• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKYNOTES PAS PPKN KELAS X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKYNOTES PAS PPKN KELAS X"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

SKYNOTES PAS PPKN KELAS X

BAB I – NILAI PANCASILA DALAM PEMERINTAHAN Pemerintahan — Segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara

Kekuasaan — Kemampuan atau kapabilitas seseorang dalam mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan atau keinginan yang diperintahkannya

Kekuasaan Negara — Kewenangan negara dalam menjalankan sistem pemerintah A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara

1. Macam-Macam Pembagian Kekuasaan Negara

Pembagian kekuasaan negara Indonesia menurut UUD negara republik Indonesia tahun 1945 bahwa pemisahan kekuasaan berasal dari konsep teori trias politika

1. John Locke (1632-1704) dalam bukunya berjudul ‘Two Treaties of Government’

mengusulkan membagi kekuasaan berbentuk LEF (Legislatif, Eksekutif dan Federatif) 1) Kekuasaan Legislatif→ Kekuasaan negara untuk membentuk undang-undang 2) Kekuasaan Eksekutif→ Kekuasaan negara yang menjalankan undang-undang 3) Kekuasaan Federatif→ Kekuasaan yang menjalankan hubungan internasional 2. Montesquieu dengan teori trias polica yang tercantum pada bukunya ‘L’ esprit de Lois’

1) Kekuasaan Legislatif → Kekuasaan negara untuk membentuk undang-undang 2) Kekuasaan Eksekutif → Kekuasaan negara yang menjalankan undang-undang 3) Kekuasaan Yudikatif → Kekuasaan negara yang mempertahankan undang-undang dan mengadili pelanggaran undang-undang

2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia a. Pembagian Kekuasaan secara Horizontal

(2)

Merupakan pembagian kekuasaan yang sederajat dan menurut fungsi Lembaga-lembaga tertentu.

Lembaga tersebut dibagi menjadi :

1) Kekuasaan Eksekutif (Dipegang Presiden)

Kekuasan yang menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan negara.

2) Kekuasaan Legislatif (Dipegang DPR) Kekuasaan yang membentuk undang-undang 3) Kekuasaan Yudikatif (Dipegang MA & MK)

4) Kekuasaan Konstitutif (Dipegang MPR)

Kekuasaan yang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar 5) Kekuasaan Eksaminatif (Dipegang BPK)

Kekuasaan negara yang menyelenggarakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara

6) Kekuasaan Moneter (Dipegang BI)

Kekuasaan negara yang menetapkan serta melaksanakan kebijakan moneter, mengatur system pembayaran dan menjaga kestabilan nilai rupiah

b. Pembagian Kekuasaan secara Vertikal

Pembagian kekuasaan secara vertical merupakan pembagian kekuasaan negara berdasarkan tingkatnya/berdasarkan tingkatan pemerintahan. Hal ini dinyatakan pada Pasal 18 ayat (1) UUD 1945.

Pembagian kekuasaan secara vertical di negara Indonesia berlangsung hubungan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus menciptakan koordinasi dan kepercayaan antara satu sama lain.

Pembagian kekuasaan secara vertical muncul karena penerapan asas desentralisasi di NKRI.

B. Kedudukan dan Fungsi Kementrian NKRI dan Lembaga Pemerintahan Non- Kementrian (LPNK)

1. Kementerian

Kementerian Negara merupakan suatu perangkat dalam pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam sebuah pemerintahan. Dalam UUD 1945, Pasal yang menjelaska tentang Kementerian Negara adalah Pasal 17

(3)

Tugas Kementrian Negara meliputi,

∙€Penyelenggara Perumusan penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya

∙€Melaksanakan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan kementerian di daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional

∙€Koordinasi dan sinkronisasi penetapan kebijakan di bidang nya Menteri Nomenklatur

Merupakan kelompok Menteri yang menangani urusan pemerintahan Ketika presiden dan wakil presiden tidak bisa mengurusnya. Menteri nomenklatur meliputi;

o Kementrian Dalam Negeri

o Kementrian Luar Negeri

o Kementrian Pertahanan Kementrian Koordinator

Kementrian ini bertugas untuk melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan semua kementrian yang berada dalam ruang lingkupnya. Kementrian koordinator meliputi;

o Kementrian koordinator bidang politik, hukum dan keamanan RI

o Kementrian coordinator bidang kemaritiman

o Kementrian coordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan RI

o Kementrian coordinator bidang perekonomian

Kementrian Lainnya

Kementrian agama Kementrian ESDM

Kementrian hukum dan HAM Kemenpera

Kementrian keuangan Kementrian hubungan Kementrian Pendidikan dan

kebudayaan

Kementrian komunikasi dan informatika

Kementrian riset dan teknologi Kementan

Kementrian kesehatan KLH

Kementrian sosial KKP

(4)

Kementrian ketenagakerjaan Kementrian agraria dan tata ruang Kementrian Koordinasi dan Sinkronisasi

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian Pariwisata Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokras

Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Kementerian Badan Usaha Milik

Negara

Kementerian Pemuda dan Olahrag Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah

Kementerian Sekretariat Negara

2. Lembaga Pemerintah Non-Kementrian (LPNK)

Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) merupakan Lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan dari presiden. LPNK berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung ke presiden melalui Menteri.

Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI

Badan Informasi Geospasial BIG

Badan Intelijen Negara

BIN

Badan Kepegawaian negara

BKN

Badan kependudukan dan keluarga berencana BKKBN

Badan koordinasi penanaman modal

(5)

BKPM Badan koordinasi survey dan pemetaan nasional

Bakosurtanal

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG

Badan Narkotika Nasional

BNN

Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNP2TKI

Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM

Badan Pengawas Tenaga Nuklir

Bapeten

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Bapedal

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BPPT

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bapennas

Badan Pertahanan Nasional BPN

Badan Pusat Statistik BPS

Badan SAR Nasional

Basarnas

Badan Standarisasi Nasional BSN

(6)

Badan Tenaga Nuklir Indonesia

BATAN

Badan Urusan Logistik Bulog

Lembaga Administrasi Negara

LAN

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI

Lembaga Ketahanan Nasional Lemhannas

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LKPP

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN

Lembaga Sandi Negara Lemsaneg

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Perpusnas

Nilai-Nilai Pancasila dalam Kerangka Praktek Pemerintahan Negara Nilai-nilai Pancasila dalam sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)

1. Pengakuan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa.

2. Taat dalam menjalankan agama menurut ajaran-ajaran yang diperintahkan dalam agama yang dianut.

3. Memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memeluk agama.

4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

5. Saling menghargai dan menghormati antarumat beragama serta menjauhi sikap diskriminatif antarumat beragama.

Nilai-nilai Pancasila dalam sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) 1. Mendasarkan sikap dan perilaku sesuai nilai-nilai moral dan hati nurani.

2. Pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai atas dasar kemanusiaan.

(7)

4. Mewujudkan kehidupan yang berkeadilan dan berkeadaban.

5. Memunculkan sikap tenggang rasa dalam hubungan sosial.

Nilai-nilai Pancasila dalam sila ke-3 (Persatuan Indonesia)

1. Mengakui dan menghormati adanya perbedaan dalam masyarakat Indonesia.

2. Menjalin kerja sama yang erat dalam wujud kebersamaan dan kegotongroyongan.

3. Kebulatan tekad bersama untuk mewujudkan persatuan bangsa.

4. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

5. Memiliki rasa bangga dan cinta pada bangsa dan kebudayaan Indonesia.

6. Rela berkorban demi kehormatan bangsa dan negara Indonesia

Nilai-nilai Pancasila dalam sila ke-4 (Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah dalam Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan)

2. Pengakuan bahwa rakyat Indonesia pemegang kedaulatan tertinggi dalam negara.

3. Mewujudkan demokrasi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial.

4. Pengambilan keputusan bersama mengutamakan prinsip musyawarah mufakat.

5. Menghormati dan menghargai keputusan yang telah disepakati bersama.

6. Bertanggung jawab ketika membuat dan menjalankan keputusan.

Nilai-nilai Pancasila dalam sila ke-5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia) 1. Keadilan untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi haknya.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama serta saling bekerja sama untuk mendapatkan keadilan.

3. Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

4. Mengembangkan kedermawanan kepada sesama.

5. Membiasakan hidup hemat, sederhana, dan kerja keras.

6. Menghargai hasil karya orang lain.

7. Membiasakan tolong-menolong orang lain.

8. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

(8)

BAB II – LEMBAGA NEGARA & WEWENANGNYA

(9)

Struktur Politik Indonesia a. Suprastruktur Politik

Merupakan struktur politik pemerintahan yang berkaitan dengan lembaga negara. Suprastruktur politik merupakan lembaha yang membuat keputusan politik sah. Suprastruktur politik meliputi Lembaga;

● Legislatif

● Eksekutif

● Yudikatif

Atau dikenal sebagai trias politika b. Infrastruktur Politik

Merupakan mesin politik masyarakat yang terdiri dari beberapa kelompok berdasarkan kesamaan pada bidang sosial, ekonomi, tujuan, dll. Infrastruktur Politik meliputi;

● Partai politik

● Kelompok kepentingan

● Kelompok penekan

● Alat komunikasi politik

● Tokoh politik

Fungsi dan Kewenangan Lembaga Negara a. Lembaga Konstitutif (MPR)

Mengubah & Menetapkan UUD 1945

Melantik Presiden & Wapres

Memutus usul DPR utk memberhentikan Presiden/wapres dlm masa jabatan setelah ada putusan MK

Melantik wapres mjd Presiden jk ia wafat/berhenti/diberhentikan b. LembagaLegislatif(DPR&DPD) DPR

Fungsi Legislasi – Membuat atau merumuskan UUD

Fungsi Anggaran – Menyusun dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN)

(10)

Fungsi Pengawasan – Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah

DPD

Mengajukan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan OTDA dan hubungan pusat dan daerah.

Mengusulkan RUU kepada DPR.

Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK, secara tertulis sebelum dilaksanakan pemilihan

Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN serta RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama

Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai OTDA dan hubungan pusat- daerah.

c. Lembaga Eksekutif (Presiden, Wapres & Kementerian) Tercantum pada pasal 4-16 UUD 1945 RI

Pasal Berisi tentang

4 Presiden republic Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan. Dalam melakukan tugasnya presiden didampingi oleh seorang wakil presiden

5 Presiden mengajukan rancangan UUD dan menjalankan 6 Syarat menjadi presiden

6A Presiden dan wakil presiden dipilih rakyat dan diusulkan partai 7 Periode jabatan presiden selama lima tahun

7A Impeachment presiden/Jabatan presiden dapat diberhentikan 7B

Presiden dapat diberhentikan jika presiden melakukan pelanggaran hukum yaitu

pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat atau perbuatan tercela dan/atau pendapat bahwa presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden 7C Presiden tidak dapat memberhentikan DPR

8 Menteri nomenklatur yang terdiri dari kementerian dalam Negeri kementerian Luar Negeri dan kementerian pertahanan

9 Perjanjian/sumpah untuk memenuhi kewajiban sebagai presiden bagi bangsa Indonesia 10 Presiden memegang kekuasaan TNI (AD, AL dan AU)

11 Presiden dapat menyatakan perang perdamaian atau janji dengan negara lain 12 Presiden dapat menyatakan negara dalam keadaan bahaya

(11)

13 Presiden dapat mengangkat duta dan konsul dan menerima 14 Memberikan grasi, rehabilitasi, amnesti dan abolisi

15 Memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan

16 Presiden membentuk dewan pertimbangan yang memberikan nasehat dan pertimbangan kepada presiden

d. Lembaga Yudikatif (MA, MK & KY) MA (Mahkamah Agung)

Memeriksa dan memutus KASASI

Menguji per-uu dibawah UU terhadap UU 3. Kewenangan lain yg diberikan UU

Kewenangan lain yg diberikan UU MK (Mahkamah Konstitusi)

Menguji UU terhadap UUD 1945 (Judicial Review)

Membubarkan Parpol

Memutus sengketa hasil Pemilu/Pilkada

Memutus sengketa antar lembaga negara

Memutus Presiden/wapres telah melanggar uu atas pendapat DPR KY (Komisi Yudisial)

Mengusulkan Pengangkatan Calon Hakim Ke DPR

Menjaga & Menegakkan Kehormatan Perilaku Para Hakim

Bersama MA Menetapkan Kode Etik Hakim 4. Menjaga & Menegakkan Kode Etik Hakim

e. Lembaga Eksaminatif (BPK)

∙ Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

∙ Menyerahkan hasil ke DPR/DPD/DRPD untuk ditindaklanjuti sesuai UU f. Lembaga Moneter (BI)

Menetapkan & melaksakan kebijakan moneter

Mengatur & menjaga kelancaran sistem pembayaran

Mengatur & mengawasi bank

Memantau & meneliti sistem pembayaran uang

(12)

Memberikan pinjaman kepada bank berupa pinjaman likuiditas

Membantu pembiayaan APBN dengan menerbitkan surat hutang negara

Mengurus rekening pemerintah atau memegang kas negara

Menyumbang saran yang berhubungan dengan perbankan, ekonomi dan keuangan pemerintah

g. KPU (Komisi Pemilihan Umum)

Menetapkan tata kerja semua pelaksana pemilu di Indonesia mulai dari KPU pusat, KPU provinsi, KPU kabupaten dan kota, Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, hingga Panitia Pemilihan Luar Negeri.

Menetapkan peraturan KPU untuk setiap jenis pemilu yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Menetapkan orang-orang yang akan menjadi peserta dalam pemilu.

Menetapkan dan mengumumkan hasil akhir rekapitulasi perhitungan suara dalam setiap tingkatan pemilu. Misalnya, KPU kabupaten dan kota menetapkan hasil perhitungan suara di tingkat kabupaten dan kota yang ada. Proses penetapan dan pengumuman ini harus disertai dengan berita acara dan sertifikat hasil akhir perhitungan suara yang sudah dilakukan.

Asas-Asas Pemerintahan yang Baik

Kepastian Hukum

Tidak menyalahgunakan wewenang

Keseimbangan

Keterbukaan

Ketidakberpihakan

Kepentingan umum

Kecermatan dan motivasi

Pelayanan yang baik

Prinsip Pemerintahan yang Baik

Akuntabilitas dan transparansi

Keterbukaan partisipasi masyarakat

Efisiensi dan efektivitas

(13)

Supremasi hukum

Faktor Pendukung Pemerintah yang Baik

Partisipasi pemerintah

Partisipasi masyarakat

Sarana dan prasarana

Sumber daya manusia (SDM)

Faktor Penghambat Pemerintahan yang Baik

∙€Integritas pegawai pemerintahan yang rendah

∙€Kondisi politik yang kurang demokratis

∙€Krisis ekonomi

∙€Partisipasi masyarakat kurang

∙€Sistem hukum yang lemah

Pasal-Pasal Dalam UUD yang Berhubungan dengan Lembaga Negara Pasal Berisi tentang

1 Identitas negara (Negara Indonesia merupakan negara kesatuan)

2, 3 MPR

4-16 Presiden

17 Kementerian Negara 18-18B Pemerintahan Daerah

19-22 DPR

22C-22D DPD

22E Pemilu

23D BI (Bank Sentral Indonesia)

23E BPK

24-25 Lembaga Yudikatif (MA, MK, KY) 26 Warga Negara Indonesia

27-34 Hak warga negara 35 Bendera Indonesia

36 Lambang negara Indonesia (Garuda Pancasila)

(14)

NOTE : Lembaga DPA (Dewan Pertimbangan Agung) dihapus di BAB IV UUD

BAB III – WILAYAH DAN WARGA NEGARA A. Wilayah Negara

Pengertian Wilayah Negara

(15)

● Wilayah negara adalah bagian muka bumi daerah tempat tinggal, tempat hidup warga negara yang meliputi daratan, lautan dan ruang udara di mana suatu negara memiliki kedaulatan penuh atas wilayah negara tersebut

● UUD 1945 Pasal 25A – “NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berarti Nusantara dengan wilayah yang batas batas dan hak-hak nya ditetapkan dengan undang-undang”

● PP No. 47 Tahun 1997 – wilayah nasional adalah seluruh wilayah NKRI yang meliputi daratan lautan dan udara

● UU No. 6 Tahun 1996 pasal 2 – Indonesia merupakan negara kepulauan

Wilayah Daratan NKRI

● Luas daratan Indonesia sebanyak 1.922.570 km

● Terdapat sebanyak 5 pulau besar dan 17.499 pulau Luas 5 Pulau Besar

- Jawa – 132.107 km - Sumatra – 473.606 km - Kalimantan – 539.460 km - Sulawesi – 189.216 - Papua – 421.981 Batas Wilayah

- Utara – Malaysia, Singapura, Filipina dan Laut Cina Selatan - Selatan – Australia, Timor Leste dan Samudra Hindia

- Timur - Papua Nugini, Timor Leste dan Samudra Pasifik - Barat - Samudra Hindia

Wilayah Lautan NKRI

● Luas wilayah perairan sebesar 6.315.222 km

● Panjang garis pantai – 99.093 km Pengaturan Hukum Laut

- Perairan pedalaman (internal waters) – perairan pada sisi darat garis pangkal laut teritorial

- Perairan kepulauan (archipelagic waters) – perairan pada garis pangkal lurus kepulauan - Laut territorial (teitorial waters) – laut pada sisi luar garis pangkal, tidak melebihi 12 mil - Zona tambahan (contiguous zone) -laut pada sisi luar garis pangkal, tidak melebihi 24 mil - Zona Ekonomi Eksklusif (exclusive economic zone) – zona selebar kurang dari 200 mil - Landas benua (continent shaft) – zona selebar 200 mil

(16)

- Laut lepas (high seas) – bagian laut yang tidak termasuk ZEE - Laut Internasional (Mare liberum)

Res Nullius : Laut dapat dimiliki oleh suatu negara dan dapat dimanfaatkan kekayaannya oleh negara yang berada di dekatnya

Wilayah Udara NKRI

● Seluas 35.761 km

● UU No. 20 Tahun 1982 – wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geo-stationer

Wilayah Ekstrateritorial

● Merupakan daerah atau wilayah kekuasaan hukum suatu negara yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum negara lain

● Contoh : Kedutaan besar dan kapal yang memiliki bendera negara di wilayah kedaulatan B. Warga Negara

Rakyat

a. Berdasarkan Hukum o Warga Negara (WNI)

o Bukan warga negara (WNA) b. Berdasarkan Domisili

o Penduduk o Bukan penduduk Kewarganegaraan

a. Asas penentuan kewarganegaraan seseorang o Ius soli

(17)

Penentuan kewarganegaraan berdasarkan tempat lahir (Amerika, Belanda, Indonesia, dll)

o Ius sanguinis

Penentuan kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah atau keturunan (Cina dan Indonesia)

b. Akibat asas kewarganegaraan o Bipatride

Kewarganegaraan ganda/rangkap – Contoh : Anak lahir di Amerika dari pasangan Cina

o Apatride

Tidak memiliki kewarganegaraan – Contoh : Anak lahir di China dari pasangan Amerika

o Multipatride

Lebih dari 2 status kewarganegaraan – Contoh : Anak lahir di negara ius soli dari pasangan beda kewarganegaraan (Anak lahir di Amerika dari ibu WNI dan ayah WN China)

c. Hak WN

o Hak opsi

Hak untuk memilih salah satu kewarganegaraan yang melekat padanya o Hak repudiasi

Hak untuk menolak kewarganegaraan lain yang diberikan padanya Hak WN juga diatur di UU No 12 Tahun 2006 sebagai berikut:

Anak yg lahir dr perkawinan sah dan ke-2 orang tuanya WNI.

Anak yg lahir dr perkawinan sah antara ayah WNI & ibu WNA atau sebaliknya.

Anak yg lahir di wil. RI & saat lahir tdk jelas status kewarganegaraan ayah-ibu.

Anak yg lahir di wil. RI & ayah-ibu tdk diketahui keberadaannya.

Anak yg lahir diluar perkawinan sah dari seorang ibu WNI.

Anak yg lahir diluar perkawinan sah dr ibu WNI & ayah Apatride/negara si ayah tidak memberikan kewarganegaraan anak.

Anak yg lahir diluar perkawinan sah dr ibu WNA & diakui ayah WNI sbg anak dimana pengakuan itu dilakukan sebelum anak 18 th (belum kawin).

Anak yg lahir dlm waktu 300 hr pasca kematian ayah yg WNI & dr pernikahan sah.

Anak yg lahir diluar wilayah RI dr ayah-ibu WNI yg karena ketentuan di negara tempat lahirnya memberi kewarganegaraan ke si anak.

(18)

Anak dr ayah-ibu yg telah dikabulkan permohonan kewarganegaraan

(naturalisasi), & ke-2 ortu meninggal sebelum mengucap sumpah-janji setia pd NKRI.

d. Permohonan kewarganegaraan (naturalisasi) o Naturalisasi biasa

Dilakukan dengan mengajukan permohonan tertulis ke menkumham melalui pengadilan negeri setempat

o Naturalisasi istimewa

Kewarganegaraan diberikan ke seseorang karena jasa atau prestasinya e. Syarat Naturalisasi

o Berusia minimal 21 tahun dan sehat Jasmani Rohani

o Tinggal di Indonesia lima tahun berturut turut atau 10 tahun tidak berturut-turut o Tidak pernah terlibat kasus hukum yang merugikan negara

o Sanggup melepas kewarganegaraan lain jika diterima sebagai WNI o Mengucap sumpah dan janji setia untuk Indonesia di hadapan hakim

o Bisa berbahasa Indonesia dan memiliki pengetahuan tentang sejarah Indonesia o Mempunyai pekerjaan tetap dan sanggup untuk membayar kas negara sesuai

penghasilan

o Bagi pria menikah harus dapat persetujuan dari istri secara tertulis

o Mengajukan permohonan tertulis ke Menkumham via PN sesuai domisili f. Usaha untuk mendapat Kewarganegaraan

o Stelsel Aktif

Harus melakukan tindakan hukum tertentu untuk mendapatkan kewarganegaraan o Stelsel Pasif

Otomatis mendapat kewarganegaraan tanpa melakukan tindakan hukum g. Faktor seseorang kehilangan kewarganegaraan RI

o Tinggal di luar negeri lima tahun berturut turut atau 10 tahun tidak berturut-turut tanpa perpanjangan paspor

o Mengikuti Pemilu negara lain baik sebagai pemilih maupun calon yang dipilih o Mengikuti militer negara lain tanpa ijin Menkeh

o Menerima kewarganegaraan negara lain dengan kemauan sendiri o Mengangkat sumpah dan janji setia untuk negara lain

o Memiliki paspor asing sebagai WNA

o Diangkat sah atau di adopsi oleh pasangan WNA sebagai anak

(19)

o Perceraian antara pria WNI dan wanita WNA

o Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Menkumham karena perbuatan hukum C. Pertahanan Negara

Pengertian

UU No. 3 Tahun 2002 menyatakan pertahanan negara adalah segala usaha untuk

mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Hak dan Kewajiban WNI dalam Hankam

1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dlm usaha pertahanan keamanan negara

2. Usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian RI, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

3. TNI terdiri atas AD, AL dan AU sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

4. Kepolisian RI sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

5. Susunan dan kedudukan TNI, Kepolisian RI, hubungan dan kewenangan TNI dan Kepolisian RI dalam menjalankan tugasnya, syarat2 keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan keamanan diatur

UU.

Pertahanan Negara a. Hakikat

Upaya pertahanan negara bersifat didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan sendiri.

b. Tujuan

Menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.

c. Dasar

(20)

Prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai.

d. Fungsi

Mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan

Kesadaran Bela Negara

● Kewajiban – Seluruh WNI wajib dan berhak membela negara

● Penyelenggaraan pertahanan – Pertahanan negara diselenggarakan melalui usah membangun dan membina kemampuan serta menanggulangi setiap ancaman

● Sistem pertahanan Indonesia – Sistem pertahanan Indonesia adalah system pertahanan dan keamanan rakyat semesta

● Bentuk pertahanan – Pendidikan kewarganegaraan, pelatihan militer, pengabdian sebagai TNI, pengabdian sesuai profesi

BAB IV – PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

A. Pemerintahan Pusat

● Berjumlah hanya satu di Ibukota negara yang dipimpin presiden.

● Pempus adalah presiden yang memegang kekuasaan tertinggi yang diatur UUD 1945 (UU RI No. 32 Tahun 2004) tentang pemda (pasal 1).

● Pempus yang dipimpin seorang presiden ini, menyelenggarakan kegiatan yang bersifat nasional yang berpusat di Ibukota Negara.

● Pempus Indonesia adalah Eksekutif yang terdiri dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri.

(21)

1. Fungsi Pempus (merupakan fungsi yang dapat dilaksanakan oleh Pemda juga) Fungsi Layanan Fungsi Pengaturan Fungsi Pemberdayaan

● Pemerintah tidak diskriminasi, yang artinya tidak boleh salah pilih, missal melayani Jakarta lebih dominan disbanding provinsi lain. Hal tersebut tidaklah boleh karena pelayanan haruslah merata.

Semuanya harus punya hak yang sama untuk dilayani, dihormati, dan diakui.

● Menyediakan infrastruktur ekonomi.

● Menyediakan barang dan jasa kolektif.

● Menjembatani konflik di masyarakat.

● Menjaga stabilitas ekonomi.

● Menjamin akses minimal tiap individu terhadap barang dan jasa.

● Contoh, yang dilakukan Pemda sudahlah

digariskan dalam undang undang tentang Pemda dalam peraturan peraturan tentang daerah. Aturan – aturan tersebut dibuat oleh Pusat, yang berarti daerah hanya perlu melaksanakan aturannya seperti Program

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, dalam

● Sebagai fasilitator

& motivator untuk membantu

masyarakat menemukan jalan keluar dari masalah yang ada.

● Contoh Pempus melihat

masyarakatnya jika diajak maju pasif.

Maka tugas pemerintah adalah mendorong supaya masyarakat

menjadi aktif, supaya progress pembangunannya berjalan, seperti pemberian subsidi kepada orang yang kurang mampu , membangun jalan raya dan lain lain yang juga

merupakan bentuk fungsi

pemberdayaan.

(22)

program ini Pempus

menyapkan dana dari APBN untuk semua daerah agar dibagunkan sekolah gratis.

2. Peran Pempus Urusan Pemerintahan

Absolut

Urusan Pemerintahan Konkuren

Urusan Pemerintahan Umum

● Politik Luar Negeri

● Pertahanan Keamanan

● Moneter dan fiscal (pajak)

● Yustisi (hukum)

● Agama

Untuk urusan ini, merupakan urusan yang tidak boleh diinterpresi oleh Pemda. Haruslah Pusat yang handle

● Urusan pemerintahan ini dibagi antara pempus,

pemda/pemprov, dan pemkot/pemkab.

Disini secara tegas dan jelas, pemerintah akan membagi pekerjaan, mana yang menjadi tanggung jawab pempus, mana yang menjadi tanggungjawab pemda.

Jadi Konkuren ini terkait dengan Pembagian Tugas

● Urusan pemerintahan

umum menjadi

kewenangan presiden sebagai kepala pemerintahan.

Masalah umum ini tidak semua daerah mengalami tetapi jika mengalami masalah umum yang berpotensi

menular ke daerah lain, maka harus diantisipasi oleh Pempus. Contoh Papua yang memiliki Gerakan Separatis.

Agar Gerakan Separatis ini tidak nular di daerah lain / wilayah non papua, maka untuk melumpuhkan Gerakan Separatis, pempus haruslah menghandle langsung (bukanlah tanggung jawab pemda). Demonstrasi juga termasuk masalah umum karena yang didemo biasanya adalah kebijakan dari pusat.

(23)

Jika berdemo didaerah maka mereka mendemo kebijakan daerah yang menjadi

tanggungjawab pemda.

B. Pemerintahan Daerah

● Berjumlah 34 provinsi tetapi hanya 4 provinsi yang berstatus Otonomi Khusus yaitu Jakarta yang merupakan Ibukota negara, Aceh yang menerapkan Syariah Islam, Jogja yang berstatus keraton / kerajaan, dan Papua yang berstatus ingin melepaskan diri dari Indonesia.

● Pemda adalah penyelenggaraan urusan di daerah oleh pemda dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas – luasnya.

● Terdapat tiga tingkat : PemProv, PemKot, dan PemKab.

● Pemda di daerah provinsi (PemProv) berkepala Gubernur. Pemda di daerah kota (PemKot) berkepala Walikota, dan Pemda di daerah kabupaten (PemKab) berkepala Bupati.

● Tidak semua provinsi berotonomi daerah. Dari 34 provinsi ada yang

menyelenggarakan PilGub (Pemilihan Gubernur) dan ada yang tidak. Jakarta gubernurnya mengalami PilGub yang dipilih oleh masyarakat tetapi di provinsi lain, gubernurnya masihlah ada yang ditunjuk / diangkat oleh presiden

kemudian mendapatkan SK tugas / jabatan yang dikeluarkan oleh Mendagri.

Maka untuk daerah yang tidak mengalami PilGub, mereka otonomi daerahnya ada di bawahnya yaitu Pilkada.

● Pilkada bukanlah milik gubernur. Pilkada itu memilih kepala daerah tetapi kepala daerah yang ada di area daerah otonom (Bupati / Walikota). Kalau di kabupaten maka yang dipilih Bupati. Kalau dia di Kota madiyah maka yang dipilih Walikota.

1. Peran Pemda

Aspek Kewenangan Asas Penyelenggaraan

● Pembangunan

● Tata ruang

● Ketertiban umum

● Sarana/prasarana umum

● Kesehatan

● Pendidikan

● Kepastian hukum, pemerintahan harus berdasarkan hukum.

● Kepentingan umum, semua yang dilakukan pemerintahan harus demi kepentingan umum.

(24)

● Lingkungan hidup

● Ketenagakerjaan

● Masalah social

Misal, Pempus memberikan 34 provinsi masing2 dikasih 3 triliun yang harus digunakan untuk membangun bandara.

Maka masing masing provinsi harus mengelola uang tersebut menjadi bandara, tetapi yang terjadi hasilnya adalah bandara ditiap daerah berbeda beda/beragam karena mereka membangun sesuai dengan budaya nya mereka seperti di Bali (Pembangunan).

● Keterbukaan, masyarakat harus tau yang dikerjakan pemerintah, tidak boleh ditutupi.

● Proporsionalitas, pemerintahan harus seimbang.

● Profesionalitas, pemerintahan harus dilakukan oleh yang ahli bidangnya. Contoh untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, maka yang diturunkan pastilah guru yang sesuai keahlian.

● Akuntabilitas, pemerintahan harus bertanggungjawab atas

tindakannya ke masyarakat.

● Efisiensi, penyelenggaraan

pemerintahan harus bisa dijadikan dengan baik, waktu, dana, dan tenaga seminimal mungkin.

● Efektivitas, penyelenggaraan pemda harus dilaksanakan dengan sebaik baik nya dalam

mewujudkan tujuan.

● Keadilan

Jika Pemda dan Pempus melaksanakan kegiatan pemerintahannya masing masing, maka kedua pemerintahan ini harus tunduk pada asas Good

(25)

Gonverment yang kode etik nya ada di atas dan tidak boleh dilanggar.

Cara mudah menghapal dan

membedakannya, ambil keyword (yang saya bold)

C. Otonomi Daerah

● Untuk mengatur antara pemda dan pempus agar tidak berebut job maka kita mengenal otonomi daerah yang bertujuan mengatur hubungan.

● Dari kata : AUTOS (sendiri) & NOMOS (aturan) yang artinya daerah diberi wewenang untuk mengatur sendiri rumah tanggnya yang sesuai potensi daerahnya.

● UU 32 tahun 2004 : Daerah berhak mengatur daerahnya dalam berbagai bidang, kecuali hukum, agama, politik luar negeri, moneter fiscal & Hankam.

● Undang undang terbaru atas perubahan aturan mengenai otonomi daerah adalah UU No. 12 Tahun 2008.

● Ootonomi dipake di Indonesia tpi tidak semua daerah sudah otonom, karena jalan nya otonomi tergantung dari kemauan daerah (tidak dipaksakan untuk otonom, tergantung jika sudah siap atau tidak).

Pengertian Dasar Hukum

Kewenangan untuk mengatur

(mengurus) sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna

mengurus rumah tangga sendiri.

Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat.

Tambahan : Daerah Otonom merupakan kesatuan masyarakat yang mempunyai batas daerah tertentu dan berwenang mengatur dan mengurus kepentingan

UUD 1945 Pasal 18

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemda UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemda UU No. 9 Tahun 2015 tentang Pemda Indonesia jika tidak otonom, maka yang dipakai adalah Desentralisasi

(pembagian tugas, pembagian wilayah), sesuai dengan UUD 1945 Pasal 18 yang berkata “Indonesia adalah sebuah negara yang terbagi menjadi daerah – daerah , kota – kota, desa – desa.”

Pemda telah merevisi undang undang sebanyak 3 kali yang pertama 2004 direvisi lagi menjadi tahun 2014 dan

(26)

masyarakat setempat prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

menjadi 2015. Jadi yang dipakai saat ini adalah UU No. 9 Tahun 2015.

Tujuan Prinsip

Meningkatkan pelayanan public dan memajukan perekonomian daerah.

Prinsip otonomi dinamis (seluas – luasnya), pemda diberi wewenang untuk mengurus dan mengatur semua pemerintahan di luar wewenang

pempus.

Prinsip otonomi nyata (dilakukan di lapangan), urusan pemerintaham dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, kewajiban, yang telah ada, berpotensi, dan memiliki kekhasan daerah.

Prinsip otonomi bertanggungjawab (bertanggungjawab ke pusat apa yang telah dilakukan), harus sejalan dengan maksud tujuan pemberian otonomi yaitu memberdayakan daerah &

menyejahterakan masyarakat.

Keserasian hubungan antar daerah.

Membangun dan meningkatkan Kerjasama suapaya tidak ada ketimpangan antar daerah.

Perbedaan Kota Madyah dengan Kabupaten

Kota Madyah Kabupaten

Dipimpin oleh Walikota. Dipimpin oleh Bupati.

(27)

Jumlahnya sedikit.

Lebih bagus dari kabupaten (lebih maju).

Memiliki wilayah yang lebih kecil.

Secara finansial lebih unggul.

Orang orang yang teredukasi tinggal di kota madyah.

Memiliki penduduk yang lebih banyak.

Jumlahnya banyak.

Belum sebagus kota madyah.

Memiliki wilayah yang lebih luas.

Secara finansial tidak unggul.

Memiliki SDM yang kurang.

Memiliki penduduk yang lebih sedikit.

1. Asas Otda

Sentralisasi Desentralisasi

● Segala kekuasaan berpusat di Pempus. Daerah tidak punya wewenang untuk

menyelenggarakan rumah tanggnya sendiri.

● Contohnya adalah Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Jong Un. Ia otoriter / absolute, semua yang dia katakana menjadi hukum di negaranya. Korea utara merupakan negara kesatuan yang artinya tidak ada negara bagian melainkan provinsi (seperti Indonesia),

sayangnya provinsi – provinsi disana tidak punya hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

Semuanya pasif , menunggu kata kim jong un. Itulah sebabnya Korea Utara menerapkan sentralisasi.

● Penyerahan sejumlah urusan / kebijkan tertulis (aturan aturan saja) pemerintahan dari Pempus, atau pemda yang lebih tinggi ke pemda yang lebih rendah

tingkatnya sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah itu.

(UU No. 5 Tahun 1974 tentag pokok – pokok pemerintahan di daerah).

● Contohnya Indonesia, Pempus Indonesia

melimpahkan/memberikan

sebagian urusannya kepada daerah agar pekerjaan pusat tidak berat karena dikash ke daerah tetapi tidak 100% seperti bagian mengurus Yustisi, agama, moneter dan lain lain yang menjadi absolute pusat.

● Keuntungannya adalah Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat, Dalam hal yang sangat mendesak,

(28)

pemda tidak harus menunggu instruksi pempus, efesiensi dalam penyelenggaraan tugas, dan dapat memberikan kepuasan bagi daerahnya karena keputusan bersifat langsung.

● Kekurangannya adalah Dapat menyebabkan kefanatikan daerah, Kesesuaian & keseimbangan daerah mulai terganggu, Sulit memperoleh keseragaman antar daerah, dan Sulit dikontrol oleh pempus.

● Jika terdapat kata “orang” maka dekosentrasi

Dekosentrasi Medebewind

● Pelimpahan wewenang dari penjabat pempus / kepala wilayahnya / kepala instansi yang lebih tinggi ke penjabat yang tingkatnya lebih rendah.

● Pusat mengirim penjabatnya untuk ditempatkan didaerah sama seperti yang tadi dimana gubernur ditunjuk oleh

presiden, dia mendapatkan surat tugas yang didapat dari Mendagri, maka gubernur yang ditunjuk itu dianggap sebagai penjabat pusat yang ditempatkan didaerah. Berarti daerah daerah yang belum PilGub adalah Dekosentrasi.

● Jika tidak ada kata “orang”, maka desentralisasi

● Tugas turut serta dalam urusan pemerintahan yang ditugaskan ke Pemda dengan kewajiban

mempertanggungjawabkan ke yang memberi tugas (pempus).

● Istilah lainnya adalah tugas perbantuan. Kata kunci disini adalah tugas. Pemda memliki 2 tugas. Yang pertama memberikan laporan pertanggungjawaban yang saudah dikerjakan ke pempus, tetapi disatu sisi ia juga harus melaporkan ke DPRD karena DPRD bertugas didaerah jadi memberi laporan ke Pusat dan Daerah (DPRD).

(29)

2. Hubungan yang Terjadi dengan Daerah dan Pusat

Hubungan Struktural Hubungan Fungsional

● Hubungan antara pempus dan pemda yang menitikberatkan pada struktur kelembagaan.

● Eksekutif pemprov adalah gubernur, Pemkot adalah walikota, Pemkab ada bupati dan kalau dia butuh perangkat, dia harus nyusun cabinet nya yang terkait dengan orang, jatuhnya adalah structural.

Jika terkait dengan kelembagaan / orang maka Struktural.

● Hubungan antara pempus dan pemda yang menitikberatkan fungsi pelaksanaan

kewenangan pusat dan daerah.

● Contoh Bidang Kewenangan Umum adalah ada pada UU no.

32 Tahun 2004, pasal 4 – 5 yaitu wewenang yang bukan urusan pemda seperti Hankam, Agama, Yustisi, Politik LN, dan Moneter Fiskal.

● Contoh Bidang Keuangan adalah ada pada UU No. 32 tahun 2004, pasal 15 ayat 1 yaitu Pemberian sumber keuangan penyelenggaraan urusan yang jadi wewenang PEMDA,

Pengalokasian dana perimbangan kepada PEMDA, dan Pemberian pinjaman atau hibah kepada PEMDA.

● Daerah jika membangun infrastruktur yang dibiayai APBN hanya tiga : sekolah, rumah sakit, dan jalan

(30)

nasional (jalan tol). Sisanya menggunakan APBD

● Contoh Bidang Pelayanan Umum adalah ada pada UU No.

32 tahun 2004 pasal 16 yaitu Penentuan standar pelayanan minimal, Pengalokasian dana pelayanan umum yang menjadi kewenangan daerah, dan

Fasilitasi Kerjasama antar pemda dalam penyelenggaraan

pelayanan umum. Seperti

membuat KTP, KK, Kartu Nikah, Akte lahir dan lain lain diberikan ke pemerintahan paling kecil yaitu Kelurahan.

● Contoh Bidang Pemanfaatan SDA adalah ada pada UU no 32 Tahun 2004 pasal 17 yaitu Kewenangan tanggungjawab, pemanfaatan pemeliharaan pelestarian SDA, Bgai hasil atas pemanfaatan SDA untuk pempus dan pemda, dan Penyerasian lingkungan dari tata ruang serta rehabilitas lahan. Eksplorasi SDA yang ada di daerah, tidak dilakukan oleh pusat tetapi diberikan keluasaan daerah untuk mengolah (SDA adalah milik pemprov).

Jika terkait dengan pekerjaan maka fungsional.

3. Sumber Keuangan Pemda (APBD)

(31)

● Terdapat di UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pempus

& Pemda.

● Berasal dari Pajak, Retribusi, Denda & Sita, Pencetakan uang, Pinjaman, Keuntungan BUMN / BUMD, dan Sumbangan, hadiah & hibah.

● Retribusi adalah pungutan (bukan pungli) yang di minta oleh pemda ke masyarakatnya terkait dengan sewa atau terkait dengan asset milik pemda yang dipakai. Contoh Pemda mempunyai lahan kosong yang difungsikan sebagai tempat parkir, maka yang markiri disitu akan dikenakan biaya markir.

Atau saat masuk ke Ragunan kita dikenakan bayar HTM (harga tiket masuk) yang merupakan retribusi. Atau saat sodar akita meninggal dan dikubur di lahan milik pemda dan dikenakan biaya retribusi.

● Denda dan sita, maksudnya jika terdapat orang yang terkena perkara hukum, divonis penjara, dan asset disita, asset yang disita akan di lelang dan masuk ke APBD.

● Persamaan dari Sumbangan, hadiah dan hibah adalah pemberian gratis dari pihak luar ke pemda dan pemda tidak punya kewajiban untuk

mengembalikannya.

● Hibah adalah wakaf dalam islam. Contohnya adalah pemberian tanah / barang yang tidak bergerak dengam value yang tinggi.

● Hadiah adalah barang yang bergerak dan memiliki value yang lebih rendah dari pada hibah contohnya adalah pemberian ambulan.

● Sumbangan bisa sukarela yang tidak donasi melainkan partisipasi. Contohnya ada sewa boots seperti dalam event event Festival Kuliner Nusantara

D. Hubungan Koordinasi antara Pempus dengan Pemda

Referensi

Dokumen terkait

a) Semua permohonan hendaklah di proses dan dijawab dalam tempoh 14 hari dari tarikh terima surat permohonan. b) Mesyuarat Pembangunan Tepi Jalan hendaklah

Behery et al, 2009, menyatakan bahwa Umbilical Coiling Index (indeks koil tali pusat) pada mamalia yang memiliki pembuluh darah tali pusat, menunjukkan bahwa semakin banyak

Yaitu data yang berhubungan dengan angka-angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun dari nilai-nilai sebuah data yang diperoleh dengan jalan mengubah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh modal sendiri, dana pihak ketiga dan bagi hasil terhadap pembiayaan musyarakah pada Perbankan Syariah

Kesimpulan penelitian ini adalah dapat diketahui bahwa dari 73 responden, sebagian besar dari responden mempunyai pengetahuan baik tentang pemanfaatan program posyandu

Dana utang yang diperoleh cenderung digunakan untuk produksi untuk target penjualan dalam negeri, seharusnya hasil produksi lebih ditargetkan untuk ekspor, hal ini karena

Fractional crystallization method for acquiring ALA with higher percentage based on differential frozen point between saturated and unsaturated fatty acid component of basil seed

Hasil yang diperoleh menunjukan jika dilihat secara langsung, tanpa adanya variabel lain, kinerja bauran pemasaran physical evidence berpengaruh terhadap loyalitas konstituen