• Tidak ada hasil yang ditemukan

International respiratory healthcare for world medical tourism

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "International respiratory healthcare for world medical tourism"

Copied!
304
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ةمظع ديجن دمحم بلاطلا مسأ

١٨٦٦٠١٠٥ فرعم بلاطلا ددع

يت مإ ، يويداموسوك اتينارات دحاو راشتسم يت مإ ، اماتوج تاج شتأ ناثلا راشتسملا

رهظت ثاحبلأا ةيلحملا نأ ثولت ءاوهلا وه ببس لكاشمل ةحصلا ةيسفنتلا يف ايسينودنإ . ارظنو عافترلا ددع نيباصملا اذهب ضرملا نإف جلاعلا

صاخلا فثكملاو مزلا نلأ اذه ضرملا بلطتي اتقو لايوط جلاعلل ليهأتلاو . يف اذه دهجلا

، نم يرورضلا قيقحت بناج يسفن وأ يحور زاتمم ضيرملل .

نمازتي اًضيأاذه عم مامتهلاا ديازتملا ةحايسلاب ةيجلاعلا

، ثيح تأدب تامدخلا ةيحصلا يف ايسينودنإ يف مامتهلاا اذهب طاشنلا . ةحايسلا ةيبطلا يه رفسلا

جراخ ةنيدملا وأ يف جراخلا ءارجلإ تاصوحفلا تاءارجلإاو ةيبطلا تاصوحفلاو ةيبطلا

ىرخلأا يف تايفشتسملا وأ تامدخلا ةيحصلا . يفو تقولا هسفن

،

نإف ددعلا ريبكلا نم نيباصملا لا هلباقي ىوتسملا يلاعلا تامدخل تايفشتسملا يف ايسينودنإ . نإ راقتفلاا ىلإ قفارم ةمدخلا لعجي ام برقي نم 2 نويلم

يسينودنإ نوعسي جلاعلل يف جراخلا اًيونس لوصحلل ىلع قفارم جلاع تاذ ريياعم ةيلود . كلذل نم يرورضلا لوصحلا ىلع ةياعر ةيحص ةرداق ىلع ةيبلت

تلايهستلا ةمزلالا

، نم يحاونلا ةيدسجلا ةيسفنلاو ةيحورلاو

، جلاعل ىضرملا مهئافشو . عمو كلذ

، اياباروس اهل بويع يف فورظلا ةيخانملا

، يهو ةراحلا

ةفاجلاو . رثؤت ينابملا ةيداملا يتلا لا بيجتست خانملل يئاوتسلاا اًضيأ ىلع ةحص اهيمدختسم . لحلا يذلا نكمي مايقلا هب وه عابتا جهن

كيليفويب .ميمصتجهنك

نكمي نأ يدؤي اذه جهنلا ىلإ نيسحت لكاشملا ةيداملا تامدخلل ةيحصلا

، يتلاو ليمت ىلإ قلاغنلاا

، لقأو ةباجتسا خانملل

، ةبلاصلاو .

ةيحاتفملا تاملكلا :

ةيويحلل ةبحم ، ةيجلاع ةحايس ، ةيسفنت ةحايس ، ةيحص ةياعر

ةرصتخم ةذبن

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)

(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)

(109)

(110)

(111)
(112)

(113)

(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)

NAMA RUANG PENCAHAYAAN (lux) SUHU (‘C) KELEMBABAN (%) TEKANAN UDARA

UnitGawatDarurat

Resepsionis 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Triase 100 21-24 45-65 Positif

R. Periksa & Tindakan 250 22-26 45-65 Seimbang

ICU 750 22-23 45-65 Positif

Instalasi Radiologi 500 22-26 45-65 Seimbang

Laboratorium

500

22-26 45-65 Positif

CSSD 500 22-30 45-65 Positif

Unit Endoskopi 500 22-26 45-65 Positif

Instalasi Bedah 750 22-23 45-65 Positif

Instalasi Jenazah 100 21-24 45-65 Negatif

Rehabilitasi &WisataMedis

R. Fisioterapi 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Radioterapi 200 22-26 45-65 Seimbang

Kolam Hidroterapi 200 22-26 45-65 Seimbang

R. Senam/yoga 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Kardiorespirasi 200 22-26 45-65 Seimbang

R. Geriatri (lanjut usia) 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Psikososial/relaksasi 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Terapi latihan 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Edukasi 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Nutrisi 200 22-26 45-65 Seimbang

R. Hiperbarik oksigen 200 22-30 45-65 Seimbang

Walking track 200 22-30 45-65 Seimbang

Gymnasium 100 22-26 45-65 Seimbang

(125)

NAMA RUANG PENCAHAYAAN (lux) SUHU (‘C) KELEMBABAN (%) TEKANAN UDARA

RawatJalan

R. Rekam Medis 250 22-26 45-65 Seimbang

R. Periksa & Tindakan 250 22-26 45-65 Seimbang

Laboratorium 500 22-26 45-65 Positif

Poli Umum 250 22-26 45-65 Seimbang

Poli Gigi & Mulut 250 22-26 45-65 Seimbang

Poli Paru-paru 250 22-26 45-65 Seimbang

Poli Jantung 250 22-26 45-65 Seimbang

CSSD 500 22-30 45-65 Positif

RawatInap

R. Rekam Medis 250 22-26 45-65 Seimbang

Labolatorium 500 22-26 45-65 Positif

R. Rawat Inap Kelas 1 250 22-26 45-65 Seimbang

R. Rawat Inap Kelas 2 250 22-26 45-65 Seimbang

R. Rawat Inap Kelas 3 250 22-26 45-65 Seimbang

R. Rawat Inap VIP 250 22-26 45-65 Seimbang

High Care Unit (HCU) 250 22-23 45-65 Positif

R. Isolasi 250 22-23 45-65 Positif

R. Operasi 10.000-20.000

(tanpa bayangan) 22-23 45-65 Positif

CSSD 500 22-30 45-65 Positif

Olah Limba h

T. Pembuangan Sampah 100 22-30 45-65 Seimbang

IPAL 100 22-30 45-65 Seimbang

Pengolahan Limbah B3 100 22-30 45-65 Seimbang

(126)

NAMA RUANG PENCAHAYAAN (lux) SUHU (‘C) KELEMBABAN (%) TEKANAN UDARA

ServisMedis

Drop Off 100 22-30 45-65 Seimbang

Lobby 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Loket 100 22-26 45-65 Seimbang

Kasir 100 22-26 45-65 Seimbang

R. Loker 200 22-30 45-65 Seimbang

R. Stasi Perawat 200 22-30 45-65 Seimbang

R. Gas Medis 200 22-30 45-65 Seimbang

Laundry 100 22-30 45-65 Seimbang

Toilet 100 20-27 45-65 Seimbang

Parkir Ambulans 100 22-26 45-65 Seimbang

Farmasi 200 22-26 45-65 Seimbang

KantorPengelola

R. Direktur Utama 350 22-26 45-65 Seimbang

R. Komite Medis 350 22-26 45-65 Seimbang

R. Direktur Medis & Keperawatan 350 22-26 45-65 Seimbang

Direktur Keuangan & Administrasi 350 22-26 45-65 Seimbang

Kepala Bidang 250 22-26 45-65 Seimbang

Kepala Sub-bagian 250 22-26 45-65 Seimbang

R. Staff 250 22-26 45-65 Seimbang

(127)

NAMA RUANG PENCAHAYAAN (lux) SUHU (‘C) KELEMBABAN (%) TEKANAN UDARA

ServisNonMedis

Hotel 350 22-26 45-65 Seimbang

Retail 250 22-26 45-65 Seimbang

R. Tunggu 150 22-26 45-65 Seimbang

Pos Satpam 100 45-65 Seimbang

Parkir Mobil 50 22-30 45-65 Seimbang

Parkir Motor 50 22-30 45-65 Seimbang

Auditorium 200 21-24 45-65 Seimbang

ATM 200 21-24 45-65 Seimbang

Toilet 100 20-27 45-65 Seimbang

Musholla 100 22-26 45-65 Seimbang

R. MEP 500 22-26 45-65 Seimbang

Pantry 200 22-30 45-65 Seimbang

(128)

PRIMER

WISATA MEDIS

REHABILITASI MEDIS GAWAT

DARURAT BLISSFUL

Penyediaan area khusus untuk rehabilitasi dan wisata medis.

EFFICIENCY CIRCULATION

Menentukan zona-zona besar dari kebutuhan ruangan dengan memaksimalkan keterjangkauan sirkulasi pada tiap zona.

HUBUNGAN MAKRO

PENUNJANG/

SERVIS

SEKUNDER

SERVIS MEDIS

SERVIS NON MEDIS RESIDENSIL

KANTOR PENGELOLA KOMERSIL

RAWAT JALAN

RAWAT INAP OLAH LIMBAH &

SAMPAH THERAPEUTIC ENVIRONMENT

Memberikan zona untuk area kuratif/ penyembuhan.

(129)

HUBUNGAN MESO

(130)

HUBUNGAN MAKRO

(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)

BLOKPLAN

(137)
(138)
(139)

GawatDarurat UGD

RawatInap

R. Rawat Inap Kelas 1

ICU R. Rawat Inap Kelas 2

Resepsionis R. Rawat Inap Kelas 3

R. Triase R. Rawat Inap VIP

R. Periksa & Tindakan High Care Unit (HCU)

Olah Limbah T.

Pembuanga n Sampah

R. Radiologi R. Isolasi

Labolatorium CSSD IPAL

CSSD R. Gas Medis Pengolahan Limbah

B3

Resindensial Lobby

Komersial Retail

RawatJalan R. Rekam Medis

Resepsionis Dapur R. Periksa & Tindakan

Unit Penginapan Kasir Labolatorium

R. Pengelola R. Makan CSSD

Rehabilitasi&WisataMedis

R. Fisioterapi R. Radioterapi Kolam Hidroterapi R. Senam/yoga R. Kardiorespirasi R. Geriatri (lanjut usia) R. Psikososial/relaksasi R. Terapi latihan R. Edukasi R. Nutrisi Walking track

ZONA 3 - KURATIF & PROMOTIF ZONA 1- REHABILITATIF

ZONA 2- KURATIF

GRID 10 X 10

(140)

Kawasan perancangan berada di Jl. Simpang Dukuh No.46, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur 60271.

LOKASI TAPAK TERHADAP KOTA

KEBENCANAAN

AKSESIBILITAS

Tapak terdiri dari lahan kosong dan bangunan tua yang sudah terbengkalai. Pemilihan lokasi ini didasari dengan akses lokasi yang strategis, yang berada pada Jl. Simpang Dukuh dan Jl. Kenari. Sehingga mudah di akses untuk ba- ngunan rumah sakit.

Tapak tidak berada di kawasan rawan banjir, kawasan lindung geologi, dan kawasan resiko gunung berapi.

Tetapi tapak berjarak 6,7 Km dari Pantai Kenjeran.

• Tapak berada 13 Km dari Bandara Juanda.

• Tapak dikelilingi beberapa rumah sakit yang ada di Surabaya dengan jarak 8 - 20 Km.

(141)
(142)

STRATEGI DESAIN

Therapeutic environment

KRITERIA DESAIN

1. Mampu mematuhi peraturan demi keamanan dan keteraturan berdasarkan Peta RDTR Kota Surabaya, persyaratan mendirikan bangunan yaitu tertera pada keterangan di samping.

2. Mampu memanfaatkan kondisi kontur yang datar dengan pengolahan yang efisien.

• KDB 50% : 14.200 m2 x 50% = 7.100

• KDH 50% : 14.200 m2 x 50% = 7.100

• KLB : 6 lantai

• Tinggi maksimum bangunan 35 meter

• Jumlah lantai basement maksimum 3 lantai

• Jarak bebas bangunan untuk 6 lantai = 6,5 meter

Kondisi lahan memiliki garis kontur yang datar.

Memanfaatkan Jalan Kenari (jalan lingkungan sekunder) sebagai jalan private healthcare berupa area entrance dan exit serta jembatan penghubung.

Memanfaatkan area sempadan Jalan Tunjungan sebagai massive greenery barrier untuk mendukung air quality.

Massive greenery barrier berupa:

1. Pohon angsana (Pterocarpus indicus)

2. Ketapang (Terminalia catappa) 3. Mahoni (Swietenia mahagoni) 4. Bambu

REGULASI DAN TOPOGRAFI

(143)

STRATEGI DESAIN

Efficiency Circulation KRITERIA DESAIN

1. Mampu memberikan akses yang mudah, terutama pada unit gawat darurat.

2. Mampu mengolah sirkulasi yang dapat memberikan user experience berbeda, terutama pada sirkulasi menuju area rehabilitasi.

Sirkulasi antara pengguna pasien rawat inap/

jalan, pasien rehab, keluarga pasien, penikmat komersil, tenaga medis, dan servis dipisahkan sesuai dengan strategi efficiency circulation.

Memanfaatkan Jalan Kenari sebagai jalan privat zona rehabilitasi berupa area entrance dan exit melalui sky bridge.

Memanfaatkan Jalan Kenari sebagai jalan darurat dan servis

Memanfatkan area yang menghadap jalan tunjungan sebagai area entrance darurat / lobby / drop off area / halte suroboyo bus.

Memanfaatkan keramaian pedestrian jalan tunjungan dengan menyediakan trotoar, plaza, dan therapeutic garden untuk menarik pengunjung.

Keterangan Sirkulasi:

Mobil servis medis & mobil pribadi pasien gawat darurat Mobil penjenguk, pasien rehab, pengunjung komersial, agen travel wisata medis Sirkulasi pasien rawat jalan/

inap, pasien rehab, keluarga pasien

Sirkulasi darurat dan tenaga medis

Sirkulasi pedestrian dan penikmat komersil

AKSESIBILITAS & SIRKULASI

(144)

Menggunakan pola akses linier untuk sistem aksesibilitas pada tapak dengan kelebihan diantaranya:

1.Jalur masuk sesuai dengan arah jalan raya.

2.Memudahkan pengunjung menemukan jalur masuk.

STRATEGI DESAIN

Efficiency Circulation

3. Memudahkan penjagaan keamanan atas kendaraan yang keluar- masuk.

Memberikan sudut belok pada entrance dan exit untuk melancarkan jalannya kendaraaan pengunjung dan mencegah terjadinya stuck traffic temporarily.

KRITERIA DESAIN

1. Mampu memberikan akses yang mudah, terutama pada unit gawat darurat.

2. Mampu mengolah sirkulasi yang dapat memberikan user experience berbeda, terutama pada sirkulasi menuju area rehabilitasi.

Menciptakan therapeutic garden di depan lobi yang dapat diakses secara bebas oleh wisatawan dari Jl. Tunjungan.

Memisahkan lajur kendaaraan bermotor dengan pedestrian dengan memberikan tangga dan ramp diantara therapeutic garden untuk memberikan keamanan dan user experience pengguna yang berbeda.

Menciptakan mini fly over dengan teknik lajur silang untuk memisahkan lajur kendaraan exit dan kendaraan yang masuk (lobi dan tempat parkir).

AKSESIBILITAS & SIRKULASI

(145)

STRATEGI DESAIN

Therapeutic Environment

Climate Responses

Data Angin Kota Surabaya (sumber: windrose, wunderground.com) Memanfaatkan sinar matahari di wilayah tropis dengan menggunakan surya panel sebagai pengganti sumber energi listrik darurat.

Pemilihan pohon tinggi untuk memecah angin pada area timur tapak.

KRITERIA DESAIN

1. Mampu memaksimalkan pendapatan sinar matahari ke dalam tapak dan memanfaatkan energi yang dihasilkan.

2. Mampu mengontrol angin yang masuk ke dalam bangunan untuk mencegah penularan penyakit akibat sirkulasi udara yang tidak lancar.

3. Mampu memanfaatkan potensi curah hujan tinggi untuk menggantikan penggunaan air tanah.

Setiap zona mengalami penambahan massa ke atas menyesuaikan kebutuhan ruang.

Pada zona 1 mengalami perubahan bentuk dalam merespon arah angin.

Pada zona 2 mengalami divide pada massa dalam merespon arah angin.

Mengarahkan saluran pembuangan air hujan ke Jl. Kenari, Jl. Simpang Dukuh, dan ke kolam pusat.

IKLIM

(146)

Instalasi rawat inap (ruang 24 jam) diorientasikan ke utara dan selatan untuk menghindari penyinaran matahari yang berlebihan.

STRATEGI DESAIN

Therapeutic Environment

Climate Responses

Memberikan central courtyard pada bangunan zona 1 untuk mengikat cahaya dan ventilasi silang secara menyeluruh..

Central Courtyard

Bangunan Rehabilitasi

KRITERIA DESAIN

1. Mampu memaksimalkan penangkapan air hujan untuk rain water harvesting.

2. Mampu memanfaatkan angin untuk sirkulasi udara yang baik bagi kesehatan pasien.

3. Mampu memproduksi oksigen untuk merespon panas matahari di siang hari udara panas akibat aktivitas manusia.

Menanam pepohonan yang memproduksi oksigen maksimal,diantaranya:

Menggunakan pohon penangkap air hujan untuk maksimalkan rain water harvesting dan memberikan inner view dengan nuansa hutan hujan tropis.

Sansevieria Trifasciata Zeylanica

Spathiphyllum Wallisii

Epipremnun Aureumin

Epipremnun Aureumin

IKLIM

(147)

KRITERIA DESAIN

1. Mampu memanfaatkan inner-view yang memberikan efek therapeutic dengan elemen air dan tanaman.

2. Mampu menetralkan udara dan hembusan angin ke dalam tapak.

3. Mampu menetralkan kebisingan, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan dalam melaksanakan penyembuhan.

Memberikan greenery barrier untuk meredam kebisingan dari kendaraan bermotor dan menyaring polusi.

Menjadikan roof-top sebagai therapeutic garden untuk penyedia visual di lantai atas massa lain.

Menciptakan innercourt sebagai inner view berupa kolam pada zona residensial, komersial, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan.

STRATEGI DESAIN

Therapeutic Environment

Climate Responses

Blissful

Merespon kebisingan dan polusi di jalan tunjungan dengan pepohonan yang dapat meredam suara dan menyaring polusi.

Menciptakan innercourt sebagai inner view berupa therapeutic garden pada zona rehabilitasi.

SENSORI

(148)
(149)
(150)
(151)

(152)

STRUKTUR SKYBRIDGE

(153)

STRATEGI DESAIN

Therapeutic environment

Climate responses

AIR BERSIH

(154)

AIR KOTOR

(155)

ELEKTRIKAL

(156)

SISTEM PEMADAMAN KEBAKARAN

(157)

LIMBAH INFEKSIUS

(158)

LIMBAH INFEKSIUS

(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)

(Q.S Al-Baqarah ayat 22) (Q.S Al-Fushilat ayat 53)

(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)

“Look deep into nature, and then you will understand everything better.”

- Albert Einstein

(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)
(197)
(198)
(199)
(200)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Checklist Kode Hipertensi (I10-I15) Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 Di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Tahun 20153. No

Keberhasilan suatu proses pembelajaran melibatkan sejumlah faktor komponen manajemen pendidikan yang erat kaitannya dengan pengelolaan keseluruhan proses pembelajaran

Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dievaluasi dan didokumentasikan Dokumen di Puskesmas 1 Bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui, menjelaskan, dan menganalisis penyebab perbedaan diagnosis klinis dan diagnosis asuransi, antara lain persepsi

نم هفيلأت نيبتو هنأ العف سيل نم يثحب انأف لمحتأ ةيلوؤسملا

تيلا ةلاسرلا .قمعأ ةسارد لىإ ةجاح كانه كلذل ،ةفلتمخ تايرسفت عم تاملكلا نم ديدعلا ىلع ةدوجولما نياعلما ةثحابلا للتح فوس ،كلذلو .رعشلل لماكلا نىعلما فرعي

ةساردلا لوأ فى نايبتسلاا نم ةلوصلمحا جئاتنلا ثم ةجيتن ىلع لدت اضيأ ةظفخنم 75 ، 4 .% جمابرلا فى ريوطت ملعم ةيبترلا ةينيدلا ةيملاسلإا نم للاخ ميلعتلا

[r]