Contoh Makalah Negara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh
banyak orang yang mempunyai tujuan hidup yang
bermacam-macam dan berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang
lain. Suatu tempat dapat disebut dengan Negara jika mempunyai
3 unsur terpenting yang harus ada didalamnya yaitu :
1. Wilayah 2. Pemerintah 3. Rakyat
Ketiga unsur tersebut harus ada dalam suatu Negara. Jika
salah satu dari unsur tersebut tidak ada maka tempat tersebut
tidak dapat dinamakan Negara. Ketiga unsur tersebut saling
melengkapi dalam suatu Negara. Unsur yang lainnya yang juga
harus dimiliki oleh suatu Negara adalah pengakuan dari Negara
Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki oleh suatu Negara
supaya keberadaan Negara tersebut diakui oleh Negara-negara
lain.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut
berhak membentuk undang-undang atau konstitusi.Konstitusi di
Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu bahkan sebelum
kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi
mengatur kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat
istiadat yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat
yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur kehidupan
bermasyarakat.Adat istiadat mempunyai suatu hukum yang
dinamakan hukum adat. Pada jaman dahulu walaupun belum ada
undang-undangseperti halnya sekarang, tetapi kehidupan
masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang
melanggar adat istiadat akan dikenakan suatu hukum yang telah
masyarakat setempat sepakati yaitu hukum adat.
Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur
kehidupan suatu Negara supaya tertatanya kehidupan dalam
dikenai hukum adat. Maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi
dikenai hukuman yang telah diatur dalam undang-undang. Maka
untuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-unsur didalamnya,
konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa
konstitusi atau undang-undang seperti halnya mobil yang tanpa
stir yang tidak dapat diatur geraknya yang jika dibiarkan akan
menabrak, seperti halnya suatu Negara yang tanpa kostitusi
maka semua hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya
yang jika dibiarkan mengakibatkan Negara akan kacau, bobrok,
runtuh dan berdampak buruk dengan hilang keberadannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apakah pengertian negara itu?
1.2.2 Apakah pengertian konstitusi itu?
1.2.3 Bagaimana hubungan antara Negara dengan konstitusi di
Indonesia?
1.2.4.Apakah pengaruh konstitusi terhadap suatu Negara
1.2.5 Bagaimana keberadaan Pancasila dan konstitusi di
Indonesia?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari negara.
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari konstitusi.
1.3.3 Untuk mengetahui fungsi, tugas, dan sifat-sifat Negara.
1.3.4 Untuk mengetahui bentuk-bentuk Negara yang ada di
seluruh dunia.
1.3.5 Untuk mengetahui tujuan Negara RI.
1.3.6 Untuk mengetahui unsur-unsur apa saja yang terdapat di
suatu Negara.
1.3.8 Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan konstitusi di
Indonesia.
1.4 MANFAAT PENULISAN
1.4.1 Menambah pengetahuan kita tentang pengertian suatu
negara.
1.4.2 Kita dapat mengetahui fungsi, tugas, sifat, dan bentuk
Negara.
1.4.3 Kita dapat mengetahui tujuan-tujuan Negara Republik
Indonesia.
1.4.2 Menambah wawasan kita tentang pengertian konstitusi.
1.4.3 Kita menjadi tahu bagaimana hubungan antara negara dan
konstitusi.
1.4.4 Kita tahu keberadaan Pancasila dan konstitusi di negara
BAB II PEMBAHASAN
A. NEGARA dan BAGIAN-BAGIANNYA
Pengertian Negara menurut para ahli :
1. George Gelinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari
kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah
2. Roger F. Soultau : Negara adalah alat (agency) atau
wewenang atau authority yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. 3. Carl Schmitt : Negara adalah sebagai suatu ikatan dari
manusia yang mengorganisasi dirinya dalam wilayah
tertentu.
4. Prof. Farid S. : Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang
mendapat pengakuan negara lain serta memiliki
kedaulatan.
5. George Wilhelm Friedrich Hegel : Negara merupakan
organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
6. Roelof Krannenburg : Negara adalah suatu organisasi yang
timbul karena kehendak dari suatu golongan atau
bangsanya sendiri.
7. Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi
manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sama.
8. Prof. Mr. Soenarko : Negara ialah organisasi manyarakat
yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan. 9. Aristoteles : Negara adalah perpaduan beberapa keluarga
berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan
kehormatan bersama.
10. Negara ditinjau dari segi organisasi kekuasaan menurut
J.H.A. Logemann : Negara adalah organisasi kekuasaan
yang bertujuan mengatur masyarakat dengan
kekuasaaannya itu.Negara dilengkapi dengan kekuasaan
tertinggi yang mengatur dan menyelenggarakan tata
pergaulan hidup warga masyarakat.
11. Negara ditinjau dari segi organisasi politik menurut R.M.
Maclver : Negara adalah suatu bentuk organisasi yang
melaksanakan kehendak anggotanya yang dituangkan
dalam perundang-undangan.
12. Negara ditinjau dari segi organisasi kesusilaan menurut
G.W. Friedrich Hegel : Negara adalah suatu organisasi yang
mewadahi penjelmaan seluruh individu dengan kekuasaan
tertinggi.
Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok
atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama
mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui
adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu wilayah
bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain
(keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan organisasi lainnya
yang masing-masing memiliki kepribadian yang lepas dari
masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat diartikan
sebagai suatu organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah
karena memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu
untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang
organisasi-organisasi lainnya.
Terdapat beberapa elemen yang berperan dalam
membentuk suatu negara. Elemen-elemen tersebut adalah:
1. Masyarakat
Masyarakat merupakan unsur terpenting dalam tatanan
suatu negara. Masyarakat atau rakyat merupakan suatu individu
yang berkepentingan dalam suksesna suatu tatanan dalam
hanya diperlukan dalam ilmu kenegaraan (staatsleer) tetapi perlu
juga perlu melahirkan apa yang disebut ilmu kemasyarakatan
(sosiologi) suatu ilmu pengetahuan baru yang khusus menyelidiki,
mempelajari hidup kemasyarakatan. Sosiologi merupakan ilmu
penolong bagi ilmu hukum tata negara.
2. Wilayah (teritorial)
Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu
wilayah. Disamping pentingnya unsur wilayah dengan batas-batas
yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang
bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk
suatu negara tertentu atau sebaliknya dipecah menjadi wilayah
berbagai Negara. Paul Renan (Perancis) menyatakan satu-satunya
ukuran bagi suatu masyarakat untuk menjadi suatu negara ialah
keinginan bersatu (le desir de’etre ansemble). Pada sisi lain Otto
Bauer menyatakan, ukuran itu lebih diletakkan pada keadaan
khusus dari wilayah suatu negara.
3. Pemerintahan
Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah
masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada
dalam wilayah negara.
*UNSUR-UNSUR NEGARA
Unsur-unsur terbentuknya Negara ada 2, yaitu:
a) Unsur Konstitutif Negara
Unsur Konstitutif Negara adalah unsur yang menentukan ada
tidaknya suatu Negara, seperti:
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara
atau menjadi penghuni Negara, meliputi:
1) Penduduk
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau
berdomisili tetap di dalam wilayah Negara (menetap).
2) Bukan Penduduk
Bukan Penduduk adalah mereka yang berada di dalam
Negara itu.Misalnya : Wisata Asing yang sedang melakukan
perjalanan wisata
3) Warga Negara
Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari Negara (menurut undang-undang
diakui sebagai warga negara).
4) Bukan Warga Negara
Bukan Warga Negara adalah mereka yang mengakui Negara
lain sebagai negaranya
Wilayah adalah bagian tertentu dari permukaan bumi dimana
penduduk suatu Negara bertempat tinggal secara tetap. Wilayah
suatu Negara meliputi: wilayah daratan, lautan, dan udara.
1) Daratan
Batas wilayah darat suatu Negara biasanya ditentukan
dengan perjanjian antara suatu Negara dengan Negara lain
dalam bentuk traktat. Perbatasan antara Negara dapat
· Batas alam, misalnya: sungai, danau, pegunungan, atau
lembah.
· Batas buatan, misalnya: pagar tembok, pagar kawat
berduri
· Batas menurut geofisika, misalnya: lintang
utara/selatan, bujur timur/barat.
2) Lautan
Menurut Konferensi Hukum Laut internasional III pada 10
Desember 1982 yang diselenggrakan oleh PBB di Montego
Bay, Jamaica, menghasilkan batas wilayah Negara sebagai
berikut:
a. Laut Teritorial
Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut territorial
selebar 12 mil laut, yang diukur berdasarkan garis lurus yang
ditarik dari garis dasar (base line) garis pantai kearah laut
bebas.
Zona bersebelahan merupakan batas laut selebar 12 mil laut
dari garis batas laut territorial atau batas laut selebar 24 mil
laut dari garis dasar.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif merupakan batas lautan suatu
negara pantai lebarnya 200 mil laut dari garis dasar..Dalam
batas ini, negara pantai berhak menggali kekayaan alam
yang ada dan menangkap para nelayan asing yang
kedapatan sedang melakukan penangkapan ikan.
d. Landas Benua
Landas benua adalah wilayah daratan negara pantai yang
berada di bawah lautan di laut ZEE, selebar lebih kurang 200
mil di lautan bebas.
e. Landas Kontinen
Landas kontinen merupakan daratan yang berada di bawah
permukaan air di luar laut territorial sampai kedalaman 200
m. Bagi negara pantai, landas kontinen dinyatakan sebagai
3) Udara
Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan
wilayah lautan Negara itu. Pembatasan wilayah suatu negara
sangat penting sekali karena menyangkut pelaksanaan
kedaulatan suatu negara dalam segala bentuk, seperti
hal-hal berikut :
1. Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada di dalamnya. 2. Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga
negaranya dalam wilayah tersebut bila tidak memiliki izin
dari negara itu.
3. Pemerintah yang Berdaulat.
Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan sebagai
berikut :
· Kedaulatan ke dalam, artinya wibawa, berwenang
menentukan dan menegakkan hukum atas warga dan
wilayah negaranya.
· Kedaulatan keluar adalah mempunyai kedudukan yang
sederajat dengan negara lain, sehingga bebas untuk
Pengertian Pemerintah dan Kedaulatan :
· Pemerintah : suatu Negara memiliki pemerintah, yaitu suatu
organisasi yang berwenang untuk memutuskan dan
memerintah seluruh warga Negara di dalam wilayahnya.
· Kedaulatan : suatu Negara memiliki kedaulatan, yaitu
kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan
melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia untuk
mengatur kehidupan warganya.
b) Unsur Deklaratif Negara
Pengakuan dari Negara-negara lain merupakan unsur
Deklaratif Negara. Unsur ini bersifat menerangkan saja
tentang adanya Negara. Makna pengakuan dari negara lain
adalah untuk menjamin suatu negara baru berhak
menduduki tempat yang sejajar sebagai suatu organisasi
politik yang merdeka dan berdaulat di tengan keluarga
bangsa-bangsa.
· Pengakuan de facto : pengakuan atas fakta adanya
negara. Pengakuan ini berdasarkan kenyataan bahwa
satu komunitas politik telah terbentuk dan memenuhi
ketiga unsur konstituf negara, yaitu : wilayah, rakyat
dan pemerintah yang berdaulat.
· Pengakuan de jure : pengakuan bahwa keberadaan sah
atau tidaknya suatu negara menurut hukum
internasional.
SIFAT-SIFAT NEGARA
Menurut Miriam Budiardjo, pada umumnya setiap Negara
mempunyai sifat seperti :
1. Sifat Memaksa : negara mempunyai kekuasaan untuk
memakai kekerasan, agar peraturan perundang-undangan
ditaati dengan demikian penertiban dalam masyarakat
warga Negara harus membayar pajak dan orang yang
menghindarinya akan dikenakan denda.
2. Sifat Monopoli : negara mempunyai monopoli dalam
menetapkan tujuan bersama dari masyarakat atau untuk
mencapai cita-cita Negara. Contoh : aliran kepercayaan atau
aliran politik dilarang bertentangan dengan tujuan
masyarakat.
3. Mencakup Semua : semua peraturan perundang-undangan
berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. Contoh :
keharusan membayar pajak.
TEORI-TEORI NEGARA
a. Teori Individualisme : Teori ini menganggap negara sebagai
masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antara
setiap pribadi (individu) yang menjadi anggota masyarakat itu. b. Teori Kelas (Golongan) : Teori ini menganggap negara sebagai
alat dari suatu golongan atau kelas ekonomi kuat yang
c. Teori Integralistik : Teori ini menganggap negara adalah
susunan masyarakat yang integral artinya semua anggota
masyarakat merupakan bagian dari persatuan organisasi.
TEORI IDEOLOGI NEGARA
1. Fasisme -> Menurut teori Fasisme, tujuan negara adalah
imperium dunia.
2. Individualisme -> Menurut teori Individualisme bahwa negara
tidak boleh campur tangan dalam urusan warga negaranya. 3. Sosialisme -> Menurut teori Sosialisme negara mempunyai
hak campur tangan dalam berbagai bidang kehidupan
masyarakat.
4. Integralistik -> Menurut teori Integralistik, tujuan negara
merupakan gabungan dari teori individualisme dan sosialisme.
BENTUK-BENTUK NEGARA
1. NEGARA KONFEDERASI adalah negara yang terdiri dari
tersebut diantaranya dilakukan guna mempertahankan
kedaulatan dari negara-negara yang masuk ke dalam
Konfederasi tersebut.
2. NEGARA KESATUAN adalah suatu negara merdeka dan
berdaulat yang memiliki pemerintah pusat dan berkuasa
mengatur seluruh wilayah. Ciri-ciri: · Mempunyai 1 UUD
· Mempunyai 1 presiden
· Hanya pusat yang berhak membuat UU
Untuk memerintah daerah, dibagi 2 sistem, yaitu:
a. Sentralisasi, bila semua urusan diatur dan diurus pusat
b. Desentralisasi, pemda diberi kekuasaan mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri (hak otonomi)
3. NEGARA SERIKAT (FEDERASI) adalah suatu negara yang terdiri
dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat. Kedaulatan
tetap dipegang oleh pusat. Ciri-ciri :
· Tiap negara bagian mempunyai satu UUD dan satu Lembaga
Legislatif.
· Masing-masing negara bagian masih memegang kedaulatan
· Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa dilaksanakan daerah,
harus dengan persetujuan parlemen negara bagian.
FUNGSI UTAMA NEGARA
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan (Hankam)
Negara harus dapat melindungi rakyat, wilayah serta
pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.
2. Fungsi Keadilan
Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan
tanpa adanya unsur kepentingan tertentu. Setiap warga
negara harus dipandang sama di depan hukum.
3. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban
Negara harus mempunyai peraturan (UU) dan
peraturan-peraturan lainnya untuk menjalankannya agar terwujudnya
tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Negara harus mengeksplorasi sumber daya alam (SDA) dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk
meningkatkan pendapatan rakyat guna mencapai
kesejahteraan dan kemakmuran.
*TUJUAN NEGARA R. I tercantum dalam UUD 1945 alinea 4 yang
berbunyi :
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia."
*TUJUAN NASIONAL NKRI, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
pada alinea keempat yang berisi :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
B. SISTEM KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata
kerja yaitu “constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang
makna awal (permulaan) dari segala peraturan
perundang-undangan tentang negara. Belanda menggunakan istilah
“Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang menjadi
dasar (grond) dari segala hukum. Indonesia menggunakan istilah
Grondwet menjadi Undang-undang Dasar.
Menurut Brian Thompson, secara sederhana pertanya¬an:
what is a constitution dapat dijawab bahwa “…a consti¬tution is a
document which contains the rules for the the operation of an
organization” Organisasi dimaksud bera¬gam bentuk dan
kompleksitas struktur¬nya. Negara sebagai salah satu bentuk
organisasi, pada umumnya selalu memiliki naskah yang disebut
sebagai konstitusi atau Undang-Undang Dasar.
Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting
biasanya dikeluarkan oleh kaisar atau raja dan digunakan secara
luas dalam hukum kanon untuk menandakan keputusan subsitusi
tertentu terutama dari Paus.
Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah
dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu
konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa
dokumen tertulis (formal).
Namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik
konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik,
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan
distibusi maupun alokasi Konstitusi bagi organisasi pemerintahan
negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan
kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum
akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.
Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang
menopang berdirinya suatu negara. Terdapat dua jenis kontitusi,
yaitu konstitusi tertulis (Written Constitution) dan konstitusi tidak
tertulis (Unwritten Constitution). Ini diartikan seperti halnya
“Hukum Tertulis” (geschreven Recht) yang termuat dalam
undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis” (ongeschreven recht)
yang berdasar adat kebiasaan. Dalam karangan “Constitution of
Nations”, Amos J. Peaslee menyatakan hampir semua negara di
Di beberapa negara terdapat dokumen yang menyerupai
konstitusi, namun oleh negara tersebut tidak disebut sebagai
konstitusi. Dalam buku yang berjudul The Law and The
Constitution, Ivor Jenning menyebutkan di dalam dokumen
konstitusi tertulis yang dianut oleh negara-negara tertentu
mengatur tentang:
1. Adanya wewenang dan tata cara bekerja suatu lembaga
kenegaraan.
2. Adanya ketentuan hak asasi yang dimiliki oleh warga negara
yang diakui dan dilindungi oleh pemerintah.
Tidak semua lembaga-lembaga pemerintahan dapat
diatur dalam poin 1 dan tidak semua hak-hak warga negara diatur
dalam poin 2. Seperti halnya di negara Inggris.
Dokumen-dokumen yang tertulis hanya mengatur beberapa lembaga
negara dan beberapa hak asasi yang dimiliki oleh rakyat, satu
dokumen dengan dokumen lainya tidak sama.
Ada konstitusi yang materi muatannya sangat panjang dan
sangat pendek. Konstitusi yang terpanjang adalah India dengan
Nicaragua 328 pasal, Cuba 286 pasal, Panama 271 pasal, Peru
236 pasal, Brazil dan Columbia 218 pasal, selanjutnya di Asia,
Burma 234 pasal, di Eropa, belanda 210 pasal.
Konstitusi terpendek adalah Spanyol dengan 36 pasal, Indonesia
37 pasal, Laos 44 pasal, Guatemala 45 pasal, Nepal 46 pasal,
Ethiopia 55 pasal, Ceylon 91 pasal dan Finlandia 95 pasal.
*BEBERAPA PENGERTIAN KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI :
Ø Konstitusi berasal dari bahasa Prancis constituer yang berarti
membentuk, yaitu membentuk, menyusun, atau menyatakan
suatu Negara.
Ø Konstitusi dalam arti luas adalah keseluruhan dari
ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar.
Ø Konstitusi dalam arti sempit berarti piagam dasar atau UUD
merupakan suatu dokumen lengkap mengenai peraturan dasar
Ø Menurut EC Wade : konstitusi adalah naskah yang
memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan
suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan
tersebut.
Ø Menurut Carl Schmitt dari mazhab politik adalah :
· Konstitusi dalam arti absolut, mencakup seluruh keadaan dan
struktur dalam negara. Hal ini didasarkan bahwa negara
adalah ikatan dari manusia yang mengorganisir dirinya dalam
wilayah tertentu. Konstitusi menentukan segala bentuk kerja
sama dalam organisasi negara. Sehingga konstitusi
menentukan segala norma.
· Konstitusi dalam arti relatif, naskah konstitusi merupakan
naskah penting yang sulit untuk diubah dan dengan
sendirinya menjamin kepastian hukum. Konstitusi memuat
hal-hal yang fondamental saja sehingga tidak absolut.
· Konstitusi dalam arti positif, konstitusi merupakan keputusan
tertinggi dari pada rakyat.
· Konstitusi dalam arti ideal, konstitusi dapat menampung ide
yang dicantumkan satu persatu sebagai isi konstitusi seperti
TINGKAT KONSTITUSI
Menurut Herman Heller, Konstitusi terbagi dalam 3 tingkat :
1. Konstitusi sebagai Pengertian Politik : mencerminkan
keadaan sosial politik suatu bangsa . Pengertian Hukum
menjadi sekunder, yang primer adalah bangunan
masyarakat atau sering disebut political decision. Bangunan
masyarakat sebagai hasil keputusan masyarakat.
2. Konstitusi sebagai Pengertian Hukum : keputusan
masyarakat dijadikan perumusan yang normatif, yang harus
berlaku. Dari pengertian ini timbul aliran kodifikasi
menghendaki hukum tertulis untuk terciptanya kesatuan
hukum, kesederhanaan hukum dan kepastian hukum.
3. Konstitusi sebagai Peraturan Hukum : peraturan hukum
tertulis. Dengan demikian UUD adalah bagian dari konstitusi
tertulis.
Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata
tertib untuk keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik
antara berbagai kepentingan yang ada di tengah masyarakat.
Tujuan hukum tata negara pada dasarnya sama dan karena
sumber utama dari hukum tata negara adalah konstitusi atau
Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan
tujuan konstitusi itu sendiri.
Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan
hukum, namun tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:
1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang
dan tugasnya masing-masing. 2. Hubungan antar lembaga negara
3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga
negara (rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan
jaman.
Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu
konstitusi tidak menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di
yang tidak tercantum di dalam konstitusi namun memiliki
peranan yang tidak kalah penting dengan lembaga-lembaga yang
terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-hak asasi
manusia yang diatur diluar konstitusi mendapat perlindungan
lebih baik dibandingkan dengan yang diatur di dalam konstitusi.
Dengan demikian banyak negara yang memiliki aturan-aturan
tertulis di luar konstitusi yang memiliki kekuatan yang sama
denga pasal-pasal yang terdapat pada konstitusi.
Konstitusi selalu terkait dengan paham konstitusionalisme.
Walton H. Hamilton menyatakan “Constitutionalism is the name
given to the trust which men repose in the power of words
engrossed on parchment to keep a government in order. Untuk
tujuan to keep a government in order itu diperlukan pengaturan
yang sedemikian rupa, sehingga dinamika kekuasaan dalam
proses peme¬rintahan dapat dibatasi dan dikendalikan
sebagaimana mestinya. Gagasan mengatur dan membatasi
kekua-saan ini secara alamiah muncul karena adanya kebutuhan
untuk merespons perkembangan peran relatif kekuasaan umum
KLASIFIKASI KONSTITUSI
Hampir semua negara memiliki kostitusi, namun antara
negara satu dengan negara lainya tentu memiliki perbeadaan dan
persamaan. Dengan demikian akan sampai pada klasifikasi dari
konstitusi yang berlaku di semua negara. Para ahli hukum tata
negara atau hukum konstitusi kemudian mengadakan klasifikasi
berdasarkan cara pandang mereka sendiri, antara lain K.C.
Wheare, C.F. Strong, James Bryce dan lain-lainnya.
Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution” (1975)
mengklasifikasi konstitusi sebagai berikut:
a. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis (written
constitution and unwritten constitution)
b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid
constitution). Konstitusi fleksibelitas merupakan konstitusi yang
memiliki ciri-ciri pokok:
2. Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti
mengubah undang-undang.
c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat
tinggi (Supreme and not supreme constitution). Konstitusi derajat
tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam
negara (tingkatan peraturan perundang-undangan). Konstitusi
tidak derajat tinggi adalah konstitusi yang tidak mempunyai
kedudukan seperti yang pertama.
d. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and
Unitary Constitution)
Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara yang
bersangkutan. Dalam suatu negara serikat terdapat pembagian
kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan
negara-negara bagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya. Pembagian
kekuasaan seperti itu tidak diatur dalam konstitusi negara
kesatuan, karena pada dasarnya semua kekuasaan berada di
e. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan
Parlementer (President Executive and Parliamentary Executive
Constitution).
Dalam sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri
antara lain:
1. Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara,
tetapi juga memiliki kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan.
2. Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih.
3. Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan
tidak dapat memerintahkan pemilihan umum.
Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat
didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang
dianut dalam suatu negara. Jika negara itu menganut paham
kedaulatan rakyat, maka sumber legitimasi konstitusi itu adalah
rakyat. Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan raja, maka
raja yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi. Hal
inilah yang disebut oleh para ahli sebagai constituent power yang
sistem yang diaturnya. Karena itu, di lingkungan negara-negara
demokrasi, rakyat yang dianggap menentukan berlakunya suatu
konstitusi.
Constituent power mendahului konstitusi, dan konstitusi
mendahului organ pemerintahan yang diatur dan dibentuk
berdasarkan konstitusi. Pengertian constituent power berkaitan
pula dengan pengertian hirarki hukum (hierarchy of law).
Konstitusi merupakan hukum yang lebih tinggi atau bahkan paling
tinggi serta paling fundamental sifatnya, karena konstitusi itu
sendiri merupakan sumber legitimasi atau landasan otorisasi
bentuk-bentuk hukum atau peraturan-peraturan
perundang-undangan lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku
universal, maka agar peraturan-peraturan yang tingkatannya
berada di bawah Undang-Undang Dasar dapat berlaku dan
diberlakukan, peraturan-peraturan itu tidak boleh bertentangan
dengan hukum yang lebih tinggi tersebut.
Dengan ciri-ciri konstitusi yang disebutkan oleh Wheare ”
Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan
Constitution)”, oleh Sri Soemantri, Undang-Undang Dasar 1945
(UUD 45) tidak termasuk kedalam golongan konstitusi
Pemerintahan Presidensial maupun pemerintahan Parlementer .
Hal ini dikarenakan di dalam tubuh UUD 45 mengndung ciri-ciri
pemerintahan presidensial dan ciri-ciri pemerintahan parlementer.
Oleh sebab itu menurut Sri Soemantri di Indonesia menganut
sistem konstitusi campuran.
*HUBUNGAN NEGARA DENGAN KONSTITUSI
Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk
melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma
ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh
UUD (Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam
Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara Pancasila,
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar
*PANCASILA DAN KONSTITUSI DI INDONESIA
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan bangsa Indonesia,
Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common
platforms atau kalimatun sawa. Pada masa lalu timbul suatu
permasalahan yang mengakibatkan Pancasila sebagai alat yang
digunakan untuk mengesahkan suatu kekuasaan dan
mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup. Hal
ini dikarenakan adanya anggapan bahwa pancasila berada di atas
dan diluar konstitusi. Pancasila disebut sebagai norma
fundamental negara (Staatsfundamentalnorm) dengan
menggunakan teori Hans Kelsen dan Hans Nawiasky.
Teori Hans Kelsen yang mendapat banyak perhatian adalah
hierarki norma hukum dan rantai validitas yang membentuk
piramida hukum (stufentheorie). Salah seorang tokoh yang
mengembangkan teori tersebut adalah murid Hans Kelsen, yaitu
Hans Nawiasky. Teori Nawiaky disebut dengan theorie von
stufenufbau der rechtsordnung. Susunan norma menurut teori
tersebut adalah:
2. Aturan dasar negara (staatsgrundgesetz);
3. Undang-undang formal (formell gesetz); dan
4. Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom (verordnung en
autonome satzung).
Staatsfundamentalnorm adalah norma yang merupakan dasar
bagi pembentukan konstitusi atau Undang-Undang Dasar
(staatsverfassung) dari suatu negara. Posisi hukum dari suatu
Staatsfundamentalnorm adalah sebagai syarat bagi berlakunya
suatu konstitusi. Staatsfundamentalnorm ada terlebih dahulu dari
konstitusi suatu negara.
Berdasarkan teori Nawiaky tersebut, A. Hamid S. Attamimi
membandingkannya dengan teori Kelsen dan menerapkannya
pada struktur tata hukum di Indonesia. Attamimi menunjukkan
struktur hirarki tata hukum Indonesia dengan menggunakan teori
Nawiasky. Berdasarkan teori tersebut, struktur tata hukum
Indonesia adalah:
2) Staatsgrundgesetz: Batang Tubuh UUD 1945, Tap MPR, dan
Konvensi Ketatanegaraan.
3) Formell gesetz: Undang-Undang.
4) Verordnung en Autonome Satzung: Secara hierarkis mulai dari
Peraturan Pemerintah hingga Keputusan Bupati atau Walikota.
Penempatan pancasila sebagai suatu Staatsfundamentalnorm di
kemukakan pertama kali oleh Notonagoro. Posisi ini
mengharuskan pembentukan hukum positif adalah untuk
mencapai ide-ide dalam Pancasila, serta dapat digunakan untuk
menguji hukum positif. Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai
Staatsfundamentalnorm maka pembentukan hukum, penerapan,
dan pelaksanaanya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai
Pancasila.
Dengan menempatkan pancasila sebagi Staatsfundamentalnorm,
maka kedudukan pancasila berada di atas undang-undang dasar.
Pancasila tidak termasuk dalam pengertian konstitusi, karena
Yang menjadi pertanyaan mendasar sekarang adalah, apakah
pancasila merupakan staatsfundamentalnorm atau merupakan
bagian dari konstitusi?
Dalam pidatonya, Soekarno menyebutkan dasar negara sebagai
Philosofische grondslag sebagai fondamen, filsafat, pikiran yang
sedalam-dalamnya yang diatasnya akan didirikan bangunan
negara Indonesia. Soekarno juga menyebutnya dengan istilah
Weltanschauung atau pandangan hidup. Pancasila adalah lima
dasar atau lima asas.
Jika masalah dasar negara disebutkan oleh Soekarno sebagai
Philosofische grondslag ataupun Weltanschauung, maka hasil dari
persidangan-persidangan tersebut, yaitu Piagam Jakarta yang
selanjutnya menjadi dan disebut dengan Pembukaan UUD 1945,
yang merupakan Philosofische grondslag dan Weltanschauung
bangsa Indonesia. Seluruh nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara Indonesia, termasuk
di dalamnya Pancasila.
a. Formil dan Materiil : Formil berarti tertulis, sedangkan Materiil
dilihat dari segi isinya berisikan hal-hal bersifat dasar pokok bagi
rakyat dan negara.
b. Flexibel dan Rigid : Flexibel berarti elastis artinya diumumkan
dan diubah sama seperti undang-undang, sedangkan Rigid berarti
sulit untuk mengadakan perubahan.
c. Tertulis dan tidak tertulis
*FUNGSI KONSTITUSI :
Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu
fungsi konstitusionalisme
Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah
Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari
pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi
atau raja dalam sistem monarki) kepada organ-organ kekuasaan
*KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
Konstitusi dalam praktik Ketatanegaraan dapat diartikan sebagai
UUD suatu Negara. UUD Negara Indonesia yang berlaku adalah
UUD 1945 beserta amamdemennya. UUD 1945 merupakan
sebagian dari hukum dasar, yaitu khusus hukum dasar tertulis
yang di sampingnya masih ada hukum dasar tidak tertulis. Hukum
dasar tertulis merupakan konstitusi. Hukum dasar tertulis ini
terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjalasan, sebagai
satu kesatuan organic yang masing-masing mempunyai fungsi
dan kedudukan tersendiri.
*Sifat-sifat hukum tertulis antara lain :
Merupakan hukum yang mengikat pemerintah sebagai
penyelenggara Negara, maupun rakyat sebagai warga Negara.
Berisi norma-norma, aturan atau ketentuan-ketentuan yang
Merupakan perudangan-undangan yang tertinggi dan berfungsi
sebagai alat control terhadap norma-norma hukum yang lebih
rendah.
Memuat aturan-aturan pokok yang bersifat singkat dan supel
serta memuat hak asasi manusia, sehingga dapat memenuhi
tuntutan zaman.
*Hukum dasar tidak tertulis disebut dengan istilah konvensi,
mempunyai syarat-syarat yang disebut dengan ciri-cirinya yaitu :
Kebiasaan yang terpelihara dalam praktik penyelenggaraan
Negara,
Berjalan sejajar dengan Undang-Undang Dasar, sehingga tidak
bertentangan.
Merupakan aturan-aturan dasar sebagai pelengkap yang tidak
Diterima oleh rakyat, sehingga tidak bertentangan dengan
kehendak rakyat.
*SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA
Sistem pemerintahan Indonesia dijelaskan dalam penjelasan UUD
1945, dikenal tujuh kunci pokok sistem pemerintahan Negara
yang dibagi dua kelompok yaitu Sistem Dasar dan Sistem
Pelaksana.
a. SISTEM DASAR, meliputi :
· Sistem Negara Hukum : Negara yang berdasarkan atas
hukum ( Rechtsstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaaan belaka
(Machtsstaat). Hal ini mengandung arti bahwa Negara termasuk
di dalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga Negara dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum atau
harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
· Sistem Konstitusional : Pemerintah berdasar atas system
yang tidak terbatas). Sistem ini memberikan ketegasan bahwa
cara pengendalian pemerintah dibatasi ketentuan-ketentuan
konstitusi serta ketentuan-ketentuan hukum lain yang merupakan
produk konstitusional seperti GBHN dan UU.
Dengan landasan kedua sistem itu,Sistem Negara Hukum dan
Sistem Konstitusional, dapat menciptakan Sistem Mekanisme
yang masih memiliki hubungan tugas dan hukum antara
lembaga-lembaga Negara yang dapat menjamin terlaksananya
sistem itu sendiri serta dapat memperlancar pelaksanaan
pencapaian cita-cita nasional.
b. SISTEM PELAKSANA
Lembaga Negara yang tercantum dalam system pelaksana
pemerintahan ada tiga lembaga Negara, yaitu Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Presiden, dan Dewan Perwakilan
Rakyat.
*Kekuasaan Negara yang Tertinggi di tangan rakyat
Sebelum amandemen dirumuskan: Kekuasaan Negara yang
Tugas dan wewenang MPR adalah :
Menetapkan Undang-Undang Dasar dan menetapkan
Garis-garis Besar Haluan Negara.
Mengangkat kepala negara dan wakil kepala negara
Memegang kekuasaan negara yang tertinggi, sedang presiden
harus menjalankan haluan negara menurut garis-garis besar yang
telah ditetapkan oleh majelis.
C. SISMENNAS
SISMENNAS merupakan suatu himpunan usaha nasional secara
menyeluruh yang memadukan pengertian manajemen sebagai
perilaku. Dengan kata lain bahwa SISMENNAS merupakan suatu
sistem dimana Managemen merupakan faktor upaya yang
sebagai faktor karsa yang member arah dalam kebijaksanaan
pemerintah.
Administrasi meliputi bidang :
a) Administrasi Negara
b) Administrasi Niaga
*UNSUR-UNSUR MANAJEMEN KETATANEGARAAN
Meliputi hal- hal sebagai berikut :
Negara : sebagai organisasi kekuasaan yang mempunyai hak
dan peranan terhadap pemilikan, pengaturaan, dan pelayanaan
yang diperlukan dalam ranga mewujutkan cita- cita bangsa.
Bangsa Indonesia : sebagai unsur pemilik Negara yang
berperen menentukan system nilai ndan arah serta haluan negera
sebagai landasan dan pedoman bagi penyelengraan fungsi
Pemerintah : sebagai Manager dan Penguasa dalam
penyelengraan fungsi pemerintahan umum.
Masyarakat : sebagai unsur Penunjang dan Pemakai sebagai
contributor, penerima, dan konsumen bagi hasil kegiatan
penyelengraan fungsi pemerintahan.
*Secara Structural UNSUR UTAMA SISMENNAS tersusun atas 4
tatanan, yaitu :
1. Tata Laksana Pemerintahan (TLP)
Tata Administrasi Negara (TAN)
Tata Politik Nasional (TPN)
Secara proses SISMENNAS berpusat pada suatu rangkaian
pengambilan keputusan yang berwenagan pada tatanan TAN dan
TLR. Kata wewenang berarti bahwa keputusan itu bersifat
mengikat dan dapat dipaksakan dengan sangsi- sangsi tertentu
yang ditujukan pada masyarakat umum.
*FUNGSI SISMENNAS
Fungsi pokok SISMENNAS adalah pemasyarakatan politik. Hal ini
berarti bahwa segenap usaha dan kegiatan diarahkan pada
penjaminan hak dan penerbitan kewajiban rakyat. Hak rakyat
adalah berupa terpenuhinya berbagai kepentingan sedangkan
kewajiban rakyat berupa likutsertaan dan tangung jawab bagi
terbentuknya situasi dan kondisi kewarganegaraan yang baik.
Ø Dalam prosesnya Arus Masuk terdapat 2 fungsi:
a) Fungsi Pengenalan Kepentingan : untuk menemukan dan
mengenali serta merumuskan berbagai permasalahan dan
kebutuhan rakyat yang terdapat pada struktur Tata Kehidupan
b) Fungsi Pemilihan Kepemimpinan : untuk memberikan
masukan tentang tersedianya orang- orang yang berkualitas guna
menempati derbagai kedudukan dan jabatan tertentu yang
menyelengarakan berbagai tugas dan prkerjaan dalam rangka
TPKB.
*Tata Pengambilan Keputusan Berwenangan (TPKB) merupakan
inti SISMENNAS yang meliputi fungsi :
Perencanaan, sebagai rintisan dan persiapan sebelum
pelaksanaan.
Pengendalian, sebagai pengarahan, bimbingan dan koordinasi
selama pelaksanaan.
Penilaian, untuk memperbandingkan hasil pelaksanaan dengan
keinginan setelah pelasaknaan selesai.
Ø Dalam aspek Arus Keluar secara fungsional SISMENNAS untuk
a) Fungsi Pembuatan Aturan (Rule Making) : Aturan, norma,
patokan dan pedoman sebagai cara yang singkat dalam
kebijaksanaan umum.
b) Fungsi Penerapan Aturan : Penyelengaraan, penerapan,
penegakan, atau pelaksanaan berbagai kebijaksanaan nasional
yang lazimnya dijabarkan dalam program berbagai kegiatan.
c) Fungsi Penghakiman Aturan : Penyelesaian segala macam
perselisihan, pelanggaran dan penyelewengan yang timbul
sehubungan dengan penentuan kebijaksanaan umum dalam
rangka pemeliharaan tertip hukum.
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang bertujuan
kesejahteraan umum, dimana semua hunungan individu dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan serta suatu negara
mempunyai unsur dan sifat.
Bentuk Negara ada 3 yaitu Negara Kesatuan, Negara Konfederasi
dan Serikat( Federasi ) yang masing-masingnya mempunyai
cirri-ciri yang membedakan satu dengan yang lainnya.
Konstitusi memiliki banyak pengertian, baik dari beberapa ahli
maupun pengertian dalam arti luas adalah keseluruhan dari
ketentuan-ketentuan dasar/ hukum dasar. Sedangkan dalam arti
sempit memiliki arti piagam dasar atau undang-undang dasar
yang merupakan dokumen lengkap mengenai peraturan dasar
Negara.Konstitusi memiliki sifat dan fungsi.
Konstitusi mempunyai tujuan dan kegunaan dalam
pembentukannya.Konstitusi dibuat dengan tujuan mencapai
tujuan dari sutu negar yang membuatnya kalau di Indonesia
konstitusi dibuat untuk mencapai tujuan yang berdasarkan pada
nilai-nilai Pancasila yang sebagai dasar Negara
Indonesia.Sedangkan selain mempunyai tujuan, Konstitusi juga
cita-cita dari tujuan Negara yang sesuai dengan kaedah Negara
pembuatnya.
Tampak bahwa begitu banyak tujuan, manfaat dan kegunaan
konstitusi bagi suatu Negara khususnya bagi Indonesia untuk
mewujudkan suatu cita-cita luhur bangsa Indonesia maka
konstitusi sangat dibutuhkan bagi Negara Indonesia yang dapat
juga sebagai alat pencapai tujuan Negara berdasarkan pada
Dasar Negara yaitu Pancasila.
Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan
dalam Negara akan berjalan dengan baik, lancar dan tertata
sehingga dinamika dan proses pemerintahan Negara dapat
dibatasi dan dikendalikan serta dapat mewujudkan kehidupan
dalam Negara yang dinamis dan terkendali untuk kepentingan
bersama.
Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak
membaca buku yang berkaitan dengan Negara dan Konstitusi
agar lebih memahami kedua hal tersebut. Kita pun harus
menjunjung tinggi hakekat negara kita Indonesia. Serta selalu
melestarikan dan menghargai nilai-nilai budaya kita sendiri.
Terutama kita harus bangga terhadap produk-produk yang telah
dihasilkan oleh negara kita sendiri, dan kita jangan pernah
bangga atau senang terhadap produk-produk yang dibuat oleh
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
http://www.blogtopsites.com/outpost/98fb3bbf78c4efcbc2e71282
b5a4f4bc
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/01/negara-dan-konstitusi.html
http://yanel.wetpaint.com/page/Negara+dan+Konstitusi
http://www.yousaytoo.com/bab-iv-politik-dan-strategi-nasional/244327
http://rudyregobiz.wordpress.com/pengertian-politik-dan-strategi-nasional/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_kewargan
egaraan/bab4-politik_dan_strategi_nasional.pdf
http://faddlyel.blogspot.com/2010/04/sistem-manajemen-nasional.html
http://www.wikipedia.com
Nasution, Mirza. NEGARA DAN KONSTITUSI. 2004 ( diakses lewat
internet)