BAB II KAJIAN TEORI
1. Lembar Kerja Siswa
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (student worksheet) merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas tersebut.13 Lembar kerja siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.
LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapain hasil belajar yang harus ditempuh. Pengaturan awal (advance organizer) dari pengetahuan dan pemahaman siswa diberdayakan melalui penyediaan media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman siswa. Karena nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan pembelajaran maka muatan materi setaip lembar kerja siswa pada setiap kegiatannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu.14
Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa lembar kerja siswa adalah suatu bahan ajar cetak yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran berupa lembar-lembar berisi petunjuk, langkah-langkah untuk melakukan kegiatan dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, yang bertujuan untuk memaksimalkan pemahaman siswa.
13 Rully Charitas IP, Penelitian Pendidikan Matematika: Pembelajaran Berbasis Riset.
(Yogyakarta: Matematika, 2015), hal 83.
14 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), hal 111.
b. Fungsi LKS
Fungsi LKS yaitu: 15
1) Sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran pendidik, namun lebih memaksimalkan peran peserta didik.
2) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas untuk berlatih.
3) Sebagai bahan ajar yang memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang diberikan
4) Sebagai bahan ajar yang memudahkan pendidik dalam pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
c. Tujuan LKS Tujuan LKS yaitu: 16
1) Menyajikan bahan ajar untuk memudahkan peserta didik dlam berinteraksi dengan materi yang diberika
2) Menyajikan tugas-tugas untuk meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan.
3) Melatih kemandirian belajar peserta didik, dan
4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
d. Manfaat LKS Manfaat LKS yaitu: 17
1) Membuat siswa aktif selama proses pembelajaran 2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep
3) Melatih siswa menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
4) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran.
15Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011), hal 204.
16 Ibid.,
17 Afrizal dan Risnawati,, Op.Cit., hal 9.
e. Format LKS Format LKS yaitu: 18 1) Judul
2) Kompetensi dasar yang akan dicapai 3) Waktu penyelesaian
4) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas 5) Informasi singkat
6) Tugas yang harus diselesaikan 7) Laporan yang harus dikerjakan.
f. Langkah-langkah Penyusunan LKS
Langkah-langkah penyusunan LKS yaitu sebagai berikut:19
GAMBAR II.1 DIAGRAM LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LKS
18 Andi Prastowo, Op. Cit., hal 208.
19 Ibid., hal 212-215.
Menulis LKS Analisis Kurikulum
Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Menetukan Judul LKS
Merumuskan KD
Menentukan Alat Penelitian
Menyusun Materi
Memperhatikan Struktur Bahan Ajar
1) Analisis Kurikulum. Pada langkah ini peneliti menentukan materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Langkah ini dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan.
2) Menyusun Peta Kebutuhan. Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis serta melihat urutan LKSnya. Urutan LKS sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan. Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.
3) Menentukan Judul. Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dideteksi, antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai satu judul LKS.
4) Penulisan LKS. Langkah-langkah dalam menulis LKS, yaitu merumuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi, dan memperhatikan struktur LKS.
g. Kriteria Kualitas Lembar Kerja Siswa
Menurut BSNP, kelayakan bahan ajar dibagi menjadi beberapa komponen, antara lain kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Kriteria kelayakan dalam pengembangan LKS sebagai berikut:20
1) Kelayakan Isi
Komponen kelayakan isi dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kesesuaian tema dengan SK dan KD
b) Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi c) Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran
20 BSNP, Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran, Buletin BSNP.Vol.II No.1:22
d) Kejelasan judul lembar kegiatan siswa
e) Kejelasan petunjuk penggunaan lembar kegiatan siswa f) Kejelasan sasaran pengguna lembar kegiatan siswa g) Kegiatan pembelajaran mendukung Kompetensi Dasar h) Kegiatan dapat memotivasi siswa
i) Ketepatan penjelasan materi
j) Kesesuaian materi dengan kemampuan siswa k) Menekankan pada proses kehidupan sehari-hari l) Pertanyaan membantu memberi kesimpulan
m) Menyediakan ruang untuk menuliskan ide yang akan langkah kegiatan
n) Kesesuaian materi dengan tinjauan pustaka
2) Kelayakan Kebahasaan
Komponen kelayakan dalam kebahasaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kesesuaian kaidah bahasa b) Konsistensi istilah
c) Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa d) Struktur kalimat yang jelas
e) Kejelasan bahasa yang digunakan
3) Kelayakan Penyajian
Komponen kelayakan dalam penyajian dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Dapat digunakan belajar mandiri b) Informasi mempermudah peserta didik c) Alat dan bahan mudah ditemukan d) Judul LKS
e) Kajelasan kata pengantar f) Kesesuaian daftar isi
g) Kejelasan petunjuk bagi guru dan siswa h) Kejelasan peta konsep
i) Kejelasan standar kompetensi lulusan j) Memuat materi pokok
k) Banyak kegiatan praktikum l) Kejelasan alat dan bahan
m) Memuat pertanyaan dan kesimpulan
4) Kelayakan Kegrafikan
Komponen kelayakan dalam kegrafikan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Desain menarik
b) Penyajian yang menyenangkan c) Kesesuaian ilustrasi dengan materi
d) Gambar mendukung konsep dalam menemukan konsep e) Gambar membantu memahami langkah kegiatan
f) Kesesuaian cover dengan materi g) Kesesuaian gambar dengan cover h) Kesesuaian pemilihan warna gambar i) Huruf mudah dibaca
j) Kesesuaian jenis dan ukuran huruf k) Ketepatan spasi
Penelitian ini menggunakan kelayakan bahan ajar menurut BSNP agar bahan ajar disusun sesuai dengan kurikulum dan perananan pendidikan menjadi lebih dominan, terutama dalam menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Produk yang dikembangkan juga diharapkan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
h. Pengembangan LKS berbasis Model Realistic Mathematics Education
Salah satu jenis bahan ajar yaitu lembar kerja siswa harus selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipilih. Peneliti memilih model pembelajaran Realistic Mathematics Education agar LKS tersebut akan lebih mudah untuk dikembangkan dan mencapai tujuan pengembangan LKS. LKS yang akan dikembangkan haruslah sesuai dengan langkah-langkah model Realistic Mathematics Education yaitu memahami, menjelaskan dan menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan.
Berdasarkan manfaat dan fungsi LKS, maka pengembangan LKS berbasis model Realistic Mathematics Education ini akan memudahkan siswa dalam memahami suatu materi matematika dengan baik karena siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga siswa terlibat secara aktif dalam melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. Hasil eksplorasi siswa tidak hanya bertujuan untuk menemukan jawaban akhir dari permasalahan yang diberikan, namun juga diarahkan untuk mengembangkan strategi penyelesaian masalah yang bisa digunakan.
Manfaat lain menggunakan model ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika. 21
Penelitian ini mengembangkan lembar kerja siswa berbasis Realistic Mathematics Education ini agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Permasalahan pada LKS diambil dari masalah nyata (real) yang dapat dibayangkan oleh siswa. Siswa juga diberikan kebebasan menggunakan bahasanya sendiri dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS.
21 Ariyadi Wijaya, Op.Cit., hal 22.
i. Validitas, Efektifitas dan Praktikalitas
Kualitas instrumen penelitian mempengaruhi kualitas dari hasil penelitian. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan kualitas instrumen penelitian yang baik pula.
Kualiatas instrumen penelitian dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria validitas, efektivitas dan praktikalitas.22
Validitas suatu instrumen merupakan tingkat ketepatan suatu instrument untuk mengukur sesuatu yang harus diukur.Validitas instrument yang dianalisis dalam penelitian meliputi validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis menunjuk pada kondisi suatu instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan teori dan ketentuan yang ada. Validitas logis ini dilakukan berdasarkan pertimbangan para ahli. Validitas empiris adalah validitas yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan yang bersifat empiric dan ditinjau berdasarkan kriteria tertentu.23
Efektivitas merupakan faktor penting dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang efektif merupakan kesesuaian antara siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan sasaran atau tujuan pemebelajaran yang ingin dicapai. Efektifitas adalah bagaimana seseorang berhasil mendapatkan dan memanfaatkan metode belajar untuk memperoleh hasil yang baik. Efektifitas juga merupakan kesesuaian antara siswa dengan hasil belajar. Praktikalitas merupakan sifat dari sebuah tes, maksudnya mudah dilaksakan dan efisien baik dari segi biaya dan tenaga. Sebuah tes juga disebut praktis jika pemeriksaannya mudah dan dapat dianalisis dalam waktu yang singkat. 24
Penelitian yang memiliki kualitas instrumen yang baik akan mempengaruhi kualitas dari penelitian. Oleh karena itu, peneliti berusaha mengembangkan lembar kerja siswa yang tergolong valid, praktis dan efektif agar dapat memberikan perubahan yang bermakna
22 M. Wahyudin Zarkasyi, Op.Cit., hal 189 23 Ibid., hal 190-192
24 Ibid., hal 228-229
kepada peserta didik dan produk yang dikembangkan dapat menjadi referensi guru dalam mengembangkan bahan ajar.