i
MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)
KABUPATEN BANYUWANGI
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf
Oleh:
SYAHRUL ARDIYANTO NIM. E20184001
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JANUARI 2023
ii
MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)
KABUPATEN BANYUWANGI
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf
Oleh:
SYAHRUL ARDIYANTO NIM. E20184001
Disetujui oleh Pembimbing
Dr. Moch. Chotib, S.Ag., M.M NIP. 19710727 200212 1 003
iii
MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)
KABUPATEN BANYUWANGI
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam
Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf Hari : Senin
Tanggal : 2 Januari 2023 Tim penguji
Ketua Sekertaris
Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I NIP: 198209222009011009
Ayyu Ainin Mustafidah, M.E NIP: 199107152019032013
Anggota :
1. Dr. Abdul Rohim, S.Ag., M.E.I ( ) 2. Dr. Moch. Chotib, S.Ag., M.M ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si.
NIP. 196808072000031001
iv MOTTO
“ sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha
Bijaksana”. (QS. At-Taubah: 60)1
1 Al-Qur’an dan Terjemah, 09:60
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap segala puji bagi Allah SWT dan atas dukungan dan do’a orang-orang tercinta, berawal dari sebuah perjuangan Panjang yang tidak mudah, kemudian melangkah dengan perjuangan, kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan kemudian diakhiri dengan ucapan dan rasa syukur yang sedalam dalamnya akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan rasa syukur dan bahagia saya haturkan terima kasih:
1. Kedua orang tua tersayang, ayahanda saya Abd. Majid dan ibunda saya Sumani, yang selalu sabar memberikan dukungan, menyayangi dengan sepenuh hati, dan selalu mendoakan setiap langkah perjuangan saya. Semua pengorbanan beliau tidak bias saya balas dengan apapun.
2. Kakak saya Syafaatul Nur Jannah, S.E. yang selalu mendukung dan memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi.
3. Adik saya Ainisa Della Sabrina yang selalu mendukung dan memberikan semangat motivasi dalam menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Dr. H. Muhith S.Ag,. M.Pd. yang selalu membimbing penulis, memberikan dorongan motivasi dan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulilla hirobbil alamin segala puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak. Aminn.
Dengan selesainya penulisan skripsi yang berjudul “Manajemen pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi” disusun untuk memenuhi persyaratan Sarjana Strata-1 (S-1) Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi penulis menyadari bahwa jauh dari kata sempurna. Pada penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan baik berupa materi maupun non materi dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat. Ucapan terima kasih sedalam dalamnya untuk kedua orang tua saya tercinta, Ayah Abd. Majid dan Ibu Sumani yang telah memberikan kasih sayang yang sangat tulus dan do’a yang hijabah kepada penulis.
Penulis juga menyadari tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak skripsi ini mungkin tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis patut penyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada:
vii
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM, selaku Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah menerima penulis sebagai Mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, SE., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah melancarkan proses persetujuan dalam skripsi ini.
3. Ibu Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I, M.E.I. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam.
4. Bapak Dr. Fauzan, M.Pd,. Koordinator Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf yang telah memberikan kemudahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Dr. Moch. Chotib S.Ag,. M.M. selaku dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih selalu membimbing dengan penuh kesabaran, ketulusan dari awal hingga akhir dan menyetujui skripsi ini untuk disidangkan.
6. Ibu Dr. Nurul Widyawati, I.R, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Penasihat Akademik yang selalu memberi masukan, saran serta nasihat kepada saya selaku mahasiswa yang dibimbingnya.
7. Bapak dan Ibu Dosen FEBI UIN KHAS Jember yang telah membekali ilmu serta pengetahuan serta semua staf dan karyawan FEBI UIN KHAS Jember terima kasih atas pelayanan yang telah diberikan.
8. Bapak Lukman Hakim selaku Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi yang telah membantu penulis
viii dalam pelaksanaan penelitian skripsi.
9. Bapak Anton Nisban Febriyanto selaku Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi yang telah memberi izin dan membantu kelancaran penelitian ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu, memberikan dukungan baik moral maupun material sehingga terselesaikan skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikan, bantuan serta partisipasi mereka mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan keilmuan bagi para pembaca semua pihak.
Jember, 18 Oktober 2022 Penulis
Syahrul Ardiyanto E20184001
ix
ABSTRAK
Syahrul Ardiyanto, Dr. Moch. Chotib, S.Ag., M.M. 2022: Manajemen Pendistribusian Dana Zakat Produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.
BAZNAS bertujuan meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Pendistribusian zakat secara produktif yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Banyuwangi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan. Oleh karena itu diperlukan manajemen pendistribusian zakat produktif agar tepat sasaran, amanah, dan efektif.
Fokus penelitian ini: 1) Bagaimana perencanaan pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi? 2) Bagaimana pengorganisasian pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi.? 3) Bagaimana pelaksanaan pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi? 4) Bagaimana monitoring dan evaluasi pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi?
Tujuan penelitian ini: 1) mendeskripsikan perencanaan pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi. 2) mendeskripsikan pengorganisasian pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi 3) mendeskripsikan pelaksanaan pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi 4) mendeskripsikan monitoring dan evaluasi pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis studi kasus, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan kualitatif interaktif model Miles, Huberman dan Saldana. Keabsahan data diuji dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Kesimpulan: 1) Perencanaan pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi terdiri dari rapat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT), survei dan assessment, Rapat terkait data mustahik. 2) Pengorganisasian pendistribusian dana zakat produktif di BAZNAS membentuk tim yaitu yang terdiri dari BAZNAS, UPZ didampingi dengan pemerintahan kecamatan dan desa 3) Tim distribusi terjun langsung ke lokasi mustahik, melaksanakan tiga tahapan pendistribusian, melakukan pelatihan dan sosialisasi terkait zakat produktif. 3) Monitoring dan evaluasi pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi melakukan monitoring oleh juru pungut, melakukan kegiatan evaluasi di setelah tahap pendistribusian, melakukan pengecekan buku angsuran mustahik.
Kata Kunci : Manajemen Pendistribusian, Zakat Produktif
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PENGESAHAN PENGUJI iii
MOTTO vi
PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Konteks penelitian 1
B. Fokus Penelitian 7
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 8
E. Definisi Istilah 9
F. Sistematika Pembahasan 10
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN 12
A. Penelitian Terdahulu 12
B. Kajian Teori 23
1. Manajemen 23
xi
2. Zakat 27
3. Pendistribusian Zakat 30
4. Pengelolaan Zakat Berdasarkan UU No.23 Tahun 2011 31
BAB III METODE PENELITIAN 35
A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 35
B. Lokasi Penelitian 36
C. Subjek Penelitian 36
D. Kehadiran Peneliti 37
E. Sumber Data 38
F. Teknik Pengumpulan Data 38
G. Analisis Data 42
H. Keabsahan Data 45
I. Tahapan-Tahapan Penelitian 46
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA 47
A. Gambaran Objek Penelitian 47
B. Penyajian Data dan Analisis Data 54
C. Pembahasan Temuan 70
BAB V PENUTUP 75
A. Kesimpulan 75
B. Saran-Saran 76
xii
DAFTAR TABEL
1.1 Garis Kemiskinan, Jumla, Presentase Penduduk Miskin 2 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan 2
2.1 Mapping Penelitian Terdahulu 19
4.1 Struktur Organisasi 52
4.2 Temuan Hasil Penelitian 69
xiii
DARTAR GAMBAR
3.1 Komponen-komponen analisis data model interaktif 45 4.1 Penyusunan rencana kerja anggaran tahunan 56 4.2 Rapat Komisioner dan staf BAZNAS Kabupaten Banyuwangi 59
4.3 Pendistribusian dana zakat produktif 60
4.4 Pendistribusian dana zakat produktif dan sosialisasi 63
4.5 Pelatihan dan sosialisasi 64
4.6 Rapat Evaluasi 69
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Penelitian
Masalah manusia sangat kompleks, dengan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan yang terjadi di sebagian besar penduduk Indonesia, yang mayoritas Muslim. Kemiskinan tetap menjadi masalah terbesar Indonesia. Sementara itu, pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lambat.1 Apalagi sekarang kita berada di era adanya penyakit Covid-19 yang awal muncul di Indonesia pada awal tahun 2020. Membuat perekonomian bangsa Indonesia mengalami penurunan drastis khususnya di Kabupaten Banyuwangi.
Pembangunan masyarakat miskin di Kabupaten Banyuwangi dalam jenjang waktu dua tahun akhir ini, pada tshun 2020 yang merupakan awal adanya covid 19 sampai tahun 2021, presentase jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan sebesar , yang awalnya presentase kemiskinan di Banyuwangi pada 2020 sebesar 8.06% di tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 8.07%. secara mutlak, jumlah penduduk miskin di kabupaten Banyuwangi yang awalnya dengan jumlah 130.37 ribu jiwa di tahun 2020, mengalami kenaikan menjadi 130.93 ribu jiwa di tahun 2021.2
1 Agus Alkahfi, “Peran Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Sumatera Selatan Dalam Penghimpunan dan Pendistribusian Dana Zakat Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kurang Mampu di kota Palembang, (Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2018), 1
2 BPS, Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2022, Badan Pusat Statistik kabupaten Banyuwangi 2022, 146
1
Dari tahun 2020 hingga 2021, garis kemiskinan di Banyuwangi akan meningkat sebesar Rp13.405 per orang per bulan. Di mana tahun 2020 jumlah garis kemiskinan sejumlah Rp.373.679,- Biaya bulanan per orang pada tahun 2021 adalah Rp 387.084. Indeks kedalaman kemiskinan meningkat 0,02 poin dari 1,30 pada 2020 menjadi 1,32 pada 2021. Di sisi lain, indeks kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi mengalami penurunan sebesar 0,02 poin. yang di mana tahun 2020 sebesar 0,30 pada tahun 2021 turun menjadi 0,28.3
Tabel 1.1
Garis kemiskinan, jumlah, presentase penduduk miskin di kabupaten Banyuwangi, 2013-2021
Tahun Garis kemiskinan
(rupiah/kapita/perbulan)
Jumlah penduduk miskin (ribu)
Presentasi penduduk miskin
(1) (2) (3) (4)
2013 276.648 157,20 9,61
2014 285.004 144,70 9,29
2015 295.185 146,00 9,17
2016 331.722 140,45 8,79
2017 319.236 138,54 8,64
2018 339.891 125,50 7,80
2019 353.873 121,37 7,52
2020 373.679 130,37 8,06
2021 387.084 130,93 8,07
Sumber : https://banyuwangikab.bps.go.id/publikasi.html Tabel 1.2
Indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan di kabupaten Banyuwangi, 2013-2021
Tahun Indeks kedalaman kemiskinan Indeks keparahan kemiskinan
(1) (2) (3)
2013 1,55 0,37
2014 1,27 0,25
2015 1,02 0,20
2016 1,41 0,34
2017 1,15 0,24
3 Katalog, Kabupaten Banyuwangi dalam Angka, Badan Pusat Statistik kabupaten Banyuwangi 2022, 147.
2018 2,40 0,35
2019 1,29 0,34
2020 1,30 0,30
2021 1,32 0,28
Sumber : https://banyuwangikab.bps.go.id/publikasi.html
Islam sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat dengan adanya aturan mengenai kewajiban menunaikan rukun Islam yang keempat, zakat, yang merupakan salah satu rukun sosial ekonomi dari rukun Islam yang lima. Zakat sangat erat kaitannya dengan persoalan di bidang moral, sosial dan ekonomi. Di ranah moral, Zakat melemahkan keserakahan dan keserakahan orang kaya. Di bidang sosial, Zakat berfungsi sebagai alat unik yang diberikan oleh Islam untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan dengan menyadarkan orang- orang kaya akan tanggung jawab sosial mereka. Secara ekonomi, Zakat mencegah penumpukan kekayaan yang berlebihan di tangan beberapa orang.4
Dalam perkembangannya, Zakat dikendalikan oleh suatu lembaga atau Badan Amir Zakat. Zakat yang dikumpulkan oleh Himpunan Pengelola Zakat segera disalurkan kepada Mustahik sesuai dengan prioritas yang telah disusun dalam program kerja. Rekomendasi penyaluran zakat mustahiq harus sesuai. Sebagaimana firman Allah SWT.5
4 Handri Susilowati, “Pelaksanaan Pendistribusian Zakat di BAZNAS Sumsel”, (Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2018), 1
5 Ibid
Artinya : Padahal zakat digunakan oleh orang fakir, fakir, pemelihara zakat, mu'arrah yang tenteram hatinya, para hamba (yang merdeka), orang-orang yang terlilit hutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang-orang yang berutang. berjalanlah di jalan Allah, hanya untuk orang-orang yang Sebagai perintah yang diamanatkan oleh Tuhan, jalan adalah jalan dan Tuhan adalah mahatahu dan mahakuasa.6 (Q.S. At-Taubah: 60)
Dalam uraian ayat di atas, ada delapan golongan penerima zakat untuk disalurkan. Dari delapan kelompok tersebut, hak-hak mereka diperoleh menurut hukum Islam. Pada hal tersebut kemudian ditegaskan oleh kekuatan hukum berupa undang undang tentang pengelolahan zakat.
Indonesia dengan penduduk yang mayoritas beragama islam, berpotensi dalam memajukan kesejahteraan penduduknya melalui zakat.
Untuk meoptimalkan potensi zakat pemerintah Indonesia mengeluarkan UU Nomor 23 Tahun 2011 membahas tentang Pengelolahan Zakat dengan tujuan untuk mengoptimalkan afisiensi dan efektifitas reparasi dalam manajemen zakat beserta menaikkan zakat dalam pemanfaatannya untuk pemberdayaan umat dan kesejahteraan masyarakat.7
6 Al-Qur’an dan Terjemah, 09:60
7 Moch. Chotib, Manajemen Zakat Tinjauan Kritis Dalam Mewujudkan Good Zakat Governence (Jember: Media CiptaPratama, 2018), 4
Di dalam UU Nomor. 23 tahun 2011 menyebutkan bahwasannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemelihara dana zakat, Badan Amir Zakat Nasional dalam pelaksanaannya menyelenggarakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pendistribusian dan pengesahan zakat, serta pelaporan evaluasi dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan zakat.8
Agar lebih terfokuskan dalam penelitian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi dipilih oleh penulis sebagai subyek penelitian dengan alasan Badan Amil Zakat Nasioanal (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi merupakan badan resmi pengelolahan zakat yang ada di Banyuwangi yang eksistensinya diatur berdasar UU Republik Indonesia No. 23 tahun 2011 diresmikan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 Tahun 2014 tentang pelaksanaan pengelolahan zakat.9
BAZNAS Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu badan pengelola zakat mitra pemerintah yang profesional, kredibel, akuntabel dan dipercaya oleh Muzakki dan para sahabat fakir miskin. di Kabupaten Banyuwangi.10 Yang pendistribusiannya dilakukan melalui beberapa program yaitu, Banyuwangi Peduli dengan memberikan duafa/ fakir miskin, yatim piatu, korban bencana, renovasi rumah, banyuwangi sehat bantuan biaya pengobatan, khitanan bagi fakir miskin, siswa miskin
8 Undang-Undang RI No.23 Tahun 2011 “Pengelolahan Zakat” (Jakarta : Departemen Agama Republik Indonesia, 2011), 5
9 Laporan tahunan BAZNAS Banyuwangi tahun 2020
10 Dokumen, website visi misi BAZNAS Banyuwangi, diakses pada 30 november 2021, www.baznasbanyuwangi.id
dengan nilai sangat baik SMP, SMA dan S1 memberikan pendidikan, bantuan keperawatan dan beasiswa untuk Banyuwangi Pintar, Takwa dengan mendukung kegiatan Banyuwangi dan studi agama, membangun masjid di lingkungan miskin, dan memberikan bantuan modal usaha bergulir Kemakmuran Banyuwangi, pelatihan kejuruan.11
Menurut observasi awal yang dilakukan peneliti terhadap penyaluran zakat di Badan Amir Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi, pelaksanaan penyaluran Badan Amir Zakat Nasional Kabupaten Banyuwangi mengadopsi dua model yaitu distribusi konsumsi dan distribusi produktif.12 Agar lebih terfokus dalm penelitian ini penulis memfokuskan pada model pendistribusian zakat produktif. Untuk pendistribusian produktif pihak BAZNAS memberikan modal usaha untuk para mustahiq agar mereka dapat berkembang. termasuk dalam program Banyuwangi Makmur, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Banyuwangi.13
Pasca meninjau kegiatan pendistribusian yang dilakukan BAZNAS kabupaten Banyuwangi kedapatan problem kurangnya pertanggung jawaban dari mustahiq dalam mengangsur dana yang telah diberikan oleh BAZNAS. sifatnya lebih berperan sebagai pusat yang berhak memutuskan dan sebagai pengelola dan Peran UPZ Kecamatan berperan sebagai pelaksana, peran UPZ Kecamatan ini sangat penting dalam suksesnya
11 Observasi di BAZNAS, 25 Juli 2021
12 Observasi di BAZNAS, 25 Juli 2021
13 Observasi, di BAZNAS, 20 Juli 2021
pendistribusian zakat.14 Kedudukan BAZNAS dalam mengontrol langsung ke lokasi meninjau perkembangan usaha mustahik perlu dilakukan.15
Dana zakat yang akan disalurkan secara produktif oleh karena itu harus ditangani oleh lembaga yang dapat memberikan pembinaan, dukungan dan pengawasan (P2M) kepada mustahik yang melakukan kegiatan usaha agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar. Samapai saat ini Penyaluran Dana Zakat Produktif yang Dilakukan Badan Amil Zakat Nasional Kab.Banyuwangi bisa dikatakan sangat baik. Terdapat kegiatan pembinaan usaha, pembinaan rohani dan spiritual, tujuannya supaya kualitas keimanan dan perilaku usaha ekonominya tetap sejalan dengan prinsip-prinsip muamalat dalam Islam.16
Organisasi membutuhkan kontrol yang baik agar pendistribusian zakat nantinya dapat dilakukan secara tepat sasaran dan sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, peneliti mempresentasikan masalah penelitiannya dan pada pembahasan selanjutnya juga membahas gambaran penyaluran dana zakat produktif di Badan Amir Zakat Nasional Banyuwangi.
14 Dewi Santi, S.M., wawancara, Banyuwangi, 04 April 2022
15 Observasi, BAZNAS, 27- 26 Juli 2021
16 Handri Susilowati, “Pelaksanaan Pendistribusian Zakat di BAZNAS Sumsel”, (Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2018), 6
Tabel 1.3
Pendistribusian dana zakat produktif oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi17
Tahun
Sesuai
RKAT Pendistribusian dana zakat
produktif
Yang belum
terdistribusikan Pengumoulan zakat
2020 Rp.
375.000.000 Rp. 92.750.000 Rp. 282. 250.000 Rp.
1.272.925.304
2021 Rp.
800.000.000 Rp. 150.950.000 Rp. 648.000.000 Rp.
2.535.810.008 Sumber : Tazakka Diolah oleh peneliti 2022
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2020 dana zakat produktif yang didistribusikan melalui program Banyuwangi Makmur yaitu sebesar Rp. 92.750.000, dari rencara awal yang disusun dalan RKAT Rp. 375.000.000 dan sedangkan pendistribusian dana zakat produktif pada tahun 2021 sebesar Rp. 150.950.000, dari rencana awal yang disusun dalam RKAT sejumlah Rp. 800.000.000. Dengan adanya penurunan terhadap jumlah pendistribusian dana zakat produktif yang tidak sesuai dengan rencana awal pada RKAT ini kaitannya dengan kondisi alam/lapangan yang membuat pendistribusian dana zakat produktif melalui program Banyuwangi Makmur dari tahun 2020 sampai tahun 2021 belum terdistribusikan secara maksimal. Hal ini akan berkaitan dengan manajemen pendistribusian dana zakat produktif yang dilakukan oleh pihak BAZNAS Kota Banyuwangi.
17 Tazakka, 3 Januari 2023, 49
Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Manajemen Penyaluran Dana Zakat Produktif di Badan Amir Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian di atas, fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi?
2. Bagaimana pengorganisasian pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana pelaksanaan pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi?
4. Bagaimana monitoring dan evaluasi pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan perencanaan pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.
2. Mendeskripsikan pengorganisasian pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.
3. Mendeskripsikan pelaksanaan pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi
4. Mendeskripsikan monitoring dan evaluasi pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Teoritis
a. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi acuan untuk mengaplikasikan teori yang dipelajari dalam perkuliahan dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada di masyarakat.
b. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan dan pengetahuan untuk penelitian lebih lanjut tentang berbagai masalah Zakat.
2. Praktis
a. Bagi akademis hasil penelitian ini dapat menambah pustaka yang ada di Perpustakaan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan informasi dalam dunia pendidikan, dan dapat dijadikan acuan literatur bagi peneliti selanjutnya
b. Bagi BAZNAS sendiri diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar acuan pengembangan dan inovasi continue dalam
menyelenggarakan pendistribusian dana zakat produktif di kabupaten Banyuwangi.
E. Definisi Istilah
Judul yang dibahas dalam proposal skripsi ini adalah “Manajemen Pendistribusian Dana Zakat Produktif Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi”. Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap kata-kata yang digunakan dalam skripsi ini, maka penulis terlebih dahulu mengemukakan beberapa definisi istilah yang berkaitan dengan judul tersebut, yaitu:
1. Zakat Produktif
Zakat produktif adalah dana zakat yang diberikan kepada para mustahik tidak untuk dihabiskan melainkan dikembangkan dan digunakan untuk membantu usaha mustahik, sehingga dari berkembangnya usaha tersebut, mustahik dapat mencukupi kebutuhannya secara berkelanjutan.
2. Distribusi Zakat Produktif
Distribusi zakat produktif adalah kegiatan penyaluran zakat kepada fakir miskin berupa modal usaha dengan harapan dijadikan modal usaha mustahik usaha guna memperbaiki perekonomian keluarga secara terus menerus.
3. Manajemen Distribusi Zakat Produktif
Manajemen pendistribusian zakat produktif adalah proses pengolahan dana zakat produktif, dana zakat yang membuat para
mustahiq menghasilkan sesuatu yang berkelanjutan dengan harta zakat yang diterima seperti bantuan zakat berupa modal usaha UMKM.
Manajemen ini mulai dari perencanaan sampai pada controlling kegiatan.
Berdasarkan uraian definisi istilah tersebut, yang dimaksud dengan judul manajemen pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi adalah penerapan penyaluran dana zakat produktif terkait perencanaan, pelaksanaan dan monitoring, evaluasi pendistribusian dana zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Banyuwangi.
F. Sistematika Pembahasan
Bab pertama pendahuluan, pada bagian bab ini berisi tentang uraian tentang konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.
Bab kedua kajian kepustakaan, pada bab ini berisi pemaparan penelitian terdahulu dan kajian teori.
Bab ketiga metode penelitian, pada bab ini berisi tentang uraian pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, tahapan-tahapan penelitian.
Bab keempat penyajian data, pada bab ini berisi tentang uraian tentang gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis data, pembahasan temuan.
Bab kelima penutup, pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
Selanjutnya skripsi ini diakhiri dengan daftar pustaka, surat pernyataan keaslian tulisan, lampiran-lampiran
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
Kegiatan awal dalam melaksanakan proses penelitian perlu mengkaji hasil penelitian terdahulu. Supaya mengetahui persamaan dan perbedaan dalam lingkup penelitian. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang membahas kajian zakat dan kelembagaannya:
Pertama, Skripsi Agus Al-Kahfi pada tahun 2018. Dengan judul
“Peran Badan Amil Zakat Nasional Provinsi sumatera selatan dalam Penghimpunan dan Pendistribusian dana Zakat sebagai upaya meningkatkat kesejahteraan masyarakat kurang mampu di kota palembang.” UIN Raden fatah Palembang. Dalam skripsi ini mengulas tentang penghimpunan dan pendistribusian zakat yang ada di badan amil zakat nasional provinsi sumatera selatan. dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah BAZNAS provinsi Sumatra selatan dalam proses penghimpunannya yakni menggunakan dua acara yakni dengan membayar ke kantor dan muzakki datang ke amil setelah terjadi kesepahaman dengan membuka rekening yang mudah didapat di Sumatra selatan. Dan untuk pendistribusian nya BAZNAS Sumatra selatan dengan memiliki program keunggulan yaitu Sumsel Cerdas, Sumsel Peduli, Sumsel Sehat, Sumsel Taqwa, Sumsel Makmur. Persamaan penelitian sama-sama membahas tentang
14
Pendistribusian dana Zakat dengan upaya mensejahterakan masyarakat kurang mampu dengan menggunakan program-program kerja unggulan masing-masing. Perbedaan fokus penelitian peneliti membahas pendistribusian zakat produktif dan konsumtif.18
Kedua, Skripsi Handri Susilowati pada tahun 2018. Dengan Judul
“Pelaksanaan Pendistribusian Zakat di BAZNAS Sumsel.” UIN Raden Fatah Palembang. Dalam skripsi ini membahas tentang pelaksanaan pendistribusian dana zakat di BAZNAS Sumatera Selatan. dan faktor penghambat dan pendukung pendistribusian zakat di BAZNAS Sumsel.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini dapat disusun kesimpulan (1) proses implementasi pendistribusian di BAZNAS Sumsel sinkron dengan syariat Islam dan undang undang yang ada di Indonesia, dalam pengimplementasiannya terdapat aspek yang ada di dalamnya yaitu: penugasan, koordinasi, motivasi, pengarahan. (2) faktor yang dapat menghambat pelaksanaan pendistribusian di BAZNAS Sumsel yaitu, orang yang kurang ada rasa tanggung jawab dan tidak adanya pendampingan bagi mustahiq yang telah menerima zakat. faktor pendukung pelaksanaan pendistribusian di BAZNAS Sumsel yaitu, modal dan amanah penerima zakat. Persamaan dalam penelitian ini membahas mengenai pendistribusian dana Zakat.
18 Agus Al-Kahfi, “Peran Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Sumatera Selatan dalam Penghimpunan dan Pendistribusian Dana Zakat Sebagaimana Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kurang Mampu Di Kota Palembang”, (Skripsi, UIN Raden Fatah Pamlembang 2018), 107
Sedangkan perbedaan penelitian ini pada fokus penelitian pada pendistribusian dana zakat produktif dan konsumtif.19
Ketiga Skripsi Desmi Novitasari Tahun 2018. Judul “Manajemen Pendistribusian Zakat Di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Bengkulu.” IAIN Bengkulu. Dalam skripsi ini membahas tentang manajemen pendistribusian zakat di BAZNAS Provinsi Bengkulu, dan faktor penghambat dan pendukung pendistribusian zakat di BAZNAS provinsi Bengkulu. pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian : perencanaan pada pendistribusian zakat di BAZNAS Provinsi Bengkulu dilakukannya rapat tahunanan anggaran tahunan yang dilaksananakan setahun sekali. Pada pelaksanaan pendistribusiannya dilakukan dengan membentuk program-program unggulan. Untuk mendapatkan bantuan zakat mustahik berhak mengajukan permohonan. Dimana BAZNAS Provinsi Bengkulu tidak ada target siapa dan kapan pendistribusian dilakukan. Untuk proses pengorganisasian BAZNAS Provinsi Bengkulu20
Keempat, Skripsi Mhd Iqbal tahun 2018. Judul, “Pengaruh Pendistribusian Dana Zakat Produktif Terhadap Pendapatan Mustahiq Penerima Zakat BAZNAS Kab.Tanah Datar (Studi Di Kecamatan Lima Kaum).” IAIN Batusangkar. dalam Skripsi ini membahas tentang bagaimana pelaksanaan pendistribusian dana zakat produktif pada
19 Handri Susilowati, “Pelaksanaan Pendistribusian Zakat Di BAZNAS Sumsel”, (Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2018), 80
20 Desmi Novitasari, “Manajemen Pendistribusian Zakat Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu”, (Skripsi, IAIN Bengkulu, 2018)
BAZNAS kabupaten Tanah Datar, dan pendapatan mustahiq kecamatan Lima kaum sebelum dan setelah menerima zakat BAZNAS Tanah Datar.
Pada skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pada BAZNAS Kabupaten Tanah datar dalam melaksanakan pendistribusian dana Zakat Produktif mengacu pada SOP yang telah disusun oleh BAZNAS Kabupaten Tanah datar sendiri. Dengan mensurvei mustahik yang berhak menerima dana zakat, maka mustahik akan diberi pembinaan khusus di Islamic Center Pangarunyung. Tahap selanjutnya pihak BAZNAS mensurvei untuk yang kedua tujuannya untuk memastikan persiapan usaha yang dilakukan oleh mustahik juka persiapan dirasa sudah memenuhi syarat dana akan diberikan kepada mustahik oleh pihak BAZNAS Sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan oleh mustahik.
pendapatan mustahik sebelum dan sesudah pendistribusian yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Tanah datar mengalami peningkatan rata-rata 53%. Dapat dikatakan dalam pendistribusian dana zakat produktif BAZNAS Tanah datar sangat berpengaruh bagi pendapatan mustahik.
persamaan sama-sama membahas tentang pendistribusian dan pengaruh dana zakat produktif. Perbedaan fokus penelitian dan tempat penelitian.21
Kelima, Skripsi Nikmatur Rachmah tahun 2019 dengan judul
“Peranan Zakat Produktif Baznas Gresik Dalam Mengentaskan Kemiskinan Mustahiq Kelompok Ternak Di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.” UIN Sunan Ampel Surabaya. Skripsi ini
21 MHD Iqbal, “Pengaruh Pendistribusian Dana Zakat Produktif Terhadap Pendapatan Mustahiq Penerima Zakat BAZNAS Kabupaten Tanah Datar (Studi di Kecamatan Lima Kaum), (Skripsi, IAIN Batusangkar, 2018)
membahas tentang (1) bagaimana system oprasional prosedur (SOP) pengelolahan zakat produktif hewan ternak di BAZNAS Kabupaten Gresik. (2) bagaimana peran BAZNAS Kabupaten Gresik dalam mengentaskan kemiskinan melalui zakat produktif berupa hewan ternak.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif di mana peneliti bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi dan kejadian yang ada di lapangan. Hasil penelitian ini adalah: (1) mustahik yang berhak menerima zakat produktif nantinya akan diberi bantuan modal berupa hewan ternak 4 ekor kambing diwajibkan untuk merawat dan memberkembangbiak kan. Setelah 1 priode (dua tahun) mustahik wajib mengembalikan modal awal 4 ekor kambing. (2) pengaruh dari zakat produktif hewan ternak yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Gresik ini sangat berpengaruh bagi perekonomian mustahik. dilihat dari tingkat pemenuhak kebutuhan mustahik yang telah menerima bantuan zakat produktif. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Persamaan membahas tentang peran zakat produktif. Perbedaan lokasi penelitian22
Keenam, Skripsi Arifa Mutia tahun 2019. Judul, “Praktik Pendistribusian Zakat Produktif Oleh Baznas Provinsi Jambi Terhadap Mustahiq Ditinjau Dari Hukum Islam.” UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam skripsi ini membahas tentang praktik dan pengaruh pendistribusian zakat produktif kepada mustahiq BAZNAS provinsi
22 Nikmatur Rachmah, “Peran Zakat Produktif BAZNAS Kabupaten Gresik Dalam Mengentaskan Kemiskinan Mustahik Kelompok Ternak Di Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik”, (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019), 78
Jambi, dan pandangan hukum Islam tentang praktik dan pengaruh pendistribusian zakat produktif kepada mustahiq BAZNAS provinsi Jambi. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Persamaan membahas tentang zakat produktif. Perbedaan dari skripsi ini pendistribusian dana zakat produktif ditinjau dari hukum Islam.23
Ketujuh, Skripsi Misnaini Fitri Tahun 2020. Judul “Pengaruh Pemberian Dana Zakat Produktif Terhadap Kesejahteraan Mustahiq (Studi Kasus Baznas Provinsi Sumatera Utara)” Universitas Muhammadiyah Sumatra utara. Dalam skripsi ini membahas tentang apakah pendistribusian zakat produktif yang ada di BAZNAS Provinsi Sumatera utara sudah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan mustahiq di Sumatera utara?. Pada skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan oleh penulis terhadap BAZNAS dan mustahik dapat disimpulkan bahwa dana zakat produktif yang telah diberikan kepada para mustahiq oleh pihak BAZNAS provinsi sumatera utara mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan mustahik.
Persamaan sama-sama membahas tentang pendistribusian dana zakat produktif untuk tujuan mensejahterakan masyarakat. Perbedaan pada fokus penelitian pada skripsi ini hanya membahas tentang pengaruh mustahik
23 Arifa Mutia, “Praktek Pendistribusian Zakat Produktif Oleh BAZNAS Provinsi Jambi Terhadap Mustahik Ditinjau Dari Hukum Islam”, (Skripsi, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2019)
setelah menerima bantuan dana zakat produktif, dan dari metodologi penelitian berbeda.24
Kedelapan, Skripsi Riski Laili tahun 2020. Judul skripsi
“Pengaruh Efektifitas Penyaluran Dana Zakat Produktif Terhadap Tingkat Kesejahteraan Mustahik Di BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Tebing Tinggi.” Universitas Muhammadiyah Sumatra utara. Pada skripsi ini membahas tentang pengaruh dana zakat produktif terhadap tingkat kesejahteraan mustahiq Di BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Di Kota Tebing Tinggi. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil dari skripsi ini dari hasil penelitan penyaluran dana zakat produktif pada BAZNAS kota Tebing tinggi mempunyai pengaruh yang positif dan meningkat terhadap kesejahteraan masyarakat. Persamaan untuk pembahasan sma membahas tentang pendistribusian dana zakat produktif dan pengaruhnya. Perbedaan penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh setelah mustahik menerima bantuan dana zakat produktif, untuk lokasi penelitian berbeda.25
Kesembilan, Skripsi Nurdita Sabani tahun 2021. Judul, “Efektifitas Penyaluran Zakat Produktif BAZNAS Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Mustahiq Di Kota Palopo” IAIN Palopo. Dalam skripsi ini membahas tentang peningkatan perekonomian mustahiq melalui zakat
24 Misnaini Fitri, “Pengaruh Pemberian Dana Zakat Produktif Terhadap Kesejahteraan Mustahiq (Studi Kasus BAZNAS Provinsi Sumatera Utara)”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2020), 75
25 Riski Laili, “Pengaruh Efektifitas Penyaluran Dana Zakat Produktif Terhadap Tingkat Kesejahteraan Mustahiq Di BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) kota Tebing Tinggi”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2020), 80
produktif BAZNAS dan efektivitas penyaluran zakat produktif BAZNAS di kota Palopo. Pada skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Persamaan dalam penelitian ini sama-sama membahas tentang zakat produktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perbedaan pada penelitian ini terdapat pada lokasi penelitian.26
Kesepuluh, Skripsi Alvia Raudatul Zannah tahun 2021. Judul
“Manajemen Distribusi Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien Jember Dalam Upaya Meningkatkan Kemiskinan Di Kota Jember.”
IAIN Jember. Skripsi ini membahas tentang tata kelola manajemen pendistribusaiandana zakat di Lembaga Amil Zakat Azka al-Baitul Amien Jember. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Kesimpulan dari skripsi ini manajemen pendistribusian pada Lembaga Amil Zakat Azka al Baitul Amien Jember dengan program-program unggulan yang sudah dibentuk. Dengan selalu mengedepankan kebutuhan mustahik.
Salah satu program unggulan Lembaga Amil Zakat al Baitul Amien Jember adalah UKM binaan yang penyalurannya dengan memberi modal usaha kepada mustahiq. Persamaan membahas tentang manajemen pendistribusaian dana zakat. Perbedaan penelitian ini membahas tentang manajemen pendistribusian dana zakat produktif dan kosumtif. Untuk lokasi penelitian berbeda.27
26 Nurdita Sabani, “Efektifitas Penyaluran Zakat Produktif BAZNAS Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Mustahiq di kota Palopo”, (Skripsi, IAIN Palopo, 2021)
27 Alifia Raudatul Zannah, “Manajemen Distribusi Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Azka Al- Baitul Amien Jember Dalam Upaya Meningkatkan Kemiskinan Di Kota Jember”, (Skripsi: IAIN Jember,2021), 100
Secara rinci peta penelitian terdahulu dapat kita lihat pada tabel berikut di bawah Ini:
Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu
No
Peneliti, Tahun Penelitian
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
1.
Agus Al- Kahfi Tahun 2018
Peran Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Sumatera Selatan Dalam
Penghimpunan Dan
Pendistribusian Dana Zakat Sebagai Upaya Meningkatkat Kesejahteraan Masyarakat Kurang Mampu Di Kota
Palembang.
Pada
penelitian ini sama
membahas tentang
pendistribusian dana zakat yang sudah disalurkan oleh lembaga tersebut.
Sama-sama berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu di kota
tersebut
Sedangkan pada penelitian kami lakukan hanya terfokus pada pendistribusian dana zakat produktif pada BAZNAS kabupaten Banyuwangi.
2. Handri Susilowati Tahun 2018
Pelaksanaan Pendistribusian Zakat Di Baznas Sumsel.
Pada
penelitian ini lebih terfokus pada dana pendistribusian zakat di
lembaga tersebut.
Pada penelitian kami lakukan hanya terfokus pada
pendistribusian dana zakat produktif pada BAZNAS kabupaten Banyuwangi 3. Desmi
NovitaSari tahun 2018
Manajemen Pendistribusian Zakat Di Badan Ami Zakat Nasional
(Baznas) Provinsi Bengkulu.
Dalam penelitian ini peneliti sama sama
membahas tentang
pendistribusian zakat di
Dalam penelitian ini peneliti hanya terfokus pada pendistribusian dana zakat produktif yang ada di BAZNAS
No
Peneliti, Tahun Penelitian
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan lembaga yang
di tetapkan oleh negara sebagai mitra pemerintah yang non struktural yaitu BAZNAS.
Banyuwangi.
4 MHD Iqbal Tahun 2018
Pengaruh Pendistribusian Dana Zakat Produktif Terhadap Pendapatan Mustahik Penerima Zakat Baznas Kab.
Tanah Datar (Studi Di
Kecamatan Lima Kaum)
Pada
penelitian ini sama sama membahas tentang dana zakat
produktif.
Pada penelitian ini membahas tentang pengaruh dari pendistribusian dana zakat produktif sedangkan penelitian saya tentang
manajemen pendistribusian yang ada di BAZNAS Kab.
Banyuwangi.
5 Arifa Mutia Tahun 2019
Praktik
Pendistribusian Zakat Produktif Oleh BAZNAS Provinsi Jambi Terhadap Mustahik Ditinjau Dari Hukum Islam.
Dalam penelitian ini sama
membahas tentang
pendistribusian zakat produktif yang ada di BAZNAS
Dalam penelitian ini terfokus pada pendistribusian zakat produktif yang ada di BAZNAS provinsi Jambi dengan
pandangan hukum Islam.
6 Nikmatur Rachmah Tahun 2019
Peranan Zakat Produktif Baznas Gresik Dalam Mengentaskan Kemiskinan Mustahiq Kelompok Ternak Di Desa Wedani
Pada
penelitian ini lebih terfokus pada dana zakat produktif oleh lembaga.
Penelitian ini membahas tentang pengelolahan zakat produktif dalam wujud hewan ternak pada BAZNAS kabupaten
No
Peneliti, Tahun Penelitian
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Kecamatan
Cerme Kabupaten Gresik.
Gresik.
sedangkan penelitian ini membahas tentang
pendistribusian zakat produktif pada BAZNAS kabupaten Banyuwangi.
7 Misnaini Fitri Tahun 2020.
Pengaruh
Pemberian Dana Zakat Produktif Terhadap Kesejahteraan Mustahik (Studi Kasus BAZNAS Provinsi
Sumatera Utara).
Pada
penelitian ini sama sama membahas tentang dana zakat
produktif.
Perbedaan penelitian ini sama penelitian saya terletak pada lokasi dan pada penelitian ini membahas tentang pengaruh dari dana zakat produktif, sedangkan penelitian saya focus pada manajemen pendistribusian dana zakat produktif.
8 Rizky Laili Tahun 2020.
Pengaruh
Pemberian Dana Zakat Produktif Terhadap Kesejahteraan Mustahik (Studi Kasus Baznas Provinsi
Sumatera Utara)
Pada
penelitian ini sama
membahas tentang dana zakat
produktif.
Perbedaan pada penelitian ini membahas pengaruh dari pendistribusian, sedangkan pada penelitian saya membahas tentang bagaimana BAZNAS Banyuwangi dalam mengelola pendistribusian
No
Peneliti, Tahun Penelitian
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan zakat produktif.
9 Nurdita Sabani Tahun 2021
Efektifitas
Penyaluran Zakat Produktif
BAZNAS Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi
Mustahiq Di Kota Palopo.
Pada
penelitian ini sama sama membahas tentang penyaluran dana zakat produktif dalam
meningkatkan kesejahteraan mustahiq.
Perbedaan dalam penelitian ini membahas bagaimana dampak dari pendistribusian dana zakat sedangkan mendeskripsikan bagaimana BAZNAS Banyuwangi dalam mengelola pendistribusian dana zakat produktif.
10 Alvia Raudatul Zannah tahun 2021
Manajemen Distribusi Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Azka Al- Baitul Amien Jember Dalam Upaya
Mengentaskan Kemiskinan Di Kota Jember.
Pada
penelitian ini sama sama membahas tentang manajemen distribusi zakat untuk
mengentaskan kemiskinan
Perbedaan pada penelitian ini terletak pada lokasi penelitian.
Penelitian ini membahas pendistribusian dan Zakat konsumtif dan distributif.
Sumber : Data Penelitian Terdahulu yang Diolah oleh Peneliti
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah disebutkan tentang pendistribusian zakat di BAZNAS. Posisi penelitian ini lebih fokus pada pendistribusian dana zakat produktif yang ada di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi. Di mana dana zakat ini apabila dalam pendistribusiannya tepat kemiskinan bisa diminimalisir. Maka dari itu peneliti mengangkat penelitian tentang manajemen pendistribusian dana
zakat produktif sebagai upaya meningkatkan kesejahteraaan masyarakat kurang mampu di Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.
B. Kajian Teori 1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
George R. Terry Mengengkapkan Bahwa “Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses khusus yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan melengkapi kehidupan suatu objek tertentu, dengan menggunakan orang dan sumber daya lainnya. Itu suatu proses.”.28 Manajemen adalah proses umum dari tindakan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengelolaan, dilakukan dengan menggunakan orang (SDM) dan sumber daya lainnya. Tetapkan dan capai tujuan yang ditetapkan.
Di sisi lain, menurut James A. F. Stoner, manajemen didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan suatu organisasi untuk pencapaian tujuannya. Manajemen sebagai jenis pelatihan yag dilakukan oleh orang lan.29
Menurut Lawrencw A. Appley dan Oey Liang Lee,
“manajemen” sebagai anggota seni dan ilmu organisasi terdiri dari strategi untuk melibatkan anggota masyarakat dalam kegiatan yang berkaitan dengan tujuan yang akan datang. Strategi ini
28 George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), 9.
29 Ibid., 9
menggunakan teknologi yang sesuai dengan pengertian
“kepeminpinan” dalam proses memperoleh, memanfaatkan, mengatur, dan mendistribusikan berbagai komponen yang sedang digunakan untuk mencapai tujuan yang akan datang. manajemen adalah proses mempersiapkan atau mempersiapkan seseorang untuk suatu tugas melalui kegiatan-kegiatan orang lain.30
Berasal dari uraian definisi manajemen menurut para pakar sebagaimana pada atas dapat bisa disimpulkan bahwa manajemen terjadi pada suatu organisasi, selalu terkandung beberapa tujuan eksklusif yang akan dicapainya, dalam mencapai tujuan tersebut melibatkan manusia dan asal daya lainnya, buat mencapai tujuan dilakukan melalui tahapan aktivitas atau proses tertenu yang melibatkan manusia serta sumber-asal lainnya dilakukan dengan cara yang paling efisien, berupa suatu yg tidak berwujud yang hanya dapat dicermati akibat-hasilnya, sebagai indera buat mencapai tujuan, bukan suatu tujuan, sebab manajemen itu diterapkan atau terjadi di setiap organisasi, maka kata manajemen diterapkan secara luas dan adalah proses yang sistematis, terkoordinasi serta kooperatif dalam usaha-perjuangan memanfaatkan semua sumber daya.31
30 Ibid., 9
31 Ibid., 9
b. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen sendiri ialah kegiatan manajemen yang dilaksanakan untuk mencapai kegitan yang telah ditetapkan demi mencapai tujuan yang efektif dan efisen. Disini penulis akan menjelaskan fungsi menurut George R. Terry, yaitu sebagai berikut:
1) Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi ini merupakan fungsi dasar Administrasi Pusat.
Semua komunitas (organisasi) membutuhkan unsur kerjasama antar individu yang mengarah pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Rencana mencakup tindakan untuk memilih visi (misi), tujuan, dan metode untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, berbagai kegiatan berdasarkan perencanaan yang matang dari semua input dan proses yang tersedia merupakan titik awal untuk mencapai hasil yang optimal. Sebaliknya, jika kegiatan yang dilakukan tidak disertai dengan perencanaan yang matang maka kinerja yang diperoleh tidak akan maksimal, atau bahkan memberikan kinerja yang dibutuhkan.32 2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi ini adalah langkah menentukan strutur tugas yang diperlukan untuk memasukkan orang ke organisasi Anda.
Oleh karena itu, secara teknis, fungsi organisasi berarti proses
32 Abd. Rohman, Dasar-Dasar Manajemen (Malang: Inteligensia media, 2017), 23.
di mana fungsi operasional, manusia, dan organisasi diselaraskan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Secara teknis, para ahli membagi fungsi ini menjadi beberapa fungsi manajemen yang lebih detail seperti staffing, fasilitasi dan koordinasi.33
3) Fungsi pelaksanaan atau penerapan (Actuating)
Fungsi actuating (menggerakkan) fungsi manajemen dalam pelaksanaan atau penerapan berasal rencana yang sudah ditetapkan dengan istilah lain, pelaksanaan adalah implementasi khusus dari rencana yang melibatkan semua personil yang tersedia untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah terkait berarti bereksperimen dan memobilisasi sumber daya manusia karena mereka ingin bekerja sendiri atau secara sadar bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif.
Dalam hal ini diharapkan memiliki kemampuan untuk mencari dan menggerakkan apa yang disebut dengan kepemimpinan.34 4) Fungsi Pengawasan Atau Pengendalian (Controlling)
Controlling (supervisi) jua dianggap pula menjadi pengendalian, adalah fungsi manajemen yang berkenaan menggunakan mekanisme pengukuran yang akan terjadi kerja terhadap tujuan yang telah dipengaruhi. menggunakan istilah lain, Fitur ini dimaksudkan untuk memastikan penemuan dan
33 Abd. Rohman, Dasar-Dasar Manajemen (Malang: Inteligensia media, 2017), 24.
34 Ibid, 29.
penrapan kegiatan lapangan (temasuk metode dan alat yang digunakan) selaras dengan yang direncanakan.35
2. Zakat
a. Pengertian zakat
Zakat adalah rukun Islam yang ke tiga yang di syariatkan kedua hijriyah didefinisikan dengan zakat adalah suatu nama aset pada jalur tertentu atau dipancarkan oleh badan.36 Sementara Yusuf Al Qardhawi menjelaskan zakat adalah memberikan hak milik harta tertentu kepada orang-orang yang berhak atas syarat- syarat tertentu.37
Mengeluarkan zakat ialah termasuk membantu orang yang lemah, menolong masyarakat yang memerlukan, memberdayakan masyarakat yg lemah dan menguatkannya untuk menunaikan kewajiban beribadah dan perantara melaksanakan kewajiban. Di sisi lain zakat dapat mensucikan jiwa dari kotoran dosa dan memperbaiki akhlaknya untuk memiliki karakter dermawan tidak pelit dan tidak kikir, zakat juga merupakan anugerah Allah SWT kepada orang yang kaya yang telah dilimpahkan dengan macam- macam nikmat harta yang berlebih dan mensyukuri nikmat.38
35 Ibid, 31
36 Zakariya Al-Ansori,Tuhfatu Al_Thullaab (Makkah, al-kharomain), 42
37 Yusuf Al-qardhawi, Fiqhuz-Zakah (Bairut: Darul-Irsyad, 1389H, 1969, ke-1), 37
38 Ahmad Al-Jarjawi, Hikmatu Al-Tasyri’i Wa Falsafatuhu (Makkah: al-kharomain)167-169
b. Dasar hukum zakat
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang kewajiban berzakat, antara lain: kata zakat dalam banyak definisi disebutkan 30 kali dalam Al-Qur’an, dua puluh tujuh diantaranya disebutkan bersama dalam satu ayat bersama salat atau Allah menyebutkan kewajiban mendirikan shalat beriringan dengan kewajiban menunaikan zakat.
Selain kata zakat, di dalam Al-Qur’an zakat disebut juga dengan nama: Infaq, Shaqadah, Haq atau Afuw.
a) Kata atau sebutan Infaq, dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 267
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang burukburuk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.39
b) Dalam surat al-Baqarah ayat 43:
39 Al-Quran, 2:267
”Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orangorang yang rukuk.”40
c) Dalam surat at-Taubah ayat 60:
Artinya: Sesungguhnya shaqadah (zakat-zakat) itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus- pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.41
c. Macam-macam zakat Zakat dibagi menjadi dua:
1) Zakat Fitrah
Mayoritas ulama, umat Islam mendefinisikan bahwa zakat fithrah hukumnya adalah wajib/harus dibayarkan oleh umat islam (dari yg baru lahir, belum baligh, orang gila dan budak) meski mereka semua di tunaikan ibadahnya oleh kepala keluarganya. dengan seperangkat ketentuan yang menyertai diantaranya besaran zakat yang dikeluarkan
40 Al-Qur’an, 2:43
41 Al-Qur’an dan Terjemah, 09:60
sekitsr 2,5 sampai 3 kg beras atau yang lain dengan kualitas yang sama.
“Zakat fitrah bisa juga dinamakan juga dengan shadaqah fithrah. Karena kamu wajib menunaikannya ketika memasuki fitri (istirahat) di akhir Ramadhan.”
2) Zakat Harta (zakat maal)
Zakat (maal) harta adalah bagian dari harta seseorang yang harus dikeluarkan untuk bersedekah.
golongan orang-orang tertentu setelah mencapai nisab yang ditentukan dengan jumlah minimal tertentu. Macam-macam zakat harta (maal).42
a) Zakat tambang
Zakat tambang adalah wajib dikeluarkan apabila berupa emas dan perak dan sampai pada ukuran wajib mengeluarkan zakat.
b) Zakat pertanian
Zakat yang ditujukan untuk mensucikan hasil tumbuh tumbuhan atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur- mayur, buah buahan dll.
42 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah (Jakarta:
Amzah, 2013), 349