commit to user
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA
PROSES PRODUKSI KARUNG PLASTIK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING (MRP) PADA PT.HARDO SOLO PLAST
SURAKARTA
D
DiiaajjuukkaannUUnnttuukkMMeelleennggkkaappiiTTuuggaass--ttuuggaassddaannMMeemmeennuuhhii S
Syyaarraatt--ssyyaarraattUUnnttuukkMMeennccaappaaiiDDeerraajjaattAAhhlliiMMaaddyyaa P
PrrooggrraammSSttuuddii DDIIIIIIMMaannaajjeemmeennIInndduussttrrii
Disusun Oleh :
ANAA ANISA
NIM. F3508011
PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii ABSTRAK
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PROSES PRODUKSI KARUNG PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL
REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT.HARDO SOLO PLAST
SURAKARTA
Anaa Anisa F3508011
PT.Hardo Solo Plast Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan karung plastik. Perusahaan ini mengolah bahan baku dari biji plastik menjadi karung plastik. Persediaan merupakan hal paling penting dalam perusahaan. Ketersediaan bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat adalah penunjang terhadap kelancaran proses produksi, untuk itu perlu mendapatkan perhatian yang lebih demi hasil yang optimal. Ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang tepat juga dapat menghindari kekurangan dan kelebihan bahan yang berpengaruh pada biaya-biaya yang dikeluarkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan waktu bahan baku yang harus tersedia untu kelancaran proses produksi. Masalah yang dirumuskan yaitu kapan bahan baku harus tersedia pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta dengan jumlah dan waktu yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Material Requirement Planning (MRP).
Analisis yang digunakan adalah menggunakan perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) dengan menentukan terlebih dahulu jadwal induk
produksi, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode MRP untuk mengetahui perencanaan produksi dan kebutuhan bahan baku dalam tiap komponen, dan menentukan lead time (waktu tunggu pemesanan). Komponen utama penyusun karung plastik ukuran 56x110 cm terdiri dari benang plastik dan benang multifilament.
Melalui metode MRP dengan melihat MPS (Master Production Schedule) dapat dilakukan perencanaan proses produksi dan kebutuhan bahan yang diperlukan setiap periodenya sehingga bahan baku karung plastik ukuran 56x110 cm pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat untuk kelancaran selama proses produksi. Untuk memproduksi 27.500 lembar karung plastik ukuran 56x110 cm memerlukan 157.130.952 gram poly
propilit sumitomo pada hari ke 5, 17.441.952 gram caplet pada hari ke 5, 2.816
gram poly propilit yunsok pada hari ke 5.
Peneliti mengajukan saran kepada perusahaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu Perusahaan perlu mengaplikasikan/menerapkan sistem
Material Requirement Planning (MRP) dalam jangka panjang untuk perencanaan
kebutuhan bahan baku. Karena dalam hal ini metode Material Requirement
Planning dapat membantu perencanaan kebutuhan bahan baku setiap item
produk secara tepat waktu, sehingga proses produksi akan terlaksana dengan baik sesuai kapasitas yang direncanakan dan order dapat terpenuhi tepat waktu.
commit to user
commit to user
commit to user
v MOTTO
To accomplish great thing, W e must not only act and try but also dream, Not only
plan but also believe
Belajar dari pengalaman, untuk menjadikan segala sesuatu menjadi lebih baik lagi
Kemudahan dan Pertolongan akan selalu ada bagi orang yang mau berusaha,
berdoa, dan bertawakal serta niati semua pekerjaan dengan karena ALLAH
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala ketulusan hati, karya sederhana ini saya persembahkan untuk :
Ibu dan bapak tercinta
Ayah ndutt tersayang
Saudara-saudara & Sahabat-sahabat baik yang aku sayangi
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan, sehingga Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PROSES PRODUKSI KARUNG PLASTIK
DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING (MRP) PADA PT.HARDO SOLO PLAST” dapat diselesaikan
dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli Madya pada program Diploma III Prom studi Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dorongan moral, semangat, dan kerjasama dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapan terimakasih kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, M.Com, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
viii
3. Anastasia Riani S, MSi selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran dan pengarahan serta masukan kepada penulis hingga terselesainya Tugas Akhir ini.
4. Hary Tjahjono selaku pimpinan PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian.
5. M.Syalamansyah selaku pembimbing magang di PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang telah pengarahan dan pengetahuan selama magang.
6. Ibu dan Bapakku yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, semangat dan mendoakan dengan penuh keikhlasan.
7. Ayah ndutt yang telah memberikan motivasi, dukungan dan semangatnya.
8. Seluruh teman-teman dan sabahat-sahabat terimakasih untuk doa dan dukungannya selama ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun turut berjasa pada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
commit to user
ix
Surakarta, Juni 2011
commit to user
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
F. Kerangka Penelitan ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perediaan ... 14
B. Perencanaan dan Pengawasan Produksi ... 16
C. Material Requiretment Planning (MRP) ... 20
commit to user
xi
B. Laporan Magang Kerja ... 55 C. Analisis dan Pembahasan ... 59
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 75 B. Saran ... 78
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II.1 Matrik MRP ... 28
III.1 Order Perusahaan Bulan Februari ... 61
III.2 Daftar Kebutuhan Komponen Karung Plastik Ukuran 56x110cm .... 62
III.3 MRP untuk Karung Plastik Ukuran 56x110cm ... 64
III.4 MRP untuk Benang Plastik ... 66
III.5 MRP untuk Benang Multifilament ... 67
III.6 MRP untuk Poly Propilit Sumitomo ... 68
III.7 MRP untuk Calpet ... 69
III.8 MRP untuk Poly Propilit Yunsok ... 70
III.9 Kebutuhan Kotor Karung Plastik ... 71
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 12
II.1 Sistem MRP ... 21
II.2 Diagram Struktur Produk ... 23
III.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 35
III.2 Proses Produksi ... 53
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar Proses Produksi Karung Plastik 56x110cm Tabel POM for Windows
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia Industri di Indonesia semakin menampakkan kemajuan. Hal ini terbukti dengan munculnya berbagai produk yang semakin beragam di pasar industri. Pada akhirnya, persaingan antar produk pun tidak dapat dihindarkan. Dalam hal ini diharapkan pimpinan perusahaan dapat mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang dimungkinkan akan merugikan perusahaan. Agar perusahaan tersebut dapat tetap bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mampu mengelola semua sumber daya yang dimiliki. Mulai dari persediaan bahan baku, dimana persediaan sangat mendukung dalam pemrosesan suatu barang, proses produksi, sumber daya manusia, penerapan manajemennya, kualitas produk, dan pelayanan terhadap konsumen dengan mengutamakan menjaga keparcayaan konsumen terhadap perusahaan.
commit to user
2
karena proses produksi sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku agar prosesnya tetap berjalan dengan lancar. Bahan baku merupakan faktor utama bagi perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi baik dalam perusahaan yang bersekala besar ataupun kecil. Apabila perusahaan tersebut kekurangan persediaan bahannya (out of stock) akan mengakibatkan adanya hambatan-hambatan pada proses produksi yang akhirnya dapat menimbulkan kekecewaan pada pelanggan. Sebaliknya bila terjadi kelebihan pada persediaan akan menimbulkan biaya ekstra disamping risiko. Risiko merupakan akibat-akibat yang ditimbulkan dari penyimpanan persediaan, risiko tersebut dapat berupa barang yang rusak karena terlalu lama disimpan di gudang dan memerlukan tempat penyimpanan yang luas sehingga menyebabkan biaya tinggi berkaitan dengan jumlah barang yang disimpan. Untuk menghindari masalah-masalah tersebut perusahaan harus mampu merencanakan kapan waktu pemesanan dan pemakaian barang agar tercapai efektivitas dalam biaya persediaan.
commit to user
3
Metode MRP merupakan salah satu metode untuk mengelola persediaan. Menurut Daft (2006:634) metode MRP (Material Requirement Planning) yaitu sistem pengendalian dan perencanaan persediaan yang bergantung pada permintaan yang menjadwalkan jumlah yang tepat dari suatu material yang dibutuhkan untuk mendukung produk akhir yang diinginkan. MRP sangat berarti dalam meminimasi investasi persediaan, memudahkan penyusunan jadwal kebutuhan setiap komponen yang diperlukan, dan sebagai alat pengendalian produksi dan persediaan.
PT.Hardo Solo Plast Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan karung plastik. Perusahaan ini memproduksi karung dengan berbagai macam ukuran antara lain: 45 x 71 cm, 50 x 80 cm, 56 x 90 cm, 56 x 110 cm, 60 x 100 cm dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitian terhadap karung ukuran 56 x 110 cm (dopp). Pemilihan karung dengan ukuran ini karena jenis ukuran ini sering diproduksi dan banyak diminati konsumen.
commit to user
4
produksinya sesuai waktu yang telah ditentukan. Karena dengan ketepatan produksi yang baik akan menunjang produktivitas perusahaan, sehingga dapat memaksimalkan laba dan memuaskan konsumen.
Perusahaan dapat menentukan jumlah komponen-komponen yang diperlukan dalam proses produksi agar pesanan bisa dipenuhi tepat pada waktunya dan lebih cepat dipasarkan kekonsumen, jika mendapat order dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat perusahaan masih kualahan. Sehingga masalah-masalah tersebut dapat mengganggu kelancaran perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul:
”PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA
PROSES PRODUKSI KARUNG PLASTIK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING (MRP) PADA PT.HARDO SOLO PLAST
commit to user
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan perencanaan dan persediaan kebutuhan bahan baku pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta?
2. Kapan komponen-komponen bahan baku harus tersedia di gudang perusahaan dengan jumlah dan waktu yang tepat?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan perencanaan dan persediaan kebutuhan bahan baku pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta. 2. Untuk mengetahui kapan komponen-komponen bahan baku
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya mengenai perencanaan dan persediaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi suatu produk. 2. Bagi Peneliti
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh ke dalam dunia usaha yang nyata dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk memperluas dan memperdalam keilmuan mengenai perencanaan bahan baku yang digunakan.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan bermanfaat untuk dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Material Requirement
Planning (MRP) pada suatu perusahaan dan dapat
commit to user
7
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Peneliti menggunakan analisis deskriptif pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta. Menurut Kuncoro (2008:8), Penelitian deskriptif merupakan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.
2. Objek penelitian
Objek penelitian ini dilakukan pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang beralamat di Jl. Raya Palur Km.8, Desa Jetis Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. 3. Sumber Data
a. Data Primer
Menurut Jogiyanto (2007:89) yang dimaksud data primer adalah yang diperoleh melalui pendekatan langsung dari objek datanya.
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan dalam menganilisis masalah penelitian adalah:
1) Aktifitas dalam proses produksi yang diperoleh dari bagian produksi.
commit to user
8
dari karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi.
b. Data Sekunder
Menurut Suliyanto (2006:132) data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan penggunanya.
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian adalah :
1) Data order perusahaan pada pemesanan karung plastik ukuran 56x110 cm (doop) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta.
2) Sejarah berdirinya perusahaan PT. Hardo Solo PlastSurakarta.
3) Riset kepustakaan dari penelitian-penelitian sebelumnya.
4) Literatur yang berhubungan dengan penelitian. 4. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
commit to user
9
Dalam penelitian ini peneliti langsung melihat objek penelitian untuk memperoleh pengetahuan dan info mengenai perencanaan kebutuhan bahan baku pada proses produksi karung plastik dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP).
b. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2007:93) wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.
Wawancara yang dilakukan disini adalah untuk memperoleh data tentang perencanaan kebutuhan bahan baku pada proses produksi dari informan (aparatur yang terkait dan dianggap tahu dengan masalah penelitian). Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan karyawan dan operator yang terlibat langsung dalam proses produksi.
c. Studi Pustaka
commit to user
10
membahas kenyataan dan evaluasi dalam pembahasan masalah.
5. Teknik Analisis Data
Dalam analisis ini penulis menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta. MRP pada dasarnya merupakan metode untuk menentukan kebutuhan bahan baku secara tepat untuk memenuhi
schedule produksi utama. Dari analisis utama ini akan
ditentukan kapan bahan dipesan untuk diproduksi dan berapa banyak suatu bahan harus tersedia. Sehingga nantinya proses produksi tersebut dapat berjalan efektif dan efisien.
Menurut Nasution (2008:261) langkah-langkah dalam
Material Requirement Planning (MRP) adalah:
a. Netting adalah perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan kedaan (yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan)
b. Lotting adalah suatu proses untuk mementukan besarnya pesanan individu yang ”optimal” berdasarkan perhitungan besih.
commit to user
11
saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Penegertian leadtime adalah besarnya waktu saat barang tersebut selesai dan diterima siap untuk dipakai.
d. Explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item/komponen yang lebih bawah, tentu saja didasarkan atas rencana pemesanan.
Dalam perhitungan Material Requirement
Planning (MRP) penulis menggunakan software POM for Windows untuk mengolah data dan menghitung MRP
pada perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta. POM
for Windows merupakan sebuah program komputer yang
commit to user
12
F. Kerangka Pemikiran
Gambar I.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Dalam memproduksi suatu barang diperlukan perencanaan atau penyiapan komponen sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Ketepatan waktu pembuatan komponen juga diperlukan dalam suatu perencanaan. Apabila terjadi kekurangan salah satu komponen, maka proses produksi akan mengalami hambatan. Untuk itu perlu diterapkan metode MRP yang merupakan perencanaan kebutuhan bahan baku (komponen) yang memungkinkan ketepatan jumlah dan waktu produksi.
MRP mempunyai tiga komponen utama yaitu MPS, BOM dan Catatan persediaan. MPS adalah jadwal produksi utama yang diperoleh berdasarkan order perusahaan. BOM adalah komponen yang diperlukan beserta jumlahnya
masing-Order Perusahaan
MPS
MRP Bill Of
Material
Catatan Persediaan
commit to user
13
commit to user
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Persediaan1.
Definisi PersediaanMenurut Ahyari (2004:149) persediaan adalah suatu kegiatan yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal, atau persediaan barang-barang yang masih dijual dalam pengerjaan proses produksi.
Sedangkan menurut Baroto (2002 : 52) persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses (work in
process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap,
komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
2. Jenis Persediaan
Menurut Heizer dan Render (2005 : 61) jenis persediaan dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Persediaan bahan baku ( raw material inventory )
commit to user
15
b. Persediaan setengah jadi WIP( working inproses)
Yaitu bahan baku atau komponan yang sudah mengalami beberapa perubahan, tetapi belum selesai WIP diselenggarakan karena untuk memuat suatu produk diperlukan waktu ( disebut waktu siklus ) pengurangan waktu siklus menyebabkan persediaan WIP berkurang.
c. MRO (Pemeliharaan, perbaikan, operasi)
MRO diselenggarakan karena waktu dan kebutuhan peralatan tidak dapat diketahui
d. Persediaan barang jadi ( Finished Good Inventory )
Yaitu produk yang sudah selesai dan menunggu pengiriman barang jadi bisa saja disimpan karena permintaan pelanggan di masa depan tidak diketahui. 3. Fungsi Persediaan
Persediaan sangat bermanfaat bagi proses produksi, karena dengan persediaan akan menjamin tersedianya bahan baku untuk menjamin tersedianya bahan baku untuk menjamin kelangsungan proses produksi dan menjamin tersedianya barang yang dibutuhkan konsumen.
Ada empat fungsi persediaan menurut Render & Heizer (2005:60) yaitu :
commit to user
16
b. Untuk memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan.
c. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas. d. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. B. Perencanaan dan Pengawasan Produksi
1. Perencaaan Produksi
Adalah penentuan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijakan proyek, program prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Handoko, 2003:2).
Menurut Nasution (2008:15) sifat-sifat perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Berjangka Waktu
Proses produksi memerlukan keterlibatan bermacam-macam tingkat ketrampilan tenaga kerja, peralatan, modal dan informasi yang biasanya dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang sangat lama. b. Berjenjang
commit to user
17
c. Terpadu
Perencanaan produksi akan melibatkan banyak folder, seperti bahan baku, masin, tenaga kerja dan waktu. Semua faktor tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan dalam mencapai target produksi tertentu yang didasarkan atas perkiraan.
d. Berkelanjutan
Perencanaan pruduksi disusun untuk suatu periode tertentu yang merupakan masa berlakunya perencanaan tersebut. Setelah habis masa berlakunya, maka harus dibuat rencana baru untuk periode berikutnya.
e. Terukur
Selama pelaksanaan produksi, realisasi dan rencana produksi akan selalu dimonitor untuk mengetahui apakah terjadi penyimpanan dari rencana yang ditetapkan. f. Realistik
Rencana produksi yang dibuat harus sesuai dengan kondisi yang ada dalam perusahaan, sehingga target yang ditetapakan merupakan nilai yang realistik untuk dapat dicapai dengan kondisi yang dimiliki perusahaan pada saat rencana tersebut dibuat.
2. Pengawasan Produksi
commit to user
18
memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan akan diketahui mana letak penyimpangannya, untuk mengetahui seberapa tingkat pencapaian atau penyelesaian kegiatan yang ditentukan. Menurut Handoko (2003: 369) pengawasan adalah proses untuk ”menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
Menurut Handoko (2003:252) adapun jenis-jenis pengawasan produksi yaitu :
a. Order control, Hampir semua perusahaan menggunakan berbagai sistem order control untuk operasi-operasi berdasarkan pesanan mereka, tetapi sangat sedikit perusahaan yang hanya menggunakan order control dalam semua operasinya. Kapan saja suatu perusahaan mulai menerima order-order secara terus-menerus, dan bila permintaan menjadi semakin besar dan proses produksi semakin lama, manajemen harus melengkapinya dengan sistem-sistem pengawasan yang berorientasi pada aliran produk, yang secara umum disebut flow
control. Order control bertujuan agar pengerjaan dan
penyelesaian suatu pesanan dilakukan sesuai dengan yang diinginkan atau yang telah ditetapkan dalam
commit to user
19
b. Flow control, Produk yang distandarisasikan dan dibuat dalam volume-volume besar serta dibuat pada garis-garis produksi, dikendalikan dengan menggunakan flow control.
Flow control banyak dijumpai dalam proses produksi
kontiyus atau terus-menerus, dimana pengerjaan produk mengalir sepanjang lini produksi melalui pusat-pusat kerja sampai lini terakhir dari menit ke menit. Komponen-komponen dan bagian-bagian rakitan harus saling mengalir ke pusat-pusat kerja sepanjang garis pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan. Jadi tujuan utama
flow control adalah untuk memadamkan tingkat-tingkat
aliran berbagai komponen, bagian rakitan dan perakitan akhir.
commit to user
20
d. Block control, block control bentuk lain dari order control, biasanya digunakan dalam industri pakaian jadi. Pengawasan ini mengelompokan order-order menurut model, ukuran, dan style tertentu, dan kemudian menggabungkan menjadi semacam ”blocks”. Suatu block adalah sejumlah produk yang dapat diproduksikan pabrik dalam periode waktu tertentu misal satu hari. Block control bertujuan agar pengerjaan kelompok barang yang memperlukan proses sama dapat dilakukan secara efektif dan agar proses produksi dapat bejalan dengan konstan. C. Material Requierement Planning (MRP)
1. Definisi Material Requirement Planning (MRP)
Material requirement planning (MRP) adalah metode
penjadwalan untuk purchased planned orders dan
manufactured planned orders. Planned manufacturing orders
kemudian diajukan untuk dianalisis lanjutan berkenaan dengan ketersediaan kasitas dan keseimbangan menggunakan perencanaan kebutuhan kapasitas (Capacity
Requirement Planning=CRP) (Gasper, 2005:177).
Menurut Nasution (2008:245) Material Requrement
Planning (MRP) adalah prosedur logis, aturan keputusan
commit to user
21
untuk menterjemahkan MPS (Master Production
Schedulling) menjadi kebutuhan bersih untuk semua item.
Dalam penerapannya, metode Material Requirement
Planning (MRP) mempertimbangkan adanya tenggang waktu (lead time) pemesanan maupun proses produksi suatu
komponen. Sehingga kapan komponen harus dipesan atau diproduksi bisa ditetapkan. MRP memerlukan data informasi atau komponen seperti yang terlihat pada contoh gambar di bawah ini :
[image:35.612.175.566.200.698.2]Menurut Nasution (2008:255) gambar lengkap system MRP adalah sebagai berikut:
Gambar II.1 Sistem MRP
Peramalan permintaan
Jadwal induk produksi
Pesanan komponen dari
luar
Status persediaan Sistem MRP Struktur produksi
RENCANA PEMESANAN
Pemesanan pembelian
Pesanan kerja
Pejadwalan kerja
commit to user
22
Dalam menentukan Master Production Schedulling (MPS) diperlukan informasi mengenai jumlah yang akan diproduksi untuk beberapa waktu mendatang melalui perencanaan produksi yang ditetapkan berdasarkan peramalan produk atau pesanan dari konsumen, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi. Selain MPS, metode MRP juga memerlukan data persediaan baik barang jadi maupun komponen dan daftar komponen (Bill of Material) dari suatu produk yang akan diproduksi. Dari proses MRP akan diperoleh informasi tentang jumlah komponen atau waktu dilakukannya pemesanan atau produksi komponen tersebut.
2. Komponen utama sistem MRP
Tiga komponen atau input utama dari sistem MRP menurut Nasution (2003 :136)
a. Master Production Schedule (MPS)
MPS adalah jadwal produk utama yaitu data yang memberikan informasi tentang jadwal dari produk-produk jadi yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan yang telah diramalkan.
b. Inventory Status Reqord (catatan persediaan)
commit to user
23
Data ini mencakup nomor identifikasi tiap komponen, jumlah barang di gudang, jumlah yang akan dialokasikan, tingkat persediaan minimum, komponen yang sedang dipesan dan waktu kedatangan serta tenggang waktu pengadaan bagi tiap komponen.
c. Bill of Material (Daftar persediaan)
Bill of Material adalah data yang berisi tentang struktur
produk yang detail komponen-komponen sub assembling (jenis, jumlah, dan spesifikasinya) hubungan suatu barang dan komponen-komponennya ditunjukan dalam suatu struktur produk secara peringkat. Produk akhir disebut sebagai level nol, sedangkan komponen berikutnya disebut sebagai level satu, dua, dan seterusnya seperti pada gambar di bawah ini:
Level 0
Level 1
Level2
Gambar II. 2
Diagram Struktur Produk
A
C
2B
2commit to user
24
Hubungan antara suatu barang dan komponen-komponennya ditujukan dalam suatu struktur produk secara peringkat. Produk akhir disebut sebagai level 0, sedangkan komponen berikutnya disebut sebagai level 1, 2 dan seterusnya. Pemberian level digunakan untuk menghitung MRP (Material Requirement Planning) dengan menggunakan aplikasi komputer POM for
windows. Angka-angka dalam kurung menunjukan
jumlah komponen untuk membuat satu unit komponen pada level atasnya.
3. Sasaran MRP
Menurut Rangkuti (2002:141) adalah sebagai berikut: a. Pengurangan jumlah persediaan
MRP menentukan berapa banyak komponen yang dibutuhkan dan kapan dibutuhkan.
b. Pengurangan produksi dan tenggang waktu pengiriman MRP mengidentifikasi jumlah material yang dibutuhkan, waktunya, ketersedian, perolehannya dan produksi untuk menyelesaikan pada waktu dibutuhkan untuk dikirim. c. Komitmen yang realistis
commit to user
25
d. Meningkatkan efisiensi
MRP menyediakan koordinasi yang dekat antara bermacam divisi kerja (work center) yang terlibat dalam proses produksi.
4. Manfaat dan Kemampuan MRP (Material Requirement
Planning). Menurut Render & Heizer (2005 : 159) ada empat
manfaat MRP, yaitu:
a. Respon yang lebih baik pesanan pelanggan sebagai hasil dari jadwal yang terus menerus diperbaiki.
b. Respon yang lebih cepat terhadap perubaham pasar. c. Pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja yang terus
ditingkatkan.
d. Tingkat persediaan yang berkurang
Sistem MRP selain memberikan manfaat juga mempunyai beberapa kemampuan, kemampuan sistem MRP menurut Nasution (2003 : 129), antara lain:
a. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat. b. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item. c. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
commit to user
26
5. Output MRP
Menurut Nasution (2008:254) secara umum ouput MRP adalah:
a. Memberikan catatan tentang pesana penjadwalan yang harus dilakukan atau direncanakan baik dari pabrik sendiri maupun dari supplier.
b. Memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang.
c. Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pesanan. d. Memberikan indikasi untuk keadaan persediaan. 6. Tujuan Material Requirements Planning (MRP)
Tujuan penerapan Material Requirements Planning (MRP) menurut Purnomo (2004:108) adalah sebagai berikut:
a. Meminimalisasi Persediaan
Dengan menggunakan metode MRP pengadaan atas komponen-komponen yang diperlukan untuk rencana produksi dapat dilakukan sebatas yang diperlukan saja sehingga biaya persediaan dapat diminimalkan.
b. Mengurangi resiko keterlambatan produksi atau pengiriman.
commit to user
27
resiko kehabisan bahan yang akan diproses dapat diminimalkan.
c. Menentukan pelaksanaan rencana pemesananng diperlukan.
MRP akan memberikan indikasi waktu pemesanan atau pembatalan pemesanan.
d. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan.
7. Langkah-langkah proses perhitungan MRP menurut Purnomo (2004:113) antara lain:
a. Proses Netting
Yaitu menentukan kebutuhan bersih (Net Requirement). Besarnya kebutuhan bersih adalah selisih antara kebutuhan kotor (Gross Requirement) dengan persediaan yang ada ditangan (on hand).
b. Proses Loting
Yaitu menentukan jumlah pesanan tiap komponen yang didasarkan kebutuhan bersih (Net Requirement) yang dihasilkan dari proses netting.
c. Proses Offseting
commit to user
28
tenggang waktu (lead time) dari jadwal produksi atau jadwal penggunaan tiap komponen.
d. Proses Explosion
[image:42.612.139.504.201.635.2]Yaitu Menghitung jumlah tiap komponen berdasarkan jumlah produk akhir yang akan diproduksi dengan menentukan BOM ( Bill of material file) dan kebutuhan kotor tiap komponen.
Tabel II.1 Matrik MRP
Item : LL.C : Lot Size : LT :
Periode
commit to user
29
Keterangan :
Item : Nama atau nomor yang mengidentifikasikan barang
LLC : Level kode bahan dalam struktur produk Lot Size : Ukuran pemesanan normal
LT : Lead Time, waktu antara pemesanan hingga barang diterima
Gross Requirements : Kebutuhan kotor
Schedule Receipt : Jadwal penerimaan
Projected on Hand : Persediaan di tangan
commit to user
30
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah perkembangan perusahaan
Di 1989, Mr. Hary Tjahjono memulai PT. Hardo Solo Plast Surakarta dengan sebuah dukungan dari Taiwan dan memproduksi 720 ton karung polypropilit (karung PP) tiap tahun. Semboyan PT. Hardo Solo Plast Surakarta adalah " Memadu Karya Membentang Citra", yang maksudnya "membangun dan menyediakan produk berkualitas akan membawa gambaran tentang mutu yang baik".
Di tahun 1992, PT. Hardo Solo Plast Surakarta mengekspor kontainer pertama ke Eropa dengan jaminan produk karung bermutu tinggi, layanan pelanggan yang sangat baik, dan kerjasama dalam jangka panjang. Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, produk karung yang dihasilkan dapat dikonsumsi oleh pasar internasional karena mutu produk dan distribusi yang tepat waktu. PT. Hardo Solo Plast Surakarta selalu berusaha keras bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mitra kerja dari perusahaan .
commit to user
31
konsistensi, PT. Hardo Solo Plast Surakarta menjadi salah satu produsen karung PP dan benang multifilament termaju dan terdepan di dunia. Saat ini PT. Hardo Solo Plast Surakarta menghasilkan 6.000 ton produk karung polypropilit atau sama dengan 65 juta produk karung tiap tahun dan diekspor ke seluruh dunia. Tim Produksi PT. Hardo Solo Plast Surakarta didukung oleh para profesional yang berpengalaman, 3 mesin produksi, 84 alat tenun lingkar (mesin circulair loom) dan perlengkapan mesin finishing yang terdepan seperti dan mesin pemotong sekaligus mennjahit otomatis. PT. Hardo Solo Plast Surakarta mengkombinasikan keduanya, permesinan Eropa dan Asia untuk menyediakan produk karung berkualitas tinggi untuk mitra kerja dengan harga yang bersaing.
PT. Hardo Solo Plast Surakarta selalu mencari mitra di seluruh dunia yang bersedia untuk membangun hubungan kerja sama dalam jangka waktu panjang, mengembangkan pasar bersama-sama dan berbagi pandangan yang sama.
commit to user
32
efisiensi dan memenuhi persyaratan. PT. Hardo Solo Plast Surakarta menganggap mitra kerja dan karyawan sebagai keluarga besar, tidak hanya sebagai konsumen..
Setiap Perusahaan yang berdiri pasti mempunyai visi dan misi tertentu sesuai dengan usaha yang dikelolanya. Adapun visi dan misi berdirinya PT. Hardo Solo PlastSurakarta adalah sebagai berikut :
a. Visi :
1) PT. Hardo Solo Plast Surakarta memahami, mengembangkan, tumbuh dan menang bersama mitra. 2) Menjadi perusahaan karung terkenal di dunia sehingga
dijuluki “Raja Karung Dunia “
b. Misi :
1) Menghasilkan produk berkualitas tinggi yang didukung oleh teknologi terdepan.
2) Berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas dan pelayanan yang memuaskan bagi mitra kerja untuk menguasai pangsa pasar.
commit to user
33
2. Lokasi
PT. Hardo Solo Plast Surakarta beralamatkan di Jalan Raya Palur Km.8 Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Dalam mendirikan suatu perusahaan banyak faktor yang harus diperhatikan. Adapun alasan memilih lokasi perusahaan dengan mempertimbangkan berbagai faktor antara lain :
a. Dekat dengan sumber tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang culup memadai sangat mendukung dalam kegiatan usaha baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
b. Berada di tengah kota
Dapat memudahkan perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen dan juga dengan dunia industri di wilayah Solo dan Sekitarnya.
c. Dekat dengan jalan raya
Perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan transportasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan pabrik dengan tenaga kerja maupun konsumen
3. Stuktur Organisasi
commit to user
34
diketahui wewenang dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh masing personil yang memangku jabatan dalam struktur organisasi, sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Keberadaan struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat penting, tujuannya agar dalam menjalankan usahanya dapat berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien. Dengan adanya struktur organisasi akan menunjukkan suatu kerangka atau gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja dengan masing-masing bagian yang ada.
PT. Hardo Solo Plast Surakarta merupakan perusahaan perseorangan dimana pemilik perusahaan sekaligus merupakan pimpinan perusahaan. Bentuk organisasi ini adalah garis lurus, yaitu kekuasaan lurus dari atas ke bawah. Alasan dipilihnya struktur organisasi ini karena bentuknya yang sederhana dan mengandung adanya kesatuan dalam memimpin. Dengan diketahuinya wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing personal yang memegang jabatan ini dapat menghindarkan dari kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas-tugasnnya.
[image:48.612.177.511.212.457.2]commit to user
[image:49.612.135.562.170.686.2]35
Gambar III.1
Sruktur Organisasi Perusahaan
commit to user
36
a. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab :
1) Sebagai koordinator dari Direktur dan Manajer. 2) Sebagai penanggung jawab tertinggi dalam RUPS.
3) Sebagai pengambil kepurusan tertinggi terakhir bila terjadi perbedaan pendapat antara Manajer-Manajer.
b. Direktur
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengawasi jalannya perusahaan serta membuat keputusan penting bagi perusahaan, selain itu Direktur juga bertanggung jawab untuk menjalin hubungan dengan pihak ekstren.
2) Memimpin, mengarahkan, dan membantu seluruh kegiatan operasional dalam perusahaan.
3) Melimpahkan sebagian tanggung jawab dan wewenang kepada bagian sesuai dengan bidang masing-masing. c. Manajer Produksi
Tugas dan tanggung jawab :
commit to user
37
2) Merencanakan, mengatur, mengawasi jalannya proses produksi.
Dalam melaksanakan tugasnya Manajer Produksi membawahi 6 bagian, yaitu:
1) Produksi Extruder
Bagian yang bertanggung jawab atas proses produksi yang mengubah biji plastik menjadi benang plastik.
2) Produksi Circulair Loom
Bagian yang bertanggung jawab atas proses produksi mengubah benang plastik menjadi anyaman karung.
3) Produksi Finishing
Bagian yang bertanggung jawab atas proses pemotongan
(cutting), jahit pangkal, jahit mulut, printing, sampai dengan
proses pengepakan. 4) Quality Control
a) Pengendalian dan pengawasan sistem penerimaan dan pengiriman barang serta semua unit penyimpan.
b) Melakukan pengecekan terhadap hasil dari setiap produk.
5) Bagian Teknik
commit to user
38
b) Bertanggung jawab atas kelancaran mesin-mesin produksi.
6) PPIC
Bagian ini yang bertugas membuat rencana produksi, kapan dan berapa jumlah bahan baku yang akan diproduksi. d. Manajer Pembelian
Tugas dan tanggung jawab :
1) Melaksanakan pengadaan dan pembelian barang untuk kepentingan perusahaan.
2) Memperoleh informasi mengenai harga barang dan menentukan supplier yang dipilih dalam mengadakan barang.
3) Melakukan pemeriksaan terhadap jenis dan kuantitas barang sesuai dengan surat permintaan pembelian.
Dalam melakukan tugasnya, manajer pembelian dibantu oleh Bagian ekspor dan impor yang bertugas melakukan pemesanan barang terhadap supplier yang dipilih atas otorisasi dari Direktur
e. Manajer Keuangan
Tugas dan tanggung jawab :
commit to user
39
2) Menyelenggarakan pencatatan dan pengawasan terhadap kekayaan dan hutang perusahaan.
Dalam melakukan tugasnya, manajer keuangan dibantu oleh: 1) Bagian Kasir
Bagian ini bertugas melakukan penerimaan dan pengeluaran uang hasil produksi.
2) Bagian Pajak
Bagian ini bertugas menagih dan membayar pajak. f. Personalia
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat perencanaan kebutuhan karyawan dan mengkoordinasikan dengan bagian terkait.
2) Mengatur dan mengurusi urusan intern perusahaan dan urusan yang berhubungan dengan masyarakat luas.
3) Mengurus dan melaksanakan administrasi kepegawaian. 4) Menegakan disiplin kerja dan semangat kerja karyawan. 5) Bertanggung jawab atas kelengkapan data karyawan. Dalam melakukan tugasnya, bagian personalia dan umum dibantu oleh:
1) Sopir
commit to user
40
2) Satpam
Bagian ini bertanggung jawab terhadap keamanan di lingkungan pabrik.
3) CS (Cleaning Service)
Bagian ini bertugas menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pabrik.
g. Marketing
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mencari pelanggan dan konsumen baru.
2) Mempelajari strategi penjualan dan pemasaran dari produk sejenis dari perusahaan lain sebagai bahan perbandingan dan antisipasi pasar.
3) Menentukan kebijakan mengenai pemasaran produk. 4. Aspek Tenaga Kerja
Hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan terhadap aspek tenaga pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta yaitu :
a. Tenaga kerja
commit to user
41
berhati-hati dan menggnakan tolok ukur efiensi kerja. Penarikan karyawan dilakukan apabila perusahaan kekurangan karyawan. Penarikan karyawan biasanya dilakukan dengan memasang iklan dikoran atau ada lamaran kerja yang masuk pada perusahaan. Karyawan pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta berjumlah 396 orang yang merupakan karyawan tetap. Dengan rincian sebagai berikut:
1) Karyawan Laki-laki : 176 orang 2) Karyawan perempuan : 220 orang b. Hari dan Jam kerja
Dalam melaksanakan kegiatan, perusahaan menentukan kebijakan mengenai hari dan jam kerja sebagai berikut :
1) Karyawan umum
a) Hari kerja : Senin - Sabtu b) Jam kerja :
(i). Senin - Jum’at : 08.00 - 16.00 WIB (ii). Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB (iii). Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB 2) Karyawan Produksi
a) Shift I
commit to user
42
b) Shift II
Hari kerja : Senin – Minggu Jam kerja : 12.00 – 23.00 WIB c) Shift III
Hari kerja : Senin – Minggu Jam kerja : 23.00 – 07.00 WIB c. Sistem Pengupahan
Pemberian upah pada karyawan PT. Hardo Solo Plast Surakarta mengunakan sistem by rekening. Adapun sistem pengupahanya manajemen PT. Hardo Solo Plast Surakarta menerapkan tiga sistem sebagai berikut :
1) Upah Bulanan
Upah yang diberikan kepada karyawan tetap dan karyawan kontrak tiap bulannya.
2) Upah lemburan
Upah yang diberikan kepada karyawan yang melakukan lemburan perhitungannya berdasarkan jam lembur, biasanya diberikan bersamaan dengan upah bulanan.
3) Upah borongan
commit to user
43
yang diterima begitupun sebaliknya semakin kecil output yang dihasilkan maka akan sedikit upah yang akan diterima. d. Jaminan Sosial
PT. Hardo Solo Plast Surakarta juga memberikan jaminan sosial berupa sejumlah tunjangan kepada karyawannya guna mendorong semangat kerja agar dapat meningkatkan produktifitas kerjanya. Adapun macam-macam jaminan sosial diantaranya :
1) Dana Jaminan Sosial Tenaga Kerja (jamsostek) dari perusahaan.
2) Dana kesehatan atau pengobatan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja.
3) Tunjangan-tunjangan lain seperti : tunjangan hari raya, biaya transportasi, perlengkapan kerja, dan pemberian bonus.
e. Pembinaan karyawan
Pembinaan karyawan dilakukan agar kualitas kerja karyawan semakin meningkat. Karyawan dibina oleh atasan sesuai departemen masing-masing agar para karyawan dapat melakukan pekerjaaanya dengan baik tanpa menimbulkan banyak kesalahan. Selain itu perusahaan juga memberikan
commit to user
44
karyawan baru yang belum memahami pekerjaan yang akan dilakukan demi kelancaran produksi.
f. Fasilitas Perusahaan
PT. Hardo Solo Plast Surakarta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan guna meningkatkan semangat dan kinerja karyawan. Adapun fasilitas yang disediakan oleh perusahaan antara lain :
1) Kantin pabrik
Kantin menyediakan berbagai makanan sehari-hari untuk seluruh karyawan PT. Hardo Solo Plast Surakarta. Fasilitas ini disediakan guna memudahkan para karyawan untuk mendapatkan makanan dan minuman sewaktu jam istirahat.
2) Mushola
PT. Hardo Solo Plast Surakarta juga menyediakan mushola bagi karyawan yang beragama Islam. Dengan adanya mushola dalam perusahaan dapat memudahkan para karyawan menunaikan ibadah sholat sehingga para karyawan tidak perlu keluar dari lingkungan pabrik.
3) Toilet
commit to user
45
sehingga dapat memudahkan para karyawan dan para karyawan tidak perlu keluar dari lingkungan pabrik.
5. Aspek Produksi
Kegiatan yang berkaitan denagn aktifitas produksi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Jenis Produksi
Jenis produksi yang dihasilkan oleh PT. Hardo Solo Plast Surakarta meliputi :
1) Hasil Produk Utama
Produk utama dari PT. Hardo Solo Plast Surakarta berupa karung dengan berbagai ukuran yaitu sebagai berikut :
a) Karung Putih (dopp)
(i). karung dopp ukuran 45 x 75 cm (ii). karung dopp ukuran 50 x 80 cm (iii). karung dopp ukuran 56 x 90 cm (iv). karung dopp ukuran 56 x 110 cm
(v). karung dopp ukuran 60 x 100 cm (vi). karung dopp ukuran 75 x 115 cm b) Karung Transparan
commit to user
46
(v). karung transparan ukuran 50 x 70 cm (vi). karung transparan ukuran 56 x 90 cm 2) Hasil produk sampingan
Produk lain yang dihasilkan oleh PT. Hardo Solo Plast Surakarta yaitu tali rafia dan benang multifilamenth.
b. Bahan baku
Bahan–Bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah: 1) Biji Plastik (Poly Propilit Sumitomo)
Adalah bahan pokok yang digunakan untuk membuat benang plastik. Jenis benang plastik yang digunakan adalah biji plastik sumitomo.
2) Biji Plastik (Poly Propilit yunsok )
Adalah bahan yang digunakan untuk membuat benang
multifilament. Jenis benang plastik yang digunakan adalah
biji plastik yunsok. c. Bahan pembantu
Bahan pembantu yang digunakan antara lain : 1) Kapur (Calpet)
commit to user
47
d. Mesin dan peralatan produksi
1) Mesin-mesin yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi adalah :
a) Mesin extruder hengli
Adalah mesin yang digunakan untuk memproses biji plastik menjadi benang plastik.
b) Mesin extruder starlinger
Adalah mesin yang digunakan untuk memproses biji plastik menjadi benang plastik.
c) Mesin circulair loom hengli
Adalah mesin yang digunakan untuk merajut benang plastik menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll.
d) Mesin circulair loom lohiya
Adalah mesin yang digunakan untuk merajut benang plastik menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll.
e) Mesin circulair loom starlinger
commit to user
48
f) Mesin baby lofil
Adalah mesin yang digunakan untuk memproses biji plastik menjadi benang multifilament.
g) Mesin automatic cutting sewing
Adalah mesin yang digunakan untuk memotong gulungan karung plastik sekaligus menjahit otomatis pada bagian pangkal karung plastik.
h) Mesin jahit ultrasonic
Adalah mesin jahit panas yang digunakan untuk menjahit secara manual pada mulut karung plastik.
i) Mesin bale press
Adalah mesin yang digunakan untuk mengepres dan mengemas karung-karung plastik yang sudah jadi.
2) Peralatan produksi yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi adalah :
a) Handpallet
Digunakan untuk mengangkat bahan-bahan atau karung-karung plastik yang sudah dikemas.
b) Forclip
commit to user
49
c) Timbangan digital
Digunakan untuk menimbang hasil gulungan karung dan hasil karung yang sudah dikemas.
d) Timbangan neraca (dinner)
Digunakan untuk mengukur berat benang dan mengetahui dinner benang.
e) Gerobak atau kereta
Digunakan untuk mengangkat atau memindahkan benang-benang dari bagian extruder ke bagian circulair
loom.
f) Bobin atau closs
Tempat gulungan benang plastik. g) Pipa besi
Tempat menggulung hasil anyaman karung. h) Meteran
Digunakan untuk mengukur lebar dan panjang karung. i) Skala lup
Digunakan untuk mengukur lebar benang plastik. j) Mesin Testing
commit to user
50
k) Pallet
Tempat untuk meletakan bahan atau karung agar tertata dengan rapid an terhindar dari kerusakan serta dapat memudahkan dalam pengambilan barang.
l) Pipa kertas
Tempat gulungan benang multifilamenth. m) USB mikrosop kamera
Digunakan untuk melihat tekstur benang plastik. n) Micrometer tikner
Digunakan untuk mengukur ketebalan benang. e. Proses Produksi
Proses produksi pembuatan karung plastik dalam PT. Hardo Solo Plast Surakarta harus melalui 3 tahap. Berikut ini adalah tahap-tahap proses produksi karung plastik ukuran 56x110 cm:
1) Bagian extruder
Pada bagian extruder ada 2 proses produksi, antara lain : a) Proses pembuatan benang plastik
commit to user
51
digulung menggunakan bobin sehingga menjadi gulungan benang plastik.
b) Proses pembuatan benang multifilament
Untuk proses pembuatan benang multifilament diproses dengan menggunaan mesin baby lofil yaitu bahan baku yang berupa biji plastik diproses secara otomatis menjadi gulungan benang multifilament. Benang multifilament ini selanjutnya dibawa ke bagian cutting yang akan digunakan untuk menjahit pada bagian pangkal karung plastik.
2) Bagian circulair loom
Yaitu gulungan benang plastik dalam jumlah tertentu dibawa ke bagian circulair loom untuk dirajut atau dianyam pada mesin circulair loom sesuai dengan ukuran karung yang diinginkan, sehingga menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll.
3) Bagian finishing
Pada proses finishing terdapat 3 tahap, antara lain : a) Proses cutting
commit to user
52
plastik sekaligus menjahit otomatis benang multifilament pada bagian pangkal karung plastik.
b) Proses penjahitan
Karung plastik yang sudah dipotong tersebut kemudian dijahit secara manual pada bagian mulut karung sesuai ukuran dengan menggunakan mesin jahit panas atau biasa disebut jahit ultrasonic.
c) Proses pengepakan (bale press)
Setelah menjadi karung plastik maka karung-karung tersebut dibawa ke bagian pengepakan yang kemudian akan dipres dan dikemas menggunakan mesin bale
press. Proses pengepakan merupakan proses terakhir,
dan kemudian karung yang sudah dikemas tersebut diserahkan ke bagian gudang dan siap untuk dikirim.
commit to user
53
Extruder Circular Loom Finishing
1. Benang Plastik
[image:67.612.130.508.136.493.2]
2. Benang Multifilament
Gambar III.2 Proses produksi
PT. Hardo Solo Plast Surakarta
Pemanasan biji plastik
Proses perajutan karung plastik
Pengepakan Proses jahit mulut
Pemotongan rajutan karung plastik sekaligus
jahit pangkal
Pembuatan benang
multifilament
commit to user
54
6. Aspek Pemasaran
Kegiatan pemasaran pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta antara lain :
a. Daerah pemasaran
PT. Hardo Solo Plast Surakarta dalam memasarkan produk-produknya melakukan perluasan pasar. Semula area pemasaran hanya terbatas di daerah Surakarta dan sekitarnya namun seiring dengan perkembangan perusahaan dan meningkatnya volume produksi maka mulai dilakukan usaha untuk perluasan area distribusi. Pada saat ini daerah pemasaran sudah mencapai ke berbagai wilayah kota di Jawa Tengah, Tanggerang, Lampung, Sulawesi, Ujung Pandang dan bahkan sampai mancanegara seperti negara-negara di Eropa, Singapore dan lain-lain.
b. Proses Penjualan
Proses penjualan pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta dilakukan dengan menggunakan system order atau pesanan. Biasanya pelanggan datang sendiri ke perusahaan atau melalui telepon. Selain itu PT. Hardo Solo Plast Surakarta juga melakukan proses penjualan melalui internet yang dilakukan oleh bagian marketing.
commit to user
55
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan di luar kampus yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan terjun langsung ke dunia kerja. Dan merupakan suatu upaya mengarahkan mahasiswa agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat dan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya.
Sebelum pelaksanaan magang kerja, mahasiswa terlebih dahulu dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan praktis sehingga diharapkan mampu ikut dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang merupakan tempat magang kerja.
2. Tujuan dari Magang Kerja
a. Mahasiswa dapat memperoleh pengamalan kerja dan pengetahuan secara langsung mengenai berbagai aktifitas didalam dunia kerja.
b. Mahasiswa dapat melatih pengalamannya secara langsung mengenai permasalahan yang dihadapi perusahaan serta dapat memberikan solusi bagi perusahaan.
commit to user
56
3. Manfaat Magang Kerja
Manfaat kerja dapat memberikan manfaat bagai berbagai pihak, yaitu :
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam memasuki dunia kerja.
2) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama menempuh pendidikan.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya dalam perencanaan kebutuhan bahan baku.
4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja
Kegiatan magang dilakukan di PT. Hardo Solo Plast Surakarta yang berlokasi di Jalan Raya Palur Km.8, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
commit to user
57
5. Kegiatan Magang Kerja
Dalam pelaksanaan magang kerja peserta magang diwajibkan memakai pakaian yang rapi dan sopan, yaitu mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Kegiatan magang dilaksanakan pada hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00 – 16.00, sedangkan untuk hari Sabtu digunakan untuk keperpustakaan. Kegiatan yang dilakukan setiap harinya adalah melakukan kunjungan, observasi dan praktek ke setiap departemen yang ada di PT. Hardo Solo Plast Surakarta. Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada tanggal 01 Februari sampai dengan 04 Maret. Rincian kegiatan magang adalah sebagai berikut :
a. Minggu pertama (tanggal 01 – 04 Februari 2011)
1) Orientasi atau perkenalan terhadap perusahaan sebagai tempat penelitian.
2) Menerima penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.
3) Mengamati lokasi proses produksi di setiap departemen pada perusahaan.
b. Minggu kedua (tanggal 07 – 11 Februari 2011)
1) Melakukan wawancara dan mengamati jalannya proses produksi pada bagian extruder.
commit to user
58
3) Diperkenalkan jenis-jenis bahan baku dan bahan pembantu yang digunakan pada perusahaan.
c. Minggu ketiga (tanggal 14 – 18 Februari 2011)
1) Mengamati jalannya proses produksi pada bagian circulair
loom.
2) Menerima penjelasan tentang mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada bagian circulair loom.
3) Melakukan wawancara dan membantu karyawan dalam mencatat penerimaan dan pengeluaran bahan baku.
d. Minggu keempat (tanggal 21 – 25 Februari 2011)
1) Mengamati jalannya proses produksi pada bagian finishing, yang terdiri dari 3 tahap yaitu : cutting, penjahitan dan proses pengepakan (bale press)
2) Menerima penjelasan tentang mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada bagian finishing. 3) Melakukan wawancara dan membantu karyawan dalam
memasukkan data order pemesanan terutama order karung plastik ukuran 56 x 110 cm.
e. Minggu kelima (tanggal 28 Februari – 04 Maret 2011)
commit to user
59
2) Melakukan pengamatan dan pembelajaran mengenai produktifitas kerja dari karyawan.
3) Melakukan pencatatan, pengecekan data yang telah diperoleh dan melengkapi data yang kurang, untuk digunakan sebagai data dalam penulisan Tugas Akhir.
C. Analisis dan Pembahasan Masalah
Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai penerapan MRP pada perencanaan bahan baku karung plastik ukuran 56 x 110 cm pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta. Selama ini PT. Hardo Solo Plast Surakarta belum menggunakan metode MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan bakunya. Perusahaan membeli atau menyediakan bahan baku dengan mempertimbangkan order yang ada. Persediaan bahan baku tersebut kurang efektif dan efisien karena tanpa adanya perencanaan pemesanan. Hal tersebut dapat mengakibatkan:
1. Keterlambatan pengiriman bahan baku yang mengakibatkan kekurangan persediaan.
2. Keterlambatan pengiriman produk jadi pada pihak buyer.
3. Menimbulkan kelebihan bahan baku yang berdampak meningkatnya biaya penyimpanan bahan baku.
commit to user
60
Material), data persediaan, dan lead time pemesanan
masing-masing komponen atau produksi akhir.
a. Jadwal Induk Produksi(Master Production Schedule)
Dalam penentuan Master Production Schedule (MPS) didasarkan dalam data order produksi yang diterima oleh PT. Hardo Solo Plast Surakarta, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi atau kemampuan proses perusahaan, sehingga akan bisa ditentukan berapa jumlah yang akan diproduksi dan kapan waktu pelaksanaanya. Pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta masukan yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan MPS adalah berupa pesanan dari konsumen yang diterima oleh bagian pemasaran.
Dari bagian pemasaran informasi pemesanan ini akan diserahkan kepada Kepala Produksi yang kemudian disampaikan ke bagian PPIC (Product Planning and Inventory
Control). Bagian inilah yang akan membuat rencana produksi,
commit to user
61
konsumen sebanyak 27.500 pieces (lembar) karung plastik yang semuanya diproduksi selama 8 hari pada bulan Februari.
Tabel III.1
Order Perusahaan Bulan Februari
Order Februari
hari 1 2 3 4 5 6 7 8
Karung
plastik
27.500
Dilevery 27.500
Sumber : PT. Hardo Solo Plast Surakarta, tahun 2011
b. Daftar Komponen
[image:75.612.137.568.183.463.2]commit to user
62
Tabel III.2
Daftar Kebutuhan Komponen Karung Plastik ukuran 56x110 cm per 1lembar
No Nama Komponen Jumlah Satuan Lead time (hari) 1 Benang Plastik 79,68 Gram 1 2 Benang Multifilament 0.32 Gram 1 3 Poly Propilit sumitomo 71,17 Gram 1
4 Kapur (caplet) 7,96 Gram 1
5 Poly Propilit yunsok 0,32 Gram 1
Sumber : Data yang Diolah, tahun 2011
c. BOM (Bill Of Material)
BOM merupakan data yang berisi tentang struktur produk yang detail komponen-komponen sub assembling ( jenis, jumlah, dan spesifikasinya) hubungan suatu barang dan komponen-komponennya ditunjukan dalam suatu struktur produk secara peringkat.
Dalam memproduksi 1 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm dibutuhkan 79,86 gram benang plastik dan 0,32 gram benang multifilament. Benang plastik dalam 1 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm dibutuhkan 71,71 gram
poly propilit sumitomo dan 7,96 gram kapur (caplet).
[image:76.612.147.539.155.460.2]commit to user
63
[image:77.612.160.501.186.472.2]gram poly propilit yunsok. Dibawah ini struktur produk untuk membuat karung plastik ukuran 56 x 110 cm.
Gambar III.3
Struktur Produk Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm
Dalam gambar struktur produk diatas, karung plastik ukuran 56 x 110 cm (produk utama) menempati level nol, untuk benang plastik dan benang multifilament menempati level 1, sedangkan
Poly Propilit sumitomo, Kapur (caplet), dan Poly Propilit yunsok
menempati level 2.
Karung plastik ukuran 56 x 110 cm
Benang plastik Benang
multifilament
Poly Propilit
sumitomo
Kapur
(caplet)
Poly Propilit
commit to user
64
d. Perencanaan kebutuhan bahan baku dengan MRP
1) Rencana kebutuhan untuk produk utama karung plastik ukuran 56 x 110 cm
Table III.3
MRP untuk “Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm”
Item : Karung plastik Satuan : gram On hand : 0
Lead time : 1 hari
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8
TOT.REQ 27.500
SchdREC
ON HAND
NET REQ 27.500
PlanREC 27.500
ORD REL 27.500
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
Keterangan :
Total Requirement yaitu keseluruhan jumlah kebutuhan kotor suatu
item yang diperlukan pada suatu periode.
Scehedule Receipt yaitu jumlah item yang akan diterima pada
suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yang dibuat.
[image:78.612.133.574.183.491.2]commit to user
65
Net Requirenment yaitu jumlah kebutuhan bersih suatu item yang
diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pada periode yang akan datang.
Planned Order Receipt yaitu jumlah item yang direncanakan untuk
diterima.
Planned Order Release yaitu jumlah item yang akan direncanakan
untuk dipesan.
Table di atas memperlihatkan bahwa pesanan “Karung
commit to user
66
2) Rencana Kebutuhan untuk produk Benang Plastik Tabel III.4
MRP untuk Benang Plastik
Item : Benang plastik Satuan : gram On hand : 0
Lead time : 1 hari
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8
TOT.REQ 2.191.200
SchdREC ON HAND
NET REQ 2.191.200
PlanREC 2.191.200
ORD REL 2.191.200
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
[image:80.612.135.576.157.463.2]commit to user
67
3) Rencana Kebutuhan untuk produk benang multifilament Tabel III.5
MRP untuk Benang Multifilament
Item : Benang multifilament Satuan : gram On hand : 0
Lead time : 1 hari
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8
TOT.REQ 8.800
SchdREC
ON HAND
NET REQ 8.800
PlanREC 8.800
ORD REL 8.800
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
commit to user
68
4) Rencana Kebutuhan Poly Propilit Sumitomo Tabel III.6
MRP untuk Poly Propilit Sumitomo
Item : Poly Proilit Sumitomo Satuan : gram On hand : 0
Lead time : 1 hari
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8
TOT.REQ 157.130.952
SchdREC ON HAND
NET REQ 157.130.952
PlanREC 157.130.952
ORD REL 157.130.952
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
[image:82.612.132.574.160.488.2]commit to user
69
5) Rencana Kebutuhan Calpet Tabel III.7 MRP untuk Calpet
Item : Calpet Satuan : gram On hand : 0
Lead time : 1 hari
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8
TOT.REQ 17.441.952
SchdREC
ON HAND
NET REQ 17.441.952
PlanREC 17.441.952
ORD REL 17.441.952
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
commit to user
70
6) Rencana Kebutuhan Poly Propilit Yunsok Tabel III.8
MRP untuk Poly Propilit Yunsok
Item : Poly Proilit Yunsok Satuan : gram On hand : 0
Lead time : 1 hari
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8
TOT.REQ 2.816
SchdREC ON HAND
NET REQ 2.816
PlanREC 2.816
ORD REL 2.816
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
[image:84.612.132.573.151.470.2]commit to user
71
Dari analisis perhitungan kebutuhan bahan baku dengan metode MRP maka dapat diketahui jumlah kebutuhan kotor ( Total
Requirement) dan rencana pemesanan (Planned Order Release).
Jumlah kebutuhan kotor ( Total Requirement) Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm pada bulan Februari 2011 dapat dilihat pada table berikut :
Table III.9
Kebutuhan Kotor Karung Plastik ukuran 56x110 cm
Komponen Periode (hari)
1 2 3 4 5 6 7 8
Benang Plastik
2.191.200
Benang
Multifilament
8.800
Poly Propilit
sumitomo
157.130.952
Kapur
(caplet)
17.441.952
Poly Propilit
yunsok
2.816
commit to user
72
Keterangan :
Dari analisis perhitungan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode MRP, maka dapat diketahui jumlah kebutuhan kotor (Total Requirement) bahan baku yang digunakan untuk memproduksi 27.500 lembar karung plastik ukuran 56x110 cm meliputi :
1) Benang plastik sebanyak 2.191.200 gram yang tersedia pada har