i
RELIGIUSITAS BUDAYA “SIPAKATAU, SIPAKALEBBI, SIPAKAINGE”
MASYARAKAT KRISTEN DI TANAH BUGIS WATANSOPPENG, SULAWESI SELATAN: PERSPEKTIF RESILIENSI SOSIAL
TESIS
Diajukan kepada:
Program Studi Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai
Gelar Magister Sains (M.Si)
Oleh:
NOVA DIAH AYU GENDOLANG 752019023
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
NOVEMBER 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Pemilik kehidupan ini, karena kasih dan anugerah-Nya penulis diberikan kemampuan untuk menyelesaikan segala proses kewajiban dan tanggung jawab belajar sebagai Mahasiswa Fakultas Teologi, Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), bahkan karena penyertaan Tuhan Yesus yang sungguh luar biasa, sehingga penulis dapat sampai pada penyelesaian penulisan Tesis dengan baik dan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Sains (M.Si). Dalam penulisan Tesis ini penulis banyak melewati proses baik itu senang, sedih, dan melewati kehidupan yang silih berganti yang terkadang tidak mudah, apalagi menghadapi masa pandemi covid-19, sehingga membutuhkan kerja keras dan yang paling utama adalah ketekunan, kepercayaan untuk tetap semangat bahwa bisa selesai juga memiliki kedisiplinan. Karena itu, penulis menyadari bahwa semua ini tidak dapat dilalui dengan sangat baik tanpa campur tangan dan pertolongan dari Tuhan Yesus Kristus. Tesis yang berjudul Religiusitas Budaya “Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge” Masyarakat Kristen di Tanah Bugis Watansoppeng, Sulawesi Selatan: Perspektif Resiliensi Sosial yang ada dalam satu karya tulis ini tidak dapat menjadi suatu karya yang indah tanpa adanya dukungan dan doa dari banyak orang yang sudah terlibat dalam proses penyelesaian penulisan Tesis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pdt. Izak Y.M. Lattu, Ph.D, selaku pembimbing I yang telah memberikan waktu, kesabaran dan memberikan banyak masukan serta arahan untuk membimbing penulis.
Dengan berbagai kesibukkan beliau yang sangat padat tetapi beliau yang biasanya di panggil dengan sebutan kakak bagi setiap mahasiswa selalu mau memberikan masukan yang baik sambil memberikan dukungan untuk tetap semangat bagi penulis.
2. Pdt. Dr. Rama Tulus Pilakoannu, selaku pembimbing II, yang sangat banyak membantu penulis dalam Tesis ini dengan penuh kesabaran. Mulai dari pemilihan judul, sampai pada proses penulisan Tesis beliau sudah seperti ayah yang terus mendukung dan membimbing penulis dengan arahan dan banyak masukan serta saran yang sangat baik untuk penulisan tesis ini.
iii
3. Pdt. Iky Sumarthina P. Prayitno, Th,D, yang sudah bersedia menjadi penguji dalam ujian tesis dari penulis dan sangat memberikan masukan-masukan yang baik untuk membangun penulisan tesis ini menjadi lebih baik lagi.
4. Seluruh dosen Fakultas Teologi UKSW yang telah memberikan ilmu dan banyak menambah wawasan penulis serta membantu penulis selama proses perkuliahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai Mahasiswa Teologi dalam Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama dengan sangat baik.
Ungkapan terima kasih juga kepada seluruh staf TU Fakultas Teologi Program Pascasarjana yang selalu membantu dalam proses administrasi maupun dalam memberikan informasi-informasi penting di Fakultas Teologi.
5. Kepada pihak Gereja-gereja di Watansoppeng, yakni GKSS Imanuel Soppeng, Gereja Toraja Soppeng, Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Pengharapan Suci Soppeng, GPT. Gereja Petra Soppeng, Sekolah Dasar Oikumene Soppeng dan seluruh yang terlibat dalam penelitian Tesis ini.
6. Keluarga yang terkasih, papa Yefri J. Gendolang, mama Muliana, dan adik Nola M.
Gendolang, yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan, doa, semangat, harapan, bahkan selalu mendampingi dan mengusahakan segala kebutuhan materi dalam proses belajar sampai pada penyelesaian tesis ini, sehingga tidak hanya dapat menyelesaikan tanggung jawab sebagai Mahasiswa tetapi juga dapat menjadi kebangaan keluarga tercinta dan memberikan yang terbaik untuk keluarga.
7. Seseorang yang terkasih sebagai pasangan atau pacar yang senantiasa selalu setia mendampingi mulai dari daftar masuk kuliah di UKSW sampai dalam penyelesaian tesis ini terus memberikan dukungan, doa dan semangat, sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan sangat baik.
8. Teman-teman dan sahabat terkasih, Maya, Mitha, Melki, Nefri, Ayu, Clau, Sintia, Rina, Elis, dan Angkatan MSA 2019, atas dukungan, doa, semangat, suka dan duka yang dirasakan serta kebersamaannya dalam segala proses yang sudah dilewati, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
iv
9. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan satu demi satu secara terperinci.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus senantiasa memberkati. Akhir kata, penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini, untuk itu pada kesempatan ini penulis memohon maaf jika ada tutur kata dan Tindakan penulis yang kurang berkenan di hati kita semua. Semoga usulan dalam penulisan tesis ini benar-benar bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi semua pembaca. Tuhan Yesus Kiranya Memberkati dan Menyertai kita semua.
Penulis
Nova Diah Ayu Gendolang
v
MOTTO
“Your Future is Determined by what you start today”
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
Sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
Yeremia 29:11
vi
vii ABSTRAK
Pada tesis ini bertujuan untuk mengkaji suatu bentuk resiliensi masyarakat Kristen di Tanah Bugis Watansoppeng berdasarkan peran dan praktek budaya orang Bugis yaitu, Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge yang menjadi sebuah konsep religiusitas masyarakat Bugis Kristen-Islam di Watansoppeng. Fokus penelitian adalah pada masyarakat Kristen Bugis sebagai kaum minoritas juga sebagai kelompok resiliensi dalam memiliki kemampuan menghadapi, mengatasi, beradaptasi dan mencapai suatu perubahan dari sebuah pengalaman manusia maupun peristiwa buruk yang pernah terjadi seperti ancaman beragama. Penelitian dari tesis ini menggunakan metode jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Kemudian dalam mengkaji fokus penelitian tentang Budaya Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge dan bentuk resiliensi masyarakat Kristen di Watansoppeng, maka penulis menggunakan pendekatan etnografi. Pada hasil penelitian dari tesis ini melihat bahwa masyarakat Bugis lebih dikenal dengan identitas beragama Muslim, sehingga karakteristik Keislaman yang lebih melekat di Tanah Bugis Watansoppeng, mempengaruhi kehidupan sosial, adat maupun budaya orang Bugis, termasuk budaya Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge yang adalah bagian dari sistem Panggadereng (aturan-aturan adat yang di anggap luhur). Budaya 3-S menjadi sebuah nilai yang memiliki peran penting dan sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan setiap orang Bugis termasuk umat Kristiani, sehingga budaya ini memberikan dampak positif dan cara pandang positif bagi masyarakat Kristen sebagai resilien yang beradaptasi dan mengalami perubahan. Karena itu, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa budaya 3-S merupakan suatu pencapaian bentuk resiliensi kepada masyarakat Kristen di Watansoppeng, Sulawesi Selatan.
Kata Kunci: Religiusitas, Budaya 3-S, Resiliensi, Masyarakat Kristen Bugis
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………...i
KATA PENGANTAR ………...…....ii
MOTTO ………...v
LEMBAR PENGESAHAN ………...vi
ABSTRAK ………vii
DAFTAR ISI ………viii
BAB I PENDAHULUAN ………...1
I.1. Latar Belakang ………..…....1
I.2. Rumusan Masalah ………...13
I.3. Tujuan Penelitian ………..13
I.4. Manfaat Penelitian ………..……..13
I.5. Metode Penelitian ………..14
I.6. Sistematika Penelitian………16
BAB II KAJIAN TEORI: KEBUDAYAAN DALAM KONSEP RELIGIUSITAS DAN TEORI RESILIENSI ………....…………...17
II.1. Pendahuluan ………...…………....17
II.2. Teori Religiusitas dan Kebudayaan ………..17
II.3. Teori Resiliensi ………...28
II.4. Kesimpulan ……….39
BAB III HASIL PENELITIAN: REALITAS SOSIAL MASYARAKAT BUGIS, NILAI BUDAYA “SIPAKATAU, SIPAKALEBBI, SIPAKAINGE”, DAN BENTUK RESILIENSI MASYARAKAT KRISTEN DI WATANSOPPENG ………42
III.1. Pendahuluan ………42
III.2. Profil Kabupaten Soppeng ……….42
III.3. Latar Belakang Lokasi Penelitian ……….…….45
III.4. Realitas Adat Bagi Masyarakat Bugis ………47
III.5. Budaya Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge……….58
III.6. Bentuk Resiliensi Masyarakat Kristen ………67
III.7. Kesimpulan ………75
ix BAB IV KAJIAN ANALISIS:
BUDAYA SIPAKATAU, SIPAKALEBBI, SIPAKAINGE SEBAGAI BENTUK
RESILIENSI MASYARAKAT KRISTEN DI WATANSOPPENG………...78
IV.1. Pendahuluan ……….78
IV.2. Bentuk Religiusitas Masyrakat Kristen Watansoppeng ………...78
IV.3. Bentuk Resiliensi Masyarakat Kristen di Watansoppeng ………80
IV.4. Peran Budaya 3-S Dari Bentuk Resiliensi Masyarakat Kristen di Watansoppeng ………...94
IV.5. Kesimpulan ………...99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………...……….101
V.1. Kesimpulan ……….………...101
V.2. Saran ………102
DAFTAR REFERENSI ………..104