• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produksi Telur Ayam Ras Mengandung Antibodi (Imunoglobulin Y ) Anti Protease Eschericia coli.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produksi Telur Ayam Ras Mengandung Antibodi (Imunoglobulin Y ) Anti Protease Eschericia coli."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Wendry Setiyadi Putranto

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2006

(2)

Abstrak

(3)

1. Latar Belakang

Kuning telur ayam telah diketahui mengandung cukup banyak antibodi

(Imunoglobulin), sehingga telur ayam memiliki potensi yang cukup menjanjikan

untuk produksi antibodi murni maupun sebagai bahan pangan untuk tujuan pengobatan. Keuntungan memproduksi antibodi dari telur antara lain praktis dan tidak menyakiti hewan ternak, hal ini berkaitan dengan kesejahteraan hewan (animal welfare).

Antibodi memiliki kemampuan untuk menghambat antigen (bakteri patogen) melalui reaksi presipitasi, aglutinasi, bloking, dan opsonin sehingga mempermudah sel fagosit untuk mengenali antigen tersebut. Respon imun yang ada ditubuh ayam dapat dibangkitkan dengan cara imunisasi. Faktor virulensi yang ada pada bakteri memiliki sifat imunogenik yaitu kemampuan untuk membangkitkan respon imun yang spesifik. Protease merupakan salah satu faktor virulensi yang dimiliki Eschericia coli, sehingga bila protease diijeksikan ke tubuh ayam diharapkan dapat merangsang pembentukan antibodi spesifik terhadap protease Eschericia coli tersebut. Anti bodi spesifik tersebut terdapat pada serum dan selanjutnya ditransfer ke kuning telur. Imunoglobulin yang banyak dihasilkan pada unggas adalah Imunoglobulin Y (IgY). Kelebihan yang dimiliki IgY adalah memiliki aviditas tinggi, prosedur isolasi yang sederhana dan ekonomis, koleksi antibodi non invasif, dan produksi anti bodi tinggi.

(4)

2. Kerangka Pemikiran

Sistem imun pada unggas tidak jauh berbeda dengan sistem imun pada mamalia. Imunitas spesifik berkaitan dengan kemampuan dalam mengenal serta merespon antigen tertentu, melalui dua mekanisme interaksi yaitu respon humoral dan seluler (Arstila,et al.,1994). Vertebrata tingkat rendah (reptil, amphibi, dan burung) menghasilkan Imunoglobulin Y (IgY) yang ditransfer dari serum darah ayam ke kuning telurnya agar keturunannya mendapatkan imunitas (Anonim,2001). Proses transfer IgY pada keturunannya melalui dua tahap; pertama, IgY ditransfer dari serum ke kuning telur yang analog dengan transfer antibodi melalui plasenta pada mamalia, kedua transmisi IgY dari kantung embrio yang sedang berkembang. Konsentrasi IgY pada telur yang telah matang sebesar 10-20 mg/ml (Carlender,2002).

Ayam yang diimunisasi dengan antigen spesifik akan memproduksi antibodi spesifik terhadap antigen tersebut dalam jumlah banyak dan akan ditransfer ke kuning telur (Promega,1994). Menurut beberapa penelitian bahwa EPEC K11 menghasilkan protease ekstraseluler yang tergolong protease serin yang aktivitasnya mempunyai hubungan dengan tingkat infeksi yang ditimbulkan (Budiarti,1995).

Imunisasi protease ekstraseluler EPEC K11 pada mencit BALB/c dengan dosis 30 g/ekor dengan jarak penyuntikan 7 hari, menunjukan hasil positif dengan metode slot blot pada minggu ke- 8 ( Verawaty,2001). Imunisasi secara intra vena pada vena axilaris pada ayam jenis Single Comb White Leghorn umur 34 minggu dengan EPEC K11 yang telah dilemahkan, dosis penyuntikan 0,5 ml (109 sel/ml) menghasilkan IgY sebesar 1,6 mg/ml menggunakan metode Polson pada minggu ke-4 dengan selang penyuntikan 7 hari (Hayati, 2004)

Rataan konsentrasi protease yang dihasilkan dari E.coli sebesar

(5)

kimiawi antigen, konstitusi genetik, metoda pemasukan antigen dan dosis yang diberikan (Subowo,1993).

Berdasarkan uraian dapat ditarik suatu hipotesa bahwa dosis penyuntikan protease yang dihasilkan dari E.coli secara intra vena sebanyak 75 g/ekor pada ayam Single Comb White Leghorn umur 34 minggu mampu merangsang pembentukan IgY spesifik terhadap protease E.coli pada minggu ke-4 dengan selang penyuntikan 7 hari.

Daftar Pustaka

Anonim.2001.What is IgY Technology.Departement of Medical Science.Uppsala University.http://www.medsci.uu.se/klienkem/igy/.(20 Februari 2003).

Arstila TP, Vainio O, Lassila O.1994.Central Role of CD4 + T Cells in Avian

Immune Respon.Poult Sci.73(7):1019-1026.

Bradford MM.1976.A Rapid and Sensitive Method for Quantitation of Microgram Quantities of Protein Utilising the Principle of Protein Dye

binding.Anal.Biochem.72:248-254.

Budiarti S.1995.Telaah Faktor Adhesivitas Escherichia coli Enteropayogenik dalam Penanggulangan Penyakit Diare di Indonesia.Laporan Penelitian Hibah Bersaing III/2 Perguruan Tinngi.Anggaran 1995/1996.Fakultas Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam.IPB.

Carlender D.2002.Avian IgY Antibody: In vitro and In vivo.Acta Universitatis Upsaliensis.Uppsala.

Hayati A.2004.Karakterisasi Imunoglobulin Y (IgY) Sebagai Dasar Dalam Pembuatan Kit Diagnostik Untuk Deteksi Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) K1.1. Tesis Sekolah Pascasarjana IPB.

Subowo.1993.Imunobiologi.Edisi ke-2.Penerbit Angkasa.

Verawaty M.2001.Kemampuan Antibodi Anti Protease Ekstraseluler EPEC (Escherichia coli Enteropatogenik) K1.1 Dalam Menghambat Kerusakan Sel Hep-2 Oleh Protease EPEC.Tesis Program Pascasarjana IPB.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh dimensi produk, distribusi dan promosi secara parsial terhadap peningkatan volume batik di kota Surakarta bahwasannya pengaruh paling besar terhadap

Saya yang menyusun tugas akhir ini menyatakaa dengan sesungguhnya bahwa usulan judul Tugas Alchir '?ENGARUH PENGGUNAAN METODE PEREKATAN CELUP DAN NON CELTIP

Sinonim dalam bahasa Jepang disebut dengan ruigigo. Ruigigo terdapat pada semua kelas kata dalam bahasa Jepang, termasuk pada keiyoushi. Banyak keiyoushi yang

Berdasarkan analisisa data dalam penelitian ini yaitu adanya bentuk mitigasi struktural bencana banjir dan mitigasi non struktural di Kelurahan Nusukan Kecamatan

Annisa Rosma Febriyani A210110135, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian ini adalahUntuk

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa sistem kontrol yang ditanamkan ke dalam plant pesawat terbang mampu mengembalikan kondisi pitch ke kondisi semula dengan waktu

Gambar 5 Blok Simulink Sliding pada sistem kecepatan Perbandingan hasil pengontrolan PID dan S-PID pada model sistem kecepatan dapat dilihat pada gambar 6 dengan

Skripsi dengan judul “TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN PINJAMAN DARI KOPERASI KEPADA PEDAGANG DENGAN PEMBAYARAN HARIAN ATAU MINGGUAN (BANK TITIL) DI KUDUS ” , secara umum