PRESENTASI KASUS BANGSAL
NYERI KEPALA KRONIS PADA MAKRO ADENOMA HIPOFISIS Oleh :Edi Mulyanto
Pembimbing: dr. Herlina S, Sp.S
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. R
Umur : 50 Th
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Dusun II, Mangli, Randudongkal Pemalang No CM/ Ruang : 6015995/ B 1 Saraf
MRS : 30 April 2009
Daftar Masalah
No Masalah Aktif Tanggal Masalah Pasif Tanggal
1 Nyeri kepala 12 bulan makin lama memberat 4
30/04/09
2 Hemianopsia bitemporal 2 bulan 4
30/04/09 3 Penurunan visus sejak 2 th
y.l. & memberat 4
30/04/09 4 Tumor supra sella
(CT Scan 24/04/2009)
30/04/09 5 Makroadenoma Hipofisis 17/05/09
II. DATA SUBYEKTIF
A. Auto dan Alloanamnesis ( 30 April 2009) 1. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Nyeri Kepala
Onset : + 12 bulan sebelum masuk RS, pelan-pelan memberat Lokasi : Intra kranial
Kualitas : Nyeri kepala berdenyut, terutama di waktu malam, tidak berkurang walaupun berganti posisi atau aktivitas
Kuantitas : Sebagian ADL mandiri, sebagian dibantu keluarga
Kronologis : 2 tahun SMRS, penderita merasa penglihatan agak kabur, pada kedua mata, masih bisa membaca, nyeri kepala (-). Sejak + 12 bulan SMRS, mata bertambah kabur, disertai nyeri kepala berdenyut. Selama sakit, penderita berobat ke puskesmas, nyeri kepala berkurang dengan minum obat Makin lama makin kabur dan kepala makin nyeri. Sejak 2 bulan yang lalu, lapangan pandang mata terasa menyempit, seperti melihat dalam teropong, sisi kanan & kiri tubuh tak tampak oleh mata., kadang–kadang muntah, kejang tidak pernah, kelemahan anggota gerak tidak ada. 1 bulan SMRS, nyeri kepala memberat, berkurang sedikit bila minum obat, mata masih kabur. Penderita periksa ke bagian saraf dan mata RSU Pemalang, dirujuk ke RS. Dr. Kariadi Semarang. Di RS Kariadi periksa di bagian mata, dikonsulkan ke bagian saraf, setelah dilakukan CT Scan kepala, diinformasikan oleh dokter mata dan saraf bahwa nyeri kepala, mata kabur, dan pandangan mata menyempit karena adanya tumor di kepala. Dari bagian mata RSDK minta dilakukan alih
perawatan oleh bagian Saraf, karena adanya nyeri kepala yang sangat mengganggu penderita. Riwayat buang air kecil dan buang air besar normal. Faktor yang memperberat : Batuk dan mengerakkan kepala
Faktor yang memperingan : Istirahat Gejala penyerta :
2. Riwayat penyakit dahulu :
- Baru pertama kali sakit seperti ini
- Riwayat Hipertensi , Riwayat DM, dan Riwayat Penyakit jantung tidak tahu - Riwayat penggunaan kontrasepsi suntik (+) selama 10 th sampai 2 tahun yg lalu, selama KB suntik sampai sekarang tidak haid, tak keluar cairan dari puting susu.
- Sejak kecil hingga saat ini pertumbuhan badan relatif normal 3. Riwayat penyakit keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini. 4. Riwayat sosial-ekonomi :
Penderita adalah seorang ibu rumah tangga, mempunyai 2 orang anak,. Suami penderita petani, tinggal di Pemalang. Biaya pengobatan ditanggung Askeskin. Kesan ; sosial ekonomi kurang
III. DATA OBYEKTIF ( 3 Februari 2009 jam 13.00) 1. Status Presens
-Keadaan Umum : Tampak kesakitan
-Kesadaran : GCS E4M6V5 = 15 VAS: 5-6
-Tanda Vital : TD= 110/70 mmHg N= 88x/mnt RR=24x/mnt T= 36,8oC - Tinggi badan : 155 cm; Berat badan : 56 kg,
BMI = BB/ (TB)2 = 56/(1,55)2 = 23,31 kg/ m2 (normoweight) 2. Status Internus
-Kepala : mesosefal, simetris
-Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) -Dada : Jantung : Bunyi jantung I-II, gallop(-), Bising(-)
Apek jantung begeser ke caudolateral Paru : Suara vesikular, suara tambahan (-) -Abdomen : Supel, nyeri tekan(-), peristaltik (+) normal,
Hepar dan Lien tidak teraba -Ekstremitas : Udem
-/-3. Status Psikikus
-Cara berpikir : realistik -Tingkah laku : hipoaktif -Perasaan hati : hipotim -Ingatan : cukup 4. Status Neurologis
Kesadaran : GCS =E4M6V5 = 15
Mata : Pupil bulat isokor, ∅ 4 mm/ 4mm, RC +↓/+ ↓
Visus OD: >2/60; OS: >2/60, lapangan pandang sisi temporal menyempit bilateral
Leher : Kaku kuduk (-), Meningeal Sign (-), pergerakan bebas Nn.Kraniales : disfungsi N II dekstra dan sinistra
Motorik Superior Inferior
Gerak : + /+ + /+
Kekuatan : 5/5 5/5 Tonus : N/N N/N
Trofi : E/E E/E
Ref.Fisiologis : +/+ +/+ Ref.Patologis : -/- -/-
Klonus :
Sensibilitas : dalam batas normal Vegetatif : dalam batas normal Gerakan Abnormal : Tremor : -Athethosis : -Mioklonik : -Khorea : -Distonia : - Koordinasi, Gait, Keseimbangan :
Cara berjalan : Tidak dilakukan Tes Romberg : Tidak dilakukan Disdiadokokinesis : (-) Dismetri : (-)
Rebound phenomen : (-)
Pemeriksaan Bagian Mata 22 April 2009 Visus: OD : 5/60 NC; OS : 4/60 NC
OD: palpebra tenang
Konjungtiva: injeksi (-) Cornea : jernih CTA : cekung, TE (-) Iris : kripte (+) Pupil: ∅ 4 mm. RC (+) ↓ Lensa : jernih
Fundus reflek : cemerlang
OS: palpebra tenang
Konjungtiva: injeksi (-) Cornea : jernih CTA : cekung, TE (-) Iris : kripte (+) Pupil: ∅ 4 mm. RC (+) ↓ Lensa : jernih
Fundus reflek : cemerlang Funduskopi: PN II bulat, batas tegas, kuning pucat, CDR: 0,3; atrofi perifer (+);
Vasa AVR 2/2, perjalanan dalam batas normal Retina: edem (-), exudat (-), perdarahan (-) Makula : R Fovea (+) suram
Pemeriksaan lapangan pandang 22 April 2009
Dx; ODS: Anterior Iskemi Optic Neuropathy dengan hemianopsia bitemporal
Hasil CT Scan Kepala dengan Kontras (24 April 2009):
• Tampak massa isodens ekstra aksial, batas tegas, lobulated, dengan broadbase pada suprasella dengan sisterna basalis menyempit. Pasca injeksi tampak enhancement homogen.
• Diferensiasi subs alba dan grisea tampak normal • Sulkus kortikalis dan fissura sylvii tampak normal • Cisterna perimesensefalik tampak normal
• Tak tampak midline shift • Batang otak & serebellum baik
Kesan : Massa supra sela, cenderung meningioma, DD: makroadenoma hipofisis
4 Potongan aksial tanpa kontras Potongan aksial dengan kontras
Potongan koronal & sagital dengan kontras Potongan koronal dan sagital dengan kontras
IV. RESUME
Seorang Wanita, 50 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 tahun yang lalu. 2 tahun SMRS, penderita merasa penglihatan kedua mata kabur, masih bisa membaca, nyeri kepala (-). Sejak + 12 bulan SMRS, mata bertambah kabur, disertai nyeri kepala berdenyut. Berobat ke puskesmas, nyeri kepala berkurang dengan minum obat. Makin lama makin kabur dan kepala makin nyeri. Sejak 2 bulan yang lalu, lapangan pandang mata menyempit, seperti melihat dalam teropong, kadang–kadang muntah. 1 bulan SMRS, nyeri kepala memberat, berkurang sedikit bila minum obat, mata makin kabur, berobat ke RSU Pemalang, dirujuk ke RSDK. Di RSDK periksa di bagian mata, dikonsulkan ke bagian saraf, setelah dilakukan CT Scan kepala, diinformasikan oleh dokter keluhan tersebut karena tumor di kepala. Dilakukan perawatan oleh bagian Saraf, karena rujukan dari Bag mata (adanya nyeri yang sangat mengganggu). Riwayat BAB dan BAK normal.
Kesadaran : GCS : E4M6V5 = 15, Nyeri dg VAS: 5-6 Tanda Vital : dbn
Nn.Craniales : Disfungsi N II kanan & kiri Motorik : dalam batas normal
Sensorik : dalam batas normal Hasil pemeriksaan mata bag mata :
Dx; ODS: Anterior Iskemi Optic Neuropathy dengan hemianopsia homonim Hasil CT Scan Kepala dengan Kontras (24 April 2009):
Kesan : Massa supra sela, cenderung meningioma, DD: makroadenoma hipofisis V. DIAGNOSIS
I. DK : - Nyeri Kepala
- Disfungsi N II dekstra dan sinistra - Hemianopsia bitemporal
DT : Intra cranial (Suprasella)
DE : Massa supra sella DD; Meningioma
Makroadenoma hipofisis RENCANA PENGELOLAAN AWAL
30 April 2009 I. Tumor supra sella
Dx : - Lab darah ( Hb, Ht, Eritrosit, Leukosit, Trombosit ), elektrolit, GDI/II, Ureum, Creatinin, PTT,PTTK, Albumin
- X-Foto thoraks AP/LAT. - Konsul bagian Bedah Saraf Rx : - IVFD RL 20 tts/mnt.
- Dexamethason inj. 4 x 2 ampul i.v ( tappering off ) - Ranitidine inj 2 x 1 Ampul i.v.
- Vitamin B komplek 3 x 1 tab. p.o - Paracetamol 3 x 500 mg
- Diazepam 2 x 2 mg p.o.
Mx : Observasi Tanda vital, GCS, defisit neurologis.
Ex : Menjelaskan kepada keluarga penderita tentang penyakit pasien, terapi serta program dan tindakan selanjutnya.
VIII. CATATAN PERKEMBANGAN
# Perawatan hari ke – 2 ( tanggal 1-05-2009 ) Tumor Suprasella
S : Nyeri kepala (+) berkurang, VAS: 4., mata kabur (+) O : Kesadaran : GCS E4 M6 V5 = 15
Tanda vital : Tekanan Darah : 120/70 mmHg ; Nadi : 80x/mnt ; Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36.5°C (aksiler) Status Neurologis : tetap
Hasil Laboratorium Hematologi :
Osmolaritas : 298,3 → FD : 0,32 liter (defisit minimal) A : Tetap
P : Tetap
# Perawatan hari ke – 4 (Senin, tanggal 2-5-2009 ) ♪ Tumor Supra sella
S : Nyeri kepala berkurang, VAS 2
O : Tanda vital : Tekanan Darah : 100/70 mmHg ; Nadi : 86x/mnt ; Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36.5°C (aksiler) Status Neurologis : tetap
Hasil konsul bedah saraf :
Tumor akan dioperasi. Persiapan Pre-Operasi dan jadwal akan didiskusikan hari Sabtu ( 8-04-2009 )
A : Tetap
P : Dx : - X Foto thorax AP- Lateral; EKG Rx & Mx : tetap
Ex : Menjelaskan tentang rencana operasi, persiapan, resiko dan prognosis, dan meminta persetujuan penderita & keluarga
# Perawatan hari ke – 11 ( tanggal 9-04-2009 ) Tumor Supra sella
S : Nyeri kepala ringan/ ↓, VAS ;2
O : Kesadaran : GCS E4 M6 V5 = 15
Tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg ; Nadi : 80x/mnt ; Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 37°C (aksiler) Status Neurologis : tetap
Hasil diskusi bagian bedah saraf : Hb : 14.10 gr % Ht : 41,9 % Eritrosit : 5.64 juta/mmk Leukosit : 7.59 ribu/mmk Trombosit : 324.000/mmk Albumin: 4,0 gr/ dl PPT: 10,6 det (kontrol 11.0) PTTK: 29,2 (kontrol 33,2) 6 Kimia Klinik : G D I / II : 86/ 120 mg/dl Ureum : 16 mg/dl Kreatinin : 0.71 mg/dl Natrium : 140 mmol/L Kalium : 4.3 mmol/L Klorida : 109 mmol/L Kalsium : 2.24 mmol/L
Pasien dijadwalkan operasi “Kraniotomi dasar tengkorak“: Selasa ( 12-05-2009 ) Instruksi : - Buat Persetujuan Tindakan Medis
- Konsul ICU untuk tempat pasien post. Operasi. - Konsul interna u persiapan operasi & EKG Hasil Pemeriksaan X foto thoraks AP/ LAT 2 Mei 2009 : Kesan : Kardiomegali ( LV )
Pulmo tak tampak kelainan
Hasil Konsul Bagian Penyakit Dalam ( persiapan operasi) :
Kondisi fisik baik. Hasil EKG: Kesan : Normo Sinus Rythme
A : Tetap P : Dx :
Rx - Inj. Deksametason 3 x 5 mg i.v. - Lain-lain tetap
Mx & Ex : Tetap
# Perawatan hari ke – 13 ( tanggal 11-05-2009 ) Tumor supra sella
S :
-O : Kesadaran : GCS E4 M6 V5 = 15
Tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg ; Nadi : 80x/mnt ; Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 37°C (aksiler) Status Neurologis : tetap
Hasil konsul bagian ICU: tempat & ventilator u/ post op (+)
7 X Foto Thorax AP/ LAT
Hasil konsul bagian Anestesi :
Prinsip setuju operasi bila ada tempat di ICU post. Operasi ( tempat + Ventilator ) Bila ada tempat : - Periksa lab: PPT, PTTK, Albumin
- Puasa 6 jam pre- operasi
- Pasang IV line dengan IVFD RL 20 tts/mnt. - Premedikasi di OK
- Inform Consent kepada penderita dan keluarga. - Sedia darah untuk operasi. (2 fl WB & 2 fl PRC) Persiapan operasi : - IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Cefotaxim 2 gram 1 jam sebelum operasi - Informed consent
Hasil lab:
A & P : Tetap
# Perawatan hari ke – 14 ( tanggal 12-05-2009 ) ♪ Tumor supra sella
S :
-O : Kesadaran : Tetap
Tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg ; Nadi : 80x/mnt ; Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 37,1 °C (aksiler) Status Neurologis : tetap
Dilakukan operasi Craniotomi neoplasma dasar tengkorak Laporan Operasi :
Macam Operasi : Kraniotomi neoplasma dasar tengkorak Diagnosis Pre-operasif : Tumor Suprasella
Diagnosis Post-operatif : Makroadenoma hipofisis Instruksi Post. Operasi Kraniotomi ; Gross Total removal:
* Jaringan tumor suprasella di Neoplasma dasar tengkorak, tampak kekuningan, padat, kurang berdarah, kesan berbatas tegas, dikirim untuk pemeriksaan Patologi Anatomi.
* Infus RL 20 tetes/mnt.
* Inj. Cefotaxim 3 x 1 gram i.v selama 5 hari
* Inj. Kortison acetat 2 x 25 mg im selama 5 hari, kemudian 1 x 25 mg i.m. pagi selama 2 hari, lalu stop
* Inj. Phenitoin 200 mg dalam NaCl 0,9 % 20 cc, i.v. pelan-pelan * Inj. Ketorolac 3 x 30 mg i.v
* Pengawasan Urin 24 jam, balance cairan, Tanda vital, GCS, Defisit Neurologis. * Pasien Post-operasi setelah keluar dari Recovery Room dibawa ke ruang ICU bila
kondisi tak stabil, bila kondisi baik ke R B1 Saraf. * lain-lain sesuai keadaan di ICU / bangsal
NB: Kondisi pasien post op baik rawat di B 1 saraf A: Post Craniotomi dasar tengkorak a.i. Tumor suprasella P : Dx : Cek Hb post op
Rx : - O2 2 liter/menit nasal kanul intermitten - Infus RL 20 tetes/mnt.
- Inj. Cefotaxim 3 x 1 gram i.v
- Inj. Ketorolac 3 x 30 mg i.v
8 Hb : 14,6 gr % Ht : 44,6 % Eritrosit : 5.93 juta/mmk Leukosit : 9,30 ribu/mmk Trombosit : 233.0 ribu/mmk
- Inj. Kortison acetat 2 x 25 mg i.m
- Inj. Phenitoin 200 mg dalam NaCl 0,9 % 20 cc, i.v. pelan-pelan
- Transfusi 2 PRC bila HB Post op rendah( 2 WB sudah ditranfusikan di OK & recovery room)
- Pasang DC
- Terapi lain sesuai kondisi di ICU
Mx : Tanda vital, GCS, Defisit Neurologis., Balance cairan Ex :
-# Perawatan hari ke – 15 , post op hari ke-1( tanggal 13-05-2009 ) Post Craniotomi dasar tengkorak a.i. Tumorsuprasella
pasien dirawat di B1 Saraf Jam 08.00 :
S : wajah bengkak, nyeri daerah bekas operasi (+) O : Kesadaran : GCS: E3M6V4 = 13
Tanda vital : Tekanan Darah : 105/70 mmHg ; Nadi : 86x/mnt ; Pernafasan : 24x/mnt ; Suhu : 36,5 °C (aksiler) Status Neurologis :
Motorik : sulit dinilai Sensibilitas: sulit dinilai Vegetatif: terpasang DC Hasil Laboratorium :
Hematologi :
Balance Cairan/ 12 jam: Jam 18.00 Tgl 12/5/2009 s.d j 06.00 pagi tanggal 13/5/2009 - Input : Infus : 800 cc Total : 1.100 cc Minum : 300 cc - Output : Urin : 1.500 cc Total : 1.750 cc IWL : 250 cc
Balance Cairan : Output-Input = - 650 cc
A : Post Craniotomi dasar tengkorak a.i. Tumorsuprasella P : Dx : - Lab Prolaktin, GH, T3-T4, Profil lipid
- Tunggu hasil PA
Rx : - O2 2 liter/menit nasal kanul intermitten - Infus RL 20 tetes/mnt.
- Inj. Cefotaxim 3 x 1 gram i.v - Inj. Ketorolac 3 x 30 mg i.v - Inj. Kortison acetat 2 x 25 mg i.m
- Inj. Phenitoin 200 mg dalam NaCl 0,9 % 20 cc, i.v. pelan-pelan Mx : Tanda vital, GCS, Defisit Neurologis, Balans cairan.
Ex : Menjelaskan keadaan post operasi dan rencana selanjutnya
9 Kimia Klinik : G D S : 95 mg/dl Natrium : 143 mmol/L Kalium : 3.5 mmol/L Klorida : 112 mmol/L Albumin : 3,1 gr/dl. Hb : 13,70 gr % Ht : 41,6 % Eritrosit : 5.05 juta/mmk Leukosit : 18.30 ribu/mmk Trombosit : 410.0 ribu/mmk
# Perawatan hari ke – 17, post op hari ke- 3( tanggal 15-05-2009 ) Post Craniotomi dasar tengkorak a.i. Tumorsuprasella
S : wajah bengkak (+), nyeri daerah bekas operasi (+) O : Kesadaran : GCS: E4M6V5 = 15
Tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg ; Nadi : 84x/mnt ; Pernafasan : 24x/mnt ; Suhu : 36,8 °C (aksiler) Mata : Pupil bulat isokor, ∅ 4 mm/ 4mm, RC +↓/+ ↓
Visus sulit dinilai, lapangan pandang sisi temporal menyempit bilateral
Leher : Kaku kuduk (-),pergerakan bebas Nn.Kraniales : disfungsi N II dekstra dan sinistra
Motorik Superior Inferior
Gerak : + /+ + /+
Kekuatan : 5/5 5/5 Tonus : N/N N/N
Trofi : E/E E/E
Ref.Fisiologis : +/+ +/+ Ref.Patologis : -/- -/-
Klonus :
-/-Sensibilitas : dalam batas normal
Vegetatif : terpasang DC
Balance Cairan/ 24 jam: Jam 6.00 Tgl 14/5/2009 s.d j 06.00 pagi tanggal 15/5/2009 - Input : Infus : 1.500 cc Total : 2.500 cc Minum : 1.000 cc - Output : Urin : 3.000 cc Total : 3.500 cc IWL : 500 cc
Balance Cairan : Output-Input = - 1.000 cc
A : Post Craniotomi a.i. tumor supra sella
P : Dx : - Cek Prolaktin, T3-T4, Profil lipid, Growth hormon - Tunggu hasil PA
Rx : - O2 2 liter/menit nasal kanul intermitten - Infus RL 20 tetes/mnt.
- Inj. Cefotaxim 3 x 1 gram i.v - Inj. Ketorolac 3 x 30 mg i.v - Inj. Kortison acetat 2 x 25 mg i.m
- Inj. Phenitoin 200 mg dalam NaCl 0,9 % 20 cc, i.v. pelan-pelan Mx : Tanda vital, GCS, Defisit Neurologis, Balans cairan.
Ex : Menjelaskan keadaan post operasi dan rencana selanjutnya
# Perawatan hari ke – 20, post op hari ke- 6( tanggal 18-05-2009 ) Post Craniotomi dasar tengkorak a.i. Tumorsuprasella
S : wajah bengkak minimal, nyeri daerah bekas operasi (+) O : Kesadaran : GCS: E4M6V5 = 15
Tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg ; Nadi : 84x/mnt ; Pernafasan : 24x/mnt ; Suhu : 36,8 °C (aksiler) Mata : Pupil bulat isokor, ∅ 4 mm/ 4mm, RC +↓/+ ↓
Visus OD: >2/60; OS: >2/60, lapangan pandang sisi temporal menyempit bilateral
Leher : Kaku kuduk (-),pergerakan bebas Nn.Kraniales : disfungsi N II dekstra dan sinistra Motorik : dalam batas normal
Sensibilitas : dalam batas normal Vegetatif : terpasang DC
Balance Cairan/ 24 jam: Jam 6.00 Tgl 17/5/2009 s.d j 06.00 pagi tanggal 18/5/2009 - Input : Infus : 1.500 cc Total : 2.500 cc Makan-minum : 1.000 cc - Output : Urin : 2.200 cc Total : 2.700 cc IWL : 500 cc
Balance Cairan : Output-Input = + 200 cc Hasil Lab: Cholesterol total : 179 mg/dl (50 – 200) Trigliserida : 144 mg / dl (30 -150) HDL : 25 mg/dl (35 – 60) LDL : 157 mg/dl (62-130) T3 : 1,13 nmol/l (0,92 – 2,33) T4 : 92,65 nmol/l (60.00 – 120.00) TSH : 1,44 uIU/ml (0,25-5,00)
Prolaktin dan Growth Hormon : tak bisa diperiksa ok/ ketiadaan reagen di Lab. A : Post Craniotomi a.i. tumor supra sella
P : Dx : - Tunggu hasil PA
Rx : - O2 2 liter/menit nasal kanul intermitten - Infus RL 20 tetes/mnt.
- Ciprofloksasin 2 x 500 mg p.o. - Asam Mefenamat 3 x 500 mg p.o. - Inj. Kortison acetat 1 x 25 mg i.m ↓
- Inj. Phenitoin 200 mg dalam NaCl 0,9 % 20 cc, i.v. pelan-pelan - Angkat drain
Mx : Tanda vital, GCS, Defisit Neurologis, Balans cairan. Ex : Menjelaskan keadaan post operasi dan rencana selanjutnya # Perawatan hari ke – 22, post op hari ke- 8( tanggal 20-05-2009 )
Post Craniotomi dasar tengkorak a.i. Tumorsuprasella S : wajah bengkak (-), nyeri daerah bekas operasi (+) minimal O : Kesadaran : GCS: E4M6V5 = 15
Tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg ; Nadi : 84x/mnt ; Pernafasan : 24x/mnt ; Suhu : 36,8 °C (aksiler) Mata : Pupil bulat isokor, ∅ 4 mm/ 4mm, RC +↓/+ ↓
lapangan pandang sisi temporal menyempit bilateral Leher : Kaku kuduk (-), pergerakan bebas
Nn.Kraniales : disfungsi N II dekstra dan sinistra Motorik : dalam batas normal
Sensibilitas : dalam batas normal Vegetatif : terpasang DC
Balance Cairan/ 24 jam: Jam 6.00 Tgl 19/5/2009 s.d j 06.00 pagi tanggal 20/5/2009 - Input :
Infus : 1.500 cc Total : 3.000 cc Makan-minum : 1.500 cc
- Output :
Urin : 2.300 cc Total : 2.800 cc IWL : 500 cc
Balance Cairan : Output-Input = 200 cc A : Post Craniotomi a.i. tumor supra sella P : Dx : - Tunggu hasil PA
Rx : - Infus stop
- Ciprofloksasin 2 x 500 mg p.o. - Asam Mefenamat 3 x 500 mg p.o. - Phenitoin 1 x 200 mg malam - Lepas DC
Mx : Tanda vital, GCS, Defisit Neurologis.
Ex : Menjelaskan keadaan post operasi dan rencana selanjutnya # Perawatan hari ke – 24, post op hari ke- 10( tanggal 22-05-2009 )
Post Craniotomi dasar tengkorak a.i. Tumorsuprasella S : wajah bengkak(-), nyeri daerah bekas operasi (-) O : Kesadaran : GCS: E4M6V5 = 15
Tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg ; Nadi : 84x/mnt ; Pernafasan : 24x/mnt ; Suhu : 36,8 °C (aksiler) Mata : Pupil bulat isokor, ∅ 4 mm/ 4mm, RC +↓/+ ↓
Visus OD: >2/60; OS: >2/60, lapangan pandang sisi temporal menyempit bilateral
Leher : Kaku kuduk (-), pergerakan bebas Nn.Kraniales : disfungsi N II dekstra dan sinistra Motorik : dalam batas normal
Sensibilitas : dalam batas normal Vegetatif : dalam batas normal
A : Post Kraniotomi a.i. tumor supra sella: Acidofil adenoma hipofisis
P : Dx : Periksa visus ulang dan lapangan pandang ( waktu kontrol bila kondisi baik) Rx : - Ciprofloksasin 2 x 500 mg p.o.
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg p.o. k/p - Phenitoin 1 x 200 mg malam
- Pengambilan benang jahit separuh (separuh benang jahit telah diambil pada 1 hari sebelumnya/ hari ke-9 post operasi)
Mx : Tanda vital, GCS, Defisit Neurologis Ex : Penderita boleh pulang,
Kontrol 1 minggu lagi di Poli Bedah Saraf RSDK atau di RS Pemalang
Prognosis pada penyakit ini, meliputi kemungkinan pada keluhan nyeri kepala, gangguan penglihatan, dan terhadap tumornya.
12 Hasil Pemeriksaan PA:
Tanggal 17 Mei 2009 Analisa :
Sediaan dari sella tursika berupa hancuran jaringan warna coklat kurang lebih 3 cc Mikroskopis menunjukan sel-sel bulat oval , tumor dalam kelompok yang dibatasi jaringan ikat diantaranya tampak struktur kelenjar , inti berkromatin halus tak tampak mitosis .
Pulasan Pas Orange G : sel-sel berwarna kuning Sesuai dengan Acidophil adenoma hipofisis
13
BAGAN ALUR
15
30-4-2009 ( HP I) MRS :
Ax :nyeri kepala, mata kabur & lapangan pandang menyempit
- TV : dbn, GCS= 15
- Disfungsi N II dektra et sinistra
- Lab: dbn
Px Mata : anterior iskemik Optic
Neuropathy dg hemianopsia bitemporal
CT Scan : masa suprasela, cenderung
meningioma, DD: makroadenoma hipofisis
A: Tumor supra sella
Tx: - Infus RL 20 tts/mnt
- Inj Dexa 4x2 amp tapp off - Ranitidin 2 x 150 mg p.o - Paracetamol 3 x 500 mg po - Diazepam 2 x 2 mg po 1-5-2009 (II) - Lab & : dbn - Konsul Bedah Saraf :
Akan dilakukan Operasi pengambilan tumor - Tx : tetap
9-4-2009 (XI) X foto thorak : - kardiomegali
- pulmo : tak tpk kelainan
EKG ; NSR
Tx : Inj dexa 3 x 5 amp
Lain2 tetap
12-5-2009 ( HP : XIV)
Dilakukan operasi
kraniotomi, & pengambilan masa tumor lab. PA Post op : keadaan
hemodinamik stabil rawat di B1 saraf
Tx : - O2 2 lt/ mnt ; psg DC - Infus RL 2o tpm - Inj Cefotaksim - Inj Ketorolac - Inj. Kortison asetat - Inj Phenitoin
20-5-2009 (HP :XXII, PO : 8)
S : bengkak wajah ↓, nyeri kepala post op minimal O : TV : dbn Tx : Infus stop Ciprofloksasin 2x500 mg p.o As Mefenamat 3x500 mg p.o Phenitoin 1 x 200 mg p.o Balance Cairan/24 j : (+)
BAGAN ALUR
22-5-2009 (HP :XXIV, PO : 10)S : bengkak wajah (-), nyeri kepala post op minimal O : TV : dbn
Luka post op baik (+)
Hasil PA : tg 17 Mei 2009 :
- Acidophil adenoma hipofisis
Dx : periksa visus & lap.
Pandang bila keadaan mata stabil
Tx : Tetap, OS Boleh Pulang
Angkat benang jahit
Ex :Boleh Pulang, kontrol 1 mg
lagi RSDK/ RS Pemalang Kemungkinan sehubungan Keadaan post op
18-5-2009 (HP:XX, PO: 6)
S :bengkak wajah(+), nyeri kepala post op +
O : TV : dbn Tx : tetap
Lab : GH+Prolaktin tak bisa diperiksa, Profil lipid, T3,T4, TSH : dbn Balance Cairan/ 24 j : (+) 200cc