• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PT. DAYA MANUNGGAL DI KOTA SALATIGA) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PT. DAYA MANUNGGAL DI KOTA SALATIGA) - Test Repository"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA

DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL

MODERATING TERHADAP PRODUKTIVITAS

KERJA KARYAWAN

(STUDI PT. DAYA MANUNGGAL DI KOTA

SALATIGA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

ISNI PURWATI

NIM

-

-

JURUSAN S

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

ii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) , Fax. ( ) Salatiga

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari:

Nama : Isni Purwati NIM : - -

Jurusan : Perbankan Syariah S Fakultas

Judul Skripsi : :

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA,

DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI MODERATING

VARIABEL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN (Studi Kasus PT. DAYA MANUNGGAL SALATIGA)

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian untuk menjadi periksa.

Salatiga, September Pembimbing,

(3)

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) , Fax. ( ) Salatiga

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Isni Purwati

NIM : - -

Jurusan : S -Perbankan Syariah

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul :PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA,

DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI MODERATING

VARIABEL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN (Studi Kasus PT. DAYA MANUNGGAL SALATIGA)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya sendiri bukan jipakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, September Yang menyatakan,

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) , Fax. ( ) Salatiga

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI MODERATING VARIABEL TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus PT. DAYA MANUNGGAL SALATIGA)

DISUSUN OLEH: ISNI PURWATI NIM: - -

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

SALATIGA, pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si Sekretari Penguji : Fetria Eka Yudiana,M.si Penguji I :Prof.Dr.HM. Zulfa, M.Ag Penguji II :Drs. Alfred L., M.SI

Salatiga, September Dekan

(5)

v

MOTTO

Man Jadda wajadda

(Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan

berhasil)

Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka

bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah

karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung (Al-

jumu’ah:

)

Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar

dalam kerugian, kecuali bagi orang yang beriman dan

mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati

supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetap kesabaran (Al

Ashr

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT,

skripsi ini saya persembahkan untuk :

Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan

kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.

Kedua orang tuaku ibu Durrotul Malikah dan

bapak Nur Kholis yang selalu mendoakan dan

mensupport dalam segala kondisi.

Seluruh keluarga dan kerabat yang memberikan

semangat dalam pembuatn skripsi ini.

Untuk sahabat-sahabatku tersayang yang

tergabung dalam sri and the genk (Yuni, Ragil,

Yunita, Indri, Sofa, Arin) dan sahabat-sahabat

yang berjuang bersama-sama dari awal masuk

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Lingkungan kerja, dengan Religiusitas sebagai variable moderating terhadap produktivitas kerja karyawan (Studi kasus PT.Daya

Manunggal Salatiga” dengan lancar. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW , Keluarga, dan Seluruh pengikutnya di akhir zaman.

Skripsi ini di ajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memeperoleh gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Ucapan terimakasih penulis di ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis kami sampaikan kepada :

. Bapak Dr.Rahamat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga

. Bapak Dr.Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku ketua jurusan S Perbankan Syariah dan selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

. Segenap Dosen Jurusan S Perbankan Syariah . Seluruh staf dan karyawan IAIN Salatiga

(8)

viii

. Sahabatku terkasih Sri and The Genk (Ragil, Sofa,Yunita, Indri, Yuni, Arin) dan sahabat-sahabat lain yang selalu menemani dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga

. Saudara PSHT dalam ikatan komia.

. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Salatiga, September

Penulis

(9)

ix

ABSTRAK

Purwati, Isni. . Pengaruh Motivasi, Lingkungan kerja, dengan Religiusitas sebagai Variabel Moderating Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus PT.Daya Manunggal Di Salatiga). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Fetria Eka Yudiana

Seiring perkembangan jaman dan kemajuan, manusia dituntut untuk dapat mempunyai ketrampilan yang berkualitas untuk memenuhi taraf hidup yang lebih baik. Oleh karena itu sumber daya manusia yang didaya gunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Persoalan sekarang yang ada adalah bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan produktivitas secara optimal, sehingga tujuan perusahaan tercapai. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi sumber daya manusia dalam pemanfaatnya secara optimal yang ada di dalam setiap individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Motivasi, Lingkungan kerja, Religiusitas sebagai Variabel Moderating Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus PT.Daya Manunggal Di Salatiga)

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Objek penelitian yang digunakan adalah Karyawan PT. Daya Manunggal Salatiga dengan jumlah sampel sebanyak karyawan dengan teknik aksidental. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan metode kuisioner, wawancara dan observasi. Data diolah menggunakan aplikasi SPSS. Uji data yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik dan uji asumsi klasik.

Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Daya Manunggal. Sedangkan variabel lingkungan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas kerja serta variabel religiusitas memperkuat motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

(10)
(11)

xi BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian... B. Lokasi dan Waktu Penelitian... C. Populasi dan Sampel... D. Teknik Pengumpulan Data... E. Skala Pengukuran………... F. Definisi Operasional...

.Variabel Bebas... .Variabel Terikat... .Variabel Moderating... .Operasional Variabel... G. Metode Analisis...

. Uji Instrumen Penelitian... . Uji Asumsi Klasik... . Uji Statistik... H. Alat Analisa………...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Objek Penelitian……... B. Analisa Data………...

.Uji Diskriptif Statistik…... .Uji Instrumen Penelitian...

a. Uji Reabilitas…... b. Uji Validitas………..……….

.Uji Asumsi Klasik……….

(12)

xii

b. Uji F-test………

c. Uji R ……….

d. Pembahasan………

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

(13)

xiii

Hasil Produksi PT. Daya Manunggal………. Penelitian Terdahulu... Variabel dan Indikator Penelitian... Jenis Kelamin Responden... Agama Responden... Usia Kerja Responden... Uji Reliabilitas………... Uji Validitas... Uji Multikolonieritas VIF... Uji Heteroskedastisitas D-W... Hasil Regresi Persamaan Linier……... ... Hail Regresi Persamaan Kuadrat... Uji T-test………... perbandingan t-tabel dengan t-hitung...... Uji F-test………... Hasil Uji R ... Uji Regresi Berganda………...

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Gambar . Gambar Gambar

Desigh Penelitian………... Kerangka Penelitian... Histogram... Grafik Normal Plot...

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Seiring perkembangan jaman dan kemajuan, manusia dituntut untuk dapat mempunyai ketrampilan yang berkualitas untuk memenuhi taraf hidup yang lebih baik. Oleh karena itu sumber daya manusia yang didaya gunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Persoalan sekarang yang ada adalah bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan produktivitas secara optimal, sehingga tujuan perusahaan tercapai (Aditya, : ).

(16)

yang didaya gunakan untuk operasional perusahaan secara maksimal sehingga tercapai tujuan perusahaan tersebut. Sumberdaya yang tidak bisa dikendalikan adalah manusia, sumber daya manusia adalah modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan, manusia sebagai unsur terpenting mutlak, dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut, waktu, tenaga, dan kemampuannya benar – benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi maupun kepentingan individu (Fathoni, : ) di karena juga manusia makhluk yang memiliki akal, fikiran, nafsu, keinginan, dan lain-lain, sehingga sumberdaya manusia berbeda dengan sumberdaya lainnya. Dimana harus ada dorongan dalam diri manusia itu sendiri agar tercipta sebuah produktivitas, dorongan itu disebut motivasi. Motivasi adalah alasan, dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi karyawan dapat dipengaruhi factor minat, gaji yang diterima, kebutuhan akan rasa aman hubungan antara personal dan kesempatan bekerja (Damayanti, : ).

(17)

kerjasama yang baik antar individu dari semua elemen dalam organisasi dengan tidak memandang secara subjektif dan melihat dengan segala pertimbangan dalam keadilan (Edy , )

Bukan hanya motivasi dan lingkungan kerja saja yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan, namun juga dibutuhkan sebuah rasa ketaatan dalam memenuhi target produksi sehingga tercapai target yang dibutuhkan sebuah perusahaan. Selain ketaatan dalam pemenuhan target produksi ada ketaatan lain, disini ketaatan dalam bergama atau disebut dengan Religiusitas. Religiusitas adalah pengkhayatan keagamaan dan kedalaman kepercayaan yang diekspresikan dengan melakukan ibadah sehari-hari dan perilaku sehari-hari (Hawari: ). salah satu hal yang paling penting dalam mendukung kuatnya suatu kebudayaan dan mempunyai pengaruh yang penting dalam perilaku, dengan religiusitas yang tinggi akan memberikan kenyamanan terhadap karyawan yang lebih giat dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya, sehingga dengan pembentukan pola religiusitas terhadap karyawan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan baik (Mukhofadatun, : ). Seorang yang memiliki religiusitas yang tinggi akan menjalankan kehidupan dunia semata-mata untuk mencapai Ridho-Nya

(18)

مُكَّلَعَلاًرْيِثَك َاللهوُرُك ْذاَو ِالله ِلْضَف ْنِماوُغَتْباَو ِضْرَلأا ِىفاوُرِشَتْناَف ُةولَّصلا ِتَيِضُقاَذِاَف َنوُحِلْفُت

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di

muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung.(Q.S. Al-Jum’ah: )

Ayat tersebut berisi tentang perintah bekerja dimuka bumi, lantaran pekerjaan itu, manusia berharap akan mendapat karunia dari Allah. Seorang manusia yang menggunakan prinsip tersebut akan secara ikhlas dalam menjalan kan tugasnya, dikarenakan rasa religiusitas yang tinggi seseorang tersebut termotivasi untuk melakukan pekerjaannya bukan semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan, namun menjalankan kewajiban kepada yang Ilahi agar mendapat Ridho-Nya, sehingga menjadi pemicu seseorang tersebut bekerja dengan sepenuh hati. Dalam bukunya (Fowler, : ) menyatakan bahwa religi dapat berfungsi sebagai sarana penyongkong, penyalur, dan acuan bagi segala perasaan dan hubungan kita dengan Transenden, demikian itu dapat menyalurkan dan mengarahkan seluruh cinta dan keinginan kita untuk berpartisipasi terhadap Yang Ilahi.

(19)

symbol, pekerja yang beragama menjadikan agamanya sebagai pembimbing dalam setiap perilaku di dalam lingkungan kerja. Dari pemaparan tersebut dapat menjadi penilitian yang baru dengan asumsi bahwa religiusitas individu menjadi moderating variable ekspektasi bagi variable motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

PT. Daya Manunggal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tekstil, berlokasi di kota Salatiga, dimana hasil produktivitas mengalami perubahan dari tahun ketahun. Berikut table hasil produksi di perusahaan tersebut :

Tabel

Hasil Produksi PT. Daya Manunggal

TAHUN BENANG (KG) GREY (Yard) KAIN JADI

(Yard)

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

(20)

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

Sumber data: Produksi PT. Daya Manunggal per Januari

Dari perolehan informasi data produksi di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan PT. Daya Manunggal setiap tahunnya mengalami pasang surut dalam produksinya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa sebab. Pada penelitian ini ingin meniliti seberapa pengaruh motivasi, lingkungan kerja dengan religiusitas sebagai variable moderating terhadap produktivitas kerja diperusahaan tersebut.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “pengaruh motivasi, lingkungan kerja, religiusitas sebagai moderating variable terhadap produktivitas kerja

karyawan ( Studi Kasus PT.Daya Manunggal Tekstil (damatex) di

(21)

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan dari latar belakang tersebut, maka dapat diperoleh rumusan sebagai berikit:

. Bagaimana pengaruh motivasi terhadapap produktivitas kerja karyawan?

. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan?

. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap hubungan antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini adalah:

. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan.

. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan.

(22)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat yang mencakup dua aspek: A. Keguanaan teoritis, yaitu:

) Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh motivasi, lingkungan kerja, dan religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan.

) Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam pengembangan ilmu ekonomi islam kedepan.

B. Kegunaan Praktis

) Diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan di perusahaan tersebut.

) Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak perusahaan yang berkenaan dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan.

E. Sistematika Penulisan

(23)

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas telaah pustaka tentang informasi variabel-variabel yang diteliti, landasan teoritik, dan hipotesis yang berkaitan dengan variable yang akan diteliti.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai model penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengukuran data, sumber data, definisi operasional variable instrument penelitian, pengujian instrument penelitian dan teknis analisis.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

(24)

BAB V: PENUTUP

(25)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan Rahmawati ( ) yang berjudul “Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PR Fajar Berlian Tulunganggung”, menyimpulkan bahwa motivasi yang diukur melalui

indicator gaji, bonus dan promosi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Aditya ( ) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh pelatihan dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (studi kasus pada PT. Primatexco Indonesia, Batang)”, menyimpulkan bahwa pelatihan dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan tersebut.

Menurut Lestari ( ) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh pelatihan kerja, lingkungan kerja fisik serta motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada PT. Taspen (persero) Kantor Cabang Denpasar“, menyimpulkan bahwa pelatihan kerja, lingkungan kerja fisik serta motivasi berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.

(26)

DEMAK)“ menyimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh secara

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

(27)

( ) tingkat

karyawan positif dari pendidikan dan

(28)
(29)
(30)

sebagai

(31)
(32)
(33)

B. Landasan Teori

. Motivasi kerja

a. Pengertian Motivasi

Menurut kamus bahasa Indonesia modern, karangan Muhamad Ali, motif diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang, dasar pikiran dan pendapat, sesuatu yang menjadi pokok. Dari pengertian motif

tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai suatu pokok, yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja (Ishak dan Hendri, : ).

Motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi fisiologi atau psikolog yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan insentif. Dengan demikian, kunci untuk memahami proses motivasi bergantung pada pengertian dan hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan insentif (Luthans, : ).

(34)

kepuasan atau ketidakpuasan yang akan memberi umpan balik terhadap motivasi kerja berikutanya.

Dalam bukunya (Hasibuan, : ) menyatakan bahwa motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya-upayanya untuk mencapai kepuasan, motivasi orang bekerja ada bermacam- macam, ada yang bekerja karena mendapat upah yang banyak meski pekerjaan tidak benar, ada juga yang termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meski jarak jauh, namun yang paling baik adalah motivasi hati nurani, karena hati nurani menjadi factor penentu manusia menjadi baik atau buruk. Jika rohani atau kalbu termotivasi, maka otomatis akan meningkatkan gairah kerja seseorang. Akibatnya, seluruh pekerjaan, bagaimanapun beratnya, akan dirasakan ringan (enteng), sehingga produktivitas meningkat (Ishak dan Hendri, : ).

(35)

berbentuk material maupun non material tergantung seberapa besar motivasi itu ada dalam diri manusia.

b. Teori Motivasi

Teori menjadi landasan untuk memahami penjelasan motivasi, dalam bukunya Siagian ( ), teori menurut Abraham H. maslow berpendapat bahwa ada kebutuhan internal yang sangat mempengaruhi motivasi manusia dalam bekerja. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan itu tersusun atas lima tingkatan kebutuhan, yaitu:

a) Kebutuhan fisiologis atau fisik: Meliputi kebutuhan primer yang dibutuhkan manusia setiap hari makanan, pakaian, tempat tinggal.

b) Kebutuhan akan rasa aman: Perihal keamanan sebagai kebutuhan, tidak hanya menyangkut keamanan fisik di tempat kediaman, dalam perjalanan, ditempat pekerjaan. Namun juga keamanan mental psikologis dalam meniti karier, mendapat perlakuan yang manusiawi dan tidak selalu dihantui oleh pengenaan sanksi.

(36)

d) Kebutuhan harga diri: Meliputi memuaskan kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas harkat, martabat, status, pengakuan dan harga diri.

e) Aktualisasi diri: Perwujudan yang paling nyata dan menonjol ialah, kesempatan kesempatan untuk menimba ilmu dan pengetahuan baru serta menggali keterampilan baru.

Siagan ( ) memberi catatan penting yang perlu ditambahkan dalam teori Maslow ialah, dewasa ini diketahui bahwa hierarki kebutuhan dipandang tidak tepat, dengan alasan jika kebutuhan manusia hierarkis, itu berarti bahwa pemuasannya analog dengan naik tangga. Anak tangga kedua hanya dinaiki setelah melewati anak tangga pertama. Berarti jika konsep ini yang digunakan, kebutuhan kedua hanya akan diupayakan pemenuhannya setelah kebutuhan pertama terpuaskan, dan demikian seterusnya. Padahal dalam kenyataannya tidaklah demikian, antinya kelima jenis kebutuhan tersebut dapat timbul simultan meskipun pada tingkat intensitas yang berbeda-beda.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

(37)

. Upah, adalah pembayaran tetap secara bulanan atau mingguan yang diberikan pada setiap karyawan.

. Situasi kerja, adalah keadaan yang mempengaruhi kegiatan perusahaan.

. Kondisi kerja yang akan mendorong semangat kerja karyawan seperti ketenangan, keamanan, dan keselamatan kerja.

. Fasilitas kerja, adalah sarana yang disediakan perusahaan untuk melancarkan aktivitas, seperti lampu, luas ruangan, komputer, mesin untuk produksi, mushola, loker dan sebagainya.

. Sikap manajemen terhadap karyawan dimana setiap karyawan ingin diperlakukan dengan adil.

. Sikap antar teman kerja

sebagai makhluk social manusia membutuhkan persahabatan baik antar sesame karyawan.

. Kebutuhan karyawan berprestasi

(38)

berupa pengakuan yang kemudian disertai pujian, hadiah, kenaikan gaji, kenaikan jabatan, perpindahan dan sebagainya.

. Pelatihan

Karyawan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kebijakan, prosedur dan manajer baru dengan cepat. Untuk itu perlu adanya pelatihan dan pengembangan lebih lanjut untuk melakukan tugas-tugasnya dengan sukses.

. Insentif

Insentif merupakan suatu system pemberian balas jasa yang berupa financial. Insentif adalah suatu pendekatan kompensasi yang menghargai atau memberikan imbalan kepada karyawan atas hasil tertentu yang dicapainya.

.Promosi

(39)

tersedia yang diumumkan secara terbuka (Grirffin, : ).

.Kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan

Keinginan orang akan perwujudan diri yakni kecenderungan untuk mewujudkan dirinya sebagai apa yang ada dalam kemampuannya. Kecenderungan ini dapat diungkapkan makin lama makin istimewa, untuk menjadi apa saja menurut kemampuannya.

d. Pengukur Motivasi

Menurut Maslow, manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang diklasifikasikan pada lima tingkat atau hierarki

(hierarchy of needs) yang dapat digunakan sebagai indicator-indikator untuk mengetahui tingkat motivasi kerja pada karyawan. Dibawah ini merupakan penjelasannya (Siagan, : ).

. Kebutuhan fisiologis

Merupakan kebutuhan yang bersifat materi atau sebagai kebutuhan primer yaitu, gaji, pakaian, tempat, dll.

(40)

Merupakan kebutuhan akan keamanan baik keamanan fisik maupun keamanan mental psikologis seperti tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, iklim dan kondisi kerja, .

. Kebutuhan social.

Merupakan kebutuhan social seperti rasa bahagia berkumpul, perasaan diterima dalam kelompok, rasa bersahabat.

. Kebutuhan yang mencerminkan harga diri.

Kebutuhan mencerminkan harga diri ini seperti menerima keberhasilan diri, kompensasi, martabat.

. Kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan aktualisasi diri meliputi keinginan mengembangkan diri secara maksimal melalui usaha sendiri, kreativitas, dan ekspresi diri.

. Lingkungan Kerja

a. Pengertian Lingkungan Kerja

(41)

di luar perusahaan tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan perkembangan perusahaan (Alex, : ).

Trisnawati ( : ) menyebutkan bahwa lingkungan adalah segala hal yang terkait dengan operasional perusahaan dan bagaimana kegiatan operasional tersebut dapat berjalan. Lingkungan kerja yang baik akan sangat memengaruhi tingkat produktivitas karyawan hal ini dapat dilihat dari peningkatan teknologi, cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang digunakan untuk operasional perusahaan.

Menurut Nitiseminto ( : ) mengartikan lingkungan kerja suatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, lingkungan kerja menjadi salah satu pertimbangan bagi seseorang didalam memiliki pekerjaan, jika lingkungan kerjanya tidak menyenangkan karyawan kemungkinan akan mempertimbangkan kembali untuk bekerja diperusahaan tersebut.

(42)

dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.

Sedarmayanti ( ) mendefinisikan lingkungan kerja yaitu keseluruhan alat peraksa dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok meliputi lingkungan kerja fisik dan nonfisik.

(43)

antar rekan kerja, organisasi karyawan, hubungan dengan pemimpin.

b. Jenis – jenis Lingkungan Kerja

Menurut Siagian dalam Anidi ( : ) terdapat dua macam lingkungan kerja, yaitu:

. Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik adalah kondisi tempat kerja yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.

Ada beberapa kondisi fisik dari tempat kerja yang baik, yaitu:

a) Bangunan tempat kerja di samping menarik untuk dipandang, juga dibangun dengan pertimbangan keselamatan kerja.

b) Ruang kerja yang longgar dalam arti penempatan orang dalam suatu ruangan tidak menimbulkan perasaan sempit.

(44)

d) Tersedia tempat ibadah keagamaan seperti masjid atau moshola, baik dikelompokkan dalam organisasi maupun sekitarnya.

e) Tersedianya sarana transportasi, angkutan, baik yang diperuntukkan karyawan maupun angkutan umum yang nyaman, murah, dan mudah diperoleh.

. Lingkungan kerja non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya manusia bekerja tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan.

Menurut Sedarmayati ( ) terdapat lima aspek lingkungan kerja non fisik yang bisa mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:

(45)

b) Tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja merasakan bahwa pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawab atas kewajiban mereka.

c) Kerja sama antar kelompok, yaitu sejauh mana karyawan merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar, baik antara teman sekerja ataupun pimpinan.

d) Perhatian dan dukungan pimpinan, yaitu sejauh mana karyawan merasakan bahwa pimpinan sering memberikan pengarahan, keyakinan,perhatian, serta menghargai mereka.

e) Kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar, baik antara teman sekerja ataupun dengan pimpinan.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

(46)

menuntut tenaga dan waktu yang lebih lama dan terjadi sebuah ketidak efisien. Banyak factor lingkungan kerja yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawana.

Berikut ini factor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut sedarmayanti ( : ), yaitu:

. Penerangan / cahaya di tempat kerja

Penerangan sangat bermanfaat bagi kesalamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan yang terang, tetapi tidak menyilaukan.

. Temperature di tempat kerja

Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan system tubuh yang baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi diluar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan temperature luar berkisar untuk kondisi panas dan untuk kondisi dingan, dari keadaan normal tubuh. Namun sebenarnya keadaan tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap karyawan karena kemampuan beradaptasi tiap karyawan berbeda, tergantung didaerah bagaimana karyawan dapat hidup.

(47)

Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan oleh telinga. Bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan pekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Maka suara bising harusnya dihindari agar produktivitas kerja dapat dilakukan dengan baik dan lancar.

. Tata warna di tempat kerja

Menata warna di tempat kerja perlu diperhatikan . warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan, seperti rasa senang, sedih dan lain sebagainya, karena dalam warna dapat merpangsang perasaan manusia.

. Keamanan di tempat kerja

Guna menjaga lingkungan kerja tetap aman, maka perlu adanya satuan petugas keamanan (SATPAM),

. Kebersihan

Kondisi dimana lingkungan kerja dalam terjaga kebersihannya, ruang yang bersih akan membuat suasana menjadi lebih indah sehingga karyawan akan menjadi lebih semangat dalam menyelesaikan tugasnya.

(48)

Menurut Sedarmayanti ( : ) ada beberapa indicator dalam lingkungan kerja, meliputi:

. Penerangan

. Suhu udara

. Suara bising

. Tata warna

. Keamanan

. Kebersihan

. Religiusitas

a. Pengertian Religiusitas

Dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenal pula kata din dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa Eropa.

Din dalam bahasa semit berarti undang-undang atau hukum.dalam bahasa Arab mengandung arti menguasai, menundukan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan.

(49)

Agama sebagai suatu ciri kehidupan social manusia yang universal dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-cara berfikir dan pola perilaku yang memenuhi untuk disebut “agama” yang terdiri dari tipe-tipe symbol. Citra, kepercayaan, dan nilai-nilai spesifik yang mana makhluk manusia mengiterpretasikan eksistensi mereka yang didalamnya mengandung komponen ritual( Ishommudin, : ).

Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang dinamakan religiusitas (religiousity). Menurut Nasroni dan Mucharom dalam Mukhofadatun ( ) meski berakar kata sama, namun dalam penggunaanya istilah religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau agama. Kalau agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban, religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah dihayati oleh individu di dalam hati. Religiusitas diidentifikasikan dengan keberagamaan. Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan, dan pengahayatan atas agama islam.

(50)

agama. Bukan hanya aktivitas yang nampak dan dapat dilihat mata, namun juga aktivitas yang tidak Nampak dan terjadi dalam hati seseorang. Karena itu religiusitas seseorang akan meliputi berbagai macam sisi atau dimensi. Pengertian religiusitas berdasarkan dimensi-dimensi yang dikemukan oleh Glock dan stark (dalam Ancok, ) adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa tekun pelaksanaan ibadah dan seberapa dalam pengkhayatan agama yang dianut seseorang.

Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas merupakan kedalaman penghayatan keagamaan seseorang dan keyakinan terhadap adanya Tuhan yang diwujudkan dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan keiklasan hati dan seluruh jiwa raga, bukan hanya patuh dalam beribadah yang tampak dan dilihat mata, namun juga perwujudan perilaku kehidupan sehari-hari yang tidak tampak.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas

Thouless ( ) menyatakan ada beberapa factor yang mempengaruhi religiusitas, yaitu:

(51)

tradisi-tradisi social untuk menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang disepakati oleh lingkungan.

b) Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam membentuk siakap keagamaan terutama pengalaman mengenai keindahan, keselarasana, dan kebaikan, konflik moral (factor moral, pengalaman emosional keagamaan (factor efektif).

c) Factor–faktor yang seluruhnya atau sebgaian yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap keamanan, cinta kasih, dan harga diri.

d) Factor intelektual yaitu berbagai hal yang berhubungan dengan proses pemikiran verbal terutama dalam pembentukan keyakinan-keyakinan keagamaan.

Menurut Jalaluddin ( ), ada dua factor yang mempengaruhi religiusitas diantaranya factor intern dan ektern. Factor intern meliputi keturunan, usia, kepribadian dan kondisi kejiawaan, sedangkan factor ektern meliputi lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.

c. Fungsi Religiusitas

(52)

manusia dan merupakan kebutuhan alamiah. Adapun fungsi agama, meliputi:

. Agama sebagai sumber ilmu dan sumber etika ilmu, menusia mempercayakan fungsi edukasi pada agama yang mencangkup tugas mengajar dan membimbing. Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadian yang mencangkup unsur-unsur pengalaman, pendidikan terletak pada pendayagunaan nilai- nilai rohani yang merupakan pokok-pokok kepercayaan agama.

. Agama sebagai alat justifikasi dan hipotesis ajaran-ajaran agama dapat dipakai sebagai hipotesis untuk membuktikan kebenarannya, salah satu hipotesis ajaran agama islam adalah selalu mengingat Allah (dzikir), maka hati akan tenang. Ajaran agama dipandang sebagai dipandang sebagai hipotesis yang dibuktikan kebenarannya empiric, artinya tidaklah salah untuk membuktikan ajaran agama secara ilmiah, karena dapat menyebabkan pemeluk agama lebih meyakini ajaran agamanya.

(53)

. Fungsi pengawasan social. Agama ikut bertanggung jawab terhadap norma-norma social dengan cara memberi sanksi bagi yang melanggar larangan agama dan memberi imbalan pada individu yang menaati perintah agama. Hal tersebut membuat manusia termotivasi dalam bertingkahlaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sehingga manusia akan melakukan perbuatan yang dapat dipertanggungjawabkan.

d. Dimensi Religiusitas

Glock dan Stark (Rebertson, ) dalam Ancok dan Suroso ( : ) menerangkan tentang lima macam dimensi keagamaan, yaitu:

. Dimensi keyakinan (ideologis) atau akidah islam

(54)

menyangkut tentang rukun iman. Hal tersebut tergambar pada keyakinan dengan adanya Allah, mengakui kebesaran Allah, pasrah pada Allah, malakukan sesuatu dengan ikhlas, percaya takdir Allah, mengagungkan nama Allah. Dengan keimanan dalam diri, akan mempengaruhi keseluruhan tingkah laku dan perbuatan seseorang sehingga dapat berfikir dengan positif dalam menyelesaikan setiap permasalahan atau pekerjaan yang sedang dihadapi.

. Dimensi peribadatan (ritualistic) atau syariah

Dimensi ini berisi tentang seberapa jauh tingkat ketaatan untuk menunjukan komitmen terhadap agama yang dianut. Syariah dalam islam mengarah pada tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan ritual sebagaimana dianjurkan dalam agama. Dalam keberislam, dimensi ini mencangkup tentang pelaksanaan sholat, puasa, akat, haji, membaca al-qur’an, do’a, zikir, ibadah kurban, iktikaf dan lain

sebagainya.

. Dimensi penghayatan atau pengalaman (eksperiensial)

(55)

yang dialami seseorang dalam menjalankan agama yang dianut. Pengalaman spiritual akan menguatkan diri seseorang ketika terbentur pada suatu masalah kehidupan. Dimensi ini tergambar dalam sikap sabar dalam menghadapi cobaan, takut ketika melanggar aturan, dan lain sebagainya.

. Dimensi pengetahuan agama (intelektual)

Dimensi ini mengacu pada pengetahuan seseorang mengenai ajaran-ajaran agamanya. Dalam praktik kehidupan, seseorang yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama akan memperoleh kesejahteraan lahir dan batin (dunia dan akhirat). Hal tersebut membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang ajaran agama dengan membaca kitab suci, membaca buku-buku agama, timbul getaran perasaan ketika mendengar bacaan kitab suci.

. Dimensi pengalaman (konsekuensial) atau akhlak

(56)

menerapkan ajaran agama dalam perilaku sehari-hari. Hal tersebut tergambar dari tolong-menolong, lapang dada, saling menyayangi dan mengasihi, selalu optimis dalam menghadapi persoalan, tidak mudah putus asa, fleksibel dalam menghadapi berbagai masalah, bertanggung jawab dan dapat menjaga kebersihan lingkungan.

Berdasarkan penelitian diatas penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Glock dan Stark sebagai dasar dalam pembuatan skala, karena teori tersebut mencakup lima dimensi yang mendasari individu dalam religiusitas (keberagamaan), meliputi: ideologis atau keyakinan (religious belief), ritualistic atau peribadatan (religious practice), eksperiensial atau pengalaman (religious feeling), intelektual atau pengetahuan (religious knowledge), dan konsekuensi atau penerapan (religious effect).

. Produktivitas Kerja

(57)

Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah pada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya (Umar, ).

a. Pengertian Produktivitas kerja

Filosofia mengenai produktivitas mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya. Kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan kehidupan hari esok tentunya harus lebih baik dari hari ini, pandangan yang memberi spirit pada produktivitas (Mulyono, ). Pandangan ini memberi arti yang dalam karena memungkinkan setiap orang yang memahaminya dan menerapkan dalam berproduksi maka hasilnya semakin hari semakin baik, mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada efektif dan efisien.

(58)

Menurut pendapatan Ravinto( ), bahwa produktivitas mengandung sebuah pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja. Pendapat lain mengartikan produktivitas sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga sebagai perbandingan antara pengorbanan (output) dengan penghasilan (input).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas merupakan kemampuan sumber-sumber daya yang ada diperusahaan, dimana sumber itu harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan perusahaan, atau sebagai perbandingan antara pengorbanan (output) dengan hasil yang dicapai (input).

b. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas kerja

Beberapa factor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut Sedarmayanti dalam Suhadi, : , yaitu:

. Sikap mental, berupa: motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja. . Pendidikan: pada umumnya orang yang berpendidikan memiliki

(59)

. Keterampilan: pada aspek tertentu apabila seorang karyawan lebih terampil maka akan lebih mampu bekerja dan menggunakan fasilitas kerja dengan baik.

. Manajemen: berkaitan dengan system yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola serta mengendalikan bawahannya. Apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga mendorong pegawai untuk melakukan tindakan produktif.

c. Manfaat produktivitas

Dalam skripsi (Suhadi, : ) terdapat dua manfaat produktivitas, yaitu:

.Manfaat mikro: penurunan ongkos-ongkos per unit, peningkatan kontribusi pajak dan pemerintah, penghemat sumber-sumber daya masukan, menunjang hubungan kerja lebih baik, peningkatan kualitas produk atau jasayang dihasilkan, peningkatan daya bayar dan motivasi.

(60)

d. Dimensi produktivitas kerja

Dimensi produktivitas kerja, menurut Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (dalam Umar, : ), yaitu:

. Dimensi sikap kerja dioperasional, meliputi: sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja.

. Dimensi tingkat ketrampilan dioperasional, meliputi: ketrampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan progam, dan ketrampilan mengevaluasi pencapaian progam . Dimensi hubungan kerja dioperasional, meliputi: hubungan

kerja dengan pimpinan, hubungan kerja antar bagian, dan hubungan kerja dengan reken sekerja.

. Dimensi manajemen produktivitas, meliputi: koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggung jawa pekerjaan.

(61)

C. Desihg Penelitian

Gambar

Desihg Penelitian

Rendahnya Produktivitas kerja

Motivasi

Lingkungan kerja

Religiusitas

Penelitian

Motivasi

(X)

Lingkungan kerja

(X)

Religiusitas

(X) Produktivit

as Kerja Karyawan

(Y)

Pengaruh motivasi, lingkungan kerja dan religiusitas terhadap

(62)

D. Kerangka Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka kerangka penelitian dalam penelitan ini, seperti yang disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar .

Kerangka Penelitian

. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang sebenarnya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang dipeoleh dari tijauan pustaka (Martono, ).

a) Hubungan variable motivasi terhadap produktivitas kerja

karyawan

Dalam penelitian Gabrilaeman ( ) yang berjudul “Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan” menyatakan

bahwa motivasi tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan hal ini ditunjukan oleh t table = , > t hitung = . . Jadi Ho t hitung ≤ t table.

Motivasi

(X)

Religiusitas

(X)

Produktivitas Kerja Karyawan

(Y) Lingkungan kerja

(63)

Sedangkan Dewi, dkk ( ) artikelnya yang berjudul pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja. Menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Berikutnya Setyowati ( ) yang berjudul pengaruh pelatihan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja Teller dan customer servise PT. Bank Panin. Tbk Surabaya. Menyatakan pelatihan kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan penelitian diatas maka:

Hipotesis :

H : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap produktivitas kayawan.

Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan variable motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan.

b) Hubungan variable lingkungan kerja dengan produktivitas

kerja karyawan

(64)

terhadap kinerja pegawai, dibuktikan dari hasil perhitungan SPSS bahwa t hitung lebih rendah dari t table.

Yudiningsih, dkk ( ) dalam artikelnya yang berjudul pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng. Menyimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis :

H : Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

c) Hubungan variable religiusitas terhadap hubungan variable

motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan

(65)

kerja, dimana variable religiusitas sebagai variable penentu kuat lemahnya variable motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Berikut ini penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variable religiusitas, yaitu:

Ridwan ( ) dalam penelitiannya peranan keagamaan terhadap hubungan Locus of Control dengan kinerja karyawan. Menyatakan bahwa Koefisien interaksi bertanda negatif dengan signifikansi ρ sebesar . (ρ < . ) memberi arti bahwa variabel keagamaan merupakan variabel moderating yang mana keagamaan memperlemah hubungan antara locus of control dengan kinerja karyawan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Muiz ( ) yang berjudul pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan dengan religiusitas sebagai moderating variable pada PT. BPRAS Formes Sleman D.I. Yogyakarta. Menyimpulkan Adjusted R square antara variable lingkungan kerja dengan produktivitas karyawan sebedar , , sedangkan religiusitas sebagai variable moderating berpengaruh secara positif dan signifikan yaitu memperkuat antara lingkungan kerja dengan produktivitas kerja.

(66)

MADE Demak, hasil kesimpulannya, terdapat pengaruh yang signifikan antara variable religiusitas dengan produktivitas kayawan BMT MADE Demak.

Hipotesis :

H : Tidak ada pengaruh religiusitas terhadap hubungan antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Ha : Ada pengaruh religiusitas terhadap hubungan antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

(67)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dengan teori yang telah diterangkan pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan. Penelitian kali ini adalah tentang motivasi, lingkungan kerja dan religiusitas terhadap produktivitas kerja.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di PT. Daya Manunggal yang berlokasi di jalan Argobusono no. Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dilakukan selama bulan Agustus.

C. Populasi dan Sampel

. Populasi

(68)

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan karyawan PT. Daya Manunggal Salatiga sebagai objek penelitian dengan jumlah karyawan dari departemen Air Jet Loom (AJL) .

. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu populasi (Ruslan, ). Pendapat dari Bawono ( ) diberi definisi sebagai obyek atau subyek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Supadi ( ) menyatakan bahwa sampel adalah penelitian yang dilakukan dengan mengambil sebagian anggota populasi untuk mewakili seluruh anggota populasi. Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan perwakilan dari keselurahan populasi, hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai berikut:

S = P

(69)

Dimana : s :Sampel

P :Populasi

e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini

Dari karyawan, peneliti akan mengambil orang sebagai sanpel, sesuai dengan perhitungan berikut:

S= ( X , ) + S=

. S= . /

Untuk individu yang ditetapkan atau terpilih sampel penelitian dapat digunakan teknik aksidental sampling atau” sampel asal nemu”. Yaitu

teknik sampling dengan mendasarkan diri pada cara secara kebetulan saja atau asal nemu (Supardi, ). Artinya siapa saya yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, ).

D. Teknik Pengumpulan Data

. Pengertian Data

Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam

(70)

pengambilan keputusan (Muhamad, ). Supardi ( ) menyimpulkan bahwa metode pengumpulan data merupakan perencanaan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan proses penentuan cara-cara untuk mendapapatkan data penelitian.

. Sumber dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan melalui angket, wawancara, dan pengamatan Bawono ( ).

. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Faisal ( ), data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:

a. Angket

(71)

untuk menguji variable motivasi, lingkungan kerja dan religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan.

b. Wawancara

Metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidang nya dan juga yang berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam hal ini peneliti mewancarai bagian manajemen untuk menayai secara langsung bagaimana keadaan karyawan di departemen AJL , dan juga sebagai barang pertimbangan dalam pembuatan kuesioner.

c. Observasi

Menggunakan pengamatan atau pengindraan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, perilaku. Misalnya luas ruangan, keadaan ventilasi, jenis lantai ruangan, keadaan penerangan , dll. Jika yang ingin diobservasi misal tempat karyawan untuk bekerja. Peneliti mengamati langsung tempat karyawan bekerja diperusahaan, sehingga mengetahui keadaan lingkungan kerja karyawan.

E. Skala Pengukuran

(72)

dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, : ). Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran interval. Skala interval adalah memberikan ranking terhadap responden , yang diranking bisa berupa preferensi, perilaku dan sebagainya. Dalam penskalaan dengan skala interval banyak juga menyebutkan dengan skala

linkert (Bawono: ). Kategori skala terdiri dari (lima) tingkatan analisis, skor tersebut dari sampai , dengan kriteria sebagai berikut:

: Sangat Setuju (SS) : Sangat tinggi skornya

: Setuju (S) : Tinggi Skornya

: Cukup Setuju(CS) :Cukup tinggi skornya

: Tidak Seuju (TS) :Rendah Skornya

: Sangat Tidak Setuju (STS) : Sangat rendah skornya

F. Definisi Operasional

. Variabel Bebas (Independent Variables)

(73)

. Variabel Moderating

Variable moderating adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau melemah) hubungan antara variable independen dengan dependen (Ghozali, ). Dalam penelitian ini religiusitas

sebagai variable moderating (R).

. Variabel Terikat (Dependent Variables)

Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas(Ghozali, ). Variable dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja (PK).

. Operasional Variabel

Operasional adalah penjabaran masing-masing variable terhadap indicator-indikator yang membentuknya(Ghozali, ). Dalam penelitian ini, indicator-indikator variable tersebut antara lain sebagai berikut :

Tabel

Variable dan Indikator Penelitian

Variabel Konsep variable Indikator Skala

Ukur Motivasi (M) Abraham H. maslow

berpendapat bahwa ada kebutuhan internal yang sangat mempengaruhi motivasi manusia dalam bekerja.

a. Fisiologis b. Kebutuhan

akan kesehatan dan rasa aman.

(74)

c. Kebutuhan dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya

(75)

antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.

kerja d. Manajemen e. efisiensi

G. Metode Analisis

Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif. Dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain:

. Uji Instrumen Penelitian

Instrument penelitian memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan. Artinya data yang bersangkutan dapat mewakili dan atau mencerminkan keadaan sesuatu yang diukur pada diri subjek penelitian dan pemilik data.

Untuk itu penelitian kuantitatif harus berfikir bagaimana memperoleh data seakurat mungkin dari subjek penelitian sehingga data-data itu dapat dipertanggung jawabkan untuk uji selanjutnya.

a. Uji Reliabilitas

(76)

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha . suatu variable dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari , (Bawono, ).

b. Uji Validitas

(77)

) Bintang satu berarti korelasi signifikan pada level ( , ) untuk dua sisi.

) Bintang dua berarti korelasi signifikan pada level ( , ) untuk dua sisi

. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan regresi yang handal, pelanggaran terhadap uji asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid(Bawono, ). Uji asumsi klasik terdiri dari (ghozali, ):

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Multikolonieritas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi.

(78)

multikolonieritas, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari maka tidak ada gejala multikolonieritas. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebalinya.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Dalam uji ini dapat menggunakan beberapa metode, dalah satunya yaitu metode park. Park mengemukakan metode bahwa σ merupakan fungsi dari variabrl-variabrl bebas, yang dinyatakan sebagai berikut:

σi = αXβ

Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk log sehingga menjadi :Ln σ i = α + β Ln Xi + Vi karena σ i umumnya tidak

diketahui, maka ini dapat ditaksirkan dengan menggunakan Ui

sebagai proksi, sehingga:

LnU i = α + β Ln Xi + Vi

(79)

homokedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, ).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti telah diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalua asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil .

d. Uji Linieritas

Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang epat, salah satunya dengan uji Durbin-Witson. metode ini biasanya dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokolerasi dalam suatu model regresi.

. Uji Statistik

(80)

dilihat dari nilai t hitung , F hitung dan nilai determinasinya (Bawono, ).

a. Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi (R ) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variable dependen dengan variable independen , atau sejauh mana kontribusi variable mempengaruhi variable dependen (Bawono, ).

Ciri-ciri nilai R adalah:

a) Besar nilai koefisien determinasi antara (nol) dan (satu)

b) R yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variable-variabel dependen sangat terbatas

c) Nilai menunjukkan tidak adanya hubungan antara variable independen dengan variable dependen.

d) Nilai mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen.

b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

(81)

terikat (Ghozali, ). Hipotesis nol (H ) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:

H : b = b =……= bK=

Atinya, apakah semua variable independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variable dependen.

HA : b ≠ b ≠……≠bk≠

Artinya, semua variable independen secara simultan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variable dependen.

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Quik look : bila nilai F lebih besar dari pada maka H dapat ditolak pada derajat kepercayaan . Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua variable independen secara serentak den signifikan mempengaruhi variable dependen.

b) Mencari F hitung dengan rumus :

(82)

Dimana :

R = Koefisien determinasi

K = Jumlah variable independen

n = Jumlah sampel

c) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengn nilai F menurut table. Bila nilai F hitung lebih besar daripada F nilai table (f hitung > f table), maka H ditolak dan menerima Ha.

c. Uji ttest (uji secara individu)

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable independen terhadap variable dipenden secara individu atau sendiri-sendiri (Bawono, ). Menentukan hipotesis:

a) HO : β = , = artinya variable independen (Xi) tidak

berpengaruh terhadap variable dependen (Y).

HO β ≠ O, = artinya variable independen (Xi) berpengaruh

terhadap variable dependen (Y).

b) Menentukan t table

(83)

Dimana :

n : Jumlah data

k : Jumlah variable yang dipakai

c) Pengambilan keputusan

Jika t hitung < t table, maka HO diterima. Artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan antara variable independen dengan variable dependen

Jika t hitung ≥ t table, maka HO ditolak. Artinya ada pengaruh

yang signifikan antara variable independen dengan variable dependen.

H. Alat Analisis

(84)
(85)

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Diskripsi Objek Penelitian

PT. Daya Manunggal dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) didirikan pada tanggal Februari dengan akte no. tahun , berlokasi dijalan Argomulyo kota Salatiga. Dengan diprakasai oleh bapak Musa dan bapak Nien King. Pada awal pendirian hanya ,memiliki mesin dan jumlah tenaga kerja orang.

PT. Daya Manunggal adalah salah satu cabang perusahaan yang tergabung dalam Argo Manunggal Group yang berkantor pusat di Jakarta. Dengan adanya pengembangn pabrik saat ini mencapai luas pabrik . m dan luas bangunan . m dengan jumlah tenaga orang.

B. Analisa Data

. Uji Diskriptif Statistik

(86)

Tabel

Jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid L . . .

P . . .

Total . .

Sumber: Data primer diolah,

Berdasarkan keterangan pada table . ini, dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak orang atau yang hanya , dibanding perempuan yang hanya orang atau , .

Tabel

AGAMA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ISLAM . . .

KRISTEN . . .

Total . .

Sumber: Data primer diolah

(87)

Tabel USIA_KERJA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

Sumber: Data primer diolah,

Gambar

Tabel     Hasil Produksi PT. Daya Manunggal
Tabel  .  Research Gab
Gambar     Desihg Penelitian
Gambar  .
+7

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini baik dengan judul Pengaruh Budaya

Segala puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KEPUASAN, MOTIVASI, DAN

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah- Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul &#34;Pengaruh Motivasi dan Pemberian

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN