i
ABSTRAK
Putusan Mahkamah Agung No. 27K/PDT.SUS/2013 yaitu mengenai permasalahan terjadi dalam perjanjian pembiayaan konsumen dengan jaminan fidusia karena debitur tidak melaksanakan kewajibannya yaitu membayar angsuran kepada kreditor secara berkala karena debitor melakukan wanprestasi tidak membayar angsuran kepada kreditor sesuai dengan isi perjanjian sehingga dengan sertifikat fidusia kreditor melakukan penarikan atas objek jaminan fidusia tanpa melihat klausul perjanjian yang telah mengatur tentang penyelesaian permasalahan dilakukan dengan musyawarah dan mufakat serta menentukan peradilan yang berwenang untuk menyelesaikan permasalahan apabila jalan musyawarah dan mufakat sudah di penuhi. Selain itu penulis ingin mengetahui mengenai bagaimana penyelesaian sengketa yang sebaiknya harus dilakukan sesuai dengan perjanjian pembiayaan konsumen dan UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.
Metode penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah deskriptif analitis yaitu melalui metode pendekatan yuridis normatif yaitu dengan menggunakan data berupa peraturan-peraturan tertulis atau peraturan hukum lainnya, teori-teori yang relevan, yang dianalisa secara yuridis kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan.