• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. juga dapat dinamakan bahan organik karena terdiri dari persenyawaanpersenyawaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. juga dapat dinamakan bahan organik karena terdiri dari persenyawaanpersenyawaan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LANDAS AN TEORI

2.1 Plastik

Plastik ialah salah satu bahan baku yang diperoleh melalui proses sintesis dari berbagai bahan mentah, yaitu : minyak bumi, gas bumi dan batu bara. Plastik juga dapat dinamakan bahan organik karena terdiri dari persenyawaan- persenyawaan karbon, kecuali plastik silikon yang mengandung silicium sebagai pengganti karbon (silicium secara kimiawi mirip dengan karbon). Plastik juga disebut sebagai bahan berstruktur makro molekuler karena bahan tersebut terdiri dari molekul-molekul yang besar (makro).

Semua plastik (kecuali plastik-silikon) terdiri dari persenyawaan karbon yang membentuk molekul makro. Disamping karbon, masih terdapat elemen- elemen lain yang terkandung didalam plastik, yaitu : Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Chlor dan Fluor. Oksigen dan Hidrogen berasal dari bahan mentah (minyak bumi, gas bumi dan batubara). Udara dan air adalah sumber dari Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen. Sedangkan Chlor dan Fluor berasal dari garam-garaman (misalnya : NaCl).

Secara umum, fabrikasi dari plastik terdiri atas 2 tahap, yakni :

a. Sintesis dari persenyawaan-persenyawaan organik yang mampu bereaksi. Persenyawaan-persenyawaan tersebut berstruktur molekular tunggal (monomer). b. Penyatuan molekul tunggal yang mampu bereaksi menjadi molekul makro. Substansi semacam ini umumnya disebut dengan polimer.

(2)

Plastik terdiri dari 3 jenis, yaitu: a. Thermoplast

Thermoplast mempunyai susunan molekul benang ruwet dan tanpa ikatan. M olekul-molekul makro bersatu karena adanya gaya yang berasal dari gesekan dan belitan antar molekul. Plastik semacam ini sangat mudah mengalami deformasi (perubahan bentuk) apabila terkena gaya yang relatif kecil karena posisi-posisi molekul mudah bergeser. Susunan molekul yang semula seperti benang ruwet apabila terkena gaya akan berubah secara teratur (searah dengan gaya). Pada temperatur ruang, gaya lekat antar molekul ini relatip besar, artinya : plastik thermo (thermoplast) keras. Dengan naiknya temperatur makaberkuranglah gaya lekat antar molekul, belitan molekul mengendor dan plastik menjadi elastis. Apabila dipanaskan lebih lanjut maka molekul-molekul makro akan mudah bergerak, artinya plastiknya menjadi lunak dan akhirnya mencair. Pada proses pendinginan plastik yang mula-mula berada dalam keadaan cair melalui tahap lunak dan elastis menjadi material keras. Perubahan keadaan ini dapat diulangi tanpa batas. Berdasarkan sifat mampu diubah melalui pemanasan tersebut, jenis plastik ini dinamakan dengan thermoplast (thermoplast = panas-bahasa Yunani).

b. Duroplast

Duroplast terdiri dari molekul-molekul makro yang membentuk susunan jala yang rapat. Susunan jala ini terbentuk berdasarkan gaya sambung kimiawi. Gaya sambung kimiawi tersebut apabila mengalami kenaikan temperatur maka akan mengecil.

(3)

M eskipun demikian, pada temperatur tertentu susunan jala yang rapat ini akan mengalami kerusakan dan apabila didinginkan kembali ke temperature semula jala yang telah mengalami kerusakan tidak akan kembali ke susunan atau bentuk semula. Jenis plastik ini apabila dipanaskan maka sifat-sifat mekanisnya hanya mengalami sedikit perubahan. Oleh karena itu jenis plastik ini dinamakan dengan duroplast (duros = keras-bahasa Yunani). Sebelum dikerjakan dilakukan “pembongkaran susunan jala” (umumnya pencairan) pada duroplast dan dikeraskan serta kemudian melalui pemanasan ataupun pungurangan (penurunan) kekerasan dilakukan pengerjaan akhir (pembentukan ke bentuk yang diinginkan).

c. Elastomer

Elastomer terdiri dari molekul-molekul makro yang membentuk susunan jala yang renggang. Susunan jala yang renggang ini terbentuk berdasarkan gaya fisik (yaitu : gaya gesek dan belitan) dan gaya sambung kimiawi yang terdapat pada ikatan-ikatan antara dua molekul makro. Ikatan antara dua molekul makro pada elasthomer memiliki jarak satu dengan lainnya yang relatip besar bila dibandingkan dengan duroplast. Kedua jenis gaya itulah (Fisik dan kimiawi) yang menentukan sifat dari elastomer, yaitu : molekul-molekul makro yang tersusun “ruwet” dapat diluruskan dengan sebuah gaya dan apabila gayatersebut dihilangkan maka susunan molekul makro akan kembali ke susunan semula, yaitu : susunan “ruwet”.

Sifat elastik seperti pada karet inilah yang menjadi alasan mengapa jenis plastik ini dinamakan elastomer. Tetapi meskipun demikian, apabila elastomer dipanaskan melebihi batas temperatur yang diizinkan dan kemudian didinginkan lagi maka elastomer akan rusak seperti pada duroplast.

(4)

2.2 PlasticMolding

Sebuah molding dapat berarti sebuah cetakan yang memiliki rongga di dalamnya yang akan diisi dengan material cair seperti plastik, gelas, atau logam. Cairan tersebut akan mengeras sesuai bentuk rongga di dalam mold. Sehingga terbentuklah sebuah benda yang terbuat dari material cair seperti plastik, gelas, atau logam.

Berdasarkan M aterial Plastik yang digunakannya Plastic Molding dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu:

a. Blowing molding. b. Compression molding. c. Extrusion molding d. Transfer molding. e. Injection molding. a. Blowing molding

Blow molding merupakan suatu metode mencetak benda kerja berongga dengan cara meniupkan atau menghembuskan udara kedalam material/bahan yang menggunakan cetakan yang terdiri dari dua belahan mold yang tidak menggunakan inti (core) sebagai pembentuk rongga tersebut.

M aterial plastik akan keluar secara perlahan secara perlahan akan turun dari sebuah Extruder Head kemudian setelah cukup panjang kedua belahan akan mold akan di jepit dan menyatu sedangkan begian bawahnya akan dimasuki sebuah alat peniup (blow Pin) yang menghembuskan udara ke dalam pipa plastik yang masih

(5)

lunak, sehingga plastik tersebut akan mengembang dan membentuk seperti bentuk rongga mould-nya.

M aterial yang sudah terbentuk akan mengeras dan bisa dikeluarkan dari mold hal ini karenamold dilengkapi dengan saluran pendingin didalam kedua belahanmold. Untuk memperlancar proses peniupan proses ini dilengkapi dengan pisau pemotong pipa plastik yang baru keluar dari extruder head.

b. M etode Compression molding (Thermoforming)

Compression molding (Thermoforming) merupakan metode mold plastik dimana material plastik (compound plastic) diletakkan kedalam mold yang dipanaskan kemudian setelah material tersebut menjadi lunak dan bersifat plastis, maka bagian atas daridie ataumould akan bergerak turun menekan material menjadi bentuk yang diinginkan. Apabila panas dan tekanan yang ada diteruskan, maka akan menghasilkan reaksi kimia yang bisa mengeraskan material thermoseting tersebut.

M aterialThermosetting diletakkan kedalam mold yang bersuhu antara 300 derajat Franheit hingga 359 derajat Franheit dan tekanan mold berkisar antara 155 bar hingga 600 bar. Proses compression molding dapat dibedakan atas empat macam yaitu :

a. Flash type Mold - jenis ini bentuknya sederhana, murah, saat mold menutup maka material sisa yang kemudian meluap akan membentuk lapisan parting line/plain (land B), dan karena tipisnya akan segera mengeras/beku sehingga menghindari meluapnya material lebih banyak. Jadi biasanya mold akan diisi material sepenuhnya sampai luapan yang terjadi sebanyak yang diijinkan.

(6)

b. Positive mould - jenis ini terdiri dari dari suatu rongga (cavity) yang dalam dengan sebuah plunger yang mengkompresikan/memadatkan material kompound pada bagian bawah mold pemberian material disesuaikan dengan kapasitasnya baik dengan cara menimbang sehingga menghasilkan produk yang baik dan seragam. c. Landed Positive Mold - mirip dengan tipe diatas ,akan tetapi tinggi bidang batas dibatasi. Bagian “land” bekerja menahan tekanan (bukan bagian Produknya). Karena ketebalan material terkontrol dengan baik, maka kepadatan benda kerja tergantung dari posisi pengisian yang diberikan.

d. Semi positive mold - merupakan kombinasi antara flash type dan landed positivemold.

c. Metode Extrusion molding

Extrusion molding mempunyai kemiripan dengan injection molding, hanya pada extrusion molding ini material yang akan dibentuk akan berupa bentukan profil tertentu yang panjang.

Pada prinsipnya juga ada bagian mesin yang berfungsi mengubah material plastik menjadi bentuk lunak (semifluida) seperti pasta dengan cara memanaskannya dalam sebuah silinder, dan memaksanya keluar dengan tekanan melalui sebuah forming die (extruder head or hole), yaitu suatu lubang dengan bentuk profill tertentu itu akan keluar dan diterima oleh sebuah conveyor dan dijalankan/ditarik sambil didinginkan, sehingga profil yang terbentuk akan mengeras, dan setelah mencapai panjang tertentu akan dipotong dengan pemotong yang melengkapi mesin extrusi tersebut.

(7)

Berikut ini contoh proses Extrusion molding :

1. Butiran kecil material plastik oleh gerakansrew dimasukkan kedalam silinder heater dipanaskan untuk diubah menjadi material kental seperti pasta.

2. Didalam silinder Heater atau pemanas, butiran plastik berubah menjadi cair, lalu dengan tekanan tertentu dimasukkan melalui sebuah forming die (extruder head atauhole), yaitu suatu lubang dengan bentuk profill.

3. Produk ditarik atau dikeluarkan dan diterima oleh sebuah conveyor dan dijalankan/ditarik sambil didingikan, sehingga profil yang terbentuk akan mengeras.

Berikut ini contoh produk-produk yang dihasilkan dengan extrution molding.

Gambar 2.1Produk-produkextrution molding.

Bentuk extruder head (forming) ini bisa bermacam-macam, sesuai dengan keinginan kita dan bisa dipasang dan diganti-ganti karena dilengkapi dengan holder. Tentu saja bagian ini harus dibuat dari bahan baja pilihan yang dikeraskan, yang mampu menahan panas dan gesekan dari material yang diproses.pendinginan benda kerja dilakukan dengan menyemprotkan udara pada profil yang berjalan, sehingga bisa merata keseluruh bagian/panjang profil yang dihasilkan.

(8)

d. Metode Transfer molding

Transfer molding merupakan proses pembentukan suatu benda kedalam sebuah mold (yang tertutup) dari material thermosetting, yang disiapkankedalam reservoir dan memaksanya masuk melalui runner/kanal kedalam cavity dengan menggunakan panas dan tekanan.

Pada proses transfer molding dibutuhkan toleransi yang kecil pada semua bagian mold, sehingga sangat perlu dalam pembuatan mold, dikonsultasikan secara baik dengan product designer, mold designer dan molder/operator untuk menentukan toleransi. Proses transfer moulding terdiri atas dua type yaitu: sprue Type dan plunger tipe. Jenis plunger memerlukan tekanan yang lebih kecil dibandingkan dengan tipesprue.

e. Metode Injection molding

Proses injection molding merupakan proses pembentukan benda kerja dari material compound berbentuk butiran yang ditempatkan kedalam suatu hopper/torong dan masuk kedalam silinder injeksi yang kemudian didorong melalui nozel dan sprue bushing kedalam rongga (cavity) dari mold yang sudah tertutup. Setelah beberapa saat didinginkan, mold akan dibuka dan benda jadi akan dikeluarkan dengan ejector.

M aterial yang sangat sesuai adalah material thermoplastik dan karena pemanasan material ini akan melunak dan sebaliknya akan mengeras lagi bila didinginkan. Perubahan– perubahan ini hanya bersifat fisik, jadi bukan perubahan kimiawi sehingga memungkinkan untuk mendaur ulang material sesuai dengan

(9)

kebutuhan. M aterial plastik yang dipindahkan dari silinder pemanas biasanya suhunyaberkisar antara 177 derajat Celcius hingga 274 derajat Celcius. Semakin panas suhunya, plastik/material itu akan semakin encer (rendah viskositasnya) sehingga semakin mudah diinjeksi,disemprotkan kedalam mold. Setiap material memiliki karakter suhu molding.

Semakin lunak formulasinya, yang berarti kandungan plastis tinggi, membutuhkan temperatur rendah, sebaliknya yang memiliki formulasi lebih keras butuh temperatur tinggi. Bentuk-bentuk partikel yang sulit, besar dan jumlahcavity yang banyak serta runner yang panjang menyebabkan tuntutan temperatur yang tinggi atau naik. Proses kerja mold injeksi berkisar antara 35 detik yang terdiri atas beberapa tahap.

2.3 Tabu Search

2.3.1 Pengenalan Tabu Search

Tabu searchpertama kali diperkenalkan oleh Glover sekitar tahun 1986. Glover menyatakan bahwa TS adalah salah satu prosedur metaheuristik tingkat tinggi untuk penyelesaian permasalahan optimisasi kombinatorial. Tabu Search ini dirancang untuk mengarahkan metode-metode lain (atau komponen proses Tabu Search itu sendiri) untuk keluar atau menghindari dari masuk dalam solusi optimal yang bersifat lokal.

Kemampuan Tabu Search dalam menghasilkan solusi yang mendekati optimal telah dimanfaatkan dalam beragam permasalahan klasik dan praktis dari berbagai bidang mulai bidang penjadwalan, bidang telekomunikasi hingga pengaturan optimasi pola.

(10)

Prosedur Tabu Search ini dapat ditemukan dalam tiga pola (scheme) utama. Pola pertama adalah adanya penggunaan struktur memori berbasiskan atribut-atribut fleksibel yang dirancang untuk membolehkan sebuah kriteria evaluasi dan hasil pencarian di masa lalu dieksploitasi lebih mendalam. Pola ini menjadikan Tabu Search berbeda dengan aplikasi lain yang menggunakan struktur memori yang rigid (kaku) atau tanpa menggunakan struktur memori (seperti simulated annealing).

Pola kedua adalah penggunaan mekanisme atau kondisi yang dapat membatasi atau membebaskan suatu proses pencarian yang sedang berlangsung. Pola kedua ini dikenal sebagai mekanisme tabu restriction dan aspiration criteria.

Pola ketiga adalah pelibatan suatu fungsi memori dengan rentang waktu yang berbeda yakni berupa memori jangka pendek (short term memory) dan memori jangka panjang (long term memory) untuk menjalankan strategi intensifikasi dan diversifikasi dalam proses pencarian solusi. Strategi intensifikasi adalah strategi pencarian yang mengarahkan/ mengfokuskan pencarian pada suatu area tertentu, sedangkan strategi diversifikasi adalah strategi pencarian yang mengarahkan pencarian pada area baru.

Tabu search merupakan suatu pendekatan meta-heuristik yang mendasari prosedur pencarian heuristic lokal yang digunakan untuk mencari kemungkinan ditemukannya solusi lain di luar tingkat optimalitas lokal atau untuk mencari solusi yang optimal atau mendekati optimal.

M eta-heuristik sendiri berarti suatu master strategi yang mendasari dan memodifikasi heuristik lainnya untuk menghasilkan solusi / kesimpulan, selain

(11)

dari yang biasanya diterapkan pada penelitian untuk mendapatkan tingkat optimalitas. (Glover dan Laguna , 1997, p17)

Dalam Tabu Search harus menggabungkan adaptive memory dan responsive exploration, dimana adaptive memory merupakan kemampuan memungkinkan untuk mengimplementasikan prosedur yang mampu untuk mencari lingkup solusi secara efisien dan ekonomis.Responsive exploration menggabungkan prinsip dasar dari pencarian cerdas seperti selalu berusaha mencari solusi terbaik selama mencari semua kemungkinan yang ada.

Tabu search selalu berusaha mencari cara yang baru dan lebih efisien dalam mengambil keuntungan dari penggabungan mekanisme adaptive memory dan mekanisme responsive exploration.

Ide dasar dari algoritma tabu search adalah mencegah proses pencarian dari local search agar tidak melakukan pencarian ulang pada ruang solusi yang sudah pernah ditelusuri, dengan memanfaatkan suatu struktur memori yang mencatat sebagian jejak proses pencarian yang telah dilakukan.

2.3.2 M emory padaTabu Search

Struktur memori dalam Tabu search bekerja dengan merajuk pada empat prinsip dasar, yang terdiri dari recently, frequency, quality, dan influence.

Recency-based dan frequency-based saling melengkapi satu sama lain dan mempunyai karakteristik penting. Quality merujuk pada kemampuan untuk membedakan kualitas dari solusi yang ditemui selama proses pencarian. Dalam konteks ini memori dapat digunakan untuk mengidentifikasikan elemen yang umum untuk mencari solusi terbaik atau jalur yang menuju solusi yang baik.

(12)

Dan yang keempat, influence, didasarkan pada akibat dari pemilihan yang dibuat selama proses pencarian, tidak hanya pada kualitas tetapi juga pada strukturnya. Gambar 2.2 menunjukan 4 prinsip dasar memory dalam Tabu Search.

Gambar 2.2 Empat Prinsip Dasar M emory Dalam Tabu search

Penggunaan memori pada Tabu search adalah secara ekplisit dan atribut. Eksplisit memori menyimpan solusi secara lengkap, termasuk solusi yang baik yang diketahui selama proses. Sedangkan attribut memori digunakan untuk mengarahkan tujuan. Tipe memori ini menyimpan informasi tentang atribut dari solusi yang berubah selama pergerakan dari satu solusi ke solusi yang lain.

2.3.3 Strategi pada Tabu Search

Dua strategi dalam tabu search yang sangat penting adalah strategi intensifikasi dan strategi diversifikasi.

(13)

1. Strategi Intensifikasi

Strategi ini berdasarkan pada modifikasi aturan pemilihan untuk mendorong atau menguatkan kombinasi pergerakan dan solusi yang mempunyai histori yang baik. Strategi ini juga dapat memberikan suatu nilai kepada daerah yang potensial untuk diproses lebih mendalam. Strategi ini mencari "neighbors" dengan menggabungkan semua komponen dari solusi yang baik atau dengan menggunakan evaluasi dari strategi yang telah dimodifikasi menjadi sebuah solusi yang dapat berkembang.

2. Strategi Diversifikasi

Strategi ini didasarkan atas suatu proses pencarian yang digunakan untuk menguji daerah yang tidak pernah dikunjungi / dibahas sebelumnya untuk menghasilkan suatu solusi yang berbeda dari alternatif-alternatif solusi yang pernah ada. Atau dapat juga dikatakan bahwa pengukuran diversifikas i berhubungan dengan banyaknya perpindahan yang dibutuhkan untuk memindahkan satu solusi ke solusi yang lain. Strategi ini mendorong proses pencarian untuk mencoba daerah yang belum pernah dikunjungi dan untuk menghasilkan solusi yang berbeda dalam banyak hal dengan solusi yang pernah diketahui sebelumnya.

2.3.4 SkemaTabu Search

Pemilihan kandidat terbaik didasarkan nilai fungsi tujuan. Pemeriksaan nilai fungsi tujuan lebih didahulukan sebelum pemeriksaan status tabu. Apabila

(14)

nilai fungsi tujuan sebuah kandidat lebih baik dari yang lain, maka kandidat tersebut berpotensi untuk diterima sehingga perlu diperiksa status tabunya. Urutan pemeriksaan nilai fungsi tujuan kemudian status tabu memberikan kemungkinan proses penyelesaian program yang lebih cepat.

Pemilihan kandidat solusi terbaik yang dilakukan oleh Tabu Search menggunakan prinsip global-best strategy (GB) bukan first-best strategy (FB). GB adalah strategi dimana algoritma akan mengganti solusi terbaik saat ini dengan solusi terbaik yang ada pada neighborhood. Adapun FB adalah strategi dimana algoritma akan mengganti solusi terbaik saat ini secara langsung jika solusi yang lebih baik ditemukan.

(15)

Gambar 2.3 Skema Tabu Search

Pada gambar 2.3 diatas dijelaskan skema Tabu Search dimana skeman ini merupakan langkah-langkah atau logika yang terjadi dalam metode Tabu Search itu sendiri. Penjelasan mengenai logika atau langkah-langkah pada metode Tabu Search akan disajikan di sub bab berikutnya.

(16)

2.3.4 PrinsipTabu Search

Struktur memori fundamental dalam tabu search dinamakan tabu list. Tabu list menyimpan atribut dari sebagian move(transisi solusi) yang telah diterapkan pada iterasi-iterasi sebelumnya. Tabu search menggunakan tabu-list untuk menolak solusi-solusi yang memenuhi atribut tertentu guna mencegah proses pencarian mengalami cycling pada daerah solusi yang sama, dan menuntun proses pencarian menelusuri daerah solusi yang belum dikunjungi.

Tanpa menggunakan strategi ini, local search yang sudah menemukan solusi optimum lokal dapat terjebak pada daerah solusi optimum lokal tersebut pada iterasi iterasiberikutnya.

Perekaman solusi secara lengkap dalam sebuah forbidden list dan pengecekan apakah sebuah kandidat solusi tercatat dalam list tersebut merupakan cara yang mahal, baik dari sisi kebutuhan memori maupun kebutuhan waktu komputasi.

Jadi tabu list hanya menyimpan langkah transisi (move) yang merupakan lawan atau kebalikan dari langkah yang telah digunakan dalam iteras i sebelumnya untuk bergerak dari satu solusi ke solusi berikutnya. Dengan kata lain tabu list berisi langkah-langkah yang membalikkan solusi yang baru ke solusiyang lama.

Pada tiap iterasi, dipilih solusi baru yang merupakan solusi terbaik dalam neighborhood dan tidak tergolong sebagai tabu. Kualitas solusi baru initidak harus lebih baik dari kualitas solusisekarang. Apabila solusi baru inimemiliki nilai fungsi objektif lebih baik dibandingkan solusi terbaik yang telah dicapai sebelumnya, maka solusi baru ini dicatat sebagai solusi terbaik yang baru.

(17)

Berikut ini adalah kerangka umum dari algoritma tabu search dalam bahasa Pascal:

Gambar 2.4 Algoritma Tabu Search

Pada gambar 2.4 diatas dijelaskan algoritma Tabu Search jika dilakukan pada pemograman dengan menggunakan bahasa Pascal.Tabu search dapat diaplikasikan langsung ke statement verbal maupun simbolik dari berbagai macam masalah pengambilan keputusan tanpa perlu untuk mengubahnya

begin

{Buat solusi awal s yang feasibel dengan menggunakan

suatu metode heuristik tertentu atau secara acak}

best := cost(s);

s* := s; {s* adalah solusi terbaik yang

diperoleh}

tabu_list := null;

repeat

Candidate(s) := (s’ N(s): merupakan move dari s

ke s’ yang tidak tergolong elemen dari tabulist atau

memenuhi kriteria aspirasi};

(pilih s∈Candidate(s): s adalah solusi yang memiliki nilai cost minimum );

(simpan move yang berlawanan ke dalam tabulist, yaitu

yang mengubah s ke s );

s := s;

if (cost(s) < best) then

s* := s;

best := cost(s);

until (stopping-criteria = TRUE);

return(s*); end; 

(18)

menjadi bentuk rumus matematisnya. M eskipun begitu, ada gunanya juga untuk menggunakan notasi matematika untuk menggambarkan lingkup yang lebih besar dari masalah sebagai dasar untuk menjelaskan beberapahal di dalam Tabu search. Tabu search mengkarakteristikkan bagian dari masalah dengan tujuan mengoptimalkan (minimum atau maksimum) dari fungsi f (x) dengan x∈X, di mana f (x) dapat berupa linear maupun non-linear dan X ringkasan yang mengandung nilai keputusan variabel x.

Tabu search mulai dengan cara yang sama seperti ordinary local atau neighborhood search, memulai proses iterasi dari satu titik (solusi) ke solusi lain sampai kriteria/ syarat iterasi berhenti tercapai. Setiap x∈X berasosiasi dengan neigborhood N(x)⊂X dan setiap solusi x'∈ N(x) diperoleh dari x dari operasi yang dinamakan move.

Sebagai langkah awal, Tabu search dapat dilakukan dengan metode Descentyang sederhana di mana tujuannya adalah untuk meminimumkan f (x) (atau sebaliknya metode Ascent yang goalnya adalah memaksimalkan f (x) ). M etode seperti ini hanya mengijinkan move menuju solusi neighbor yang membuat hasil/goal lebih minimum/ lebih baik dan berhenti jika tidak dapat ditemukan solusi yang lebih baik.

Hasil x akhir yang diperoleh dari metode Descent dinamakan local optimum, karena hasilnya itu setidaknya lebih baik dari sebagian maupun seluruh solusinya yang terdapat dalam neighborhood. Akibat dari cara singkat yang diperoleh dari metode Descent adalah sebuah lokal optimum yang dalam banyak

(19)

kasus bukan merupakan optimum dari keseluruhannya, artinya biasanya hasil yang diperoleh bukan merupakan f (x) minimum dari semua x∈X .

Dimana dapat kita simpulkan :

1. Pilih x∈X untuk memulai proses.

2. Cari x'∈N(x) di mana f (x')<f (x) .

3. Jika tidak ada x' lagi yang dapat ditemukan maka x adalah local optimum dan metode berhenti.

4. Selain itu, set x' menjadi x yang baru dan kembali ke langkah ke 2

AlgoritmaTabu Search dalam bahasa matematika adalah

Langkah 1 : t ← 1 sebagai nomor iterasi. s ←׽ sebagai nilai tabu tenure. Set tabu list awal Tj = 0; j = 1,2,...,s. tn← 0.

Langkah 2 : Set π sebagai solusi awal. π* ←πdan πbest ←π.

Langkah 3 : Lakukan langkah-langkah untuk mendapatkan Candidate list CL(π*). Tentukan Z(πl) = min { Z (πi); πi∈ CL(π*)}.

Langkah 4 : Jika Z(πl) < Z(πbest) maka πbest←πl dan tn←0.

Langkah 5 : M asukkan ke tabu list ke kanan dan set T1← Z(πl) dan Tj← Tj- 1, j= 2,..., s.

(20)

Langkah 7 : Bila t = tf, πbest diambil sebagai solusi suboptimal dan stop perhitungan.

Langkah 8 : t←t + 1

Langkah 9 : Bila semua move telah dicoba maka stop perhitungan jika tidak kembali ke langkah 3

2.4 Microsoft C#.NET

C# (baca : See-Sharp) adalah bahasa pemrograman baru yang diciptakan M icrosoft yang digunakan oleh banyak developer .NET untuk mengembangkan applikasi dengan platform .NET.

Beberapa keunggulan dari C# adalah

a. Sederhana (Simple)

C# bersifat sederhana, karena bahasa ini didasarkan kepada bahasa C dan C++. Jika anda familiar dengan C dan C++ atau bahkan Java, anda akan menemukan aspek-aspek yang begitu familiar, seperti statements, expression, operators, dan beberapa fungsi yang diadopsi langsung dari C dan C++, tetapi dengan berbagai perbaikan yang membuat bahasanya menjadi lebih sederhana.

b. Object Oriented Language

C# memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah bahasa pemrograman yang bersifat Object Oriented, yaitu encapsulation, inheritance dan polymorphism.

(21)

c. Powerfull dan Fleksibel

C# bisa digunakan untuk membuat berbagai macam aplikasi, seperti aplikasi pengolah kata, grapik, spreadsheets, atau bahkan membuat kompiler untuk sebuah bahasa permrograman.

d. Efisien

C# tidak memiliki terlalu banyak keyword, sehingga dapat mengurangi kerumitan.

e. M odular

Kode C# ditulis dengan pembagian masing Class-Class (classes) yang terdiri dari beberapa routines yang disebut sebagai member methods. Class-Class dan metode-metode ini dapat digunakan kembali oleh program atau aplikasi lain. Hanya dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Class dan metode yang dimaksud, maka kita akan dapat membuat suata kode yang dapat digunakan oleh satu atau beberapa aplikasi dan program (reusable code).

2.5 Delapan Aturan Emas

Shneiderman mengemukakan 8 (delapan) aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu user interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu:

(22)

a. Konsistensi

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

c. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. M isalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

d. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan

Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikas i bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

(23)

e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

f. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.

g. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.

h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.

(24)

2.6 Metode Waterfall

M etode rekayasa peranti lunak yang digunakan peneliti adalah M etode waterfall. M enurut Pressman (2010, p.39)waterfalladalah model klasik yang bersifatsistematis, berurutandalammembangun software.

Berikut adalah tahapan dalam model waterfall : 1. Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.

2. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement), tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, di dalamnya sudah termasuk rencana yang akan dilakukan. 3. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

(25)

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding merupakan penerjemahan desaindalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.

Referensi

Dokumen terkait

menyediakan dan menyalurkan paket sembako kepada masyarakat berpenghasilan rendah melalui kegiatan pengadaan paket sembako bersubsidi dan bersedia menerima pengganti

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan5.

Sumber kontaminasi bakteri terjadi selama pemasaran pada umumnya daging ayam yang dijual-belikan di pasar masih kurang dari segi kebersihan dan tidak memiliki fasilitas

reliable. 10 Meskipun begitu, penilaian dengan menggunakan PRO terbatas hanya pada pasien yang masih memiliki kemampuan untuk melaporkan apa yang mereka alami

Sedangkan  Siswa  emosional  dapat  diartikan  sebagai  siswa  yang  mengalami  emosi  yang  tidak  normal,  keadaan  emosi  yang  dialami  mengakibatkan  gangguan 

Sistem Informasi secara umum merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi yang melibatkan serangkaian proses berisi informasi-informasi

Sebagian (kecil) pimpinan PTU merasa sudah selesai melaksanakan kewajibannya apabila telah menyediakan fasilitas ruang kuliah dan dosen PAI dengan jumlah dan

Akibat banyaknya pendatang, berpengaruh terhadap perubahan perilaku masyarakat yang ada di Rw 011 Desa Margakaya 1, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang,