• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

KEMENTERIAN KORDINATOR BIOANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAN

THE MACFARLANE BURNET INSTITUTE FOR MEDICAL RESEARCH AND PUBLIC HEAL TH (MELBOURNE, AUSTRALIA)

TENTANG

PENGEMBANGAN PROGRAM-PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL NASIONAL

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia (untuk selanjutnya disebut sebagai "Kementerian Koordinator") dan The Macfarlane Burnet Institute for Medical Research and Public Health di Melbourne, Australia (untuk selanjutnya disebut sebagai "Burnet Institute") sebuah organisasi non-profit internasional dalam bidang kesehatan masyarakat, (untuk selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak");

BERHASRAT untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antara kedua belah pihak dalam rangka pemberian bantuan teknis oleh Burnet Institute bagi pengembangan dan pelaksanaan serangkaian kebijakan dan kegiatan yang mendukung program-program nasional di bidang kesejahteraan sosial, termasuk respon terhadap masalah HIV dan program-program kesehatan masyarakat lainnya;

SESUAI dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Indonesia, serta prosedur dan kebijakan Pemerintah Indonesia tentang kerjasama teknik luar negeri;

TELAH MENYETUJUI HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:

PASAL 1 TUJUAN

Kedua belah pihak akan bekerja sama untuk mendukung upaya-upaya dalam bidang kesejahteraan sosial nasional, pencegahan dan perlindungan kesehatan laki-laki, perempuan dan anak-anak di Indonesia sebagai kelompok rentan di Indonesia, sejalan dan mendukung strategi pemerintah Indonesia dalam bidang kesejahteraan sosial dan pelaksanaannya di tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan masyarakat.

PASAL 2

RUANG LINGKUP KERJASAMA

Keduabelah pihak akan melkansakan Memorandum Saling Pengertian ini melalui program kerjasama yang berfokus kepada:

a. Advokasi

b. Pendidikan dan Pelatihan c. Peningkatan Kinerja d. Pemantauan dan Evaluasi.

PASAL3 WILAY AH KERJASAMA

1. Keduabelah pihak dapat melaksanakan program dalam Memorandum Saling Pengertian ini di 14 (empat belas) Propinsi (yaitu: Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Riau Kepulauan, OKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Papua).

(2)

PASAL 4

KONTRIBUSI BURNET INSTITUTE Sesuai dengan ketersediaan dana, Burnet Institute akan : .

1. Mepromosikan program-program untuk meningkatkan kesejahteraan sosial melalui kegiatan-kegiatan pembangunan, dengan memprioritaskan pada program-program dan proyek-proyek yang ditujukan kepada masyarakat yang sangat dibutuhkan di Indonesia melalui organisasi-organisasi sosial dan/atau lembaga-lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial dan lebih menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang berfungsi pembangunan .

2. Mengkonsultasikan dan mempersiapkan bersama dengan Kementerian Koordinator untuk pengesahan kegiatan-kegiatan Burnet Institute yang diusulkan dalam Memorandum Saling Pengertian ini.

3. Memberikan bantuan dalam kerjasama tersebut dengan cara :

a. Menyediakan tenaga staff dan ahli da lam rangka alih keterampilan, pengetahuan dan teknologi. Jumlah tenaga ahli asing jangka panjang akan dibatasi hingga 6 (enam) orang, kecuali jika ada persetujuan terlebih dahulu dari Kementerian Koordinator.

b. Menyediakan perlengkapan dan material lain yang diperlukan baik yang disediakan di dalam negeri maupun didatangkan dari luar negeri untuk pelaksanaan program dan proyek yang telah disepakati.

c. Menyelenggarakan pelatihan bagi mitra kerja lokal tentang manajemen program pembangunan kesejahteraan rakyat, termasuk peningkatan kemampuan Pemuka Masyarakat, Penyedia Layanan Kesehatan dan Masyarakat.

d. Mengatur dan mendukung kunjungan observasi maupun program pertukaran untuk keperluan studi perbandingan bila dipandang perlu, dengan berkonsultasi kepada Kementerian Koordinator.

4. Mentaati hukum yang berlaku, peraturan, prosedur dan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia.

PASAL 5

KONTRIBUSI KEMENTERIAN KOORDINATOR Kementerian Koordinator, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, akan :

1. Membantu mengusahakan perizinan untuk masuk ke dalam negeri dan berpergian ke luar negeri bila perlu, serta izin untuk bekerja dan tinggal bagi tenaga stat dan ahli yang disetujui dan ditugaskan oleh Burnet Institute;

2. Membantu mengusahakan pembebasan pajak penghasilan untuk tenaga staff dan ahli asing yang disetujui dan ditugaskan oleh Burnet Institute;

3. Membantu mengusahakan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN), demikian pula dengan pembebasan pajak barang import, persediaan barang dan kendaraan bermotor untuk keperluan kantor yang dibeli di dalam negeri;

(3)

PASAL 6

PEMBATASAN KEGIATAN PEGAWAI

Burnet Institute akan menjamin bahwa pegawainya yang terlibat di dalam program dan proyek yang dilaksanakan dalam Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan terlibat dalam kegiatan politik dan komersial serta pengumpulan dana di Indonesia tanpa persetujuan terlebih dahulu dengan Pemerintah Indonesia melalui Sekretariat Negara.

PASAL 7

ARAHAN PROGRAM DAN RENCANA KEGIAT AN

1. Mekanisme kerjasama yang lebih rinci dijelaskan dalam Arahan Program (Program Direction) sebagaimana tercantum di dalam lampiran, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.

2. Ringkasan proyek saat ini dan kegiatan-kegiatan yang mungkin dilakukan di masa yang akan datang dijelaskan dalam Rencana Kegiatan (Plan of Operation) untuk masa waktu 5 (lima) tahun. Arahan Program dan Rencana Kegiatan akan disusun dan disepakati oleh kedua belah pihak dan disetujui oleh Sekretariat Negara Republik Indonesia.

PASAL 8

PENGGUNAAN PERALATAN

Pemanfaatan perlengkapan, alat-alat dan kendaraan bermotor yang disediakan oleh Burnet Institute sebagaimana tercantum di dalam Rencana Kegiatan akan diputuskan bersama atas persetujuan kedua belah pihak dan pemanfaatan tersebut setelah berakhirnya program maupun proyek didasari pada pemahaman bahwa perlengkapan, alat-alat dan kendaraan bermotor akan tetap berada dan dipergunakan di Indonesia.

PASAL 9

PENYELESAIAN PERBEDAAN

Perbedaan mengenai sudut pandang atau penafsiran tentang pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, yang mempengaruhi pelaksanaan program akan diselesaikan secara musyawarah melalui perundingan oleh kedua belah pihak.

PASAL10

TANGGAL BERLAKU, MASA BERLAKU, PERUBAHAN DAN PENGAKHIRAN KERJASAMA

1. Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan oleh kedua belah pihak dan berlaku selama 3 (tiga) tahun.

2. Memorandum Saling Pengertian ini tidak dapat dirubah kecuali dibuat perubahan secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Perubahan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini

3. Memorandum Saling Pengertian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak lain dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum berakhir.

(4)

SEBAGAI BUKTI yang bertanda tangan di bawah ini telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini.

Dibuat dalam rangkap 2 (dua) di Jakarta pada tanggal sebelas bulan November tahun dua ribu lima dalam Bahasa Indonesia dan lnggris. Semua naskah memiliki nilai keabsahan yang sama.

UNTUK

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

Signed

Ors. Soetedjo Yuwono Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

.J

UNTUK

BURNET INSTITUTE

Signed

Bradley Otto

(5)

ARAHAN PROGRAM I. KEGIATAN

Saat ini, semua kegiatan yang akan dilaksanakan hingga lima tahun mendatang, tercantum dalam tabel berikut :

No. I Activity 2005/6 2006/7 2007/8 2008/9 2009/10 Amount (US Estimated $)

1 Merespon masalah HIV/AIDS pada

x

x

x

x

x

300,000

kelompok masyarakat yang rentan di Indonesia

, _

2 Peningkatan kapasitas di bidang

x

x

x

350,000

pencegahan HIV dan program dukungan bagi LSM lokal di Propinsi Nusa Tenggara Barat

3 Sistem pelayanan kesehatan

x

x

x

x

2,000,000

masyarakat dan program dukungan di Propinsi NAO

4 Pengembangan Layanan Konseling

x

42,000

HIV di wilayah OKI Jakarta and Bandung, Jawa Barat

5 Program Pertukaran Jarum Suntik

x

50,000

bagi Penasun dan Pengokohan Jaringan Penasun

6 Pelatihan Pencegahan, Perawatan,

x

x

x

900,000

Pelayanan, Dukungan HIV dan Manajemen Program di 7 propinsi

7 Program Pencegahan, Perawatan

x

x

x

450,000

dan Pelayanan dan Program Dukungan HIV di 7 (tujuh) propinsi

8 Pemetaan terhadap Respon HIV dan

x

10,000

Pelayanan Bagi Pelaku seks sesama jenis di Indonesia

9 Dukungan Inti Burnet Institute

x

x

x

x

x

150,000

10 Program lainnya akan diperjelas kemudian, sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dana, seperti:

.

Peningkatan Kapasitas

Laboratorium Pelaksanaan Tes dan Pengamatan HIV

Pencegahan, Perawatan, Pelayanan HIVdan Program Dukungan terhadap Pelaku Hubungan Seks Sejenis

• Program Pencegahan, Perawatan dan Pelayanan HIV dan Program Dukungan, termasuk PMTCT perempuan yang beresiko terrtular HIV

Program Kesehatan lbu dan Anak

• Program Manajemen Pelayanan Kesehatan

(6)

II. MEKANISME

Setelah penandatanganan Memorandum Saling Pengertian, mekanisme kerjasama antara Kementerian Koordinator dan Burnet Institute akan dikembangkan secara lebih rinci namun tetap singkat, yang meliputi :

1. Burnet Institute hendaknya melakukan konsultasi dengan masing-masing kepala pemerintah daerah (baik di tingkat propinsi dan daerah) khususnya yang berwenang dalam bidang kesehatan, dalam mempersiapkan dan merencanakan program atau aktivitas sejalan dengan strategi pengembangan, kebijakan dan prioritas pemerintah daerah setempat.

2. Deskripsi masing-masing program dan proyek, secara rinci hendaknya diajukan dalam sebuah rencana pelaksanaan, dan akan disusun secara bersama-sama antara Burnet Institute, Kementerian Koordinator dan pihak-pihak terkait lainnya. Rencana pelaksanaan tersebut, secara deskripsi berisi tentang latar belakang, tujuan, pelaksanaan, sumbangan dari pihak lain yang terkait, publikasi, pengorganisasian dan manajemen, serta jadwal kegiatan program.

3. Burnet Institute akan melaksanakan program-program bekerjasama/bermitra dengan organisasi profesi, Lembaga Swadaya Masyarakat setempat dan/atau organisasi berbasis masyarakat lainnya. Burnet Institute akan membantu dalam koordinasi dan jejaring antara mitra Lembaga Swadaya Masyarakat dengan pemerintah setempat.

Ill. PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1 . Pelaporan

Laporan tahunan dan semesteran akan disusun oleh Burnet Institute dan disampaikan kepada Kementerian Koordinator, dengan mengirimkan tembusan salinan kepada Sekretariat Negara dan masing-masing kepala pemerintah daerah . Laporan tersebut di antaranya berisi tentang :

a. Program dan proyek yang sedang I akan berjalan secara lengkap;

b. Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan dan masalah lain yang mungkin timbul;

c. Laporan keuangan, berikut pengeluaran program seperti peralatan dan pengeluaran biaya tenaga ahli;

d. Rekomendasi e. Dan lain-lain.

2. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi program atau proyek akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Burnet Institute dan Kementerian Koordinator setiap tahun akan memantau dan mengevaluasi program atau proyek yang dipilih secara acak. Kegiatan ini diantaranya termasuk kunjungan ke tempat kegiatan.

b. Tim evaluasi akan disusun, terdiri atau merupakan perwakilan dari Burnet Institute, Kementerian Koordinator, Sekretariat Negara dan instansi terkait sesuai dengan kebutuhan. Setiap instansi diwajibkan untuk membuat laporan pada setiap perjalanan;

c. Segala pembiayaan kegiatan pemantauan dan evaluasi akan ditanggung oleh Burnet Institute; d. Pertemuan Program secara berkala antara Burnet Institute, Kementerian Koordinator dan

(7)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

THE COORDINATING MINISTRY OF PEOPLE'S WELFARE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

MACFARLAN BURNET INSTITUTE FOR MEDICAL RESEARCH AND PUBLIC HEALTH, MELBOURNE, AUSTRALIA

CONCERNING

DEVELOPMENT OF NATIONAL SOCIAL WELFARE PROGRAMS

The Coordinating Ministry of People's Welfare of the Republic of Indonesia (hereinafter referred to as the "Coord inating Ministry") and the Macfarlane Burnet Institute for Medical Research and Public Health in Melbourne, Australia (hereinafter referred to as "Burnet Institute"), both hereinafter referred to as the "Parties";

DESIRING to promote cooperation and collaboration between the Parties for provision of technical assistance by Burnet Institute for the development and implementation of a series of policies and activities in support of Indonesia's national social welfare programs, including HIV responses and other public health programs;

PURSUANT to the prevailing laws and regulations in Indonesia, as well as the procedures and policies of the Government of Indonesia concerning international technical cooperation;

HAVE AGREED AS FOLLOWS:

ARTICLE 1 OBJECTIVE

The Parties shall collaborate to support national social welfare interventions and protect the health of the most vulnerable men, women and children in Indonesia in line with and supportive of the Government of Indonesia's social welfare strategy and its implementation at national, provincial and community levels.

ARTICLE 2 SCOPE OF COOPERATION

The Parties will implement this Memorandum of Understanding through collaborative programs focusing on:

a. Advocacy

b. Education and training c. Performance improvement d. Monitoring and evaluation

ARTICLE 3 AREA OF COOPERATION

1. The Parties will implement the program under this Memorandum of Understanding in 14 Provinces (namely: Provinces of Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Riau Kepulauan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan and Papua).

1

(8)

2. The geographic focus may change based on needs assessments and requests by the Government of Indonesia at all levels and/or donor agencies. Any geographic focus changing requested by donor agencies shall be subject for the Coordinating Ministry approval.

ARTICLE 4

CONTRIBUTION OF BURNET INSTITUTE

Subject to available funding, Burnet Institute will :

1. Promote programs to improve social welfare through development activities, giving priority to programs and projects for the very needy people in Indonesia through local social organizations and/or government bodies which work in the field of social welfare and emphasize more on development mode activities.

2. Consult and make arrangements with the Coordinating Ministry for the endorsement of proposed Burnet Institute activities under this Memorandum of Understanding.

3. Contribute assistance in such cooperation by means of :

a. Providing staff and experts to transfer skills, knowledge and technology. Long term expatriate staff will not exceed 6 (six) persons, subject to Coordinating Ministry approval.

b. Providing necessary equipment and other materials either supplied within the county or imported from abroad for the implementation of the agreed programs and projects.

c. Providing training to local counterparts on the management of social welfare development programs, including building capacity of Community Leaders, Health Care Providers and Communities.

d. Arranging and supporting observation visits as well as exchange programs for the purpose of comparative study as deemed necessary, in consultation with the Coordinating Ministry.

4. Abide by the prevailing laws, regulations, procedures and policies of the Government of the Republic of Indonesia.

ARTICLE 5

CONTRIBUTION OF THE COORDINATING MINISTRY

The Coordinating Ministry, subject to the prevailing laws and regulations, will :

1. Assist in arranging permits to enter and leave county whenever necessa.ry, as well as the work and stay permits as needed by the approved Burnet Institute expatriate staff and experts.

2. Assist in arranging the exemption from income tax for the approved Burnet Institute expatriate staff and experts.

3. Assist in arranging the exemption from Value Added Tax (VAT), as well as duty free import of equipment, supplies, and locally purchased motor vehicles for official purpose.

4. Actively participate in planning, supervision and evaluation of programs and projects.

(9)

ARTICLE 6

LIMITATION OF BURNET INSTITUTE AND ITS PERSONNEL ACTIVITIES

Burnet Institute ensures that its personnel engaged in programs and projects under this Memorandum of Understanding will not engage in any political affairs and any commercial ventures as well as fund raising activities in Indonesia.

ARTICLE 7

PROGRAM DIRECTION AND PLAN OF OPERATION

1. A detailed mechanism of the cooperation is defined in the Program Direction, which is set out in the Annex and constitutes and integral part of this Memorandum of Understanding.

2. The summary of current projects and possible future activities is provided in the Plan of Operation for a period of five years. The Plan of Operation shall be drawn up and agreed upon by both Parties and submitted to the State Secretariat of the Republic of Indonesia for approval.

ARTICLE 8

UTILIZATION OF EQUIPMENT

The utilization of the equipment. materials and vehicles provided by Burnet Institute as specified in the Plan of Operation shall be decided by mutual consent of the Parties and the disposal thereof at the end of the utilization period shall be based on the understanding that the equipment, materials and vehicles shall be retained in Indonesia after completion of the program and project.

ARTICLE 9

SETTLEMENT OF DIFFERENCES

Any differing viewpoints or interpretations on how to put this Memorandum of Understanding into effect, which influence program implementation, will be settled amicably by consultation between the Parties.

ARTICLE 10

ENTRY INTO FORCE, DURATION, AMENDMENT AND TERMINATION

1. This Memorandum of Understanding shall be effective from the date when the Parties have signed and shall remain valid for a period of 3 (three) years.

2. Any amendments to this Memorandum of Understanding can only be made in writing by both of the Parties. Such amendment will come into force on the date of its signing and will form an integral part of this Memorandum of Understanding.

3. This Memorandum of Understanding may be terminated by either party at any time upon giving three months advance written notice of termination to the other Party.

4. Upon the termination of this Memorandum of Understanding, the mechanism of phasing out of the program will be determined through mutual consultation between the Parties.

(10)

I

IN WITNESS HEREOF, the undersigned have signed this Memorandum of Understanding.

Done in duplicate in Jakarta on the 11th day of November in the year two thousand and five in Indonesian and English languages, both texts being equally authentic.

FOR

THE COORDINATING MINISTRY OF WELFARE OF

THE repuセlic@ OF INDONESIA

Signed

Ors. Soetedjo Yuwono Secretary

FOR

BURNET INSTITUTE PEOPLE'S

Signed

(11)

PROGRAM DIRECTION

I. ACTIVITIES

.J

Currently planned activities that will be implemented for the next five years are shown in the table below:

No Activity 2005/6 2006{1 2007/8 2008/9 2009/10 Estimated

Amount (US S)

1. HIV/ AIDS Responses for

x

x

x

x

x

300,000

Vulnerable Populations in Indonesia

2. IJuild ing Capacity for HIV

x

x

x

350,000

Prevention nnd Support Programs

Among Local NGOs 1n Nusa

Tenggara Barat Province

3. Public Health Care systems and

x

x x

x

2,000,000

program support in NAO

4. I-UV Counselling Services x 42,000

Development, OKI Jakarta and 13andung, West Java

5. Need le Syringe Programs for !DUs

x

50,000

and IOU Network Strengthening

6. Training in HIV Prevention,

x

x

x

900,000

Treatment, Care, Support and Program Management in 7 Provinces

7. I HV Prevention, Treatment, Care x

x

x

450,000

and Support Programs in Prisons in up to 7 Provinces

8. Mapping of IIIV response and

x

10,000

services for men who have sex with men in lndoncsia

9. Core support from Bmnet Institute

x

x

x

x

x

150,000

10 Other programs to be defined,

pending needs assessment and availability or funds:

.

Liboratory capacity building

for HIV testing and monitoring

.

H IV prevention, treatment,

care and support programs for men who have sex with men

.

HIV prevention, treatment,

care and support programs including PMTCT for women at risk of HIV

(12)

II. MECHANISM

After signing of the Memorandum of Understanding, the mechanism for collaboration between Coordinating Ministry and Burnet Institute will be developed in more detail but at a minimum will consist of:

1. Burnet Institute should consult with the Head of Respective Local Governments (Provincial and District level) in particular with the Health Offices in the preparation and planning of the programs or activities which have to be in line with the development strategy, policy and priority of the respective Local Government.

2. Detailed description of the individual programs or projects shall be set forth in the Plan of Operation, and shall be drawn up jointly by Burnet Institute, the Coordinating Ministry and other stakeholders. The Plan of Operation shall consist of the description of the objective (s), target(s), Activity(s), contribution of each Party, publication, organization and management, and the schedule of the programs.

3. Burnet Institute will implement programs in collaboration with professional organizations, local NGOs and/or other community based organizations. Burnet Institute will assist with coordination and networking between the NGO partners with local governments.

Ill. REPORTING, MONITORING AND EVALUATION

J

1. Reporting

The Annual and Semi-Annual Report shall be drawn up by Burnet Institute and submitted to the Coordinating Ministry, with the copies to the State Secretariat and the respective Local government containing:

a. Completed and on-going programs or projects;

b. Difficulties faced during the implementation and foreseen problems

c. Financial report, regarding expenditures for the program including equipment and expert's expenses;

d. Recommendations; e. Others.

2. Monitoring and Evaluation

Monitoring and evaluation of the program or project shall be carried out as set forth below : a. The Burnet Institute and the Coordinating Ministry shall each year agree on random

selected programs or projects to be monitored and evaluated. These activities should be included a visiting of field activities;

b. An evaluation team will be formed, consisting or representatives of the Burnet Institute, The Coordinating Ministry, State Secretariat and other relevant institutions as deemed necessary. Every institution should make a trip report for every trip;

c. The expenses for the above mentioned monitoring and evaluation shall be to the account of Burnet Institute;

d. Periodic program meetings between Burnet Institute, Coordinating Ministry, and other stakeholders, represented by related institutions, will be conducted every year, with input from the results of monitoring and evaluation activities.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

To answer the third problem, the researcher tries to find out what the strategies of translation applied in this translation that are related to the accuracy and

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Sedangkan pada kasus kelolaan penulis masalah keperawatan yang muncul adalah : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak

From the data analysis, the reseacher found the students’ problem and the cause of the problem in the process of learning listening of SMAN 15 Bandar Lampung

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi untuk paket pekerjaan Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan SD Kabupaten Aceh

[r]

Terlebih jika kondisi perusahaan dalam keadaan yang baik, maka pihak manajemen akan cenderung lebih memilih investasi baru daripada membayar dividen bagi

Membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel.. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan