• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN HURUNG 1 MATERI MARI MELAKSANAKAN SHOLAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN HURUNG 1 MATERI MARI MELAKSANAKAN SHOLAT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

298

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN HURUNG 1 MATERI MARI MELAKSANAKAN

SHOLAT

Muhammad

Mahasiswa PPG Daljab IAIN Palangka Raya Batch 1 2022 Email aqila11april@gmail.com,

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi Mari Melaksanakan Sholat dikelas IV SDN Hurung 1 Kecamatan Banama Tingang. Masalah ini disebabkan sulit untuk mengingat pembelajaran siswa kurang, siswa kurang aktif dalam mengukuti pembelajaran, kurangnya minat belajar siswa. Peneliti menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) menjadi solusi untuk masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PAI materi Mari Melaksanakan Sholat dikelas IV SDN Hurung 1 Kecamatan Banama Tingang.

Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu:

Pendekatan Kualitatif. Setting penelitian dilaksanakan dikelas IV SDN SDN Hurung 1 Kecamatan Banama Tingang pada semester genap pada tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa 13 orang. Teknis analisis data menggunakan analisis data kualitatif (aktivitas guru dan siswa) dan data kuantitatif (hasil belajar siswa). Cara pengambilan data menggunakan teknik observasi dan tes. Aktivitas guru dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria “Sangat Baik” dan aktivitas siswa dengan kriteria “Sangat Aktif”.

Hasil belajar siswa berhasil apabila mencapai ≥81% mendapat nilai ≥75.

Hasil dari kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning (PBL) yang telah dilakukan selama dua siklus, memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 76,18 pada siklus I dan meningkat menjadi 81,76 pada siklus II. Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (76,47%) pada siklus II (100%).

Kata Kunci: Hasil Belajar Peserta Didik, Materi Mari Melaksanakan Sholat, Model Problem Based Learning (PBL)

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

299 ABSTRACT

The problem in this study is the low student learning outcomes in the PAI subject matter, Let's Pray in Class IV SDN Hurung 1, Banama Tingang District. This problem is caused by difficulty in remembering the lack of student learning, students are less active in following learning, and lack of interest in student learning. The researcher uses a problem based learning (PBL) learning model as a solution to this problem. The purpose of this research is to improve student learning outcomes in the PAI subject matter of Let's Pray in Class IV SDN Hurung 1, Banama Tingang District.

The approaches used in this Classroom Action Research (CAR) are: Qualitative Approach. The research setting was carried out in the fourth grade of SDN Hurung 1 District, Banama Tingang in the even semester of the 2021/2022 school year with a total of 13 students. Technical data analysis uses qualitative data analysis (teacher and student activities) and quantitative data (student learning outcomes). How to collect data using observation and test techniques. Teacher activities are said to be successful if they reach the "Very Good" criteria and student activities with the "Very Active" criteria. Student learning outcomes are successful if they reach 81% and get a score of 75.

The results of learning activities by applying the problem based learning (PBL) model that has been carried out for two cycles, have a positive impact in improving student achievement with an average value of 76.18 in the first cycle and increased to 81.76 in the second cycle. The success of the learning process is marked by an increase in student learning completeness in each cycle, namely the first cycle (76.47%) in the second cycle (100%).

Keywords: Student Learning Outcomes, Let's Pray Materials, Problem Based Learning (PBL) Model.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengembangkan potensi yang dimiliki melalui perencanaan dalam mewujudkan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensinya baik dari segi spiritual maupun intelektual maupun mampu mengembangkan keterampilan yang dimilikinya yang diperlukan bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Dilihat dari proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

300

mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkan sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat.

Dengan demikian pendidikan itu ialah usaha sadar yang dilakukan keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah.

Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang ditentukan.

Sampai saat ini kualitas dan kuantitas pada pendidikan di Indonesia masih tetap merupakan masalah yang sangat menonjol, dimana pendidikan di Indonesia memiliki kualitas yang sangat rendah jika dibandingkan dengan Negara-Negara-negara tetangga. Oleh sebab itu, dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, dikatakan: “Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab’’

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan nasional semakin mengalami kemajuan, pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaran pun guru selalu ingin menemukan model dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem pendidikan nasional yang mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan nasional barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun.

Dengan demikian melalui pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi maupun masyarakat, serta mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional.

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

301

Untuk tercapainya tujuan Pendidikan Nasional tersebut, telah ditempuh berbagai upaya oleh pemerintah. Upaya-upaya tersebut hampir mencakup seluruh komponen pendidikan seperti pengadaan buku-buku pelajaran, peningkatan kualitas guru, proses pembelajaran, pembaharuan kurikulum, serta usaha lainnya yang berkaitan dengan kualitas pendidikan.

Mengenai pentingnya pendidikan ini, Islam sebagai agama Rahmatan lil’alamin, mewajibkan untuk mencari ilmu pengetahuan melalui pendidikan di dalam maupun di luar pendidikan formal. Bahkan Allah mengawali turunnya Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang memerintahkan Rasul-Nya, Muhammad SAW untuk membaca dan membaca. Membaca merupakan salah satu perwujudan dari aktifitas belajar dalam pendidikan. Dan dalam arti yang sangat luas, dengan belajar pula manusia dapat mengembangkan pengetahuannya dan sekaligus memperbaiki kehidupannya.Betapa pentingnya belajar, karena itu dalam Al-Qur‟an Allah berjanji dalam Q.S Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

ِ ت ََٰج َرَد َِمۡل عۡلٱ ِ اوهتوهأ َِني ذَلٱ َو ِۡمهكن م ِ اوهنَماَء َِني ذَلٱ ِهَللّٱ ِ عَف ۡرَي ….

Artinya: …”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”…

(Q.S Al-Mujadalah: 11).

Dewasa, ini telah terjadi pergeseran pola sistem mengajar yaitu dari guru yang mendominasi kelas menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus menciptakan kondisi belajar yang aktif dan kreatif. Kegiatan pembelajaran harus menantang, mendorong eksplorasi memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa (Dimyati, 2006:116).

Penggunaan media dan model pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Hamalik (2001:32) juga menyatakan bahwa, “untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran, di sekolah perlu digunakan model dan teknik pembelajaran yang tepat”.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika guru mampu menciptakan kondisi belajar yang aktif, kreatif, dan mengefektifkan komunikasi interaksi guru dan siswa menggunakan model diskusi dengan media pembelajaran yang tepat.

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

302

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dan penggunaan media belum tampak diterapkan secara optimal. Hal ini ditunjukkan oleh tindakan guru pada saat mengajar.

Guru hanya menggunakan buku pegangan yang ada dan hanya mengandalkan model ceramah, tanpa menggunakan media yang sesuai dengan materi.

Akibatnya keaktifan, partisipasi, dan hasil belajar siswa menjadi rendah.

Keaktifan dan pemahaman siswa yang rendah, khususnya pada mata pelajaran PAI pada materi Mari Melaksanakan Sholat merupakan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahan dalam kegaiatan pembelajaran dapat ditinjau dari beberapa aspek. Ditinjau dari aspek siswa, yang mempengaruhi hasil belajar muncul dari factor internal dan eksternal.

Menurut (Dimyati, 2006:200) “faktor internal siswa meliputi sikap terhadap belajar, motivasi berprestasi, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa, sedangkan faktor eksternal dapat berupa guru, sarana dan prasarana, kebijakan penilaian, lingkungan social, dan kurikulum sekolah”.

Karena rendahnya Pemahaman siswa pada materi Mari Melaksanakan Sholat siswa Kelas IV khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam , maka dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) denga judul: “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Peserta Didik Kelas IV SDN Hurung 1 Materi Mari Melaksanakan Sholat”

Model pembelajaran ini mampu meningkatkan kemungkinan berpikir kritis, partisipasi, demokratis, mengembangkan sikap, motivasi, dan pemahaman siswa terhadap materi PAI. Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa SDN Hurung 1 kelas IV khususnya mata pelajaran PAI materi Mari Melaksanakan Sholat.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Hurung - 1 .Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Hurung – 1 Kecamatan Banama Tingang Kabupaten

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

303

Pulang Pisau , mulai tanggal 06 Juni 2022 sampai tanggal 27 Juni 2022 untuk meneliti penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa SDN Hurung 1 kelas IV.

Arikunto (2014: 16-21) mengemukakan bahwa di dalam model penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:

a) Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk di amati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

b) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan kelas. Pada tahapan ini merupakan tahapan pelaksanaan atau implimentasi serta penerapan dari rancangan yang telah dibuat dalam bentuk tindakan di kelas. Dalam tindakan ini harus sesuai dengan rumusan rancangan.

c) Pengamatan (Observing)

Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Pada tahapan pengamatan ini merupakan kegiatan atau tindakan yang dilakukan secara bersamaan dengan tindakan pelaksanaan implementasi tadi.

Artinya selain melakukan pelaksanaan tindakan kelas juga disertai dengan pengamatan.

d) Refleksi (Reflecting)

Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa inggris reflection yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan.

Maksudnya, Guru hendaknya terlebih dahulu menentukan kriteria keberhasilan.

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

304

Rangkaian Kegiatan PTK model .

Kemmis & Mc Taggart. (Suharsimi, 2010: 137).

Gambar 3.1 Tahap-Tahap PTK . 1. Pembahasan Siklus 1

Perbaikan pembelajaran siklus I yang difokuskan pada penjelasan materi keutamaan-keutamaan sholat dengan menggunakan model problem based learning. Nilai rata-rata siswa 76,18 sedangkan ketuntasan belajar siswa yaitu 76,47%.. Hal ini menunjukkan bahwa dalam evaluasi kegiatan pembelajaran ada yang belum mencapai KKM dan pada siklus berikutnya harus diperbaiki.

2. Pembahasan Siklus 2

Pada perbaikan pembelajaran siklus II nilai rata-rata siswa dan tingkat pencapaian ketuntasan belajar meningkat. Nilai rata-rata siswa meningkat Rata-rata kelas yang semula 76,18 menjadi 81,76. Sedangkan ketuntasan belajar semula 76,47% menjadi 100%.

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

305

Semua nilai siswa mencapai KKM atau 100% mencapai ketuntasan belajar, prestasi belajar siswa meningkat. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat tercapai karena guru dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan baik.

Melalui perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan dalam siklus ini, pemahaman siswa tentang pembelajaran mari melaksanakan sholat dapat ditingkatkan.

Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran meningkat karena peneliti selaku guru melaksanakan seluruh kegiatan perbaikan yang telah direncanakan dengan sungguh-sungguh.

HASIL PENELITIAN

Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran, pada kegiatan akhir peneliti mengadakan evaluasi. Adapun hasil evaluasi tersebut dapat dilihat dalam rekapitulasi nilai persiklus dalam tabel sebagai berikut:

Table 1

Rekapitulasi hasil pembelajaran siklus 1

No Nama Nila

i

KKM Keterangan

1 Aisya 75 75 Tuntas

2 Hairul 80 75 Tuntas

3 Budiono 80 75 Tuntas

4 Memei 70 75 Tidak Tuntas

5 Rahmad 75 75 Tuntas

6 Zakaria 75 75 Tuntas

7 Tamin 70 75 Tidak Tuntas

8 Cinta Cantika 80 75 Tuntas

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

306

9 M.Riski Saputra 70 75 Tidak Tuntas

10 Riska Elsa F 75 75 Tuntas

11 Riska 75 75 Tuntas

12 Saira 65 75 Tidak Tuntas

13 Tristan Okto 75 75 Tuntas

1. Deskripsi Siklus 1

Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran, pada kegiatan akhir peneliti mengadakan evaluasi. Adapun hasil evaluasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I hasil evaluasi menunjukkan peningkatan. Dari 13 siswa ada 7 siswa yang memperoleh nilai minimal 75. Rata-rata kelas 76,18. Ketuntasan belajar 76,47%.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa 13 siswa masih ada 6 siswa yang belum tuntas belajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti dibawah ini:

a. Peneliti dalam menggunakan model problem based learning masih kurang maksimal sehingga proses pembelajaran masih terdapat siswa yang kurang paham dengan tugasnya.

b. Proses pembelajaran maasih didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut peneliti harus memperbaiki pada kinerja siklus II. Bentuk perbaikan ditempuh dengan lebih memahami langkah-langkah dalam menerapkan model problem based learning.

2. Deskripsi Siklus 2

Tabel 2

Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

307

No Aspek yang diamati Penilaian Rata rata PI P2

I

Pengamatan KBM

A. Pendahuluan

1. Memotivasi peserta didik

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran 3

3

3 4

3 3,5

II

B. Kegiatan Inti

1. Mendiskusikan langkah- langkah kegiatan bersama peserta didik

2. Membimbing peserta didik melakukan kegiatan

3. Membimbing peserta didik mendiskusikan hasilkegiatan dalam kelompok

4. Memberikan kesempatan pada peserta didik untukmempresentasikan hasil peneyelidikan

5. Membimbing peserta didik merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep

3 4 4

4

3

4 4 4

4

3

3,5 4 4

4

3

II Pengelolaan Waktu 3 3 2

III

Antusiasme Kelas

1. Peserta didik Antusias Guru Antusias

4 4

3 4

3,5 4

JUMLAH 41 43 42

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

308 Keterangan : Nilai : Kriteria

1 : Tidak Baik

2 : Kurang Baik

3 : Cukup Baik

4 : Baik

Dari tabel diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode problem based learning mendapatkan penilaian yang cukup baik dari pengamat.

Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namum demikian penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi peserta didik, membimbing peserta didik merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.

Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam penerapan metode demonstrasi diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik

Tabel 3

Aktivitas Guru Dan Peserta didik Pada Siklus II

No Aktivitas Guru yang diamati Persentas

e

1 Menyampaikan tujuan 6,7

2 Memotivasi peserta didik/merumuskan masalah 6,7

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

309

3 Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya 6,7 4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi 11,7

5 Menjelaskan materi yang sulit 11,7

6 Membimbing dan mengamati peserta didik dalam menentukan konsep

25,0 7 Meminta peserta didik memikirkan untuk lebih

memahami materi

8,2

8 pelajaran 16,6

9 Memberikan umpan balik 6,7

Membimbing peserta didik merangkum pelajaran

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan mengamati peserta didik dalam menemukan konsep yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang mengalami penurunan adalah memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab (16,6%), menjelaskan materi yang sulit (11,7). Meminta siwa mendiskusikan dan menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan membimbing peserta didik merangkum pelajaran (6,7%).

Sedangkan untuk aktivitas peserta didik yang paling dominan pada siklus II adalah Bekerja dengan sesama teman sebangku yaitu (21%). Jika

No Aktivitas Peserta didik yang diamati Perse ntase 1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 17,9

2 Membaca buku peserta didik 12,1

3 Bekerja dengan sesama teman sebangku 21,0 4 Diskusi antar peserta didik/antara peserta didik

dengan guru

13,8

5 Menyajikanhasil pembelajaran 4,6

6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide 5,4

7 Menulis yang relevan dengan KBM 7,7

8 Merangkum pembelajaran 6,7

9 Mengerjakan tes evaluasi/latihan 10,8

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

310

dibandingkan dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas peserta didik yang mengalami penurunan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar peserta didik/antara peserta didik dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%). Adapun aktivitas peserta didik yang mengalami peningkatan adalah membaca buku (12,1%), menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi (10,8%).

Table 4

Prestasi belajar pada siklus 2

No Nama Nila

i

KKM Keterangan

1 Aisya 80 75 Tuntas

2 Hairul 90 75 Tuntas

3 Budiono 85 75 Tuntas

4 Memei 80 75 Tuntas

5 Rahmad 80 75 Tuntas

6 Zakaria 80 75 Tuntas

7 Tamin 75 75 Tuntas

8 Cinta Cantika 85 75 Tuntas

9 M.Riski Saputra 80 75 Tuntas

10 Riska Elsa F 75 75 Tuntas

11 Riska 80 75 Tuntas

12 Saira 75 75 Tuntas

13 Tristan Okto 75 75 Tuntas

Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus II, hasil evaluasi menunjukkan peningkatan dari pembelajaran siklus II. Peningkatan tersebut seperti berikut ini.

(14)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

311

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, dari 13 siswa sudah 7 siswa yang memperoleh nilai 75 keatas. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II hasil evaluasi menunjukkan peningkatan maksimal. Semua siswa sudah memperoleh nilai minimal 75. Rata-rata kelas yang semula 76,18 menjadi 81,76. Sedangkan ketuntasan belajar semula 76,47% menjadi 100%.

KESIMPULAN

Pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai rata- rata 76,18 pada siklus I dan meningkat menjadi 81,76 pada siklus II. Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (76,47%) pada siklus II (100%).

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).

Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: CV.Pustaka Agung Harapan,2006).

Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inofatif Teori dan Praktik Dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. (Jakarta: AV Publisher, 2009).

Hadi, Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia. 2005) Jamra, Syaiful Bahri dkk, Strategi belajar mengajar, (Jakarta; Rineka cipta.2000).

Kurikulum PAI, 2002.

Nurjamal, Daeng, Terampil berbahasa, (Bandung: Alfabeta. 2011). Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2018). Rostiyah NK, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

RPP PAI Kurikulum 2013 kelas IV semester genap. Tahun Pelajaran 2021/2022

Sanjaya, Wina, Standar Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Edisi Pertama,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006).

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,( Sinar Baru : Algesindo, 1995

Sudjana, Nana ,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Biru, 1989).

(15)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

312

Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru. 1998).

Sugiyono, Model Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Alfabeta. 2012).

Sukmadinata, Nana Syaodih , Model Penelitian Pendidikan,(Bandung:

Remaja Rosdikarya,2011),

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa materi energi bunyi.. (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas iv sdn

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika sebagai alternatif tindakan yang dilakukan

Permasalaan utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Tambun pada mata pelajaran IPA.Salah satu faktor yang

Permasalan yang ditemukan di SMA Negeri 1 Luwu Utara khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti di kelas XI MIPA 3 yaitu siswa kurang aktif dalam

Penguasaan serta pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan guru lemah khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Karena selama ini siswa hanya

Kesimpulan implementasi pada mata pelajaran IPA kelas IV dengan model Problem Based Learning adalah dapat memberi pengaruh baik untuk siswa khususnya dalam hasil

Apakah model pembelajaran simplified problem based learning materi Surah Al Fatihah dan Al Ikhlas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SDN Kranggan 3

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif PTKK yang telah dilaksanakan sebanyak 2 dua kali siklus pembelajaran pada pelajaran IPA transformasi energi,