• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan jaringan komputer kantor : studi kasus Kantor Pusat Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti, Credit Union Damit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan jaringan komputer kantor : studi kasus Kantor Pusat Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti, Credit Union Damit."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

Jaringan komputer akan mempermudah dan mempercepat sebuah lembaga dalam berbagi data. Banyak lembaga yang membutuhkan adanya jaringan computer, salah satu lembaga yang sangat memerlukan adanya jaringan computer yaitu lembaga Credit Union.

Rancangan jaringan komputer adalah syarat yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam membangun jaringan komputer. Pada tugas akhir ini dilakukan 3 metode analisa, yaitu analisa PIECES, analisa kebutuhan dan analisa gedung.

Tugas akhir ini berhasil membuat rancangan jaringan komputer yang siap untuk diimplementasikan.

(2)

A computer network will simplify and accelerate an institution in sharing data. Many institutions needs a computer network. One of institution that really need a computer network is institution of Credit Union.

A plan of computer network is a condition that is required to simplify in developing a computer network. In this final task, it was conducted 3 analytical methods. It was PIECES analysis, need analysis, and building analysis.

The final task will have in result to make a plan of computer network that is ready to apply.

(3)

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER KANTOR

(STUDI KASUS KANTOR PUSAT CREDIT UNION DHARMA

PRIMA KITA, CREDIT UNION DHARMA BAKTI, CREDIT

UNION DAMITA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh :

Gregorius Endrian Bangkit Pradhana 095314048

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

ii

A PLAN OF OFFICE COMPUTER NETWORK

(A STUDY CASE AT CENTRAL OFFICE OF CREDIT UNION

DHARMA PRIMA KITA, CREDIT UNION DHARMA BAKTI,

CREDIT UNION DAMITA)

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain Sarjana Komputer Degree

in Informatic Engineering Department

By :

Gregorius Endrian Bangkit Pradhana 095314048

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(5)

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

MEMBANDINGKAN KEMAMPUAN DETEKSI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT DAN SURICATA BERBASIS

ATURAN/RULES STANDAR PENGEMBANG

Oleh:

Benedictus Yoga Pradana NIM: 095314040

Telah disetujui Oleh:

Pembimbing

(6)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

MEMBANDINGKAN KEMAMPUAN DETEKSI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT DAN SURICATA BERBASIS

ATURAN/RULES STANDAR PENGEMBANG Dipersiapkan dan ditulis oleh

Benedictus Yoga Pradana NIM: 095314040

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 17 Desember 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. ...

Sekretaris Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom. ...

Anggota Iwan Binanto, S.Si., M.Cs. ...

Yogyakarta,

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Agustus 2015

Penulis

(8)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Gregorius Endrian Bangkit P

NIM : 095314048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Perancangan Jaringan Komputer Kantor (Studi Kasus Kantor Pusat Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti, Credit Union Damita)”

Bersama perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 Agustus 2015

Penulis

(9)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Berani mundur 1 langkah

untuk 10 langkah ke depan

Tetap semangat

Jangan lupa bahagia

Hasil Jerih Payah ini saya persembahkan bagi :

 Ayah tercinta, Robertus Bambang Riyanto.  Ibu tercinta, Ignatia Eni Refiyanti.

 Pendamping hidup saya, Chatarina Yuli Dwi Wulansari.  Adik saya, Michael Davin Endriatmoko.

 Keluarga tercinta.  Sahabat.

 Almamater.

 Dan waktu yang selama ini sangat saya sia siakan....

(10)

viii

Terima kasih teman-teman angkatan 2009 atas

hangatnya bangku kuliah...

Mirella - Dian - Astri - Ade (Sakaw) - Anton (Juragan Bus)

Brahu - Gembel - Wienda - (alm)Angga - Rosi - Cosmas - Adit

Malau - Jeanot - Jenny - Adi (Modol) - Chiputra - (alm)Grace Kori

Ade Ignatio - Dika Kribo - Gita - Ratna - Gunung - Puji - Ayu

Febri - Mita - Anis - Setyo - Bendol - Fiona - Ageng - Unggul - Denny

Doyok - Wayan - Bion - Eki - Mas Ardha - Audris - Tinus SxE - Aden

Tomi - Ino - Andek - Kiki Disen - Jerry - Niko - Robert - Yosi

Risma - Ruru - Aan Lano - Tri - Annisa - Ina - Wiwin - Cahyo - Elisa

(11)

ABSTRAK

Jaringan komputer akan mempermudah dan mempercepat sebuah lembaga dalam berbagi data. Banyak lembaga yang membutuhkan adanya jaringan computer, salah satu lembaga yang sangat memerlukan adanya jaringan computer yaitu lembaga Credit Union.

Rancangan jaringan komputer adalah syarat yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam membangun jaringan komputer. Pada tugas akhir ini dilakukan 3 metode analisa, yaitu analisa PIECES, analisa kebutuhan dan analisa gedung.

Tugas akhir ini berhasil membuat rancangan jaringan komputer yang siap untuk diimplementasikan.

(12)

x ABSTRACT

A computer network will simplify and accelerate an institution in sharing data. Many institutions needs a computer network. One of institution that really need a computer network is institution of Credit Union.

A plan of computer network is a condition that is required to simplify in developing a computer network. In this final task, it was conducted 3 analytical methods. It was PIECES analysis, need analysis, and building analysis.

The final task will have in result to make a plan of computer network that is ready to apply.

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Perancangan Jaringan Komputer Kantor (Studi Kasus Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti, Credit Union

Damita)”. Tugas akhir ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut memberikan motivasi, semangat dan bantuan dalam bentuk apapun sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik ;

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kesehatan, rezeki dan kesabaran selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Bambang Riyanto dan Ibu Ignatia Eni Refiyanti yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis dengan penuh kasih dan sayang.

3. Chatarina Yuli Dwi Wulansari, Amd.Keb. yang selalu menemani dan memberikan semangat kepada penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini.

4. Bapak Yosef F Semana dan Ibu F. Isti Winarni selaku pimpinan Credit Union Dharma Prima Kita, Dharma Bakti dan Damita yang selalu membimbing penulis dan mendorong penulis dengan semangat-semangat dan nasehat-nasehat.

5. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

(14)

xii

7. Bapak Bambang Soelistijanto, Ph.D. Dan Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom. selaku dosen penguji yang memberikan kritik dan saran terhadap tugas akhir ini.

8. Bapak Iwan Binanto, M.Cs. selaku dosen pembimbing ugas akhir penulis yang selalu memberikan semangat, kritik dan saran selama penulis mengerjakan tugas akhir ini. “Gek ndang rampung, sesuk gek nikah...”, begitu pesannya.

9. Seluruh dosen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

10. Staff sekretariat, perpustakaan dan laboratorium.

11. Namo, sang mahasiswa senior sekaligus guru penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2009 yang sangar-sangar.

13. Pihak-pihak lain yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu diperlukan saran dan kritik yang penulis harapkan dalam memperbaiki tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak di masa yang akan datang. Terika Kasih.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan ... 3

1.4. Hasil Yang Diharapkan ... 4

1.5. Batasan Masalah ... 4

2.1.2. Definisi Credit Union ... 11

2.1.3. Struktur Jaringan Credit Union ... 13

2.2 Jaringan Komputer ... 14

2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 14

(16)

xiv

2.2.3. Topologi Jaringan... 16

2.2.4. Perangkat Jaringan ... 19

2.2.4.1. Perangkat Keras Jaringan ... 19

2.2.4.2. Perangkat Lunak Jaringan ... 25

2.2.4.3. IEEE 802.11 ... 28

2.3. Alat Bantu Analisa PIECES ... 32

2.3.1. Analisis Kinerja Sistem ( Performance ) ... 32

2.3.2. Analisis Informasi ( Information ) ... 33

2.3.3. Analisis Ekonomi ( Economy ) ... 33

2.3.4. Analisis Pengendalian ( Control ) ... 33

2.3.5. Analisis Efisiensi ( Efficiency ) ... 33

2.3.6. Analisis Pelayanan ( Service ) ... 34

BAB III ... 35

ANALISA KEBUTUHAN ... 35

3.1. Analisa PIECES ... 35

3.1.1. Analisis Kerja (Performance) ... 35

3.1.2. Analisis Informasi (Information) ... 36

3.1.3. Analisis Ekonomi (Economy) ... 37

3.1.4. Analisis Pengendalian (Control) ... 38

3.1.5. Analisis Efiiensi (Eficiency) ... 39

3.1.6. Analisis Layanan (Service) ... 40

(17)

3.2.2.2. Sistem operasi router (mikrotik) ... 44

3.2.2.3. Sistem Informasi Credit Union ... 44

3.3. Analisa Gedung ... 45

3.3.1. Denah Gedung ... 45

3.3.1.1. Lantai 3 ... 46

3.3.1.2. Lantai 2 ... 48

3.3.1.3. Lantai 1 ... 49

BAB IV ... 50

PERANCANGAN JARINGAN ... 50

4.1. Topologi Jaringan ... 50

4.2. Tata Letak Jaringan ... 55

BAB V ... 59

PENUTUP ... 59

5.1. KESIMPULAN ... 59

5.2. SARAN ... 59

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Struktur Jaringan Credit Union...13

Gambar 2.2 : Topologi Bus...………17

Gambar 2.3 : Topologi Ring...……….17

Gambar 2. 4 : Topologi star ... 17

Gambar 2.10 : STP (Shielded Twisted Pair) ... 20

Gambar 2.11 : UTP (Unshielded Twisted Pair) ... 20

(19)
(20)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 : Tabel Perbandingan Analisis Kerja ... 38

Tabel 3. 2 : Tabel Perbandingan Analisis Informasi ... 38

Tabel 3. 3 : Tabel Perbandingan Analisis Ekonomi ... 39

Tabel 3. 4 : Tabel Perbandingan Analisis Pengendalian ... 41

Tabel 3. 5 : Tabel Perbandingan Analisis Efisiensi ... 42

Tabel 3. 6 : Tabel Perbandingan Analisis Layanan... 43

Tabel 4. 1 : Tabel Network dan Nomor IP ... 54

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki era informasi yang lebih cepat. Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan internet yang semakin populer bahkan sudah menjadi kebutuhan bagi dunia usaha/bisnis commerce), pendidikan

(e-education) sampai pemerintahan (e-goverment). Teknologi internet

sebagai jaringan komputer global terbukti dapat mempermudah user/pemakainya untuk saling berkomunikasi serta memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pemakai bisa saling berkirim pesan atau bercakap-cakap secara langsung, mengirim dan mengambil file. Hal ini dimungkinkan karena adanya jaringan komputer.

(22)

Dengan adanya jaringan computer, maka akan mempermudah dan mempercepat sebuah lembaga dalam berbagi data. Banyak lembaga yang membutuhkan adanya jaringan computer, salah satu lembaga yang sangat memerlukan adanya jaringan komputer yaitu lembaga Credit Union.

Credit Union merupakan lembaga koperasi yang bergerak di

bidang jasa keuangan yang berasal dari anggota dan untuk anggota. Credit

Union memiliki jejaring yang luas, baik lokal, nasional, asia maupun

tingkat dunia. Pusat Credit Union di tingkat dunia/internasional berada di Amerika Serikat dengan nama World Council of Credit Unions (WOCCU). Pada tingkat Asia, pusat Credit Union terdapat di kota Bangkok, Thailand dengan nama Association of Asia Confederation Credit Union (ACCU). Di Indonesia sendiri pusat Credit Union tingkat nasional terdapat di Jakarta dengan nama Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Jakarta. Inkopdit Jakarta ini membawahi banyak Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) di berbagai wilayah Indonesia, di kota Yogyakarta sendiri memiliki Puskopdit dengan nama Jatra Miguna. Puskopdit Jatra Miguna ini juga membawahi banyak lembaga Credit Union di berbagai wilayah di Yogyakarta. Pada saat ini lebih dari 15 Credit Union di bawah Puskopdit Jatra Miguna.

Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti dan

Credit Union Damita merupakan Credit Union dibawah Puskopdit Jatra

(23)

kantor pusat. Oleh karena itu dibangunlah kantor pusat agar ketiga Credit

Union ini dapat berada di satu gedung.

Tujuan dari pembangunan kantor pusat untuk ketiga Credit Union ini adalah agar lebih mempermudah pelayanan terhadap para anggota dan menghubungkan ketiga Credit Union tersebut agar bisa lebih mudah dan cepat untuk saling bertukar data dan informasi.

Untuk menghubungkan ketiga Credit Union satu sama lain agar dapat berkomunikasi dan bertukar data maka dibutuhkan adanya jaringan computer antar ruang di dalam kantor/gedung tersebut. Untuk membangun suatu jaringan computer ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu pemilihan perangkat keras jaringan dan perancangan jaringan computer yang baik.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana menganalisa dan merancang jaringan computer agar ketiga Credit Union dapat saling terhubung sehingga memudahkan pertukaran data dan informasi.

1.3. Tujuan

Menganalisa dan merancang jaringan computer agar ketiga Credit

Union dapat saling terhubung sehingga memudahkan pertukaran data dan

(24)

1.4. Hasil Yang Diharapkan

Harapan dari hasil kegiatan ini adalah mempermudah komunikasi, terutama komunikasi data antar Credit Union dan mempercepat proses sharing data atau dokumen antar Credit Union.

1.5. Batasan Masalah

Ruang lingkup dan batasan masalah yang dikaji pada perancangan jaringan komputer kantor ini antara lain :

1. Analisis dan perancangan desain jaringan di Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti dan Credit Union Damita. 2. Tidak mengimplementasikan hasil analisa dan rancangan.

1.6. Metodologi Penelitian 1. Studi Pustaka

Mencari referensi yang berasal dari berbagai sumber yang ada seperti dari buku, jurnal ilmiah dan artikel internet terutama yang berkaitan dengan topik permasalahan yang akan diteliti. Referensi inilah yang akan digunakan sebagai dasar dari pengembangan skripsi yang akan dibuat.

2. Analisa :

Metode analisa yang akan digunakan antara lain :

1. Analisa PIECES yang meliputi; performance, information,

(25)

2. Analisa kebutuhan yang meliputi analisa kebutuhan

hardware dan analisa kebutuhan software

3. Analisa gedung yang meliputi analisa detail dari gedung

credit union tersebut.

3. Perancangan

Membuat perancangan jaringan komputer kantor pusat

Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti dan

Credit Union Damita.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematikan penulisan pada tulisan ini terdiri dari 5 bab :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini megungkap latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, luaran yang diharapkan, batasan masalahh, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi penjelasan mengenai dasar teori terkait teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang terjadi.

BAB III PERANCANGAN

(26)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM

Membahas mengenai pemilihan IDS open source untuk melindungi jaringan komputer yang dilindunginya dengan konfigurasi standar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Credit Union

2.1.1. Sejarah Credit Union

Menurut Lilik Agung (2012), Pada abad 19, sekitar tahun 1846-1847, pada waktu itu masyarakat Jerman ditimpa musibah kelaparan dan musim dingin yang hebat. Akibat cuaca buruk tersebut, banyak penduduk yang kelaparan. Penyakitpun menyerang mereka. Akhirnya kehidupan menjadi sangat kacau. Para petani yang menggantungkan hidup pada kemurahan alam tak berdaya.

Henry Wolff seorang pejabat lokal setempat menggambarkan kondisi para petani saat itu sebagai “ Dunia Tak Berpengharapan ”. Miskin

tak berdaya dan pertanian berantakan. Masyarakat tidak memiliki uang untuk membeli mesin pertanian, pupuk, bibit atau membangun peternakan untuk meningkatkan pendapatan.

(28)

pertanian dan harta benda lain yang mereka gadai langsung disita. Bahkan sering terjadi harta benda para petani juga menjadi incaran para lintah darat . Kehidupan para petani pada waktu itu ibarat “ gali lobang tutup

lobang, tutup hutang lama, cari hutang baru. ”

Tahun 1849 saat Friedrich Wilhelm Raiffeisen menjadi walikota ia mendirikan Perkumpulan Masyarakat Flamersfeld untuk membantu para petani miskin yang terdiri dari 60 orang kaya. “ Kaum miskin harus segera

ditolong ” begitu katanya. Maka Raiffeisen mengundang kaum kaya agar mengumpulkan uang untuk menolong kaum miskin. Kaum kaya menanggapi secara positif seruan sang walikota.

Usaha ini ternyata tidak membuahkan hasil dan tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh kaum miskin. Derma atau bantuan cuma-cuma tidak dapat memecahkan masalah kemiskinan namun menambah beban karena jumlah warga miskin menjadi terus bertambah karena mudahnya mendapat sumbangan.

Penggunaan uang oleh kaum miskin tidak terkontrol, bahkan tidak sedikit yang cepat-cepat memboroskan uangnya agar menerima derma lagi. Akibatnya para dermawan tidak berminat membantu kaum miskin lagi.

(29)

perkumpulan yang bertugas meminjamkan uang dan membeli bibit kentang kepada petani. Tetapi hal itu ternyata juga tidak menyelesaikan masalah kemiskinan secara permanen. Hari ini diberi, besok sudah habis, begitu seterusnya.

Friedrich Wilhelm Raiffeisen pindah ke Heddersdoff dan menjabat lagi menjadi walikota. Ia juga mendirikan perkumpulan Heddesdorfer

Welfare Organization suatu organisasi yang bergerak dalam bidang sosial

dan pendidikan. Kemudian organisasi ini dikenal luas oleh masyarakat. Walaupun pengorganisasiannya berhasil tetapi kemudian muncul berbagai kendala. Para penanam modal dari kaum kaya mulai luntur semangatnya, karena keuntungan organisasi tersebut tidak mereka rasakan.

Reiffeisen terus memperbaiki dan menyempurnakan gagasan terutama mengenai prinsip dan metode pengorganisasian masyarakat. Akhirnya ia mengganti pendekatan dari pendekatan derma dan belas kasihan dengan prinsip menolong diri sendiri (selfhelp). Ternyata pendekatan ini sukses.

Tahun 1864 Friedrich Wilhelm Raiffeisen mendirikan sebuah organisasi baru berama “Heddesdorfer Credit Union” dimana kebanyakan

(30)

Manajemen Heddesdorfer Credit Union dijalankan secara demokratis dengan cara :

- Setiap anggota berpartisipasi dalam rapat anggota. - Satu anggota satu suara.

- Para anggota memilih pengurus dan membuat pola kebijakan bersama. - Dipilih suatu badan yang disebut dengan pengawas.

- Pengawas bertugas mengawasi kegiatan Credit Union dan membuat laporan pengawasan kepada rapat anggota.

- Raiffeisen menekankan kerja sukarela kepada Pengurus dan Pengawas. - Yang boleh menerima imbalan hanyalah kasir purnawaktu yang

menjalankan operasional.

Organisasi ini berkembang baik dan berjalan sesuai dengan keinginan sang walikota. Melalui organisasi anggota yang terlibat memiliki kemampuan untuk bangkit dari kemiskinan ini secara bertahap kemiskinan mulai berkurang.

Berdasarkan pengalaman di atas, Friedrich Wilhelm Raiffeisen sang walikota akhirnya memiliki kesimpulan:

- Sumbangan tidak menolong kaum miskin, tetapi sebaliknya merendahkan martabat manusia yang menerimanya.

- Kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. - Kemiskinan disebabkan oleh cara berpikir yang keliru

(31)

- Pinjaman harus digunakan untuk tujuan produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan peminjam adalah watak peminjam.

Singkatnya Heddesdorfer Credit Union yang dibangun Raiffeisen, petani dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman. Sampai wafatnya Raiffeisen tahun 1988, terdapat 425 Credit Union di Jerman. Keberhasilan

Heddesdorfer Credit Union terjadi karena menjalankan 3 prinsip utama;

Kemandirian (Swadaya), Setiakawan (Solidaritas) dan Penyadaran (Pendidikan) yang akhirnya menjadi prinsip dasar Credit Union yang berkembang keseluruh dunia. Pada tahun 2012 tecatat ada 208,000,000 Anggota dari 57,000 Credit Union di 103 negara (termasuk di Indonesia)

2.1.2. Definisi Credit Union

Menurut Lilik Agung (2012), kata Credit Union berasal dari bahasa latin, Credere yang berarti percaya dan Union yang berarti kumpulan/kesatuan (mengikat diri dalam suatu kesatuan). Jadi CU (Credit

Union) adalah badan usaha yang dimiliki oleh sekumpulan orang yang

saling percaya dalam ikatan pemersatu, yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga menciptakan modal bersama guna dipinjamkan di antara sesama mereka dengan bunga yang layak untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

Credit Union kini tidak hanya berfungsi sebuah lembaga yang

(32)

kesejahteraan masyarakat . dimana pelakunya adalah anggota itu sendiri. dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Pemberdayaan di segala aspek kehidupan anggota, mulai dari aspek ekonomi, moral-sosial, politik, dan hukum.ini memperjelas bahwa Credit Union bukan hanya sebagai sebuah lembaga yang hanya mengelola keuangan saja.

Credit Union lahir dari pendidikan, berkembang melalui

pendidikan dan bergantung dari penddikan, oleh karena itu setiap calon anggota(masyarakat) yang akan bergabung dengan Credit Union wajib untuk mengikuti pendidikan. Tujuan utama pendidikan adalah untuk mengenal dan memperdalam seluk beluk Credit Union, penyamaan visi misi sebagai anggota Credit Union, perubahan-perubahan aspek mental, emosional, perubahan prinsip dan paradigma hidup.

Prinsip utama Membangun Credit Union antara lain :

a. Tabungan hanya dapat di peroleh dari anggotanya(Swadaya). b. Pinjaman hanya diberikan kepada anggotanya saja.

(33)

2.1.3. Struktur Jaringan Credit Union

Gambar 2.1 : Struktur Jaringan Credit Union Keterangan :

a. WOCCU singkatan dari World Council of Credit Union merupakan pusat credit union di dunia yang bertempat di Amerika Serikat.

b. ACCOSCA singkatan dari The Afrika Cooperative and Credit

Association merupakan Asosiasi Credit Union tingkat benua Afrika.

c. AFCUL singkatan dari The Australian Federation of Credit Union

Limited merupakan Asosiasi Credit Union tingkat benua Australia.

d. CUNA merupakan singkatan dari The Credit Union National

Association (USA) merupakan Asosiasi Credit Union tingkat benua

Amerika.

e. ACCU merupakan singkatan dari The Asian Confederation of Credit

Union (Bangkok) merupakan Asosiasi Credit Union tingkat benua

(34)

f. CCS merupakan singkatan dari The Canadian Cooperative Credit

Society.

g. CCCU adalah singkatan dari The Caribbean Confederation of Credit

Union.

h. COLAC adalah singkatan dari The Confederation Latino Americana

de Cooperative de Alhoro.

i. INKOPDIT adalah singkatan dari Induk Koperasi Kredit yang merupakan induk dari Puskopdit di Indonesia, tepatnya di Jakarta. j. Puskopdit merupakan singkatan dari Pusat Koperasi Kredit (Credit

Union Sekunder) merupakan pusat dari Credit Union. Puskopdit

Yogyakarta adalah Jatra Miguna.

k. Credit Union (Primer) merupakan lembaga keuangan di bawah

Puskopdit. Di Yogyakarta sendiri terdapat lebih dari 15 Credit Union. l. Anggota merupakan masyarakat anggota Credit Union.

2.2 Jaringan Komputer

2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer

(35)

jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut node.

2.2.2. Jenis Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2012), berdasarkan luas areanya, jaringan komputer diklasifikasikan menjadi :

1. Local Area Network (LAN)

LAN merupakan jaringan yang menghubungkan komputer dan perangkat dalam area yang terbatas.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Area cakupannya lebih besar dari LAN namun lebih kecil dari WAN. Dapat menghubungkan beberapa LAN menjadi suatu bagian jaringan yang lebih besar lagi.

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan dengan cakupan jarak yang luas.

Menurut Iwan Sofana (2012), berdasarkan fungsi atau pengoperasiannya maka jaringan komputer dibagi menjadi :

(36)

Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari atau ke komputer lain. Banyak diimplementasikan pada LAN.

2. Client server, merupakan jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani

server disebut client.

2.2.3. Topologi Jaringan

Menurut Iwan Sofana (2012), topologi adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan.

Menurut Iwan Sofana (2012), topologi berdasarkan jumlah komputer yang menggunakan media transmisi data dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Point to Point (P2P), topologi yang hanya melibatkan dua buah

komputer saja.

2. Multipoint, topologi yang melibatkan lebih dari dua komputer.

(37)

a. Topologi Bus

Gambar 2.2 : Topologi Bus

b. Topologi Ring

Gambar 2.3 : Topologi Ring

c. Topologi Star

(38)

d. Topologi Tree

Gambar 2.5 : Topologi Tree

e. Topologi Mesh

(39)

2.2.4. Perangkat Jaringan

2.2.4.1. Perangkat Keras Jaringan a) NIC (Network Interface Card)

Gambar 2.7 : Network Interface Card

Menurut Edi Mulyana (2008), untuk memfungsikan komputer

Stand Alone agar dapat berkomunikasi dengan komputer lain,

diperlukan Network Interface Card (NIC). NIC berfungsi menghubungkan komputer dengan media yang digunakan.

b) Kabel Coaxial

Gambar 2.8 : Kabel Coaxial

(40)

Coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan

untuk transmisi digital.

Coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan

untuk transmisi analog. c) Kabel Twisted Pair

Gambar 2.9 : Kabel Twisted Pair

Menurut Edi Mulyana (2008), kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:

STP (Shielded Twisted Pair)

(41)

UTP (Unshielded Twisted Pair)

Gambar 2.11 : UTP (Unshielded Twisted Pair) d) Fiber Optic (Serat Optik)

Menurut Edi Mulyana (2008), kelebihan dari kabel Fiber Optic antara lain ukuran kecil dan ringan, sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan, redaman transmisinya kecil dan bidang frekuensinya lebar. Kelemahan dari kabel fiber optic antara lain, instalasinya cukup sulit, tidak fleksibel dan harga relatif mahal.

Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:

Multi mode

(42)

Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).

Single mode

Gambar 2.13 : Single Mode

Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.

e) Hub

Gambar 2.14 : Hub

(43)

f) Switch

Gambar 2.15 : Switch

Menurut Edi Mulyana (2008), Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan. Sebetulnya switch memang merupakan pengembangan lanjutan dari „bridge’. Switch bisa

digunakan juga untuk menghubungkan switch satu dengan switch lainnya, untuk memperbanyak jumlah port, atau memperluas jangkauan dari jaringan (misalkan ada satu gedung dengan gedung yang lainnya). Bahkan apabila kita melihat ke berbagai vendor

network equipment, berbagai switch dipecah ke level berbeda

seperti core, aggregation dan access. Pemisahan berbagai level ini dikarenakan setiap level dimaksudkan untuk fungsi yang berbeda. g) Repeater

Gambar 2.16 : Repeater

(44)

dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh.

h) Bridge

Gambar 2.17 : Bridge

Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet

baseband dengan Ethernet broadband. Bridge juga dapat

digunakan untuk mengkoneksi network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridge dapat mengetahui alamat masing komputer di masing-masing sisi jaringan.

(45)

Gambar 2.18 : Modem

Perangkat modem merupakan salah satu jenis bridge, yaitu perangkat yang bekerja menghubungkan komputer dengan atau pada media yang berbeda. Perangkat ini adalah perangkat jaringan komputer yang digunakan untuk koneksi Wide Area Network

(WAN).

j) Router

Gambar 2.19 : Router

Router adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan

host pada jaringan yang berlainan. Fungsi utamanya adalah IP

Forwarding, yaitu proses meneruskan paket IP dari satu jaringan

ke jaringan lain yang menjadi tujuan paket data.

2.2.4.2. Perangkat Lunak Jaringan a) Software berbayar

(46)

pengguna yang ingin menggunakan atau mendapatkan software tersebut dengan cara membeli atau membayar pada pihak yang mendistribusikannya. pengguna yang menggunakan software berbayar umumnya tidak diijinkan untuk menyebarluaskan software tersebut secara bebas tanpa ijin ada penerbitnya. Contoh software berbayar ini misalnya adalah sistem microsoft windows, microsoft office, adobe photo shop, dan lain-lain.

b) Freeware

Menurut Iwan Sofana (2012), Freeware atau perangkat lunak gratis adalah perangkat lunak komputer berhak cipta yang gratis digunakan tanpa batasan waktu, berbeda dari shareware yang mewajibkan penggunanya membayar (misalnya setelah jangka waktu percobaan tertentu atau untuk memperoleh fungsi tambahan). Para pengembang perangkat gratis seringkali membuat perangkat gratis freeware “untuk disumbangkan kepada

komunitas”, namun juga tetap ingin mempertahankan hak mereka

sebagai pengembang dan memiliki kontrol terhadap pengembangan selanjutnya. Freeware juga didefinisikan sebagai program apapun yang didistribusikan gratis, tanpa biaya tambahan. Sebuah contoh utama adalah suite browser dan mail client dan Mozilla News, juga didistribusikan di bawah GPL (Free Software).

(47)

Menurut Iwan Sofana (2012), Free Software lebih mengarah kepada bebas penggunaan tetapi tidak harus gratis. Pada kenyataannya, namanya adalah karena bebas untuk mencoba perangkat lunak sumber terbuka (Open Source) dan di sanalah letak inti dari kebebasan: program-program di bawah GPL, sekali diperoleh dapat digunakan, disalin, dimodifikasi dan didistribusikan secara bebas. Jadi free software tidak mengarah kepada gratis pembelian tetapi penggunaan dan distribusi. Begitu keluar dari lisensi kita dapat menemukan berbagai cara untuk mendistribusikan perangkat lunak, termasuk freeware, shareware atau Adware. Klasifikasi ini mempengaruhi cara di mana program dipasarkan, dan independen dari lisensi perangkat lunak mana mereka berasal.

Perbedaan yang nyata antara Free Software dan Freeware. Konflik muncul dalam arti kata free dalam bahasa Inggris, yang berarti keduanya bebas dan gratis. Oleh karena itu, dan seperti yang disebutkan sebelumnya, Free Software tidak perlu bebas, sama seperti Freeware tidak harus gratis.

d) Shareware

(48)

waktu yang ditetapkan (misalnya 30 hari). Dengan demikian, memberikan pengguna kesempatan untuk menguji produk sebelum membeli dan kemudian membeli versi lengkap dari program. Sebuah contoh yang sangat jelas dari tipe ini adalah perangkat lunak antivirus, perusahaan-perusahaan ini biasanya memudahkan pelepasan produk evaluasi yang hanya berlaku untuk jumlah hari tertentu. Setelah melewati maksimum, program akan berhenti bekerja dan Anda perlu membeli produk jika Anda ingin tetap menggunakannya.

2.2.4.3. IEEE 802.11 a. IEEE 802.11a

Menurut Edi Mulyanta (2012), IEEE 802.11a yaitu standar jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps. Sementara 802.11b masih dalam pengembangan, IEEE membuat ekstensi kedua dari 802.11 yang disebut 802.11a. Karena 802.11b mendapatkan popularitas jauh lebih cepat dibanding 802.11a, sebagian orang percaya bahwa 802.11a diciptakan setelah 802.11b. Faktanya, 802.11a dibuat pada waktu yang sama. Karena biaya yang lebih tinggi, 802.11a biasanya ditemukan pada jaringan usaha yang lebih baik sedangkan 802.11b melayani pasar dalam negeri.

(49)

lebih tinggi dibandingkan dengan 802.11b yang berfrekuensi lebih pendek. Frekuensi yang lebih tinggi berarti juga sinyal 802.11a lebih sulit menembus dinding dan penghalang lainnya. Karena 802.11a dan 802.11b menggunakan frekuensi yang berbeda, kedua teknologi tidak kompatibel satu sama lain. Beberapa vendor menawarkan hybrid 802.11a / b peralatan jaringan, tetapi produk ini hanya melaksanakan dua sisi standar samping (masing-masing perangkat yang terhubung harus menggunakan salah satu standar dalam pemakaiannya). Keuntungan dari 802.11a – kecepatan maksimum cukup cepat; frekuensi diatur untuk mencegah interferensi sinyal dari perangkat lain. Kerugian 802.11a – biaya tertinggi; jangkauan sinyal yang pendek, lebih mudah terhambat.

b. IEEE 802.11b

(50)

frekuensi ini untuk menurunkan biaya produksi mereka. Karena tidak beraturan, 802.11b ini dapat menimbulkan gangguan dari

oven microwave, telepon tanpa kabel, dan peralatan lain yang

menggunakan frekuensi yang sama 2,4 GHz. Namun, dengan menginstal 802.11b gear pada jarak yang wajar dari peralatan lain, interferensi dengan mudah dapat dihindari. Keuntungan dari 802.11b – biaya terendah; jangkauan sinyal yang baik dan tidak mudah terhalang. Kerugian 802.11b – kecepatan maksimumnya paling lambat; peralatan rumah tangga dapat mengganggu frekuensi yang dihasilkan.

c. IEEE 802.11g

(51)

baik dan tidak mudah terhalang. Kerugian 802.11g – biaya lebih mahal dari 802.11b; peralatan dapat terganggu pada sinyal frekuensi yang tidak teratur.

d. IEEE 802.11n

Menurut Edi Mulyanta (2012), IEEE 802.11n yaitu standar jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps. Standar IEEE terbaru dalam kategori Wi-Fi adalah 802.11n. Ia dirancang untuk memperbaiki fitur 802.11g dalam jumlah

bandwidth yang didukung dengan memanfaatkan beberapa sinyal

(52)

2.3. Alat Bantu Analisa PIECES

Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada suatu organisasi, terutama untuk masalah-masalah yang menyangkut ketersediaan informasi bagi pengambil keputusan dalam organisasi tersebut. Masalah tersebut dapat diidentifikasi dari analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control,

Efficiency, dan Service) yang diusulkan oleh James Wetherbe dalam

bukunya Systems Analysis and Design : Traditional, Best Practices 4th Ed.

. James Wetherbe menyebutkan bahwa tujuan dari analisis PIECES ini adalah untuk mengoreksi atau pemperbaiki sistem dalam hal yang telah disebutkan di atas.

Dari hal-hal yang telah diidentifikasi tersebut dapat diambil beberapa masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi, kemudian dideskripsikan. Sehingga masalah tersebut dapat dipahami dengan baik. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai PIECES, di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian dan identifikasi masalah dari masing – masing komponen PIECES.

2.3.1. Analisis Kinerja Sistem ( Performance )

(53)

2.3.2. Analisis Informasi ( Information )

Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka user akan mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.3. Analisis Ekonomi ( Economy )

Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Saat ini banyak perusahaan dan manajemen mulai menerapkan paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan. Oleh karena itu dilihat dari penggunaan bahan kertas yang berlebihan dan biaya iklan di media cetak untuk media publikasi, sistem ini dinilai kurang ekonomis.

2.3.4. Analisis Pengendalian ( Control )

Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.

2.3.5. Analisis Efisiensi ( Efficiency )

(54)

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada bab informasi, di mana data yang secara berlebihan di-inputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak efisien dalam penggunaan sumberdaya. Sumberdaya dapat berupa sumberdaya prosesor, memori, ruang penyimpanan, listrik, personil, dan lain lain.

Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang efisiensi proses sistem yang berlangsung, seberapa efisien proses yang dilakukan oleh sistem tersebut, bagaimana proses efisiensinya, dan dampak yang ditimbulkan oleh sistem saat ini.

2.3.6. Analisis Pelayanan ( Service )

Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi.

(55)

ANALISA KEBUTUHAN

Pada bagian ini penulis melakukan analisa dengan cara menganalisa menggunakan metode Analisis PIECES, analisis kebutuhan dan analisis gedung.

3.1. Analisa PIECES

3.1.1. Analisis Kerja (Performance)

Analisis kinerja adalah kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Jumlah produksi (throughput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama waktu tertentu. Waktu tanggap (response time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

(56)

Tabel 3.1 : Tabel Perbandingan Analisis Kerja

No. Tanpa Jaringan Komputer Menggunakan Jaringan Komputer

1. Pertukaran data ataupun dokumen antar Credit Union berlangsung lambat, karyawan harus berjalan dari

Credit Union yang satu ke Credit

Union yang lain.

Pertukaran data ataupun dokumen antar

Credit Union berlangsung cepat karena

jaringan antar Credit Union udah terhubung.

3.1.2. Analisis Informasi (Information)

Analisis Informasi merupakan proses analisis dengan menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, handal, dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu.

Perbandingan informasi bila tanpa jaringan komputer dan dengan jaringan komputer antara lain :

Tabel 3.2 : Tabel Perbandingan Analisis Informasi

No. Tanpa Jaringan Komputer Menggunakan Jaringan Komputer

1. Setiap Credit Union hanya bisa mengetahui jumlah dan data diri

(57)

anggota dari Credit Union-nya

sendiri, tidak bisa mengakses ataupun melihat jumlah anggota dan data diri anggota dari Credit Union yang lain.

anggota, alamat anggota, pekerjaan anggota, julah tabungan saham anggota, jumlah pinjaman anggota dan jumlah tabungan harian anggota dari Credit

Union-nya sendiri dan dari Credit Union

yang lain.

2. Karyawan lambat dalam mencari informasi.

Karyawan akan lebih cepat dalam mencari informasi.

3.1.3. Analisis Ekonomi (Economy)

Analisis ekonomi adalah analisis yang senantiasa berhubungan dengan keberadaan anggaran instansi atau biaya, analisis ekonomi bersifat mempelajari dan menerapkan tentang biaya dan manfaatnya.

Perbandingan ekonomis bila tanpa jaringan komputer dan dengan jaringan komputer antara lain :

Tabel 3.3 : Tabel Perbandingan Analisis Ekonomi

No. Tanpa Jaringan Komputer Menggunakan Jaringan Komputer

1. Banyak waktu kerja yang terbuang dikarenakan pelayanan ke nasabah berlangsung lambat sehingga banyak karyawan yang harus bekerja lembur

(58)

dan mengakibatkan pemborosan biaya.

2. Pertukaran data yang berupa dokumen menghabiskan banyak kertas yang mengakibatkan pemborosan biaya dalam pembelian kertas.

Pertukaran data berupa dokumen atau yang lainnya berlangsung cepat dan akurat karena melalui jaringan komputer (misal : email). Kertas hanya digunakan untuk dokumen yang penting saja.

3.1.4. Analisis Pengendalian (Control)

Analisis pengendalian adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan - kesalahan serta kekurangan - kekurangan yang akan terjadi. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan keberadaanya untuk menghindari dan mendeteksi secara dalam penyalahgunaan atau kesalahan system serta menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya control, maka semua kinerja yang mengalami gangguan bisa cepat diperbaiki.

(59)

Tabel 3.4 : Tabel Perbandingan Analisa Pengendalian

No. Tanpa Jaringan Komputer Menggunakan Jaringan Komputer

1. General Manager bisa mengetahui /

mengontrol karyawan dalam mendata para anggota dengan mendatangi tiap Credit Union satu per satu

General Manager bisa mengetahui /

mengontrol karyawan dalam mendata para anggota dengan melakukan pengecekan melalui komputer dari ruangan pribadi General Manager yang terhubung dengan ketiga Credit Union.

3.1.5. Analisis Efiiensi (Eficiency)

Analisis efisiensi adalah peningkatan terhadap efesiensi operasional, berbeda dengan ekonomi. Bila ekonomi berhubungan dengan inputnya, efisiensi tersebut berhubungan dengan bagaimana sumber daya itu digunakan agar tidak terjadi pemborosan. Sistem dikatakan efisien atau berhasil, jika dapat mencapai sasaran yang diinginkan, tidak mengeluarkan banyak waktu dan tenaga kerja karyawan yang berlebihan. Hal ini berkaitan dengan jaringan komputer yang akan dibangun di Credit Union Dharma Bakti, Credit Union Dharma Prima Kita dan Credit Union Damita.

(60)

Tabel 3.5 : Tabel Perbandingan Analisa Efisiensi

No. Tanpa Jaringan Komputer Menggunakan Jaringan Komputer

1. Banyak waktu kerja yang terbuang dikarenakan pelayanan ke nasabah berlangsung lambat sehingga banyak karyawan yang harus bekerja lembur dan mengakibatkan pemborosan biaya. Dan hal ini sangat tidak efisien.

Waktu kerja menjadi lebih cepat dan tidak ada karyawan yang harus bekerja lembur sehingga menghemat biaya dan efisien.

2. Pertukaran data yang berupa dokumen menghabiskan banyak kertas yang mengakibatkan pemborosan biaya dalam pembelian kertas.

Pertukaran data berupa dokumen atau yang lainnya berlangsung cepat, akurat dan sangat efisien karena melalui jaringan komputer (misal : email). Kertas hanya digunakan untuk dokumen yang penting saja.

3.1.6. Analisis Layanan (Service)

Analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan oleh sistem. Jaringan komputer yang akan dibangun di Credit

Union Dharma Bakti, Credit Union Dharma Prima Kita dan Credit

Union Damita bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan

(61)

diterima dengan maksimal. Selain itu diharapkan agar para anggota ataupun nasabah penabung akan dilayani dengan baik dan cepat.

Perbandingan layanan bila tanpa jaringan komputer dan dengan jaringan komputer antara lain :

Tabel 3.6 : Tabel Perbandingan Analisa Layanan

No. Tanpa Jaringan Komputer Menggunakan Jaringan Komputer

1. Pelayanan karyawan kantor terhadap anggota/nasabah tidak dapat dimaksimalkan sehingga pelayanan menjadi lambat.

Pelayanan karyawan kantor terhadap anggota/nasabah dapat dimaksimalkan sehingga pelayanan menjadi lebih cepat.

3.2. Analisa Kebutuhan

3.2.1. Kebutuhan Hardware

Pada bagian ini akan membahas perangkat keras yang dibutuhkan dalam membuat jaringan komputer gedung Credit Union Dharma Bakti, Credit Union Dharma Prima Kita, dan Credit Union Damita akan dianalisa. Perangkat-perangkat keras tersebut antara lain :

3.2.1.1. Modem

(62)

jenis ADSL D-Link 526b. Modem jenis ini biasanya digunakan oleh ISP Telkomspeedy. Jaringan komputer ini menggunakan 1 buah modem dengan kapasitas 2 Mbps karena hubungan ke internet yang rutin hanya dilakukan pada waktu sore hari dengan meng-upload laporan ke email Puskopdit Jatra Miguna. Dan pada waktu jam kerja, akses ke facebook dan youtube akan diblok sementara menggunakan mikrotik.

3.2.1.2. Mikrotik

Mikrotik disini digunakan sebagai network router. Mikrotik yang digunakan pada jaringan komputer di gedung ini adalah Mikrotik RB450. Mikrotik ini merupakan pusat dari semuanya. Kebijakan-kebijkan jaringan komputer kantor diatur disini. Pada waktu jam kerja, akses ke facebook dan youtube diblok sementara waktu menggunakan layer 7 mikrotik.

3.2.1.3. Kabel UTP

Kabel UTP digunakan untuk menghubungkan semua

hardware yang akan dibuat menjadi jaringan komputer. Kabel

UTP menghubungkan komputer, switch/hub, mikrotik, wifi dan modem. Kabel yang dibutuhkan dalam membuat jaringan komputer ini adalah sesuai kebutuhannya.

3.2.1.4. Switch/Hub

Switch/Hub disini digunakan untuk menghubungkan setiap komputer dan wifi dalam sebuah jaringan lokal.

(63)

gedung ini adalah jenis D-Link DES 1016p yang memiliki 16

port.

3.2.1.5. Wifi

Wifi pada gedung ini berfungsi sebagai sarana pembantu karyawan dalam bekerja. Misal ada karyawan yang bekerja menggunakan laptop dan membutuhkan adanya koneksi internet maka wifi sangatla membantu. Pada gedung ini membutuhkan wifi sebanyak 4 buah, untuk ruang Credit

Union Dharma Bakti, ruang Credit Union Dharma Prima Kita,

ruang Credit Union Damita dan ruang General Manager. Wifi yang digunakan pada jaringan komputer di gedung ini adalah Wifi DIR605L 802.11 g/n.

3.2.1.6. Komputer/PC

Komputer dibutuhkan karena dalam membuat suatu jaringan komputer dibutuhkan lebih dari satu komputer agar jaringan tersebut dapat terhubung. Pada gedung ini jumlah komputer yang dibutuhkan adalah 17 komputer.

3.2.2. Kebutuhan Software

(64)

3.2.2.1. Windows XP

Windows XP dipilih sebagai sistem operasi pada semua

komputer di gedung ini dikarenakan sistem operasi ini sudah kompatibel dan sangat baik untuk digunakan dalam bekerja di

Credit Union.

3.2.2.2. Sistem operasi router (mikrotik)

Sistem operasi server ini adalah sistem operasi pusat, yaitu untuk mengkonfigurasi semua komputer, modem, ataupun wifi.

3.2.2.3. Sistem Informasi Credit Union

(65)

3.3. Analisa Gedung 3.3.1. Denah Gedung

Gambar 3.1 : Denah Gedung Keseluruhan

(66)

meeting, gudang Credit Union Mart dan 3 ruangan untuk istirahat siang karyawan. Pada lantai 3 terdapat 8 ruangan, diantaranya Credit Union Damita, ruang General Manager, Ruang Server, Credit Union Mart,

Credit Union Dharma Prima Kita, Credit Union Dharma Bakti,

Fotokopi dan Pos Satpam.

Gedung ini menghadap ke arah utara. Tinggi dari masing-masing lantai adalah 4 meter, jadi tinggi total gedung ini adalah 12 meter. Untuk menghubungkan lantai 1, lantai 2 dan lantai 3 menggunakan tangga permanen.

3.3.1.1. Lantai 3

Gambar 3.2 : Denah Lantai 3

(67)

ini dikarenakan semua transaksi dengan anggota ataupun karyawan-karyawan dilakukan di lantai 3. Pada lantai 3 ini terdapat 8 ruangan yang semuanya dibatasi oleh tembok dan kaca yang kedap udara, diantaranya Credit Union Damita, yang berukuran 8x10 meter, Ruang General Manager yang berukuran 4x7 meter, Ruang Server yang berukuran 4x3 meter,

Credit Union Mart yang berukuran 10x10 meter, Credit Union

Dharma Prima Kita yang berukuran 4x10 meter, Credit Union Dharma Bakti yang berukuran 4x10 meter, Ruang Fotokopi yang berukuran 3x10 meter dan Pos Satpam yang berukuran 2x4 meter.

Ruang Credit Union Damita digunakan untuk transaksi anggota ataupun karyawan Credit Union Damita. Ruang General Manager digunakan untuk General Manager untuk bekerja. Credit Union Mart digunakan untuk menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Ruang Credit Union Dharma Prima Kita digunakan untuk transaksi anggota ataupun karyawan Credit Union Dharma Prima Kita. Ruang Credit

Union Dharma Bakti digunakan untuk transaksi anggota

(68)

3.3.1.2. Lantai 2

Gambar 3.3 : Denah Lantai 2

Lantai kedua berada di bawah lantai 3. Pada lantai 2 ini terdapat 5 ruangan yang juga dibatasi oleh tembok dan kaca yang kedap udara, diantaranya Ruang Meeting yang berukuran 12x10 meter, Gudang Credit Union Mart yang berukuran 10x10 meter, ruang istirahat karyawan dengan total ukuran 11x10 meter.

(69)

3.3.1.3. Lantai 1

Gambar 3.4 : Denah Lantai 1

(70)

50 BAB IV

PERANCANGAN JARINGAN

4.1. Topologi Jaringan

Gambar 4.1 : Topologi Jaringan

Topologi yang digunakan di gedung Credit Union Dharma Bakti,

Credit Union Dharma Prima Kita dan Credit Union Damita adalah topologi

(71)

Pada topologi ini memiliki jumlah network sebanyak 6 network, diantaranya :

Tabel 4.1 : Tabel network dan nomor IP

Nama

Network

Nomor IP

A 192.168.1.0/28

B 192.168.2.0/28

C 192.168.3.0/28

D 192.168.4.0/28

E 192.168.5.0/28

F 192.168.6.0/28

Ip yang dipakai pada jaringan komputer ini adalah ip static dan menggunakan ip kelas C. Pada jaringan ini menggunakan subnetting agar bisa memecah network ke beberapa subnetwork. Pada jaringan ini menggunakan /28 dikarenakan jumlah host yang dibutuhkan pada tiap network tidak begitu banyak. /28 memiliki jumlah maksimal host sebanyak 16 host.

Spesifikasinya antara lain, 17 komputer, 2 modem, 1 mikrotik, 2

(72)

Tabel 4.2 : Tabel alamat IP

No. Nama IP IP Class

1. PC 1 192.168.1.2/28 A

2. PC 2 192.168.1.3/28 A

3. PC 3 192.168.1.4/28 A

4. PC 4 192.168.1.5/28 A

5. PC 5 192.168.1.6/28 A

6. PC 6 192.168.1.7/28 A

7. PC 7 192.168.1.8/28 A

8. PC 8 192.168.1.9/28 A

9. Wifi 1 192.168.1.10/28 A

10. Wifi 2 192.168.1.11/28 A

11. PC 9 192.168.2.2/28 B

12. PC 10 192.168.2.3/28 B

13. PC 11 192.168.2.4/28 B

(73)

15. PC 13 192.168.2.6/28 B

16. PC 14 192.168.2.7/28 B

17. PC 15 192.168.2.8/28 B

18. PC 16 192.168.2.9/28 B

19. PC 17 192.168.2.10/28 B

20. Wifi 3 192.168.2.11/28 B

21. Wifi 4 192.168.2.12/28 B

22. Switch/Hub 1 192.168.1.1/28 A

23. Switch/Hub 2 192.168.2.1/28 B

24. Network Wifi 1 192.168.3.1/28 C

25. Network Wifi 2 192.168.4.1/28 D

26. Network Wifi 3 192.168.5.1/28 E

27. Network Wifi 4 192.168.6.1/28 F

(74)

untuk membuat agar komputer General Manager bisa melihat, mengakses dan megontrol semua komputer di gedung tersebut, akan tetapi komputer

General Manager tidak bisa dilihat dan diakses oleh komputer yang lain.

Gedung ini menggunakan 4 wifi untuk setiap Credit Union dan untuk General Manager. Pada masing masing ruangan diantaranya Credit

Union Damita, Ruang General Manager, Credit Union Dharma Prima Kita

dan Credit Union Dharma Bakti telah ditempatkan wifi di tengah ruangan agar performanya bisa maksimal. Keempat wifi dibuat beda channel agar tidak terjadi interferensi antar wireless access point dan frekuensi antar wifi juga berbeda satu sama lainnya. Pada wifi ini, jenis channel yang digunakan adalah non-overlaping channel, diantaranya Credit Union Damita menggunakan channel 1, Ruang General Manager menggunakan channel 6,

Credit Union Dharma Prima Kita menggunakan channel 11, dan Credit

Union Dharma Bakti menggunakan channel 1 pada jaringan wireless dengan

Access Point yang berbeda. Untuk Credit Union Damita dan Credit Union

Dharma Bakti memiliki channel yang sama, akan tetapi kedua channel diturunkan powernya agar tidak terjadi interferensi antar access point. Frekuensi pada tiap channel juga berbeda, channel 1 frekuensinya 2412 MHz,

channel 6 frekuensinya 2437 MHz, channel 11 frekuensinya 2462 MHz dan

channel 1 frekuensinya 2412 MHz sehingga tidak mungkin terjadi

interferensi antar access point.

(75)

ke tempat-tempat pelayanan Credit Union sehingga membutuhkan 2 buah modem agar nantinya bisa dibagi menggunakan mikrotik dan semua komputer memiliki jaringan internet yang cepat dan stabil.

Switch/Hub yang dibutuhkan untuk membuat jaringan komputer di

gedung ini adalah 2 buah switch dengan 16 port.

4.2. Tata Letak Jaringan

(76)

Gambar 4.3 : Tata letak jaringan lantai 3

(77)

Gambar 4.5 : Lantai 1

Gedung Credit Union Dharma Bakti, Credit Union Dharma Prima Kita dan Credit Union Damita mempunyai 3 lantai dan 14 ruang. Lantai pertama yaitu Basement yang hanya mempunyai 1 ruangan untuk parkir kendaraan pegawai Credit Union. Lantai 2 terdiri dari 5 ruangan, antara lain 1 ruangan meeting pegawai Credit Union, 1 ruangan yang difungsikan sebagai gudang Credit Union Mart, dan 3 ruang untuk istirahat/transit. Lantai 3 terdiri dari 8 ruangan, diantaranya yaitu Credit Union Damita, ruangan General

Manager, ruang server, Credit Union Mart, Credit Union Dharma Prima

Kita, Credit Union Dharma Bakti, ruang fotokopi dan pos satpam.

Pada ruangan Credit Union Damita terdapat 7 buah komputer dan 1 wifi. 7 komputer ini digunakan oleh kasir sebanyak 2 komputer, 1 komputer untuk sekretaris, 2 komputer untuk divisi pendidikan, 1 komputer untuk resepsionis, dan 1 komputer untuk notaris. Ruangan General Manager terdapat 1 komputer. Di belakang ruangan General Manager terdapat ruangan

(78)

switch/hub. Mikrotik ini digunakan sebagai router dan semua diatur dengan

mikrotik ini. Komputer General Manager dapat melihat dan mengakses ataupun mengontrol ke semua komputer di gedung ini, akan tetapi sebaliknya, komputer lain tidak dapat mengakses ataupun melihat data/informasi dari komputer General Manager.

Pada ruangan Credit Union Mart terdapat 1 komputer yang dipergunakan untuk kasir. Di ruangan Credit Union Dharma Prima Kita terdapat 3 komputer diantaranya 1 komputer resepsionis dan 2 komputer kasir. Pada Credit Union Dharma Bakti juga menggunakan 3 buah komputer diantaranya 1 komputer resepsionis dan 2 buah komputer untuk kasir.

Ruangan fotokopi juga terdapat 1 komputer untuk kasir dan terakhir di ruangan meeting juga terdapat 1 komputer untuk presentasi. Credit Union yang satu dengan Credit Union yang lainnya dapat saling terhubung, bertukar informasi dan bisa saling mengakses, akan tetapi komputer Credit Union tidak bisa mengakses komputer General Manager.

(79)

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang sudah diuraikan, maka penulis mencoba membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Desain jaringan yang dibuat oleh penulis merupakan desain jaringan komputer yang sederhana dan bila sudah diimplementasikan penulis mengharapkan akan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Desain jaringan tersebut sudah disetujui oleh General Manager CU.

5.2. SARAN

(80)

1. Penulis menyarankan untuk mengembangkan lagi desain jaringan kantor yang sudah dibuat agar bisa semakin maksimal dalam implementasinya nanti.

(81)

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Peter. (2011). Mengembangkan Keunggulan Koperasi. Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia, Indonesia.

Irnawan, Tonnio. (2010). Quo Vadis Gerakan Koperasi Kredit Indonesia?. Induk Koperasi Kredit, Indonesia.

Agung, Lilik. (2012). Credit Unions: Kendaraan Menuju Kemakmuran Praktik

Bisnis Sosial Model Indonesia. Gramedia, Indonesia.

Sofana, Iwan. (2012). “Membangun Jaringan Komputer”. Penerbit Informatika, Bandung.

Sofana, Iwan. (2012). Cisco CCNP dan Jaringan Komputer. Penerbit Informatika, Bandung.

Komputer, Wahana. (2014). Mudah Belajar Mikrotik Menggunakan Metode

Virtualisasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 4. 5  :  Lantai 1........................................................................................
Tabel 3. 1  :  Tabel Perbandingan Analisis Kerja ................................................
Gambar 2.1 : Struktur Jaringan Credit Union
Gambar 2.2 : Topologi Bus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengganti Perda 4 tahun 2001 yang mengatur tentang perizinan usaha jasa konstruksi di Kota Yogyakarta..

Dalam Program Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Kelurahan Sambiroto ini, berupa masalah teknis pengangkutan sampah dari rumah-rumah yang berada di dalam

Sehubungan dengan hak atas pendidikan, misalnya, Negara harus memberikan cara dan sarana untuk pendidikan dasar gratis dan wajib untuk semua, pendidikan menengah

Dalam penelitian ini penulis akan mencoba memaparkan beberapa aspek terkait peran FKUB kota Banjarmasin meliputi dasar berdirinya forum kerukunan umat beragama, maksud dan

1) Jika gambut habis dan di bawahnya terdapat lapisan pasir maka akan terbentuk padang pasir yang gersang dan sulit untuk dipulihkan kembali. 2) kebakaran di lahan gambut

Dapat dilihat pada gambar diatas ini menunjukkan grafik hubungan hasil perhitungan medan magnet terhadap tegangan yang diukur oleh receiver pada koil atas-bawah pada rentang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden penelitian yaitu siswi SMA Stella Duce 1 memiliki kebutuhan yang ingin dipernuhi tentang Korean Pop dengan membaca media massa

Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Universitas Diponegoro di Fakultas Teknik, 10 Maret 2010... `