• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pemasak Lemang Listrik Tipe Vertikal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pemasak Lemang Listrik Tipe Vertikal"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Lemang

Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam ruas

bambuberbentuk tabung dan sebelumnya di gulung dengan selembar daun pisang.

Tabung dan gulungan daun pisang berisi beras ketan dicampur santan kelapa

kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar hingga matang.

Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat. Di Indonesia lemang biasa disantap

saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.

Menurut Samsudin, Zainal dan Taufik (1990) yang menyatakan bahwa,

lemang merupakan makanan tradisional yang dihasilkan dari ketan, berbentuk

silinder dan memiliki aroma asli hasil dari proses pemasakan yang unik. Untuk

pembuatannya ketan terlebih dahulu di rendam sebelum dimasak bersama garam,

air dan santan.

Padi

Padi atau Oryza sativa merupakan tanaman pangan berupa rumput

berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika

Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi

di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah

ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan

India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand,

Laos, Vietnam (Prihatman, 2000).

Secara garis besar tanaman padi dibedakan dalam dua jenis, sebagai berikut:

(2)

b. Padi ketan. Setelah menjadi beras ketan, beras tidak digunakan sebagai

makanan pokok, tetapi diolah menjadi berbaga

c. i macam makan ringan (Sugeng,2001).

Indonesia mengimpor beras ketan dari Thailand, sedangkan daerah sentra

produksi beras ketan di Indonesia hanya ada di tiga daerah, yaitu di Subang

(Jabar), Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebutuhan konsumsi beras ketan di

Indonesia belum diketahui, namun kemungkinannya hampir sama dengan

kebutuhan impor.

Untuk beras ketan produksi di Jawa Barat sebagian besar digunakan untuk

memenuhi kebutuhan produk makanan olahan semacam opak, peuyeum ketan,

rengginang, ulen, wajit, dan kolontong. Walaupun begitu, produksi beras ketan

dari Jawa Barat secara umum sering tidak stabil jika dibandingkan dengan jumlah

kebutuhan. Namun sejauh ini, masih sulit terdata berapa jumlah produksi beras

ketan per bulan, karena minat petani yang masih kurang.

Beras ketan

Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

Indonesia. Permintaan akan beras terus meningkat seiring dengan pertambahan

jumlah penduduk. Beras tidak hanya merupakan sumber energi dan protein, tetapi

juga sumber vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam era

modern, masyarakat menaruh perhatian yang besar terhadap kesehatan, antara lain

dengan mengatur gaya hidup, pola makan, dan menu

makanan (Santikadan Rozakurniati, 2010).

Beras ketan juga dikenal sebagai beras pulut ataupun nasi lengket. Ketan

(3)

tujuan-tujuan pengentalan serta dalam banyak jenis berasa manis dan kue-kue

lezat yang biasanya dibungkus daun-daun pisang serta dengan cara direbus atau

dibakar pada pengolahannya.

Pada prinsipnya memasak beras bertujuan untuk mengembangkan atau

memecahkan pati dengan menggunakan panas dan media cair. Bahan cair yang

digunakan dapat berupa air, santan, atau kaldu. Karena beras sebagai bahan

makanan penting dalam pengolahannya perlu diperhatikan (Marwanti, 2000).

Kelapa

Kelapa atau Cocos nucifer dikenal sejak zaman prasejarah dalam peradaban

manusia dan diketahui tumbuh di daerah tropis. Kelapa merupakan tanaman

serbaguna. Seluruh bagian ini berfaedah bagi kehidupan manusia. Dari pohon

kelapa dapat diperoleh bahan makanan, minuman, bahan industri, bahan

bangunan, alat-alat rumah tangga dan lain-lain.

Ada tiga teori yang menyatakan tentang daerah asal tanaman kelapa. Teori

pertama, memperkirakan kelapa adalah salah satu genus Cocos seperti yang

tumbuh di Amerika. Disinilah pada zaman prasejarah kelapa menyebar dibawah

oleh penjajah-penjajah ke kawasan Pasifik. Teori yang kedua, beranggapan bahwa

kelapa berasal dari daerah pantai Amerika Tengah, dimana dengan perantara arus

laut terbawa dan menyebar ke pulau-pulau Samudra Pasifik dan teori ketiga

menyatakan bahwa daerah asal kelapa adalah suatu kawasan di Asia Selatan atau

Malaysia, atau mungkin Pasifik Barat. Pada Akhirnya para peneliti menyimpulkan

bahwa kelapa berasal dari kawasan yang kita kenal sebagai Malaysia-Indonesia.

Dan kawasan ini lah, baik arus maupun prantaraan manusia, kelapa menyebar

(4)

Santan

Cara pembuat santan yang selama ini sangat sederhana, cukup dengan

memarut daging kelapa dan memerasnya. Hal ini sesuai dengan literatur

Suhardiyono (1995) yang menyatakan bahwa santan adalah cairan yang diperoleh

dengan melakukan pemerasan terhadap daging buah kelapa parutan. Santan

merupakan bahan makanan yang digunakan untuk memperoleh berbagai masakan

yang mengandung daging, ikan, ayam, untuk pembuatan berbagai kue, es krim,

gula-gula dan lain-lain.

Bahan Pembungkus

Sejak dahulu, kita sudah mengenal dan mempergunakan alat pembungkus

yang khas dan bisa dibilang sangat sederhana bahkan apa adanya untuk

membungkus bahan makanan dan makanan olahan. Alat pembungkus yang

dimaksud adalah daun-daunan (daun pisang, pelepah batang pisang dll), kulit,

kertas, kain, keramik, logam dan gelas. Dengan perkembangan teknologi modern,

maka muncullah beranekaragam alat pembungkus dengan desain yang

bagus-bagus dan modern mengikuti perkembangan jaman yang terbuat dari kertas,

kaleng, gelas, aluminium foil dan plastik (Satyahadi, 2012).

Kue-kue tradisional banyak menggunakan daun pembungkus, seperti, daun

pisang (kering atau muda), daun bambu, daun kelapa muda, daun pandan dan

lain-lain. Kue-kue yang di bungkus dapat digantikan dengan bungkusan lain, tetapi

aroma daun pada bungkusan akan hilang. Tujuan pemberian bungkusan tersebut

selain untuk menjaga kebersihan kue juga untuk menambah penampilan kue agar

(5)

Daun pisang adalah daun dari pohon pisang yang digunakan sebagai bahan

dekoratif pada berbagai kegiatan keagamaan atau sebagai bahan pelengkap dalam

kuliner. Daun pisang mengandung polifenol dalam jumlah besar yang sama

seperti pada daun teh, sehingga menghasilkan aroma khas ketika menjadi bahan

pelengkap makanan (Ristagustina, 2012).

Bagaimanapun menggunakan pembungkus alami jauh lebih sehat

dibandingkan dengan plastik. Penggunaan daun pisang untuk nasi timbel

misalnya, selain menjadikan aroma nasi lebih harum, meningkatkan selera makan,

juga mudah terurai menjadi bahan organik tanah, sehingga berperan terhadap

pelestarian lingkungan (Hidayat, 2011).

Pengolahan Makanan

Dalam pengolahan makanan yang menghasilkan masakan enak, bergizi

dan menarik perlu dilakukan proses-proses tertentu dari bahan mentah menjadi

makanan yang siap dikonsumsi. Proses pengolahan tersebut dimulai dari

persiapan bahan mentah, pengolahan, kemudian penyajian. Dalam proses

pengolahan juga dapat dicampur dengan bahan-bahan lain, misalnya gula, garam,

pewarna, atau bumbu-bumbu lainnya untuk menjadikan makanan lebih lezat dan

menarik (Handayani dan Marwanti, 2011).

Secara umum pengolahan makanan merupakan peningkatan citra rasa dan

menambah umur simpan pada produk olahan. Dimana pada proses perlakuannya

tidak luput dari pengolahan termal hal ini sesuai dengan literatur Estiasih dan

Ahmadi (2009) yang menyatakan proses pengolah termal (thermal process)

termasuk ke dalam proses pengawetan menggunakan energi panas. Proses ini

(6)

dengan umur simpan panjang. Secara umum, tujuan proses termal adalah untuk

mematikan mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat

menimbulkan kebusukan pada produk yang dikemas.

Pindah panas adalah proses yang dinamis yaitu panas dipindahkan secara

spontan dari satu badan ke badan lain yang lebih dingin. Perbedaan suhu antara

sumber panas dan penerima panas merupakan daya tarik dalam pindah panas.

Peningkatan perbedaan suhu akan meningkatkan gaya tarik dalam pindah panas

(Earley, 1969).

Pada pengolahan pangan secara termal jamak kita jumpai perambatan panas

dilakukan secara konduksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Winarno, Srikandi

dan Dedi (1980) yang menyatakan bahwa konduksi adalah perambatan panas

dimana panas dialirkan dari satu partikel ke partikel lainnya tanpa adanya

pergerakan atau sirkulasi dari partikel itu. Semakin padat bahan pangan maka

perambatan panasnya akan semakin lambat.

Tujuan Penggunan Alat Mesin Pertanian

Salah satu upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan,

agar makanan yang tersedia juga meningkat menurut deret ukur atau sebanding

dengan pertumbuhan penduduk, adalah dengan memanfaatkan berbagai teknologi

yang bisa dikuasainya. Dipihak pemerintah, ada Pusat Penelitian dan

Pengembangan (Puslitbang) Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian yang salah

satu tugasnya melakukan penelitian dan pengembangan untuk dapat menghasilkan

inovasi teknologi tanaman pangan yang dapat meningkatkan produksi dan

(7)

Ilmu mekanisasi pertanian di Indonesia telah dipraktekkan atau

dilaksanakan untuk mendukung berbagai usaha pembangunan pertanian terutama

dibidang usaha swasembada pangan. Dengan mempertimbangkan aspek

kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi dan teknis, maka pengembangan

mekanisasi pertanian di Indonesia dilaksanakan melalui sistem pengembangan

selektif. Sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha memperkenalkan,

mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok jenis alat dan

mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah

setempat(Hardjosentono, dkk., 2000).

Alat dan mesin pertanian tidak luput dari ilmu dan teknologi, kemajuan

teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas, menaikan kualitas dan

mutu produksi. Dengan kata lain teknologi dapat mempermudah

pengerjaan, memberi nilai tambah pada perekonomian dan meningkatkan

taraf hidup masyarakat khususnya pada petani Indonesia. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Rizaldi (2006) yang menyatakan bahwa secara umum, tujuan

mekanisasi pertanian adalah:

a. Meningkatkan efisiensi tenaga manusia.

b. Mengurangi kerusakan produksi pertanian.

c. Menurunkan ongkos produksi.

d. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi.

e. Meningkatkan taraf hidup petani.

f. Memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsistem (tipe pertanian kebutuhan

(8)

Komponen Alat

Pemasak lemang ini memiliki beberapa bagian penting, yaitu:

1. Reaktor

Secara umum reaktor merupakan tempat pereaksian. Reaktor pada tabung

pemasak lemang merupakan tempat terjadinya perpindahan panas pada tabung

silinder lemang secara konduksi.

2. Tabung lemang

Tabung lemang ini terbuat dari logam yang didesain sedemikian rupa menyerupai

tabung lemang bambu berbentuk silinder dimana tabung lemang ini berfungsi

sebagai wadah penampung bahan baku pembuatan lemang.

3. Heater

Heater merupakan elemen pemanas bekerja sangat sederhana. Elemen pemanas

terbuat dari logam dengan nilai resistansinya yang tinggi.

4. Thermostat

Thermostat adalah alat untuk mengatur suhu agar suhu pada proses pemasakan

stabil.

5. Isolator

Isolator merupakan penghambat laju perpindahan panas dimana terbuat dari

fiberglass yang diselubungi glasswool agar laju perpindahan panas melambat

sehingga panas tidak terbuang percuma.

Logam yang Digunakan Stainless steel

Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel).

(9)

tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang

membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi ke dalam tiga

kelompok dasar yakni baja tahan karat ferit, baja tahan karat austenit dan baja

tahan karat martensit (Amanto dan Haryanto, 1999).

Aluminium

Aluminium banyak dipergunakan dengan pertimbangan sifatnya yang

ringan dan lunak dengan berat jenis 2,7 titik cair 657oC dan titik didih 1800oC,

penghantar panas dan listrik yang baik, tahan korosi dan tidak bercaun, mudah

dibentuk, bersifat non magnetik serta mempunyai daya tarik yang relatif tinggi

dibandingkan beratnya (Sukandarrumidi, 2009).

Non Logam yang Digunakan Glasswool

Glasswool merupakan bahan isolasi yang terbuat dari fiberglass, disusun

menjadi sebuah tekstur yang mirip dengan wol. Glasswool diproduksi dalam

gulungan atau dalam lempengan dengan sifat mekanik dan termal yang

berbeda-beda. Terkait sifat mekanik glasswool : meredam suara, sebagai pengganjal, dll.

Terkait sifat termal glasswool : sebagai isolator (penghambat laju perpindahan

panas). Pada kendaraan, glasswool umumnya digunakan untuk isolasi pada

knalpot. Selain pada knalpot, di dunia industri, glasswool digunakan misalkan

untuk isolator panas. Misalkan ada pipa penyalur air panas, supaya panas air tidak

terbuang percuma ketika melintasi pipa, maka pipa diselubungi glasswool.

Mekanisme Pembuatan Alat

Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan

(10)

sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin-mesin perkakas,

antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin

asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1993).

Menurut Sembiring (2012), dalam mekanisme pembuatan alat hal yang

perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Bahan

Pemilihan bahan dan spesifikasi dari alat mempengaruhi kinerja alat yang

dirancang. Bahan-bahan teknik yang digunakan dalam perancangan alat adalah

baja, besi dan aluminium, pada waktu pemilihan bahan diusahakan bahan yang

dipakai adalah bahan yang kokoh dan mampu mendukung kinerja alat. Namun

juga diusahakan mudah diperoleh untuk menjaga kesinambungan bahan baku

apabila ada usaha untuk memproduksi alat dalam jumlah besar. Pemilihan bahan

yang berkualitas namun murah juga sangat mempengaruhi biaya produksi alat.

2. Bahan

Bahan yang sudah tersedia diukur dengan meteran sesuai dengan dimensinya

masing-masing. Kemudian dipotong dengan gergaji atau gerinda sesuai dengan

ukuran yang sudah digambar. Pengukuran dan pemotongan bahan dilakukan

dengan teliti supaya hasil potongan baik dan alat yang dihasilkan sesuai.

3. Perakitan Bahan

Bahan-bahan yang telah dipotong selanjutnya dirakit. Pada bahan besi, dapat

disatukan dengan menggunakan las atau baut dan mur, sedangkan baja di lekatkan

(11)

4. Finishing

Kegiatan terakhir setelah perancangan alat adalah finishing yaitu melakukan

pengecatan pada alat. Alat dicat sedemikian rupa agar daya tahan alat menjadi

lebih lama dan lebih indah dipandang. Selain itu, dengan melakukan pengecatan

akan menambah daya jual alat karena orang akan semakin tertarik melihatnya.

Prinsip Kerja Alat

Pada waktu pemasakan lemang, saklar akan terhubung dengan elemen

pemanas (heater) dan thermostat. Panas yang dihasilkan oleh heater kemudian

dirambatkan secara konduksi ke seluruh tabung lemang diharapkan panas yang

dihasilkan merata dan arus listrik yang menuju ke elemen pemanas kemudian

dibaca oleh thermostat dengan demikian suhu yang diproleh pada pemasakan

akan berlangsung secara konstan.

Kapasitas Kerja Alat

Menurut Daywin, dkk., (2008), kapasitas kerja suatu alat atau mesin

didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu

produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja

dapat dikonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu

menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi :

Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW.

Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai berikut :

Kapasitas Alat =

(12)

Uji Organoleptik

Penilaian organoleptik yang disebut juga penilaian indra atau penilaian

sensorik merupakan suatu cara penilaian yang sudah lama dikenal dan masih

umum digunakan. Metode penilaian ini banyak digunakan karena dapat langsung

dengan cepat dan langsung. Dalam beberapa hal penilaian dengan indra bahkan

miliki ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan alat ukur yang paling

sensitif.

Menurut Rejeki dkk (2012) yang menyatakan pengujian organoleptik

terbagi atas:

1. Warna

Warna biasanya merupakan tanda kemasakan atau kerusakan dari makanan seperti

perlakuan penyimpangan yang memungkinkan adanya perubahan warna. Oleh

karena itu untuk mendapatkan warna yang sesuai dan menarik harus digunakan

teknik pemasakan tertentu atau dengan penyimpanan yang baik.

2. Bentuk

Bentuk makanan memainkan peranan penting dalam daya tarik. Bentuk makanan

yang menarik bisa di peroleh lewat cara pemotongan bahan makanan yang

bervariasi.

3. Aroma

Aroma adalah rasa bau yang sangat subjektif serta sulit diukur, karena setiap

orang mempunyai sensitifitas dan kesukaan yang berbeda. Meski mereka dapat

(13)

4. Rasa

Rasa merupakan tantangan atas adanya ringkasan kimiawi yang sampai di indra

pengecap lidah. Khususnya jenis rasa yaitu manis, asin, asam, dan pahit.

5. Keempukan

Faktor keempukaan diantaranya adalah rabaan oleh tangan, keempukan,

kemudahan dikunyah serta kerenyahan makanan. Untuk itu cara pemasakan bahan

makanan dapat mempengaruhi kualitas tekstur makanan yang dihasilkan.

Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus

dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat

diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat

diperhitungkan.

Menurut Soeharno (2007), analisis ekonomi digunakan untuk menentukan

besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini.

Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga

(14)

x = total jam kerja per tahun (jam/tahun)

BTT =total biaya tidak tetap (Rp/jam)

C = kapasitas alat (jam/satuan produksi)

1. Biaya tetap

Biaya tetap terdiri dari :

- Biaya penyusutan (metode garis lurus)

D = ... (7)

dimana :

D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)

P = Nilai awal (harga beli/pembuatan) alsin (Rp)

S = Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

n = Umur ekonomi (tahun)

- Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan, besarnya:

I = ( )( )

... (8)

dimana :

i = Total persentase bunga modal dan asuransi (17% pertahun)

- Biaya pajak

Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesin-mesin

dan peralatan pertanian, namun beberapa literatur menganjurkan bahwa biaya

pajak alat mesin pertanian diperkirakan sebesar 2% pertahun dari nilai awalnya.

- Biaya gudang/gedung

Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5-1%, rata-rata

(15)

2. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap terdiri dari :

- Biaya perbaikan dapat dihitung dengan persamaan :

Biaya reparasi = ( )

... (9)

- Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun

dibagi dengan total jam kerjanya.

- Biaya bahan bakar adalah pengeluaran solar atau bensin (bahan bakar) pada kondisi kerja per jam. Satuannya adalah liter per jam, sedangkan harga per liter

yang digunakan adalah harga lokasi.

(Darun, 2002).

Break event point

Break event point (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan

tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat

membiayai sendiri (self financing). Selanjutnya dapat berkembang sendiri

(self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

Bila pendapatan dari produksi berada di sebelah kiri BEP maka kegiatan usaha

akan menderita kerugian, sebaliknya bila di sebelah kanan BEP akan memperoleh

keuntungan.

Analisis BEP juga digunakan untuk :

1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha.

2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi

(16)

3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan)

dari dua alternatif usulan investasi (Waldiyono, 2008).

Manfaat perhitungan BEP adalah untuk mengetahui batas produksi

minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak

untuk dijalankan. Untuk menentukan produksi BEP maka dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

R V

F N

 ... (10)

dimana:

N : jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg)

F : biaya tetap per tahun (rupiah)

R : penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (rupiah)

V : biaya tidak tetap per unit produksi. VN = total biaya tidak

tetap per tahun (rupiah/unit)

(Darun, 2002).

Net present value

Net present value (NPV) adalah selisih antara present value dari investasi

dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan

datang. Identifikasi masalah kelayakan finansial dianalisis dengan menggunakan

metode analisis finansial dengan kriteria investasi. NPV adalah kriteria yang

digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.

Perhitungan NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan discount

(17)

Secara singkat rumusnya :

(dalam %) bertindak sebagai tingkat bunga modal dalam perhitungan-perhitungan.

Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + Nilai ahir x (P/F, i, n) ... (12)

Pengeluaran (COF) = Investasi + pembiayaan (P/A, i, n) ... (13)

Kriteria NPV yaitu :

 NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan;

 NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak

menguntungkan;

 NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya keluar.

(Darun, 2002).

Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan

kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan

tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh:

B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV=

Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR

(18)

) %)(

% (

% x q p positif dan positif

Y X

X q

IRR

  

... (15)

dimana :

p = suku bunga bank paling atraktif

q = suku bunga coba-coba ( > dari p)

X = NPV awal pada p

Y = NPV awal pada q

Referensi

Dokumen terkait

NETTY SINAGA: Uji Suhu Terhadap Kualitas Lemang Pada Alat Pemasak Lemang Listrik Tipe Vertikal, dibimbing oleh SAIPUL BAHRI DAULAY dan LUKMAN ADLIN HARAHAP.. Proses pemasakan

NETTY SINAGA: Uji Suhu Terhadap Kualitas Lemang Pada Alat Pemasak Lemang Listrik Tipe Vertikal, dibimbing oleh SAIPUL BAHRI DAULAY dan LUKMAN ADLIN HARAHAP.. Proses pemasakan

Diharapkan hasil yang diperoleh dengan pengujian suhu dapat optimal dengan mendapatkan suhu yang sesuai untuk alat pemasak lemang tipe vertikal, sehingga alat ini dapat membantu

Dalam bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang diolah menjadi: susu, vetsin, kue-kue dan permen, serta sebagai bahan industri

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah besi siku yang digunakan menjadi kerangka alat yang berfungsi sebagai penopang beban dari alat sortasi buah, plat besi

Alat pencacah sampah organik adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghancur bahan organik seperti dedaunan, rumput-rumputan, ranting kecil pohon, dan pelepah pohon dengan

Pengaruh suhu pemasakan terhadap nilai organoleptik aroma lemang Gambar 2 menunjukkan persentase hubungan suhu pemasakan lemang dengan menggunakan alat pemasak lemang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ini mampu mencampur pakan hingga 120 kg dalam satu jam, dengan waktu pencampuran 10 kg bahan selama 5 menit, menghasilkan campuran yang merata