• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pengotan - Kecamatan Bangli - Kabupaten Bengotan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pengotan - Kecamatan Bangli - Kabupaten Bengotan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/BANJAR : PENGOTAN /BANJAR DELOD DESA

KECAMATAN : BANGLI

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : KADEK LENY PUSPITA DEWI

FAKULTAS/PS :FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS/ MANAJEMEN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

i

KATA PENGANTAR

Rahmat-Nya kegiatan KKN PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun

KKN-PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Pengotan serta

pendampingan keluarga.

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagi pihak yaitu:

1. NS. Ni Made Dian Sulistiowati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J selaku dosen pembimbing

lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis

sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Wayan Suardana selaku Kepala Desa Pengotan yang membantu penulis dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga

Dampingan.

3. Bapak I Nengah Pasna, selaku KK Dampingan di Desa Pengotan yang telah bekerjasama

dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa Pengotan yang telah memberikan

semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang kami hadapi.

Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat

dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai

yang diharapkan.

Pengotan, Agustus 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGANError! Bookmark not defined. 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... Error! Bookmark not defined. BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITASError! Bookmark not defined. 2.1 Permasalahan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Masalah Prioritas ... ..5

2.2.1 Masalah Keuangan………..6

2.2.2 Masalah Tempat Tinggal……….6

2.2.3Masalah Pendidikan……….6

BAB III USULAN SOLUSI MASALAH ... Error! Bookmark not defined. 3.1. Program ... Error! Bookmark not defined. 3.1.1. Masalah Keuangan ... Error! Bookmark not defined. 3.1.2 Masalah Tempat Tinggal………..7

3.1.3 Masalah Pendidikan……….8 3.2. Jadwal Kegiatan ... Error! Bookmark not defined.

BAB IVPELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGAError!

(4)

iii

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang EkonomiError! Bookmark not defined. 4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN-PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Kadek Leny Puspita Dewi

No. Mahasiswa : 1306205152

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN-PPM

Pengotan, 25 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

NS. Ni Made Dian Sulistiowati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J I Nengah Pasna NIP. 19840813 201212 2 001

Menyetujui

Kepala Desa Pengotan

(6)
(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk

perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga

Bapak I Nengah Pasna dan istrinya Ibu Nengah Sumeni. Identitas keluarga dampingan

merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku

peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga kurang mampu dengan

koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa khususnya untuk Desa Pengotan, Kecamatan

Bangli, Kabupaten Bangli sebagai tempat penelitian mahasiswa KKN-PPM periode XIII.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Identitas dari keluarga Bapak I Nengah Pasna bersama istrinya Ibu Nengah Sumeni

sebagai keluarga dampingan ada pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak Nang purut dan Ibu Wangi. No

. Nama Status

Umur

(Th) Pendidikan Pekerjaan Ket.

(8)

2

Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni merupakan keluarga pasangan suami

istri yang masuk dalam kriteria keluarga Kurang Mampu (KM). Bapak I Nengah Pasna

kesehariannya bekerja serabutan sesuai dengan pekerjaan yang ada, tetapi lebih sering bekerja

sebagai petani di tegal dan Ibu Nengah Sumeni bekerja serabutan sebagai pengerajin keranjang.

Keluarga dari Bapak I Nengah Pasna ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga

kurang mampu karena dilihat dari segi ekonomi yang masih sangat kurang untuk mencukupi

kebutuhannya sehari-hari. Dalam kesehariannya, Bapak I Nengah Pasna beserta keluarga

mendiami sebuah rumah yang sangat sederhana dengan luas bangunan seluas 4 x 7 M yang

berdiri diatas lahan seluas 16 x 13 M.

Secara umum bentuk bangunan yang didiami Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah

Sumeni ini memiliki satu dapur yang memilki dua jendela dan satu kamar tidur tanpa ada

jendela pada bangunan tersebut. Bentuk interior bangunan rumah dari Bapak I Nengah Pasna dan

Ibu Nengah Sumeni ini dimana di dlam dapurnya terdapat tempat tidur untuk mereka tidur dan di

bagunan depan terdapat kamar tidur untuk tempat tidur anak-anaknya, sehingga bangunan

tersebut menjadi sangat pengap saat tidur di bangunan tersebut.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat

kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk

melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa

indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai

sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh

keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah Bapak I Nengah Pasna dan

Ibu Nengah Sumeni.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni merupakan salah satu dari keluarga

kurang mampu di Dusun Penyebeh, Desa Pengotan yang masih tergolong keluarga yang berada

(9)

Sumeni yang hanya mengenyam bangku sekolah menengah pertama ditambah lagi dengan

adanya 3 orang anak yang harus ditanggungnya.

Pendapatan dari Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni didapatkan dari bekerja

serabutan seperti sebagai buruh bangunan dan sebagi pengerajin keranjang. Bapak I Nengah

Pasna dan Ibu Nengah Sumeni sering kali mendapatakan uang tambahan dari menjual hasil tani

yang ditanam di tegalnya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni terbatas

hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain.

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian yang kami buat untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Nengah Pasna

dan Ibu Nengah Sumeni dalam sebulan adalah sebagai berikut:

Belanja per-hari : Rp 30.000 x 30 hari = Rp 900.000

b. Kesehatan

Untuk biaya kesehatan, keluarga Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni telah

mendapat sedikit kemudahan. Bapak I Nengah Pasna beserta keluarga dapat menggunakan kartu

BPJS untuk melakukan pengobatan medis, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit,

keluarga tersebut dapat menggunakan kartu BPJS tersebut untuk dapat berobat secara gratis atau

setidaknya mendapat keringanan biaya dari Puskesmas. Hal ini disebabkan karena keluarga

Bapak I Nengah Pasna telah terdaftar sebagai salah satu keluarga yang kurang mampu sehingga

mendapat pelayanan berobat gratis atau keringanan biaya dengan menunjukkan kartu BPJS.

c. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Pengotan lebih tepatnya di Dusun Penyebeh juga

merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Bapak I Nengah Pasna dan Ibu

Nengah Sumeni. Mengenai biaya sosial, keluarga Bapak I Nengah Pasna tidak menganggarkan

dana secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang

untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat

(10)

4

dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan

keluarga saat itu.

d. Lain – lain

Biaya rutin yang di keluarakan oleh Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni

adalah biaya listrik kurang lebih sebesar Rp 100.000 per bulan. Dan biaya air kurang lebih

sebesar Rp 50.000 per bulan.

Hal ini menjadi kendala bagi Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni dikarenakan

pemasukan rata-rata perbulan hanya sebesar Rp 300.000 perbulan tidak sebanding untuk

(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai

permasalahan primer sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat

ditentukan solusinya.

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui

pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan

kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga

ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu tentang hunian

yang kurang layak dan juga pemasukan yang hanya mengandalkan pinjaman bantuan warga

Desa Pengotan itu pun dirasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan Bapak I Nengah Pasna

dan Ibu Nengah Sumeni.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni,

ditemukan masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga. Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah

Sumeni merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Dusun Penyebeh, Desa Pengotan,

dimana kondisi ekonomi keluarga Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni dapat dilihat

pada perhitungan pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan

perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni,

bahwa selisih pengeluaran Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni dengan pemasukan

yang diperolehnya tergolong minim, apalagi jika terdapat kebutuhan tak terduga yang

membutuhkan biaya cukup besar. Ditambah dengan pemasukan Bapak I Nengah Pasna dan Ibu

Nengah Sumeni yang hanya mengandalkan penghasilan dari kerja serabutan yag tidak menentu

tentunya sangat jauh dari perhitungan pengeluaran yang telah dibuat.

Dari pemaparan permasalahan diatas memberi pemahaman dan pengetahuan tentang

pemanfaatan ladang di sekitar rumah adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan,

(12)

6

maka akan memberikan jalan yang lebih baik agar hidup lebih mandiri sehingga dapat

meningkatkan taraf hidup suatu untuk masa depan yang lebih baik.

2.2.1 Masalah Keuangan

Keadaan ekonomi keluarga Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni dari tahun ke

tahun belum mengalami perubahan yang dapat dikatakan drastis, sedangkan pemasukan yang

hanya mengandalkan pekerjaan serabutan yang tidak menentu juga masih belum cukup untuk

biaya tidak terduga dan tidak dapat ditabung sebagai investasi jangka panjang. Hal ini menjadi

prioritas mengingat kebutuhan keluarga pasti akan terus meningkat dan kebutuhan akan dana

juga pasti meningkat.

2.2.2 Masalah Tempat Tinggal

Kondisi tempat tinggal Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni dapat

dikategorikan tidak layak untuk ditinggali. Luas rumah yang hanya 4x7 m, tembok yang terbuat

dari batu bata dan lantai tanah serta tidak memiliki fasilitas mandi cuci kakus yang layak.

Menurut penuturan Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni, kondisi tersebut diakibatkan

pembangunan yang memiliki dana yang minim.

2.2.3 Masalah Pendidikan

Masalah pendidikan anak dari Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni masih

dikatakan sangat kurang dan penting untuk ditingkatkan. Rata-rata pendidikan yang ditempuh

oleh keempat anak I nengah Pasna dan Nengah Sumeni hanya sebatas SMP. Selepas lulus SMP,

mereka hanya mengandalkan kerja serabutan yang tidak dapat meningkatkan kesejahteraan bagi

(13)

BAB III

USULAN SOLUSI MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga

dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang

bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan

masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada

keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah

yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan

saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Harapan dari program ini tentunya untuk

membuat taraf hidup KK dampingan menjadi maju dan lebih berkembang.

3.1.1.Masalah Keuangan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan Bapak I Nengah Pasna yaitu

mengoptimalkan pendapatan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (primer).

Disamping itu, penting bagi keluarga I Nengah Pasna dan Nengah Sumeni untuk menyisihkan

sedikit pendapatan, berhubung kelurga I Nengah Pasna terbelit hutang terhadap keuangan desa.

Perbaikan ekonomi ini diharapkan juga dapat dilakukan dengan cara menyisihkan uang lebih dari

hasil penjualan keranjang sehingga Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni miliki uang

untuk ditabung dan digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak terduga dan

pendidikan anaknya.

3.1.2 Masalah Tempat Tinggal

Kondisi tempat tinggal Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni dapat

dikategorikan sudah layak untuk ditinggali, namun mengingat jumlah keluarga I Nengah Pasna

dan Nengah Sumeni yang banyak dan tidak sesuai dengan luas bangunan. Hal ini membuat

sebagian dari anggota keluarga harus beristirahat di dapur. Maka dari itu, perlu dioptimalkan luas

(14)

8

oleh Pemerintah, mengingat disini keluarga I Nengah Pasna belum mendapatkan bantuan

tersebut.

3.1.3 Masalah Pendidikan

Masalah pendidikan yang dialami oleh keluarga I Nengah Pasna perlu mendapatkan

solusi dorongan moral bagi anak-anak keluarga tersebut agar tetap mau melanjutkan sekolah ke

jenjang yang lebih tinggi lagi, agar mendapatkan pekerjaan yang layak dan memperbaiki kondisi

keluarga. Berhubung pendidikan sampai di tingkat SMA telah mendapatkan bantuan dana

sekolah bagi yang kurang mampu, yaitu KIP (Kartu Indonesia Pintar) oleh Pemerintah, maka

sudah seharusnya dapat memanfaatkan bantuan tersebut secara optimal.

3.2. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari

awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk

mendampingi aktifitas yang dilakukan oleh Bapak I Nengah Pasna dan Ibu Nengah Sumeni.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1..

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No. Tanggal Kegiatan

1. 25 Juli 2016

Mendata calon KK dampingan sekaligus Rapat

anggota untuk persiapan KK Dampingan dan

Pembagian KK Dampingan

2. 26 Juli 2016

Perkenalan dengan KK dampingan Dusun

Penyebeh, Desa Pengotan dan melakukan

wawancara tentang profil keluarga

3. 28 Juli 2016

Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi

permasalahan yang dihadapi keluarga

dampingan

4. 29 Juli 2016 Melakukan pendekatan dengan cara membantu KK dampingan di rumahnya

(15)

kepada keluarga dampingan di rumahnya

6. 31 Juli 2016 Melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan ekonomi keluarga dampingan

7. 1 Agustus 2016 Menanam labu siam di tegal KK Dampingan

8. 2 Agustus 2016 Membantu KK dampingan membersihkan rumahnya

9 3 Agustus 2016 Membantu membuat keranjang bersama KK Dampingan

10. 4 Agustus 2016 Melaksanakan program untuk mengatasi masalah pada keluarga dampingan

11. 5 Agustus 2016 Membantu KK Dampingan memanen jeruk

12. 7 Agustus 2016

Pemberian informasi mengenai potensi tanaman

pekarangan sebagai penambah penghasilan

keluarga

13. 8 Agustus 2016 Membantu KK Dampingan membersihkan kebun/tegal

14. 9 Agustus 2016

Melaksanakan program untuk memotivasi

keluarga dampingan yang berkaitan dengan

pentingnya keluarga dampingan ini memiliki

tabungan

15. 11 Agustus 2016 Bersih-bersih rumah KK Dampingan

(16)

10

17. 15 Agustus 2016 Memupuk tanaman di tegal KK Dampingan

18. 16 Agustus 2016 Membantu membuat keranjang bersama KK Dampingan

19. 18 Agustus 2016 Membersihkan tegal dari rumput liar

20. 19 Agustus 2016 Membantu bersih-bersih di tegal

21. 20 Agustus 2016 Membantu membersihkan kebun/tegal

22. 21 Agustus 2016 Membantu anak KK Dampingan mengerjakan PR Sekolah

23. 22 Agustus 2016 Melakukan evaluasi pasca kunjungan

(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak

Nang Purut dan Ibu wangi. Waktu berkunjung ke rumah KK dampingan umumnya tidak

menentu, namun rata-rata pada pukul 10.00 WITA dan 17.00 WITA. Hal ini dikarenakan

padatnya jatwal dan kegiatan yaitu persiapan dan pemantapan progam kerja yang dibuat oleh

kelompok KKN PPM periode XIII Desa Pengotan. Adapun kegiatan pendampingan keluarga

sebagai berikut

5. 30 Juli 2016 11.00-14.00 Wita Memberikan motivasi untuk hidup mandiri kepada keluarg

(18)

12

Menanam labu siam di tegal

(19)
(20)

14

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil

yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam

mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi

dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi

pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan

pengeluaran dan motivasi agar hidup lebih mandiri.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak I Nengah Pasna dan Ibu

Nengah Sumeni adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu. Sehingga untuk dapat

bertemu KK dampingan, umumnya dapat dilakukan pada jam-jam sore menjelang malam. Selain

itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan

ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung

dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk diskusi,

saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga dampingan tersebut. 24 25 Agustus

2016 10.00-19.00

Melakukan perpisahan dengan

KK dampingan sekaligus

(21)

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh

mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN-PPM. Secara umum pelaksanaan

program keluarga dampingan KKN-PPM yang berlangsung selama kurang lebih 5 minggu terasa

kurang maksimal. Karena keterbatasan waktu sehingga mahasiswa tidak bengitu mengetahui

secara pasti perkembangan KK Dampingan. Menarik evaluasi dan kesimpulan dirasa cukup dini

karena terbatasnya waktu, sehingga mahasiswa belum terlihat hasil yang siknifikan dari program

yang dibuat kepada KK Dampingan tersebut

Poin yang paling penting yang didapatkan mahasiswa yaitu dengan adanya program keluarga

dampingan ini mahasiswa belajar agar mampu bersosialisasi dan menghadapi permasalahan yang

dihadapi keluarga dampingan dengan baik. Inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa sangat diuji

dengan adanya program ini yang berguna untuk menambah kesejahteraan keluarga dampingan.

Hal ini diharapkan bisa memberikan dampak yang positif untuk keluarga KK Dampingan

5.2.Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik

terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran

pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai

berikut:.

1. Pembekalan KKN-PPM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan secara

lebih baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan beberapa urusan

administrasi KKN-PPM dapat terlaksana lebih baik.

2. Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh

mahasiswa KKN-PPM sehingga program yang telah dibuat dapat benar-benar bermanfaat dan

berkesinambungan bagi pengembangan keluarga dampingan.

3. Waktu yang sangat singkat dirasa sangat kurang bagi Desa dan Mahasiswa, dengan

waktu satu bulan mahasiswa harus belajar cepat untuk memehami potensi dan seluk-beluk

(22)

16

bahwa mahasiswa dianggap hanya megawali program tanpa tahu adanya kendala didalam

(23)
(24)

Gambar

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak Nang purut dan Ibu Wangi.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.1  Uraian Kegiatan KK Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

8 Mempersiapkan mesin potong Setup Preparation (before) 9 Attaching roll Auxiliary operation 10 Memotong kompon roll Essential operation.. 12

yang digunakan dalam proses membuat batik Blora, serta konsumen yang. datang ke pusat pengrajin

Studi Optimalisasi Potensi Ekonomi dan Penerimaan Daerah.. Salatiga: Fakultas

untuk berpendapat bahwa al- Qur’an adalah makhluk 11. 11 Potret kelam dari sejarah mih}nah yang paling terkenal tentu saja dari sekte Mu‘tazilah. 505 H), Ulama hadis

[r]

hubungan yang negatif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover pada. perawat di Rumah Sakit Umum Puri

[r]