iv
TINJAUAN HUKUM MENGENAI KEDUDUKAN TANAH WAKAF YANG DIBANGUN TEMPAT IBADAH TANPA AKTA IKRAR WAKAF DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1960
TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA
ABSTRAK
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. Perwakafan tanah milik telah dilakukan oleh salah seorang warga Kampung Kebon Suuk, kecamatan Cicalengka untuk dibangun sebuah masjid, namun perwakafan yang dilakukan tidak mempunyai akta ikrar wakaf. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keabsahan dari tanah wakaf tanpa akta ikrar wakaf serta untuk mengetahui dan memahami bentuk perlindungan hukum terhadap tempat ibadah yang dibangun di atas tanah wakaf tanpa akta ikrar wakaf menurut menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf juncto Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 Tentang Perwakafan Tanah Milik dan UUPA.
Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode yuridis normatif dengan meneliti data sekunder atau bahan pustaka. Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini bersifat deskriptif analitis yaitu dengan cara menganalisis fakta-fakta yang ada secara sistematis, faktual, dan akurat dengan teori-teori hukum positif yang menyangkut permasalahan yang diteliti yaitu mengenai Perwakafan Tanah Milik.