ABSTRAK
Teknik Industri muncul sebagai profesi adalah hasil dari revolusi industri dan diikuti dengan kebutuhan akan seorang teknik terlatih yang mampu merencanakan, mengorganisir, dan mengarahkan operasi di dalam sistem yang sangat kompleks. Tapi yang sering membingungkan kita adalah apa sebenarnya peran dari seorang sarjana Teknik Industri itu dalam pekerjaannya. Ia tidak ahli di bidang ekonomi dan tidak juga cakap di bidang teknik. Lalu apa sumbangannya terhadap perusahaan? Dalam memasuki era milenium baru, dunia mengalami perubahan yang cepat, yang menghadapkan kita pada tantangan-tantangan baru sehingga perubahan tersebut mengakibatkan kebutuhan akan masa sekarang berbeda dengan kebutuhan sebelumnya. Salah satu bentuk permasalahan yang sering kali terjadi adalah disaat sarjana Teknik Industri dihadapkan dalam penggunaan mesin-mesin produksi dengan sistem otomasi, dimana pada kenyataannya banyak diantara sarjana Teknik Industri itu kurang memahami dalam menggunakannya. Oleh sebab itu seorang sarjana Teknik Industri perlu memiliki pengetahuan, disamping keterampilan dan sikap dalam menghadapi tuntutan kebutuhan pekerjaan.
Salah satu faktor penyebab terjadinya permasalahan dalam dunia kerja tersebut adalah sulitnya untuk menentukan disiplin ilmu apa saja yang mencakup pengetahuan dan keterampilan pokok yang benar-benar dapat dimanfaatkan di masa depan serta kurangnya informasi mengenai karakteristik sarjana Teknik Industri yang dibutuhkan pada dunia kerja. Untuk mengantisipasi tantangan tersebut, maka seorang sarjana Teknik Industri seharusnya lebih membuka wawasannya dengan fokus pada kebutuhan saat ini agar apa yang mereka miliki sebagai sarjana Teknik Industri tidak menyimpang dari tuntutan kebutuhan perusahaan saat ini.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) misalnya, adalah salah satu industri manufaktur pengguna sarjana Teknik Industri. Dalam memenuhi tuntutan masyarakat, khususnya industri tekstil dan produk tekstil (TPT), mahasiswa jurusan Teknik Industri perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi tuntutan kebutuhan pekerjaan terhadap sarjana Teknik Industri yang ditinjau dari pengidentifikasian pengetahuan, keterampilan dan sikap pada jabatan bagian PPIC. Obyek yang dipilih untuk penelitian adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang ada di daerah Bandung dan Majalaya dengan jumlah karyawan di atas seratus orang dan yang memiliki karyawan lulusan Teknik Industri.
Prasyarat dalam suatu jabatan secara spesifik ditentukan oleh 3 faktor yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap (Wignjosoebroto, 2003). Oleh sebab itu penulis menjadikan 3 faktor tersebut sebagai variabel laten. Variabel laten tersebut dikembangkan menjadi variabel manifes yang akan digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil studi literatur dan wawancara yang dilakukan penulis pada responden.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan teknik sampling acak sederhana. Dalam mengelola data digunakan metode teknik analisis faktor dengan bantuan program SPSS. Dari hasil pengolahan data yang menggunakan metode analisis faktor menghasilkan 13 faktor tuntutan pekerjaan terhadap sarjana Teknik Industri. Faktor-faktor itu yaitu: Kemampuan Inteligence, Penguasaan Teknologi Komputerisasi, Perancangan dan Pengukuran Tata Cara Kerja, Kapabilitas Dalam Memasarkan Produk Ke Konsumen, Kemampuan Memecahkan Masalah, Kemampuan Kuantitatif, Kemampuan Mekanika, Kemampuan Teknis, Kemampuan Berinteraksi Dalam Kelompok, Motivasi dan Kedisiplinan, Kondisi Lingkungan Kerja, Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan dan Perancangan Produk.
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
Nama
: Charlen H.S
NRP
: 0023164
Judul Tugas Akhir :
Identifikasi Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan
(Skill) dan Sikap (Attitude) Dari Sarjana Teknik Industri
Dalam Menghadapi Tuntutan Pekerjaan. (Studi Kasus di
Kalangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil).
Komentar-Komentar Dosen Penguji :
•
Lengkapi penelitian ini dengan metode, bentuk tugas dan lain-lain yang
diarahkan agar bisa mencapai pengetahuan, keterampilan dan sikap
seorang sarjana Teknik Industri dalam memenuhi tuntutan pekerjaan.
•
Sebaiknya permasalahan menggambarkan keluhan-keluhan sarjana Teknik
Industri dari sudut pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga peneliti
ingin mengidentifikasi tiga hal tersebut.
•
Penelitian tidak hanya mengusulkan nama mata kuliah saja tapi seharusnya
dianalisis “content” mata kuliah yang memuat kebutuhan seorang sarjana
Teknik Industri.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknik Industri muncul sebagai suatu disiplin ilmu keteknikan yang baru
adalah karena hasil dari revolusi industri dan dibarengi dengan kebutuhan akan
seorang teknisi terlatih yang mampu merencanakan, mengorganisasi dan
mengarahkan operasi di dalam sistem yang sangat kompleks. Kebutuhan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi adalah awal kemunculan Teknik
Industri. Awalnya Teknik Industri disebut sebagai
Scientific Management
kemudian terus mengalami evolusi dan kini disebut sebagai Teknik Industri. Ilmu
Teknik Industri telah berkembang sebagai disiplin teknik dan management, yang
efektif untuk meningkatkan produktivitas, kualitas kerja dan kualitas jasa dan
perbaikan dari lingkungan kerja kita.
Yang sering membingungkan kita adalah apa sebenarnya peran dari seorang
sarjana Teknik Industri itu dalam pekerjaannya. Ia tidak ahli di bidang ekonomi
dan tidak juga cakap di bidang teknik. Lalu apa sumbangannya terhadap
perusahaan? Dalam memasuki era milenium baru, dunia mengalami perubahan
yang cepat, yang menghadapkan kita pada tantangan-tantangan baru.
Perubahan-perubahan tersebut bukan hanya di bidang teknologi saja, tetapi juga muncul pada
masalah lingkungan dan sosial sehingga perubahan tersebut mengakibatkan
kebutuhan akan masa sekarang berbeda dengan kebutuhan sebelumnya.
Untuk mengantisipasi tantangan tersebut, maka seorang sarjana Teknik
Industri seharusnya lebih membuka wawasannya dengan fokus pada kebutuhan
saat ini agar apa yang mereka miliki sebagai sarjana Teknik Industri tidak
menyimpang dari tuntutan kebutuhan pekerjaan perusahaan saat ini. Seperti kita
ketahui, bahwa tujuan dari jurusan Teknik Industri adalah menghasilkan sarjana
yang mampu merancang, menginstalasikan dan memperbaiki sistem integral yang
metodologi, alat analisis dan prinsip-prinsip optimasi sehingga sistem integral
tersebut dapat berfungsi secara optimal. Untuk dapat memenuhi kebutuhan yang
dituntut oleh pekerjaan, seorang sarjana Teknik Industri harus mempunyai
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai sesuai dengan keinginan
perusahaan.
Bidang keilmuan Teknik Industri ditanamkan melalui kegiatan akademik yaitu
universitas, namun masih timbul pertanyaan mengenai bidang keilmuan apa saja
yang paling penting, keahlian apa saja yang perlu dikuasai untuk dapat
memecahkan permasalahan dunia nyata, mengingat cakupan ilmu Teknik Industri
dan dunia kerja yang sangat luas.
Atas dasar uraian di atas, maka penulis ingin melakukan suatu penelitian
tentang
“Identifikasi Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill), dan
Sikap (Attitude) Dari Sarjana Teknik Industri Dalam Menghadapi Tuntutan
Pekerjaan.” (Studi Kasus di Kalangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil).
1.2 Identifikasi Masalah
Seperti pada definisinya, Teknik Industri menangani desain, perbaikan dan
instalasi sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, material, modal, mesin dan
informasi melalui penguasaan metodologi, alat analisis dan prinsip-prinsip
optimasi sehingga sistem integral tersebut dapat berfungsi secara optimal. Tetapi
dalam kenyataannya sarjana dari Teknik Industri seringkali mengalami kesulitan
dalam mengerjakan pekerjaannya. Beberapa permasalahan yang seringkali timbul
dalam pekerjaannya antara lain adalah:
I. Dari segi Pengetahuan, salah satunya adalah:
•
Dalam hal Teknologi Informasi dan Computer-Intergrated Business.
ini (era teknologi canggih), perusahaan tidak boleh terlepas dari
perkembangan teknologi. Karena dengan penggunaan sistem informasi
komputer ini, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kerja
manusia. Selain itu bentuk lain dari aplikasi teknologi canggih adalah
Computer-Intergrated Business (CIB System). Saat ini sangat diperlukan
karena saat sekarang ini perusahaan-perusahaan banyak yang berorientasi
ekspor ke luar negeri. Selain itu perusahaan-perusahaan saat ini sudah mulai
terjun ke dalam suatu jaringan kompleks satu sama lain, termasuk juga
jaringan pasar internasional. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi semua itu,
suatu perusahaan memerlukan karyawan yang mempunyai pengetahuan
tentang proses informasi komputer yang terintegrasi, dengan tujuan untuk
mempermudah penerapan strategi bisnis baru dan kesempatan berkompetisi.
•
Dalam hal Otomasi Sistem Produksi.
Memasuki abad baru (era teknologi canggih), perusahaan tentu tidak boleh
terlepas dari perkembangan teknologi. Beberapa perusahaan saat sekarang ini
telah menggunakan alat-alat teknologi canggih seperti mesin-mesin
pengolahan yang serba otomatis. Akibatnya saat ini banyak karyawan yang
kurang memahami penggunaan mesin-mesin produksi yang berteknologi
canggih dengan sistem otomasi. Oleh sebab itu perusahaan memerlukan
karyawan yang mempunyai pengetahuan tentang proses otomasi sistem
produksi, agar kebutuhan dari konsumen dapat terpenuhi dalam waktu yang
singkat, dengan biaya yang kompetitif dan kualitas yang baik.
II. Dari segi Keterampilan, salah satu contohnya yaitu:
•
Dalam hal Interpersonel Skill
Dalam kelompok interpersonel skill ini seperti komunikasi, kerjasama, dan
kepemimpinan sangat diperlukan oleh seorang tenaga kerja dalam
pekerjaannya. Perusahaan-perusahaan saat ini banyak mengalami kesulitan
dalam memiliki interpersonel skill yang baik dari seorang tenaga kerja, hal ini
terbukti dari hasil performansi kinerja yang jelek dari karyawan. Komunikasi
yang kurang efektif antar karyawan dan kerjasama yang kurang baik antara
mengantisipasi semua itu, suatu perusahaan memerlukan tenaga kerja yang
mempunyai keterampilan tentang interpersonel skill yang baik, agar dapat
tercapai performansi kerja yang optimal.
III. Dari segi Sikap, salah satu contohnya yaitu:
•
Dalam hal Kedisiplinan dan motivasi dalam bekerja
Saat ini banyak dari karyawan yang kurang memperhatikan kewajibannya
dalam bekerja. Hal ini terbukti dari hasil pekerjaan sering tidak terselesaikan
dan mengakibatkan produktivitas menurun. Seorang karyawan seharusnya
memiliki sikap yang benar-benar mampu memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya dan mempunyai motivasi tinggi dalam bekerja. Karena dengan sikap
yang disiplin dan memiliki motivasi tinggi akan mampu menaikkan
produktivitas dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
•
Dalam hal Fleksibilitas
Perubahan-perubahan seringkali terjadi dalam struktur organisasi, dan hal ini
mengakibatkan seorang karyawan itu harus mampu menyesuaikan dirinya
terhadap tugas dan tanggung jawab yang baru. Tetapi pada kenyataannnya,
karyawan seringkali sulit untuk menghadapi perubahan-perubahan yang
terjadi, sehingga hal ini membutuhkan waktu lagi untuk mempelajari
perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, sikap fleksibilitas
merupakan atribut yang sangat penting bagi sarjana Teknik Industri, dimana ia
dituntut untuk mampu menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan
sikapnya dalam menghadapi setiap permasalahan dan tanggap terhadap situasi
yang selalu berubah-ubah.
Beberapa contoh di atas merupakan sebagian dari permasalahan yang terjadi
dalam pekerjaan dan masih banyak lagi permasalahan yang timbul dalam
memenuhi tuntutan pekerjaan dari seorang sarjana Teknik Industri. Salah satu
faktor penyebab terjadinya permasalahan di atas adalah karena sulitnya untuk
menentukan disiplin ilmu apa saja yang mencakup pengetahuan dan keterampilan
pokok yang benar-benar dapat dimanfaatkan di masa depan, serta kurangnya
informasi mengenai karakteristik sarjana Teknik Industri yang dibutuhkan pada
Oleh sebab itu dalam memenuhi tuntutan pekerjaan, seorang mahasiswa
jurusan Teknik Industri perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang memadai. Untuk itu penulis melakukan penelitian terhadap bidang
keilmuan atau pengetahuan (knowlegde) apa saja yang paling penting,
keterampilan (skill) dan sikap (attitude)
apa saja yang perlu dikuasai untuk dapat
memecahkan permasalahan dunia kerja.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dan asumsi sengaja diadakan karena adanya keterbatasan
waktu, dana, tenaga, teori dan bertujuan agar penelitian yang dilakukan lebih
mendalam.
•
Batasan Masalah
1.
Tuntutan kebutuhan pekerjaan terhadap sarjana Teknik Industri yang diteliti
hanya ditinjau dari pengidentifikasian pengetahuan, keterampilan dan sikap
pada jabatan bagian Manajer PPIC.
2.
Dimensi pengetahuan yang diukur adalah khusus di bidang keilmuan Teknik
Industri saja.
3.
Objek yang diteliti adalah industri tekstil dan produk tekstil yang hanya
memiliki jumlah karyawan lebih dari seratus orang dan yang memiliki
karyawan dari lulusan Teknik Industri yang berlokasi di Bandung dan
Majalaya.
•
Asumsi
1. Mata kuliah-mata kuliah yang perlu diadakan oleh jurusan Teknik Industri
adalah dalam upaya untuk memenuhi tuntutan-tuntutan kebutuhan
pekerjaan.
1.4 Perumusan
Masalah
Pada permasalahan yang dihadapi, dilakukan suatu perumusan masalah agar
diharapkan adanya suatu penjelasan pemecahan masalah yang disampaikan dapat
diterima dan terarah pada maksud dan tujuannya. Secara eksplisit, permasalahan
1. Apa yang menjadi tuntutan kebutuhan pekerjaan terhadap sarjana lulusan
Teknik Industri dalam memenuhi pekerjaannya?
2. Faktor-faktor apakah yang paling memberi kontribusi pada masing-masing
tuntutan tersebut?
3. Mata kuliah apa saja yang perlu diadakan jurusan Teknik Industri yang
sesuai dengan urutan kepentingan tuntutan kebutuhan pekerjaan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas maka tujuan yang
diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui apa yang menjadi tuntutan kebutuhan pekerjaan terhadap
sarjana lulusan Teknik Industri dalam memenuhi pekerjaannya?
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling memberikan kontribusi
pada masing-masing tuntutan tersebut.
3. Memberikan masukan kepada jurusan Teknik Industri Maranatha
mengenai mata kuliah apa saja yang perlu diadakan sesuai dengan urutan
kepentingan tuntutan kebutuhan pekerjaan?
1.6 Kegunaan Penelitian
Bagi penulis, kegunaan penelitian untuk membuka wawasan terhadap peran
dan ruang lingkup Teknik Industri. Disamping itu, penulis juga dapat mengetahui
karakteristik tuntutan kebutuhan pekerjaan akan ilmu Teknik Industri yang
memberikan masukan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
Sedangkan bagi universitas, hasil penelitian ini merupakan suatu masukan
untuk merancang perbaikan kurikulum jurusan Teknik Industri, yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan khususnya di kalangan industri tekstil dan produk
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan
masalah dan asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori dasar yang diungkapkan oleh para
ahli dalam beberapa literature. Diantaranya mengenai topik peran dan
ruang lingkup Teknik Industri yang berkaitan dengan keperluan
penelitian dan menunjang dalam upaya untuk memecahkan masalah
yang ada.
Bab III : Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisikan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam
menyusun serta memecahkan masalah.
Bab IV : Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini berisikan pengumpulan data dari hasil penelitian melalui
pengumpulan kuisioner yang disebarkan, variabel-variabel yang
digunakan dalam kuiesioner dan pengolahan data kuisioner. Dalam
pengolahan data hasil kuisioner digunakan metode analisa faktor
dengan bantuan program SPSS.
Bab V : Analisis
Bab ini menguraikan analisis pemecahan masalah yang bersumber dari
hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan
sebelumnya dan memberi masukan mengenai mata kuliah yang perlu
diadakan oleh jurusan Teknik Industri.
Bab VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
pengolahan data dan analisa. Kesimpulan yang diambil merupakan
jawaban dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tuntutan pekerjaan terhadap sarjana Teknik Industri adalah sarjana yang:
•
Mampu membuat sistem kontrol, baik dibagian produksi maupun bagian
lainnya sesuai dengan kebutuhan.
•
Kemampuan kerja yang bisa dilatih.
•
Memiliki mentalitas yang baik.
•
Mampu mengevaluasi sistem yang sudah ada dan memperbaikinya guna
meningkatkan efisiensi kerja.
•
Mampu mengatur baik secara teknis dan non teknis di lingkungan kerjanya
atau pun yang berhubungan dengan ruang lingkup bagian lainnya.
•
Memiliki kreatifitas.
•
Mampu mengambil keputusan serta bertindak secara logis dan harus
mengerti bahwa setiap keputusan yang dibuat berakibat terhadap yang
lain, artinya pola pikir orang tersebut harus berdasarkan hukum sebab
akibat.
•
Mampu menganalisis setiap permasalahan dan jalan keluarnya.
•
Bersikap optimis.
•
Mampu mengaplikasikan teori dengan kenyataan di perusahaan serta
mengerti permasalahan dari hulu sampai ke hilir.
•
Relasi sosial yang baik, komunikatif dan persuasif.
•
Sarjana yang aplikatif (
high performance, performance appraisal,
kognitif).
•
Mampu meningkatkan produksi dan mengembangkan dunia usaha.
•
Sikap yang mau belajar, terutama pada hal-hal yang baru.
•
Dapat mempertahankan argumen.
•
Berpikir panjang ke depan.
•
Memiliki visi.
•
Memiliki interpersonel skill yang baik.
•
Inisiatif.
•
Penuh percaya diri dan memiliki self control yang baik.
•
Memiliki kemampuan inteligence.
•
Mampu menguasai penggunaan teknologi dan komputerisasi
•
Memahami tentang perancangan dan pengukuran tata cara kerja.
•
Memiliki kapabilitas dalam memasarkan produk ke konsumen
•
Memiliki kemampuan dalam memecahkan suatu masalah
•
Memiliki kemampuan kuantitatif
•
Memiliki kemampuan mekanika
•
Memiliki kompentensi teknis
•
Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dalam kelompok
•
Memiliki motivasi dan dan disiplin dalam bekerja.
•
Mampu memahami kondisi lingkungan kerja yang baik.
•
Memiliki kemampuan dalam mengatur tata letak fasilitas yang baik
•
Memahami tentang perencanaan dan perancangan produk.
Faktor-faktor yang memberi kontribusi paling besar dari tuntutan kebutuhan
pekerjaan terhadap sarjana Teknik Industri adalah:
•
Memiliki kemampuan inteligence.
•
Mampu menguasai penggunaan teknologi dan komputerisasi
•
Memahami tentang perancangan dan pengukuran tata cara kerja.
•
Memiliki kapabilitas dalam memasarkan produk ke konsumen
•
Memiliki kemampuan dalam memecahkan suatu masalah
•
Memiliki kemampuan kuantitatif
•
Memiliki kompetensi teknis
•
Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dalam kelompok
•
Memiliki motivasi dan dan disiplin dalam bekerja.
•
Mampu memahami kondisi lingkungan kerja yang baik.
•
Memiliki kemampuan dalam mengatur tata letak fasilitas yang baik
•
Memahami tentang perencanaan dan perancangan produk.
Urutan kepentingan tuntutan kebutuhan pekerjaan yang berdasarkan jawaban
responden maka mata kuliah yang perlu diadakan oleh jurusan Teknik Industri
pada umumnya dan khususnya Universitas Kristen Maranatha adalah sebagai
berikut:
1. Mata kuliah yang sudah ada di kurikulum 2002:
Sosiologi Industri
Komunikasi
Penilaian Kinerja
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perancangan dan Tata Letak Fasilitas
Leadership
Programa Komputer
Perancangan Organisasi
Pengantar Manajemen Industri
Analisis Perancangan Kerja I & II
Studi Gerakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ergonomi Makro
Analisis Produktivitas
Sistem Produksi
Perencanaan dan Pengendalian Produksi I & II
Rekayasa Sistem Kerja
Rekayasa Kualitas
Sistem Logistik
Manajemen Material
Scheduling
Biomekanika Kerja
Inovasi dan Kewirausahaan
Manajemen Teknologi
Menggambar Teknik
Sistem Informasi Manajemen
Pemodelan Sistem dan Simulasi
Perencanaan dan Perancangan Produk
Ekonomi Teknik
Analisis Keputusan
Penelitian Operasional I & II
Perancangan Eksperimen
Statistik
Analisis Perancangan Sistem
Manajemen Pemeliharaan
Elemen Mesin
Akuntansi Biaya
Manajemen Keuangan
Analisis Kelayakan Proyek
Manajemen Pemasaran
Kualitas Jasa
Sistem Manufaktur Mutakhir
English Conversation
2. Mata kuliah yang belum ada di kurikulum 2002 (mata kuliah usulan):
a. CIB System c.
Otomasi Sistem Produksi
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diberikan beberapa saran yaitu:
•
Dalam hal untuk menciptakan sarjana Teknik Industri yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai, maka Universitas
Kristen Maranatha sebagai salah satu wadah untuk melakukan kegiatan
kurikuler (kegiatan akademik) sebaiknya mampu menentukan kurikulum
(mata kuliah) dan pengajaran yang benar-benar sesuai dengan tuntutan suatu
pekerjaan.
•
Mata kuliah yang diusulkan (baik yang sudah ada maupun yang diusulkan)
sebaiknya dianalisis lebih lanjut yaitu mengenai kesesuaian topik pengajaran
terhadap karakteristik tuntutan pekerjaan.
•
Sebagai seorang mahasiswa Teknik Industri sebaiknya harus memperhatikan
mata kuliah-mata kuliah pilihan apa saja yang diperlukan dalam memenuhi
tuntutan pekerjaan tertentu yang ingin mereka capai.
6.3 Saran Untuk Penelitian Lebih Lanjut
Saran untuk pengembangan penelitian ini adalah:
•
Penelitian tidak hanya dilakukan terhadap industri tekstil dan produk tekstil
saja, tetapi dilakukan terhadap industri manufaktur lain ataupun industri jasa
lainnya.
•
Penelitian tidak hanya mengusulkan nama mata kuliah saja tetapi
menganalisis
content
atau isi dari mata kuliah yang memuat kebutuhan dari
tuntutan pekerjaan dari seorang sarjana Teknik Industri.
•
Pengidentifikasian dari segi sikap sebaiknya tidak hanya dilihat dari usulan
mata kuliah saja tetapi dilihat juga dari segi lainnya seperti lingkungan.
•
Penelitian yang ditujukan pada manajer PPIC sebaiknya ditambahkan dengan
penjelasan tentang
Job Description
dari seorang manajer PPIC tersebut.
•
Penelitian sebaiknya tidak hanya ditujukan pada bagian manajer PPIC saja
tetapi juga pada bagian lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam Indrawijaya. Perilaku Organisasi, Sinar Baru Algensindo, 2002
2. Adi W. Gunawan. Genius Learning Stratedy. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003
3. Biles, W.E. The Engineering Science of Industrial Engineering : A View point of The
Industrial Engineering Curiculum. IIE Transaction, Vol.23. No.3. 208-214, 1991
4. Dillon, William R, Multivariate Analysis: Method and Application, Inc. USA, 1984
5. Gavriel, Salvendy. Handbook Of Industrial Engineering. New York, John Wiley & Sons, 1998
6. Guirdhamm Maureen,. Interpersonel Skills at Work, Prentice – Hall International (UK)
Ltd, 1990
7. Hicks, Philip E. Introduction to Industrial Engineering and Management Science.Tokyo: McGraw-Hill Kogajusha 1977
8. Husein Umar. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, , PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998
9. Iqbal Hasan. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, 2002
10. Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial, PT Remaja Rosda Karya, Bandung 1995.
11. Marwansyah Mukaram. Manajemen Sumber Daya Manusia. Polban, Indonesia. 1999 12. Muis. Diktat Analisis Data Statistik, 2004
13. Petunjuk Buku Panduan Pelaksanaan Fakultas Teknik Industri Tahun Akademik 2002,
Universitas Kristen Maranatha.
14. Santoso, S., (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
15. Saifuddin Azwar. Sikap Manusia:Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar,Jakarta 2003
16. Sekaran, U. (1992). Edisi 2. Research Methods for Business : A Skill Building Approach.
USA : John Wiley & Sons, Inc.
17. Sritomo Wignjosoebroto. Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Jakarta:Penerbit
Guna Widya,2003
18. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
19. Toha, Isa, Setiasyah. Perbaikan Pendidikan Program Sarjana Teknik Indsutri
Menyongsong Abad 21. Makalah disampaikan pada rapat jurusan Teknik Industri – ITB, 28
November 1998.
20. Wayne.C.Turner, Introduction To Industrial Engineering Prentice. Half, Inc, USA 1993 21. W Jack Duncan. Organizational Behavior, Houghton Mifflin Company. Boston, 1981. 22. Winardi. Teori Organisasi dan Perngorganisasian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta