iv
ABSTRAK
TANGGUNG JAWAB PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR
WAKAF(PPAIW) TERHADAP PENDAFTARAN TANAH WAKAF
DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN
2004 TENTANG WAKAF DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24
TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH
Jeihan Saphira
110110080367
Pada dasarnya pelaksanaan perwakafan tanah milik sering dilakukan oleh masyarakat luas dengan hanya didasarkan pada kepercayaan semata dengan para pihak yang terjun langsung dalam pelaksanaan perwakafan tanah milik, sehingga perwakafan tanah milik sering terjadi tanpa disertai dengan adanya suatu alat bukti yang otentik, dan bahkan tidak melalui prosedur persertifikatan yang ditentukan dalam peraturan–peraturan yang berlaku. PPAIW sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat umum sebagai pejabat yang membuat akta ikrar wakaf dan melakukan pendafataran tanah wakaf ke Kantor Pertanahan seharusnya menjadi tiang dalam proses perwakafan tanah tetapi pada prakteknya masih ditemukan banyak pelanggaran dalam pendaftaran tanah wakaf yang dilakukan oleh PPAIW. Untuk mengetahui dan memahami sejauh mana tanggung jawab Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf dalam konsepsi hukum tanah nasional terhadap pendaftaran tanah wakaf dan untuk mengetahui bentuk pengawasan pemerintah terkait tanggung jawab dan kinerja Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf dalam pendaftaran tanah wakaf di Indonesia.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan hukum ini adalah melalui pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian hukum yang mengutamakan penelitian kepustakaan dan menekankan pada tinjauan dari segi ilmu hukum dengan menggambarkan, menelaah, dan menganalisis fakta-fakta mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku dihubungkan dengan pelaksanaannya dalam praktik.