(25)

Lampiran 3.7. Derajat Penyesuaian Diri pada Peraturan Sekolah

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2223 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 total ket

Id

1 2 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 107 mampu

2 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 4 4 1 1 4 3 4 1 1 2 4 4 3 4 101 kurang

3 4 3 4 3 1 4 1 3 4 4 1 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 115 mampu

4 4 2 4 3 4 2 1 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 116 mampu

5 4 3 4 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 124 mampu

6 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 4 4 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 94 kurang

7 3 4 4 3 1 2 1 4 4 2 1 4 4 2 3 1 4 4 4 4 4 3 1 1 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 101 kurang

8 4 4 4 3 3 2 1 4 3 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3 4 112 mampu

9 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 4 2 2 1 3 2 3 3 1 1 4 4 3 4 85 kurang

10 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 1 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 111 mampu

11 4 2 4 3 4 3 1 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 113 mampu

12 3 2 2 3 3 1 1 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 103 kurang

13 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 4 4 2 3 4 1 2 3 2 4 1 4 4 4 4 92 kurang

14 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 122 mampu

15 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126 mampu

16 3 2 4 3 2 2 1 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 111 mampu

17 2 3 4 3 4 2 1 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 3 4 1 1 1 4 4 4 1 105 kurang

18 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 127 mampu

19 3 2 2 3 3 3 1 3 4 2 2 4 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 106 mampu

20 2 2 2 2 4 2 1 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 96 kurang

21 4 4 4 4 4 4 1 4 3 2 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 118 mampu

22 2 3 4 2 1 2 1 4 3 2 3 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 1 1 4 4 3 2 88 kurang

23 2 2 4 4 4 2 1 4 4 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 112 mampu

24 2 2 4 3 4 2 1 4 3 2 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 4 2 4 1 4 4 106 mampu

(26)

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111213 14 15 16 17 18 19 20 21 2223 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 total ket

Id

26 4 1 4 3 3 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 118 mampu

27 4 2 4 3 4 2 1 4 3 4 2 3 4 3 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 115 mampu

28 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 111 mampu

29 4 2 4 3 4 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 122 mampu

30 3 1 3 3 4 2 1 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 116 mampu

31 4 4 4 3 1 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 3 4 4 1 1 4 4 1 1 4 109 mampu

32 4 3 3 4 4 4 3 1 2 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115 mampu

33 4 3 4 4 4 2 1 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 3 4 1 3 4 3 4 4 114 mampu

34 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 111 mampu

35 4 4 4 4 4 2 1 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 118 mampu

36 4 3 3 3 1 2 1 4 3 2 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 1 1 4 4 102 kurang

37 3 4 4 3 3 4 1 4 3 4 2 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 117 mampu

38 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 1 1 4 4 4 3 3 110 mampu

39 2 4 4 3 3 4 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 112 mampu

40 3 2 3 3 2 2 1 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 2 3 4 108 mampu

41 2 1 4 3 4 2 1 1 4 2 2 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 1 2 1 2 3 3 2 1 2 4 3 4 4 91 kurang

42 4 2 4 3 4 2 2 4 3 2 2 4 4 2 4 2 3 4 3 3 2 1 1 1 4 2 3 2 1 1 3 3 3 1 89 kurang

43 2 2 4 3 4 2 1 4 3 2 2 2 4 2 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 1 4 4 103 kurang

44 2 2 4 3 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 113 mampu

45 4 3 4 3 4 2 1 4 4 2 1 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 111 mampu

46 4 2 4 3 4 1 1 3 3 1 1 4 3 2 2 2 1 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 1 4 3 3 4 99 kurang

47 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 1 1 4 4 4 3 3 111 mampu

48 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 4 4 3 2 2 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 1 85 kurang

49 4 1 4 3 3 2 1 3 3 2 4 4 3 2 2 2 4 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 103 kurang

(27)

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2223 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 total ket

Id

51 3 3 4 4 3 2 2 4 2 2 2 2 3 4 4 2 3 2 3 4 1 2 2 2 1 3 2 3 2 1 4 2 3 1 87 kurang

52 3 3 3 2 2 2 1 2 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 97 kurang

53 4 2 4 3 4 2 1 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 3 4 4 4 1 1 2 1 1 102 kurang

54 2 4 4 3 4 2 1 4 4 4 2 4 4 2 2 1 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 1 1 1 4 4 4 4 105 kurang

55 3 2 4 3 4 2 1 4 3 2 2 4 4 2 2 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 4 4 104 kurang

56 3 2 4 3 2 2 1 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 4 3 3 104 kurang

57 2 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 118 mampu

58 4 2 4 2 4 4 1 4 2 4 2 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 2 4 4 4 4 110 mampu

59 4 3 4 3 4 3 1 2 2 4 3 4 4 3 3 2 4 1 4 3 4 4 4 1 4 3 4 3 4 1 4 3 3 4 107 mampu

60 4 2 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 1 4 2 2 3 4 4 4 3 2 2 2 3 4 1 4 4 4 4 3 2 104 kurang

61 1 1 4 1 1 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 1 4 1 4 1 1 4 4 4 1 99 kurang

62 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 2 3 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 1 4 4 108 mampu

63 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 1 3 2 1 2 2 2 2 3 4 1 1 2 1 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 85 kurang

64 4 2 4 3 3 2 2 4 2 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 114 mampu

65 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 1 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 4 3 101 kurang

66 4 3 3 3 2 4 1 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 118 mampu

67 4 2 4 4 3 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 120 mampu

68 4 2 3 3 4 4 1 4 1 1 4 3 4 1 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 109 mampu

69 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111 mampu

70 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 1 1 4 1 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 109 mampu

71 2 1 1 3 4 4 1 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 104 kurang

72 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 120 mampu

73 3 2 4 3 1 3 1 1 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 104 kurang

74 2 2 4 3 4 4 1 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 112 mampu

(28)

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2223 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 total ket

Id

76 2 2 4 3 4 1 3 3 2 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 2 4 4 1 1 2 4 4 1 3 4 4 4 3 4 102 kurang

77 3 2 4 3 3 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 1 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 4 111 mampu

78 4 2 4 4 4 3 1 1 4 4 2 4 4 4 3 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 117 mampu

79 2 4 4 3 4 4 1 4 3 3 3 2 3 2 2 4 1 4 4 2 4 1 1 1 3 3 3 1 1 4 4 4 4 4 97 kurang

80 4 1 4 2 4 4 1 4 3 2 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 1 1 4 2 1 4 1 2 4 3 3 4 101 kurang

81 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 117 mampu

82 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 1 4 4 4 4 1 1 4 4 4 2 1 4 4 4 1 1 106 mampu

83 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 121 mampu

84 3 4 4 3 4 4 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 121 mampu

85 2 2 2 3 1 4 1 1 3 2 4 3 4 1 4 1 2 4 4 4 1 4 4 1 1 2 4 2 1 1 4 4 4 2 87 kurang

86 2 4 4 3 1 4 1 1 4 4 2 2 4 4 2 1 4 4 4 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 106 mampu

87 2 3 2 3 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 1 3 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 100 kurang

88 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 1 3 4 4 4 114 mampu

89 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 1 4 1 4 1 3 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 112 mampu

90 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 111 mampu

91 2 1 1 3 3 4 4 1 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 2 105 kurang

92 3 2 4 3 4 1 3 1 1 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 107 mampu

93 2 2 3 4 3 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 3 3 4 3 2 1 4 3 3 4 3 1 1 103 kurang

94 3 2 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 1 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 111 mampu

95 2 4 4 3 4 4 4 1 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 1 4 4 2 3 4 4 1 1 4 1 3 3 3 1 1 96 mampu

96 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 118 mampu

97 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 121 mampu

98 2 2 2 3 4 1 4 1 1 3 2 4 3 4 1 4 1 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 2 4 2 1 1 92 kurang

99 2 3 2 3 4 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 4 1 4 3 4 4 3 1 3 4 3 4 4 98 kurang

(29)

LAMPIRAN 4

(30)

Tabel 4. 1. Crosstab antara kondisi fisik dan peny. diri pada peraturan sekolah

Tabel 4.2. Crosstab pengaruh kondisi fisik dan peny. Diri pd peraturan sekolah Peny.diri pd peraturan sekolah

Tabel 4.3. Crosstab inisiatif mematuhi peraturan sekolah dan peny. Diri pd peraturan sekolah

Tabel. 4.4. Crosstab kendali emosi dan peny. Diri pd peraturan sekolah Peny.diri pd peraturan sekolah

(31)

Tabel 4.6. Crosstab dukungan orang tua dan peny. Diri pd peraturan sekolah

Tabel 4.7. Crosstab guru tegas menerapkan aturan dan peny. Diri pd peraturan sekolah

Tabel 4.8. Crosstab guru konsisten menerapkan aturan dan peny.diri pd peraturan sekolah

Tabel 4.9 Crosstab bantuan teman dan peny.diri pd peraturan sekolah Peny.diri pd peraturan sekolah

(32)

Tabel 4.11. Crosstab pengaruh agama dan peny.diri pd peraturan sekolah

Tabel 4. 12. Crosstab usia dan peny.diri pd peraturan sekolah Peny.diri pd peraturan sekolah

Tabel 4. 13. Crosstab jenis kelamin dan peny.diri pd peraturan sekolah Peny.diri pd peraturan sekolah

Kurang mampu Mampu

TOTAL

(33)
(34)

Uji Hipotesis

t = 2,567 dengan peluang kesalahan satu-sisi: p-value = Sig. = 0,012

t = 2,567 > ttabel = 1,984 (pada α = 0,05 dua-sisi dan db = n-2 = 98) atau

p-value = 0,012 < α = 0,05: signifikan

H0 ditolak, Self-Esteem berpengaruh secara signifikan terhadap

Penyesuaian Diri pada Peraturan Sekolah.

Coefficientsa

78,630 8,030 9,792 ,000

,157 ,061 ,251 2,567 ,012

(Constant) X (Self-Esteem) Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

(35)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang berarti tidak dapat hidup tanpa orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan sosialnya. Dalam melakukan penyesuaian diri di lingkungan sosial, manusia dihadapkan pada tuntutan dan harapan dari lingkungan sosial tersebut. Begitu juga dengan remaja sebagai bagian dari lingkungan sosial dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Kehidupan sosial remaja tidak hanya di lingkungan rumah dan keluarga, tetapi juga berada di lingkungan masyarakat dan sekolah. Bagi remaja lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang paling penting karena remaja dituntut untuk mengenyam pendidikan sebagai bekal untuk masa depan. Selain itu juga, remaja lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di sekolah dan pengaruh teman sekolah serta guru sangat berperan dalam kehidupan remaja, oleh karena itu remaja dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekolahnya.

Di dalam lingkungan sekolah, remaja dihadapkan pada berbagai peraturan yang harus dijalankannya. Remaja yang duduk di bangku kelas I Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dihadapkan pada tuntutan dan peraturan sekolah yang berbeda dengan tuntutan dan peraturan di lingkungan Sekolah Menengah

(36)

2

Pertama (SMP). Siswa kelas I SMA perlu menyesuaikan diri dengan teman-teman baru, pelajaran yang lebih sulit dan lebih beragam mata pelajarannya, serta para guru-guru yang baru. Selain itu juga, siswa kelas I SMA perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya.

Siswa kelas I SMA yang mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekolahnya ditandai dengan menerima peraturan dan tanggung jawab yang diberikan sekolah, membina relasi yang baik dengan guru-guru, serta membantu sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Sebaliknya siswa kelas I SMA yang kurang mampu menyesuaikan diri di sekolah akan memperlihatkan sikap tidak tertarik pada sekolah, bolos sekolah, relasi dengan guru-guru dan teman yang tidak sehat, memberontak, merusak, dan menentang otoritas sekolah

(Schneiders, 1964).

Keberhasilan penyesuaian diri siswa di sekolah dapat terlihat dari respon positif siswa terhadap peraturan sekolah (Schneiders, 1964). Setiap sekolah akan menerapkan beberapa peraturan yang harus dijalankan oleh para siswanya. Begitu juga dengan keberadaan SMA “X” sebagai salah satu sekolah swasta di Bandung, menerapkan beberapa peraturan yang harus dijalankan oleh para siswanya di antaranya adalah tata tertib kegiatan belajar mengajar, tata tertib buku siswa, keterlambatan, absensi, uang sekolah, dan kewajiban siswa yang di dalamnya termasuk tata cara berpakaian seragam.

Sekarang ini SMA “X” lebih menitikberatkan perhatiannya pada peraturan sekolah dengan tujuan untuk merealisasikan visi dan misi sekolah. Visi SMA “X” adalah agar para siswa berbudi pekerti luhur, cerdas, kreatif, dan patriotik,

(37)

3

sedangkan misi SMA “X” adalah agar para siswa mempunyai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral perilaku dan etika, sopan santun, ramah tamah dan murah hati, kreativitas, inovatif dalam menghadapi tantangan jaman, disiplin dan tekun dalam menghadapi realita. Pada kenyataannya, respon dari siswa kelas I SMA “X” tidak seperti yang diinginkan oleh pihak sekolah. Menurut hasil wawancara dan data dari kepala sekolah dan guru BP diperoleh keterangan bahwa sebagian besar dari para siswa kelas I SMA “X” kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya, terutama terhadap peraturan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari hampir 75 % siswa kelas I SMA “X” pernah membolos lebih dari tiga kali, dan 35 % siswa tidak memakai atribut lengkap dan berpakaian seragam yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah lebih dari tujuh kali.

Menurut Coopersmith (1967), ketidakmampuan penyesuaian diri seseorang terhadap tuntutan lingkungan sosialnya berkaitan dengan derajat

self-esteem orang tersebut. Begitu juga ketidakmampuan penyesuaian diri siswa

terhadap peraturan sekolah berkaitan dengan derajat self-esteem siswa tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui seberapa besar pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri siswa pada peraturan sekolah. Self-esteem adalah penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri yang tetap dipertahankannya. Penilaian diri ini menggambarkan sikap penolakan diri atau penerimaan diri dan merupakan indikasi sejauhmana seseorang menganggap dirinya sebagai orang yang mampu, berarti, dan sukses. Siswa yang memiliki self-esteem tinggi akan mudah untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah karena ia mempunyai keyakinan

(38)

4

akan berhasil dan dihargai oleh warga sekolah lainnya, sedangkan siswa yang memiliki self-esteem rendah akan terhambat dalam melakukan penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah karena ia kurang percaya diri serta takut gagal dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya.

Survey awal melalui wawancara kepada 10 orang siswa kelas I SMA “X” menunjukkan hasil sebagai berikut:

™ Dua orang siswa mengatakan bahwa mereka sering melemparkan tanggung

jawab kepada teman-temannya tatkala disuruh guru untuk mengerjakan tugas di papan tulis karena merasa takut salah dan malu kepada teman-temannya apabila melakukan kesalahan di depan kelas.

™ Dua orang siswa mengatakan bahwa mereka lebih dari tujuh kali memakai

seragam sekolah dengan atribut yang tidak lengkap dan memakai rok yang panjangnya di atas lutut, padahal sekolah mengharuskan para siswa perempuan memakai rok yang panjangnya di bawah lutut. Mereka melakukannya untuk mendapatkan perhatian dari para guru dan teman-temannya karena mereka merasa dengan melakukan hal tersebut maka akan lebih diperhatikan oleh guru dan teman-temannya.

™ Dua siswa yang bolos sekolah lebih dari tiga kali, mengatakan mereka bolos

sekolah karena mereka merasa kurang diterima dan tidak dapat bergaul akrab dengan teman-teman sekelasnya, sehingga apabila mereka tidak masuk sekolah pun teman-teman sekelasnya tidak akan peduli.

(39)

5

Pernyataan dari keenam siswa di atas menunjukkan bahwa mereka kurang mampu menyesuaikan diri dengan peraturan sekolah, dan mereka menunjukkan

self-esteem yang rendah.

™ Satu orang siswa yang bolos sekolah lebih dari tiga kali, menyatakan bahwa

dirinya bolos sekolah disebabkan ajakan dari temannya, ia yakin apabila membolos ia tidak akan ketinggalan pelajaran karena ia mampu untuk mengikuti semua mata pelajaran dengan baik dan sering mendapatkan pujian dari gurunya atas nilai-nilai yang diperolehnya.

Siswa di atas menunjukkan bahwa ia kurang mampu menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah tetapi menunjukkan self-esteem yang tinggi.

™ Satu orang siswa mengatakan bahwa ia merasa senang mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru dan mengerjakannya dengan sebaik mungkin karena hal tersebut merupakan kewajiban setiap siswa, ia yakin bahwa dengan melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru ia akan mendapatkan penghargaan dan pujian dari gurunya.

™ Satu orang siswa yang selalu datang ke sekolah tepat waktu bahkan 15 menit

sebelum bel masuk sekolah berbunyi, mengatakan bahwa ia melakukan hal tersebut karena ia tidak ingin terlambat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Apabila ada materi yang kurang dimengerti ia akan segera mengajukan pertanyaan ataupun apabila ada diskusi kelompok ia akan mengemukakan pendapatnya, dan hal itu tidak akan bisa dilakukannya apabila ia terlambat masuk kelas.

(40)

6

Kedua siswa tersebut menunjukkan bahwa mereka mampu menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah dan menunjukkan self-esteem yang tinggi.

™ Satu orang siswa yang selalu datang ke sekolah tepat waktu bahkan 15 menit

sebelum bel masuk sekolah berbunyi, mengatakan bahwa ia datang tepat waktu karena apabila terlambat masuk kelas ia merasa malu kepada teman-temannya ketika di depan kelas harus meminta ijin kepada guru pengajarnya dan merasa takut kepada guru piket karena ia harus meminta ijin kepada guru piket terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kelas.

Siswa tersebut menunjukkan ia mampu menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah, tetapi menunjukkan self-esteem yang rendah.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 siswa kelas I SMA “X” di atas, peneliti menemukan adanya variasi dalam penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah dengan derajat self-esteem yang berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut seberapa besar pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti, yaitu: “Seberapa besar pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung.”

(41)

7

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud

Penelitian ini diadakan untuk memperoleh gambaran tentang derajat

self-esteem dan penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X”

Bandung.

1.3.2. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kuat lemahnya pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung.

1.4.Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoretis

™ Memberikan masukan bagi ilmu Psikologi, khususnya dalam bidang Psikologi

Perkembangan dan Psikologi Pendidikan mengenai pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung.

™ Memberikan sumbangan informasi kepada peneliti lain tentang pengaruh

self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah.

1.4.2. Kegunaan Praktis

™ Memberikan informasi kepada kepala sekolah dan para guru mengenai

self-esteem siswa dan penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa, sebagai

bahan pertimbangan dalam menyusun program bagi siswa dalam rangka

(42)

8

meningkatkan self-esteem siswa dan meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa pada peraturan sekolah.

™ Memberikan informasi kepada siswa mengenai self-esteem dan penyesuaian

diri pada peraturan sekolah, agar para siswa dapat memahami dirinya untuk kemudian meningkatkan self-esteem dan penyesuaian diri pada peraturan sekolah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri. Siswa kelas I SMA yang memasuki masa remaja madya (15-17 tahun) sedang dalam proses pencarian identitas diri dan menganggap penilaian orang lain, terutama yang penting dalam hidupnya seperti orang tua, guru, dan teman sebaya sebagai suatu hal yang penting bagi dirinya. Dikatakan penting karena penilaian itu akan mempengaruhi remaja dalam melakukan penilaian diri (Coopersmith, 1967).

Penilaian diri atau yang lebih dikenal dengan self-esteem menurut

Coopersmith (1967) adalah penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri yang

tetap dipertahankannya. Penilaian diri ini menggambarkan sikap penolakan diri atau penerimaan diri dan merupakan indikasi sejauhmana seseorang menganggap dirinya sebagai orang yang mampu, berarti, dan sukses. Self-esteem dibangun dan berkembang sepanjang hidup manusia. Pengalaman sebagai dasar sejak kanak-kanak memegang peranan penting dalam membentuk self-esteem. Ketika berkembang menjadi remaja, kesuksesan juga kegagalan, bagaimana ia diperlakukan oleh keluarga dekat, gurunya, pelatihnya, otoritas religius, dan oleh

(43)

9

kelompok sebayanya, semuanya berperan dalam membangun self-esteem.

Self-esteem yang dimiliki oleh remaja dapat berubah-ubah karena remaja masih dalam

pencarian identitas diri.

Terdapat empat aspek dari self-esteem, yaitu: sense of power, sense of

significance, sense of virtue, dan sense of competence. Sense of Power merupakan

penilaian seseorang bahwa dirinya mampu untuk bisa mengatur dan mengontrol orang lain. Kemampuan ini ditandai dengan adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima seseorang dari orang lain. Sense of Significance adalah penilaian seseorang terhadap dirinya melalui adanya kepedulian, perhatian, dan afeksi yang diterimanya dari orang lain. Keberartian tersebut ditandai dengan adanya kehangatan, perhatian, dan penghargaan dari orang lain serta adanya penerimaan dan popularitas. Sense of Virtue adalah penilaian seseorang bahwa dirinya mampu untuk mentaati standar moral dan etika. Ditandai dengan ketaatan untuk menjauhi tingkah laku yang harus dihindari dan melakukan tingkah laku yang diperbolehkan atau diharuskan oleh moral dan etika. Sense of Competence adalah penilaian seseorang bahwa dirinya mampu memenuhi tuntutan prestasi. Ditandai dengan keberhasilan seseorang dalam mengerjakan bermacam-macam tugas dengan baik (Coopersmith, 1967).

Tingkat self-esteem seseorang akan ditentukan oleh tingkat sense of power,

sense of significance, sense of virtue, dan sense of competence dari orang tersebut

(Coopersmith, 1967). Begitu juga pada siswa kelas I SMA “X”, mereka akan

mempunyai tingkat self-esteem yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat self-esteem tersebut ditentukan oleh perbedaan tingkat sense of power, sense of significance,

(44)

10

sense of virtue, dan sense of competence dari siswa. Dan tinggi rendahnya

keempat aspek tersebut akan berperan terhadap kemampuan siswa untuk menyesuaikan diri pada peraturan sekolah.

Siswa kelas I SMA “X” akan memiliki sense of power yang tinggi di lingkungan sekolahnya apabila mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari teman-teman sekolah serta para guru. Siswa yang mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari teman-teman sekolah dan para guru akan memiliki sense of

power tinggi karena siswa merasa mempunyai kemampuan untuk bisa mengatur

teman-teman sekolahnya dan diakui oleh para guru. Dengan siswa memiliki sense

of power tinggi, maka ia akan dapat membina relasi yang baik dengan guru-guru

dan teman-temannya, sehingga ia akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya termasuk terhadap peraturan sekolah. Sebaliknya, siswa akan memiliki sense of power yang rendah apabila kurang mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari teman-teman sekolah serta para guru. Kurangnya pengakuan dan rasa hormat dari teman-teman sekolah dan para guru tersebut akan membuat siswa merasa kurang mampu untuk mengatur dan diakui oleh teman-temannya dan para guru. Dengan keadaan tersebut maka siswa akan sulit untuk berelasi sosial dan menyesuiakan diri dengan lingkungan sekolahnya.

Siswa kelas I SMA “X” juga akan memiliki sense of significance yang tinggi di lingkungan sekolahnya apabila mendapatkan kehangatan, perhatian, dan penghargaan dari teman-teman sekolah maupun dari para guru, serta adanya penerimaan dan popularitas di lingkungan sekolah. Hal tersebut akan membuat siswa memiliki sense of significance yang tinggi karena siswa merasa berarti dan

(45)

11

diterima di lingkungan sekolahnya. Keadaan tersebut akan membantu siswa untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekolah sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan diri pada peraturan sekolah. Sebaliknya, siswa akan memiliki

significance yang rendah apabila kurang mendapatkan kehangatan, perhatian, dan

penghargaan dari teman-teman sekolah maupun dari para guru, serta kurangnya penerimaan dan popularitas di lingkungan sekolah. Hal tersebut disebabkan karena siswa merasa kurang berarti dan diterima di lingkungan sekolahnya. Dengan siswa merasa kurang berarti dan diterima di lingkungan sekolahnya maka ia akan lebih sulit untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekolahnya serta pada peraturan sekolah.

Siswa kelas I SMA “X” yang memiliki sense of virtue tinggi akan taat pada peraturan yang berlaku di masyarakat dan sekolah serta melakukan tingkah laku yang memperhatikan nama baik sekolah. Siswa yang memiliki sense of virtue yang tinggi akan melakukan hal tersebut karena ia memiliki kesadaran dari dalam dirinya untuk mengikuti standar moral dan etika. Dengan kesadaran tersebut siswa akan lebih mudah untuk mentaati peraturan sekolah dan ia akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri pada peraturan sekolah. Sebaliknya, siswa yang memiliki sense of virtue rendah akan kurang taat pada peraturan yang berlaku di masyarakat dan sekolah, serta kurang melakukan tingkah laku yang memperhatikan nama baik sekolah. Hal tersebut disebabkan karena siswa yang memiliki sense of virtue yang rendah menghayati bahwa standar moral dan etika yang berlaku itu tidak selalu harus ditaati, termasuk peraturan sekolah juga tidak akan selalu mereka taati.

(46)

12

Siswa kelas I SMA “X” juga akan mempunyai sense of competence yang tinggi apabila mampu memecahkan masalah sendiri, mampu mengambil keputusan sendiri, serta mampu melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh penilaian siswa terhadap dirinya sendiri bahwa ia mampu untuk memenuhi tuntutan prestasi.dengan siswa merasa mampu untuk memenuhi tuntutan prestasi maka ia juga akan mampu untuk menjalankan peraturan sekolah dengan baik. Sebaliknya, siswa akan mempunyai sense of

competence yang rendah apabila kurang mampu memecahkan masalah sendiri,

kurang mampu mengambil keputusan sendiri, serta kurang mampu melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik. Hal tersebut bisa terjadi karena siswa merasa kurang mampu untuk memenuhi tuntutan prestasi. Hal tersebut akan berdampak terhadap kurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri pada peraturan sekolah.

Self-esteem yang dimiliki siswa kelas I SMA turut mengarahkan tingkah

laku siswa dalam melakukan penyesuaian terhadap peraturan sekolah. Hal tersebut selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Rogers (Burns, 1993: 49) bahwa self-esteem seseorang akan terlihat dalam aktivitasnya, oleh karena itu secara tidak langsung self-esteem seseorang akan tercermin dari tingkah lakunya. Hal tersebut diperjelas oleh Burns (1993: 54) bahwa penilaian subjektif individu terhadap diri sendiri merupakan umpan balik yang diterima individu dari lingkungan. Kondisi ini direfleksikan oleh siswa melalui tingkah lakunya dalam melakukan penyesuaian diri terhadap peraturan di sekolah.

Penyesuaian diri dengan lingkungan atau yang lebih dikenal dengan penyesuaian sosial menunjuk pada kapasitas untuk bereaksi secara efektif dan

(47)

13

sehat pada realitas, situasi, dan relasi sosial, sehingga kebutuhan-kebutuhan untuk kehidupan sosial terpenuhi dalam cara yang dapat diterima dan memuaskan

(Schneiders, 1964). Penyesuaian sosial seseorang meliputi tiga aspek yaitu:

penyesuaian sosial di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah, dan di lingkungan masyarakat, ketiga aspek itu satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Walaupun berkaitan terdapat perbedaan dalam melakukan penyesuaiannya karena dihadapkan pada situasi dan lingkungan yang berbeda.

Menurut (Schneiders, 1964) penyesuaian sosial yang dituntut oleh kehidupan sekolah adalah:

1. Rasa hormat kepada guru dan otoritas sekolah lainnya

2. Menerima peraturan dan tanggung jawab yang diberikan di sekolah 3. Membina relasi yang baik dengan guru-guru dan teman-teman 4. Membantu sekolah untuk mencapai tujuan sekolah.

Menerima peraturan dan tanggung jawab yang diberikan sekolah merupakan salah satu penyesuaian sosial yang dituntut oleh kehidupan sekolah. Peraturan yang dibuat oleh SMA “X” di antaranya adalah tata tertib kegiatan belajar mengajar, tata tertib buku siswa, keterlambatan, absensi, uang sekolah, kewajiban siswa yang di dalamnya termasuk tata cara berpakaian seragam. Jika siswa dapat mematuhi peraturan tersebut maka siswa dikatakan mampu menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah, sebaliknya siswa yang banyak melanggar peraturan seperti: bolos sekolah, relasi dengan guru yang tidak sehat, memberontak, merusak, dan menentang otoritas, dikatakan kurang mampu menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah.

(48)

14

Menurut Coopersmith (1967), keberhasilan seseorang dalam melakukan penyesuaian diri tidak terlepas dari peran self-esteem. Begitu pula dengan keberhasilan siswa dalam melakukan penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah tidak terlepas dari peran self-esteem, yaitu bagaimana siswa menerima dan menghargai diri. Siswa yang memiliki penghargaan diri yang positif, memiliki kepercayaan diri untuk berada di lingkungan sosialnya, untuk kemudian memenuhi tuntutan-tuntutan sekolah.

Tuntutan-tuntutan ataupun peraturan dari sekolah akan menimbulkan respon pada setiap siswa. Respon siswa kelas I SMA “X” terhadap peraturan dan tuntutan sekolah akan berbeda-beda. Berdasarkan kerangka teoretik self-esteem dari Coopersmith (1967), perbedaan gaya berespon ini berkaitan dengan tinggi rendahnya self-esteem siswa. Siswa yang memiliki self-esteem tinggi akan mampu menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah, mampu mengekspresikan pendapat-pendapatnya, mampu mengekspresikan perasaannya karena siswa menerima, menghargai, dan menganggap dirinya kompeten sehingga menjadi pendorong untuk mentaati peraturan sekolah. Siswa merasa puas akan kemampuan dirinya sehingga merasa aman dalam lingkungan sekolahnya dan mudah untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah.

Sebaliknya siswa yang memiliki self-esteem rendah akan memunculkan perasaan bahwa mereka tidak mampu menghadapi sesuatu yang menuntut kemampuannya, dan tidak mau banyak berpartisipasi di lingkungan sekolah sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri di lingkungan sekolahnya. Siswa tidak mampu mengekspresikan perasaannya karena merasa

(49)

15

malu dan takut diketahui ketidakmampuannya. Siswa tidak puas dengan karakteristik dan kemampuan-kemampuan dirinya sehingga ketidakpastian diri ini menumbuhkan rasa tekanan terhadap keberadaan mereka dalam lingkungan sekolahnya. Rasa tekanan tersebut akan mengakibatkan siswa sulit untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah.

Selain self-esteem, terdapat faktor-faktor lain yang berperan pada penyesuaian diri siswa kelas I SMA “X” terhadap peraturan sekolah. Faktor-faktor tersebut ialah Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Faktor-faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor internal adalah: kondisi fisik, faktor perkembangan dan kematangan, serta faktor psikologis (pengalaman, learning, conditioning, self-determination, frustrasi, dan konflik), sedangkan faktor eksternal ialah faktor lingkungan sosial, serta faktor kebudayaan dan agama (Schneiders, 1964).

Kondisi fisik akan mempengaruhi penyesuaian diri siswa terhadap peraturan sekolah. Siswa yang berada dalam kondisi fisik yang baik lebih mudah melakukan penyesuaian diri dibandingkan dengan siswa yang sedang sakit, mengalami cacat tubuh, kelemahan fisik, dan kekurangan-kekurangan lainnya. Siswa yang mengalami kekurangan fisik akan mempunyai perasaan tidak adekuat, inferioritas atau perhatian yang berlebihan terhadap fisiknya, yang seringkali menjadi penghambat dalam penyesuaian diri yang dilakukannya.

Faktor perkembangan dan kematangan juga turut berperan dalam penyesuaian diri siswa terhadap peraturan sekolah. Menurut Kimmel (1995) siswa kelas I SMA yang berusia antara 15-17 tahun berada pada masa remaja

(50)

16

madya. Salah satu tugas perkembangan utama remaja madya adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua. Siswa kelas I SMA yang sedang dalam proses perjuangan mendapatkan otonomi akan mematuhi peraturan sekolah tanpa harus ditegur terlebih dahulu oleh guru karena siswa yang mandiri secara emosional akan melakukan sesuatu tanpa harus diberikan pengarahan terlebih dahulu dan ia mempunyai inisiatif sendiri untuk melakukan suatu hal. Sebaliknya siswa yang belum mandiri secara emosional akan memerlukan pengarahan terlebih dahulu untuk melakukan suatu hal, sehingga siswa melakukan pelanggaran terhadap peraturan sekolah apabila tidak ditegur oleh guru. Siswa yang belum mandiri akan menganggap peraturan sekolah itu sebagai suatu hal yang mengikat dan menghambat kebebasan untuk bertingkah laku sesuai kemauan mereka, sehingga mereka akan melanggar peraturan sekolah tersebut.

Menurut Hill (dalam Steinberg, 1993) salah satu ciri perkembangan remaja yang membuat perkembangan remaja istimewa dan penting adalah munculnya kemampuan berpikir kompleks. Jika dibandingkan dengan masa kanak-kanak, remaja lebih mampu untuk berpikir hipotetis dan abstrak. Perkembangan kemampuan berpikir hipotetis dan abstrak atau lebih dikenal perkembangan kognitif remaja tersebut akan mempengaruhi bagaimana siswa bereaksi terhadap peraturan sekolah. Misalnya siswa kelas I SMA akan mematuhi peraturan sekolahnya karena ia sudah memprediksi apabila melakukan pelanggaran terhadap peraturan sekolah maka ia akan mendapatkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya. Oleh sebab itu, siswa kelas I SMA “X” yang

(51)

17

sudah dapat memprediksi sanksi yang akan diterimanya apabila melanggar peraturan sekolah maka akan bertindak mematuhi peraturan sekolah tersebut.

Faktor kematangan mempengaruhi siswa dalam menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah. Siswa yang lebih matang secara emosional akan lebih mudah untuk melakukan penyesuaian diri dibandingkan siswa yang kurang matang. Hal ini disebabkan siswa yang lebih matang secara emosional akan lebih mampu mengendalikan diri dan bereaksi sesuai situasi yang dihadapinya.

Faktor psikologis selain self-esteem tidak kalah penting mempengaruhi penyesuaian diri siswa terhadap peraturan sekolah. Faktor psikologis meliputi pengalaman, learning, conditioning, self-determination, frustrasi, dan konflik yang semuanya itu akan berbeda-beda pada setiap siswa. Keadaan psikologis seseorang akan mempengaruhi perilakunya (Schneiders, 1964). Begitu juga dengan keadaan psikologis siswa dapat mempengaruhi perilakunya dalam menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah. Contohnya siswa yang mengalami konflik antara mentaati peraturan sekolah atau melanggar peraturan sekolah karena menginginkan kebebasan, akan lebih sulit untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah dibandingkan dengan siswa yang tidak mengalami konflik.

Penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan yang paling berperan penting adalah kondisi lingkungan sekolah. Menurut Minuchin & Shapiro (dalam Santrock,

2003: 258) siswa sekolah lanjutan biasanya menyadari bahwa sekolah merupakan

suatu sistem sosial dan siswa dapat termotivasi untuk menyesuaikan diri dengan

(52)

18

sistem tersebut ataupun menentangnya. Kondisi lingkungan sekolah yang mendukung untuk mencapai keberhasilan penegakan peraturan sekolah akan mempermudah siswa kelas I SMA untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah dengan baik, dan sebaliknya kondisi lingkungan sekolah yang kurang mendukung pencapaian keberhasilan penegakan peraturan sekolah akan menghambat siswa kelas I SMA untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah. Contohnya, para siswa akan mudah untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah apabila para guru menerapkan peraturan sekolah itu dengan konsisten dan tegas, serta warga sekolah lainnya juga turut berpartisipasi dalam menegakkan peraturan sekolah.

Selain itu, faktor kebudayaan dan agama juga mempengaruhi penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah. Siswa akan merefleksikan pola kebudayaan dimana ia tinggal. Pada masyarakat tertentu terdapat pola-pola penyesuaian diri tertentu pula. Contohnya di budaya barat memberikan suatu barang kepada orang yang lebih tua menggunakan tangan kiri dianggap wajar, tetapi di budaya timur khususnya orang Indonesia menggunakan tangan kiri untuk memberikan suatu barang kepada orang lain apalagi yang lebih tua dianggap tidak sopan. Begitu juga apabila siswa memberikan suatu barang atau memberikan buku kepada gurunya dengan menggunakan tangan kiri dianggap tidak sopan, dan hal itu merupakan suatu peraturan tidak tertulis yang sudah menjadi ketentuan bagi para siswa untuk diperhatikan dan ditaati. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang berbeda dengan kebudayaan dimana ia tinggal akan mengalami hambatan dalam melakukan penyesuaian diri terhadap peraturan di lingkungannya tersebut.

(53)

19

SKEMA KERANGKA BERPIKIR

Self-esteem - Sense of Power - Sense of Significance - Sense of Virtue - Sense of Competence

Faktor internal: Kondisi fisik

Perkembangan dan kematangan Faktor psikologis (pengalaman,

learning, conditioning,

self-determination, frustrasi,

konflik).

Penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah

Siswa kelas 1 SMA 15-17 tahun

Faktor eksternal: Faktor lingkungan sosial

Faktor kebudayaan dan agama

(54)

20

1.6.Asumsi-asumsi

™ Self-esteem yang dimiliki oleh siswa kelas 1 SMA mempunyai derajat yang

berbeda-beda, tergantung pada derajat empat aspek dari self-esteem.

™ Siswa dituntut untuk menyesuaikan diri pada peraturan sekolah.

™ Derajat penyesuaian diri siswa terhadap peraturan sekolah berbeda-beda, hal

ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal).

™ Self-esteem merupakan salah satu faktor internal siswa.

1.7.Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, hipotesis yang dikemukakan, yaitu:

Self-esteem berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada

siswa kelas I SMA “X” Bandung.

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Self-esteem berpengaruh dengan derajat rendah (0.251) terhadap

penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung. Self-esteem yang dimiliki siswa kelas I SMA “X” turut mengarahkan tingkah laku siswa dalam melakukan penyesuaian diri pada peraturan sekolah. Semakin tinggi self-esteem siswa, maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya pada peraturan sekolah.

2. Rendahnya derajat pengaruh self-esteem terhadap penyesuian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X” Bandung terjadi karena siswa kelas I SMA “X” yang mempunyai self-esteem rendah, baik yang tergolong mampu maupun kurang mampu menyesuaikan diri pada peraturan sekolah jumlahnya hampir berimbang.

3. Faktor-faktor yang tampaknya berkaitan erat dengan penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X”, yaitu diantaranya faktor perkembangan siswa yang dapat dilihat dari inisiatif siswa dalam mematuhi peraturan sekolah, serta faktor dukungan orang tua.

(56)

66

4. Kondisi fisik, faktor psikologis, budaya dan agama, serta faktor lingkungan sekolah (teman dan guru) tampaknya kurang berkaitan dengan penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA “X”.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat:

1. Bagi peneliti lain yang tertarik melanjutkan penelitian ini diharapkan meneliti pengaruh lingkungan sosial khususnya dukungan orang tua terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah, sehingga dapat diketahui lebih jelas seberapa besar pengaruh dukungan orang tua terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah.

2. Siswa dapat memakai hasil penelitian ini sebagai informasi untuk mengenal dirinya sehingga dapat menentukan penyesuaian dirinya terhadap peraturan sekolah.

3. Bagi kepala sekolah dan para guru dapat memakai hasil penelitian ini untuk meningkatkan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah dengan mengembangkan inisiatif siswa dalam menyesuaikan diri pada peraturan sekolah.

4. Bagi sekolah dapat memakai hasil penelitian ini untuk lebih menegakan dan menerapkan peraturan sekolah serta membantu siswa untuk meningkatkan self-esteemnya dengan menciptakan suasana dimana siswa merasa dirinya diterima dalam lingkungan sekolahnya.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Burns, R. B. 1979. The Self Concept in Theory, Measurement, Development, and

Behavior. New York: Longman London and New York.

Coopersmith, S. 1967. The Antecedents of Self-esteem. San Francisco: University of California, W. H. Freeman & Company.

Fitts. 1971. The Self Concept and Self Actualization. California: Western Psychological service.

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. USA: Allyn & Bacon.

Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education, 3rd ed.

Tokyo: Mc. Graw-Hill, Kogakusha Company, Ltd.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.

Kimmel, D.C. 1995. Adulthood and Aging. New York: John Wiley & Sons Inc. Newcomb, Theodore. M. 1985. Psikologi Sosial. Bandung: Diponegoro.

Newcomb, Theodore. M. 1965. Social Psychology. London: Routletge & Kegan Paul.

Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Schneiders, A. A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York:

Holt, Rinehart & Winston.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.

Sitepu, Nirwana S. K. 1995. Analisis Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan Statistika FMIPA, Universitas Padjadjaran.

Steinberg, Laurence. 1993. Adolescence. 3rdEd. New York: Mc Graw-Hill.Inc Sugiyono. 2005. metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.

(58)

DAFTAR RUJUKAN

Faridah, Ayumi. 2007. Hubungan Antara Culture Shock dan IPK pada

Mahasiswa Angkatan 2005 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang Berasal dari Luar Propinsi Jawa Barat. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha.

Julina. 2005. Hubungan Antara Self-Efficacy dan Prestasi Akademik pada

Mahasiswa Psikologi Angkatan 2004 Universitas “X” di Bandung.

Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Gambar

Tabel 4.2. Crosstab pengaruh kondisi fisik dan peny. Diri pd peraturan sekolah
Tabel  4.7. Crosstabsekolah
Tabel 4.11. Crosstab pengaruh agama dan peny.diri pd peraturan sekolah  Peny.diri pd peraturan sekolah TOTAL

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri..

Pengembangan instrumen penelitian (meliputi penyusunan kisi-kisi, penimbangan instrumen, uji keterbacaan serta merevisi instrumen sesuai hasil penimbangan para ahli

Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlunya motivasi bagi suami dalam mengikuti vasektomi di Desa Sekip Kabupaten Lubuk Pakam guna meningkatkan keikutsertaan suami

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Pengaruh Laba Terhadap Corporate Social Responsibility dan Dampak Corporate Social

boleh membuka komputer, menaip teks, menggunakan printer untuk mencetak, menggunakan scanner dan lCD, mampu memindahkan gambar/ ’grafik dari kamera’ kepada komputer

Kalau ya, kegiatan apa saja yang bapak/ibu inginkan pada posyandu lansia (jawaban boleh lebih dari satu).. pemeriksaan kesehatan dan

Dalam sistem ini terjadi kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu. Para pihak yang bekerja sama memberikan kontribusi modal. Keuntungan

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengukur pemahaman siswa, sehingga memotivasi peneliti untuk