• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP/MTs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP/MTs"

Copied!
254
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH BRILIANNISA NIM. 11715201533

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

1444 H/2022 M

(2)

Skripsi

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh BRILIANNISA NIM. 11715201533

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

1444 H/2022 M

(3)

i

(4)

ii

(5)

iii

(6)

iv

Bismillahirahmanirrahim, Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat beserta salam penulis hantarkan kepada uswatun hasanah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam yang telah meluruskan akhlak dan akidah manusia sehingga dengan akhlak dan akidah yang lurus manusia akan menjadi makhluk yang paling mulia.

Skripsi dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Realistic Mathematics Education Pada Materi Lingkaran Untuk Siswa SMP/MTs, merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan dan kesuliitan yang dihaapi. Namun berkat bantuan dan motivasi serta bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Rasa sayang yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Amri Sawir dan Ibunda Ema Sriyuni yang telah memberikan kasih sayang, dukungan moril dan materil yang terus mengalir hingga saat ini, serta selalu mendoakan penulis hingga terkabullah salah satu do’anya yaitu telah selesainya penulis menjajaki pendidikan S1. Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan dengan penuh rasa hormat ucapan terima kasih yang mendalam kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hairunas Rajab, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta seluruh stafnya.

2. Bapak Dr. H. Kadar, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta seluruh stafnya. Bapak Dr. H. Zarkasih, M.Ag. selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

(7)

v

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Ibu Dr. Granita, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan selaku Penasehat Akademik yang memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis.

4. Bapak Ramon Muhandaz, M.Pd. selaku Sekretaris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah sabar dan ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis

6. Ibu Rena Revita, M.Pd., Bapak Suraji, M.Pd., Ibu Rina Oktopiani, M.Pd., Ibu Erdawati Nurdin, M.Pd., Bapak Hasanuddin, M.Si., Ibu Wahyuni Syarif, S.Pd., selaku validator yang telah bermurah hati memeriksa, membimbing serta memberi saran atas lembar kerja siswa yang telah penulis kembangkan dalam penyempurnaan produk.

7. Ibu Dewi Santri, S.Pd., selaku Kepala SMP IT Al-Izhar Pekanbaru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian serta Bapak Doni Oktaripa Putra, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika SMP IT Al-Izhar Pekanbaru yang telah membantu terlaksananya penelitian.

8. Ayah dan Ibu yang selalu menyemangati dan memberi dukungan penuh kepada penulis.

9. Suamiku Roby Julianda yang selalu menemani, memberikan motivasi, semangat dan dukungan penuh kepada penulis.

(8)

vi

11. Sahabat-sahabatku Nurul Gustantia Annisa dan Elsi YK yang selalu mengingatkan, memotivasi, memberikan masukan, dan dengan senang hati membantu segala keperluan saya dalam penulisan skripsi ini.

12. Teman-teman di Jurusan Pendidikan Matematika khususnya angkat 2017 yang selalu memberikan informasi dan membantu sesama teman. Terima kasih atas kepedulian, kekeluargaan dan kebahagian yang telah kalian berikan selama kuliah di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, serta teman-teman seperjuangan lainnya yang namanya tidak dapat saya tuliskan satu persatu. Akhirnya, semoga setiap bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak akan mendapatkan balasan kebaikan berlipat ganda dari Allah Subhanahu Wa Ta’alla. Aamiin aamiin ya rabbal’alamin.

Pekanbaru, 12 November 2022

Briliannisa NIM. 11715201533

(9)

vii

Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla. Tanpa pertolongan dari-Mu sungguh skripsi ini tidak mungkin bisa diselesaikan. Shalawat dan

salam semoga selalu terlimpah kepada utusan-Mu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.

~ Ayah dan Ibu Tercinta ~

Tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan kasih sayang Ayah dan Ibu. Ayah, Ibu kupersembahkan skripsi ini untuk Ayah dan Ibu yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan studi ini. Terimakasih atas semua dukungan

dan do’a yang selalu diucapkan. Tidak akan mampu anakmu membalas semua jasa Ayah dan Ibu. Semoga kebaikan Ayah dan Ibu dibalas oleh Allah

Subhanahu Wa Ta’alla, dan diberikan sebaik-baiknya tempat di sisi-Nya kelak.

~Dosen Pembimbing~

Bapak Ramon Muhandaz, M.Pd. selaku pembimbing skripsi, ananda mengucapkan terimakasih yang mendalam atas sudinya Bapak meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing ananda dalam mengerjakan skripsi ini demi terwujudnya hasil yang baik. Inilah karya kecil yang dapat ananda persembahkn untuk Bapak sebagai tanda terimkasih ananda kepada Bapak. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’alla senantiasa memberikan nikmat

kesabaran, keberkahan, dan rezeki yang berlimpah kepada Bapal. Terima kasih banyak Bapak

~Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan~

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terima kasih saya kepada Bapak dan Ibu dosen atas segala ilmu yang telah disalurkan selama saya berada di

bangku perkuliahan, dan kepada seluruh pegawai fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah banyak membantu demi kelancaran perkuliahan, saya

ucapkan terima kasih banyak.

(10)

viii

menginzankan saya untuk penelitian. Tak lupa berterima kasih kepada siswa yang menghargai saya selama pembelajaran berlangsung.

~Abang-abang Tersayang~

Kepada Abang-abangku, Rizqan Mubdi dan Adil Trisema, adinda ucapkan terima kasih yang mendalam kepada abang atas semua dukungan dan waktu

yang diberikan. Adinda persembahkan skripsi ini sebagai wujud dari terimakasih kepada abang.

~ Suami~

Kepada suamiku Roby Julianda, terimakasih atas dukungan, motivasi dan waktu yang telah diberikan. Terimakasih karna selalu sabar dan tidak pernah

mendesak adinda dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga adinda tidak merasa dibebani dan selalu bahagia. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’alla melancarkan niat baikmu dan melancarkan rezekimu. Adinda persembahkan

skripsi ini sebagai wujud terimakasih kepadamu.

~Sahabat-sahabat Karibku~

Kepada sahabat-sahabatku Nurul Gustantia Annisa dan Elsi YK, terimakasih atas semua dukungan, bantuan, canda tawa, dan terimakasih telah bersedia direpotkan. Adinda persembahkan skripsi ini sebagai wujud terima kasih dan

semoga Allah Subhanahu Wa Ta’alla membalas kebaikan kalian.

(11)

ix

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga”

(H.R Muslim)

“Start with Bismillah, end with Alhamdulillah”

(12)

x

Lingkaran Untuk Siswa SMP/MTs

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation) yang bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja siswa yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini dilakukan di SMP IT Al-Izhar School Pekanbaru.Objek penelitian ini adalah lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket, soal posstest dan wawancara. Instrumen penelitian berupa dokumen pendukung, instrumen validitas yang terdiri dari lembar validasi instrumen penelitian, lembar validasi lembar kerja siswa oleh ahli materi pembelajaran dan ahli teknologi pendidikan. Jenis data berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji validitas oleh ahli materi pembelajaran dan ahli teknologi pendidikan, lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education dinyatakan sangat valid dengan presentase tingkat kevalidan 86,80%. Hasil uji kepraktisan kelompok kecil dengan jumlah responden 10 orang siswa diperoleh bahwa lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education dinyatakan sangat praktis dengan presentase tingkat kepraktisan 87,38%, serta hasil efektifitas dari uji-t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education dengan yang tidak menggunakan lembar kerja siswa dengan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Maka, lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education dapat digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran terutama pada materi lingkaran.

Kata Kunci : Pengembangan, Lembar Kerja Siswa, Realistic Mathematics Education, Lingkaran

(13)

xi

High School/Islamic Junior High School Students It was Research and Development with ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) model aiming at producing valid, practical, and effective student worksheet. This research was administered at Islamic Integrated Junior High School of Al-Izhar School Pekanbaru. The object was Realistic Mathematics Education based student worksheet. Questionnaire, posttest question, and interview were the techniques of collecting data. The instruments were supporting documents, validity instrument consisting of research instrument validation sheet, student worksheet validation sheet by learning material and educational technology experts. The data were quantitative and qualitative. The data obtained were analyzed by using descriptive statistic analysis technique. The research findings showed that Realistic Mathematics Education based student worksheet was stated very valid with validity level percentage 86.80% based on validity test by learning material and educational technology experts. The practicality test result of small group with 10 respondents showed that Realistic Mathematics Education based student worksheet was stated very practical with practicality level percentage 87.38%.

The effectiveness result of t-test showed that there was a significant difference between students using Realistic Mathematics Education based student worksheet and those who did not use the worksheet. The experimental group mean was higher than the control group. So, Realistic Mathematics Education based student worksheet could be used by students in the learning process, especially on Circle material.

Keywords: Development, Student Worksheet, Realistic Mathematics Education, Circle

(14)

xii

ةطسوتملا ةسردملا ذيملاتل ةرئادلا ةدام يف ةيعقاولا ةيملاسلإا/ةيموكحلا

جذونم مادختساب يريوطت ثبح وى ثحبلا اذى

ADDIE

،ميمصت ،ليلتح(

.ةيلاعفلا ةيلمعلا ةلحاصلا ذيملاتلا لمع قاروأ جاتنإ لىإ فدهيو )مييقت ،ذيفنت ،ريوطت تمو قاروأ وعوضومو .ورابنكب ةلماكتلما ةيملاسلإا ةطسوتلما راهظلإا ةسردم في هؤارجإ

ةيعقاولا تايضايرلا ميلعت ىلع ةسسؤلما ذيملاتلا لمع وتانايب عملج ةمدختسم تاينقتو .

نوكتتو ،ةمعاد قئاثو يى ثحبلا تاودأو .ةلباقمو يدعبلا رابتخلاا ةلئسأو نايبتسا قاروأ نم ةيحلاصلا تاودأ قاروأ ةحص نم ققحتلا قاروأو ،ثحبلا تاودأ نم ققحتلا

نوكتت تانايبلاو .ميلعتلا ايجولونكت ءابرخو ةيميلعتلا داولما ءابرخ لبق نم ذيملاتلا لمع يفصو ليلحتب تللح اهعجم تم تيلا تانايبلاو .ةيفيك تانايبو ةيمك تانايب نم ا رابتخا ىلع ءانب نأ ىلع تلد ثحبلا ةجيتنو .يئاصحإ داولما ءابرخ لبق نم ةيحلاصل

قاروأ ،ميلعتلا ايجولونكت ءابرخو ةيميلعتلا تايضايرلا ميلعت ىلع ةسسؤلما ذيملاتلا لمع

ةيعقاولا ةبسنب ةلحاص

٦٨.٦٨ اهيف تيلا ةيرغصلا ةعومجملل ةيلمعلا رابتخا ةجيتنو .٪

٠٨ قاروأ نأ ىلع تلد اذيملت تايضايرلا ميلعت ىلع ةسسؤلما ذيملاتلا لمع

ةيعقاولا

ةبسنب ةيلمع ٦٣.٧٦

رابتخا نم ةيلاعفلا ةجيتنو ،٪

- ينب اماى اقرف كانى نأ ىلع تلد t

قاروأ نومدختسي نيذلا ذيملاتلا ةيعقاولا تايضايرلا ميلعت ىلع ةسسؤلما ذيملاتلا لمع

.يطبضلا لصفلا نم ىلعأ بييرجتلا لصفلا جئاتن طسوتمف ،انهومدختسي لا نيذلاو قاروأف لاتلا لمع

ةيعقاولا تايضايرلا ميلعت ىلع ةسسؤلما ذيم اهمدختسي نأ نكيم

.ةرئادلا ةدام في ةصاخو ،ملعتلا دنع ذيملاتلا ةيساسلأا تاملكلا ريوطت :

، قاروأ ذيملاتلا لمع

،

ةيعقاولا تايضايرلا ميلعت

(15)

xiii

PERSETUJUAN ... i

PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PENGHARGAAN ... iv

PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

F. Pentingnya Pengembangan ... 7

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 7

1. Asumsi ... 7

2. Keterbatasan Pengembangan ... 7

H. Definisi Istilah ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teoristis ... 9

1. Lembar Kerja Siswa ... 9

2. Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education .... 17

B. Penelitian yang Relevan ... 23

C. Kerangka Berfikir ... 25

(16)

xiv

C. Prosedur Model Pengembangan ... 28

1. Analisis (Analys) ... 28

2. Perencanaan (Design)... 29

3. Pengembangan (Development)... 30

4. Implementasi (Implementation) ... 30

5. Evaluasi (Evaluation) ... 31

D. Subjek dan Objek Penelitian ... 33

E. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 33

F. Subjek Uji Coba ... 33

G. Jenis Data ... 34

H. Teknik Pengumpulan Data ... 34

I. Instrumen Penelitian... 35

1. Lembar Angket... 35

2. Soal Tes ... 38

3. Pedoman Wawancara ... 38

J. Teknik Analisis dan Interpretasi Data ... 39

1. Analisis Deskriptif Kualitatif ... 39

2. Analisis Statistik Deskriptif ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 45

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 45

1. Visi dan Misi Sekolah ... 45

2. Identitas Sekolah ... 45

3. Data Pendidik (Guru) ... 46

4. Data Siswa ... 46

B. Hasil Penelitian ... 47

1. Tahap Analys ... 47

2. Tahap Design ... 48

3. Tahap Development ... 57

(17)

xv

1. Validitas Lembar Kerja Siswa ... 73

2. Kepraktisan LKS Berbasis RME ... 80

3. Efektifitas Hasil Belajar Setelah Menggunakan LKS ... 85

D. Keterbatasan Penelitian ... 86

BAB V PENUTUP ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 92

(18)

xvi

Tabel III.1 Validitas Instrumen Ahli Materi Pembelajaran ... 35

Tabel III.2 Validitas Instrumen Ahli Teknologi Pendidikan... 36

Tabel III.3 Validitas Instrumen Praktikalitas ... 36

Tabel III.4 Skala Lembar Penilaian... 37

Tabel III.5 Hasil Validasi Soal Tes ... 38

Tabel III.6 Interpretasi Data Validitas LKS ... 41

Tabel III.7 Kriteria Hasil Uji Praktikalitas LKS ... 42

Tabel IV.1 Data Jumlah Siswa SMP IT Al-Izhar Pekanbaru ... 46

Tabel IV.2 KD dan Indikator Pembelajaran ... 47

Tabel IV.3 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Materi 1 ... 58

Tabel IV.4 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Materi 2 ... 59

Tabel IV.5 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Materi 3 ... 60

Tabel IV.6 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Materi (Seluruh) ... 61

Tabel IV.7 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Teknologi 1 ... 62

Tabel IV.8 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Teknologi 2 ... 62

Tabel IV.9 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Teknologi 3 ... 63

Tabel IV.10 Perhitungan Data Hasil Uji Validitas Ahli Teknologi (Seluruh) 63 Tabel IV.11 Hasil Validitas Secara Keseluruhan ... 64

Tabel IV.12 Perhitungan Data Hasil Uji Praktikalitas Kelompok Kecil ... 65

Tabel IV.13 Perhitungan Data Hasil Uji Praktikalitas Kelompok Besar ... 66

Tabel IV.14 Uji Normalitas ... 67

Tabel IV.15 Uji Homogenitas ... 68

Tabel IV.16 Uji-t ... 68

Tabel IV.17 Saran Perbaikan Dari Validator Ahli Materi Pembelajaran ... 69

Tabel IV.18 Saran Perbaikan Dari Validator Ahli Teknologi Pendidikan ... 70

Tabel IV.19 Hasil Praktikalitas Siswa Kelompok Kecil ... 81

Tabel IV.20 Hasil Praktikalitas Siswa Kelompok Besar ... 82

(19)

xvii

Gambar II.2 Kerangka Berfikir... 25

Gambar III.1 Model ADDIE ... 27

Gambar III.2 Prosedur Pengembangan ... 32

Gambar IV.1 Desain Cover Belakang ... 49

Gambar IV.2 Desain Cover Depan ... 50

Gambar IV.3 Sampul ... 50

Gambar IV.4 Kata Pengantar ... 51

Gambar IV.5 Deskripsi Lembar Kerja Siswa... 52

Gambar IV.6 Petunjuk Penggunaan LKS ... 53

Gambar IV.7 Daftar Isi... 54

Gambar IV.8 Standar Isi ... 55

Gambar IV.9 Peta Konsep ... 56

Gambar IV.10 Referensi ... 57

Gambar IV.11 Penambahan Masalah ... 71

Gambar IV.12 Penambahan Foto Pada Soal ... 72

Gambar IV.13 Revisi Ahli Materi Pembelajaran 1 ... 73

Gambar IV.14 Revisi Ahli Materi Pembelajaran 2 ... 75

Gambar IV.15 Revisi Ahli Materi Pembelajaran 3 ... 76

Gambar IV.16 Revisi Ahli Teknologi Pendidikan 1 ... 77

Gambar IV.17 Revisi Ahli Teknologi Pendidikan 2 ... 79

Gambar IV.18 LKS yang Dikerjakan Siswa ... 83

Gambar IV.19 LKS yang Dikerjakan Siswa ... 84

(20)

xviii

LAMPIRAN A.3 Rencana Perencanaan Pembelajaran ... 100

LAMPIRAN A.4 Rencana Perencanaan Pembelajaran ... 104

LAMPIRAN A.5 Rencana Perencanaan Pembelajaran ... 108

LAMPIRAN B.1 Kisi-kisi Angket Uji Validitas Ahli Materi ... 112

LAMPIRAN B.2 Kisi-kisi Angket Uji Validitas Ahli Teknologi ... 123

LAMPIRAN B.3 Kisi-kisi Angket Praktikalitas ... 128

LAMPIRAN C.1 Lembar Validasi Angket Uji Validitas Ahli Materi ... 129

LAMPIRAN C.2 Lembar Validasi Angket Uji Validitas Ahli Teknologi ... 133

LAMPIRAN C.3 Lembar Validasi Angket Praktikalitas ... 137

LAMPIRAN D.1 Angket Uji Validitas Ahli Materi 1 ... 141

LAMPIRAN D.2 Angket Uji Validitas Ahli Materi 2 ... 147

LAMPIRAN D.3 Angket Uji Validitas Ahli Materi 3 ... 153

LAMPIRAN D.4 Angket Uji Validitas Ahli Teknologi 1 ... 159

LAMPIRAN D.5 Angket Uji Validitas Ahli Teknologi 2 ... 164

LAMPIRAN D.6 Angket Uji Validitas Ahli Teknologi 3 ... 169

LAMPIRAN D.7 Angket Uji Praktikalitas ... 174

LAMPIRAN E.1 Hasil Uji Validitas Ahli Materi ... 179

LAMPIRAN E.2 Hasil Uji Validitas Ahli Teknologi ... 181

LAMPIRAN F.1 Distribusi SKor Uji Validitas Ahli Materi ... 183

LAMPIRAN F.2 Distribusi SKor Uji Validitas Ahli Teknologi ... 191

LAMPIRAN G.1 Hasil Uji Praktikalitas Kecil... 197

LAMPIRAN G.2 Hasil Uji Praktikalitas Besar ... 204

LAMPIRAN H.1 Soal Posstest ... 211

LAMPIRAN I.1 Nilai Posstest Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 213

LAMPIRAN I.2 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol ... 214

LAMPIRAN I.3 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 215

LAMPIRAN I.4 Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Eksperimen .... 216

(21)

xix

LAMPIRAN J.3 Daftar Nama Tenaga Pendidik SMP IT Al-Izhar ... 222 LAMPIRAN K Hasil Wawancara ... 223

(22)

1 A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai salah satu bidang studi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, matematika menjadi lebih bersifat teoristis dan abstrak. Hal ini menyebabkan peserta didik merasa bahwa matematika adalah materi pelajaran yang membosankan dan sulit dimengerti, peserta didik juga tidak mengetahui manfaat dari belajar matematika itu sendiri. Oleh karena itu, guru diharapkan berpikir kreatif untuk mengkreasikan bahan ajar yang berkualitas dan menarik untuk dipelajari peserta didik sesuai dengan karakteristiknya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Pasal 20 tentang standar nasional pendidikan, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Salah satu elemen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar.

Sumber belajar merupakan segala (daya, lingkungan dan pengalaman) yang dapat mendukung dan dapat digunakan pada proses pengajaran agar lebih efektif dan efisien serta dapat memudahkan pencapaian terjadinya pengajaran atau belajar, tersedia langsung atau tidak langsung baik kongkret atau abstrak.1 Guru dalam proses pembelajarannya memerlukan strategi dan media pengajaran yang sesuai dengan usia peserta didik. Anak usia remaja membutuhkan pola pengajaran yang memberikan keleluasaan untuk siswa

1 Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan. (Semarang: RaSail, 2005), hal 26.

(23)

menyelidiki, menganalisis, dan membuktikan sendiri kebenarannya karena pada masa ini anak menyukai dunia tantangan.2 Salah satu media pengajaran yang dapat dikembangkan oleh guru adalah lembar kerja siswa (LKS). LKS merupakan bahan ajar cetak pada kertas-kertas yang berisikan materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik dan mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai.3

Pengembangan bahan ajar dibeberapa sekolah di Pekanbaru masih belum dilaksanakan oleh guru, hal ini diketahui berdasarkan pengalaman mengajar peneliti dan wawancara langsung kebeberapa guru disekolah. Bahkan dibeberapa sekolah tersebut masih banyak yang belum menggunakan bahan ajar terutama lembar kerja siswa. Terdapat beberapa sekolah yang menggunakan LKS namun tidak dikembangkan langsung oleh guru.

Pada era pandemi covid-19 ini, murid sangat membutuhkan LKS, dengan bantuan LKS siswa dapat menjadikannya sebagai pedoman untuk belajar secara mandiri dirumah. Namun berdasarkan survey dan wawancara peneliti, pada kenyataannya guru dibeberapa sekolah di Pekanbaru hanya mengandalkan media online seperti Youtube, Ruang Guru dan Google Classroom sebagai media ajar. Padahal banyak siswa yang merasa tidak mampu atau keberatan dalam menyediakan kuota internet juga kurangnya kemampuan siswa SMP dalam menggunakan media elektronik. Hal ini diketahui peneliti melalui wawancara dengan beberapa murid. Akibatnya siswa tersebut tidak menonton atau membaca sumber belajar online yang diberikan gurunya tersebut dan hanya mengikuti pembelajaran seadanya saja.

Oleh karena itu, saat ini sangat perlu pengembangan lembar kerja siswa sebagai alat bantu siswa dalam belajar online.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 2 ayat

2 Eni Fariyatul Fahyuni dan Istikomah, Psikologi Belajar & Mengajar (kunci sukses guru dalam interaksi edukatif), (Sidoarjo: Nizama Learning Center, 2016), hal 53.

3 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jakarta: PT.Diva Pers, 2011), hal 31.

(24)

(1) Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: (a) interaktif dan inspiratif; (b) menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; (c) kontekstual dan kolaboratif; (d) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan (e) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.Kemudian pada pasal 2 ayat (2) Pembelajaran menggunakan pendekatan, strategi, model, dan metode yang mengacu pada karakteristik sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Salah satu pendekatan pembelajaran pendukung media pembelajaran LKS yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). RME merupakan pendekatan pembelajaran yang membuat siswa dapat membayangkan hal nyata (real) dalam pikiran siswa, dengan melibatkan lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari.4 RME menggabungkan pandangan tentang apa itu matematika, bagaimana siswa belajar matematika, dan bagaimana matematika harus diajarkan. Dengan menggunakan permasalahan realistik, pembelajaran akan bermakna bagi siswa.5

Sejauh ini pembelajaran matematika hanya menjadikan dunia nyata tempat mengaplikasikan konsep. Akibatnya, siswa kurang memahami konsep- konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari (mathematize of everyday experience) dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari- hari adalah pembelajaran RME.

Salah satu kelebihan RME adalah mampu memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam mempelajari matemaitka, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama, dan untuk mempelajari matematika, siswa harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan

4 Ariyandi Wijaya, Pendidikan Matematika Realistik. (Yogyakarta: Graha ilmu, 2012), hal 7.

5 Sutarto Hadi. Pendidikan Matematika Realistik, (Depok: PT RajaGrafaIndo Persada, 2017), hal 37.

(25)

sendiri konsep-konsep matematika, tentunya dengan bantuan pihak lain yang lebih tahu seperti guru. Tanpa kemauan untuk menjalani sendiri proses tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.6

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yaitu dari Iltavia7 dan Henie Destia Ningrum8 tentang efektivitas lembar kerja siswa berbasis pendekatan Realistic Mathematics Education, LKS dengan pendekatan RME efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu peneliti ingin mengembangankan LKS berbasis Realistic Mathematics Education sebagai salah satu bahan ajar disekolah. Setelah peneliti melakukan survey, materi lingkaran merupakan materi dengan nilai siswanya terendah selama dua tahun berturut-turut di SMP IT Al Izhar School Pekanbaru, padahal materi lingkaran ini erat kaitannya dengan hal-hal konkret. Dalam silabus kurikulum 2013 materi lingkaran diajarkan pada siswa kelas VIII semester genap. Oleh karena itu peneliti menggunakan permasalahan realistik untuk membangun konsep tentang materi lingkaran.

Dalam mengembangkan LKS harus memenuhi tiga penilaian penelitian, yaitu tergolong valid, praktis, dan efektif. Dikatakan valid apabila ada keterkaitan yang konsisten dari setiap komponen perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan karakteristik model pembelajaran yang hendak diterapkan dalam pembelajaran. Penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran diukur berdasarkan hasil keterlaksanaan LKS dan respon siswa pada uji lapangan. Penilaian efektivitas perangkat pembelajaran diukur berdasarkan persentase ketuntasan belajar siswa yang diukur secara klasikal dengan mengacu pada keterampilan matematika siswa yang hendak dikembangkan.9 Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengembangkan suatu bahan

6 Evi Hulukati, Matematika Realistik, (Yogyakarta: CV Budi Utama,2014), hal 41.

7 Iltavia, Efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), Menara Ilmu, vol XI, jilid 1, no.76, Juni 2017

8 Henie Destia Ningrum, Skripsi: “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Realistic Mathematics Education (RME) kelas VII SMP”, (Jambi, UNJA, 2020), hal 112 9 Afrizal dan Risnawati, Modul Pengembangan dan Pengemasan LKS. (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2012), hal 13

(26)

ajar berupa LKS yang valid, praktis dan efektif serta dapat membantu siswa membangun pemahamannya sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian tentang

“Pengembangan Lember Kerja Siswa (LKS) berbasis Realistic Mathematics Education (RME) pada materi Lingkaran untuk SMP/MTs”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

a. Bagaimana pengembangan bahan ajar berupa lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education pada materi lingkaran untuk siswa SMP/MTs yang memenuhi kriteria valid?

b. Bagaimana pengembangan bahan ajar berupa lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education pada materi lingkaran untuk siswa SMP/MTs yang memenuhi kriteria praktis?

c. Bagaimana pengembangan bahan ajar berupa lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education pada materi lingkaran untuk siswa SMP/MTs yang memenuhi kriteria efektif?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan dan menghasilkan lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education pada materi lingkaran untuk SMP/MTs yang memenuhi kriteria valid.

2. Mengembangkan dan menghasilkan lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education pada materi lingkaran untuk SMP/MTs yang memenuhi kriteria praktis.

3. Mengembangkan dan menghasilkan lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education pada materi lingkaran untuk SMP/MTs yang memenuhi kriteria efektif.

(27)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoristis

Secara teoristis penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pembelajaran matematika, yaitu sebagai acuan tambahan dalam penyusunan perangkat pembelajaran maupun sebagai bacaan untuk menambah ilmu pengatuhan yang telah ada.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pembuatan lembar kerja siswa serta dimanfaatkan sebagai penambah bahan ajar yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran matematika.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan tambahan dalam menyusun bahan ajar maupun dapat digunakan langsung dalam proses pembelajaran.

c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan memperoleh kemudahan dalam mempelajari materi matematika.

d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan salah satu bentuk kontibusi dalam dunia pendidikan sebagai mahasiswa keguruan dan merupakah salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan di UIN SUSKA RIAU.

e. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam membuat penelitian yang relevan.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah lembar kerja siswa (LKS) berbasi model Realistic Mathematics Education (RME) pada materi lingkaran untuk SMP/MTS yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 serta mempunyai penampilan yang menarik dan disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.

(28)

F. Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan dari penelitian ini yaitu menghasilkan lembar kerja siswa yang valid, praktis dan efektif. Pengembangan LKS berbasis model Realistic Mathematics Education ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami dan mempelajari materi lingkaran dalam pembelajaran matematika.

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi

Pengembangan bahan ajar harus selalu diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Peneliti mengembangkan bahan ajar matematika berupa LKS yang berbasis model Realistic Mathematics Education untuk memfasilitasi siswa dalam mempelajari materi lingkaran sehingga terciptalah pembelajaran bermakna dan tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasan penelitian dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut:

a. Materi yang dikembangkan hanya materi lingkaran untuk siswa SMP/Mts

b. Pengembangan LKS hanya berbasis model Realistic Mathematics Education tanpa menggabungkan dengan model, strategi dan metode pembelajaran lainnya.

c. Pengembangan LKS hanya sampai pada uji praktikalitas kelompok kecil karena dalam kondisi pandemi Covid-19.

H. Definisi Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang sudah ada maupun sebagai upaya dalam

(29)

mengatasi persoalan agar menjadi lebih baik, efektif dan efisien untuk digunakan.10

2. Lembar kerja siswa adalah buku yang pada umumnya tipis berisikan latihan-latihan soal dan ringkasan materi yang dikondisikan sebagai pendamping buku teks pelajaran sebagai salah satu buku pegangan siswa.11

3. Model pembelajaran Realistic Mathematics Education adalah matematika disekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.12

10 Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2019), hal 140.

11 Masykur Ali Djafar, Pendekatan Kontekstual dan Realistik dalam Pengajaran Matematika, (Jakarta Timur: CV Ghina Walafafa, 2011), hal 25.

12 M.Wahyudin Zarkasyi, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: PT Refika Aditama,2015), hal 40.

(30)

9 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teoristis

1. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (student worksheet) merupakan lembaran- lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas tersebut.13 Lembar kerja siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.

LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapain hasil belajar yang harus ditempuh. Pengaturan awal (advance organizer) dari pengetahuan dan pemahaman siswa diberdayakan melalui penyediaan media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman siswa. Karena nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan pembelajaran maka muatan materi setaip lembar kerja siswa pada setiap kegiatannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu.14

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa lembar kerja siswa adalah suatu bahan ajar cetak yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran berupa lembar-lembar berisi petunjuk, langkah-langkah untuk melakukan kegiatan dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, yang bertujuan untuk memaksimalkan pemahaman siswa.

13 Rully Charitas IP, Penelitian Pendidikan Matematika: Pembelajaran Berbasis Riset.

(Yogyakarta: Matematika, 2015), hal 83.

14 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), hal 111.

(31)

b. Fungsi LKS

Fungsi LKS yaitu: 15

1) Sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran pendidik, namun lebih memaksimalkan peran peserta didik.

2) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas untuk berlatih.

3) Sebagai bahan ajar yang memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang diberikan

4) Sebagai bahan ajar yang memudahkan pendidik dalam pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

c. Tujuan LKS Tujuan LKS yaitu: 16

1) Menyajikan bahan ajar untuk memudahkan peserta didik dlam berinteraksi dengan materi yang diberika

2) Menyajikan tugas-tugas untuk meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan.

3) Melatih kemandirian belajar peserta didik, dan

4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

d. Manfaat LKS Manfaat LKS yaitu: 17

1) Membuat siswa aktif selama proses pembelajaran 2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep

3) Melatih siswa menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.

4) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

15Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011), hal 204.

16 Ibid.,

17 Afrizal dan Risnawati,, Op.Cit., hal 9.

(32)

e. Format LKS Format LKS yaitu: 18 1) Judul

2) Kompetensi dasar yang akan dicapai 3) Waktu penyelesaian

4) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas 5) Informasi singkat

6) Tugas yang harus diselesaikan 7) Laporan yang harus dikerjakan.

f. Langkah-langkah Penyusunan LKS

Langkah-langkah penyusunan LKS yaitu sebagai berikut:19

GAMBAR II.1 DIAGRAM LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LKS

18 Andi Prastowo, Op. Cit., hal 208.

19 Ibid., hal 212-215.

Menulis LKS Analisis Kurikulum

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menetukan Judul LKS

Merumuskan KD

Menentukan Alat Penelitian

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur Bahan Ajar

(33)

1) Analisis Kurikulum. Pada langkah ini peneliti menentukan materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Langkah ini dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan.

2) Menyusun Peta Kebutuhan. Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis serta melihat urutan LKSnya. Urutan LKS sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan. Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

3) Menentukan Judul. Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dideteksi, antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai satu judul LKS.

4) Penulisan LKS. Langkah-langkah dalam menulis LKS, yaitu merumuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi, dan memperhatikan struktur LKS.

g. Kriteria Kualitas Lembar Kerja Siswa

Menurut BSNP, kelayakan bahan ajar dibagi menjadi beberapa komponen, antara lain kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Kriteria kelayakan dalam pengembangan LKS sebagai berikut:20

1) Kelayakan Isi

Komponen kelayakan isi dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kesesuaian tema dengan SK dan KD

b) Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi c) Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran

20 BSNP, Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran, Buletin BSNP.Vol.II No.1:22

(34)

d) Kejelasan judul lembar kegiatan siswa

e) Kejelasan petunjuk penggunaan lembar kegiatan siswa f) Kejelasan sasaran pengguna lembar kegiatan siswa g) Kegiatan pembelajaran mendukung Kompetensi Dasar h) Kegiatan dapat memotivasi siswa

i) Ketepatan penjelasan materi

j) Kesesuaian materi dengan kemampuan siswa k) Menekankan pada proses kehidupan sehari-hari l) Pertanyaan membantu memberi kesimpulan

m) Menyediakan ruang untuk menuliskan ide yang akan langkah kegiatan

n) Kesesuaian materi dengan tinjauan pustaka

2) Kelayakan Kebahasaan

Komponen kelayakan dalam kebahasaan dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kesesuaian kaidah bahasa b) Konsistensi istilah

c) Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa d) Struktur kalimat yang jelas

e) Kejelasan bahasa yang digunakan

3) Kelayakan Penyajian

Komponen kelayakan dalam penyajian dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Dapat digunakan belajar mandiri b) Informasi mempermudah peserta didik c) Alat dan bahan mudah ditemukan d) Judul LKS

e) Kajelasan kata pengantar f) Kesesuaian daftar isi

(35)

g) Kejelasan petunjuk bagi guru dan siswa h) Kejelasan peta konsep

i) Kejelasan standar kompetensi lulusan j) Memuat materi pokok

k) Banyak kegiatan praktikum l) Kejelasan alat dan bahan

m) Memuat pertanyaan dan kesimpulan

4) Kelayakan Kegrafikan

Komponen kelayakan dalam kegrafikan dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Desain menarik

b) Penyajian yang menyenangkan c) Kesesuaian ilustrasi dengan materi

d) Gambar mendukung konsep dalam menemukan konsep e) Gambar membantu memahami langkah kegiatan

f) Kesesuaian cover dengan materi g) Kesesuaian gambar dengan cover h) Kesesuaian pemilihan warna gambar i) Huruf mudah dibaca

j) Kesesuaian jenis dan ukuran huruf k) Ketepatan spasi

Penelitian ini menggunakan kelayakan bahan ajar menurut BSNP agar bahan ajar disusun sesuai dengan kurikulum dan perananan pendidikan menjadi lebih dominan, terutama dalam menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Produk yang dikembangkan juga diharapkan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

(36)

h. Pengembangan LKS berbasis Model Realistic Mathematics Education

Salah satu jenis bahan ajar yaitu lembar kerja siswa harus selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipilih. Peneliti memilih model pembelajaran Realistic Mathematics Education agar LKS tersebut akan lebih mudah untuk dikembangkan dan mencapai tujuan pengembangan LKS. LKS yang akan dikembangkan haruslah sesuai dengan langkah- langkah model Realistic Mathematics Education yaitu memahami, menjelaskan dan menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan.

Berdasarkan manfaat dan fungsi LKS, maka pengembangan LKS berbasis model Realistic Mathematics Education ini akan memudahkan siswa dalam memahami suatu materi matematika dengan baik karena siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga siswa terlibat secara aktif dalam melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. Hasil eksplorasi siswa tidak hanya bertujuan untuk menemukan jawaban akhir dari permasalahan yang diberikan, namun juga diarahkan untuk mengembangkan strategi penyelesaian masalah yang bisa digunakan.

Manfaat lain menggunakan model ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika. 21

Penelitian ini mengembangkan lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education ini agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Permasalahan pada LKS diambil dari masalah nyata (real) yang dapat dibayangkan oleh siswa. Siswa juga diberikan kebebasan menggunakan bahasanya sendiri dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang terdapat pada LKS.

21 Ariyadi Wijaya, Op.Cit., hal 22.

(37)

i. Validitas, Efektifitas dan Praktikalitas

Kualitas instrumen penelitian mempengaruhi kualitas dari hasil penelitian. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan kualitas instrumen penelitian yang baik pula.

Kualiatas instrumen penelitian dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria validitas, efektivitas dan praktikalitas.22

Validitas suatu instrumen merupakan tingkat ketepatan suatu instrument untuk mengukur sesuatu yang harus diukur.Validitas instrument yang dianalisis dalam penelitian meliputi validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis menunjuk pada kondisi suatu instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan teori dan ketentuan yang ada. Validitas logis ini dilakukan berdasarkan pertimbangan para ahli. Validitas empiris adalah validitas yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan yang bersifat empiric dan ditinjau berdasarkan kriteria tertentu.23

Efektivitas merupakan faktor penting dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang efektif merupakan kesesuaian antara siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan sasaran atau tujuan pemebelajaran yang ingin dicapai. Efektifitas adalah bagaimana seseorang berhasil mendapatkan dan memanfaatkan metode belajar untuk memperoleh hasil yang baik. Efektifitas juga merupakan kesesuaian antara siswa dengan hasil belajar. Praktikalitas merupakan sifat dari sebuah tes, maksudnya mudah dilaksakan dan efisien baik dari segi biaya dan tenaga. Sebuah tes juga disebut praktis jika pemeriksaannya mudah dan dapat dianalisis dalam waktu yang singkat. 24

Penelitian yang memiliki kualitas instrumen yang baik akan mempengaruhi kualitas dari penelitian. Oleh karena itu, peneliti berusaha mengembangkan lembar kerja siswa yang tergolong valid, praktis dan efektif agar dapat memberikan perubahan yang bermakna

22 M. Wahyudin Zarkasyi, Op.Cit., hal 189 23 Ibid., hal 190-192

24 Ibid., hal 228-229

(38)

kepada peserta didik dan produk yang dikembangkan dapat menjadi referensi guru dalam mengembangkan bahan ajar.

2. Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education

a. Pengertian Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education Model pembelajaran Realistic Mathematics Education adalah suatu pendakatan dalam pembelajaran matematika di Belanda. Kata

“realistic” sering disalahartikan sebagai “real-world”, yaitu dunia nyata. Banyak pihak yang menganggap bahwa RME adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang harus selalu menggunakan masalah sehari-hari. Penggunaan kata “realistic” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” atau “to imagine”. Menurut Van dem Heuvel- Panhuizen, penggunaan kata “realistic” tersebut bukan sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata (real world) tetapi lebih mengacu pada fokus RME dalam menekankan penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan (imagunebale) oleh siswa. 25

RME tidak dapat dipisahkan dari Institut Freudenthal. Institut ini didirikan pada tahun 1967, berada dibawah Universitas Utrecht, Belanda. Nama Institut ini diambil dari nama pendirinya, yaitu Profesor Hans Freudenthal (1950-1990), seorang penulis, pendidik dan matematikawan berkebangsaan Jerman/Belanda. Sejak tahun 1971, Institut Freundenthal mengembangkan suatu pendekatan teoristis terhadap pembelajaran matematika yang dikenal dengan RME (Realistic Mathematics Education). 26

RME menggabungkan pandangan tentang apa itu matematika, bagaimana siswa belajar matematika, dan bagaimana matematika harus diajarkan. Freudenthal berkeyakinan bahwa siswa tidak boleh

25 Ariyadi Wijaya, Op.Cit., hal 22 26 Sutarto Hadi, Op.Cit., hal 7

(39)

dipandang sebagai passive receivers of ready-made mathematics (penerima pasif matematika yang sudah jadi atau diolah). Menurutnya pendidikan harus mengarahkan siswa kepada penggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan kembali matematika dengan cara mereka sendiri. Banyak soal yang dapat diangkat dari berbagai situasi (konteks), yang dirasakan bermakna sehingga menjadi sumber belajar.27

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Realistic Mathematics Education merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang permasalahannya dapat dibayangkan oleh siswa dan siswa dapat menyelesaikan masalah dengan bahasanya sendiri.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran RME

Langkah-langkah model pembelajaran RME adalah sebagai berikut:28 1) Memahami Masalah Kontekstual

Guru menyajikan masalah matematika yang berkaitan dengan dunia nyata atau realistic kepada siswa. Lalu siswa diberi waktu untuk menyimak masalah itu terlebih dahulu. Pada langkah ini the use of context menjadi fokus pembelajaran siswa.

2) Menjelaskan Masalah Kontekstual

Siswa didorong untuk menyelesaikan masalah tersebut berdasarkan kemampuannya masing-masing sesuai petunjuk yang ada. Siswa diberi kebebasan menyelesaikan dengan caranya sendiri. Pada langkah ini bridging by vertical instrument yaitu siswa mempunyai kebebasan dalam membangun model atas masalaah tersebut berdasar refresentasinya masing-masing. Pada langkah ini diharapkan kemampuan tersebut dapat berkembang dengan baik.

3) Menyelesaikan Masalah Kontekstual

27 Ibid., hal 8

28 Isrok’atun dan Amelia Rosmala, Model-model Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018), hal 74-75

(40)

Disaat siswa mulai kesulitan dalam memahami masalah kontekstual tersebut. Pada langkah ini guru berperan dengan memberikan petunjuk dan mengarahkan siswa untuk memahami masalah. Pada langkah ini karakteristik student contribution yaitu terjadi interaksi siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa.

4) Membandingkan dan Mendiskusikan Jawaban

Siswa membandingkan dan mendiskusikan jawaban dengan siswa lain atau kelompok lain. Karaktristik yang muncul adaalah interactivity yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa.

5) Menyimpulkan

Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan dari masalah tersebut. Karakteristik yang muncul adalah intertwining yaitu siswa dapat menemukan keterkaitan antara konsep, prosedur, atau prinsip matematika yang satu dengan yang lain.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education

1) Kelebihan RME:29

a) RME memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia.

b) RME memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dikontruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa tidak hanya oleh mereka yang disebut pakar dalam bidang tersebut.

c) RME memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal, dan tidak harus sama antara orang yang

29 Evi Hulukati, Op.Cit., hal 40-41.

(41)

satu dengan orang yang lain. Setiap orang bisa menemukan atau menggunakan cara sendiri, asalkan orang itu bersungguh- sungguh dalam mengerjakan soal atau masalah tersebut.

Selanjutnya dengan membandingkan cara penyelesaian yang satu dengan yang lain, akan diperoleh cara penyelesaian yang tepat, sesuai dengan tujuan dari proses penyelesaian soal atau masalah tersebut.

d) RME memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama, dan untuk mempelajari matematika orang harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika, dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu (misalnya guru). Tanpa kemauan untuk menjalani sendiri proses tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.

3. Materi Lingkaran

a. Pengertian Lingkaran

Lingkaran merupakan kumpulan dari titik-titik pada garis bidang datar yang semuanya berjarak sama dari titik tertentu.Yang dimaksud titik tertentu adalah titik pusat lingkaran. sedangkan jarak yang sama adalah jari-jari lingkaran. 30

b. Unsur-unsur Lingkaran

Unsusr-unsur lingkaran yang dikenalkan pada siswa kelas VIII SMP ada delapan unsur, yaitu: 31

1) Titik Pusat (P) : Titik yang menjadi pusat lingkaran yang terletak tepat ditengah lingkaran

2) Jari-jari (r) : Jarak antara pusat lingkaran dengan titik pada lingkaran

30 M Cholik Ardinawan, Matematika untuk SMP/Mts Kelas VIII Semester 2. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018) hal. 68

31 Ibid., hal 70

(42)

3) Diamter (d) : Garis yang menghubungkan dua titik paada lingkaran

4) Busur : Garis berbentuk melengkung pada tepian lingkaran 5) Tali Busur : Garis yang menghubungkan dua titik pada

lingkaran

6) Juring : Daerah yang dibatasi oleh busur dan dua jari-jari Lingkaran

7) Tembereng : Daerah yang dibatasi oleh busur dan tali busur 8) Apotema : Garis yang menghubungkan titik pusat dengan tali

Busur c. Keliling dan Luas Lingkaran

Keliling lingkaran merupakan panjang garis lengkung dari suatu lingkaran, sedangkan luas lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh busur lingkaran atau keliling lingkaran.32

Rumus keliling lingkaran :

Rumus luas lingkaran:

Keterangan:

atau 3,14

d. Hubungan antara Sudut Pusat dan Sudut Keliling

Sudut pusat merupakan daerah sudut yang dibatasi oleh dua jari- jari lingkaran yang titik sudutnya merupakan titik pusat lingkaran.

Sudut keliling merupakan daerah sudut yang dibatasi oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik pada lingkaran dan sudutnya terletak pada keliling lingkaran.

32 Ibid., hal 82

(43)

Hubungan antara sudut pusat dan sudut keliling adalah besar sudut pusat sama dengan dua kali sudut keliling jika kedua sudut tersebut menghadap busur yang sama.33

e. Panjang Busur dan Luas Juring Rumus mencari panjang busur:

̂ Rumus mencari luas juring:

̂ Keterangan:

̂

Materi lingkaran pada penelitian ini merupakan materi matematika yang dipelajari dikelas VIII semester genap. Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaiannya adalah sebagai berikut.

33 Ibid., hal 84

(44)

TABEL II.I

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 3.7 Menurunkan rumus untuk

menentukan rumus keliling dan luas lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

3.7.1 Mengenal Lingkaran

3.7.2 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling lingkaran menggunakan masalah kontekstual

3.7.3 Menurunkan rumus untuk menentukan luas daerah lingkaran menggunakan masalah kontekstual

3.8 Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring

lingkaran, serta

hubungannya

3.8.1 Menentukan hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling

3.8.2 Menentukan panjang busur dan luas juring

4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas lingkaran

4.7.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling lingkaran dan luas daerah lingkaran 4.8 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran serta hubungannya

4.8.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran, serta hubungannya

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Tri Dana dkk, dengan judul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Materi Operasi Aljabar Dikelas VII SMP” pada tahun 2019. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa penelitian pengembangan ini menghasilkan perangkat pembelajaran

(45)

matematika dengan pendekatan RME pada materi operasi aljabar kelas VII SMP yang teruji kevalidan dan kepraktisannya.34

2. Penelitian yang dilakukan oleh Theresia Monica Siahaan, dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Realistic Mathematics Education” pada tahun 2020. Hasil penelitiannya menjelaskan bawah penelitian pengembangan ini menghasilkan lembar kerja siswa yang valid, efektif dan efesien serta mendapatkan respon positif dari peserta didik.35

3. Penelitian yang dilakukan oleh Soffie Kirana dan Zahratun Nazihah dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas VIII bercirikan Realistic Mathematics Education (RME) pada Materi Statistika” pada tahun 2018. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa produk yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan, keefektifan dan kepraktisan.36

4. Penelitian yang dilakukan oleh Rully Septian, dkk dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Matematika Berbasis Model Realistic Mathematics Education”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa LKPD yang dikembangkan mempengatuhi prestasi belajar siswa, dapat digunakan sebagai bahan ajar matematika pelengkap.

37

34 Desi Tri Dana R, dkk, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Materi Operasi Aljabar Dikelas VII SMP” Aksiomatik, vol 7, no 3, September 2019.

35 Theresia Monika Siahaan, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Realistic Mathematics Education” MES: Journal of Mathematics Educations and Science, vol 5, no 2, Juni 2020.

36 Soffie Kirana dan Zuhrotun Nazihah, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas VIII bercirikan Realistic Mathematics Education (RME) pada Materi Statistika”, Pi: Mathematics Education Journal, vol 1, no 3, Oktober 2018.

37 Rully Septian, dkk, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Matematika Berbasis Model Realistic Mathematics Education”, Jurnal Educations FKIP UNMA, vol 5, no 1, Juni 2019.

(46)

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

GAMBAR II.2 KERANGKA BERPIKIR Masalah

1. Rendahnya pengetahuan, pengalaman dan hasil belajar siswa khususnya pada materi lingkaran

2. Lembar kerja siswa masih belum dikembangkan dibeberapa sekolah

Penyelesaian Masalah

Perlunya pengembangan lembar kerja siswa pada materi lingkaran yang valid, praktis dan efektif berbasis RME untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Hasil yang diharapkan

Terciptanya lembar kerja siswa berbasis RME pada materi lingkaran yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa

(47)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Reseacrh and Development adalah penelitian dengan tujuan menghasilkan produk dengan prosedur tertentu sebagai upaya dalam mengatasi persoalan atau mengembangkan produk yang sudah ada agar menjadi lebih baik, efektif dan efisien untuk digunakan.38 Produk yang dihasilkan adalah bahan ajar berupa lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education pada materi lingkaran.

B. Model Pengembangan

Ada beberapa model pengembangan produk yaitu model pengembangan Borg and Gall, Sadiman, ADDIE, dan lain-lain. Ketepatan dalam pemilihan model pengembangan yang baik akan menghasilkan produk yang tepat, efektif dan efisien. Salah satu ciri ketepatan produk hasil pengembangan yaitu produk tersebut dapat diaplikasikan dengan baik dan memberi manfaat bagi penggunanya.39

Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model ADDIE yang merupakan singkatan dari 5 tahapan penelitian dan pengembangan yang terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ADDIE merupakan kerangka kerja sederhana dan mudah dipelajari dari pada model pengembangan lainnya, serta berguna untuk merancang pembelajaran dimana prosesnya dapat diterapkan dalam berbagai pengaturan karena strukturnya yang umum.40

38 Hartono, Op. Cit., hal 140.

39 Benny A Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta:PT. Dian Rakyat, 2009) hal 127

40 Hartono, Op. Cit., hal 153

Referensi

Dokumen terkait

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Garis Dan Sudut Dengan Pendekatan. Realistic Mathematics

Penerapan strategi pembelajaran RME berbasis tutor teman sebaya dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas VII A SMP N 2 Sine. Kata kunci : keaktifan, RME,

Metode pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) adalah dimana siswa dihadapkan pada suatu permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sebagai titik

RME memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan suatu yang utama dan untuk mempelajari

8 Saya tidak mencoba untuk mencari masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang telah saya pelajari. Saya tidak mencoba untuk mengaitkan

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan menjawab tujuan penelitian, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKPD berbasis Pendidikan Matematika Realistik pada

Angket ini digunakan untuk mengetahui penilaian validator para ahli terhadap LKS berbasis RME pada materi matriks yang disusun serta untuk mengetahui respon guru dan siswa setelah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap penggunaan LKS di sekolah diketahui bahwa pada umumnya pemanfaatannya masih belum maksimal, bahkan ada yang menggunakan buku cetak sebagai