v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Along with growth of technological progress, period development and also growth of industry which is fast progressively makes a lot of company which in concurrence to compete in sale specially in advertising. A strategy of advertisement which popular used to submit message from the product to consumer with use celebrity image. Trend which this recently develop is usage of Celebrity Endorsements, that are actor or actress, athlete and other celebrities. Hence from that in this research, the researcher take topic "Influence of Celebrity Endorsers (Saykoji) Toward consumer buying intention at IM3 advertising". Objective of this research is to know how big influence of Celebrity Endorsers seen from source of its credibility (attractiveness, trustworthiness and expertise) toward consumer buying intention on IM3 product. To measure and analyze the relation variable that list above, researcher spread out questionnaire to 100 responder which have watching of IM3 advertising and questionnaire spreading in environment of Maranatha Christian University. In this research the sampling method that used is non probability sampling method with purposive sampling. Then from result of respond of respondent calculated with multiple regression method by using SPSS 14. Result of research indicate that Celebrity Endorsers attractiveness have > 0,05 so that attractiveness not have significant to effect consumer buying intention. While trustworthiness have < 0,5 so that trustworthiness have an significant effect consumer buying intention and Expertise have > 0,05 so that expertise not have significant to effect consumer buying intention. This matter can look from calculation with multiple regression method that indicating Source Credibility influence consumer buying intention about 57,3%, while the rest 42,7% influenced by other factors. This show existence of relation which have big influence between Celebrity Endorsers with consumer buying attention on IM3 product. From above conclusion, hence the researcher want to give suggestion that is company must be careful to use Celebrity Endorsers. It has mean that the celebrity endorsers not just popular but also have that characteristic match with the product which offering.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta pertumbuhan industri yang semakin pesat banyak perusahaan yang saling bersaing didalam penjualan khususnya dalam periklanan. Suatu strategi periklanan yang sedang populer digunakan untuk menyampaikan pesan dari produk tersebut kepada konsumen dengan memanfaatkan para selebriti. Trend yang berkembang saat ini adalah pemakaian Celebrity Endorsements, baik itu para aktor atau aktris, atlet maupun selebritis lainnya. Maka dari itu didalam penelitian ini, penulis mengambil judul “Pengaruh Celebrity Endorsers (Saykoji) Terhadap Minat Beli Konsumen Pada
Iklan IM3”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Celebrity Endorser dilihat dari sumber kredibilitasnya (attractiveness,
trustworthiness, dan expertise) terhadap minat beli konsumen pada produk IM3.
Untuk mengukur dan menganalisa hubungan antara kedua variabel diatas, penulis menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang pernah menonton / melihat iklan IM3 dan kuesioner tersebut disebarkan dilingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha. Dalam penelitian ini metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan purposive sampling. Kemudian dari hasil tanggapan responden dihitung dengan mengunakan metode regresi berganda dengan menggunakan SPSS 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa attractiveness mempunyai α > 0.05 sehingga attractiveness tidak berpengaruh signifikan terhadap
minat beli. Trustworthiness memiliki α < 0.5 sehingga trustworthiness berpengaruh
secara signifikan terhadap minat beli. Expertise mempunyai α > 0.05 sehingga
Expertise tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Hal ini dapat dilihat dari
perhitungan dengan metode regresi berganda yang menunjukkan bahwa Source
Credibility mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 57,3%, sedangkan sisanya
42,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup berarti antara Celebrity Endorser dengan minat beli konsumen pada produk IM3. Dari kesimpulan di atas, maka penulis mencoba untuk memberikan saran yaitu sebaiknya perusahaan tidak sembarangan dalam menggunakan Celebrity Endorsers. Tidak sembarangan dalam artian disini adalah tidak asal popular saja tetapi juga harus mempunyai karakteristik yang sesuai dengan produk yang ditawarkan. Selain itu Celebrity juga harus memiliki citra yang positif dimata masyarakat, karena citra dari selebriti tersebut akan mempengaruhi produk yang kita tawarkan.
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...v
ABSTRAK...vi
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR...viii
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR LAMPIRAN...x
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Kegunaan Penelitian………... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….9
2.1. Kajian Pustaka ... 9
2.1.1. Bauran Pemasaran ... 9
2.1.2. Periklanan ... 11
2.1.3. Langkah-Langkah Dalam Periklanan ... 12
viii Universitas Kristen Maranatha
2.1.5. Endorser ... 17
2.1.6. Kredibilitas Sumber ... 18
2.1.7. Minat Beli Konsumen ... 21
2.1.8. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Membeli ... 23
2.1.9. Pengaruh Celebrity Endorsers Terhadap Minat Beli Konsumen ... 26
2.2. Kerangka Pemikiran ... 27
2.3. Pengembangan Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN...30
3.1. Objek Penelitian ... 30
3.2. Jenis Penelitian ... 30
3.3. Definisi Operasional Variabel ... 30
3.4. Populasi Dan Sampel ... 34
3.5. Teknik Pengambilan Sampel... 35
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.7. Analisis Data ... 37
3.7.1. Validitas ... 37
3.7.2. Reliabilitas... 37
3.8. Tehnik Pengolahan Data ... 38
3.9. Analisis Uji Validitas ... 38
3.9.1. Analisis KMO dan Barlett Test ... 38
3.9.2. Analisis Anti Image Matrices ... 39
3.9.3. Analisis Communalities ... 41
3.9.4. Analisis Total Variance Explain ... 42
ix Universitas Kristen Maranatha
3.9.6 Analisis Uji Reliabilitas ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...45
4.1. Gambaran Umum Responden ... 45
4.1.1. Analisis Karakteristik Responden ... 45
4.1.2. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin .. 45
4.1.3. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46
4.1.4. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 47
4.2. pengujian Hipotesis ... 48
4.2.1. Model Summary ... 48
4.2.2. Model Anova ... 48
4.2.3. Model Coefficients ... 49
4.2.3.1. Attractiveness ... 49
4.2.3.2. Trustworthiness ... 50
4.2.3.3. Expertise ... 50
4.2.3.4. Source Credibility ... 51
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52
4.3.1. Attractiveness ... 52
4.3.2. Trustworthiness ... 52
4.3.3. Expertise ... 53
4.3.4. Source Credibility ... 53
4.4. Implikasi Manajerial ... 54
4.4.1. Perusahaan... 54
x Universitas Kristen Maranatha
4.4.3. Celebrity Endorser ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...56
5.1. Kesimpulan ... 56
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 57
5.3. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA...58
LAMPIRAN...60
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasionalisasi Variabel...………...31
Tabel II Skala Lykert...36
Tabel III KMO...39
Tabel IV Barlett Test...39
Tabel V Anti Image...40
Tabel VI Communalities...41
Tabel VII Total Variance Explained...42
Tabel VIII Component Matrix...43
Tabel IX Analisis Uji Reliabilitas...44
Tabel X Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...45
Tabel XI Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...46
Tabel XII Karateristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan...47
Tabel XIII Model Summary...48
Tabel XIV Anova...48
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas...58
Lampiran B Hasil Uji Regresi...69
Lampiran C Kuisoner...79
Lampiran D Hasil Kuisoner...82
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring pertumbuhan ekonomi, iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang ia akan beli. Fungsi iklan selain sebagai promosi juga berfungsi untuk menginformasikan suatu produk atau jasa ataupun profit perusahaan dan sebagai media untuk mengingatkan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. (Kotler, 2005). Periklanan juga merupakan bagian dari komunikasi pemasaran perusahaan dimana melalui periklanan terjadi proses
komunikasi yang menjembatani kepentingan industri dan konsumen. Melalui iklan
perusahaan selaku komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan baik pesan
mengenai suatu produk, kegunaan, atau informasi lainnya (Suhandang, 2005).
Komunikator yang mempunyai fisik yang menarik lebih mudah mengugah
pendapat dan sikap seseorang (Cangara, 2006). Hal ini merupakan celah bagi para
pengiklan untuk menggunakan selebriti yang sedang berada di atas untuk digunakan
dalam penyampaian iklan suatu perusahaan. Penggunaan selebriti sebagai endorser
semakin gencar dilakukan para pemasar akhir-akhir ini karena diyakini dapat
menciptakan kesadaran terhadap suatu merek dengan cepat (Pohan, 2004). Menurut
Shimp (2002) definsi celebrity endorser adalah memanfaatkan seorang artis,
entertainer, atlet, dan publik figur yang mana banyak diketahui oleh orang banyak
untuk keberhasilan dibidangnya masing-masing dari bidang yang didukung.
2 Universitas Kristen Maranatha untuk mengiklankan produknya karena selebriti memilki atribut kesohorannya,
kecantikan, keberanian, talenta, kekuatan, keanggunan, dan daya tarik seksualnya
sehingga sering mewakili daya tarik yang diinginkan perusahaan iklan.
Tidak sembarang public figur dan artis bisa ditampilkan, biasanya figur atau
sosok yang digaet tidak sekadar idola, tetapi juga menjadi trend setter. Lebih penting
lagi adalah sosok yang ditampilkan itu menjadi sosok sentral dan figur yang
kreatif."Kita gaet Saykoji dalam iklan. Dia figur yang kreatif dan menjadi contoh
yang pas untuk generasi kita," tutur Andy Jobs. Sosok kreatif memang sengaja
dimunculkan, apalagi mengingat pangsa pasar yang disasar adalah kalangan remaja.
Saykoji bisa menjadi representasi atas hadirnya sosok dan figur yang layak untuk
dicontoh. Lewat iklannya, Indosat mencoba untuk mengajak remaja berkreasi
semudah dan semurah berkomunikasi laiknya IM3. "Kreatif dan komunikasi itu
mudah dan murah banget gitu loh," tandas Andy dengan nada sedikit berpromosi.
Yang menarik, aku Andy, pihaknya dan tim productions house (PH), Imagen, serta
DDB kompak waktu pengambilan gambar. Saykoji misalnya, dibantu dua artis,
sempat membingungkan dan melelahkan semua kru. Dengan badan yang begitu
subur, tim setidaknya membutuhkan satu hari full untuk menghasilkan gambar yang
bagus. Dalam durasi sehari itu, sekitar 25 orang terlibat dalam proses kreatif dengan
mengambil sedikitnya 25 adegan. Sampai-sampai untuk mengambil adegan Saykoji
terbang di atas rumah harus dipakai alat bantu kartun. Termasuk ketika kru harus
mengambil adegan dengan posisi dari bawah. "Pokoknya rumit dan melelahkan deh.
Tetapi, itu semua bisa terbayarkan dengan hasil yang memuaskan dan mendapat
sambutan positif dari masyarakat, khususnya pelanggan," pungkas Andy”. (sumber :
3 Universitas Kristen Maranatha IM3 berhasil menjadi trend setter anak muda, mulai dari layanan yang sangat akrab bagi mereka yaitu SMS hingga pengembangan ke budaya online, yang dihadirkan Indosat melaui program-program inovatif mulai dari voucher IM3 SMS khusus buat penggemar SMS, hingga program online untuk mengakomodasi kebiasaan mereka chating, YM, Facebook hingga Blackberry messanger, yang gencar dikampanyekan melalui budaya online, misalnya melalui salah satu iklan TV yang menjadi top of mind anak muda yaitu versi online Saykoji. (http://www.kapanlagi.com).
Kami sangat gembira melihat antusiasme yang tinggi dari para pelajar dalam mengikuti IM3 Mobile Academy Class 2009 ini. Sejak dibukanya pendaftaran pada 13-24 juni 2009 lalu, Indosat telah menerima lebih dari 10.000 pelajar yang telah
mendaftarkan diri dalam program Mobile Academy 2009 ini,” ujar Guntur S. Siboro,
Chief Marketing Officer PT Indosat di sela-sela acara wisuda yang juga dihadiri oleh
para wartawan dan komunitas mig33. (http://www.chip.co.id).
Bintang televisi, aktor film, dan atlit terkenal banyak digunakan dalam iklan
majalah maupun TV komersial untuk mendukung suatu produk. Bintang iklan
berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk yang akan mempengaruhi
sikap dan prilaku konsumen yang menunjukan pada produk yang akan didukungnya
(Shimp 2003). Hasil penelitian menunjukan bahwa penjualan produk meningkat
akibat penggunaan selebritas sebagai model iklan, sikap dan persepsi konsumen
bertambah ketika konsumen mendukung produk tersebut (Shimp, 2003). Dari hal
tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan selebriti sebagai endorser dapat
4 Universitas Kristen Maranatha terhadap suatu produk yang di iklankan. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994),
keputusan didefinisikan sebagai sebuah pilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) terdapat 3 faktor utama yang dapat meningkatkan pencarian konsumen sebelum membeli:
1. Faktor dari produk itu sendiri (harga pilihan alternatif, frekuensi pembelian). 2. Situasional faktor (Pengalaman waktu pertama beli, persetujuan keluarga atau teman).
3. Faktor individu, secara demografi (tingkat pendidikan, jumlah penghasilan dan
personality).
Sebuah keputusan membeli terjadi melalui proses prilaku yang terdiri dari
lima tahap yaitu:
1. pengenalan masalah,
2. pencarian informasi,
3. evaluasi terhadap alternatif-alternatif,
4. keputusan membeli
5. hasil atau perilaku purna membeli.
Kelima tahap ini menunjukan bahwa proses pembelian dimulai jauh dari
sebelum saat dilaksanakannya pembelian dan memiliki konsekuensi jauh setelah
pembelian (Kotler, 2003). Menurut Kotler (2000), minat merupakan suatu keinginan
5 Universitas Kristen Maranatha Menurut Kotler (2005) minat beli timbul oleh karena keinginan antara lain: Niat Preferensial yaitu lebih memilih produk IM3 dibandingkan dengan
produk lain.
Niat Referensial yaitu bersedia merekomendasikan produk IM3 kepada
teman atau pihak lain.
Niat Eksploratif yaitu berniat mencari informasi lebih banyak tentang
produk IM3.
Niat Transaksional yaitu berupa tindakan berniat membeli produk IM3.
Peneliti melakukan survei awal kepada 80 responden yang pernah melihat iklan IM3 yang dibintang Saykoji. Hasil penelitian menunjukan bahwa 95% responden mengatakan iklan IM3 yang dibintangi Saykoji cukup menarik., 92% responden mengatakan bahwa Saykoji dapat dipercaya sebagai celebrity endorsers iklan IM3, 96% responden mengatakan bahwa Saykoji memiliki keahlian dalam mempromosikan provider telekomunikasi IM3. Setelah melihat iklan IM3 yang dibintangi Saykoji, ternyata hasil penelitian selanjutnya menunjukan bahwa hanya 59% dari 80 responden yang akan membeli produk IM3. (Survey awal peneliti, Maret 2010).
6 Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian awal peneliti bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Ohanian (1990) yang menyatakan jika seorang celebrity endorsers sudah dapat dipercaya, menarik, dan memiliki keahlian untuk membintangi suatu iklan, maka konsumen akan membeli produk tersebut. Dengan adanya permasalah ini, peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut.
Berdasarkan fenomena dan permasalahan di atas, penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Celebrity Endorsers (Saykoji) Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada produk Indosat IM3”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan dalam kaitannya dengan pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli konsumen, yaitu:
1. Apakah attractiveness (daya tarik) celebrity endorsers (Saykoji) berpengaruh terhadap minat beli produk indosat IM3?
2. Apakah trustworthiness (kepercayaan) celebrity endorsers (Saykoji) berpengaruh terhadap minat beli produk indosat IM3?
3. Apakah expertise (keahlian) celebrity endorsers (Saykoji) berpengaruh terhadap minat beli produk indosat IM3?
4. Apakah celebrity endorsers (Saykoji) dilihat dari semua sumber kredibilitas nya (attractiveness, trustworthiness, expertise) berpengaruh terhadap minat beli produk indosat IM3?
7 Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk mengetahui pengaruh attractiveness (dayatarik) celebrity endorsers
(Saykoji) terhadap minat beli produk IM3.
2. Untuk mengetahui pengaruh trustworthiness (kepercayaan) celebrity
endorsers (Saykoji) terhadap minat beli produk IM3.
3. Untuk mengetahui pengaruh expertise (keahlian) celebrity endorsers (Saykoji) terhadap minat beli produk IM3.
4. Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorsers (Saykoji) dilihat dari semua sumber kredibilitasnya (attractiveness, trustworthiness, expertise) terhadap minat beli produk IM3.
1.4Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai masukan dan pengetahuan tentang pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli konsumen.
1. Manfaat bagi penulis:
Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang ilmu manajemen khususnya bidang pemasaran yaitu tentang pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli konsumen.
2. Manfaat bagi perusahaan
Memberikan masukan dan informasi bagi perusahaan agar perusahaan dapat menentukan langkah yang tepat dalam pemilihan untuk memakai celebrity
endorsers.
55 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini lebih menekankan pada pengujian hipotesis pengaruh positif celebrity
endorsers (attractiveness, trustworthiness dan expertise) terhadap minat beli. Secara
rinci hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Nilai signifikansi (α) pada attractiveness yang diperoleh dari analisis regresi
sebesar 0.068, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor persepsi nilainya > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
attractiveness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli di lingkungan
sekitar Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Nilai signifikansi (α) pada trustworthiness yang diperoleh dari analisis regresi
sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor persepsi nilainya < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa trustworthiness berpengaruh signifikan terhadap minat beli di lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Nilai signifikansi (α) pada expertise yang diperoleh dari analisis regresi
sebesar 0.110, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor persepsi nilainya > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa expertise tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli di lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Besarnya pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli adalah sebesar
56 Universitas Kristen Maranatha diberikan celebrity endorsers terhadap minat beli terlihat cukup besar yaitu sebesar 57,3%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan sekitar Universitas Kristen
Maranatha.
Penelitian ini tidak mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi
minat beli.
Penelitian ini hanya dilakukan pada produk IM3.
5.3 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di berbagai tempat seperti
sekolah, mall, maupun universitas lainnya.
Penelitian selanjutnya juga dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi minat beli seperti dynamism, sociability, believability (Wynn, 1987)
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diuji dengan menggunakan produk
lainnya sehingga dapat menggambarkan lebih jelas besar pengaruh celebrity
endorsers terhadap minat beli, seperti Mentari, Three, dan produk lainnya
57 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Atkin, Charles, and Block, Martin, Effectiveness of Celebrity Endorsers. Journal of
Advertising Research 23 (February/March 1983).
Baker, Michael J., and Churcill, Gilbert A., Jr., The Impact of Physically Attractive Models on Advertising Evaluations. ”Journal of Marketing Research” 14(1977).
Djaslim Saladin. (2004), ”manajemen pemasaran, analisi-perencanaan-pelaksanaan-& pengendalian”, penerbit Linda Karya, Bandung.
Friedman, Hershey H., and Friedman, Linda, Endorser Effectiveness by Product Type. “Journal of Advertising Reserch” 19 (October 1979).
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
H. Djaslim Saladin. (2006). ” Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran”. Linda Karya. Bandung.
Hair, Jr., J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.W. (1998). Multivariant
Data Analysis. 5th Edition, NJ: Prentice-Hall Internasional, Inc, America
Hendri, Ma’ruf, 2006, Pemasaran Ritel, Edisi kedua, penerbit: PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Horai, J.M., Naccari, N., and Fatoullah, E., “Effects of Expertise and Physical Attractiveness Upon Opinion Agreement and Liking”. Socimetry 37 (no. 4, 1974)
Hovland, C.I., Janis, I.L., and Kelley, H.H., “Communication and Persuasion”, Yale University Press, New Haven. (1953).
Indo Pos, 2009. “Puas dengan Tubuh Tambun Saykoji”
Keegan, Warren J. (2003), Manajemen Pemasaran Global, Edisi keenam, penerbit: PT. Indeks Gramedia, Jakarta.
Kotler, Armstrong. (2001), “ Prinsip –Prinsip Pemasaran “, Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta.
58 Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. (2005), “ Manajemen Pemasaran ”, Edisi Milenium, Jilid Kedua, PT.
Prenhalindo, Jakarta.
Kotler, Armstrong, 2001, “ Prinsip –Prinsip Pemasaran “, Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta
Lamb, Hair, Mc.Daniel. (2001). ”Pemasaran”, Jilid 2, Jakarta: Salemba Empat. M. Suyanto. (2005), Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia,
penerbit: ANDI, Yogyakarta.
Malhotra, Nareshk. (2004). Marketing Research-An Applied Orientations. New Jersey: Prentice Hall, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River.
Ma’ruf., Hendri. (2006), Pemasaran Ritel, Edisi kedua, penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Mowen, John C, and Michael Minor. (2002), “Perilaku Konsumen”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Lina Salim.
Ohanian, Roobina, Construction And Validation of a Scale to Measure Celebrity
Endorsers Perceived Expertise, Trustworthieness, and Attractiveness,.
Journal of Advertising Research (February/March 1990).
O’Mahony, Tony Meenaghan. (1998). The Impact Of Celebrity Endorsements On
Consumers, Irish Marketing Review.
Peter J. Paul, Olson, Jerry C. (2000). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Edisi Indonesia, Jilid 1.
Rangkuti, Freddy. (2004). The Power of Brands. Penerbit Gramedia, Jakarta.
Santoso, Singgih., & Fandy Tjiptono. (2004). Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Santoso, Singgih. (2006). Seri Solusi Bisnis Berbasis Ti menggunakan SPSS untuk
Multivariant, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Schiffman, L.G., dan L.L. Kanuk. (2004). 8th edition. Consumer Behavior Upper
Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sekaran, U. (2003). Research Method for Bussiness A Skill- Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.
Stanton, Etzel, and Walker. (2001), “Marketing“, 12th edition, Mc Graw-Hill, New York.
59 Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA, Bandung.
Sugiyono. (2005). Statistik Untuk Penelitian. Penerbit ALFABETA, Bandung. Supranto, J. (1997). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan
Pangsa Pasar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sutojo, S., Kleinsteuber, F. (2002). Strategi Manajemen Pemasaran. Edisi 6. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Suyanto, M. (2005), Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, penerbit: ANDI, Yogyakarta.