• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN STOCK CUTTING TOOL DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DI WORKSHOP UNITED CAN COMPANY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN STOCK CUTTING TOOL DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DI WORKSHOP UNITED CAN COMPANY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN STOCK CUTTING TOOL DENGAN

METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

DI WORKSHOP UNITED CAN COMPANY

Ajeng Yeni Setianingrum1, dan Muhammad Kholil2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana

Jl Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650

e-mail : m.kholil@mercubuana.ac.id1 ; "sidik nuryadi" <side_dick@yahoo.com>2

Abstrak

Dengan perencanaan kebutuhan bahan baku yang baik memungkinkan perusahaan menjalankan aktivitas produksinya dengan tingkat efektifitas dan efesiensi yang tinggi, sehingga dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk melakukan suatu terobosan-terobosan yang terencana agar target-target yang telah direncanakan sebelumnya dapat terpenuhi dan perusahaan dapat mencapai keuntungan.

Perencanaan kebutuhan material memerlukan peramalan permintaan konsumen yang berdasarkan pada data kebutuhan masa lampau. Peramalan permintaan ini berfungsi untuk memperkirakan kebutuhan permintaan Insert Cutter pada masa yang akan datang. Dalam tulisan ini jenis-jenis peramalan yang digunakan adalah peramalan Metode Konstan, Metode Trend Linier dan Metode Eksponensial Smoothing dengan α = 0.10. Dari hasil perhitungan yang dilakukan penulis peramalan Metode Eksponensial Smoothing dengan α = 0.10 merupakan metode peramalan yang paling akurat untuk digunakan.

Perencanaan kebutuhan material dengan menggunakan metode MRP dalam tulisan ini menggunakan metode lot sizing, dimana metode-metode lot sizing yang digunakan adalah Lot For Lot, Periods Order Quantity, Economic Order Quantity dan Fixed Order Quantity. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan penulis, teknik Lot For Lot menghasilkan jumlah biaya persediaan terkecil dengan jumlah biaya persediaannya yaitu Rp 3.328.935.

Kata Kunci: Peramalan, MRP, Lot Sizing

Abstract

Good need raw material planning allows companies to run its production activities with the effectiveness and high efficiency, so as to minimize production costs incurred. To reach that goal, companies are required to make a breakthrough that is planned to be the targets that had been planned previously met and the company can achieve the appropriate benefits.

Material requirements planning requires forecasting consumer demand based on past demand data. This demand forecasting function to estimate the demand requirements of Insert Cutter in the days to come. In this paper the types of forecasting the forecasting methods used are Constant Method, Trend Linear Method and Exponential Smoothing Method with α = 0.10 From the results of calculations performed forecasting author Exponential Smoothing Method with α = 0.10 is a method of forecasting the most accurate to use.

Material requirements planning with MRP method in this paper using a lot sizing method, where the methods used lot sizing is Lot For Lot, Periods Order Quantity, Economic Order Quantity and Fixed Order Quantity. Based on calculations performed writer, Lot For Lot technique produces the least amount of inventory costs with the amount of inventory cost is Rp 3.328.935.

(2)

1. PENDAHULUAN

Kegiatan berproduksi merupakan proses penciptaan atau penambahan nilai dari suatu barang atau jasa melalui perubahan bentuk. Dalam proses produksi diperlukan perpaduan antara faktor-faktor produksi seperti halnya bahan baku, tenaga kerja, modal, dan sistem kerja. Agar sistem produksi berjalan tepat waktu maka setiap perusahaan harus dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi.

Tersedianya bahan baku dan sarana penunjang yang sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu factor yang penting untuk menjamin kelancaran proses produksi sehinggan perusahaan tidak mengalami kondisi over stocking maupun under stocking. Manajemen persediaan yang baik merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu perusahaan dalam memproduksi dan melayani kebutuhan pabrik dan konsumen untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan tepat waktu.

Suatu sistem yang dapat digunakan untuk menangani masalah yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku adalah Material Requirement Planning (MRP). Dengan menggunalan sistem MRP ini, akan dapat diketahui jumlah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk di masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan persediaan bahan baku yang diperlukan agar jumlah bahan baku tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Sistem MRP mengidentifikasi item apa saja yang harus dipesan, berapa banyak jumlah item yang harus dipesan, dan bilamana waktu memesan item tersebut. Semakin besarnya investasi bahan baku bertambah besar pula biaya penyimpanan bahan baku, biaya kerusakan bahan baku selama penyimpanan, dan biaya keusangan bahan baku. Sebaliknya, jika investasi bahan baku terlalu kecil akan mengakibatkan terganggunya kelancaran proses produksi akibat kekurangan bahan baku.

Sedangkan permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana membangun aplikasi perencanaan produksi untuk menentukan lot size dan waktu pemesanan Insert Cutter dengan menggunakan pendekatan algoritma genetika terutama bagi industri manufacturing. Sedangkan batasan

1. Parameter-parameter yang digunakan adalah banyaknya kebutuhan sumber daya produksi per periode waktu, sumber daya produksi yang tersedia pada awal periode waktu perencanaan (inventori awal), lead time dan set-up cost per material, serta panjang periode waktu perencanaan. Untuk menghitung tingkat pengeluaran biaya digunakan parameter besarnya produksi (dilihat dari permintaan), biaya produksi per unit, besarnya lot size, dan biaya set-up.

2. Hasilnya berupa total minimal biaya produksi, ukuran sumber daya produksi yang harus dipesan (lot size) agar dapat memenuhi kebutuhan produksi pada periode waktu tertentu serta kapan pemesanan material dilakukan.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan pertimbangan terkait dengan perencanaan produksi dan dapat memudahkan dalam perencanaan produksi terutama untuk penentuan lot size dan waktu pemesanan per material.

2. LANDASAN TEORI

Manajemen persediaan merupakan teknis yang sangat berguna dalam pengelolaan perusahaan yang bersifat konkret. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Pada prinsipnya manajemen persediaan membantu dalam mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan berturut-turut untuk memproduksi produk serta mendistribusikannya kepada pelanggan.

Pengertian persediaan menurut Groebner (Introduction to Management Science, 1992) adalah komponen, material, atau produk jadi yang tersedia di tangan yang menunggu untuk digunakan atau. Sedangkan Teguh Baroto (Perencanaan dan Pengendalian Produksi, 2002) mendefinisikan persediaan sebagai segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Sofyan Assauri (2004) mendefinisikan persediaan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau

(3)

baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

A. Peramalan Persediaan

Persediaan adalah barang yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan proses produksi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan tiap waktunya. Peramalan adalah suatu proses dalam menggunakan data historis yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam suatu model. Dengan model tersebut dapat diperkirakan kebutuhan yang akan datang baik dalam hal jumlah, waktu, kualitas dan lokasi dalam memenuhi permintaan akan barang maupun jasa tersebut.

Terdapat tiga tujuan peramalan yaitu : 1. Menentukan apa yang dibutuhkan

untuk masa mendatang .

2. Menentukan perencanaan jangka menengah untuk produk yang akan diproduksi.

3. Menentukan penjadwalan jangka pendek dari produk yang akan diproduksi.

Semua metode peramalan memiliki ide yang sama, yaitu menggunakan data-data masa lalu untuk memperkirakan atau memproyeksikan data di masa yang akan datang. Secara umum, peramalan diklasifikasikan menjadi macam, yaitu : (1) Metode Kualitatif, dan (2) Metode Kuantitatif. Selanjutnya metode kuantitatif dibedakan menjadi dua bagian utama, yaitu : (a) intrinsik, dan (b) ekstrinsik.

Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai metode peramalan akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan derajat dari galat peramalan (Forecast Error) yang berbeda pula. Salah satu seni dalam melakukan peramalan adalah memilih model peramalan terbaik yang mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas historis data. Analisa peramalan deret waktu akan dipengaruhi :

1. Trend (T) 2. Siklus/Cycle (C)

3. Pola Musiman/Season (S) 4. VariasiAcak/Random (R)

Gambar 2.1 Pola Historis Data

Macam-macam peramalan metode time series yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Peramalan Konstan

y’ = y =

n

y

x

,

dimana :

y`= y = Permintaan rata-rata n = Jumlah priode

2. Metode Peramalan Trend Linier

y'= a + b.t

a dan b di dapat dari;

b = 2 1 i i1 i 2 i 1 1 1 i i t t n t n

= = = = =       −             − n n n i i n i i n i t y y , dan a = Y - bX dimana :

n

t

X

=

, dan ( )

n

y

Y

=

t a dan b = koefisien. n = periode y = Permintaan nyata t = waktu

3. Metode Peramalan Exponential Smoothing

(

t t

)

t

t

F

X

F

F

+1

=

+

α

Di mana

F

t+1 adalah ramalan untuk periode berikutnya,

α

adalah faktor perataan (0<

α

<1), dan

X

t adalah permintaan berdasarkan pengalaman sebelumnya pada periode ke t.

Ukuran ketepatan perlu digariskan seberapa baik metode peramalan dapat memproduksi data yang telah diketahui. Untuk menguji keakuratan metode peramalan digunakan :

a. Kesalahan Standart Perkiraan (Standart Erorr of Estimate = SEE)

SEE =

(

)

(

n f

)

y y − −

2 ' dimana :

SEE= Kesalahan standar perkiraan y = Jumlah permintaan

y’ = Jumlah permintaan hasil peramalan

n = Jumlah periode f = derajat kebebasan

(4)

b. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean

Absolute Deviation = MAD)

MAD =

n

y

y

− '

Dimana :

y = Permintaan Aktual pada periode t

y’ = Peramalan Permintaan pada perioda t

n = Jumlah Perioda Peramalan yang terlibat

c. Rata-rata Kuadrat Kesalahan

(Mean Square Error = MSE).

MSE =

(

)

n

y

y

'

2

d. Rata-rata Kesalahan Peramalan

(Mean Forecast Error = MFE).

MFE =

(

)

n

y

y

− '

e. Rata-rata Persen Kesalahan

Absolut (Mean Absolute

Percentage Error = MAPE).

MAPE =

     y y y n ' 100

Untuk pemeriksaan dan pengendalian peramalan digunakan peta rentang bergerak (Moving Range)

 Rentang bergerak didefinisikan sebagai :

(

'

)

(

1

1

'

)

=

y

t

y

t

y

t

y

t

MR

 Rata-rata rentang bergerak didefinisikan sebagai : 1 − =

n MR MR

 Batas-batas kontrol didefinisikan sebagai :

MR UCL=+2.66.

MR LCL=−2.66.

Perubahan atau perbedaan yang digambarkan pada rentang bergerak adalah delta dari peramalan dan permintaan :

t t

t

y

y

y

=

'

Jika semua titik-titik MR yang diplot masuk dalam batas-batas kendali, dapat dianggap bahwa persamaan peramalan tersebut benar dan aman.

B. Material Requirement Planning

Manajemen material adalah "Suatu sistem yang mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas untuk merencanakan dan mengawasi

volume dan waktu terhadap pengadaan material melalui penerimaan/perolehan, perubahan bentuk, dan perpindahan dari bahan mentah, bahan yang sedang dalam proses dan bahan jadi."

Keuntungan penggunaan manajemen material adalah sebagai berikut :

1. Pengontrolan dari persediaan menjadi lebih mudah dan sederhana. 2. Pekerjaan di bidang administrasi

berkurang banyak.

3. Berbagai permasalahan dari jadwal pengiriman, permintaan darurat dan penyimpanan dapat diminimalkan Hal terpenting didalam perencanaan material secara detail adalah hubungan antara perencanaan, pembelian dengan permintaan yang meliputi penjualan dan distribusi. MRP itu sendiri adalah suatu metode untuk menentukan apa, kapan dan berapa jumlah komponen dan material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan produksi.

Untuk menjalankan sistem MRP, ada lima informasi utama yang harus dimasukkan,yaitu :

1. Jadwal induk produksi (Master Production Schedule /MPS).

2. Jumlah kebutuhan material (Bill of Materials/BOM).

3. Item Master

4. Pesanan-Pesanan (Orders) 5. Kebutuhan-kebutuhan

(Requirements)

Dalam jadwal induk produksi diuraikan bahan jadi yang akan diproduksi, yaitu meliputi waktu dan jumlah produksi. Jumlah kebutuhan material berisi jumlah kebutuhan materialmaterial pembentuk bahan jadi, baik bahan mentah maupun bahan yang dibeli jadi. Item master berisi informasi status tentang material, parts, subassemblies, dan produk-produk. Orders memberitahukan berapa banyak item yang akan diperoleh dari work orders atau manufacturing orders dan purchase orders. Requirements memberitahukan tentang berapa banyak net requirements dan gross requirements dari masing-masing item yang digunakan.

Dari input data ke dalam sistem MRP akan didapat beberapa informasi sebagai berikut :

1. Kebutuhan komponen/material pada periode-periode dalam jangka waktu tertentu (Gross Requirement)

(5)

2. Komponen/material yang harus disediakan pada awal produksi (Overdue).

3. Status persediaan komponen/ material pada akhir suatu periode (Projected On Hand ).

4. Jumlah komponen/material yang harus disediakan pada awal suatu periode (Planned Order).

Pada metode MRP terdapat beberapa hal yang mendasar, yaitu :

1. Permintaan material bersifat tergantung (dependent).

2. Filosofi pemesanan sesuai permintaan.

3. Ramalan/perkiraan berdasarkan Master Prouction Schedule.

4. Konsep pengawasan meliputi semua item.

5. Lot sizing bersifat beragam. 6. Memenuhi kebutuhan produksi.

7. Tipe persediaan adalah bahan mentah atau setengah jadi.

Sebagai alat perencana dan pengontrol yang merupakan metode efektif dalam manajemen persediaan, MRP memberikan beberapa keuntungan, yaitu :

1. Investasi persediaan dapat ditekan serendah mungkin.

2. Perencanaan dapat dilakukan secara detail dan dapat berubah sesuai keadaan.

3. Penyediaan data untuk masa mendatang dengan basis tiap item. 4. Pengontrolan persediaan dapat

dilakukan setiap saat.

5. Jumlah pemesanan berdasarkan kebutuhan.

6. Fokus pada waktu kebutuhan material.

3. PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan data

Tulisan ini menggunakan data permintaan bulanan, mulai dari bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Desember 2009, pengambilan data ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :

1. Data bulanan memungkinkan untuk mengetahui pergerakan data secara lebih baik.

2. Diharapkan dapat meningkatkan akurasi peramalan yang akan dilakukan

Tabel 3.1 Data Kebutuhan Insert Cutter

Gambar 3.1 Grafik Permintaan Insert Cutter Salah satu data yang dibutuhkan

untuk MRP adalah harus mengetahui komponen-komponen atau struktur produk yang dibutuhkan untuk proses produksi Insert Cutter.

Gambar 3.2 Struktur Produk Insert Cutter

Tabel 3.2 Data Struktur Produk Insert Cutter

Data persediaan bahan baku untuk Insert Cutter beserta lead time-nya (dalam bulan) adalah sebagai berikut :

(6)

Tabel 3.3 Data Persediaan Insert Cutter

Untuk menganalisa data dalam MRP, juga dibutuhkan data harga bahan baku, data biaya pesan dan data biaya simpan. Biaya pemesanan Insert Cutter meliputi biaya administrasi, biaya pengiriman dan pajak. Sedangkan untuk biaya penyimpanan Insert Cutter telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu sebesar 2% dari harga pokok bahan baku per unit per periode.

Tabel 3.4 Biaya Pembelian

Tabel 3.5 Biaya Pemesanan dan Penyimpanan

3.2 Penentuan Jadwal Induk Produksi

Jadwal induk produksi Insert Cutter didapatkan dari hasil peramalan permintaan yang berdasarkan data masa lampau.

1. Peramalan Metode Konstan

Berdasarkan persamaan y ’= y =

n yx

, didapatkan hasil dari

perhitungan peramalan sebagai berikut :

Tabel 3.5 Hasil Peramalan Metode Konstan

Dari tabel diatas, dilakukan perhitungan simpangan error berikut ini :

( ) ( ) (24 2) 11,07 83 , 2697 '2 = − = − − =

f n y y SEE 03 , 9 24 83 , 216 ' = = − =

n y y MAD 56 , 29 24 56 , 709 100 ' = = × − =

n y y y MAPE

2. Peramalan Metode Tren Linier

Dengan menggunakan

y

'

=

a

+

b

.

t

a. Menghitung nilai slope :

b = 2 1 i i 1 i 2 i 1 1 1 i i t t n t n

= = = = =       −             − n n n i i n i i n i t y y

(

) (

)

(

) ( )

2 300 -900 4 24 802 300 9218 24 × × − × = = 0,70

b. Menghitung nilai intersep : X

b Y

a= − =33,42−

(

0,70×12,5

)

=

24,67

c. Persamaan peramalan linier : y’

=

a

+

b

.

t

y’ =24,67+0,70.t

d. Contoh perhitungan peramalan linier :

Jika t=1, maka

y

'

(

×

)

= +

(7)

Tabel 3.6 Hasil Peramalan Metode Tren Linier

Dari tabel diatas, dilakukan perhitungan simpangan error berikut ini :

(

)

(

)

(

24 2

)

14,13 13 , 4391 '2 = − = − − =

f n y y SEE 57 , 11 24 68 , 277 ' = = − =

n y y MAD 41 , 37 24 87 , 897 100 ' = = × − =

n y y y MAPE

3. Peramalan Metode Eksponensial Smoothing

Untuk peramalan metode ini, dipilih konstanta (α) 0.10, 0.20, 0.30, 0.40, dan 0.50. Angka peramalan angka rata-rata dari jumlah demand (675/36 = 18.75). Setelah melalui perhitungan dan perbandingan nilai error, dipilih metode eksponensial smoothing dengan konstanta (α) 0.10 yang paling akurat.

Tabel 3.7 Hasil Peramalan Metode Eksponensial Smoothing dengan α = 0.10

Dari tabel diatas, dilakukan perhitungan simpangan error berikut ini :

( ) ( ) (24 2) 6,14 54 , 829 '2 = − = − − =

f n y y SEE 30 , 6 24 27 , 151 ' = = − =

n y y MAD 12 , 20 24 78 , 482 100 ' = = × − =

n y y y MAPE

4. Pemilihan Metode Terbaik

Untuk mengetahui mana peramalan terbaik dilakukan perbandingan nilai error sebagai berikut :

Tabel 3.8 Perbandingan Nilai Simpangan Error

Berdasarkan tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Peramalan Metode Eksponensial Smoothing (α = 0.10) lebih akurat dalam meramalkan kebutuhan Insert Cutter pada masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan metode tersebut memilki nilai error yang lebih kecil daripada dua metode lainnya.

5. Pengukuran Hasil Peramalan

Pengukuran hasil peramalan dalam tulisan ini menggunakan peta moving range, dengan perhitungan sebagai berikut : 01 , 4 1 22 17 , 84 1 = − = − =

n MR MR 67 , 10 ) 01 , 4 66 , 2 ( . 66 , 2 = × = + = MR UCL 67 , 10 ) 01 , 4 66 , 2 ( . 66 , 2 = − × =− − = MR LCL

Gambar 3.2 Peta Moving Range

6. Jadwal Induk Produksi

Dengan peramalan yang paling akurat, yaitu Metode Eksponensial Smoothing (α = 0.10), kemudian digunakan untuk melakukan peramalan untuk tahun

(8)

2010, yang kemudian digunakan sebagai jadwal induk produksi.

Tabel 3.9 Jadwal Induk Produksi

Perhitungan MRP

Metode lot sizing yang digunakan dalam tulisan ini adalah Metode Lot-For-Lot, Metode Periods Order Quantity, Metode Economic Order Quantity, dan Metode yang digunakan oleh perusahaan yaitu Fixed Order Quantity. Dari hasil perhitungan MRP pada bab sebelumnya didapatkan rencana kebutuhan material berikut ini :

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan MRP

Setelah kebutuhan MRP kita dapatkan, maka dapat pula diketahui biaya-biaya yang ditimbulkan dari perhitungan tersebut.

Tabel 3.11 Biaya Persediaan

3.4 Analisa

Untuk mengetahui metode lot sizing mana yang dapat dipakai untuk pengendalian persediaan bahan baku, maka terlebih dahulu dilakukan perbandingan biaya total persediaan.

Tabel 3.12 Perbandingan Biaya Total Persediaan

Dari keempat metode tersebut didapatkan nilai-nilai total biaya persediaan untuk masing-masing teknik, dan yang memiliki total biaya persediaan terendah yaitu dengan menggunakan teknik Lot For Lot dengan jumlah biaya persediaannya yaitu Rp. 3.328.935. Dan untuk metode yang menghasilkan biaya tertinggi metode yang digunakan perusahaan saat ini, yaitu sebesar Rp. 4.695.680.

(9)

Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan metode MRP ternyata dapat menurunkan biaya pengadaan bahan baku dan dapat mengendalikan biaya produksi. Dengan demikian, gudang dapat dipergunakan secara efisien dan semua kegiatan pembelian bahan baku yang berlebihan. Untuk itu, perusahaan perlu perlu mendasarkan pembelian bahan bakunya sesuai dengan kuantitas kebutuhan baku yang diperlukan serta sesuai dengan frekuensi pembelian yang disarankan.

4. Penutup

Berikut ini beberapa saran yang dapat diambil oleh penulis untuk dijadikan suatu masukan bagi perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem persediaan perusahaan yang ada agar lebih baik lagi demi kelancaran proses produksi. Saran-saran tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Berdasarkan dari hasil analisa

permasalahan sebelumnya, diharapkan perusahaan menggunakan metode Lot For Lot (L-4-L) dalam perencanaan pengendalian persediaan produk Insert Cutter agar dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2. Perusahaan harus terus memperbaharui sistem perencanaan pengendalian persediaan yang telah ada dengan mempertimbangkan jumlah mesin dan pekerjaan yang selalu bertambah tiap tahunnya agar proses produksi berjalan dengan lancar. 3. Pengaplikasian metode MRP dalam

perencanaan pengendalian persediaan kebutuhan didalam sebuah perusahaan adalah penting demi meningkatkan efisiensi, produktivitas dan profit perusahaan.

4. Penempatan sumber daya manusia yang berkompetence dibidangnya dapat meningkatkan kemampuan perusahaaan untuk menjawab semua perubahan yang terjadi didunia luar agar perusaahan dapat terus bersaing dan berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Biegle, John E. 1992. Pengendalian Produksi: Suatu Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: CV Akademi Pressindo.

Gaspersz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control: Berdasarkan Pendekatan Sistem MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ahyari, Agus, Drs. 1992. Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi, Edisi 4, Cetakan Keempat. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Sofyan Assuri, Drs. 1984. Manajemen Produksi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: PT. Salemba Empat.

Spyros Markidakis, Steven C whelright, Viktor E McGee. 1994. Metode-Metode Peramalan Untuk

Manajemen, Edisi 5, Cetakan

Pertama. Jakarta. Penerbit Binarupa Aksara.

Gambar

Gambar 3.1 Grafik Permintaan Insert Cutter  Salah satu data yang dibutuhkan
Tabel 3.6 Hasil Peramalan Metode Tren  Linier
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan MRP

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitan ini adalah untuk menghitung efisiensi penyaluran limbah cair pada saluran aplikasi sistem flatbed serta menganalisis sifat kimia limbah cair

Kita sering mendengar ungkapan klise: “Orang kota lebih modern, sedangkan orang desa lebih tradisional,” atau, “Musik tradisi adalah musik untuk orang desa, sedang musik modern

UKM dari sektor hasil hutan dan perkebunan yang memiliki nilai LQ lebih besar dari 1 berada di Kecamatan Gandus (1,649). Sedangkan UKM kerajinan yang memiliki nilai LQ lebih

Penelitian ini mendapatkan persentase anak yang memiliki perkembangan yang normal lebih tinggi pada anak dengan status gizi normal (82,2%) daripada anak

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Rita Rahim (2013) dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita dengan perilaku pencegahan penyakit

The Species Richness and Composition of Termites (Isoptera) in Primary and Regenerating Lowland Dipterocarp Forest in Sabah, East Malaysia.. Termite Assemblages,