• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang valid atau kaidah-kaidah ilmiah, seperti empiris, obyektif, terukir,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang valid atau kaidah-kaidah ilmiah, seperti empiris, obyektif, terukir,"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

44 A. Metode dan Jenis Pnelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh filsafat positivisme yaitu ilmu yang valid atau kaidah-kaidah ilmiah, seperti empiris, obyektif, terukir,

rasional dan sistematis.1 Metode ini disebut kuantitatif karena data

penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif bisa dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan

hubungan antar variabel.2

Jenis metode penelitian ini adalah Kausal. Kausal yaitu Penelitian hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen. Tujuan dari penelitian ini adalah unutk melihat seberapa jauh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam penelitian ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing variabel idependen yaitu : Kualitas

produk (X1), Harga (X2), terhadap variabel dependen yaitu : Kepuasan

konsumen (Y) dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH.

1

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 7.

2

(2)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Lubuk Lintak yaitu Pelanggan toko HNH. Alasan penelitian ini mengambil lokasi ini dikarenakan toko HNH merupakan toko yang dekat dengan kampus UIN Imam Bonjol Padang. HNH mayoritas pelanggannya adalah mahasiswa/i UIN Imam Bonjol Padang, sehingga hal ini memudahkan peneliti untuk mendapatkan sampel penelitian.

Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Maret 2017 sampai selesai.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian.3 Populasi dapat juga didefenisikan sebagai keseluruhan unit

atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Jadi dalam penelitian ini yang penulis jadikan sebagai populasi adalah pelanggan HNH yang menggunakan deterjen Rinso.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi, yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Populasi dapat juga didefenisikan sebagai anggota populasi yang

3

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif : Analisi isi dan analisis data sekunder, (Depok : PT. Rajagrafindo Persada, 2010), hlm. 76.

(3)

dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat

mewakili populasi.4

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan metode kebetulan atau Acidental sampling yang merupakan

sampel non probability. Acidental sampling merupakan teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang

orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.5

Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui karena banyak nya mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang yang berbelanja di HNH. Dengan

demikian digunakan teknik Corhran untuk menentukan jumlah sampel.

n = Z

2

. pq

e

2 Dimana :

n = Jumlah sampel

Z = Nilai pada kurva normal (1 - α = 95 %, 1,96 oleh peneliti)

p = Proporsi estimasi dari kejadian pada populasi (0,5)

q = 1 – q (1 – 0,5) = 0,5

e = Standar deviasi / keakuratan (10 %)

4

Ibid., hlm. 77.

5

(4)

Dengan dasar tersebut maka dapat diambil sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini agar data yang didapatkan valid adalah sebesar

n = (1,962) (0,5) (0,5)

(0.102) = 96,04 = 96 Sampel

Agar memudahkan peneliti untuk mengolah data, maka sampel dibulatkan menjadi 100 sampel atau responden.

D. Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasinal pada penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (variabel bebas)

a. Kualitas produk (X.1) adalah totalitas fitur dan karakteristik

produk dan jasa yang bergantung kepada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.6 Kualitas

produk sebagai tolak ukur atau penentu dalam memuaskan konsumen dalam pemakaian produk yang dihasilkan perusahaan.

b. Harga (X.2) adalah jumlah uang (satuan moneter) atau aspek lain

(non-moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang

diperlukan untuk mendapatkan suatu produk.7 Harga dijadikan

patokan untuk mendapatkan produk-produk yang beredar dipasaran.

6

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Jilid 1, (Jakarta : Erlangga, 2009), hlm. 143.

7

Fandy Tjiptono, et al, Pemasaran Strategik, (Yogyakarta : CV ANDI Offeset, 2008), hlm. 465.

(5)

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

a. Kepuasan konsumen (Y) adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang timbul karena membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan jasa serta

kesesuaian dengan harapannya.8

E. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian adalah sesuatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuisioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert adalah suatu

skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang subjek, objek atau kejadian tertentu.

Pertanyaan yang disajikan dalam kousioner ini adalah pertanyaan tertutup, yaitu model pertanyaan tersebut disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat dan pilihannya. Alat ukur ini digunakan dengan lima alternatif jawaban dan setiap jawaban diberi poin.

Tabel 3.1 Daftar skor jawaban Skala Likert berdasarkan sifatnya NO

Alternatif Jawaban Sifat Pernyataan Positif Negatif 1 Sangat Setuju (SS) 5 1 2 Setuju (S) 4 2 8

(6)

3

Kurang Setuju (KS) 3 3

4

Tidak Setuju (TS) 2 4

5

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Untuk memperoleh instrumen yang baik maka perlu disusun kisi-kisi intrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kisi-kisi Intrumen Penelitiaan.

NO Variabel Indikator Alat Ukur

1 Kualitas produk

(X.1)

a. Performance (kinerja) b. Durability (daya tahan dan

keawetan)

c. Reliability (kehandalan) d. Feature (fitur produk) e. Conformance (kesesuian) f. Design (desain) Skala Likert 2 Harga (X.2) a. Persepsi harga b. Prosedural harga c. Kewajaran harga Skala Likert 3 Kepuasan konsumen (Y) a. Konfirmasi harapan

b. Minat pembelian ulang

c. Kesediaan untuk

merekomendasi

(7)

F. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan faktor yang penting untuk menunjang suatu penelitian. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber pertama baik dari individu atau kelompok, seperti hasil wawancara atau hasil kousioner. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data primer dapat dilakukan dengan menyebaran kousioner langsung kepada mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang yang menjadi pelanggan HNH dan yang pernah membeli produk deterjen rinso.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung diberikan responden kepada pengumpul data, seperti lewat dokumen atau lewat orang lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data pemilik HNH, seperti data penjualan produk rinso dan harga produk rionso dan lainya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu yang diberikan kepada sekelompok individu dengan

(8)

maksud untuk memperoleh data.9 Dalam penelitian ini, kuesioner akan diberikan kepada responden dalam bentuk pertanyaan dan dengan sistem tertutup, yaitu responden akan memilih salah satu dari alternatif jawaban yang diberikan.

2. Dokumentasi

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi melalui internet dan studi kepustakaan. Dokumentasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan penulis. Data tersebut diperoleh dalam bentuk buku, jurnal dan berbagai literature dari internet.

H. Uji Coba Pnelitian

Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua macam pengujian, yaitu :

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji ananalisis yang bertujuan untuk melihat seberapa kuat variabel-variabel yang diukur dengan variabel lain. Validitas mengambarkan bahwa pernyataan yang digunakan mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur (valid). Dari proses analisis dengan

korelasi product moment, maka instrumen dinyatakan valid jika nilai

corrected item correlation (r) lebih besar dari 0,3610.10 Untuk menguji

9

Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Gabungan, (Jakarta : Kencana, 2014), hlm. 199

10

Idris, Aplikasi Model Data Kuantitatif Dengan Program SPSS, (Padang : Universitas Negeri Padang, 2012), hlm. 8

(9)

validitas instrumen digunakan rumus korelasi product momont sebagai berikut :11

r = nƩXY – (ƩX)(ƩY)

√{nƩX2 – (ƩX)2}{nƩY2- (ƩY)2}

Dimana :

r = Koefisien korelasi suatu item dengan nilai item total

ƩX = Jumlah skor setiap item

ƩX2

= Jumlah kuadrat skor item

ƩY = Jumlah skor seluruh item

ƩY2

= Jumlah kuadrat skor seluruh item ƩXY = Jumlah hasil kali skor seluruh item

N = Jumlah responsen

Kriteria pengujiannya adalah jika rh ≥ rtabel berarti valid, sebaliknya

jika rh ˂ rtabelberarti tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam penggunannya. Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, atau jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu.

11

Syopian Siregar, Stasistik Deskriptip Untuk Penelitian, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hlm. 121.

(10)

Uji ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuian antara sesuatu yang dikur dengan alat pengukuran yang dipakai. Sedangkan untuk mengukur koefisien keandalan (reliability) kusioner

digunakan rumus Croanbach alpa, yaitu :12

𝑟𝑡𝑡 = 𝑘 𝑘 − 1 1 − Ʃ𝜎𝑏2 𝜎12 Dimana : rtt = Koefesien reliabilitas

k = Banyak butir pertanyaan atau banyaknya jumlah item

Ʃσb2 = Jumlah varians skor item

σ 12 = Varians skor total

Tingkat reliabilitas dengan metode Cronbach Alpha diukur bersdarkan

skala alpha 0 (nol) sampai 1 (satu). Adapun kriteria pengujian reliabilitas adalah jika rtt ≥ rtabel berarti reliable, sebaliknya jika rtt˂rtabel berarti tidak

reliable. rtabel mengacu tabel r untuk uji satu arah.

12

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 196

(11)

I. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dugunakan dalam menginterprestasikan data-data temuan dari hasil penelitian guna menjawab pertanyaan yang ada adalah sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak biasa. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Adapun pembagian dari asumsi klasik yaitu :

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data variabel

independen dan data variabel dependen adalah normal. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau

mendekati normal.13 Normal atau tidaknya distribusi sebuah data

dapat dilihat dengan menggunakan Uji One Simple Kolmogorov

Smirnov. Distribusi data yang dikatakan normal jika nilai signifikansi ˃ 0,05.

2) Uji Multikolinearitas

Analisis ini dapat menggunakan SPSS, berguna untuk melihat apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara

13

Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarja : Andi, 2011), hlm. 75

(12)

variabel independen dengan variaberl dependen. Asumsi multikolinearitas menyatakan adanya bahwa variabel independen harus bebas dari segala multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat

toleransi variabel dan Variance Inflation Faktor (VIF) dengan

membandingkan sebagai berikut :

a) VIF ˂ 5, maka tidak terdapat multikolinearitas

b) VIF ˃ 5, maka variabel tersebut mempunyai

multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

3) Uji Heterokedastisitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan lain. Jika suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Dalam uji ini, apabila hasilnya Sig ˃ 0,05, maka tidak terdapat gejala heterokedastisitas, model yang baik adalah tidak terjadinya heterokedastisitas

2. Analisis Korelasi

Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta untuk menjawab rumusan masalah. Pada penelitian ini digunakan analisi korelasi. Uji koefisien korelasi dimaksudkan untuk melihat derajat dari dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel yaitu kualitas produk (X.1),

(13)

harga (X.2) dengan variabel kepuasan konsumen (Y). Pada penelitian ini

penulis menggunakan teknik person product momen correlation,

alasannya karena data yang diperoleh berupa data interval yang diperoleh

dari instrument dengan menggunakan jenis skala likert.

Ukuran yang dipakai untuk mengethaui kuat atau tidaknya hubungan X dan Y disebut koefisien korelasi ( r ) nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 ≤ r ≤ 1), artinya jika :

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat 1,

hubungan sangat kuat dan positif.

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekat -1,

hubungan sangat kuat dan negatif.

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien atau memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien sebagai berikut :

Tabel. 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.000 – 0.199 Sangat rendah 0.200 – 0.3999 Rendah 0.4000 – 0.5999 Sedang 0.600 – 0.799 Kuat 0.800 – 1.000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono

(14)

3. Uji Determinasi (R square )

Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dimana nilai koefisien determinasi adalah antara nol

dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas

dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas koefisien Determinasi

(R2) mempunyai suatu besaran yang digunakan untuk mengukur garis

kebaikan (goodness of fit) secara vertikal, untuk proporsi atau persentase

total variabel dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi, dirumuskan sebagai berikut : R2 = 1- (Ʃ (Ŷ-Y)2 / Ʃ (Y-Y)2) Keterangan : R2 = Koefisien determinasi Y = Y hasil observasi Ŷ = Hasil regresi Ʃ = Y rata-rata

Gambar

Tabel 3.1 Daftar skor jawaban Skala Likert berdasarkan sifatnya  NO
Tabel 3.2 Kisi-kisi Intrumen Penelitiaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Analisis deskriptif variable lingkungan kerja berdasarkan pada delapan pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa berpengaruhnya variabel lingkungan kerja, Dari

(c) Dengan menggunakan kaedah statistik yang sesuai, tunjukkan pertalian di antara kandungan minyak di dalam sedimen dengan yang terdapat di usus ikan dalam bentuk suatu

(1) Manfaat jaminan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) diberikan pada fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang memenuhi syarat dan

Artinya, kayu albasia saat ini bisa dikatakan telah melewati titik balik kritisnya setelah terpuruk sekian lama. Sebelumnya, kayu albasia yang populer di masyarakat dengan

Sejalan dengan Penelitian Steven, penelitian yang dilakukan oleh Raharjo (2012), yang berjudul Pengaruh Konflik Kepentingan Dalam Penerbitan Hutang Dan Kebijakan

Dari hasil simulasi Plaxis pemodelan lereng dengan kemiringan sudut 60 ⁰ menggunakan perkuatan Geocell yang menujukkan angka keamanan (safety factor) dapat dilihat pada

Berdasarkan hasil penelitian dari sistem gabungan angin dan surya dapat disimpulkan bahwa: Daya tertinggi yang dihasilkan Turbin Angin 300 watt sebesar 245.1 W, dan data