• Tidak ada hasil yang ditemukan

Risnawati Hamid Wenny Hulukati Yakob Napu Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Risnawati Hamid Wenny Hulukati Yakob Napu Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

dalam Penyelenggaraan Pos PAUD Iloheluma Desa Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo

Risnawati Hamid Wenny Hulukati

Yakob Napu

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNG ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan antara tingkat pendidikan orang tua (ibu) dengan partisipasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD Iloheluma Desa Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Penelitan ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam bentuk angket dan studi dokumen. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis data korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan orang tua dalam hal ibu (X) setelah dilakukan penskoran diperoleh persentase untuk tingkat pendidikan Sarjana 10%, persentase tingkat pendidikan Diploma sebesar 16, 60%, persentase tingkat pendidikan SMA sebesar 23,30, persentase tingkat pendidikan SMP sebesar 20%, persentase tingkat pendidikan SD sebesar 20% dan persentase untuk tidak tamat SD sebesar 10%. Sedangkan skor capaian tentang partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD (Y) diperoleh persentase orang tua yang berpartisipasi aktif sebesar 63 % dan berpartisipasi pasif 27%. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua menunjukkan peran yang diharapkan. Oleh karena itu orang tua harus memahami betapa pentingnya pendidikan bagi anak dan betapa pentingnya partisipasi orang tua terhadap penyelenggaran POS PAUD. Dengan demikian hubungan antara pendidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD ditunjukkan oleh koefisien determinasi tersebut merupakan suatu angka persentase yang cukup besar. Kondisi ini tidaklah mengherankan karena tingkat pendidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaran POS PAUD memiliki keterkaitan yang sangat signifikan. Dalam pengujian thitung sebesar 10,24 bila dikonsultasikan dari harga tdaftar pada tabel distribusi untuk t(0,95)(28) = 2, 04. Oleh karena itu memenuhi kriteria yaitu thitung lebih besar dibandingkan tdaftar, maka t hitung telah berada di luar daerah penerimaan H0, jadi H0 di tolak dan dapat menerima H1. Implikasinya bahwa hipotesis alternatif yang berbunyi ”terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan partisispasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD desa dapat diterima dengan tingkat kepercayaan 95%.

(3)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha bersama untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sangat penting karena menjadi landasan kuat bagi suatu bangsa untuk meraih masa depan, bahkan lebih penting bagi bekal untuk menghadapi era globalisasi yang sangat serat persaingan antara bangsa yang sangat ketat.

Pendidikan dapat berlangsung melalui lembaga pendidikan informal (keluarga), lembaga pendidikan formal (sekolah), dan lembaga pendidikan nonformal yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat. Ketiga lembaga pendidikan tersebut berperan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam mendidik dan mengajar anak, selaku peserta didik yang juga individu dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari tahun ketahun terus mengalami perkembangan yang pesat setidaknya jika dilihat dari adanya peningkatan jumlah satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang cukup signifikan yang diprakarsai oleh masyarakat secara mandiri di seluruh pelosok tanah air. Perkembangan ini tentu sangat positif jika dilihat dari sisi perluasan akses layanan pendidikan. Namun disisi lain sebagai bagian penting dari program utama pembangunan pendidikan nasional, kebijakan pengembangan pendidikan anak usia dini juga senantiasa harus bertumpu pada prinsip pembangunan pendidikan yang berkeadilan dan bermutu.

Penyelenggaraan Pos PAUD berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi. Pemerintah hendaknya membantu dalam menyelenggarakan program anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional.

Pos PAUD dikelola dengan prinsip, dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pos PAUD dibentuk atas kesepakatan masyarakat dan dikelola berdasarkan azas gotongroyong, kerelaan, kebersamaan. Pos PAUD ditingkat Desa/Kelurahan dilakukan oleh tim Pembina tingkat Desa/Kelurahan yang beranggotakan unsur-unsur perangkat Desa/Kelurahan, dewan perwakilan Desa/kelurahan, tokoh masyarakat, agama, dan tim penggerak PKK. Mengelolah Pos PAUD dari, oleh dan untuk masyarakat serta memanfaatkan potensi lingkungannya, membuat Pos PAUD terjangkau biayanya. Semua biaya dibahas bersama sesuai dengan keperluan yang selanjutnya yang dicarikan sumber daya atau dibebankan kepada orangtua.

Salah satu faktor yang mendorong berhasilnya penyelenggaraan Pos PAUD pada kelompok bermain adalah paartisipasi orangtua. Partisipasi orangtua terhadap penyelenggaraan Pos PAUD merupakan suatu modal dasar utama guna menuju pencapaian tujuan pendidikan pada anak usia dini. Hal ini sejalan dengan pendapat Marjohan (2007:18) bahwa partisipasi orangtua terhadap animo dan perhatian orangtua dan masyarakat untuk penyelenggarakan lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini.

(4)

kasih sayang, maka orangtua tidak dapat menyerahkan kepercayaan seluruhnya kepada tenaga pendidik di sekolah. Artinya orangtua harus banyak berkomunikasi dengan tenaga pendidiknya di sekolah begitu juga sebaliknya. Hal penting dalam pendidikan adalah meendidik jiwa anak. Jiwa yang masih rapuh dan labil, kurangnya perhatian dan kasih sayang orangtua dapat mengakibatkan pengaruh lebih buruk lagi bagi jiwa anak.

Berbagai faktor yang menghambat rendahnya partisipasi orangtua dalam penyelenggaraan Pos PAUD antara lain adalah tingkat didikan dan kesadaran terhadap keberadaan Pos PAUD sebagai titik awal pendidikan nonformal masih rendah, kesibukan dalam berbagai aktivitas mencari nafkah serta dukungan fasilitas yang belum memadai.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah pokok dalam penelitan: Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ibu) dengan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pos PAUD Iloheluma Desa Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.

TINJAUAN PUSTAKA

Sagala, (2006:1) mengemukakan bahwa pendidikan merupakan elemen penting dalam kehidupan seseorang dan merupakan aspek stragis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah kompleks, dinamis dan kontekstual. Oleh karena itu pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah atau sederhana untuk dibahas. Kompleksitas pendidikan ini menggambarkan bahwa pendidikan adalah sebuah upaya yang serius karena pendidikan melibatkan kognitif, afektif, dan keterampilan yang akan membentuk diri seseorang secara keseluruhan menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan dapat diartikan sebagai aktifitas dan usaha, manusia untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya sehingga membentuk kepribadiannya sebagai mahluk individu, sosial, susila dan beragama serta dalam rangka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya (Hasan, 2005, 38).

Pendidikan merupakan fenomena manusia fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan tersebut sebagai pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan dididik.

Orangtua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Hal ini mengingat bahwa orangtua secara kodrati yang merawat dan mengasuh anak sehingga anak menjadi dewasa. Mencermati hal ini maka pengaruh orangtua terhadap anak sangatlah besar. Pengaruh tersebut jika dimanfaatkan untuk hal yang positif tertentu akan membawa manfaat yang besar bagi pengembangan potensi anak, terutamadalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dengan pendidikan yang memadai tersebut orangtua diharapkan mampu membentuk sikap positif pada anak sehingga mereka memiliki tanggungjawab terhadap tingkahlakunya serta mengarahkan mereka untuk selalu berfikir positif.

(5)

Menurut Siti (2011:61), partisipasi terbagi atas empat jenis: 1) partisipasi dalam pengambilan keputusan, 2) Partisipasi dalam pelaksanaan, 3) Partisipasi dalam pengambilan pemanfaatan, dan 4) Partisipasi dalam evaluasi.

Sumaryadi (2010:46) mengemukakan pendapat bahwa partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.

Hasan (1996:21) mengemukakan bahwa pembangunan yang berpusat pada diri manusia dengan mengembangkan kemampuan untuk melihat hari esok yang lebih balk itu memerlukan keikutsertaan (partisipasi) rakyat pada setiap tingkat dalam proses pembangunan.

Hasan (1996:79) mengemukakan bahwa partisipasi rakyat, terutama rakyat pedesaan, dalam pembangunan itu sebenarnya ncnyangkut dua tipe yang pada prinsipnnya berbeda, ialah: (1) partisipasi dalam aktivitas-aktivitas bersama dalam proyek pembangunan yang khusus; (2) partisipasi sebagai individu di luar, aktifitas-aktifitas bersama dalam pembangunan.

Dari penjelasan teori partisipasi di atas dapat disimpulkan bahwa teori partisipasi merupakan jawaban yang mampu menjelaskan dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan program-program kegiatan pembangunan secara umum, khususnya program-program kegiatan pembangunan partisipatif.

Pos PAUD adalah bentuk layanan PAUD yang penyelenggaraannya dapat diintegrasikan dengan layanan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 4 tahun dan dapat melayani anak hingga usia 6 tahun jika di lokasi yang sama belum tersedia layanan TK/RA/BA, yang pengelolaannya di bawah pembinaan pemerintah desa/kelurahan.

Menurut Noorlaila, (2010:16) Usia dini merupakan periode awal yang penting. Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupkan masa peletak dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada masa usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan berpengaruh besar pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur otak. Dari segi empiris banyak sekali penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting, karena pada waktu manusia dilahirkan, menurut Clark (dalam Sujono, 2009:81) kelengkapan organisasi otaknya mencapai 100–200 milyard sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan optimal, tetapi hasil

(6)

kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang hubungan antara tingkat pendidikan orang tua (ibu) dengan partisipasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD Iloheluma Desa Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Pos PAUD Iloheluma Desa Tilote, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini didesain secara kuantitatif yang bersifat korelasional, yaitu memberikan gambaran tentang hubungan antara tingkat pendidikan orang tua (ibu) dengan partisipasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD Iloheluma Desa Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan orang tua dalam hal ibu (X) setelah dilakukan penskoran diperoleh persentase untuk tingkat pendidikan Sarjana 10%, persentase tingkat pendidikan Diploma sebesar 16, 60%, persentase tingkat pendidikan SMA sebesar 23,30, persentase tingkat pendidikan SMP sebesar 20%, persentase tingkat pendidikan SD sebesar 20% dan persentase untuk tidak tamat SD sebesar 10%. Sedangkan skor capaian tentang partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD (Y) diperoleh persentase orang tua yang berpartisipasi aktif sebesar 63 % dan berpartisipasi pasif 27%. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua menunjukkan peran yang diharapkan. Oleh karena itu orang tua harus memahami betapa pentingnya pendidikan bagi anak dan betapa pentingnya partisipasi orang tua terhadap penyelenggaran POS PAUD. Dengan demikian hubungan antara pendidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD ditunjukkan oleh koefisien determinasi tersebut merupakan suatu angka persentase yang cukup besar. Kondisi ini tidaklah mengherankan karena tingkat pendidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaran POS PAUD memiliki keterkaitan yang sangat signifikan. Dalam pengujian thitung sebesar 10,24 bila dikonsultasikan dari harga tdaftar pada tabel distribusi untuk t(0,95)(28) = 2, 04. Oleh karena itu memenuhi kriteria yaitu thitung lebih besar dibandingkan tdaftar, maka t hitung telah berada di luar daerah penerimaan H0, jadi H0 di tolak dan dapat menerima H1. Implikasinya bahwa hipotesis alternatif yang berbunyi ”terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan partisispasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD desa dapat diterima dengan tingkat kepercayaan 95%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) Pendidikan orang tua merupakan faktor utama dalam menentukan tingkat partisipasi orang tua dalam penyelenggaran sebuah instutisi pendidikan terutama

(7)

pendidikan non formal seperti POS PAUD. Dari hasil analisis data diperoleh gambaran bahwa terdapat pengaruh tingkat pendidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaran POS PAUD, 2) Suksesnya penyelenggaraan sebuah instutisi pendidikan tergantung berapa besar partisipasi dan perhatian dari orang tua terhadap penyelenggaraan pendidikan tersebut.

Berdasarkan simpulan tersebut dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada orang tua hendaklah menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang lebih tinggi.

2. Kepada pemerintah khususnya PLS hendaknya mendata masyarakat yang putus sekolah dan melaksanakan program penuntasan Wajib Belajar.

DAFTAR RUJUKAN

Hasan, Fuad. 1996. Administrasi Pendidikan Dasar, Teoritis Praktis Profesional. Bandung: Angkasa.

Noorlaila, Iva. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Jakarta: PINUS.

Sagala, Saiful. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat.(Strategi Memenagkan Persaingan Mutu). Jakart: Nimas Multima.

Siti, IAD. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Pendidik Anak Usia Dini. Demak: Djayo Press. Sumaryadi, I Nyoman. 2010. Efektifitas Implementasi Otonomi Daerah. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini memberikan gambaran bahwa proses kepemimpinan yang senantiasa diperlukan dalam organisasi belum dapat berjalan dengan baik sehingga tidak mampu memberikan

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif adalah respect, ialah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan.

Dari hasil pengujian, kebutuhan pengguna yang penulis analisis yaitu dibutuhkannya alat pendeteksi kebocoran gas dan asap yang apabila terjadi kebocoran gas dan kepulan asap

Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah kinerja keuangan, sedangkan variabel bebas dari penelitian ini adalah Good Corporate Governance (kepemilikan

[r]

4 Menurut saya cara penyaluran dana PSKS sudah melalui proses yang tepat (mulai pendataan sampai penerimaan dana PSKS).. 5 Menurut saya PSKS

MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel insider ownership, risiko pasar, dan debt to equity ratio

Aplikasi Administrasi Surat Kerja Online ini merupakan suatu alat bantu dari pengelolaan informasi atau pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berasal dari sebuah