• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Risiko Hipertensi Pada Penyakit Stroke.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor Risiko Hipertensi Pada Penyakit Stroke."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, telah memberikan hal yang positif khususnya dalam bidang kesehatan. Ini terlihat pada umur harapan hidup yang

semakin meningkat. Sebagai contoh di Indonesia, jumlah usia lanjut saat ini semakin bertambah. Dengan meningkatnya derajat kesehatan dan usia harapan hidup, struktur

penduduk dan pola penyakit turut berubah. Jumlah usia lanj ut semakin meningkat dan pola penyakit bergeser dari penyakit infeksi atau penyakit menular ke penyakit tidak

menular atau degeneratif. Dengan demikian populasi stroke akan meningkat dengan

bertambahnya populasi usia lanjut. Penelitian ini dilakukan secara studi pustaka melalui pengumpulan data-data dan teori-teori yang diambil dari laporan-laporan tertuli s tentang kesehatan , j urnal-j urnal kesehatan dan pem bahasan-pem bahasan

masalah kesehatan mengenai hipertensi dan hubungannya dengan terjadinya stroke. Pada penelitian diketahui bahwa hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya

stroke tiga sampai empat kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang mempunyai tekanan darah normal. Hipertensi memperbesar terjadinya semua tipe

stroke. Dengan mengetahui hubungan antara hipertensi dengan terjadinya stroke, diharapkan penderita yang mempunyai faktor risiko tersebut dapat melakukan kontrol

atau check up secara dini dan rutin sehingga mereka bisa menikmati masa tuanya dengan bahagia.

(2)

ABSTRACT

The advancement of science and technology has given positive impact especially

in health sector. This can be clearly seen from the improvement of life expectancy. In

Indonesia, for example, there has been increasing number of elderly people in recent. In concordance with improvement of health status a life expectancy, demographical

structure and disease pattern have also change. The number of elderly people is increasing and there is a “shift” in disease pattern from infectious/communicable diseases

to degenerative/non communicable diseases. One of the most prevalence and disabling

disease is stroke which increasing along with the increasing number of elderly age population. A literature study has been conducted by collecting datas and theories which are taken from the recent medical journal, which are explaining the relationship between

hipertension and stroke. In this study, we found that hipertension will increase the risk of stroke accident three to four times greater than they who are normotension, where hipertension could happen in all

type of stroke. Based

on the knowledge about

relationship between the hipertension and stroke, it is recommended that all people that having hipertension have regular check up and early detection, so they can be prevented

from suffering stroke and can enjoy their rest of life happily.

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi masalah.. 2

1.3 Maksud dan tujuan penelitian.. 2

1.4 2

2.2.2 Klasifikasi stroke 7

2.2.3 Faktor-faktor risiko penyakit stroke.. 8

2.2.4 Patofisologi stroke.. 9

2.2.4.1 Patofisiologi infark otak. 9 1 1 2.3.1 Definisi dan klasifikasi hipertensi..

2.3.2 Hubungan antara faktor resiko hipertensi dengan

terjadinya stroke.. 18

(4)

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan 21

3.2 Saran 21

DAFTAR PUSTA

KA

22

(5)

DAFTAR GAMBAR

hal aman

5 Gambar I

Gambar II Sirkulus Willisi.. 6

Cabang arteri dari arkus aorta yang menuju ke kepala..

Gambar III Tempat-tempat predileksi terjadinya atherosklerosis pada arteri

yang menuj u ke kepala. 15

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan hasil

yang positif dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang kesehatan. Hal ini

tampak pada meningkatnya taraf hidup bangsa Indonesia. Meningkatnya umur harapan hidup merupakan saiah satu dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Pada tahun 1980, usia harapan hdup untuk pria 50,9 tahun dan

untuk wanita 54 tahun, meningkat di tahun 1995 menjadi 62,9 tahun untuk pria dan 67,7 tahun untuk wanita,dan pada tahun 2000 diperkirakan usia harapan hidup bagi pria sekitar 65 tahun bagi pria dan 70 tahun bagi wanita.

Meningkatnya derajat kesehatan dan usia harapan hidup, akan

menimbulkan perubahan struktur penduduk dan pola penyakit. Jumlah manusia

usia lanjut meningkat dan pola penyakit bergeser dari penyakit infeksi atau

penyakit menular ke penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif

Tampaknya insiden penyakit-penyakit tersebut bertambah sejalan

dengan bertambah banyaknya jumlah penduduk berusia lanjut sehingga

populasi penduduk

akan

bertambah juga. Di Amerika dari 100.000 penduduk prevalensi stroke adalah 998/tahun pada golongan usia 45-65 tahun, kemudian

meningkat menjadi 5036/tahun pada usia 65 tahun. Rata-rata prevalensi penyakit stroke di dunia sekitar 794/tahun per 100.000 penduduk.

Di Indonesia angka kejadian stroke pada tahun 1996 sebanyak 9,2 %

dari seluruh penyakit yang ada.

(7)

2

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimanakah hubungan antara faktor risiko hipertensi dengan

penyakit stroke berdasarkan data dan laporan tertulis pada literatur-literatur

mengenai masalah kesehatan.

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara hipertensi

dengan penyakit stroke. Dengan adanya data tersebut diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan dasar penatalaksanaan yang lebih baik terhadap orang-orang dengan faktor resiko hipertensi dan dapat dipergunakan sebagai

bahan untuk penelitian lebih lanjut.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dengan mengetahui tentang hubungan antara faktor risiko hipertensi

dengan terjadinya penyakit stroke, maka dapatlah kiranya di usahakan :

1. Menurunkan angka kejadian stroke yang disebabkan oleh hipertensi.

2. Memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para masyarakat dan

praktisi medis untuk dapat memberikan tindakan-tindakan yang lebih terpadu terhadap penderita hipertensi agar tidak menimbulkan rasa takut akan terjadinya penyakit stroke, sehingga kehidupan mereka lebih

bersemangat, berkarya, bahagia, dan sejahtera.

1.5. Kerangka Pemikiran

Dengan makin meningkatnya usia harapan hidup, makin banyak timbul

penyakit yang umumnya di derita oleh kelompok-kelompok usia lanjut. Gaya hidup yang kurang aktifitas fisik, pola makan yang kurang sehat misalnya

‘junk food ” yang menyebabkan kurangnya intake gizi seimbang sehingga

(8)

3

seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi atau hipertensi, stroke

dan lain-lain.

Pen yakit serebrovaskuler merupakan penyebab kematian ketiga setelah

penyakit jantung dan kanker di negara-negara maju. Pada tahun 1994 lalu,

kasus penyakit stroke yang dilaporkan sekitar 3,3 juta di Amerika, sedangkan pada tahun 1998 di Amerika angka kematian yang disebabkan oleh stroke adalah 158.448 dengan rata-rata angka kematian 25,1 kematian per 100.000

penduduk.

Beberapa faktor risiko dari penyakit stroke adalah :

1. Penyakit 2. Karakter dan gaya hidup

d. faktor keluarga/keturunan

Beberapa penelitian epidemologi menunjukkan beberapa faktor risiko

penting terjadinya penyakit stroke. Adanya peningkatan tekanan darah atau lebih dikenal dengan hipertensi adalah salah satu faktor yang memepermudah

dan yang paling sering dalam menyebabkan terjadinya penyakit stroke (70%). Pengobatan dan mengurangi faktor-faktor resiko tersebut, terbukti dapat

mengurangi resiko terjadinya stroke dan rekurensi pada para penderita yang telah mengalami stroke.

Stroke disamping menyebabkan kematian, juga menyebabkan cacat fisik yang menahun. Menurut laporan WHO pada tahun 1981, dilaporkan 15-

40 % pasien stroke dapat melakukan aktifitas hidup sehari-hari tanpa bantuan

(9)

4

menyandang cacat permanen. Penyakit stroke juga berdampak terhadap ekonomi, karena seseorang yang telah terkena penyakit stroke itu tidak dapat

bekerja kembali dan memerlukan perawatan rumah sakit sampai pada masa

penyem bu han.

Frekuensi penderita stroke yang cukup tinggi dan cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, disertai dengan kecacatan dan kematian yang

cukup tinggi, akan menimbulkan dampak negatif baik bagi penderita maupun

bagi keluarga dan masyarakat. Akibat-Akibat buruk yang timbul dari penyakit stroke dapat dikurangi dengan adanya penatalaksanaan yang baik serta

pencegahan dan pengontrolan terhadap faktor risikonya, dimana salah satunya adalah penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Untuk itu perlu diketahui

hubungan antara faktor risiko hipertensi dengan terjadinya penyakit stroke.

1.6. Metode penelitian

Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan, yaitu dengan cara studi literatur melalui pengumpulan data-data dan teori-teori yang diambil dari

laporan-laporan tertulis tentang kesehatan, jurnal-jurnal kesehatan dan pembahasan-pembahasan masalah kesehatan mengenai hipertensi dan

(10)

BAB

III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Dari hasil penulisan ini dapat disimpulkan bahwa faktor resiko utama

pada pasien stroke adalah hipertensi dimana dapat menyebabkan terbentuknya atherokslerosis, menyebabkan terjadinya emboli atau thrombosis serebral

bahkan dapat menyebabkan perdarahan pada otak. Hipertensi dapat memberikan akibat yang fatal apabila tidak diobati dan dirawat dengan

pengobatan dan terapi yang adekwat.

3.2 Saran

Untuk mencegah terjadinya stroke, maka penderita-penderita yang

mempunyai faktor risiko hipertensi Qharapkan melakukan pengontrolan / check up dan pengendalian secara dini, agar terhindar dari penyakit stroke dan

dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia.

Dan untuk para petugas kesehatan diharapkan dalam melakukan perawatan pasien stroke dilakukan dengan intensive lagi mengingat faktor

risiko stroke yang sangat kompleks dan disarankan untuk segera diadakannya

Unit Stroke, supaya pasien dapat segera mendapat perawatan intensive

sehingga korban dapat tertolong dengan cepat dan tepat.

(11)

DAFTAR

PUSTAKA

Anne MR, Agur B. 1991. Grunts atlas of anatomy Baltimore. hal 470.

Dunbabin DW, Sandercock PAG. 1990. Preventing Stroke by the modification of risk factors. Suplement to Stroke : A journal of cerebral circulation vol. 2

nu. 12. The American Hearth Association. hal 36-39.

Earnest MP, Cohen JA 1990. Cerebrovascular disease. Dalam RW

Schier

(ed) .

Geriatric medzcine. Philadelphia : WB Saunders Company. hal 109-1 18.

Gray, H. 1962. Anatomy of the human body. edition. hal 616-617

National stroke assosiation of amerika. National statistic vital reports vol.48 no.

l

l

1998 New York hal 40.

Snell

R.

I94 I. Clinical anatomy for medical student. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. hal 107-108.

Southeast asian medical information center information

fondation

of japan. Seamic

healty statistic. 1998. hal 54.

Standgaard S, Paulson OB. 1994 Cerebrovascular diesease - Hypertension and human cerebrovascular disease. Dalam

JD

Swales (ed) : Text book of

hypertension. Oxford Blackwell Scientific Publication. hal 690-697.

Tambunan AS. 1993. Peiayanan penderita ianjut usia. Cermin dunia

kedokteran no. 90. hal 1 1 7- 1 20.

The European Ad Hoc Concencus Group. 1996. European strategies

fir

early intervention in stroke : A report of an ad hoc concensus group meeting. Cerebrovascular disease : Neuroprtective strategies for early intervention in

acute stroke. Karger Medical and Scientifical Publishers. hal 3 15-324.

(12)

23

Toole JF. 1984. Cerebrovascular disorders edition. New York : Raven Press Publishers. hal 199-230,288-298,347-360.

Undang-undang no. 23. 1992. Tentang kesehatan. Jakarta : Mitra Info.

Wade DT, Hewer

RL,

Skillbeck CE, David RM. 1985. Stroke : A critical approach lo diagnosis, treafment, and management edition. London : Chapman and Hall medical. hal 6-7.

Whisnant JP, Buasfort

JR,

Benstein EF. 1990. Classification of cerebrovaskular deseases III. Stroke. hal 638-675.

William GH. 1991. Hypertensive vascular disease. Dalam

JD

Wilson, E Braunwald, KJ Isselbacher, RG Petersdorf, JB Martin, AS Fauci, RK Root (ed) : Harrison's : Principle of internal medicine. edition. New York : Mc Graw-Hill, Inc. hal 1001-1014.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tentang pengaruh self tapping terhadap intensitas nyeri dysmenorrhea primer pada mahasiswi PSIK FK UGM dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi

Skripsi saya yang berjudul “ Performansi Turbin Angin Savonius Dengan Empat Sudu Untuk Menggerakkan Pompa ” ini diajukan sebagai persyarataan akhir bagi mahasiswa Departemen

Pelaksanaan surat Keputusan Badan Arbitrase Syariah Nasional dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah setelah lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi

Kompleks permasalahan seperti bergontagantinya pekerjaan (karena banyak ketidaksesuaian), kegagalan siswa dalam meraih prestasi belajar yang gemilang, mahasiswa yang

dibuat, maka akan tampil gambar berikut. g) Tampilan awal setelah project file dibuat, langkah selanjutnya adalah mendeklarasi variabel yang akan digunakan pada bahasa

Penyakit peradangan hati atau lebih dikenal dengan hepatitis merupakan penyakit endemik di Indonesia.Sulit untuk mengetahui insiden pasti penyakit hepatitis karena

Pembangunan peternakan selain memberikan kesempatan berusaha (lapangan kerja) dan bagian dari pembangunan nasional juga harus diarahkan langsung untuk meningkatkan

Pelayanan yang diberikan dengan sebaik-baiknya diharapkan dapat memuaskan konsumen dalam menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, pada tahap selanjutnya diharapkan