xv
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN
Studi Kasus di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta
Agustina Hana Indriani
NIM : 102114103
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi sistem akuntansi penggajian yang dijalankan dan membandingkan sistem penggajian yang diterapkan dengan teori yang ada. Penelitian ini dilakukan di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta.
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif dan teknik untuk menjawab permasalahan kedua dengan membandingkan antara teori dengan praktek yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang telah dilakukan, sistem akuntansi penggajian yang ada di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta sudah dilakukan dengan baik, akan tetapi terdapat perbedaan nama dokumen dan perbedaan fungsi bagian yang terkait dalam prosedur penggajian.
xvi ABSTRACT
PAYROLL ACCOUNTING SYSTEM EVALUATION
A Case Study at Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta
Agustina Hana Indriani
NIM : 102114103
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this research is to evaluate payroll accounting system and
comparing the payroll system implemented with the existing theory. The type of
the research is a case study at Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta.
The data in this research were gathered through observation, interview and
documentation. The data were analyzed by describing the payroll accounting
system implemented Credit Union Dharma Bhakti and then compare it with the
accounting system theory.
The result of analysis show that the applied payroll accounting system of
Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta has been good. However, there was
i
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN
Studi Kasus di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustina Hana Indriani
NIM: 102114103
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Motto dan Persembahan
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”
(Mat 7:7)
“The most valuable thing you can make is a mistake –
you can’t learn
anything from being perfect”
-Adam Osborne-
Karya Sederhana ini kupersembahkan untuk
:
Tuhan Yesus, Bapa dan Roh Kudus yang selalu menuntun dan menyertai
setiap detik waktu dihidupku.
Bapak Handaka Adi, Ibu Anastasia Utari Indarwati dan Adik Bernardus
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN (Studi kasus di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta ).
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 September 2015
Yang membuat pernyataan
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agustina Hana Indriani
Nomor Mahasiswa : 102114103
Demi kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
”
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN”
.
Studi kasus di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 September 2015
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniannya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yeng
tak terhingga kepada :
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono , M.Si., Ak., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Antonius Diksa Kuntara S.E., M.F.A selaku dosen pembimbing akademik.
5. Dr. F A Joko Siswanto, MM., Akt., QIA, CA selaku dosen pembimbing
yang telah membantu dan membimbing dalam penulisan skripsi.
6. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.IP., M.Sc., Akt selaku Dosen Penguji yang
viii
7. A. Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA. selaku Dosen Penguji yang telah
menilai dan memberi masukan terhadap skripsi ini.
8. Segenap Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi
yang telah memberikan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.
9. Joseph F. Semana, S.H., M.kn selaku General Manajer Credit Union
Dharma Bhakti Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
10.Segenap karyawan Credit Union Dharma Bhakti atas segala bantuan dan
dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11.Kedua orangtuaku tersayang atas perhatian, kesabaran, dukungan moral,
financial yang telah diberikan.
12.Adikku dan semua keluarga besar yang telah memberikan semangat dan
doa.
13.Ganjar Prio Baskoro yang selalu menemani, memberikan dukungan dalam
pengerjaan skripsi ini.
14.Sahabat – sahabatku Inggit, Ayu dan Sondra yang selalu memberikan
semangat dan dorongan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
15.Sahabat Akuntansi Dinda, Puput, Rima, Billy, Zidane, Alex yang telah
memberikan semangat dan doa. Terima kasih untuk persahabatan ini…
16.Teman - teman Akuntansi angkatan 2010 atas kebersamaan yang sudah
tercipta selama kuliah, segala masukan, semangat dan dukungan serta doa
ix
17.Teman–teman MPT ( Adven, Ireneus Dhimas, Panggih, Yan) terima kasih
untuk dukungan, kerjasama dan perjuangan barengngnya…sukses ya kita
18.Tuhan Yesus, Bapa dan Roh Kudus yang selalu menyertai penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak - pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 30 September 2015
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTODAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Sistematika Penelitian ... 5
xi
A. Pengertian Sistem ... 7
B. Pengertian Informasi ... 14
C. Sistem Akuntansi ... 16
` D. Sistem Akuntansi Penggajian ... 23
E. Gaji ... 27
F. Prosedur Penggajian ... 29
G. Sistem Pengendalian Intern ... 30
H. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian ... 36
I. Pengertian Credit Union ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46
A. Jenis Penelitian ... 46
B. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 46
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 46
D. Data yang dicari ... 47
E. Teknik Pengumpulan Data ... 47
F. Teknik Analisis Data ... 48
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 50
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 65
A. Deskripsi Sistem Penggajian Pada CU Dharma Bhakti Yogyakarta .... 65
B. Deskripsi Data dan Dokumen Pendukung ... 66
xii
BAB VI PENUTUP ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Keterbatasan Penulisan ... 89
C. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
5.1 Perbandingan Fungsi yang terkait ... 77
5.2 Perbandingan Jaringan yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian ... 78
5.3 Perbandingan Dokumen yang Digunakan... 79
5.4 Perbandingan Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 81
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Bagan Input dan Output Sistem Akuntansi ... 21
xv
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN
Studi Kasus di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta
Agustina Hana Indriani
NIM : 102114103
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi sistem akuntansi penggajian yang dijalankan dan membandingkan sistem penggajian yang diterapkan dengan teori yang ada. Penelitian ini dilakukan di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta.
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif dan teknik untuk menjawab permasalahan kedua dengan membandingkan antara teori dengan praktek yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang telah dilakukan, sistem akuntansi penggajian yang ada di Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta sudah dilakukan dengan baik, akan tetapi terdapat perbedaan nama dokumen dan perbedaan fungsi bagian yang terkait dalam prosedur penggajian.
xvi ABSTRACT
PAYROLL ACCOUNTING SYSTEM EVALUATION
A Case Study at Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta
Agustina Hana Indriani
NIM : 102114103
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this research is to evaluate payroll accounting system and
comparing the payroll system implemented with the existing theory. The type of
the research is a case study at Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta.
The data in this research were gathered through observation, interview and
documentation. The data were analyzed by describing the payroll accounting
system implemented Credit Union Dharma Bhakti and then compare it with the
accounting system theory.
The result of analysis show that the applied payroll accounting system of
Credit Union Dharma Bhakti Yogyakarta has been good. However, there was
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia
usaha termasuk koperasi saat ini sangat cepat dan dinamis. Salah satu
bentuk lembaga keuangan dari ekonomi kerakyatan adalah koperasi.
Koperasi sebagai badan usaha senantiasa didorong dan diarahkan untuk
ikut serta berperan secara nyata dalam meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan anggotanya agar mampu mengatasi ketidakseimbangan
ekonomi dan kesenjangan sosial, sehingga nantinya mampu berperan
sebagai wadah kegiatan ekonomi masyarakat. Jenis koperasi berdasarkan
kepentingan anggota dan usaha utamanya, dapat digolongkan menjadi
koperasi kosumsi, koperasi kredit (koperasi simpan pinjam), koperasi
produksi, dan koperasi pemasaran.
Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang
bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari anggotanya untuk
kemudian dipinjamkan kembali kepada anggota-anggotanya yang
memerlukan bantuan modal. Credit Union merupakan salah satu contoh
kegiatan secara geografis sangat luas dengan beberapa kantor unit yang
sudah tersebar jauh ke daerah-daerah pedesaan.
Dalam menjalankan operasinya, setiap organisasi memerlukan
sumber daya. Salah satunya sumber daya yang dimiliki organisasi dan
non–organisasi adalah sumber daya manusia atau tenaga kerja. Tenaga
kerja mempunyai peran sebagai pelaksana utama dalam kegiatan
perusahaan sehingga tenaga kerja sangat dibutuhkan sebagai pencapaian
tujuan organisasi atau perusahaan.
Karyawan merupakan salah satu mitra kerja dalam menjaga
kelangsungan hidup dan pencapaian tujuan organisasi. Pemberian balas
jasa layak diberikan sebagai motivasi dan dorongan kepada karyawan
yang bekerja di perusahaan agar dapat bekerja dengan kinerja yang
terbaik. Salah satu bentuk balas jasa yang diberikan yaitu gaji. Gaji
merupakan komponen biaya utama dalam semua jenis organisasi.
Masalah penggajian merupakan sesuatu yang sangat penting sehingga
dibutuhkansistem akuntansi penggajian.
Sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu dari sistem
akuntansi yang berfungsi untuk menjamin kerahasiaan kekayaan
perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang terpercaya. Sistem
akuntansi penggajian dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam
Sistem akuntansi penggajian yang baik akan mengoptimalkan
kinerja kegiatan perusahaan, apabila sistem akuntansi penggajian yang
diterapkan tidak baik, maka akan menyebabkan terjadinya manipulasi kas
melaui pembayaran gaji.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya sistem
penggajian bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengkaji
tentang “Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian Studi Kasus di Credit
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah pokok penelitian ini adalah
1. Bagaimana sistem akuntansi penggajian yang terdapat di Credit Union
Dharma Bhakti?
2. Apakah sistem akuntansi penggajian di Credit Union Dharma Bhakti
sudah sesuai dengan teori?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah
1. Untuk mengetahui sistem akuntansi penggajian yang dijalankan oleh
Credit Union Dharma Bhakti.
2. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian yang terdapat di
Credit Union Dharma Bhakti sudah sesuai dengan teori.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi koperasi Credit Union
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan,
dan digunakan juga sebagai evaluasi terhadap sistem yang sudah ada
dan dapat menjadi acuan dalam sistem akuntansi penggajian yang
relevan untuk mengelola sumber daya manusia di Credit Union
Dharma Bhakti.
2. Bagi Penulis
untuk menganalisis sistem akuntansi penggajian serta menjadi wahana
dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah,
khususnya mengenai sistem akuntansi penggajian.
3. Bagi pihak-pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat
digunakan sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan
bagi pihak-pihak yang tertarik dalam bidang ini.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan
memberi masukan mengenai sistem akuntansi, khususnya sistem
penggajian.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini, menguraikan gambaran umum
mengenai teori-teori yang mendukung dalam
BAB III : Metode Penelitian
Dalam bab ini, akan memaparkan berisi jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian,
data yang digunakan, teknik pengumpulan data, jenis data,
dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini, akan memaparkan berisi uraian singkat
mengenai sejarah, perkembangan dan kondisi Credit Union
Dharma Bhakti saat penelitian dilakukan.
BAB V : Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini, berisi tentang deskripsi data dan hasil analisis
data sistem penggajian dengan menggunakan teknik analisis
data seperti uraian dalam metode penelitian.
BAB VI : Penutup
Pada bagian penutup, akan memaparkan kesimpulan,
keterbatasan penelitian, dan saran Credit Union Dharma
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen
atau elemennya. Menurut Jogiyanto (2005: 1) berdasarkan pendekatan yang
menekankan pada prosedur, maka sistem dapat didefinisikan sebagai “suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sesuatu dengan sasaran
tertentu”. Berdasarkan pendekatan yang menekankan pada elemen, maka sistem
didefinisikan sebagai “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen–komponen yang saling
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan”. Sistem memiliki
subsistem di dalamnya yang melakukan fungsi khusus untuk mendukung sistem
(Romney, Marshall & Steinbart, 2000 : 112)
Menurut Hall (2007: 6) “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih
tujuan yang sama”.
Suatu sistem pada dasarnya adalah kelompok unsur yang terkait erat
berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Sifat-sifat Sistem
Suatu sistem mempunyai sifat-siafat tertentu menurut pendapat Narko
(1994: 2-3), antara lain :
a. Mempunyai tujuan
Tujuan sistem merupakan pemotivasi bekerjanya suatu sistem misalnya
memperoleh laba merupakan tujuan organisasi bisnis yang mendorong
bekerjanya sistem yang berlaku pada organisasi yang bersangkutan.
b. Mempunyai input, process, dan output
Input berupa masukan terhadap sistem, output merupakan keluaran sistem,
sedangkan process adalah metode dengan mana input diubah menjadi
output.
c. Mempunyai lingkungan
Setiap sistem (kecuali alam semesta) mempunyai lingkungan. Perusahaan
sebagai suatu sistem misalnya, mempunyai lingkungan seperti lingkungan
ekonomi, politik, sosial budaya, hukuman dan lain-lain.
d. Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait.
saling terintegrasi satu sama lain membentuk subsistem yang lebih kecil.
e. Mempunyai pengendalian sistem
Setiap sistem harus mengatur semua subsistemnya agar dapat mencapai
tujuan maka harus tersedia umpan balik. Umpan balik tersebut
dibandingkan dengan standar yang berlaku maka dapat ditemukan
penyimpangan-penyimpangan.
f. Mempunyai pengguna
Pengguna diartikan secara luas sebagai contoh, suatu perusahaan memiliki
pengguna seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan serikat
buruh, selain manajemen perusahaan itu sendiri.
2. Jenis-jenis sistem
Suatu sistem dapat dibedakan menjadi berapa jenis menurut Narko (1994: 3)
antara lain:
a. Sistem tertutup dan terbuka.
Sistem tertutup adalah sistem yang lingkungannya dapat dikendalikan
100%. Misalnya sistem pencobaan di laboratorium. Sistem terbuka adalah
sistem dimana lingkungannya tidak dapat atau sedikit dapat dikendalikan
seperti sistem bisnis. Pada sistem ini, lingkungan seperti sistem ekonomi
sosial, internasional, politik, sosial budaya, hukum, dan lain-lain sulit
dikendalikan.
Contoh sistem buatan manusia yaitu sistem akuntansi, sistem produksi,
sistem pemasaran, dan sistem keuangan. Sistem alam misalnya, sistem
ekologi, sistem hutan belantara, dan lain-lain.
c. Sistem manual dan otomatis
Sistem manual adalah sistem yang berdasarkan campur tangan orang.
Tanpa dijalankan secara manual, sistem tidak akan berjalan. Sistem
otomatis adalah sistem yang dapat bekerja sendiri secara otomatis,
sehingga tidak memerlukan campur tangan manusia.
3. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005: 3-5) suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu yaitu:
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas Sistem (boundry)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem
mempengaruhi sistem, lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang mencurigakan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat beritegrasi dengan
subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Merupakan data yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi.
f. Keluaran Sistem (Output)
Adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
4. Perbedaan Sistem dan Prosedur
Dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan antara sistem dan
prosedur agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai sistem
yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diolah dalam sistem
akuntansi. Menurut Mulyadi (2001: 5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan” sedangkan “prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal,
biasanya melibatkan berapa orang dalam satu departemen atau lebih yang
dibuat menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang”. Dari definisi menjelaskan suatu sistem terdiri dari
jaringan prosedur dan prosedur itu sendiri merupakan urutan-urutan kegiatan
yang saling berhubungan.
5. Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto (2005: 35-38), pengembangan sistem dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama
secara keseluruhan atau perbaikan sistem yang telah ada. Pengembangan
mengingatnya yaitu :
a. Kinerja(performance), peningkatan terhadap kinerja sistem baru sehingga
lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari Throughput dan Response Time.
Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat
tertentu. Respon Time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua
transaksi.
b. Informasi (Information), peningkatan terhadap kualitas informasi yang
disajikan.
c. Ekonomis (Economy), peningkatan terhadap manfaat-manfaat dan
keuntungan-keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
d. Pengendalian (Control), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta
kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.
e. Efisensi (Efficiency), peningkatan terhadap efisiensi operasi.
f. Pelayanan (servive), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
sistem.
6. Konversi Sistem
Menurut Mulyadi (2001: 55-57), didalam pengembangan sistem
diperlukan konversi sistem yang baru terhadap sistem yang lama,
macam-macam dari konversi sistem yaitu sebagai berikut:
menghentikan pemakaian sistem lama.
b. Konversi Pararel, implementasi sistem baru secara bersamaan dengan
pemakaian sistem yang lama selama jangka waktu tertentu.
c. Konversi Modular, implementasi sistem baru ke dalam organisasi secara
sebagian-sebagian.
d. Konversi Phase-in, konversi ini mirip dengan konversi modular bedanya
adalah konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem
baru. Sedangkan konversi phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.
7. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle).
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh
manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih
kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang
lama atau sistem lama mempunyai banyak kelemahan yang masih perlu
diperbaiki (Jogiyanto 2005: 71).
B. Informasi
Informasi merupakan salah satu data sumber data yang telah diproses dan
dikelola secara efektif untuk menghadapi perubahan-perubahan terjadi atau diolah
menjadi bentuk lain yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Untuk
mendapat suatu informasi yang berkualitas, organisasi atau perusahaan dapat
intern dan eksternal. Definisi informasi menurut Wing Wahyu Winarno (2006: 1)
adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk membuat keputusan. Data
adalah presentasi suatu objek misalnya seorang karyawan di perusahaan diwakili
nomor induk karyawan, maka nomor induk karyawan adalah data. Data yang
belum diolah belum dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.
Menurut Romney dan Steinbart (2006: 12) menyatakan agar suatu sistem
informasi akuntansi berguna sebagai informasi yang berdaya guna harus
memperhatikan karakteristik informasi sebagai berikut:
a. Relevan
Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian memperbaiki
kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasi,
atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.
b. Andal
Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara
akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.
c. Lengkap
Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari
kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang
diukurnya.
d. Tepat waktu
Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
keputusan.
e. Dapat dipahami
Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan
jelas.
f. Dapat diverifikasi
Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik,
bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi
yang sama.
Dengan demikian pada prinsipnya sistem informasi akuntansi mempunyai
peranan penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi akuntansi
memberikan bantuan dalam proses pengambilan keputusan. Kesimpulannya
bahwa sistem informasi yang baik harus memiliki prinsip-prinsip kesesuaian
desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan organisasi.
C. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001: 3) “Sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Pengertian sistem akuntansi menurut Narko (1994: 3), yaitu “Jaringan
menghasilkan informasi pada organisasi untuk keperluan pengawasan,
operasi, dan kepentingan pengambilan keputusan bisnis.”
2. Unsur - Unsur Sistem Akuntansi
1) Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi.
Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir
ini data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya
sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara
manual, media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi
keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi
dengan komputer (Mulyadi 2001: 3).
Formulir adalah suatu dokumen yang memuat informasi konstan yang
tercetak dan mempunyai bagian luang untuk diisi dengan data dan
formulir bagian integral dari suatu sistem akuntansi. Formulir dapat
dirancang sebagai input untuk suatu sistem akuntansi, dan dapat pula
dirancang sebagai output dari sistem yang sama atau sebagai catatan
Di dalam formulir mempunyai beberapa fungsi (Sugiarto 1995: 90):
a) Untuk meningkatkan tanggung jawab otorisasi, pencatatan atau
penyelesaian suatu transaksi perusahaan.
b) Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan tulis-menulis.
c) Untuk menyampaikan informasi penting dari satu orang ke orang
yang lainnya baik dalam satu organisasi maupun antar organisasi.
d) Untuk mencatat transaksi yang telah terjadi.
2) Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
Dalam jurnal data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan
menurut penggolongannya sesuai dengan informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan dan terdapat kegiatan peringkasan data yang
berupa jumlah rupiah tertentu kemudian diposting ke rekening buku besar.
Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.
3) Buku besar adalah terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
rekening-rekening data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dan
rekening ini dapat dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk
penyajian laporan keuangan.
4) Buku pembantu ialah terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data akuntansi
diringkas.
5) Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan
yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang
ditahan, harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga
pokok penjualan, daftar unsur piutang, daftar utang yang akan dibayar,
daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi
informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat
berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer (Mulyadi, 2001: 4-5).
3. Faktor-Faktor dalam Menyusun Sistem Akuntansi
Penyusunan sistem akuntansi untuk perusahaan perlu mempertimbangkan
berapa faktor penting:
a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat.
Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan
tepat waktu, memenuhi kebutuhan dan berkualitas.
b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman.
Sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta perusahaan
menggunakan prinsip pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi harus memenuhi prinsip murah.
dipertimbangkan cost and benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
4. Sifat-Sifat Sistem Akuntansi
a. Tujuan
Tujuan sistem akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi kepada
pihak-pihak yang memerlukan.
b. Input - Proses -Output
Sebagai input dalam sistem akuntansi adalah transaksi-transaksi bisnis
yang sudah direkam dalam berbagai bukti transaksi. Proses dalam sistem
akuntansi adalah upaya mengubah bukti menjadi laporan. Dalam sistem
akuntansi manual media proses berupa buku-buku jurnal, buku besar dan
buku pembantu output. Output sistem akuntansi berupa laporan-laporan
c. Lingkungan
Lingkungan sistem akuntansi adalah sistem-sistem lain yang
bersama-sama dengan sistem akuntansi membentuk sistem informasi manajemen.
Sistem-sistem yang dimaksud adalah sistem produksi, pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan pengolahan data elektronik.
d. Pengendali Sistem
Unsur-unsur yang harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga tujuan
sistem dapat tercapai.
e. Pengguna
Pengguna hasil sistem akuntansi terdiri dari pihak intern yaitu manajemen
dan pihak ekstern yaitu para pemegang saham, kreditur, dan pemerintah. Bukti
Transaksi JurnalBuku BesarBuku
Buku
Gambar 1.1 Input-Output Dalam sistem Akuntansi Sumber: Narko (1994: 5)
5. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi
Pengembangan sistem merupakan kegiatan mengganti sistem yang lama
menjadi sistem yang baru atau hanya memperbaiki sistem yang telah ada.
Menurut Mulyadi (2001: 19) terdapat empat tujuan pengembangan sistem
akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan baru. Kebutuhan
sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau perusahaan
menciptakan usaha baru yang berbeda. Perusahaan manufaktur biasanya
memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap yaitu sistem
akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian,
sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan,
sistem akuntansi aktiva tetap dan sistem akuntansi pokok.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klarikal dalam menyelenggarakan catatan
akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi biasanya dilakukan untuk
D. Sistem Akuntansi Penggajian
1. Pengertian Sistem Akuntansi penggajian
Sistem akuntansi penggajian adalah suatu sistem prosedur dan
catatan-catatan yang digunakan untuk menetapkan secara tepat dan teliti jumlah gaji
yang harus diterima oleh setiap karyawan, jumlah yang dipotong untuk gaji.
Definisi sistem dan prosedur menurut W. Gerald Cole seperti yang
dikutip oleh Baridwan (1994: 3) sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan
suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
fungsi utama dari perusahaan. Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan
klarikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih,
disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap
transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Menurut Steven A. Moscove seperti yang dikutip Baridwan (1995: 2),
mendefinisikan sistem adalah satuan kesatuan (entity) yang terdiri dari
bagian-bagian disebut subsistem yang saling berkaitan dengan tujuan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
2. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi
(2001: 383-384) yaitu :
a. Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi
keputusan tarif gaji dan upah karyawan, keunikan pangkat dan golongan
gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Fungsi ini berada di
tangan bagian kepegawaian, di bawah Departemen Personalia dan Umum.
b. Fungsi Pencatatan Waktu dan Penyusunan Daftar Gaji
Fungsi ini sangat penting dalam audit gaji karena langsung mempengaruhi
biaya gaji termasuk di dalamnya yaitu penyusunan kartu waktu,
pengiktisaran dan kalkulasi pembayaran kotor, potongan pembayaran
bersih, mempersiapkan pembayaran dan mempersiapkan catatan-catatan
pembayaran gaji.
c. Fungsi Pembuatan Daftar Gaji
Bertanggung jawab atas pembuatan daftar gaji karyawan yang harus
dibayar dalam bentuk penghasilan bruto yang menjadi hak setiap
karyawan dalam waktu pembayaran. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi
pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas
keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada
karyawan.
d. Fungsi Akuntansi
Bertugas untuk mencatat semua transaksi mengenai kewajiban yang
timbul dalam hal pembayaran gaji dan upah terhadap pegawai. Fungsi ini
berada di tangan bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal.
e. Fungsi Keuangan
dan upah serta menguangkan cek tersebut ke bank. Fungsi ini berada di
tangan Bagian Kasir.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian menurut
(Mulyadi 2001:374) adalah:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat
keputusan mengenai pengangkatan, pemberhentian, kenaikan,
perubahan tarif gaji dan penurunan jabatan.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat
jam hadir setiap karyawan.
3. Daftar gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji kotor setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa pph pasal 21, utang karyawan, serta iuran
untuk organisasi karyawan.
4. Rekap daftar gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per karyawan yang dibuat
berdasarkan daftar gaji.
5. Surat pernyataan gaji
rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan
yang menjadi beban.
6. Amplop gaji
Dokumen yang digunakan untuk memasukkan uang gaji karyawan
yang berisi informasi nama karyawan, nomor identitas dan jumlah gaji
bersih yang diterima.
7. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh
fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi
dalam daftar gaji.
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah menurut
Mulyadi (2001: 382) adalah:
a. Jurnal umum
Digunakan untuk mencatat distribusi biaya.
b. Kartu penghasilan karyawan
Merupakan kartu untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang
diterima oleh setiap karyawan. Selain itu digunakan sebagai tanda terima
gaji karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan
E. Gaji
1. Pengertian Gaji
Gaji merupakan unsur biaya cukup besar yang harus dikeluarkan
perusahaan dibandingkan dengan unsur biaya lainnya. Definisi gaji menurut
Mulyadi (2001: 373), yaitu “Pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, yang dibayarkan
secara tetap per bulan”.
Definisi gaji menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu upah pekerja
dibayar dalam waktu yang tetap atau balas jasa yang diterima pekerja dalam
bentuk uang berdasarkan waktu tertentu. Pengertian gaji tersebut tentunya
memberikan suatu gambaran bahwa munculnya gaji itu adanya suatu
perikatan antara pihak pengusaha dengan pekerja atau buruh.
Menurut Yusuf (2001: 239), gaji meliputi semua gaji yang yang
dibayarkan perusahaan kepada para karyawannya dan tarif gaji biasanya
dinyatakan dalam gaji per bulan. Gaji dapat dikategorikan sebagai hak nisbi
atau hak yang memberikan wewenang kepada seorang atau beberapa orang
tertentu untuk menuntut orang lain memberikan, melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Dengan demikian, gaji muncul sebagai hak tagih karena
prestasi kerja.
Pengertian gaji (salary) biasanya digunakan untuk “Pembayaran atas jasa
manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya
2. Metode Distribusi Gaji
Distribusi gaji ditunjukan untuk menghasilkan laporan biaya tenaga kerja
menurut jenisnya, hubungannya atau kombinasi diantara berbagai jenis
klasifikasi tersebut. Distribusi biaya gaji menurut Mulyadi (2001: 405)
umumnya dilakukan dengan metode berikut:
a. Metode rekening berkolom
Rekening berkolom digunakan jika misalnya manajemen menginginkan
laporan biaya tenaga kerja menurut jenisnya per departemen. Pada akhir
bulan, setiap kolom rupiah dalam rekening berkolom dijumlah, dan hasilnya
disajikan dalam laporan biaya tenaga kerja per departemen. Input dari
rekening berkolom ini adalah rekap daftar gaji atau jurnal umum.
b. Metode summary strip: Tiket Tunggal
Metode ini digunakan untuk mengelola upah karyawan, baik upah langsung
maupun upah tak langsung. Jumlah rupiah biaya tenaga kerja tak langsung
menurut klasifikasi jenis dan departemen diposting ke dalam summary strip,
yang sekaligus berfungsi sebagai laporan biaya tenaga kerja.
c. Metode distribusi dengan komputer
Metode ini dilakukan dengan memberi kode transaksi penggajian yang terjadi
sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan. Proses sortasi akan dilakukan oleh
F. Prosedur Penggajian
Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi
(2001: 385-386) yaitu:
a. Prosedur pencatat waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan
ini diselenggarakan untuk mengetahui apakah karyawan dapat
memperoleh gaji penuh atau harus dipotong akibat ketidakhadiran atau
bahkan menerima tunjangan lembur karena bekerja diluar jam biasa.
b. Prosedur pembuatan daftar hadir
Fungsi pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang
dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan
mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penghentian
karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar
hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan kena pajak, maka
informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi
pembuatan daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu
penghasilan karyawan.
c. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan
berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat
daftar gaji. Prosedur ini dibuat sebagai perintah pengeluaran uang untuk
d. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada
fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Dokumen yang
digunakan yaitu:
G. Sistem Pengendalian Intern Penggajian
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran–
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntasi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern dapat dibagai
menjadi dua macam yaitu pengendalian intern akuntansi dan pengendalian intern
administratif. Pengendalian intern akuntansi meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran–ukuran dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan
dipatuhinya kebijakan manajemen.
1. Pengertian Pengendalian Intern
COSO dalam Jusuf (2001: 252) mendefinisikan pengendalian intern sebagai
suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personil satuan usaha lainnya yang direncanakan untuk mendapatkan
keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut :
a. Keandalan pelaporan keuangan.
c. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Konsep dasar yang terkandung dalam definisi diatas adalah sebagai berikut
(Jusuf 2001: 25), yaitu:
a. Pengendalian intern adalah suatu proses ini berarti pengendalian intern
merupakan cara untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.
b. Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia. Pengendalian intern
bukan hanya terdiri dari buku pedoman kebijakan dan
formulir-formulir, tetapi juga orang-orang berbagai jenjang dalam suatu
organisasi, termasuk dewan komisaris, manajemen, serta personil
lainnya.
c. Pengendalian intern hanya diharapakan memberikan keyakinan
memadai bukan keyakinan penuh bagi manajemen dan dewan
komisaris satuan usaha karena adanya kelemahan-kelemahan bawaan
yang melekat pada seluruh sistem pengendalian intern dan perlunya
mempertimbangkan biaya dan manfaat yang bersangkutan dengan
penetapan pengendalian tersebut.
d. Pengendalian intern adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam
berbagai hal yang satu dan yang lain.
2. Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisinya adalah (Mulyadi
a. Melindungi aset perusahaan. Aktiva perusahaan dapat saja dicuri,
digunakan secara salah, rusak karena suatu peristiwa yang tidak
terduga dan tidak dilindugi oleh pengendalian yang baik.
b. Memastikan ketepatan dan keandalan data dan informasi. Manajemen
menjaga agar data dan informasi bebas dari kesalahan dan
menyediakan hasil yang konsisten bila proses data yang serupa.
c. Mendorong efisiensi di semua operasi perusahaan. Ditujukan untuk
mencegah duplikasi usaha, tidak perlu pemborosan dalam segala
kegiatan bisnis perusahaan.
d. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang
diterapkan oleh manajemen.
3. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern
Unsur pokok sistem pengendalian intern antara lain adalah (Mulyadi 2001:
164) :
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan organisasi ini didasarkan
pada prinsip–prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi–fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
Dengan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi–fungsi operasi dan
fungsi penyimpanan, catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat
mencerminkan transaksi sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit
yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya. Sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen
pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan
yang dapat dipercaya bagi proses pencatatan akuntansi. Prosedur
pencatatan yang baik menghasilkan informasi yang teliti dan dapat
dipercaya.
c. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya
ada beberapa cara, yaitu:
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
4. Unsur pengendalian intern dalam siklus penggajian
Unsur pengendalian intern dalam siklus penggajian dan pengupahan
(Mulyadi 2001: 387-391):
1) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi
pembayaran gaji.
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
b. Sistem Otorisasi
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus
memiliki surat keputusan pengakatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur utama.
2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasari pada surat
keputusan Direksi keuangan.
3) Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji.
4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu.
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh Kepala Departemen
Karyawan Yang Bersangkutan.
6) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
7) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan.
c. Prosedur Pencatatan
1) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
2) Tarif gaji dicatumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi oelh
fungsi akuntansi.
d. Praktik yang sehat
1) Kartu jam harus dibandingkan dengan kartu jam kerja.
2) Kartu jam hadir yang dimasukkan ke mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungan oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.
4) Perhitungan pajak penghasilan direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan.
5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuatan
daftar gaji.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktik yang sehat adalah :
a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
b) Pemeriksaan mendadak (surprised audit)
c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campur tangan
dari orang atau unit organisasi lain. Perputaran jabatan (job
rotation).
e) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya.
H. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian
Flowchart sistem digunakan oleh personal sistem dan manajemen.
Flowchart sistem mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi di dalam sebuah
sistem. Sebuah flowchart sistem menunjukkan titik awal input, tahapan proses,
mode pemrosesan. Di dalam mode pemrosesan dapat diketahui apakah masih
menggunakan manual atau sudah menggunakan mesin. Fokus flowchart sistem
adalah pada fungsi proses media bukannya pada rincian logika setiap fungsi
pemrosesan (Bodnar, Hopwood 2006: 44).
Bagan alir merupakan (flowchart) merupakan bentuk aliran dokumen-dokumen
masuk dan keluar yang saling berhubungan dan akhirnya menghasilkan suatu
gambaran mengenai aliran dokumen tersebut. Dalam menggambarkan bagan alir
dokumen analisis sistem dapat menggunakan simbol-simbol standar yang
mewakili setiap dokumen, proses kegiatan dan keterangan suatu kegiatan dalam
transaksi. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan sesuai dengan kegiatan
transaksi yang terjadi maka bentuk suatu bagan yang akan menceritakan aliran
dokumen dari data menjadi informasi bentuk simbol-simbol tersebut.
I. Pengertian Credit Union (Koperasi Kredit)
Menurut Anoraga (2002: 1) menyatakan “Koperasi adalah suatu
perkumpulan kerja sama yang beranggotakan orang-orang maupun
badan-badan dimana ia memberikan kebebasan untuk keluar dan masuk sebagai
anggotanya serta kesejahteraan para anggota harus benar-benar
diperjuangkan”.
2. Prinsip koperasi
Menurut undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal
5 tentang perekoperasian, adapun prinsip-prinsip koperasi meliputi:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa anggota koperasi tidak boleh dipaksakan siapapun. Sifat
kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat
mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan
dalam Anggaran Dasar Koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti
bahwa keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam
bentuk apapun.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan
atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang
memegang dan melaksanakan tertinggi dalam koperasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga
berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota
dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu, balas jasa
terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas dan
tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan.
Terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku
di pasar.
e. Kemandirian
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa
tergantung pada pihak lain yang dilandaskan oleh kepercayaan kepada
pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam
kemandirian tergantung pula pengertian kebebasan yang bertanggung
jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggungjawabkan perbuatan
sendiri dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.
3. Bentuk koperasi
Menurut Baswir (1997: 97-107), “Penggolongan Koperasi adalah
pengelompokan koperasi ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan
digolongkan ke dalam kelompok besar berdasarkan beberapa pendekatan
yaitu
a. Berdasarkan Bidang Usaha
1) Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha dalam bidang
penyediaan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para
anggotanya.
2) Koperasi produksi adalah koperasi yang kegiatan utamanya melakukan
pemrosesan bahan baku menjadi barang jadi atau berang setengah jadi.
3) Koperasi pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama untuk
membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang
dihasilkannya.
4) Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang
bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari anggotannya, untuk
kemudian dipinjamkan kembali kepada anggota-anggotanya yang
memerlukan batuan modal.
b. Berdasarkan Jenis Komoditi
1) Koperasi ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan
menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung
tanpa atau dengan sedikit mengubah bentuk, dan sifat sumber-sumber
alam tersebut.
2) Koperasi pertanian dan perternakan adalah koperasi yang melakukan
koperasi perternakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan
dengan komoditi peternakan tertentu.
3) Koperasi industri atau koperasi kerajinan adalah jenis koperasi yang
melakukan usahanya dalam bidang usaha industri atau kerajinan
tertentu.
4) Koperasai jasa adalah koperasi yang mengkhususkan usahanya dalam
memproduksi dan memasarkan kegiatan jasa tertentu.
c. Berdasarkan Profesi Anggota
Koperasi dapat dibedakan Koperasi Karyawan (Koplar), Koperasi
Pegawai (KP), Koperasi Angkatan Darat (Kopad), Koperasi Mahasiswa (
Kopma), Koperasi Pedagang Pasar (Koppas), Koperasi Veteran Republik
Indonesia (Koveri), Koperasi Nelayan, dan lain-lain.
d. Berdasarkan Daerah kerja
1) Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan
biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil tertentu.
Contoh koperasi mahasisiwa, Koperasi unit desa (KUD), dan lain-lain.
2) Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi
primer yang biasanya didirikan sebagai pemusatan dari beberapa
koperasi primer dalam lingkup suatu wilayah tertentu contohnya
Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar), Pusat Koperasi Pegawai
3) Koperasi gabungan adalah koperasi yang beranggotakan
koperasi-koperasi pusat yang berasal dari suatu wilayah tertentu. Gabungan
Koperasi Batik Indonesia (GKBI) merupakan salah satu contohnya.
4) Koperasi induk adalah koperasi yang beranggotakan koperasi pusat
atau koperasi gabungan yang berkedudukan di ibu kota Negara.
Contoh Induk Koperasi Pegawai (IKP).
4. Fungsi koperasi
Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 1992 passal 4 tentang
Perkoperasian menyebutkan fungsi dan peran koperasi antara lain:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunya, untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokoguru.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
dan demokerasi ekonomi.
5. Pengertian Credit Union.
percaya dan union/unus yang berarti kumpulan. Menurut Credit Union
Conseling Office (1973: 1) yang dikuti dalam buku yang berjudul Apa yang
Anda Ketahui tentang Koperasi Credit Union menyatakan bahwa,” Credit
Union/ Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah sekumpulan orang yang telah
bersepakat untuk bersama-sama menabungkan uang mereka kemudian uang
tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan,
untuk maksud produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian, pinjaman
tersebut akan menguntungkan anggota”. Pengertian Credit Union adalah
koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan profit sharing (bagi
hasil) menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah
kepada para anggotanya. Credit Union juga memiliki berapa kekhasan yang
dapat membedakan dari bentuk-bentuk koperasi lainnya. Kekhasan yang
paling utama yaitu terdapat pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada
anggotanya sebelum menjadi anggota di dalam koperasi tersebut.
Pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh pengurus tersebut perlu dilakukan supaya dapat
mendidik para anggotanya untuk dapat mengolah pinjaman yang diberikan
secara baik. Hal tersebut perlu dilakukan supaya dapat meminimalkan adanya
kelalaian pinjaman atau pinjaman tak tertagih yang dapat merugikan Credit
Union itu sendiri.
Menurut WOCCU (World Council of Credit Union) ada Sembilan
prinsip yang dirumuskan dan disepakati dalam Forum Credit Union yakni:
a. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela bagi semua orang yang bersedia
menerima tanggung jawab keanggotannya tanpa membedakan jenis
kelamin, ras, politik maupun agama.
b. Dikontrol secara demokrasi oleh anggota yang mempunyai hak yang sama
(satu anggota satu suara) dan berperan dalam mengambil keputusan tanpa
di penggaruhi jumlah sahamnya.
c. Tidak diskriminatif karena Credit Union tidak membedakan anggota dari
suku, kebangsaan, jenis kelamin, agama, maupun politik.
d. Pelayanan kepada anggota ditunjukan untuk meningkatkan ekonomi
anggota dengan mempertahankan asas dari, oleh, dan anggota.
e. Distribusi kepada anggota mendorong sikap hemat dengan cara
menabung, dan menyediaan pinjaman serta lainnya.
f. Membangun stabilitas keuangan untuk membangun kekuatan finansial,
termasuk pembentukan cadangan yang memadai dan pengendalian
internal yang memastikan pelayanan berkesinambungan kepada seluruh
anggota.
g. Pendidikan terus menerus bagi seluruh anggota, Penggurus Pengawas, dan
Manajemen serta masyarakat luas tentang ekonomi, sosial, demokrasi,
prinsip kerjasama, saling membantu, pengelolaan keuangan, hidup hemat,
h. Kerjasama antar lembaga pada tingkat lokal, nasional dan internasional
dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada anggota.
i. Tanggung jawab sosial dalam menunjang pembangunan manusia dan
hubungan sosialnya.
7. Nilai-nilai Credit Union
Menurut WOCCU (World Council of Credit Union) adapun nilai-nilai Credit
Union meliputi: (1) menolong diri sendiri, (2) bertanggung jawab kepada diri
sendiri, (3) demokrasi, (4) kesetaraan, (5), keadilan, (6) swadaya, dan (7)
solidaritas.
8. Pilar Credit Union
Menurut WOCCU (World Council of Credit Union) adapun pilar dalam
Credit Union meliputi:
a. Pendidikan, tujuannya agar anggota dapat mengerti peran serta, hak dan
kewajiban sebagai anggota CU agar lebih bijaksana dalam mengatur
keuangan keluarga maupun keuangan usaha, mengetahui, memahami
laporan keuangan serta perkembangan CU.
b. Solidaritas/kesetiakawanan, karena CU tidak sekedar menghimpun
simpanan pinjaman kepada anggotanya, namun yang paling utama adalah
bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan bersama dari
c. Swadaya, kerena Credit Union sedapat mungkin membiayai dirinya
sendiri caranya adalah menabung ke Credit Union secara teratur secara
menghindari agar tidak menabung ke lembaga lain.
46 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu suatu penelitian terhadap obyek
tertentu untuk mengamati, menganalisis, dan mengevaluasi, serta memecahkan
masalah yang timbul sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian
ini hanya berlaku terbatas bagi obyek yang diteliti dan berlaku pada waktu
tertentu.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Credit Union Dharma Bhakti yang beralamat di Jalan
Kabupaten, Dusun Duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan Desember 2014 – Januari 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian :
a) Manajer
b) Bendahara