• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREVALENSI PENYAKlt KATUP JANTUNG DEWASA PADA PASIEN YANG DIRAWAT INAP DI RSUP DR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PREVALENSI PENYAKlt KATUP JANTUNG DEWASA PADA PASIEN YANG DIRAWAT INAP DI RSUP DR."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

v',

i.,:' .V;-■ ■4

.

. .____ V

'

t

■r,■

PREVALENSI PENYAKlt KATUP JANTUNG DEWASA PADA PASIEN YANG DIRAWAT INAP DI RSUP DR.

Il *

MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2011-2012

i••

v 4*

"

; . M

.

.

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memeroleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Kecl)

y

\ X

i '

r

.

, m ■:

;•

i.

STEFANIGUNAWAN 04101001088

A

. T'

;

.

FAKULTAS KEDOKTERAN

i'-

' .

.

''

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

.

2014

...

m

sf

S'

7 &

. :

i ■■il

I

, : ■'■■■■ V . : ‘-V

. V'-

:

M.

"t>

i .

M

, s . . ' <r.. - r-

-v'

V".i

.*

. ---i-' -

t".

‘.S »•< -r'

(2)

J

G>ife <\

?.

PREVALENSI PENYAKIT KATUP J ANTUNG DEWASA PADA PASIEN YANG DIRAWAT INAP DI RSUP DR.

MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2011-2012

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memeroleh gelar Saijana Kedokteran (S.Ked)

STEFANI GUNAWAN

04101001088

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

(3)

i

HALAMANPENGESAHAN

PREVALENSI PENYAKIT KATUP JANTUNG DEWASA PADA PASIEN YANG DIRAWAT INAP DI RSUP DR. MOHAMMAD

HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2011-2012

Oleh:

Stefani Gunawan 04101001088

SKRIPSI

Diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratgunamemerolehgelar SarjanaKedokteran

Palembang,24Januari2014

Fakultas KedokteranUniversitasSriwijaya

PembimbingI

MerangkapPengujiI

dr.ErwinSukandi,Sp.PD-KKV,F1NASIM NIP.1965 1124 1995091 001

PembimbingH

MerangkapPengujiII

BahrunIndawanKasim.SKM,M.Kes NIP.1954060819821^1 001

PengujiIH

dr.ErwinAzmar.Sp.PD NIP. 1965 1119200912100

^^^^setabui,

** jsN/—Perfaban<tu Dekan I

£ tJ\\ ~

V ; n

dr.MutiaraBudiAzhar.SU, MMedSc

/

W.1 //

/

195201071983031001 j

(4)

PERNYATAAN

Sayayangbertanda-tangandibawah inidengan ini menyatakanbahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (saijana, magister dan/atau doktor), baik di Universitas Sriwijayamaupundi perguruantinggilainnya.

2. Karyatulis ini mumi gagasan, rumusan, dan penelitian Saya sendiri, tanpa bantuanpihaklain,kecuali arahanverbalTimPembimbing.

3. Dalam karyatulis ini tidak terdapatkarya atau pendapatyangtelah ditulis atau dipublikasikanorang lain, kecuali secaratertulis dengan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalamdaftarpustaka.

Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya bersediamenerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma yangberlakudiperguruantinggiini.

Palembang,24 Januari2014 Yangmembuatpernyataan

(Stefani Gunawan)

m

(5)

HALAMAN PERNYATAANPERSETUJUANPUBLIKASI TUGASAKHIRUNTUKKEPENTINGANAKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sriwijaya, saya yang bertanda tangan di bawahini:

: Stefani Gunawan : 04101001088

:PendidikanDokterUmum : Kedokteran

: Skripsi Nama

NIM

Program Studi Fakultas JenisKarya

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusiveRoyalty-FreeRight)ataskaryailmiahsayayangbeijudul:

PrevalensiPenyakitKatupJantungDewasapadaPasienyangDirawatInapdi RSUP dr.MohammadHoesinPalembangPeriodeTahun2011-2012

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusifini, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijayaberhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengeloladalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilikHakCipta.

Demikianpernyataaninisayabuatdengansebenarnya.

Dibuatdi: Palembang

Padatanggal: 24Januari 2014 YangMenyatakan,

(StefaniGunawan)

IV

(6)

ABSTRAK

Latar Belakang: Penyakit katup jantung masih merupakan masalah kesehatan publik di negara berkembang dan biasanya pada dewasa muda. Keterlambatan diagnosis dan tidak ditanganinya kelainan ini akan berakibat kerusakan fungsi jantung. Prevalensi penyakit katup jantung di Indonesia belum diketahui

pasti, oleh sebab itu penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi prevalensi penyakitkatupjantungdiRSUP dr. MohammadHoesinPalembang.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini, 38 subjek dipilih melalui teknik sampling konsekutifdi sepanjang tahun 2011 dan 2012. Jenis kelamin, usia,jenis lesi katup, keluhan utama dan tanda kelainan ini dikumpulkan dari rekam medik.

Analisisdatadilakukan dengan SPSSversi 21.

Hasil:Dari penelitian iniditemukan prevalensi penyakit katupjantung diRSUPdr.

Mohammad Hoesin Palembang adalah sebesar 0,106% di sepanjang tahun 2011- 2012. Total kasus ditahun 2011 adalah 10kasus(26,3%), sedangkanditahun2012 terdapat 28 kasus (73,7%). Kelainan ini lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkanlaki-lakidanterutamaterjadi padadewasamuda.Etiologi yangpaling banyak ditemukan dari kasus ini adalah penyakitjantung rematik. Keluhan utama yang dirasakan penderita adalah sesak napas dan tanda utama yang ditemukan adalahmurmur.

Simpulan: Prevalensi penyakit katup jantung di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembangditemukanmasihcukuptinggi.

Kata Kunci:PenyakitKatupJantung

secara

v

(7)

ABSTRACT

Background: Valvular heart disease is still remain a public Health problem in developing counlries andpredominantly affects young adults. Left undiagnosed and untreated can cause progressive deterioration in heart function. The prevalence ofvalvular heart disease in Indonesia is not well defined, therefore this study was designedto evaluate theprevalence ofvalvular heart disease in RSUPdr. MohamadHoesinPalembang.

Methods: This is an observational descriptive study with cross sectional approach, 38subjectswerechosenviaconsecutivesamplingmethode in2011 and 2012. Sex, age, typeofvalvelesion, mainsymptom, andsignswere collectedfrom medicalrecord. DataanalysiswascarriedoutbySPSSversion21Software.

Results: This studyshow that theprevalence ofvalvular heart disease in RSUP dr. MohammadHoesin Palembangfor thepriode of2011-2012 is 0,106%. Total casein2011 was 10cases(26,3%), whilein 2012was 28cases(73,7%). Valvular heart disease affects women more often than men and predominantly affect adults. The main etiology ofvalvular heart disease in this study was rheumatic heart disease. The most symptom ofvalvular heart disease was dyspnea and the majorsignwasmurmur.

Conclusion: Prevalence of valvular heart disease in RSUP dr. Mohammad HoesinPalembangisstillhigh.

Keywords: ValvularHeartDisease

vi

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulishaturkan kehadirat Tuhan YME atas berkatdan rahmat- Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Prevalensi Penyakit Katup Jantung Dewasa pada Pasien yang Dirawat Inap di RSUP dr. Mohammad Hoesin PalembangPeriodeTahun2011-2012” dapatdiselesaikan denganbaik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, keijasama dari berbagai pihak dan berkah dari Tuhan YME sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada kedua orang tua serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, serta keyakinan yang demikian besar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, kepada dr. Erwin Sukandi, Sp.PD-KKV, FINASIM selaku pembimbing I, Bapak Bahrun Indawan Kasim,SKM, M.Kes selakupembimbing II, sertadr. Erwin Azmar, Sp.PD selaku penguji yang dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yangsangatberhargakepadapenulisselamapenyusunan skripsi.

Selanjutnya ucapanterimakasih penulis sampaikan pulakepadaF. Febriani, Tiffany, Maya, Selda, Youngky, dan teman-teman sejawat prodi pendidikan dokter umum, yaitu Stevani, Cindy Kesty, Eugenia Jeniffer, Maria, Filissa, Yohanes Febrianto, Fakrocev Charlie, Yosua Alexander, serta teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan dorongankepada penulis.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya dankritikyangbersifatmembangundemikesempurnaanskripsi ini.

saran

Palembang,24Januari 2014 Penulis,

vn

(9)

pUSi

AS SRIWIJAYA

r\

t ui'4iv ••

liliiiSfi

' C ■ FEB ?0U

-

DAFTARISI

HALAMANJUDUL...

LEMBARPENGESAHAN...

LEMBARPERNYATAAN...

SURATPERSETUJUANPUBLIKASI..

ABSTRAK...

ABSTRACT...

KATAPENGANTAR...

DAFTARISI...

DAFTARTABEL...

DAFTARGRAFIK...

DAFTAR GAMBAR...

DAFTARISTILAH DANSINGKATAN DAFTARLAMPIRAN...

1. BABIPENDAHULUAN...

1.1. LatarBelakang...

1.2. RumusanMasalah...

1.3. TujuanPenelitian...

1.4. ManfaatPenelitian...

2. BABnTINJAUANPUSTAKA...

2.1. AnatomiJantung...

2.2. Anatomi KatupJantung...

2.3. Fisiologi KatupJantung...

2.4. PenyakitKatupJantung...

2.4.1. Aorta Stenosis...

2.4.2. MitraiStenosis...

2.4.3. AortaRegurgitasi...

2.4.4. MitraiRegurgitasi...

2.4.5. Trikuspidalis Stenosis...

2.4.6. TrikuspidalisRegurgitasi....

i

ii iii

iv

v

VI

vii

8 viii

S"

I

X

1 m

xi

xii

I

viii

& xvi

1 1 4 4 5 6 6 8 14 15 15 21 27 32 36 38 vm

(10)

2.4.7. PulmonalStenosis... 40 2.4.8. PulmonalRegurgitasi...

2.5. KerangkaTeori...

3. BABmMETODE PENELITIAN...

3.1. JenisPenelitian...

3.2. WaktudanTempatPenelitian...

3.3. PopulasidanSampel...

3.3.1. PopulasiTarget...

3.3.2. Populasi Terjangkau...

3.3.3. Sampel...

3.3.4. KriteriaInklusi...

3.3.5. KriteriaEkslusi...

3.4. VariabelPenelitian...

3.5. DefinisiOperasional...

3.6. CaraPengumpulanData...

3.7. CaraPengolahandanAnalisisData....

3.8. AlurPenelitian...

4. BAB IVHASILDAN PEMBAHASAN....

4.1. PrevalensiPenyakitKatupJantung....

4.2. JenisKelamin...

4.3. Usia...

4.4. Jenis-JenisPenyakitKatupJantung....

4.5. Etiologi...

4.6. KeluhanUtama...

4.7. Tanda(sign)PenyakitKatupJantung 5. BABVKESIMPULAN DANSARAN....

5.1. Kesimpulan...

5.2. Saran...

DAFTARPUSTAKA...

LAMPIRAN...

BIODATA...

40 41 42 42 42 42 42 42 42 43 43 43 43 46 46 46 47 47 50 52 54 58 60 63 66 66 67 68 74

XVII

IX

(11)

DAFTARTABEL

1. Tabel 1. JumlahPenderitaPenyakit KatupJantungTahun2011 &2012... 49 2. Tabel2. Frekuensi DistribusiKeluhanUtamaPenyakitKatupJantung

3. Tabel 3. FrekuensiDistribusiTandaPenyakitKatupJantung...

60 63

x

(12)

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik1. Distribusi Subjek berdasarkanJenis Kelamin... 50 2. Grafik2. Distribusi Subjekberdasarkan usia...

3. Grafik3. DistribusiFrekuensiJenis-JenisPenyakitKatupJantung 4. Grafik4. FrekuensiDistribusi Etiologi PenyakitKatupJantung....

5. Grafik5.Frekuensi DistribusiKeluhanTambahanPenderita...

52 54 58 62

XI

(13)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar1. Atirum, Ventrikel,danSeptum Interventriularis...

2. Gambar2. KatupTrikuspidalis(KatupAtrioventrikularKanan) 3. Gambar3.KatupMitrai(KatupAtrioventrikularKiri)...

4. Gambar4. KatupAorta...

7 8 10 13

xn

(14)

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

nyeri dada paroksismal, seringmenjalarke lengan terutama lengan kiri, kadang disertai perasaan tertekan.

setiapzatyangmencegahpembekuandarah,

bagian awaldariascendingaortayangdimulai dari annulus aorta dan berjalan menuju sinotubular junction.

susunan dari sejumlah bagian yang bekerja bersama-samauntukmenjalananfungsi khusus.

AortaRegurgitasi

atrium tidak berkontraksi secara intermiten melainkan bergetar terus menerus dengan pola yang kacau sehingga menyebabkan denyut ventrikelyangseluruhnyatidak teraturdancepat, apendiks berbentuk telinga pada salah satu atrium jantung.

8. Bypasscardiopulmonal: suatu bentuk sirkulasi ekstrakorporeal yang digunakandalamoperasijantung,

kesehatan umumyangburukdanmalnutrisi.

CoronaryArteryDisease

tali-tali tendinosa yang menghubungkan setiap daunpadakeduakatupatrioventrikulardenganotot papilarisyangsesuai padaventrikeljantung,

prosesmendekatkantepi-tepi yangterpisah,

insisi bedah atau perusakan digital terhadap bagian-bagian komponen

meningkatkanukuranorifisium.

1. Artginapectoris:

2. Antikoagulan:

3. Aorlicroof.

4. Apparatus :

5. AR:

6. Atrial fibrilasi:

7. Aurikula:

9. Cachexia:

10. CAD:

11. Chordaetendineae:

12. Coaptation:

13. Commisurotomy :

komisura untuk

X1U

(15)

14. Concentrichypertrophy. hipertrofi organ yang berongga dengan penebalan dinding organ tanpa pembesaran ukuran luar, denganpenurunankapasitas,

bising jantung dengan intensitas meningkat hingga pertengahan sampai akhir sistolik, diikuti

intensitas, memberikan gambaran 15. Crescendo-decrescendo:

murmur

penurunan

“diamondshapecf’ padaphonocardiography.

HypertensiveHearlDisease

obatyangberfungsi menurunkankadarkolesterol dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reduktaseyangmemegangperananpentingdalam produksi kolesteroldiliver.

strukturyangberbentukseperticorong.

International Normalized Ratio; perhitungan untuk standarisasi prothrombin time (PT) yang didasarkanpada rasio PT pasien dan rata-rataPT normal.

tempatpenyambunganantarakuspisjantungyang berdekatan

perubahan warna menjadi kemerahan di daerah pipi yang secara klasik berhubungan dengan stenosis mitrai akibat dari retensi CO2 dan efek darivasodilator.

MitraiRegurgitasi Mitrai Stenosis

suara periodik yang berlangsung singkat yang berasaldarijantungataupembuluhdarah,

tonjolanotot(pangkal darichordae tendinae).

perasaan sesaknapasyangdapatmembangunkan 16. HHD:

17. HMG-CoA reductase:

inhibitor

18.Infundibulum:

19. INR:

20. Komisura:

21.Malarfluslr.

22. MR:

23. MS:

24.Murmur:

25. Muskuluspapilaris:

26. Paroxysmalnocturnal:

XIV

(16)

Concentrichyperlrophy: hipertrofi organ yang berongga dengan penebalan dinding organ tanpa pembesaran ukuran luar, denganpenurunankapasitas,

bising jantung dengan intensitas meningkat hingga pertengahan sampai akhir sistolik, diikuti

intensitas, memberikan gambaran 14.

15. Crescendo-decrescendo'.

murmur

penurunan

“diamondshaped” padaphonocardiography.

HypertensiveHearlDisease

obatyangberfungsi menurunkankadarkolesterol dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reduktaseyangmemegangperananpenting dalam produksikolesteroldi liver.

strukturyangberbentukseperti corong.

International Normalized Ratio\ perhitungan untuk standarisasi prothrombin time (PT) yang didasarkan pada rasio PT pasiendan rata-rataPT normal.

tempatpenyambunganantarakuspisjantungyang berdekatan

perubahan warna menjadi kemerahan di daerah pipi yang secara klasik berhubungan dengan stenosis mitrai akibat dari retensi CO2 dan efek darivasodilator.

MitraiRegurgitasi Mitrai Stenosis

suara periodik yang berlangsung singkat yang berasal darijantungataupembuluhdarah,

tonjolanotot(pangkaldari chordaetendinae).

perasaan sesaknapasyangdapatmembangunkan 16. HHD:

17. HMG-CoA reductase:

inhibitor

18.Infundibulum:

19. INR:

20. Komisura:

21. Malarflush:

22.MR:

23. MS:

24. Murmur:

25. Muskuluspapilaris:

26.Paroxysmalnocturnal:

XIV

(17)

pasien biasanya sekitar 1 sampai 2 jam setelah tidur, biasanya membaik dengan memposisikan diritegak lurus.

sakusfibroserosayang menyelubungijantungdan radikspembuluhdarah besar.

PulmonalRegurgitasi RheumalicHeartDisease

struktur segitiga yang ditutupi oleh kuspis septal katup trikuspidalis, sinus koronarius, dan bagian selaputseptum interatrial.

pelebaran antara dinding aorta dan masing- masingvalvulasemilunariskatupaorta,

bagian terminal vena kardiaka magna yang terletak di sulkus koronarius antara atrium kiri dan ventrikel kiri dan mengalirkan darahnya ke atrium kanan antara orofisium vena cava inferior danorifisiumatrioventrikular.

penangguhan kesadaran sementara yang disebabkan olehiskemiaserebralumum;pingsan.

TrikuspidalisRegurgitasi dyspneci

27. Perikardium:

28. PR:

29. RHD:

30. SegitigaKoch:

31. Sinusaorta:

32. Sinuskoronarius:

33.Syncope:

34.TR:

xv

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Pengkajian KeperawatandiInstalasi RawatInap... 74 2. Lampiran2Lembaran PencatatanPemeriksaan Penunjang...

3.Lampiran3.ResumeMedis...

4. Lampiran4. SertifikatPersetujuanEtik...

5. Lampiran5. SuratIzinPenelitian...

6.Lampiran6. SuratSelesaiPengambilanData...

7.Lampiran7. SuratKeteranganTelahMenyelesaikanPenelitian 8. Lampiran 8. LembarKonsultasi...

9. Lampiran9. DaftarIdentitasRekamMedik...

10. Lampiran 10. Artikel...

75 76 77 78 79 80 81 83 86

XVI

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit katupjantung adalah proses penyakit yang melibatkan atau lebih katupjantung. Katupjantung merupakanjaringan penutup yang mengaturalirandarah kedandari ruangjantung.

Secara anatomis,jantungmemiliki empatkatup. Fungsi dari katup ini adalah memastikan aliran darah mengalir di arah yang benar. Katup yang berada padapintumasuk ruang pompajantungmemiliki fungsi memastikan aliran darah hanya dapat masuk, sementara katup pada pintu keluar ruang jantung memastikan aliran darah hanya dapat keluar dari ruang jantung satu

(.BritishHeartFoundation,2005).

Secara umum, kerusakan pada katup jantung dapat menyebabkan penyakit melalui dua mekanisme. Pertama, dengan meningkatkan beban hemodinamik melalui katup tidak dapat terbuka secara maksimal sehingga menghambatalirandarahyangseringdisebut sebagaistenosis. Kedua,katup tidakmenutup dengan sempurnasehinggamengakibatkan aliranbalik darah yang sering disebut sebagai insufisiensi atau regurgitasi Penyakit katup jantung dapat terjadi sejak lahir (kongenital) maupun didapat selama masa hidupnya (aquired). Beberapa penyakit katup jantung yang paling sering adalah mitrai stenosis, aorta stenosis, mitrai regurgitasi, dan aorta regurgitasi (Mahmood, K.T., M. Anees, A. Asghar, 2011; British Heart Foundation,2005).

MenurutHowardGilmanInstituteforHeart ValveDisease,meskipun jumlah kasus penyakit katupjantung tidak sebanyak kasus kardiovaskular lain seperti penyakitjantung koroner dan hipertensi, namun penyakit katup jantungjuga sangat penting. Penyakit katupjantung ringan semakin lama akan semakin memburuk dan menjadi penyakit katupjantung berat. Gejala klinis mungkin baru akan muncul ketika kerusakan sudah cukup parah sehingga saat penyakit ini didiagnosis sudah terlambat karena kerusakan

1

(20)

2

jantung bersifat ireversibel. Keterlambatan diagnosis dan tatalaksana pada kasus penyakitkatupjantungakan menyebabkan perburukan fungsijantung progresifyang pada akhirnya akan menyebabkan gagal jantung dan secara

kematiandini.

Dalam beberapa dekade belakangan ini telah teijadi perubahan distribusi geografi dari penyakit katupjantung di negara barat. Penurunan angka kejadian deman rematik akut menjelaskan turunnya insidensi penyakitjantung rematik. Penyakit katupjantung yang lebih sering adalah aorta stenosis dan mitrai regurgitasi, sementaraaorta regurgitasi dan mitrai stenosis menjadi penyebab yang lebihjarang (Vahanian,dkk, 2006). Di sisi lain, hal tersebut tidak terjadi di negara berkembang seperti Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, termasuk di Indonesia. Penyakit katupjantung masih banyak dijumpai dan sebagian besar penyebabnya adalah demam rematik (Ibrahim,AdanA.R.A. Rahman, 1995).

Berdasarkan data dari Euro Heart Survey mengenai distribusi berdasarkan etiologi dari penyakitkatupjantung menyatakan aorta stenosis sebanyak 82% disebabkan karena proses degeneratif, 11% karena rematik, 1% akibat endokarditis, 5% didapat sejak lahir. Pada penyakit aorta regurgitasi sebanyak 50% diakibatkan proses degeneratif, 15% karena rematik, 8% akibat endokarditis, 4% dikarenakan proses inflamasi, 15%

didapat sejaklahir. Sementara untukkasus mitrai stenosis 12% dikarenakan proses degeneratif, 85% disebabkan rematik, 1% karena endokarditis, 1%

didapat sejak lahir. Untuk kasus mitrai regurgitasi sebanyak 61%

dikarenakan proses degeneratif, 14% karena rematik, 4% diakibatkan endokarditis, 1% karena proses inflamasi, 5% didapat sejak lahir, dan 7%

karenaiskemia(Vahanian,dkk,2006).

Prevalensi demam rematik akut/penyakit jantung rematik yang diperoleh dari penelitian World Health Organization (WHO) mulai tahun 1984 di 16 negara sedang berkembang di Afrika, Amerika Latin, Timur jauh, Asia Tenggara dan Pasifik Barat berkisar 0,1 sampai 12,6 per 1.000 anak sekolah, dengan prevalensi rata-rata sebesar 2,2 per 1.000. Prevalensi

(21)

3

pada anak-anak sekolah di beberapa negara Asia pada tahun 1980-an berkisar 1 sampai 10 per 1.000. Dari suatu penelitian yang dilakukan di 1.000 anak sekolah, India Selatan diperoleh prevalensi sebesar 4,9 per

angka yang didapatkan di Thailand sebesar 1,2 sampai 2,1 per anak sekolah (Febri, 2012). Prevalensi demam rematik akut di sementara

1.000

Indonesia belum diketahui secara pasti, meskipun beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa prevalensi penyakitjantung rematik anakberkisar0,3 sampai 0,8 per 1.000 anaksekolahusia 5 sampai 15 tahun (Hermanu,dkk, 2001). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai tempat di Indonesia, penyakit katupjantung menduduki urutan ke-2 setelah penyakit jantung koroner dari seluruh jenis penyebab penyakit jantung (RayendradanLeman, 1998).

Pada tahun 1999-2007 terdapat 5.168 kematian di Amerika Serikat dimana kategori ICD-10 105.0 (Rheumatic Mitrai Stenosis) sebagai penyebab kematiannya, 403 kematian pada kategori ICD-10 105.1 {RheumaticMitraiInsufficiency), 516 kematian padakategori ICD-10 106.0 {Rheumatic Aortic Stenosis), 61 kematian pada kategori ICD-10 106.1 {RheumaticAorticInsufficiency), 17 kematian untuk kategori ICD-10 107.0 {Rheumatic TricuspidStenosis), dan 1.687 kematian untuk kategori ICD-10 107.1 {Rheumatic Tricuspid Insufficiency) {International Classification of Diseases,2013). Pada tahun 2006, total perkiraan kematian disebabkan penyakit katup di Amerika Serikat adalah 19.989 kematian. Penyakit katup aorta menyumbang 12.471 kematian, dan penyakitkatupmitrai untuk 2.759 kematian, dengansisanyadibagimerataantarakatuptrikuspid danpulmonal (Colen,dkk, 2007). Berdasarkan data American Heart Association 2012 angka mortalitas penyakit katup jantung mencapai 21.824; Any-mention mortality-45.062; hospital discharges-92.000 {American Heart Association.

2012).

Oleh karena masih kurangnya data sosiodemografik penyakit katup jantung di Indonesia serta kurangnya pengetahuan masyarakat

penyakit katup jantung, maka penulis merasa perlu untuk melakukan mengenai

(22)

*

4

penelitian ini agar didapat data yang akurat mengenai prevalensi penyakit katupjantungdewasadi RawatJalandanRawatInapRSUP dr. Mohammad Palembang periode tahun 2011 sampai 2012 sehingga dapat Hoesin

dijadikan bahan pertimbangan dalam perencanaan penelitian lebih lanjut baik oleh pemerintahmaupun swasta dalam hal penanganan penyakitkatup jantunglebihbaik kedepannya.

1.2 RumusanMasalah

Bagaimana prevalensi penyakit katup jantung dewasa di Rawat Inap RSUP dr. Mohammad HoesinPalembang periode 1 Januari 2011 sampai 31 Desember2012.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 TujuanUmum

Untuk mengetahui prevalensi penyakit katup jantung dewasa pada pasien rawat inap di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari2011 sampai31 Desember2012.

1.3.2Tujuan Khusus

Mengidentifikasi jenis-jenis penyakit katup jantung dewasa pada pasien RawatInapdiRSUP dr. MohammadHoesin Palembang.

Mengidentifikasi tren angka kejadian kasus penyakit katup jantung dewasa pada pasien rawat inap di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang.

Mengidentifikasi etiologi penyakit katupjantung dewasa pada pasien rawatinapdi RSUP dr.MohammadHoesinPalembang.

Mengidentifikasi sosiodemografi (usia dan jenis kelamin) penderita penyakit katupjantung dewasa di Rawat Inap RSUP dr. Mohammad HoesinPalembang.

Mengidentifikasi keluhan utama penderita penyakit katup jantung dewasadiRawatInap RSUP dr.MohammadHoesin Palembang.

1.

2.

3.

4.

5.

(23)

5

6. Mengidentifikasi tanda (sigri) pada penderita penyakit katup jantung dewasadi RawatInap RSUPdr. MohammadHoesinPalembang.

1.4. ManfaatPenelitian 1.4.1 Bagi DiriSendiri

1. Hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan keterampilan menulis karyailmiah.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang penyakitkatupjantung.

1.4.2.Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi tentang prevalensi penyakitkatupjantung.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukan edukasi pada masyarakat sebagai upaya pencegahan danpenatalaksanaanlebihlanjut.

1.

2.

1.4.3.Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit katup jantung sehingga dapat mengetahui gejala-gejalapadakasuspenyakitkatupjantung.

(24)

68

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,S, U. Hayat, dan H. Naz. 2010. Frequency ofSevere Mitrai Stenosis in Young Female Patients Having Pure Mitrai Stenosis Secondary to 22(4), diakses 28 Disease.

Heart Rheumaric

(http://www.ayubmed.edu.pk/JAMC/PAST/22-4/Shakeel.pdf, Desember2013).

American Heart Association. 2012. Circulation: Journal ofTheAmerican Heart Association,Dallas,halaman 122.

Anyanwu, A, P.B. Rahmanian, F. Filsoufi, D.H. Adams. 2006. The Pathophysiology of Ischemic Mitrai Regurgitation: Implications for

Intervention. 19(5), Percutaneous

Surgical and

(http://www.mitralvalverepair.org/images/publications/ischemicmr.pdf, diakses 02Januari2014).

Australian Medical Student Journal. 2011. Prevention of Rheumatic Heart (http://www.amsj.org/wp- Disease: Potential for Change,

content/uploads/files/articles/amsj_v2_i2/pg49-52.pdf, diakses 02 Januari 2014,hal.49).

Bhandari, S., K. Subramanyam, N. Trehan. 2007. Valvular Heart Disease:

Diagnosis and Management. 55, (http://www.japi.org/august2007/U- 575.pdf, diakses21 Mei 2013).

British Heart Foundation. 2005. Valvular Heart Disease: Heart Information SeriesNumber 11, London,halaman 5-6.

Carabello, B.A., dan F.A. Crawford. 1997. Valvular Heart Disease. 337 (1), (http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJM199707033370107, diakses 21 Mei2013).

(25)

69

Colen, R.R., J.D. Dodd, J.B. Roedl, R. Cury, S. Abbara. 2007. Congenital and Acquired Abnormalities of the Cardiac Valves: Spectrum of 64-Slice

Findings.

(http://www.appliedradiology.com/uploadedfiles/Issues/2007/01/Supplemen ts/AR_01-07_SOAR_Colen.pdf,diakses26Agustus2013)

Danbauchi, S.S., M.A. Alhassan, S.O. David, R. Wammanda and I. A.Oyati.

2004. Spectrum OfRheumatic Heart Disease In Zaria, Northern Nigeria.

3(1), (https://tspace.library.utoronto.ca/bitstream/1807/4069/l/am04006.pdf, diakses02 Januari2014).

36 (1), Multidetector CT

Departemen Kesehatan. 2008. Riset Kesehatan Dasar (R1SKESDAS) 2007:

LaporanNasional2007, Jakartahal.104.

Department of Cardiology Royal Berkshire Hospital. 2006. Valvular Heart Murmurs, (http://www.royalberkshire.nhs.uk/PDF/Valvular_Heart_Disease_and_Hear t_Murmurs.pdf,diakses06Januari2014).

and Heart

Disease

Febri, AK. 2012. Pengaruh Penyuluhan Tentang Demam Reumatik Akut Dan Penyakit Jantung Reumatik Anak Terhadap Peningkatan Pengetahuan (ejournal- sl.undip.ac.id;index.php/medico/article/download/1479/1479, diakses 23 Spetember2013), halaman2.

Orang Tua,

Ghosh, C.K., F.Islam, E.Ahmed, D.K.Ghosh, A.Haque, Q.T.Islam, M.A. Zahir.

2012. Etiological and Clinical Patterns of lsolated Hepatomegaly at Bangladesh.

2(l),(http://www.jaypeejoumals.com/eJoumals/ShowText.aspx?lD=2976&

Type=PAID&TYP=TOP&IN=~/eJoumals/images/JPLOGO.gif&IID=232&

isPDF=YES,diakses06 Januari 2014).

Rajshahi,

(26)

70

Guyton, A.C.. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (edisi ke-9). Terjemahan oleh:Irawati Setiawan. ECG,Jakarta, Indonesia,halaman 140-141.

S. Sastroasmoro, B. Madiyono, I. N. Oesman. 2001. Factors Hermanu A,

affectingschoolperformance in children wilh rheumaticheart disease. 41, (http://www.paediatricaindonesiana.org/pdffile/41-ll-12-7.pdf , diakses 23 September2013),halaman299.

Ibrahim, A., dan A.R.A Rahman. 1995. Rheumatic Heart Disease: How is The Problem?.

(http://www.mma.org.my/Portals/0/MED%20J%20MALAYSIA%20VOL%

2051%20NO%202%20JUNE%201995.pdf, diakses 14Agustus2013).

(2), Big 50

International Classification of Diseases. 2013. Medical Coding References, (http://www.icdl0data.com/ICD10CM/Codes/I00-I99,

September2013)

diakses 25

Kumar, R.K. dan R. Tandon. 2013. Rheumatic Fever & Rheumatic Heart Disease:

(http://www.icmr.nic.in/ijmr/2013/april/centenary%20review%20article.pdf ,diakses28Desember2013).

Last 50

The years,

Lung, B.,C. Gohlke-Ba'rwolf,P. Tomos, C. Tribouilloy,R. Hall, E. Butchart dan A. Vahanian. 2002. Recommendations on the management of the asymptomatic patient with valvular heart disease, (http://www.escardio.org/communities/working-

groups/valvular/documents/recommendationswgl4.pdf, diakses 06 Januari 2014).

Maganti, Kameswari,V.H. Rigolin,M. E. Sarano,dan R.O. Bonow. 2010.

Valvular Heart Disease: Diagnosis and Management. 85(5), (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2861980/, diakses 06 Januari 2014).

(27)

71

Mahmood,K.T., M. Anees,A. Asghar.2011. ValvularHeartDisease-AReview. 3 (1),(http://jbsr.pharmainfo.in/documents/vol3issue1/2011030103.pdf,

diakses21 Mei 2013).

Netter,F.H.. 2010. AtlasofHumanAnatomy(edisi ke-5). Elsevier, United States, halaman217-218

Nussmeier, N.A.. 2010. Valvular Heart Disease in The Patient Undergoing Surgery, (http://www.sarb.be/nl/activiteiten/avu/avul01l/avul_101l/l_sep/les4tekst.

pdf,diakses21 Mei2013).

O’Gara, P., dan E. Braunwald. 2008. Valvular Heart Disease. Dalam: Fauci, Braunwald, Kasper, Hauzer Longo, Jameson, Loscalzo (editor). Harrison’s Principles ofInternal Medicine. Mc Graw-Hill Companies, USA, halaman

1465-1475 Noncardiac

Rahko, P.S. 1989. Prevalence ofRegurgilantMurmurs in Patients with Valvular Regurgitation Detected by Doppler Echocardiography.

(http://annals.org/article.aspx?articleid=703372, diakses 06Januari 2014).

111(6),

Rayendra, dan S. Leman. 1998. Penyakit KatupJantung dan Hipertensi. 22 (1), (http://repository.unand.ac.id/289/l/Hal_42_Vol.22_No.l_1998__Peny_Kat up_Jantung_-_Judul.doc,dikases 14Agustus2013).

Snell, R.S.. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran (edisi ke-6).

Terjemahan oleh: Liliama Sugiharto. ECG, Jakarta, Indonesia, halaman 101-112

Standring, Susan. 2008. Cray's Anatomy: The Anatomical Basis of Clinical Practice. Elsvier,London, UK,halaman966-967;970-973.

Stewart, B.F., D. Siscovick, B.K. Lind, J. M. Gardin, J. S. Gottdiener, V. E.

Smith, D. W. Kitzman, C. M. Otto. 1997. ClinicalFactorsAssociated With

(28)

72

29(3), diakses 02 Disease.

Valve Aortic

Calcific

(http://content.onlinejacc.org/article.aspx?articleid=l121628, Januari2014).

Stritzkel, J., P. Linsel-Nitschkel, M. R. P. Markus, B. Mayerl, W. Lieb, A.

Luchner, A.Donng, W. Koenig, U. Keil, H. Hense, and H. Schunkert.

2009. Association Between Degenerative Aortic Valve Disease AndLong- TermExposure ToCardiovascularRiskFactor: Result OfTheLongitudinal Survey, MONJCA

KORA/

Based Population

(http://eurheartj.oxfordjoumals.org/content/30/16/2044.full.pdf Januari2014,Hal2047).

diakses 02

Tadele, H., W. Mekonnen, dan E.Tefera. 2013. Rheumatic Mitrai Stenosis in Sub-Saharan Patients.

Children: More Accelerated Course in

(http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2261-13-95.pdf, diakses

06Januari,2014). l

The Howard Gillman Institute forHeart Valve Disease. Valvular HeartDisease, !!

New York (http://www.gilmanheartvalve.us/about_vhd_risk.html, diakses 22Juni 2013)

The Medicine Consult Handbook. 2011. Cardiology-Valvular Heart Disease, (http://depts.washington.edu/medcons/handbookpdfs/valvularheartdisease20

11.pdf,diakses22Juni2013)

Tomos, Pilar. 2006. Valvular Heart Disease in Women. 59(08), (http://www.revespcardiol.org/en/enfermedad-valvular

mujeres/articulo/13092251/,diakses31 Desember2013).

University of Toronto. 2008. Atrial Fibrillation: Pathophysiology, (http://afib.utorontoeit.com/pathophysiology.html, diakses 03 Janurari 2014).

(29)

73

Vahanian.A., B.Lung,L.Pierard,R.Dion, J.Pepper. 2006. VcilvularHeartDisease.

Dalam: A.J.Camm, T.F.Luscher, P.W.Serruys.77ze ESC Texlbook of CardiovascularMedicine. Oxford University,UK,halaman625-655.

World Heart Federation. 2013. Rheumatic Heart Disease, (http://www.wodd- heart-federation.org/press/fact-sheets/rheumatic-heart-disease/, diakses 31 Desember2013).

Zezulkal, A., J.Mackinnon, D.G. Beevers. 1992. Hypertension in Aortic Valve Disease and Its Response to Valve Replacement, (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2399236/pdf/postmedj0006 3-0025.pdf,diakses02Januari2014).

1

:

i

I

! :

1

Referensi

Dokumen terkait

 static : keyword ini berfungsi untuk memberi tahu kompiler bahwa method main bisa langsung digunakan dalam contex class yang bersangkutan.

Ternak kerbau adalah salah satu jenis ternak ruminansia Indonesia yang berdasarkan aspek nutrisi dan fisiologinya tidak berbeda dengan sapi, sehingga ternak ini cocok dan

menunjukan bahwa Hipotesis 1 : Psychology Well-Being berpengaruh besar dengan Prestasi belajar, dengan menunjukan besarnya korelasi 0.455 dengan. nilai signifikansi

Puji dan syukur penulis haturkan kahadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Bahwa dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam sektor pajak Bangsa Asing yang telah tidak sesuai lagi dengan situasi Perekonomian dewasa ini, perlu mencabut

Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur penelitian ini merujuk pada model spiral C. Kemmis dan Mc Taggart, R yang terdiri dari empat

satu satuan pada variabel pengembangan karyawan, maka kepuasan kerja karyawan meningkat sebesar 0,030 satuan. Menunjukkan bahwa faktor pengembangan karyawan berpengaruh

Omid Safi menyebutkan beberapa isu penting yang harus dijawab oleh muslim progresif, antara lain adalah ketidakadilan gender, diskriminsasi terhadap kelompok