BAB V : Analisis dan Pembahasan
LANDASAN TEORI
C. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001: 3) “Sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Pengertian sistem akuntansi menurut Narko (1994: 3), yaitu “Jaringan terdiri dari formulir, catatan, prosedur, alat, dan sumber daya manusia yang
menghasilkan informasi pada organisasi untuk keperluan pengawasan,
operasi, dan kepentingan pengambilan keputusan bisnis.”
2. Unsur - Unsur Sistem Akuntansi
1) Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi.
Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir
ini data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya
sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara
manual, media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi
keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi
dengan komputer (Mulyadi 2001: 3).
Formulir adalah suatu dokumen yang memuat informasi konstan yang
tercetak dan mempunyai bagian luang untuk diisi dengan data dan
formulir bagian integral dari suatu sistem akuntansi. Formulir dapat
dirancang sebagai input untuk suatu sistem akuntansi, dan dapat pula
dirancang sebagai output dari sistem yang sama atau sebagai catatan
Di dalam formulir mempunyai beberapa fungsi (Sugiarto 1995: 90):
a) Untuk meningkatkan tanggung jawab otorisasi, pencatatan atau
penyelesaian suatu transaksi perusahaan.
b) Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan tulis-menulis.
c) Untuk menyampaikan informasi penting dari satu orang ke orang
yang lainnya baik dalam satu organisasi maupun antar organisasi.
d) Untuk mencatat transaksi yang telah terjadi.
2) Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
Dalam jurnal data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan
menurut penggolongannya sesuai dengan informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan dan terdapat kegiatan peringkasan data yang
berupa jumlah rupiah tertentu kemudian diposting ke rekening buku besar.
Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.
3) Buku besar adalah terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
rekening-rekening data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dan
rekening ini dapat dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk
penyajian laporan keuangan.
4) Buku pembantu ialah terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data akuntansi
diringkas.
5) Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan
yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang
ditahan, harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga
pokok penjualan, daftar unsur piutang, daftar utang yang akan dibayar,
daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi
informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat
berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer (Mulyadi, 2001: 4-5).
3. Faktor-Faktor dalam Menyusun Sistem Akuntansi
Penyusunan sistem akuntansi untuk perusahaan perlu mempertimbangkan
berapa faktor penting:
a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat.
Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan
tepat waktu, memenuhi kebutuhan dan berkualitas.
b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman.
Sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta perusahaan
menggunakan prinsip pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi harus memenuhi prinsip murah.
dipertimbangkan cost and benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
4. Sifat-Sifat Sistem Akuntansi
a. Tujuan
Tujuan sistem akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi kepada
pihak-pihak yang memerlukan.
b. Input - Proses -Output
Sebagai input dalam sistem akuntansi adalah transaksi-transaksi bisnis
yang sudah direkam dalam berbagai bukti transaksi. Proses dalam sistem
akuntansi adalah upaya mengubah bukti menjadi laporan. Dalam sistem
akuntansi manual media proses berupa buku-buku jurnal, buku besar dan
buku pembantu output. Output sistem akuntansi berupa laporan-laporan
c. Lingkungan
Lingkungan sistem akuntansi adalah sistem-sistem lain yang
bersama-sama dengan sistem akuntansi membentuk sistem informasi manajemen.
Sistem-sistem yang dimaksud adalah sistem produksi, pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan pengolahan data elektronik.
d. Pengendali Sistem
Unsur-unsur yang harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga tujuan
sistem dapat tercapai.
e. Pengguna
Pengguna hasil sistem akuntansi terdiri dari pihak intern yaitu manajemen
dan pihak ekstern yaitu para pemegang saham, kreditur, dan pemerintah. Bukti
Transaksi JurnalBuku BesarBuku
Buku Pembantu Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal Neraca Laporan Lain-lain
Gambar 1.1 Input-Output Dalam sistem Akuntansi Sumber: Narko (1994: 5)
5. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi
Pengembangan sistem merupakan kegiatan mengganti sistem yang lama
menjadi sistem yang baru atau hanya memperbaiki sistem yang telah ada.
Menurut Mulyadi (2001: 19) terdapat empat tujuan pengembangan sistem
akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan baru. Kebutuhan
sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau perusahaan
menciptakan usaha baru yang berbeda. Perusahaan manufaktur biasanya
memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap yaitu sistem
akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian,
sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan,
sistem akuntansi aktiva tetap dan sistem akuntansi pokok.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klarikal dalam menyelenggarakan catatan
akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi biasanya dilakukan untuk