• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PENUTUP A."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

93 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian tentang

“Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Oleh Lembaga Laz-Harfa Melalui Program Community Total Led Sanitation” (Studi Kasus Di Desa Kutamekar Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang), melalui penelitian kualitatif ini dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan juga dokumentasi, maka penulis menyimpulkan bahwa;

1. Desa Kutamekar merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sobang, buruknya infrastruktur dan sulitnya akses kendaraan membuat Desa Kutamekar menjadi desa 3 T (Tertinggal, Terpencil, Terjauh). Mayoritas masyarakat Desa Kutamekar berprofesi sebagai petani, hal itu didukung karena luas wilayah yang ada, di dominasi oleh persawahan. Tingkat pendapatan masyarakat Desa Kutamekar tergolong rendah, dalam 1 bulan masyarakat desa bisa mendapat Rp. 750.000. hingga Rp. 1.000.000. pendapatan tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah pendapatan masyarakat desa yang tergolong rendah, menjadi salah satu faktor kurangnya tingkat kesehatan Desa Kutamekar. Dari data yang didapat khususnya di Kampung Cigalih penulis menemukan

(2)

94

setidaknya ada 30% masyarakat yang belum memiliki sarana kesehatan. Masyarakat Desa Kutamekar sadar terhadap pentingnya tingkat kesehatan, namun untuk membangun sarana kesehatan, masyarakat belum mampu dalam merealisasikannya.

2. LAZ Harfa melakukan pemberdayaan di Desa Kutamekar dengan menjalankan sebuah program, program tersebut adalah Community Led Total Sanitation (CLTS). Ditinjau dari minimnya kondisi kesehatan yang ada di desa tersebut maka program CLTS ini merupakan sebuah program di mana diharapkan mampu meningkatkan kondisi kesehatan di Desa Kutamekar. Adapun bentuk program CLTS ini yaitu pendampingan kepada masyarakat Desa Kutamekar bagi yang belum memiliki sarana kesehatan (Jamban). Masyarakat diberikan pemicuan untuk menganalisa kondisi lingkungan yang biasa dijadikan tempat untuk BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan didorong untuk membangun sarana kesehatan Jamban, setelah itu dilakukan RTL Rencana Tindak Lanjut yang bertujuan bagi masyarakat untuk membangun komitmen dalam pelaksanaan program CLTS ini. Dan yang terakhir Monitoring dan Evaluasi, di mana masyarakat diawasi dalam melakukan kegiatan pembangunan sarana kesehatan (Jamban).

3. Keberhasilan yang didapat dari pemberdayaan yang dilakukan oleh LAZ Harfa melalui program Community Led Total Sanitation yaitu

(3)

dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat Desa Kutamekar, adapun manfaat yang didapatkan yaitu manfaat kesehatan, sosial, dan pendidikan. Selain itu terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan oleh LAZ Harfa terkait keberhasilan program CLTS ini. Pertama faktor pendukung yang berarti ada keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan ini, di mana sosok natural leader dari masyarakat membantu FF dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Tak hanya itu kemampuan fasilitator dan antusiasme masyarakat untuk mengikuti program ini merupakan kunci dari keberhasilan dari program CLTS. Kedua faktor penghambat, yang berarti terdapat hambatan atau kekurangan dari program CLTS ini, yaitu buruknya infrastruktur yang ada di Desa Kutamekar sehingga menyulitkan kendaraan untuk mengaksesnya.

Dan minimnya pendapatan masyarakat desa membuat program CLTS ini sedikit membutuhkan waktu lebih lama.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian tentang pemberdayaan kesehatan masyarakat oleh LAZ Harfa melalui program Community Led Total Sanitation dibidang kesehatan, peneliti menemukan adanya permasalahan dalam kegiatan tersebut, sehingga perlu adanya perbaikan program untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas program CLTS ini. Oleh karena itu

(4)

96

peneliti memberikan saran yang diharap mampu menjadi kontribusi pertimbangan bagi lembaga. Berikut adalah saran yang ingin disampaikan oleh peneliti;

1. Bagi Lembaga LAZ Harfa, diharapkan mampu menambah beberapa desa dampingan untuk program CLTS ini, khususnya di wilayah Kota Serang. Karena kantor pusat lembaga LAZ Harfa yang berlokasi di Kota Serang, sehingga lebih baik jika kepedulian dimulai dari yang terdekat.

2. Bagi masyarakat Desa Kutamekar, diharapkan untuk selalu berantusias dan memiliki minat partisipatif yang tinggi dalam mengikuti program, baik itu program kesehatan maupun program lainnya.

3. Bagi Aparatur Desa, diharapkan selalu mendukung dan membantu proses pemberdayaan yang dilakukan LAZ Harfa juga diharapkan mampu memberi bantuan dalam bentuk materi kepada masyarakat dan terlibat langsung dalam kegiatan yang diselenggarakan LAZ Harfa untuk meningkatkan kondisi kesehatan di Desa Kutamekar.

4. Bagi peneliti yang akan datang, disarankan dapat melanjutkan penelitian ini lebih dalam dan mendetail terkait pemberdayaan berkelanjutan untuk meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh LAZ Harfa.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

(antara lain: Perg. Tinggi juga membantu yang lain) PEMERINTAH DUNIA USAHA/ SWASTA MASYARAKAT PERGURUAN TINGGI JOGJA CYBER

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa antara gaya belajar (X) dengan kecerdasan intrapersonal (Y) terdapat hubungan positif yang

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja dari alat penukar kalor jenis pipa ganda (double pipe Heat Exchanger) yang diperoleh dengan menghitung koefisien

Alat Analisis : Regresi Linier Berganda Variabel Dependen : Keputusan Pembelian Variabel Independen : Produk, Harga, Promosi, Tempat, Partisipan, Proses, Bukti Fisik Variabel

(2) Penyalahguna narkotika bagi diri sendiri, yang dimaksud dengan “penyalahguna narkotika” adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum, menurut Pasal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri efektif digunakan dalam pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari prestasi belajar karena (1) rerata

Implementasi teori entrepreneur (kewirausahaan) pada dasarnya adalah suatu usaha yang dilakukan melalui pengawasan melekat oleh diri sendiri melalui kreatifitas

Dengan demikian kerukunan adalah jalan hidup manusia yang memiliki bagian-bagian dan tujuan tertentu yang harus dijaga bersama-sama, saling tolong menolong, toleransi,