• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Sistem Material Requirements Planning (MRP) Dalam Meminimumkan Total Biaya Persediaan Bahan Baku Pada PT.SUCACO Tbk,Bekasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penerapan Sistem Material Requirements Planning (MRP) Dalam Meminimumkan Total Biaya Persediaan Bahan Baku Pada PT.SUCACO Tbk,Bekasi."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Perencanaan produksi dan penyediaan bahan baku merupakan dua hal yang berkaitan. Berapa banyak bahan baku yang harus disediakan, ditentukan oleh berapa jumlah produk yang akan dibuat pada suatu periode tertentu. Adanya persediaan dalam suatu perusahaan merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri dan sulit untuk dihindarkan. Sistem persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan, dimana persediaan yang berlebihan dapat menyebabkan meningkatnya biaya penyimpanan persediaan. Apabila terjadi kekurangan persediaan maka akibatnya adalah terganggunya proses produksi yang dapat menyebabkan tidak selesainya proses produksi tepat pada waktu yang telah direncanakan.

Seperti halnya PT SUCACO Tbk yang proses produksinya ditujukan untuk melayani pesanan, juga mengalami masalah kelebihan bahan baku dibandingkan kebutuhan, hal ini disebabkan perusahaan hanya berusaha agar bahan baku selalu tersedia di gudang. PT SUCACO Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menghasilkan berbagai jenis kawat enamel.

Salah satu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menangani masalah yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku untuk produksi adalah Material Requirements Planning (MRP) system / sistem perencanaan kebutuhan material. Sistem ini digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan baku yang bersifat dependent terhadap penyelesaian suatu produk akhir. Dengan sistem MRP, dapat diketahui jumlah dari setiap bahan baku yang diperlukan untuk penyelesaian suatu produk akhir di masa yang akan datang dan kapan bahan baku tersebut harus sudah tersedia di gudang, sehingga perusahaan dapat mengoptimumkan persediaan bahan baku yang diperlukan agar jumlah persediaan tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit.

Metode alternatif yang dapat digunakan oleh PT SUCACO Tbk untuk menyelesaikan permasalahannya adalah metode Lot for Lot (LFL) dan metode Fixed Period Requirement (FPR).

Hasil penelitian menunjukkan apabila perusahaan menggunakan sistem MRP untuk mengendalikan persediaan bahan bakunya dengan metode alternatif terpilih yaitu metode FPR maka perusahaan dapat menekan total biaya persediaan bahan baku sebesar Rp 6.533.313.612,- dimana total biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan apabila perusahaan menggunakan kebijakannya sendiri adalah sebesar Rp 34.975.002.226,- sedangkan apabila perusahaan menerapkan sistem MRP dengan metode FPR adalah sebesar Rp 28.441.688.614,-

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran... 5

1.6 Metode Penelitian... 7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.8 Sistematika Penulisan... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10

2.1 Manajemen Operasi ... 10

2.1.1 Pengertian Manajemen... 10

2.1.2 Pengertian Manajemen Operasi ... 10

2.2 Persediaan ... 11

2.2.1 Pengertian Persediaan ... 11

2.2.2 Fungsi Persediaan... 12

2.2.3 Jenis-jenis Persediaan... 13

2.2.4 Biaya dalam Persediaan ... 14

2.3 Pengendalian Persediaan ... 15

(3)

Halaman

2.3.2 Fungsi Pengendalian Persediaan ... 16

2.3.3 Tujuan Pengendalian Persediaan... 16

2.4 Persediaan Pengaman (Safety Stock)... 17

2.5 Material Requirements Planning... 17

2.5.1 Pengertian Material Requirements Planning... 17

2.5.2 Tujuan Material Requirements Planning... 19

2.5.3 Karakteristik Dasar Sistem Materia Requirements Planning... 21

2.5.4 Input Material Requirements Planning... 21

2.5.5 Output Material Requirements Planning... 24

2.5.6 Langkah-langkah Proses Perhitungan Material Requirements Planning... 24

2.5.7 Pengolahan pada Material Requirements Planning System... 27

2.5.8 Keterbatasan dan Kelebihan Material Requirements Planning... 28

BAB III OBJEK PENELITIAN... 29

3.1 Sejarah dan Gambaran Perusahaan ... 29

3.2 Struktur Organisasi... 30

3.3 Tenaga Kerja dan Pembagian Shift Kerja ... 35

3.4 Produk yang Dihasilkan ... 37

3.5 Proses Produksi ... 40

BAB IV PEMBAHASAN... 49

4.1 Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Dilaksanakan oleh PT SUCACO Tbk... 49

4.2 Usulan Penggunaan Sistem MRP dalam Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku pada PT SUCACO Tbk... 53

4.2.1 Data-data yang Diperlukan dalam Sistem MRP ... 53

4.2.2 Master Production Schedule... 54

4.2.3 Bill of Material... 56

(4)

Halaman

4.2.4 Inventory Status File... 57

4.2.5 Biaya Persediaan Bahan Baku... 57

4.3 Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku dengan Menggunakan Sistem MRP ... 59

4.4 Penentuan Lot Sizing... 73

4.4.1 Metode Lot for Lot (LFL) ... 73

4.4.2 Metode Fixed Period Requirements (FPR)... 80

4.5 Perhitungan Total Biaya Persedian Bahan Baku ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 99

5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Saran...100

DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman TABEL 2.1 Format MRP... 25 TABEL 4.1 Aktivitas Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tembaga (Cu)

Periode Juli 2005-Juni 2006 Dengan Menggunakan Kebijakan

Perusahaan... 51 TABEL 4.2 Aktivitas Pengendalian Persediaan Bahan Baku Varnish

NH 8640 Periode Juli 2005-Juni 2006 Dengan Menggunakan

Kebijakan Perusahaan ... 52 TABEL 4.3 Master Production Schedule EIW Gr II Periode Juli 2005 -

Juni 2006 ... 55 TABEL 4.4 Bill of Material EIW Gr II ... 56 TABEL 4.5 Inventory Status File Tembaga (Cu) dan Varnish NH 8640

Awal Bulan Juli 2005... 57 TABEL 4.6 Harga Item Bahan Baku EIW Gr II Periode Juli 2005 -

Juni 2006 ... 57 TABEL 4.7 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Juli 2005 ... 60 TABEL 4.8 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Agustus 2005 ... 61 TABEL 4.9 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan September 2005 ... 62 TABEL 4.10 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Oktober 2005 ... 63 TABEL 4.11 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan November 2005 ... 64 TABEL 4.12 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Desember 2005 ... 65

(6)

Halaman TABEL 4.13 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Januari 2006... 66 TABEL 4.14 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Februari 2006... 67 TABEL 4.15 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Maret 2006... 68 TABEL 4.16 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan April 2006... 69 TABEL 4.17 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Mei 2006... 70 TABEL 4.18 Perhitungan Gross Requirements Bahan Baku EIW Gr II

Bulan Juni 2006... 71 TABEL 4.19 Perhitungan MRP Bahan Baku Tembaga (Cu) Dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL) ... 74 TABEL 4.20 Perhitungan MRP Bahan Baku Tembaga (Cu) Dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL) ... 75 TABEL 4.21 Perhitungan MRP Bahan Baku Tembaga (Cu) Dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL) ... 76 TABEL 4.22 Perhitungan MRP Bahan Baku Varnish NH 8640 Dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL) ... 77 TABEL 4.23 Perhitungan MRP Bahan Baku Varnish NH 8640 Dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL) ... 78 TABEL 4.24 Perhitungan MRP Bahan Baku Varnish NH 8640 Dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL) ... 79 TABEL 4.25 Perhitungan MRP Bahan Baku Tembaga (Cu) Dengan

Menggunakan Metode Fixed Period Requirements (FPR) ... 81 TABEL 4.26 Perhitungan MRP Bahan Baku Tembaga (Cu) Dengan

Menggunakan Metode Fixed Period Requirements (FPR) ... 82 TABEL 4.27 Perhitungan MRP Bahan Baku Tembaga (Cu) Dengan

(7)

Halaman TABEL 4.28 Perhitungan MRP Bahan Baku Varnish NH 8640 Dengan

Menggunakan Metode Fixed Period Requirements (FPR) ... 84 TABEL 4.29 Perhitungan MRP Bahan Baku Varnish NH 8640 Dengan

Menggunakan Metode Fixed Period Requirements (FPR) ... 85 TABEL 4.30 Perhitungan MRP Bahan Baku Varnish NH 8640 Dengan

Menggunakan Metode Fixed Period Requirements (FPR) ... 86 TABEL 4.31 Biaya Persediaan Bahan Baku Tembaga (Cu) dengan

Berbagai Metode ... 97 TABEL 4.32 Biaya Persediaan Bahan Baku Varnish NH 8640 dengan

Berbagai Metode ... 97 TABEL 4.33 Rekapitulasi Total Biaya Persediaan Bahan Baku Tembaga

(Cu) dan Varnish NH 8640 ... 98

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran... ..7

GAMBAR 2.1 Operation Planning and Scheduling System ... 19

GAMBAR 2.2 Bagan Product Structure ... 23

GAMBAR 3.1 Bagan Organisasi Dewan Pimpinan Kawat Enamel (Organization Chart of Enamelled Wire Directorate) PT SUCACO Tbk. ... 36

GAMBAR 3.2 Skema Proses Wire Drawing ... 41

GAMBAR 3.3 Alur Proses Pembuatan Kawat Enamel (Enamelled Wire)... 48

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era globalisasi, tingkat persaingan yang terjadi di dunia industri mengalami peningkatan. Hal ini berarti tingkat persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan dan pesaing lokal saja, tetapi juga harus bersaing dengan perusahaan asing yang produknya dipasarkan di Indonesia. Untuk mempertahankan keberadaannya, pihak manajemen dituntut mengelola perusahaan secara efisien. Dengan pengelolaan yang efisien diharapkan tujuan perusahaan dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan. Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut, salah satu caranya adalah perusahaan harus dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan perencanaan produksi dan kebutuhan bahan baku. Oleh karena itu dibuat suatu perencanaan produksi dan kebutuhan bahan baku yang bertujuan mengoptimalkan penggunaan kapasitas yang tersedia serta mendukung kelancaran proses produksi. Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Dilain pihak persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di atas, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Manajemen perlu mengadakan pengendalian terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai target sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan tersebut. Sumber daya yang ditekankan di sini adalah sumber daya material. Permintaan akan material, atau yang lebih dikenal dengan sebutan bahan baku, yang datang pada suatu perusahaan tidak selalu dapat dengan segera dipenuhi pada saat permintaan itu tiba, karena untuk mengadakan bahan baku dibutuhkan waktu untuk mendatangkannya. Hal ini berarti bahwa adanya persediaan dalam suatu perusahaan merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri dan sulit untuk dihindarkan. Sistem persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan, dimana persediaan yang berlebihan dapat menyebabkan meningkatnya biaya penyimpanan persediaan. Apabila terjadi kekurangan persediaan

(10)

Bab 1  Pendahuluan 

maka akibatnya adalah terganggunya proses produksi yang dapat menyebabkan tidak selesainya proses produksi tepat pada waktu yang telah direncanakan. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan perlu memberi perhatian yang besar pada masalah pengelolaan persediaan ini, karena jika tidak demikian dapat mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan.

Salah satu teknik analisis yang digunakan untuk menangani masalah yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku untuk produksi adalah Material Requirements Planning (MRP) system / sistem perencanaan kebutuhan material. Sistem ini digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan baku yang bersifat dependent terhadap penyelesaian suatu produk akhir. Dengan sistem MRP, dapat diketahui jumlah dari setiap bahan baku yang diperlukan untuk penyelesaian suatu produk akhir di masa yang akan datang dan kapan bahan baku tersebut harus sudah tersedia di gudang, sehingga perusahaan dapat mengoptimumkan persediaan bahan baku yang diperlukan agar jumlah persediaan tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit.

(11)

Bab 1  Pendahuluan 

faximili, transformator, dan lain-lain. Adapun bahan baku dari berbagai produk yang dihasilkan adalah tembaga (Cu) dan Varnish.

Berdasarkan uraian di atas, sudah selayaknya bila perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku suatu perusahaan menarik untuk diteliti dan dikaji. Laporan penelitian ini akan dituangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul: “Analisis Penerapan Sistem Material Requirements Planning (MRP) dalam Meminimumkan Total Biaya Persediaan Bahan Baku

pada PT SUCACO Tbk., Bekasi.”

1.2 Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan dalam suatu sistem persediaan meliputi penentuan jumlah barang yang akan dibuat atau dipesan, saat pembuatan atau pemesanan dan jumlah persediaan pengaman yang dikaitkan dengan kapasitas ruang penyimpanan yang tersedia. Untuk mengupayakan agar pembahasan lebih terarah & jelas, maka sangat diperlukan adanya pembatasan atas ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas. Hal itu penting untuk mempermudah pemahaman permasalahan yang dibahas sehingga tidak menyimpang atau meluas pada permasalahan lain.

PT SUCACO Tbk adalah sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis kawat enamel. Fluktuatifnya tingkat penjualan akibat permintaan produk yang tidak rutin menyebabkan perlunya perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang efisien. Karena hal tersebut, perusahaan perlu mengevaluasi kebijakan pengendalian persediaan untuk menekan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penyediaan bahan baku.

Penelitian ini difokuskan pada produk EIW Gr II, karena produk ini lebih rutin diproduksi dan permintaannya cukup tinggi dibandingkan dengan produk-produk yang lain. EIW Gr II adalah suatu produk-produk yang digunakan untuk keperluan alat-alat listrik seperti motor untuk kulkas, pompa air, generator kecil dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka pokok masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah:

1. Bagaimana kebijakan perencanaan bahan baku yang dilaksanakan oleh PT SUCACO Tbk?

(12)

Bab 1  Pendahuluan 

2. Bagaimana penerapan sistem Material Requirements Planning dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya persediaan bahan baku di PT SUCACO Tbk? 3. Seberapa besar bahan baku yang harus tersedia untuk meminimumkan biaya

persediaan bahan baku di PT SUCACO Tbk?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilaksanakan oleh PT SUCACO Tbk.

2. Untuk menjelaskan bagaimana penerapan sistem Material Requirements Planning dapat meningkatkan efisiensi biaya persediaan bahan baku di PT SUCACO Tbk.

3. Untuk menetapkan seberapa besar bahan baku yang harus tersedia untuk meminimumkan biaya persediaan bahan baku di PT SUCACO Tbk.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan berguna bagi: 1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan yang bermanfaat untuk mengelola persediaan bahan bakunya.

2. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini, penulis bisa mencoba menerapkan teori-teori manajemen operasional, khususnya teori mengenai sistem pengendalian persediaan bahan baku dalam situasi dan kondisi nyata sehingga bisa menjadi masukan juga bagi penulis di masa yang akan datang.

3. Bagi Pihak Lain

(13)

Bab 1  Pendahuluan 

1.5 Kerangka Pemikiran

Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang mengubah input menjadi output melalui proses konversi. Bahan baku merupakan salah satu bentuk input yang berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi. Adanya persediaan bahan baku akan mempermudah dan memperlancar jalannya proses produksi namun di sisi lain persediaan juga dapat menimbulkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sehubungan dengan penyediaan bahan baku tersebut.

Sistem persediaan merupakan salah satu pendukung utama proses produksi. Tidak adanya kontrol terhadap persediaan dapat menyebabkan berhentinya proses produksi. Di lain pihak, semakin banyak menumpuk persediaan akan mengakibatkan tingginya biaya persediaan. Meskipun persediaan tidak pernah terlepas dari suatu industri namun seringkali penanganannya dipandang sebelah mata sehingga secara tidak sadar perusahaan telah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mengontrol persediaan. Maka dari itu perusahaan harus berusaha untuk merencanakan dan mengendalikan bahan bakunya secara efisien sehingga jumlah persediaan bahan baku dapat mendukung rencana produksi. Perusahaan juga harus membuat suatu kebijakan mengenai jumlah persediaan yang dianggap paling sesuai. Bila perusahaan telah memiliki suatu persediaan yang tepat, hal ini dapat mendukung pencapaian salah satu tujuan perusahaan yaitu laba. Hal ini dikarenakan perusahaan berhasil meminimalkan biaya persediaan tanpa mengganggu kelancaran proses produksi.

Material Requirements Planning (MRP) merupakan salah satu sistem pengendalian persediaan yang dapat diterapkan di perusahaan agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan efisien. Menurut Adam dan Ebert (1996:522):

Material Requirements Planning is a system of planning and scheduling the time phased material requirements for productions operations.”

Tiga input utama yang digunakan dalam sistem MRP adalah Master Production Schedule (MPS) yaitu jadwal induk produksi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau ramalan permintaan disesuaikan dengan kapasitas produksi, Inventory Status File terdiri dari semua catatan tentang persediaan produk jadi, komponen dan sub-komponen lainnya, dan Bill of Materials file (BOM) merupakan rangkaian struktur semua komponen yang digunakan untuk

(14)

Bab 1  Pendahuluan 

memproduksi barang jadi. Sedangkan tiga output yang dihasilkan oleh sistem MRP adalah Order Release Requirements, dari informasi ini dapat diketahui kapan pemesanan dilakukan, Order Rescheduling, artinya penjadwalan kembali terhadap pemesanan yang dilakukan. Ini diperlukan karena adanya kemungkinan terjadi perubahan waktu kebutuhan terhadap produk akhir, seperti pesanan yang harus diterima lebih awal, pesanan yang diundur penerimaannya dan pembatalan, dan Planned Orders yaitu rencana pemesanan di masa yang akan datang. Keuntungan perusahaan dengan menerapkan sistem MRP adalah mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan dan memuaskan konsumen.

(15)

Bab 1  Pendahuluan 

Sumber : Adam Jr., Everett, J. Ebert, Ronald, 1996, Production and Operations Management, 5th edition, Prentice Hall International, London.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keadaan perusahaan berdasarkan gejala-gejala yang tampak pada situasi yang dihadapi saat

Material

How many and When Materials Purchased

Inventory Reduction

Reduction in Production and Delivery Lead Time Realistic Commitment

Increase Efficiency Reduces Expenses

(16)

Bab 1  Pendahuluan 

itu, serta melakukan analisis-analisis terhadap faktor-faktor yang ada. Dimana tujuan metode ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan yang ada antara gejala-gejala yang dianalisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Riset kepustakaan ( Library Research )

Metode pengumpulan data yang bersifat teoritis, yang berguna bagi landasan

2. Field Research )

bersifat praktis dengan melakukan

asi: meneliti dan mengamati langsung ke perusahaan untuk

∗ elakukan tanya jawab secara langsung kepada

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

T SUCACO Tbk yaitu suatu perusahaan yang mempr

1.8 Sis matika Penulisan

n laporan penelitian dalam bentuk skripsi ini akan pemecahan masalah yang diperoleh dengan jalan membaca dan mempelajari buku-buku, literatur-literatur dan diktat-diktat yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Penelitian Lapangan (

Penelitian untuk keperluan data yang

tinjauan langsung ke lapangan, yaitu perusahaan yang menjadi obyek penelitian dan teknik pelaksanaan untuk memperoleh data tersebut dilakukan dengan cara :

∗ Observ

mengetahui cara kerja perusahaan sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

Wawancara: m

karyawan yang mempunyai hubungan erat dengan masalah yang sedang diteliti sehingga diperoleh informasi serta mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya.

Penelitian ini dilakukan pada P

oduksi kawat enamel berlokasi di Jl. Pejuang Km 2 Bekasi Utara. Waktu penelitian dirancang selama tiga bulan, yaitu Bulan Juli –September 2006.

te

(17)

Bab 1  Pendahuluan 

BAB I. PENDAHULUAN

latar belakang penelitian, mengapa topik ini

BAB II.

digunakan, seperti penjelasan mengenai:

BAB III.

al-hal yang berkaitan dengan perusahaan

BAB IV.

aian temuan data/informasi yang terkumpul dan

BAB V. RAN

litian dan pengamatan serta analisis Menjelaskan tentang

menjadi pilihan penulis, tujuan penelitian, batasan penelitian serta metode penelitian yang digunakan.

TINJAUAN PUSTAKA Berisi landasan teori yang

pengertian manajemen operasi, persediaan, pengendalian persediaan, persediaan pengaman (safety stock) dan MRP dalam menganalisis permasalahan yang diteliti dan sebagai pedoman dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.

OBJEK PENELITIAN Berisi uraian mengenai h

yang menjadi objek penelitian meliputi sejarah dan gambaran perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas personel perusahaan serta kegiatan produksi yang dilakukan.

PEMBAHASAN Mengemukakan ur

bagaimana cara pengolahan data yang diperoleh dari perusahaan serta mencari alternatif pemecahan masalah yang terbaik dikaitkan dengan landasan teori yang ada.

KESIMPULAN DAN SA

Berisi kesimpulan dan hasil pene

pembahasan yang telah dilakukan dan memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan perhitungan MRP

persediaan bahan baku untuk produk kawat enamel EIW Gr II yang telah dilakukan,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Masalah yang timbul pada PT SUCACO Tbk. saat ini adalah perencanaan dan

pengendalian bahan baku yang tidak konsisten dan kurang efisien. Pada suatu

periode tertentu, perusahaan membeli bahan baku tembaga (Cu) dalam jumlah

yang besar karena faktor fluktuasi nilai mata uang dan harga tembaga (Cu) yang

tidak stabil. Spekulasi pembelian tembaga (Cu) yang dilakukan perusahaan

mengakibatkan risiko investasi yang besar dalam hal persediaan dan

meningkatnya biaya penyimpanan. Di samping itu perusahaan juga menetapkan

jumlah persediaan bahan baku yang terlalu berlebih untuk bahan baku varnish

NH 8640 yang berakibat pada biaya penyimpanan yang tinggi.

2. Sistem Material Requirements Planning (MRP) diterapkan untuk merencanakan

dan menjadwalkan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi sesuai

dengan jadwal produksi. Selanjutnya dilakukan analisis penerapan sistem

Material Requirements Planning pada perusahaan dimana teknik lot sizing yang

dapat dijadikan alternatif adalah metode Lot For Lot (LFL) dan metode Fixed

Period Requirements (FPR). Dalam menentukan besar bahan baku yang harus

tersedia untuk meminimumkan total biaya persediaan bahan baku, perusahaan

dapat menggunakan alternatif yang paling tepat yaitu metode Fixed Period

Requirements. Apabila perusahaan menggunakan metode ini maka total biaya

persediaan bahan bakunya adalah sebesar Rp 28.441.688.614,-. Jika

dibandingkan dengan kebijakan perusahaan yang total biaya persediaan bahan

bakunya sebesar Rp 34.975.002.226,- maka perusahaan dapat menekan total

(19)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran-saran yang

diharapkan dapat berguna bagi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Dalam pengendalian persediaan bahan baku di masa yang akan datang,

perusahaan dapat menggunakan sistem Material Requirements Planning (MRP)

dengan metode penentuan lot sizing yang tepat seperti yang telah dibahas pada

bab IV untuk dapat meminimumkan total biaya persedian bahan bakunya.

2. Perusahaan perlu meninjau kembali kebijakannya dalam hal pembelian bahan

baku terutama tembaga (Cu). Spekulasi pembelian tembaga (Cu) yang dilakukan

perusahaan mengandung risiko yang besar karena biaya yang dikeluarkan untuk

pembelian tembaga (Cu) sangat besar. Perusahaan juga sebaiknya mengurangi

safety stock untuk bahan baku varnish NH 8640 agar biaya penyimpanan dapat

dikurangi.

3. Segera dirancang sistem informasi persediaan bahan baku terkomputerisasi secara

fisik, dengan pembuatan program aplikasi yang lebih baik. Sebelum program

aplikasi diterapkan bagian yang bersangkutan harus diberi pelatihan.

4. Untuk menerapkan sistem MRP di dalam perusahaan, diperlukan koordinasi di

antara bagian-bagian yang terkait dengan sistem MRP. Selain itu perusahaan juga

perlu membuat sistem yang terintegrasi sehingga sistem MRP dapat dengan

mudah diterapkan.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adam Jr., Everett, J. Ebert, Ronald, 1996, Production and Operations

Management, 5th edition, Prentice Hall International, London.

Assauri S., 1993, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 4, Lembaga Penerbit

FE UI, Jakarta.

Barry Render, Jay Heizer, 2004, Operation Management, 7th Edition,

International Edition, Prentice-Hall, Inc.

Barry Render, Ralph M. Stair Jr., Michael E. Hanna, 2003, Quantitative Analysis

for Management, 8th Edition, International Edition, Prentice-Hall, Inc.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano and F. Robert Jacobs, 1998, Production

and Operation Management : Manufacturing and Services, 8th Edition, Irwin Mc. Graw Hill, Inc., Singapore.

Drs. Zulian Yamit, M.Si, 2005, Manajemen Persediaan, Edisi Ke-3, PT

Ekonisia, Yogyakarta.

Freddy Rangkuti, 2004, Manajemen Persediaan, Edisi Ke-6, PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta.

G. Monk Joseph, 1990, Operation Management Theory and Problems.

Hariwijaya, M., 2006, Pedoman Teknis Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis

dan Disertasi, Citra Pustaka, Yogyakarta.

M. Syamsul Ma’arif, Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Operasi, PT Grasindo,

Jakarta.

Pedoman Penulisan Skripsi, www.geocities.com/liacybercampus/pedoman

skripsi, tanggal akses 21 Maret 2006.

Richardus Eko Indrajit, Richardus Djokopranoto, 2003, Manajemen Persediaan,

PT Grasindo, Jakarta.

Russel R. S. and Bernard W. Taylor III, 2005, Operations Management :

Multimedia Version, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Schroeder, R. G., 1993, Operation Management : Decision Making In The

(21)

Setiawan Djuharie, O., 2001, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi, Yrama Widya, Bandung.

Stoner, J. A. F., R. Edward Freeman and Daniel R. Gilbert Jr., 1995,

Management, 6th Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Weinrich, H. and Harold Koontz, 2000, Management : A Global Perspective,

Gambar

GAMBAR 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material atau bahan baku untuk membantu

Berdasarkan hasil penelitian terhadap bahan baku kacang bandung dapat disimpulkan bahwa perusahaan melakukan perencanaan kebutuhan bahan bakunya secara langsung pada saat

MRP merupakan perencanaan kebutuhan bahan baku dalam proses produksi sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai yang direncanakan kebutuhan bahan

Suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku produksi adalah Material Requirement Planning (MRP) atau metode

Aplikasi ini memiliki fungsionalitas untuk menghasilkan informasi jumlah bahan baku yang harus dibeli di setiap periode dan jadwal pemesanan beserta dokumen pemesanan (Purchase

Diharapkan dengan adanya metode Material Requirement Planning (MRP) perencanaan dan persediaan bahan baku produksi berjalan dengan baik dan keberhasilan dalam pemenuhan

Metode Material Requirement Planning (MRP) yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan menyusun jadwal induk produksi, struktur produk dan daftar kebutuhan bahan,

Sedangkan untuk laporan yang dihasilkan aplikasi MRP menghasilkan beberapa laporan seperti, Laporan Order MRP, Laporan Proses MRP, Laporan Pengelompokan MRP, Laporan Pemesanan Produk,