• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Negara"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Makalah Negara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh

banyak orang yang mempunyai tujuan hidup yang

bermacam-macam dan berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang

lain. Suatu tempat dapat disebut dengan Negara jika mempunyai

3 unsur terpenting yang harus ada didalamnya yaitu :

1. Wilayah 2. Pemerintah 3. Rakyat

Ketiga unsur tersebut harus ada dalam suatu Negara. Jika

salah satu dari unsur tersebut tidak ada maka tempat tersebut

tidak dapat dinamakan Negara. Ketiga unsur tersebut saling

melengkapi dalam suatu Negara. Unsur yang lainnya yang juga

harus dimiliki oleh suatu Negara adalah pengakuan dari Negara

(2)

Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki oleh suatu Negara

supaya keberadaan Negara tersebut diakui oleh Negara-negara

lain.

Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut

berhak membentuk undang-undang atau konstitusi.Konstitusi di

Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu bahkan sebelum

kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi

mengatur kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat

istiadat yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat

yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur kehidupan

bermasyarakat.Adat istiadat mempunyai suatu hukum yang

dinamakan hukum adat. Pada jaman dahulu walaupun belum ada

undang-undangseperti halnya sekarang, tetapi kehidupan

masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang

melanggar adat istiadat akan dikenakan suatu hukum yang telah

masyarakat setempat sepakati yaitu hukum adat.

Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur

kehidupan suatu Negara supaya tertatanya kehidupan dalam

(3)

dikenai hukum adat. Maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi

dikenai hukuman yang telah diatur dalam undang-undang. Maka

untuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-unsur didalamnya,

konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa

konstitusi atau undang-undang seperti halnya mobil yang tanpa

stir yang tidak dapat diatur geraknya yang jika dibiarkan akan

menabrak, seperti halnya suatu Negara yang tanpa kostitusi

maka semua hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya

yang jika dibiarkan mengakibatkan Negara akan kacau, bobrok,

runtuh dan berdampak buruk dengan hilang keberadannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apakah pengertian negara itu?

1.2.2 Apakah pengertian konstitusi itu?

1.2.3 Bagaimana hubungan antara Negara dengan konstitusi di

Indonesia?

1.2.4.Apakah pengaruh konstitusi terhadap suatu Negara

(4)

1.2.5 Bagaimana keberadaan Pancasila dan konstitusi di

Indonesia?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari negara.

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari konstitusi.

1.3.3 Untuk mengetahui fungsi, tugas, dan sifat-sifat Negara.

1.3.4 Untuk mengetahui bentuk-bentuk Negara yang ada di

seluruh dunia.

1.3.5 Untuk mengetahui tujuan Negara RI.

1.3.6 Untuk mengetahui unsur-unsur apa saja yang terdapat di

suatu Negara.

(5)

1.3.8 Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan konstitusi di

Indonesia.

1.4 MANFAAT PENULISAN

1.4.1 Menambah pengetahuan kita tentang pengertian suatu

negara.

1.4.2 Kita dapat mengetahui fungsi, tugas, sifat, dan bentuk

Negara.

1.4.3 Kita dapat mengetahui tujuan-tujuan Negara Republik

Indonesia.

1.4.2 Menambah wawasan kita tentang pengertian konstitusi.

1.4.3 Kita menjadi tahu bagaimana hubungan antara negara dan

konstitusi.

1.4.4 Kita tahu keberadaan Pancasila dan konstitusi di negara

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. NEGARA dan BAGIAN-BAGIANNYA

Pengertian Negara menurut para ahli :

1. George Gelinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari

kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah

(7)

2. Roger F. Soultau : Negara adalah alat (agency) atau

wewenang atau authority yang mengatur atau

mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. 3. Carl Schmitt : Negara adalah sebagai suatu ikatan dari

manusia yang mengorganisasi dirinya dalam wilayah

tertentu.

4. Prof. Farid S. : Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang

mendapat pengakuan negara lain serta memiliki

kedaulatan.

5. George Wilhelm Friedrich Hegel : Negara merupakan

organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari

kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal

6. Roelof Krannenburg : Negara adalah suatu organisasi yang

timbul karena kehendak dari suatu golongan atau

bangsanya sendiri.

7. Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi

manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah

suatu pemerintahan yang sama.

8. Prof. Mr. Soenarko : Negara ialah organisasi manyarakat

yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan

negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan. 9. Aristoteles : Negara adalah perpaduan beberapa keluarga

(8)

berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan

kehormatan bersama.

10. Negara ditinjau dari segi organisasi kekuasaan menurut

J.H.A. Logemann : Negara adalah organisasi kekuasaan

yang bertujuan mengatur masyarakat dengan

kekuasaaannya itu.Negara dilengkapi dengan kekuasaan

tertinggi yang mengatur dan menyelenggarakan tata

pergaulan hidup warga masyarakat.

11. Negara ditinjau dari segi organisasi politik menurut R.M.

Maclver : Negara adalah suatu bentuk organisasi yang

melaksanakan kehendak anggotanya yang dituangkan

dalam perundang-undangan.

12. Negara ditinjau dari segi organisasi kesusilaan menurut

G.W. Friedrich Hegel : Negara adalah suatu organisasi yang

mewadahi penjelmaan seluruh individu dengan kekuasaan

tertinggi.

Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok

atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama

mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui

adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan

(9)

ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu wilayah

bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain

(keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan organisasi lainnya

yang masing-masing memiliki kepribadian yang lepas dari

masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat diartikan

sebagai suatu organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah

karena memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu

untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang

organisasi-organisasi lainnya.

Terdapat beberapa elemen yang berperan dalam

membentuk suatu negara. Elemen-elemen tersebut adalah:

1. Masyarakat

Masyarakat merupakan unsur terpenting dalam tatanan

suatu negara. Masyarakat atau rakyat merupakan suatu individu

yang berkepentingan dalam suksesna suatu tatanan dalam

(10)

hanya diperlukan dalam ilmu kenegaraan (staatsleer) tetapi perlu

juga perlu melahirkan apa yang disebut ilmu kemasyarakatan

(sosiologi) suatu ilmu pengetahuan baru yang khusus menyelidiki,

mempelajari hidup kemasyarakatan. Sosiologi merupakan ilmu

penolong bagi ilmu hukum tata negara.

2. Wilayah (teritorial)

Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu

wilayah. Disamping pentingnya unsur wilayah dengan batas-batas

yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang

bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk

suatu negara tertentu atau sebaliknya dipecah menjadi wilayah

berbagai Negara. Paul Renan (Perancis) menyatakan satu-satunya

ukuran bagi suatu masyarakat untuk menjadi suatu negara ialah

keinginan bersatu (le desir de’etre ansemble). Pada sisi lain Otto

Bauer menyatakan, ukuran itu lebih diletakkan pada keadaan

khusus dari wilayah suatu negara.

3. Pemerintahan

Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah

(11)

masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada

dalam wilayah negara.

*UNSUR-UNSUR NEGARA

Unsur-unsur terbentuknya Negara ada 2, yaitu:

a) Unsur Konstitutif Negara

Unsur Konstitutif Negara adalah unsur yang menentukan ada

tidaknya suatu Negara, seperti:

Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara

atau menjadi penghuni Negara, meliputi:

1) Penduduk

Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau

berdomisili tetap di dalam wilayah Negara (menetap).

2) Bukan Penduduk

Bukan Penduduk adalah mereka yang berada di dalam

(12)

Negara itu.Misalnya : Wisata Asing yang sedang melakukan

perjalanan wisata

3) Warga Negara

Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum

merupakan anggota dari Negara (menurut undang-undang

diakui sebagai warga negara).

4) Bukan Warga Negara

Bukan Warga Negara adalah mereka yang mengakui Negara

lain sebagai negaranya

Wilayah adalah bagian tertentu dari permukaan bumi dimana

penduduk suatu Negara bertempat tinggal secara tetap. Wilayah

suatu Negara meliputi: wilayah daratan, lautan, dan udara.

1) Daratan

Batas wilayah darat suatu Negara biasanya ditentukan

dengan perjanjian antara suatu Negara dengan Negara lain

dalam bentuk traktat. Perbatasan antara Negara dapat

(13)

· Batas alam, misalnya: sungai, danau, pegunungan, atau

lembah.

· Batas buatan, misalnya: pagar tembok, pagar kawat

berduri

· Batas menurut geofisika, misalnya: lintang

utara/selatan, bujur timur/barat.

2) Lautan

Menurut Konferensi Hukum Laut internasional III pada 10

Desember 1982 yang diselenggrakan oleh PBB di Montego

Bay, Jamaica, menghasilkan batas wilayah Negara sebagai

berikut:

a. Laut Teritorial

Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut territorial

selebar 12 mil laut, yang diukur berdasarkan garis lurus yang

ditarik dari garis dasar (base line) garis pantai kearah laut

bebas.

(14)

Zona bersebelahan merupakan batas laut selebar 12 mil laut

dari garis batas laut territorial atau batas laut selebar 24 mil

laut dari garis dasar.

c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif merupakan batas lautan suatu

negara pantai lebarnya 200 mil laut dari garis dasar..Dalam

batas ini, negara pantai berhak menggali kekayaan alam

yang ada dan menangkap para nelayan asing yang

kedapatan sedang melakukan penangkapan ikan.

d. Landas Benua

Landas benua adalah wilayah daratan negara pantai yang

berada di bawah lautan di laut ZEE, selebar lebih kurang 200

mil di lautan bebas.

e. Landas Kontinen

Landas kontinen merupakan daratan yang berada di bawah

permukaan air di luar laut territorial sampai kedalaman 200

m. Bagi negara pantai, landas kontinen dinyatakan sebagai

(15)

3) Udara

Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan

wilayah lautan Negara itu. Pembatasan wilayah suatu negara

sangat penting sekali karena menyangkut pelaksanaan

kedaulatan suatu negara dalam segala bentuk, seperti

hal-hal berikut :

1. Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada di dalamnya. 2. Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga

negaranya dalam wilayah tersebut bila tidak memiliki izin

dari negara itu.

3. Pemerintah yang Berdaulat.

Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan sebagai

berikut :

· Kedaulatan ke dalam, artinya wibawa, berwenang

menentukan dan menegakkan hukum atas warga dan

wilayah negaranya.

· Kedaulatan keluar adalah mempunyai kedudukan yang

sederajat dengan negara lain, sehingga bebas untuk

(16)

Pengertian Pemerintah dan Kedaulatan :

· Pemerintah : suatu Negara memiliki pemerintah, yaitu suatu

organisasi yang berwenang untuk memutuskan dan

memerintah seluruh warga Negara di dalam wilayahnya.

· Kedaulatan : suatu Negara memiliki kedaulatan, yaitu

kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan

melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia untuk

mengatur kehidupan warganya.

b) Unsur Deklaratif Negara

Pengakuan dari Negara-negara lain merupakan unsur

Deklaratif Negara. Unsur ini bersifat menerangkan saja

tentang adanya Negara. Makna pengakuan dari negara lain

adalah untuk menjamin suatu negara baru berhak

menduduki tempat yang sejajar sebagai suatu organisasi

politik yang merdeka dan berdaulat di tengan keluarga

bangsa-bangsa.

(17)

· Pengakuan de facto : pengakuan atas fakta adanya

negara. Pengakuan ini berdasarkan kenyataan bahwa

satu komunitas politik telah terbentuk dan memenuhi

ketiga unsur konstituf negara, yaitu : wilayah, rakyat

dan pemerintah yang berdaulat.

· Pengakuan de jure : pengakuan bahwa keberadaan sah

atau tidaknya suatu negara menurut hukum

internasional.

SIFAT-SIFAT NEGARA

Menurut Miriam Budiardjo, pada umumnya setiap Negara

mempunyai sifat seperti :

1. Sifat Memaksa : negara mempunyai kekuasaan untuk

memakai kekerasan, agar peraturan perundang-undangan

ditaati dengan demikian penertiban dalam masyarakat

(18)

warga Negara harus membayar pajak dan orang yang

menghindarinya akan dikenakan denda.

2. Sifat Monopoli : negara mempunyai monopoli dalam

menetapkan tujuan bersama dari masyarakat atau untuk

mencapai cita-cita Negara. Contoh : aliran kepercayaan atau

aliran politik dilarang bertentangan dengan tujuan

masyarakat.

3. Mencakup Semua : semua peraturan perundang-undangan

berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. Contoh :

keharusan membayar pajak.

TEORI-TEORI NEGARA

a. Teori Individualisme : Teori ini menganggap negara sebagai

masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antara

setiap pribadi (individu) yang menjadi anggota masyarakat itu. b. Teori Kelas (Golongan) : Teori ini menganggap negara sebagai

alat dari suatu golongan atau kelas ekonomi kuat yang

(19)

c. Teori Integralistik : Teori ini menganggap negara adalah

susunan masyarakat yang integral artinya semua anggota

masyarakat merupakan bagian dari persatuan organisasi.

TEORI IDEOLOGI NEGARA

1. Fasisme -> Menurut teori Fasisme, tujuan negara adalah

imperium dunia.

2. Individualisme -> Menurut teori Individualisme bahwa negara

tidak boleh campur tangan dalam urusan warga negaranya. 3. Sosialisme -> Menurut teori Sosialisme negara mempunyai

hak campur tangan dalam berbagai bidang kehidupan

masyarakat.

4. Integralistik -> Menurut teori Integralistik, tujuan negara

merupakan gabungan dari teori individualisme dan sosialisme.

BENTUK-BENTUK NEGARA

1. NEGARA KONFEDERASI adalah negara yang terdiri dari

(20)

tersebut diantaranya dilakukan guna mempertahankan

kedaulatan dari negara-negara yang masuk ke dalam

Konfederasi tersebut.

2. NEGARA KESATUAN adalah suatu negara merdeka dan

berdaulat yang memiliki pemerintah pusat dan berkuasa

mengatur seluruh wilayah. Ciri-ciri: · Mempunyai 1 UUD

· Mempunyai 1 presiden

· Hanya pusat yang berhak membuat UU

Untuk memerintah daerah, dibagi 2 sistem, yaitu:

a. Sentralisasi, bila semua urusan diatur dan diurus pusat

b. Desentralisasi, pemda diberi kekuasaan mengatur dan

mengurus rumah tangganya sendiri (hak otonomi)

3. NEGARA SERIKAT (FEDERASI) adalah suatu negara yang terdiri

dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat. Kedaulatan

tetap dipegang oleh pusat. Ciri-ciri :

· Tiap negara bagian mempunyai satu UUD dan satu Lembaga

Legislatif.

· Masing-masing negara bagian masih memegang kedaulatan

(21)

· Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa dilaksanakan daerah,

harus dengan persetujuan parlemen negara bagian.

FUNGSI UTAMA NEGARA

1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan (Hankam)

Negara harus dapat melindungi rakyat, wilayah serta

pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.

2. Fungsi Keadilan

Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan

tanpa adanya unsur kepentingan tertentu. Setiap warga

negara harus dipandang sama di depan hukum.

3. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban

Negara harus mempunyai peraturan (UU) dan

peraturan-peraturan lainnya untuk menjalankannya agar terwujudnya

tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

(22)

Negara harus mengeksplorasi sumber daya alam (SDA) dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk

meningkatkan pendapatan rakyat guna mencapai

kesejahteraan dan kemakmuran.

*TUJUAN NEGARA R. I tercantum dalam UUD 1945 alinea 4 yang

berbunyi :

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah

negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

(23)

 Ketuhanan Yang Maha Esa,

 Kemanusiaan yang adil dan beradab,  Persatuan Indonesia, dan

 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan,

 serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia."

*TUJUAN NASIONAL NKRI, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945

pada alinea keempat yang berisi :

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia

b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

B. SISTEM KONSTITUSI NEGARA INDONESIA

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata

kerja yaitu “constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang

(24)

makna awal (permulaan) dari segala peraturan

perundang-undangan tentang negara. Belanda menggunakan istilah

“Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang menjadi

dasar (grond) dari segala hukum. Indonesia menggunakan istilah

Grondwet menjadi Undang-undang Dasar.

Menurut Brian Thompson, secara sederhana pertanya¬an:

what is a constitution dapat dijawab bahwa “…a consti¬tution is a

document which contains the rules for the the operation of an

organization” Organisasi dimaksud bera¬gam bentuk dan

kompleksitas struktur¬nya. Negara sebagai salah satu bentuk

organisasi, pada umumnya selalu memiliki naskah yang disebut

sebagai konstitusi atau Undang-Undang Dasar.

Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting

biasanya dikeluarkan oleh kaisar atau raja dan digunakan secara

luas dalam hukum kanon untuk menandakan keputusan subsitusi

tertentu terutama dari Paus.

Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah

dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu

(25)

konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa

dokumen tertulis (formal).

Namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik

konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik,

negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan

distibusi maupun alokasi Konstitusi bagi organisasi pemerintahan

negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan

kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum

akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.

Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang

menopang berdirinya suatu negara. Terdapat dua jenis kontitusi,

yaitu konstitusi tertulis (Written Constitution) dan konstitusi tidak

tertulis (Unwritten Constitution). Ini diartikan seperti halnya

“Hukum Tertulis” (geschreven Recht) yang termuat dalam

undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis” (ongeschreven recht)

yang berdasar adat kebiasaan. Dalam karangan “Constitution of

Nations”, Amos J. Peaslee menyatakan hampir semua negara di

(26)

Di beberapa negara terdapat dokumen yang menyerupai

konstitusi, namun oleh negara tersebut tidak disebut sebagai

konstitusi. Dalam buku yang berjudul The Law and The

Constitution, Ivor Jenning menyebutkan di dalam dokumen

konstitusi tertulis yang dianut oleh negara-negara tertentu

mengatur tentang:

1. Adanya wewenang dan tata cara bekerja suatu lembaga

kenegaraan.

2. Adanya ketentuan hak asasi yang dimiliki oleh warga negara

yang diakui dan dilindungi oleh pemerintah.

Tidak semua lembaga-lembaga pemerintahan dapat

diatur dalam poin 1 dan tidak semua hak-hak warga negara diatur

dalam poin 2. Seperti halnya di negara Inggris.

Dokumen-dokumen yang tertulis hanya mengatur beberapa lembaga

negara dan beberapa hak asasi yang dimiliki oleh rakyat, satu

dokumen dengan dokumen lainya tidak sama.

Ada konstitusi yang materi muatannya sangat panjang dan

sangat pendek. Konstitusi yang terpanjang adalah India dengan

(27)

Nicaragua 328 pasal, Cuba 286 pasal, Panama 271 pasal, Peru

236 pasal, Brazil dan Columbia 218 pasal, selanjutnya di Asia,

Burma 234 pasal, di Eropa, belanda 210 pasal.

Konstitusi terpendek adalah Spanyol dengan 36 pasal, Indonesia

37 pasal, Laos 44 pasal, Guatemala 45 pasal, Nepal 46 pasal,

Ethiopia 55 pasal, Ceylon 91 pasal dan Finlandia 95 pasal.

*BEBERAPA PENGERTIAN KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI :

Ø Konstitusi berasal dari bahasa Prancis constituer yang berarti

membentuk, yaitu membentuk, menyusun, atau menyatakan

suatu Negara.

Ø Konstitusi dalam arti luas adalah keseluruhan dari

ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar.

Ø Konstitusi dalam arti sempit berarti piagam dasar atau UUD

merupakan suatu dokumen lengkap mengenai peraturan dasar

(28)

Ø Menurut EC Wade : konstitusi adalah naskah yang

memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan

suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan

tersebut.

Ø Menurut Carl Schmitt dari mazhab politik adalah :

· Konstitusi dalam arti absolut, mencakup seluruh keadaan dan

struktur dalam negara. Hal ini didasarkan bahwa negara

adalah ikatan dari manusia yang mengorganisir dirinya dalam

wilayah tertentu. Konstitusi menentukan segala bentuk kerja

sama dalam organisasi negara. Sehingga konstitusi

menentukan segala norma.

· Konstitusi dalam arti relatif, naskah konstitusi merupakan

naskah penting yang sulit untuk diubah dan dengan

sendirinya menjamin kepastian hukum. Konstitusi memuat

hal-hal yang fondamental saja sehingga tidak absolut.

· Konstitusi dalam arti positif, konstitusi merupakan keputusan

tertinggi dari pada rakyat.

· Konstitusi dalam arti ideal, konstitusi dapat menampung ide

yang dicantumkan satu persatu sebagai isi konstitusi seperti

(29)

TINGKAT KONSTITUSI

Menurut Herman Heller, Konstitusi terbagi dalam 3 tingkat :

1. Konstitusi sebagai Pengertian Politik : mencerminkan

keadaan sosial politik suatu bangsa . Pengertian Hukum

menjadi sekunder, yang primer adalah bangunan

masyarakat atau sering disebut political decision. Bangunan

masyarakat sebagai hasil keputusan masyarakat.

2. Konstitusi sebagai Pengertian Hukum : keputusan

masyarakat dijadikan perumusan yang normatif, yang harus

berlaku. Dari pengertian ini timbul aliran kodifikasi

menghendaki hukum tertulis untuk terciptanya kesatuan

hukum, kesederhanaan hukum dan kepastian hukum.

3. Konstitusi sebagai Peraturan Hukum : peraturan hukum

tertulis. Dengan demikian UUD adalah bagian dari konstitusi

tertulis.

(30)

Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata

tertib untuk keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik

antara berbagai kepentingan yang ada di tengah masyarakat.

Tujuan hukum tata negara pada dasarnya sama dan karena

sumber utama dari hukum tata negara adalah konstitusi atau

Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan

tujuan konstitusi itu sendiri.

Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan

hukum, namun tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:

1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang

dan tugasnya masing-masing. 2. Hubungan antar lembaga negara

3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga

negara (rakyat).

4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia

5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan

jaman.

Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu

konstitusi tidak menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di

(31)

yang tidak tercantum di dalam konstitusi namun memiliki

peranan yang tidak kalah penting dengan lembaga-lembaga yang

terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-hak asasi

manusia yang diatur diluar konstitusi mendapat perlindungan

lebih baik dibandingkan dengan yang diatur di dalam konstitusi.

Dengan demikian banyak negara yang memiliki aturan-aturan

tertulis di luar konstitusi yang memiliki kekuatan yang sama

denga pasal-pasal yang terdapat pada konstitusi.

Konstitusi selalu terkait dengan paham konstitusionalisme.

Walton H. Hamilton menyatakan “Constitutionalism is the name

given to the trust which men repose in the power of words

engrossed on parchment to keep a government in order. Untuk

tujuan to keep a government in order itu diperlukan pengaturan

yang sedemikian rupa, sehingga dinamika kekuasaan dalam

proses peme¬rintahan dapat dibatasi dan dikendalikan

sebagaimana mestinya. Gagasan mengatur dan membatasi

kekua-saan ini secara alamiah muncul karena adanya kebutuhan

untuk merespons perkembangan peran relatif kekuasaan umum

(32)

KLASIFIKASI KONSTITUSI

Hampir semua negara memiliki kostitusi, namun antara

negara satu dengan negara lainya tentu memiliki perbeadaan dan

persamaan. Dengan demikian akan sampai pada klasifikasi dari

konstitusi yang berlaku di semua negara. Para ahli hukum tata

negara atau hukum konstitusi kemudian mengadakan klasifikasi

berdasarkan cara pandang mereka sendiri, antara lain K.C.

Wheare, C.F. Strong, James Bryce dan lain-lainnya.

Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution” (1975)

mengklasifikasi konstitusi sebagai berikut:

a. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis (written

constitution and unwritten constitution)

b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid

constitution). Konstitusi fleksibelitas merupakan konstitusi yang

memiliki ciri-ciri pokok:

(33)

2. Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti

mengubah undang-undang.

c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat

tinggi (Supreme and not supreme constitution). Konstitusi derajat

tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam

negara (tingkatan peraturan perundang-undangan). Konstitusi

tidak derajat tinggi adalah konstitusi yang tidak mempunyai

kedudukan seperti yang pertama.

d. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and

Unitary Constitution)

Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara yang

bersangkutan. Dalam suatu negara serikat terdapat pembagian

kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan

negara-negara bagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya. Pembagian

kekuasaan seperti itu tidak diatur dalam konstitusi negara

kesatuan, karena pada dasarnya semua kekuasaan berada di

(34)

e. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan

Parlementer (President Executive and Parliamentary Executive

Constitution).

Dalam sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri

antara lain:

1. Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara,

tetapi juga memiliki kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan.

2. Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih.

3. Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan

tidak dapat memerintahkan pemilihan umum.

Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat

didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang

dianut dalam suatu negara. Jika negara itu menganut paham

kedaulatan rakyat, maka sumber legitimasi konstitusi itu adalah

rakyat. Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan raja, maka

raja yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi. Hal

inilah yang disebut oleh para ahli sebagai constituent power yang

(35)

sistem yang diaturnya. Karena itu, di lingkungan negara-negara

demokrasi, rakyat yang dianggap menentukan berlakunya suatu

konstitusi.

Constituent power mendahului konstitusi, dan konstitusi

mendahului organ pemerintahan yang diatur dan dibentuk

berdasarkan konstitusi. Pengertian constituent power berkaitan

pula dengan pengertian hirarki hukum (hierarchy of law).

Konstitusi merupakan hukum yang lebih tinggi atau bahkan paling

tinggi serta paling fundamental sifatnya, karena konstitusi itu

sendiri merupakan sumber legitimasi atau landasan otorisasi

bentuk-bentuk hukum atau peraturan-peraturan

perundang-undangan lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku

universal, maka agar peraturan-peraturan yang tingkatannya

berada di bawah Undang-Undang Dasar dapat berlaku dan

diberlakukan, peraturan-peraturan itu tidak boleh bertentangan

dengan hukum yang lebih tinggi tersebut.

Dengan ciri-ciri konstitusi yang disebutkan oleh Wheare ”

Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan

(36)

Constitution)”, oleh Sri Soemantri, Undang-Undang Dasar 1945

(UUD 45) tidak termasuk kedalam golongan konstitusi

Pemerintahan Presidensial maupun pemerintahan Parlementer .

Hal ini dikarenakan di dalam tubuh UUD 45 mengndung ciri-ciri

pemerintahan presidensial dan ciri-ciri pemerintahan parlementer.

Oleh sebab itu menurut Sri Soemantri di Indonesia menganut

sistem konstitusi campuran.

*HUBUNGAN NEGARA DENGAN KONSTITUSI

Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk

melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma

ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh

UUD (Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam

Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara Pancasila,

melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar

(37)

*PANCASILA DAN KONSTITUSI DI INDONESIA

Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan bangsa Indonesia,

Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common

platforms atau kalimatun sawa. Pada masa lalu timbul suatu

permasalahan yang mengakibatkan Pancasila sebagai alat yang

digunakan untuk mengesahkan suatu kekuasaan dan

mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup. Hal

ini dikarenakan adanya anggapan bahwa pancasila berada di atas

dan diluar konstitusi. Pancasila disebut sebagai norma

fundamental negara (Staatsfundamentalnorm) dengan

menggunakan teori Hans Kelsen dan Hans Nawiasky.

Teori Hans Kelsen yang mendapat banyak perhatian adalah

hierarki norma hukum dan rantai validitas yang membentuk

piramida hukum (stufentheorie). Salah seorang tokoh yang

mengembangkan teori tersebut adalah murid Hans Kelsen, yaitu

Hans Nawiasky. Teori Nawiaky disebut dengan theorie von

stufenufbau der rechtsordnung. Susunan norma menurut teori

tersebut adalah:

(38)

2. Aturan dasar negara (staatsgrundgesetz);

3. Undang-undang formal (formell gesetz); dan

4. Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom (verordnung en

autonome satzung).

Staatsfundamentalnorm adalah norma yang merupakan dasar

bagi pembentukan konstitusi atau Undang-Undang Dasar

(staatsverfassung) dari suatu negara. Posisi hukum dari suatu

Staatsfundamentalnorm adalah sebagai syarat bagi berlakunya

suatu konstitusi. Staatsfundamentalnorm ada terlebih dahulu dari

konstitusi suatu negara.

Berdasarkan teori Nawiaky tersebut, A. Hamid S. Attamimi

membandingkannya dengan teori Kelsen dan menerapkannya

pada struktur tata hukum di Indonesia. Attamimi menunjukkan

struktur hirarki tata hukum Indonesia dengan menggunakan teori

Nawiasky. Berdasarkan teori tersebut, struktur tata hukum

Indonesia adalah:

(39)

2) Staatsgrundgesetz: Batang Tubuh UUD 1945, Tap MPR, dan

Konvensi Ketatanegaraan.

3) Formell gesetz: Undang-Undang.

4) Verordnung en Autonome Satzung: Secara hierarkis mulai dari

Peraturan Pemerintah hingga Keputusan Bupati atau Walikota.

Penempatan pancasila sebagai suatu Staatsfundamentalnorm di

kemukakan pertama kali oleh Notonagoro. Posisi ini

mengharuskan pembentukan hukum positif adalah untuk

mencapai ide-ide dalam Pancasila, serta dapat digunakan untuk

menguji hukum positif. Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai

Staatsfundamentalnorm maka pembentukan hukum, penerapan,

dan pelaksanaanya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai

Pancasila.

Dengan menempatkan pancasila sebagi Staatsfundamentalnorm,

maka kedudukan pancasila berada di atas undang-undang dasar.

Pancasila tidak termasuk dalam pengertian konstitusi, karena

(40)

Yang menjadi pertanyaan mendasar sekarang adalah, apakah

pancasila merupakan staatsfundamentalnorm atau merupakan

bagian dari konstitusi?

Dalam pidatonya, Soekarno menyebutkan dasar negara sebagai

Philosofische grondslag sebagai fondamen, filsafat, pikiran yang

sedalam-dalamnya yang diatasnya akan didirikan bangunan

negara Indonesia. Soekarno juga menyebutnya dengan istilah

Weltanschauung atau pandangan hidup. Pancasila adalah lima

dasar atau lima asas.

Jika masalah dasar negara disebutkan oleh Soekarno sebagai

Philosofische grondslag ataupun Weltanschauung, maka hasil dari

persidangan-persidangan tersebut, yaitu Piagam Jakarta yang

selanjutnya menjadi dan disebut dengan Pembukaan UUD 1945,

yang merupakan Philosofische grondslag dan Weltanschauung

bangsa Indonesia. Seluruh nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam

Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara Indonesia, termasuk

di dalamnya Pancasila.

(41)

a. Formil dan Materiil : Formil berarti tertulis, sedangkan Materiil

dilihat dari segi isinya berisikan hal-hal bersifat dasar pokok bagi

rakyat dan negara.

b. Flexibel dan Rigid : Flexibel berarti elastis artinya diumumkan

dan diubah sama seperti undang-undang, sedangkan Rigid berarti

sulit untuk mengadakan perubahan.

c. Tertulis dan tidak tertulis

*FUNGSI KONSTITUSI :

Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu

fungsi konstitusionalisme

Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah

Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari

pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi

atau raja dalam sistem monarki) kepada organ-organ kekuasaan

(42)

*KONSTITUSI NEGARA INDONESIA

Konstitusi dalam praktik Ketatanegaraan dapat diartikan sebagai

UUD suatu Negara. UUD Negara Indonesia yang berlaku adalah

UUD 1945 beserta amamdemennya. UUD 1945 merupakan

sebagian dari hukum dasar, yaitu khusus hukum dasar tertulis

yang di sampingnya masih ada hukum dasar tidak tertulis. Hukum

dasar tertulis merupakan konstitusi. Hukum dasar tertulis ini

terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjalasan, sebagai

satu kesatuan organic yang masing-masing mempunyai fungsi

dan kedudukan tersendiri.

*Sifat-sifat hukum tertulis antara lain :

Merupakan hukum yang mengikat pemerintah sebagai

penyelenggara Negara, maupun rakyat sebagai warga Negara.

Berisi norma-norma, aturan atau ketentuan-ketentuan yang

(43)

Merupakan perudangan-undangan yang tertinggi dan berfungsi

sebagai alat control terhadap norma-norma hukum yang lebih

rendah.

Memuat aturan-aturan pokok yang bersifat singkat dan supel

serta memuat hak asasi manusia, sehingga dapat memenuhi

tuntutan zaman.

*Hukum dasar tidak tertulis disebut dengan istilah konvensi,

mempunyai syarat-syarat yang disebut dengan ciri-cirinya yaitu :

Kebiasaan yang terpelihara dalam praktik penyelenggaraan

Negara,

Berjalan sejajar dengan Undang-Undang Dasar, sehingga tidak

bertentangan.

Merupakan aturan-aturan dasar sebagai pelengkap yang tidak

(44)

Diterima oleh rakyat, sehingga tidak bertentangan dengan

kehendak rakyat.

*SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA

Sistem pemerintahan Indonesia dijelaskan dalam penjelasan UUD

1945, dikenal tujuh kunci pokok sistem pemerintahan Negara

yang dibagi dua kelompok yaitu Sistem Dasar dan Sistem

Pelaksana.

a. SISTEM DASAR, meliputi :

· Sistem Negara Hukum : Negara yang berdasarkan atas

hukum ( Rechtsstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaaan belaka

(Machtsstaat). Hal ini mengandung arti bahwa Negara termasuk

di dalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga Negara dalam

melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum atau

harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

· Sistem Konstitusional : Pemerintah berdasar atas system

(45)

yang tidak terbatas). Sistem ini memberikan ketegasan bahwa

cara pengendalian pemerintah dibatasi ketentuan-ketentuan

konstitusi serta ketentuan-ketentuan hukum lain yang merupakan

produk konstitusional seperti GBHN dan UU.

Dengan landasan kedua sistem itu,Sistem Negara Hukum dan

Sistem Konstitusional, dapat menciptakan Sistem Mekanisme

yang masih memiliki hubungan tugas dan hukum antara

lembaga-lembaga Negara yang dapat menjamin terlaksananya

sistem itu sendiri serta dapat memperlancar pelaksanaan

pencapaian cita-cita nasional.

b. SISTEM PELAKSANA

Lembaga Negara yang tercantum dalam system pelaksana

pemerintahan ada tiga lembaga Negara, yaitu Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Presiden, dan Dewan Perwakilan

Rakyat.

*Kekuasaan Negara yang Tertinggi di tangan rakyat

Sebelum amandemen dirumuskan: Kekuasaan Negara yang

(46)

Tugas dan wewenang MPR adalah :

Menetapkan Undang-Undang Dasar dan menetapkan

Garis-garis Besar Haluan Negara.

Mengangkat kepala negara dan wakil kepala negara

Memegang kekuasaan negara yang tertinggi, sedang presiden

harus menjalankan haluan negara menurut garis-garis besar yang

telah ditetapkan oleh majelis.

C. SISMENNAS

SISMENNAS merupakan suatu himpunan usaha nasional secara

menyeluruh yang memadukan pengertian manajemen sebagai

perilaku. Dengan kata lain bahwa SISMENNAS merupakan suatu

sistem dimana Managemen merupakan faktor upaya yang

(47)

sebagai faktor karsa yang member arah dalam kebijaksanaan

pemerintah.

Administrasi meliputi bidang :

a) Administrasi Negara

b) Administrasi Niaga

*UNSUR-UNSUR MANAJEMEN KETATANEGARAAN

Meliputi hal- hal sebagai berikut :

Negara : sebagai organisasi kekuasaan yang mempunyai hak

dan peranan terhadap pemilikan, pengaturaan, dan pelayanaan

yang diperlukan dalam ranga mewujutkan cita- cita bangsa.

Bangsa Indonesia : sebagai unsur pemilik Negara yang

berperen menentukan system nilai ndan arah serta haluan negera

sebagai landasan dan pedoman bagi penyelengraan fungsi

(48)

Pemerintah : sebagai Manager dan Penguasa dalam

penyelengraan fungsi pemerintahan umum.

Masyarakat : sebagai unsur Penunjang dan Pemakai sebagai

contributor, penerima, dan konsumen bagi hasil kegiatan

penyelengraan fungsi pemerintahan.

*Secara Structural UNSUR UTAMA SISMENNAS tersusun atas 4

tatanan, yaitu :

1. Tata Laksana Pemerintahan (TLP)

Tata Administrasi Negara (TAN)

Tata Politik Nasional (TPN)

(49)

Secara proses SISMENNAS berpusat pada suatu rangkaian

pengambilan keputusan yang berwenagan pada tatanan TAN dan

TLR. Kata wewenang berarti bahwa keputusan itu bersifat

mengikat dan dapat dipaksakan dengan sangsi- sangsi tertentu

yang ditujukan pada masyarakat umum.

*FUNGSI SISMENNAS

Fungsi pokok SISMENNAS adalah pemasyarakatan politik. Hal ini

berarti bahwa segenap usaha dan kegiatan diarahkan pada

penjaminan hak dan penerbitan kewajiban rakyat. Hak rakyat

adalah berupa terpenuhinya berbagai kepentingan sedangkan

kewajiban rakyat berupa likutsertaan dan tangung jawab bagi

terbentuknya situasi dan kondisi kewarganegaraan yang baik.

Ø Dalam prosesnya Arus Masuk terdapat 2 fungsi:

a) Fungsi Pengenalan Kepentingan : untuk menemukan dan

mengenali serta merumuskan berbagai permasalahan dan

kebutuhan rakyat yang terdapat pada struktur Tata Kehidupan

(50)

b) Fungsi Pemilihan Kepemimpinan : untuk memberikan

masukan tentang tersedianya orang- orang yang berkualitas guna

menempati derbagai kedudukan dan jabatan tertentu yang

menyelengarakan berbagai tugas dan prkerjaan dalam rangka

TPKB.

*Tata Pengambilan Keputusan Berwenangan (TPKB) merupakan

inti SISMENNAS yang meliputi fungsi :

Perencanaan, sebagai rintisan dan persiapan sebelum

pelaksanaan.

Pengendalian, sebagai pengarahan, bimbingan dan koordinasi

selama pelaksanaan.

Penilaian, untuk memperbandingkan hasil pelaksanaan dengan

keinginan setelah pelasaknaan selesai.

Ø Dalam aspek Arus Keluar secara fungsional SISMENNAS untuk

(51)

a) Fungsi Pembuatan Aturan (Rule Making) : Aturan, norma,

patokan dan pedoman sebagai cara yang singkat dalam

kebijaksanaan umum.

b) Fungsi Penerapan Aturan : Penyelengaraan, penerapan,

penegakan, atau pelaksanaan berbagai kebijaksanaan nasional

yang lazimnya dijabarkan dalam program berbagai kegiatan.

c) Fungsi Penghakiman Aturan : Penyelesaian segala macam

perselisihan, pelanggaran dan penyelewengan yang timbul

sehubungan dengan penentuan kebijaksanaan umum dalam

rangka pemeliharaan tertip hukum.

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang bertujuan

kesejahteraan umum, dimana semua hunungan individu dan

(52)

berdasarkan peraturan perundang-undangan serta suatu negara

mempunyai unsur dan sifat.

Bentuk Negara ada 3 yaitu Negara Kesatuan, Negara Konfederasi

dan Serikat( Federasi ) yang masing-masingnya mempunyai

cirri-ciri yang membedakan satu dengan yang lainnya.

Konstitusi memiliki banyak pengertian, baik dari beberapa ahli

maupun pengertian dalam arti luas adalah keseluruhan dari

ketentuan-ketentuan dasar/ hukum dasar. Sedangkan dalam arti

sempit memiliki arti piagam dasar atau undang-undang dasar

yang merupakan dokumen lengkap mengenai peraturan dasar

Negara.Konstitusi memiliki sifat dan fungsi.

Konstitusi mempunyai tujuan dan kegunaan dalam

pembentukannya.Konstitusi dibuat dengan tujuan mencapai

tujuan dari sutu negar yang membuatnya kalau di Indonesia

konstitusi dibuat untuk mencapai tujuan yang berdasarkan pada

nilai-nilai Pancasila yang sebagai dasar Negara

Indonesia.Sedangkan selain mempunyai tujuan, Konstitusi juga

(53)

cita-cita dari tujuan Negara yang sesuai dengan kaedah Negara

pembuatnya.

Tampak bahwa begitu banyak tujuan, manfaat dan kegunaan

konstitusi bagi suatu Negara khususnya bagi Indonesia untuk

mewujudkan suatu cita-cita luhur bangsa Indonesia maka

konstitusi sangat dibutuhkan bagi Negara Indonesia yang dapat

juga sebagai alat pencapai tujuan Negara berdasarkan pada

Dasar Negara yaitu Pancasila.

Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan

dalam Negara akan berjalan dengan baik, lancar dan tertata

sehingga dinamika dan proses pemerintahan Negara dapat

dibatasi dan dikendalikan serta dapat mewujudkan kehidupan

dalam Negara yang dinamis dan terkendali untuk kepentingan

bersama.

(54)

Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak

membaca buku yang berkaitan dengan Negara dan Konstitusi

agar lebih memahami kedua hal tersebut. Kita pun harus

menjunjung tinggi hakekat negara kita Indonesia. Serta selalu

melestarikan dan menghargai nilai-nilai budaya kita sendiri.

Terutama kita harus bangga terhadap produk-produk yang telah

dihasilkan oleh negara kita sendiri, dan kita jangan pernah

bangga atau senang terhadap produk-produk yang dibuat oleh

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

http://www.blogtopsites.com/outpost/98fb3bbf78c4efcbc2e71282

b5a4f4bc

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/01/negara-dan-konstitusi.html

http://yanel.wetpaint.com/page/Negara+dan+Konstitusi

http://www.yousaytoo.com/bab-iv-politik-dan-strategi-nasional/244327

http://rudyregobiz.wordpress.com/pengertian-politik-dan-strategi-nasional/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_kewargan

egaraan/bab4-politik_dan_strategi_nasional.pdf

(56)

http://faddlyel.blogspot.com/2010/04/sistem-manajemen-nasional.html

http://www.wikipedia.com

Nasution, Mirza. NEGARA DAN KONSTITUSI. 2004 ( diakses lewat

internet)

Referensi

Dokumen terkait

“Negara Indonesia sebagai suatu Negara kesatuan yang berbentuk Republik.” Negara kesatuan adalah Negara kekuasaan tertinggi atas semua urusan Negara ada ditangan pemerintah pusat

Bukan Warga Negara (orang asing) adalah mereka yang berada pada suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk pada pemerintahan

Pemerintah yang baik adalah sikap dimana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat yang diatur oleh berbagai tingkatan pemerintahan Negara yang berkaitan dengan

2) Bukan warga negara (orang asing):mereka yang berada pada suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan,tetapi tunduk pada

• Secara politis, rakyat adalah semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara yang tunduk pada kekuasaan negara itu. • Secara

 Dengan sefat ini maksudnya bahwa kekuasaan negara berlaku bagi semua orang di wilayah negara yang bersangkutan.Tidak ada warga masyarakat yang dapat

wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat Rakyat: semua orang yang pada suatu saat. berada di dalam wilayah hukum

Rakyat. Pemerintahan Tujuan Negara. Negara Indonesia adalah Negara Hukum Negara Indonesia berdasarkan atas hokum bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka terbukti bahwa pemerintahan