• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pengiris Kentang Spiral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pengiris Kentang Spiral"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1.Flowchart Pelaksanaan Penelitian

Mulai

Memotong bahan yang akan dirangkai menentukan dimensi alat

Merancang bentuk alat

Memilih bahan

(2)

41

a b

Pengujian alat

Layak?

Analisis data Pengukuran parameter

(3)

Lampiran 2. Perhitungan kapasitas efektif alat

Kapasitas Alat = Berat bahan yang akan diiris (kg) Waktu (jam) Ulangan Beratbahan

(Kg)

(4)

43

Lampiran 3. Perhitungan analisis ekonomi

1. Unsur produksi

efektif berdasarkan tahun 2015)

2. Perhitungan biaya produksi

a. Biaya tetap (BT)

1. Biaya penyusutan (D)

Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund

Akhir TahunKe (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) Dt (Rp)

2. Bunga modal dan asuransi (I)

Bunga modal pada bulan Januari 6% dan Asuransi 2% I =i(P)(n+1)

(5)

= (8%)(1.755.000)(5+1) 2(5)

= Rp. 82.240/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun

Tahun D (Rp) I (Rp/tahun) Biaya tetap (Rp/tahun)

1 1.579.500 82.240 1.661.740

2 812.690,658 82.240 894.930,658

3 557.441,49 82.240 639.681,49

4 430.038,77 82.240 512.278,77

5 353.756,66 82.240 435.996,66

b. Biaya tidak tetap (BTT)

1. Biaya perbaikan alat (reparasi)

Biaya reparasi = 1,2%(P - S) 1495

=1,2%(Rp. 1.579.500)

1495 jam

= Rp. 12,67/jam 2. Biaya operator

Diperkirakan upah operator untuk mengiris kentang per jamnya adalah sebesar Rp5.000, sehingga diperoleh biaya operator:

= 7 jam x Rp. 5000 = Rp. 35.000/hari

Total biaya tidak tetap = 12,67 + Rp. 5000 (Rp/jam) = Rp. 5012, 67/jam

c. Biaya pengirisan kentang Biaya pokok =

[

BT

(6)

45

Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT (Rp/tahun) X

(jam/tahun)

BTT

(Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg)

1 1.579.500 2.100 5012,67 0,104 599,54

2 812.690,658 2.100 5012,67 0,104 561,56

3 557.441,49 2.100 5012,67 0,104 548,92

4 430.038,77 2.100 5012,67 0,104 542,61

(7)

Lampiran 4. Break even point

Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan

dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

N = F (R−V)

Tahun Biaya tetap (Rp/tahun) Biaya tetap (Rp/jam) Biaya tetap (Rp/kg)

1 1.661.740 791,3047619 82,945

2 894.930,658 426,1574562 44,670

3 639.681,49 304,6102333 31,929

4 512.278,77 243,9422714 25,570

5 435.996,66 207, 6174571 21,762

Biaya tidak tetap (V) = Rp. 5012,67 (1 jam = 9,54 kg) = Rp. 525,437/kg

Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 10000/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)

Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengiris kentang sebanyak: Tahun Biaya tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)

1 1.661.740 175,38

2 894.930,658 94,45

3 639.681,49 67,51

4 512.278,77 54,06

(8)

47

Lampiran 5. Net present value

Investasi = Rp. 1.755.000 Nilai akhir = Rp. 175.500 Suku bunga bank = Rp 6% Suku bunga coba-coba = Rp 8%

Umur alat = 5 tahun

Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 200.340.000,-

Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun

Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan

(9)

Cash out Flow 6%

1. Investasi = Rp. 1.755.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp)

Total 3.553,187

Jumlah COF = Rp. 1.755.000 + Rp. 3.553,187 = Rp. 1.758.553,187

NPV 6% = CIF – COF

= Rp. 844.643.367,2– Rp. 1.758.553,187 = Rp. 842.284.814

(10)

49 Lampiran 6. Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan

kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :

IRR = p% + X

X+Y x (q% - p%) (positif dan negatif) dan

IRR = q% + X

X- Y x (q% - p%) (positif dan positif) Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif

q = suku bunga coba-coba ( >dari p) = Rp200.3420.000 x 3,9927 = Rp. 799.897,518

(11)

Jumlah CIF = Rp. 719.897.518 + Rp. 119.445,3= Rp. 800.016.963,3 Cash out Flow 8%

1. Investasi = Rp. 1.775.500

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8%,5) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp) = Rp. 1.758.214,758

NPV 8% = CIF – COF

= Rp. 800.016.963,8– Rp. 1.758.214,758 = Rp. 798.258.748,5

Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:

(12)

51

Lampiran 7. Spesifikasi alat 1. Dimensi

Panjang = 26.5 cm

Lebar = 12 cm

Tinggi = 13.5 cm

2. Bahan

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

57

Lampiran 9.Gambar Alat

Tampak depan

Tampak samping

(19)

Lampiran 10. Komponen alat

1. Rangka alat

2. Tuas pemutar

(20)

59

4. Poros

(21)

Lampiran 11. Proses Pengirisan

6. Kentang ditimbang

7. Dicuci kentang yang sudah dikupas

(22)

61

9. Ditusuk kentang dengan bambu

10.Kentang dimasukkan ke alat

(23)

Lampiran 12. Hasil Irisan

12.Hasil irisan percobaan 1

13.Hasil irisan percobaan 2

(24)

63

Lampiran 13. Bahan tertinggal dialat

15.Bahan tertinggal percobaan 1

16.Bahan tertinggal percobaan 2

(25)

Lampiran 14. Tabel Suku Bunga

Nilai Faktor Bunga pada tingkat suku bunga (i) 7%.

Nilai Faktor Bunga pada tingkat suku bunga (i) 10%.

Single Payments Uniform Payment Series

Compound

Single Payments Uniform Payment Series

Gambar

Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melakukan proses pengirisan tempe, agar mendapatkan hasil yang baik diperlukan pisau yang tajam, dan tempe yang akan diiris juga mempunyai struktur yang

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, alat pengiris kentang ini akan mencapai break even point pada nilai 793.457 kg/tahun. Hal ini berarti alat

komisi pembimbing yang telah banyak membimbing penulis sehingga dapat.. menyelesaikan usulan

Teknologi dari yang sederhana sampai canggih mempunyai peranan sangat penting dalam transformasi suatu bahan mentah atau baku menjadi suatu produk dengan nilai tambah lebih

Dari analisis ekonomi yang dilakukan diperoleh biaya pokok yang harus dikeluarkan dalam mengiris kentang tiap tahunnya adalah Rp 599,54/kg pada tahun pertama, Rp. Break

Analisis Kelayakan Investasi Bisnis: Kajian dari Aspek Keuangan.. Bumi

Biaya pokok yang harus dikeluarkan untuk mengiris kentang menggunakan alat pengiris kentang screw/spiral mekanis pada tiap tahunnya adalah pada tahun pertama,

Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat