Lampiran 1. Flowchart penelitian
Mulai
Selesai Dipersiapkan bahan
Dipersiapkan Alat
Dihidupkan alat pengupas
Dimasukkan bahan ke hopper
Dihitung lama pengupasan
Menampung biji kopi dan kulit kopi
Dilakukan pengamatan parameter
Diulangi sebanyak tiga kali
Lampiran 2. Data pengamatan kapasitas efektif alat (Kg/Jam)
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
Total 898.371 942.759 992.058 2833.188 944.396
Rataan 56.148 58.922 62.004 177.074 59.025
Daftar analisis sidik ragam kapasitas efektif alat (Kg/Jam)
Lampiran 3. Data pengamatan persentase buah tidak terkupas (%)
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
Daftar analisis sidik ragam buah tidak terkupas (%)
Lampiran 4. Data pengamatan persentase biji kopi pecah (%)
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
Daftar analisis sidik ragam biji kopi pecah (%)
Lampiran 5. Data pengamatan persentase biji kopi di pengeluaran kulit (%)
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
Daftar analisis sidik ragam biji kopi di pengeluaran kulit (%)
Lampiran 6. Data pengamatan persentase kulit kopi di pengeluaran biji (%)
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
Daftar analisis sidik ragam kulit kopi di pengeluaran biji (%)
Lampiran 7. Analisis ekonomi 2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D) Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) Dt
2. Bunga modal dan asuransi (I)
I
=
i(P)(n+1)2n
= (8%)Rp.6.100.000 (5+1) 2(5)
= Rp. 292.800/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun
1 5.490.000 292.800 5.782.800
2 2.824.736,76 292.800 3.117.536,76 3 1.937.545,952 292.800 2.230.345,95 4 1.494.721,674 292.800 1.787.521,67 5 1.229.581,575 292.800 1.522.381,58
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi = 1,2%(P−S)
Diperkirakan upah operator untuk mengupas kulit kopi 50 kg sebesar Rp. 3000. Sehingga diperoleh biaya operator:
Jumlah produksi per hari = 3207,33 kg
Biaya operator per hari = Jumlahproduksi
= 3207,33kg
50kg x Rp. 3000 = Rp. 192.439,8 /hari = Rp. 27.491,4/jam
Dalam penelitian ini tidak dilakukan perhitungan bahan bakar yang digunakan. Total biaya tidak tetap = Rp. 28.150,2/jam
c. Biaya pengupasan kulit kopi Biaya pokok = [BT
x+ BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 150/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengupas kopi sebanyak : N = F
(R−V)
= Rp.1.522.381,58/tahun
(Rp.150/kg−Rp.61,437/ Kg )
Net present value
Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 144.329.850/tahun
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6%,5)
= Rp 610.000 x 0,7473
= Rp. 455.853 Jumlah CIF = Rp. 608.430.913
Cash out Flow 6%
1. Investasi = Rp. 6.100.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp)
1 64.823.857 0,9434 61.154.826,69
2 62.161.654 0,89 55.323.872,06
3 61.275.478 0,8396 51.446.891,33
4 60.833.155 0,7921 48.185.942,08
5 60.568.320 0,7473 45.262.705,54
Total 261.374.237,7
Jumlah COF = Rp. 6.100.000 + Rp. 261.374.237,7 = Rp. 267.474.238
NPV 6% = CIF – COF
= Rp. 608.430.913 – Rp. 267.474.238 = Rp. 340.956.675
Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% + 𝑋
𝑋+𝑌 x (q% - p%) (positif dan negatif)
dan
IRR = q% + 𝑋
𝑋−𝑌 x (q% - p%) (positif dan positif)
dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
Cash out Flow 8%
= Rp. 576.680.958,10 – Rp. 253.987.237 = Rp. 322.693.721,10
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
Lampiran 8. Gambar alat pengupas kulit kopi mekanis
Tampak depan
Tampak samping kanan
Lampiran 10. Dokumentasi penelitian
Buah kopi sebelum dikupas