[(OMPAS
o
Selasa0
Rabu456 7
20 21 22
.Mar OApr OMei
o
Kamis0
Jumat8 9 10 11
23 24 25 26
OJun OJul 0 Ags
3 19
OPeb
o Sabtu
12 13
27 28
OSep OOkt
o Minggu
14 15 16
29 30 31
ONov ODes
PT~ ~erbanyak
-
-
-Jalur Masuk
-Kuota untuk Mahasiswa MiskinTerbatas
JAKARTA, KOMPAS
- Perguruan tinggi negeri
kini seakan berlomba-lomba
membuka jalur masuk
mandiri untuk calon mahasiswa baru. Perguruan
tinggi negeri dapat membuka lebih dari delapan
jalur masuk dengan biaya yang bervariasi hingga di
atas Rp 175 juta untuk setiap calon mahasiswa baru.
Alokasi 20 persen untuk ma-hasiswa miskin sesuai dengan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan belum ada satu PTN pun yang memenuhinya. Justru dengan pola yang sekarang, siswa yang marnpu secara ekonomi sa-ngat diuntungkan karena bisa berkali-kali ikut seleksi melalui berbagai jalur asalkan membeli formulir pendaftaran yang ber-harga Rp 175.000-Rp 800.000 untuk setiap jalur seleksi.
Selain menyelenggarakan se-leksi lewat Sese-leksi Nasional Ma-hasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sebanyak 82 PTN umumnya membukajalur masuk mandiri. Pendaftaran umumnya dilakukan secara on line sehingga menyulitkan siswa sekolah me-nengah atas di daerah yang ja-ringan internetnya terbatas.
Universitas Indonesia, misal-nya, membuka jalur Seleksi Ma-suk Universitas Indonesia
(Si-"=
1--
F~.-KOMPAS/LASTI KUR!\'IA
Peserta di wilayah Jakarta mengikuti seleksi akbar Ujian Seleksi Masuk Universitas Indonesia di SMA 68, Salemba, Jakarta, Minggu (1/3). Sebanyak 78.965 peserta mengikuti ujian di 35 kota dari Aceh hingga Papua dan satu kota di Malaysia.
-
-
---mak UI) yang diselenggarakan hari Minggu (1/3), yang diikuti 78.965 calon mahasiswa untuk memperebutkan 6.240 kursi. VI juga menyelenggarakan Prestasi dan PemerataaD Kesempatan Pelajar (PPKB), SNMPTN, Kelas Internasional (KI), dan Kerja Sarna Daerah dan Industri (KS-DI).
Di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,52 persen mahasiswa baru direkrut lewat jalur Ujian Tulisan (Utu!), 18 persen lewat SNMPTN, dan 30 persen dari jalur Penelusuran Bibit Unggul
(PBU).
Jalur PBU dibagi lagi menjadi lima subjalur, yaitu Penelusuran Bibit Unggul Tidak Marnpu (pBUTM), Penelusuran Bibit
(Bersambung ke hal15 kol 4-7)
Kliping
Hum as
Unpad
-(Sambungan dari halaman 1)
PTN Perbanyak Jalur Masuk
juta.
UngguI Berprestasi (PBUB), Pe-nelusuran Bakat Olahraga dan Seni (pBOS), Penelusuran Bakat Swadana (PBS),dan Penelusuran Bibit UngguI Pembangunan Da-erah (PBUPD).
"Rendahnya kuota SNMPTN demi menjaga kualitas mahasis-wa. Berdasarkan evaluasi, ma-hasiswa dari jalur utul berpres-tasi lebih baik dari rekrutan SN-MPTN," kata Wakil Rektor Se-nior Bidang Pendidikan, Pene-litian, dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Retno Sunar-miningsih Sudibyo.
Di Institut Teknologi Bandung jalur khusus ujian saringan ma-suk (program penelusuran mi-nat, bakat, dan potensi) berkuota paling besar, yaitu 55 persen. "Adapun kuota SNMPTN sebesar 45 'persen," kata Wakil Rektor Bidang Akademik ITB Adang Su-rahman.
Universitas Hasanuddin, Ma-kassar, tahun ini membuka enam jalur penerimaan mahasiswa ba-ru. Dua di antaranya mematok biaya tinggi, yaitu jalur non-sub-sidi (JNS) dan penerimaan ma-hasiswa susulan (JNS Paralel) yang biayanya Rp 8 juta-Rp 125
Cari dana
Jalur-jalur seleksi mandiri itu menjadi salah satu cara pergu-ruan tinggi negeri mengumpul-kan dana pendidimengumpul-kan.
Universitas Sumatera Utara, Medan, yang menyediakan 6.300 kursi, misalnya, membuka enam jalur penerimaan dan USU me-nambah kursi program reguler mandiri.
Program itu dibuka guna memberikan kesempatan kepada cwn mahasiswa yang mampu secara ekonomi. "Selain untuk biaya operasional kampus, ke-beradaan mereka diperlukan un-tuk memberi subsidi peningkat-an kesejahterapeningkat-an para dosen dpeningkat-an menyekolahkan dosen," tutur Kepala Humas USU Bisru Haft.
Dahlan Abubakar dari Humas Unhas mengatakan, salah satu alasan pembukaan jalur non-subsidi adalah karena ter-batasnya subsidi pemerintah. "Sejak penyelenggaraan JNS, ka-mi berhasil membangun sarana dan prasarana perkuliahan barn," kata Dahlan.
Pembantu Rektor I Univer-sitas Negeri Sebelas Maret Solo Ravik Karsidi mengatakan,
pem---
....----bukaanjalur swadana di luar SN-MPTN bukan semata memenuhi kebutuhan pembiayaan pendi-dikan berkualitas, tetapi juga un-tuk memperluas akses calon ma-hasiswa. "Mereka yang ikut prog-ram swadana ini pintar sekaligus punya dana," ujarnya.
Sejauh ini pelamar terbanyak program swadana untuk Pendi-dikan Kedokteran yang biaya pe-ngembangan institusinya Rp 125 juta.
Direktur Direktorat Adminis-trasi dan Akademik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Budi Prasetyo membantah seleksi le-wat ujian mandiri dilakukan un-tuk meraup keuntungan dari ma-hasiswa.
"Kami ingin sistem biaya pen-didikan berkeadilan dengan sub-sidi silang. Bagi yang secara eko-nomi mampu, bayarnya jangan sama dengan yang tidak mam-pu," kata Budi. Unit cost setiap mahasiswa di UGM rata-rata Rp 14,8 juta per tahun, sedangkan mahasiswa rata-rata hanya mem-bayar Rp 6,8juta.
Masih minim
Kesempatan untuk 1J1ahasiswa miskin kuliah di PTN sejauh ini masih tergolong minim jika
di-bandingkan dengan kewajiban kuota 20 persen bagi mahasiswa miskin sesuai UU Badan Hukum Pendidikan. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, misal-nya, baru mampu menyediakan kuota 2 persen untuk mahasiswa tidak mampu. Artinya, hanya se-kitar 100 calon mahasiswa dari 4.500-5.000 calon mahasiswa ba-ru Unsoed.
"Meskipun relatif kedl kuota yang disediakan, kami akan me-nanggung penuh biaya pendidik-annya," kata Pembantu Rektor I Unsoed Nurul.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya juga baru mampu menyediakan 70 beasis-wa atau 2,5 persen bagi ma-hasiswa miskin dari'sekitar 3.000 mahasiswa baru.
ITB juga barn mampu me-nyediakan 5 persen atau 150 be-asiswa bagi mahbe-asiswa miskin melalui program ITB for All. "Untuk mencapai kuota 20 per-sen, perlu dikaji lebih jauh kri-teria mahasiswa miskin itu se-perti apa," kata Wakil Rektor Bidang Akademik ITB Adang Su-rahman.
(IREjDENpONj
ROWjMUKjMDNjBEE/TIF/ JONjONljEKljl\'DYjELNjINE)
-Riaya Masuk
Rp O..Rp25 Jut ii,
.
'Seleksi Masuk UI (Simak UI): VI. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN): UGM,
Univ Sriwijaya, ITB, Univ Negeri Jakarta, Univ Negeri Yogyakarta, Unpad, UNS, IPB
. Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni (PBOS): UGM . Penelusuran Bibit Unggul (PBU):
UGMPenelusuran Minat dan . Kemampuan (PMDK):
UNS Solo (Rp 2 juta- Rp 3,5 juta) . Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI): IPB (Bergantung pada penghasilan orangtua) . Penelusuran Minat, Bakat, dan
Potensi ITB (PMBP-ITB) Terpusat: ITB
. Penerimaan Mahasiswa Baru Seleksi Khusus (PMB-SK): Univ Negeri Yogyakarta . lalur Khusus Program Eksakta:
Universitas Padjadjaran Bandung
.
PenelurusanMinatdanKemampuan (PMDK) Berprestasi: ITS (Gratis biaya rTl~Stlk)
.. PMDKBerbeasiswa: ITS (Gratis liiaY,1mastik,dan$PP)
u
I"I
'"
"I
IBiavaMasu~
I!,Rp25 juta"~p7'J..ta
"
. Prestasi, Seni dan Keilmoan: Unhas
. Ujian Saringan Masuk (USM) Daerah: ITB
. Program Beasiswa Kemitraan Daerah (PBKD) : Unsri (Rp 5 juta-Rp 50 juta) . Ujian Saringan Masuk (USM):
Unsri Rp 4 juta-Rp 45 juta . Jalur Khusus Non-Eksakta:
Unpad (Rp 10 juta-Rp 45 juta) . KSDI: UI"(Rp 15 juta-Rp 50 juta)
"
II
BiaYaMasttk
lebih dati
Rp 75, Juta
,II II
.
Jalur nonsubsidi:Unhas
(Rp 8 juta-Rp 125 juta) . Penelusuran Bibit Unggul
Pembangunan Daerah (PBUPD): UGM (Rp 20 juta-Rp 125 juta) . Jalur Khusus Kedokteran:
Unpad (Rp 175 juta) . Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru (SPMB)
.
Swadana: UNS (Rp 4 juta-Rp 125 juta) . Program Kerja SamaDaerah dan Industri (PKSDI) Program Kedokteran/Kedokteran Gigi: UI (Rp 300 juta-Rp 400 juta untuk 10 semester)
I~
II
Calon mahasiswa bisa mengikuti berbagai jalur seleksi setelah membeli formulir seharga Rp 200.000-Rp 800.000.
-
-~-~-"
II
Sistem pendaftaran secara "online". Cara ini menguntungkan calon mahasiswa di perkotaan, sebaliknya mengabaikan calon mahasiswa dari daerah yang jaringan internetnya terbatas.