a b
Pengujian alat
Layak?
Analisis data Pengukuran parameter
Data
Lampiran 2. Spesifikasi alat pemasak lemang listrik tipe vertikal
c. Dimensi sarung tabung cetakan
Diameter = 5,09 cm
Tinggi = 23,8 cm
d. Dimensi tabung cetakan
Diameter = 5 cm
Tinggi = 25 cm
2. Bahan
Tabung reaktor = Stainless steel Tabung sarung cetakan = Stainless steel Tabung cetakan = Stainless steel Rangka = Stainless steel Peredam panas = Glass wool 3. Pemanas
Sumber Panas = Heater (pemanas) elektrik 4. Suhu
Lampiran 3. Rancang teknis komposisi alat pemasak lemang listrik tipe vertikal
- Total volume tabung pada alat = 2571,66 gr - Massa ketan pada tabung = 195,65 gr - Total massa ketan pada tabung = 1173,9 gr - Massa larutan santan pada tabung
- Santan kental = 117,5 mL
- Air = 117,5 mL
Total Massa larutan santan pada tabung
- Total santan kental = 705 mL
Perhitungan:
b. Total volume tabung pada alat
= volume tabung x jumlah tabung
= c. Massa ketan pada tabung
= [ ] ( )
d. Total massa ketan pada tabung
= Massa ketan x jumlah tabung = 195,65 gr x 6 tabung
e. Massa larutan santan pada tabung
f. Total massa larutan santan pada tabung
- Total santan kental = Santan kental x jumlah tabung = 117,5 x 6 tabung
= 705 mL
- Total air = Air x jumlah tabung = 117,5 x 6 tabung
= 705 mL
Lampiran 5. Biaya pemakaian alat
Lampiran 6. Biaya produksi
1. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
D =
dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)
P = Nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) (Rp) S = Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)
n = Umur ekonomi (tahun)
D =
= Rp 945.000/tahun
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Agustus 16% dan Asuransi 2%
Total biaya tetap = Rp. 1.669.500/tahun
2. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi = ( )
3. Biaya produksi lemang listrik
Biaya pokok = + BTT
]
C=
+ Rp. 5.319,5 /jam
]
0,70 jam/kgLampiran 7. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Penerimaan dari tiap produksi (R) = Rp.40.000/kg
Alat ini akan mencapai Break even point jika alat telah memasak lemang
Alat ini akan mencapai Break even point jika alat telah memasak lemang dengan berat 42,13 kg/tahun atau setara dengan 23 kali pemasakan.
Lampiran 8. Net present value
Pendapatan : penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
: Rp.40.000 x 1,42 kg/jam x 3000 jam : Rp. 170.400.000
2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F,6%,5) = Rp.525.000 x 0,7473 = Rp. 392.332,5 Jumlah CIF = Rp. 718.185.292
Cash out flow 6%
1. Investasi = Rp.5.250.000
2. Pembiayaan = pembiayaan x (P/F,6%,n) = Rp. 17.522.232 x 0,7473 = Rp. 13.094.364
Jumlah COF = Rp. 18.344.364
NPV 6% = CIF – COF
= Rp. 718.185.292 - Rp. 18.344.364 = Rp. 699.840.928
Lampiran 9. Internal rate of return
Internal Rate of Return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% +
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama
(umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
NPV 8% = CIF – COF
= Rp. 286.953.161 – Rp. 75.211.015,7 = Rp. 211.742.145
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% +
x (q% - p%)
= 8% +
× (8% - 6%)
Lampiran 10. Foto alat
Alat pemasak lemang listrik tipe vertikal
Proses pemasukan ketan
Proses penuangan santan
Lampiran 11. Komponen alat
Sarung tabung cetakan
Lampiran 12. Gambar teknik alat