HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN
Hipotesis
•
Sebelum proses pemecahan masalah
tersebut dilakukan, seorang peneliti
mempunyai berbagai
alternatif-alternatif pemecahan yang bersifat
Hipotesis
•
Hipotesis merupakan gabungan dari kata
"hipo"
yang artinya dibawah, dan
"tesis"
yang
artinya kebenaran. Secara keseluruhan
hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum
tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi
suatu kebenaran jika memang telah disertai
dengan bukti-bukti. (Arikunto, 2000).
•
Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harius uji secara empiris.
Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita
cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah
keterangan sementara dari hubungan
Hipotesis
•
Tujuan peneliti mengajukan hipotesis
adalah agar dalam kegiatan
penelitiannya, perhatian peneliti
tersebut terfokus hanya pada
informasi atau data yang diperlukan
bagi pengujian hipotesis. Agar
pemilihan alternatif dapat tepat,
Syarat Hipotesis
•
Menurut Borg dan Gall dalam Suharsimi
(2000) ada empat persyaratan bagi
hipotesis yang baik, yaitu:
1.Hipotesis hendaknya merupakan rumusan
tentang hubungan dua atau lebih variabel.
2.Hipotesis yang dirumuskan hendaknya
disertai dengan alasan atau dasar-dasar
teoritik dan hasil penemuan terdahulu.
3.Hipotesis harus dapat diuji
Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Nol Atau Hipotesis Nihil atau hipotesis null dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan "Ho"adalan
hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel yang
artinya selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atau hubungan antar variabel, mempunyai ciri:
a. Menyatakan tidak adanya saling hubungan atau tidak
adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya b. Disebut juga Hypotesis Statistik
Jenis Hipotesis
2. Hipotesis Alternatif Atau Hipotesis Kerja, dalam notasi hipotesis ini ditulis dengan "Ha", adalah yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau
penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil. yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel dengan ciri-ciri:
a. Menyatakan adanya saling hubungan/adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya
b. Disebut Hypotesis penelitian
c. Kesimpulan uji statistik berupa penerimaan HA sebagai hal yang benar
Bentuk Hipotesis
Berdasarkan ‘Tingkat Penjelasan Variabel yang Diteliti (Level of Explanation)’, maka Hipotesis dapat dibedakan menjadi 3 Bentuk, yaitu: (Sugiyono,2009)
1.HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesis Deskriptif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap nilai Satu Variabel dalam Satu Sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Contoh:
H0 : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil gelap. Ha : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobilbukan warna gelap.
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Bentuk Hipotesis
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:
a.Komparatif Berpasangan (Dependent; Paired)
BERPASANGAN yang dimaksudkan disini adalah Apabila data berasal dari Individu /Subyek/Sampel yang SAMA.
ILUSTRASI KELOMPOK DATA BERPASANGAN:
Ada sekelompok mahasiswa yang diukur berat badannya sebanyak dua kali, yaitu pada Bulan Januari 2014 dan Bulan Februari 2014. Data Berat Badan mahasiswa pada Bulan Januari dapat dikatakan sebagai Satu kelompok data, kemudian Berat Badan mahasiswa pada Bulan Februari adalah sekelompok data lagi yang kedua. Dari segi JUMLAH, kita berarti mempunyai DUA kelompok data (yaitu berat badan mahasiswa pada Bulan Januari dan Berat Badan mahasiswa bulan Februari. Dari segi BERPASANGAN, berarti kota mempunyai Kelompok Data yang BERPASANGAN karena individu dari kedua kelompok data yang ada, BERASAL dari individu yang sama.
Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Berpasangan:
H0 : Tidak terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir semester.
Bentuk Hipotesis
b) Komparatif Tidak Berpasangan (Independent; Unpaired)
Tidak Berpasangan yang dimaksud adalah Apabila data berasal dari Individu/Subyek yang BERBEDA.
ILUSTRASI KELOMPOK DATA TIDAK BERPASANGAN:
Andaikan kita akan mengukur tekanan darah pada subjek penelitian, dimana Subjek penelitian tersebut berasal dari DUA KELOMPOK, yaitu KELOMPOK DAERAH PEDESAAN dan KELOMPOK DAERAH URBAN. Nah, data tekanan darah pada KELOMPOK PEDESAAN adalah Satu Kelompok Data sedangkan data tekanan darah pada KELOMPOK URBAN adalah Kelompok Data Yang Lain. Dengan demikian, dari segi JUMLAH, terdapat DUA Kelampok Data yaitu Kelompok Data tentang Tekanan darah pada Responden daerah Pedesaan dan Kelompok Data tentang Tekanan Darah pada Responden di daerah Urban. Sedangkan dari segi BERPASANGAN, terdapat Kelompok Data yang TIDAK BERPASANGAN karena individu yang merupakan Subyek Penelitian (Responden) terdiri dari DUA Kelompok yang Berbeda.
Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Tidak Berpasangan:
H0 : Tidak terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu hamil di daerah pedesaan.
Bentuk Hipotesis
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan dugaan
atau
jawaban
sementara
terhadap
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan
dengan
pengetahuan
masyarakat tentang Down Syndrome.
LOKASI & WAKTU
PENELITIAN
•
Lokasi adalah tempat penelitian
dilaksanakan yang ditulis secara
jelas.Contoh, wilayah administrasi,
laboratorium, dan seterusnya.
•
Waktu penelitian adalah keseluruhan
waktu yang digunakan sejak
JENIS DAN RANCANGAN
PENELITIAN
a) Jenis Penelitian
•
Berisi tentang kategori penelitian
yang akan dilaksanakan, berdasarkan
kriteria tertentu. Contoh, berdasarkan
tujuan penelitian, misal penelitian
terbatas hanya mendeskripsikan
•
Jika tujuannya tidak hanya
mendeskripsikan, tetapi juga
menganalisis keterkaitan antar
variabel, maka penelitian tersebut
dapat disebut penelitian deskriptif
analitik. Selain itu, penelitian juga
dapat dibedakan berdasarkan
b) Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian berkaitan dengan cara
pengumpulan data dan informasi hingga
analisis data. Rancangan yang dipilih harus
sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh,
pada jenis penelitian observasional,
rancangan penelitian dapat berupa
rancangan
cross sectional, case control, atau
cohort. Contoh rancangan untuk penelitian
eksperimental murni adalah randomized
pretest-posttest control group design,
Jenis penelitian
a. Metode
penelitian
survei
(Research Method
)
Dalam survei, penelitian tidak dilakukan
terhadap seluruh obyek yang diteliti
atau populasi, tetapi hanya mengambil
sebagian
dari
populasi
tersebut
(sampel)
Sampel adalah bagian dari populasi yang
dianggap mewakili populasinya
Jenis penelitian
•
Penelitian survei, digolongkan lagi menjadi 2,
yaitu penelitian survei yang bersifat deskriftif
(descriptive)
dan analitik
(analytical)
•
Dalam penelitian survei deskriptif, peneliti
Jenis penelitian
•
Survey analitik, penelitian diarahkan untuk
menjelaskan suatu keadaan atau situasi
mis; mengapa penyakit menyebar disuatu
masyarakat, mengapa penyakit terjadi
pada seseorang. Mengapa masyarakat
tidak menggunakan fasilitas yang telah
tersediah, Mengapa orang tidak mau
membuat jamban keluarga dan sebagainya
. Survey analitik ini pada umumnya
berusaha menjawab pertanyaan mengapa
(
why ?)
oleh sebab itu juga disebut
Jenis penelitian
•
Penelitian survei yang bersifat analitik ini
dibedakan lagi menjadi 3 macam , yaitu :
1. Seksional Silang
(Cross Sectional
)
Dalam penelitian sektional silang, variabel sebab
atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi
pada
obyek
penelitian
diukur
atau
dikumpulkan secara simultan (dalam waktu
yang bersamaan) mis; penelitian tentang
hubungan antara bentuk tubuh dengan
hipertensi, hubungan antara kondisi sanitasi
lingkungan dengan penyakit menular dsb.
Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini,
baik untuk variabel sebab
(independent
variabel)
maupun variabel akibat
(dependent
variable)
dilakukan secara bersama-sama atau
Jenis penelitian
2. Studi Restrospektif (Retrospective Study)
Penelitian ini adalah penelitia yang berusaha melihat kebelakang (bacward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau
variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut
Penelitian retrospektif ini berangkat dari dependen variabel, kemudian dicari indevendent variabelnya
Jenis penelitian
3. Studi Prospektif (Prospective Study)
Penelitian ini adalah penelitian yang melihat ke depan
(forward looking) artinya penelitian ini dimulai dari variabel penyebab atau Faktor resiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang
Penelitian ini berangkat dari variabel independen kemudia diikuti akibat dari independen variabel tersebut terhadap dependen variabel.
Jenis penelitian
Setelah 15 tahun, maka terhadap
orang-orang tersebut diadakan peneriksaan
kesehatan khususnya paru-paru.
Jenis penelitian
b. Metode penelitian experimen
Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variabel
Yang dimaksud dengan perlakukan atau percobaan disini adalah suatu usaha modifkasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari peristiwa tersebut
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi. Oleh sebab itu sering disebut penelitian intervensi
POPULASI DAN SAMPLE
a) Populasi dan Sampel
Berisi tentang penjelasan mengenai keseluruhan
subyek atau sasaran yang akan diteliti. Populasi harus ditetapkan dengan jelas, meliputi apa atau siapa subyek yang akan diteliti, kapan, dan
dimana subyek atau sasaran tersebut berada.
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan
diteliti. Pada bagian sampel ini juga dijelaskan
kriteria inklusi dan ekslusi sampel. Kriteria inklusi sampel mendeskripsikan kriteria-kriteria dari objek yang akan diteliti, yang dapat dijadikan sampel. Sedangkan kriteria ekslusi sampel
b) Besar Sampel
(Sampel Size)
•
Berisi tentang ukuran sampel atau
jumlah subyek penelitian. Besar sampel
yang dijelaskan sama dengan saat
penjelasan pada proposal skripsi.
Namun, selain menjelaskan perhitungan
minimal sampel, pada skripsi
PROSEDUR PENGUMPULAN
DATA
•
Bagian ini memuat uraian tentang
cara dan proses pengumpulan data
secara rinci, baik itu wawancara,
pengisian angket, studi lietratur, dll.
Bila pengumpulan data dilakukan
oleh orang lain perlu dijelaskan
berbagai langkah yang ditempuh
oleh peneliti dalam menjamin
INSTRUMEN PENELITIAN
Salah satu instrumen pada penelitian
kuantitatif adalah kuesioner. Kuesioner
merupakan suatu pengumpulan data
dengan memberikan petanyaan atau
pernyataan yang diberikan oleh peneliti
kepada responden, dengan harapan
responden memberika respon atas daftar
pertanyaan atau pernyataan tersebut
Dasar pemikiran
•
Data yang dipergunakan dalam
suatu penelitian belum tentu
merupakan keseluruhan dari suatu
populasi karena beberapa kendala :
–
Kendala biaya
–
Kendala waktu
–
Kendala tenaga
•
Untuk mengatasi masalah dalam
pemakaian data yang mengalami
kendala-kendala, maka dapat
dipergunakan SAMPEL.
•
Sampel merupakan bagian kecil dari
suatu populasi
•
Populasi merupakan suatu wilayah
generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai
•
Untuk resiko perbedaan hasil antara
populasi dengan sampel,
dipergunakan kemungkinan tingkat
kesalahan (sampling error, e, tingkat
kelonggaran,
) (misalnya 1%=0,01;
5%=0,05; 10%=0,1)
2
1
Ne
N
n
Kita akan meneliti pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai RS X. Di dalam RS tersebut terdapat 130 orang pegawai. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
Contoh Soal Slovin
•
Contoh: Populasi 200, tingkat
kepercayaan 90%, tentukan besaran
sample
•
Contoh: Populasi 200, tingkat
kepercayaan 95%, tentukan besaran
sample
•
Contoh: Populasi 200, tingkat
K
re
jc
ie
d
a
n
M
o
rg
a
n
(1
9
7
0
)
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N)
Sampel (n) Populasi (N)
Sampel (n)
K
re
jc
ie
d
a
n
M
o
rg
a
n
(1
9
7
0
)
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
RUMUS TARO YAMANE
(jumlah populasi diketahui)
N
n =
N.d
2+ 1
Keterangan :
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
Soal
Tentukan sampel populasi dalam
penelitian jika seluruh karyawan RS.
X yang berjumlah 800 orang dengan
tingkat presisi:
RUMUS SUGIYONO
(sampel berstrata)
N
in
i=
. n
N
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = Jumlah populasi seluruhnya ni = Jumlah sampel menurut stratum
Contoh
Nilai Jumlah Siswa Hasil
0-30 7 Tidak pandai
31-60 15 Sedang
61-80 23 Lumayan
80-100 5 Pandai
Total Siswa 50
N
in
i=
. n
N
1. Cari besaran sampel secara keseluruhan (Bisa menggukan rumus slovin: (misal dg
tingkat kepercayaan 95%)
Nilai
Jumlah
Siswa
(Ni)
Hasil
Sampel
Stratifka
si (ni)
0-30
7
Tidak
pandai
6
31-60
15
Sedang
13
61-80
23
Lumayan
20
80-100
5
Pandai
4
Total Siswa
(N)
50
Soal
Kelas Rawat
Inap
Paisen (Ni)
Jumlah
Sampel
Stratifkasi
(ni)
VIP
5
?
Kelas 1
15
?
Kelas 2
39
?
Kelas 3
72
?
Total Pasien
(N)
131
Sampel (n)
Suatu penelitian tentang kepuasan pasien di RS X. Adapun???
?
total pasien pada Bulan Agustus 2017 adalah 131 pasien. Tentukan sampel di tiap kelas yang dibutuhkan dalam
TEKNIK SAMPLING
•
Proses pemilihan jenis sampel
dengan memperhitungkan besarnya
sampel yang akan dijadikan sebagai
subjek/objek penelitian.
•
Pemilihan sampel harus bersifat
PROBABILITY DAN
NONPROBABILITY
SAMPLING
Probability
Setiap anggota populasi
mempunyai peluang
sama untuk dipilih
menjadi anggota
sampel
hasil penelitian dijadikan
ukuran untuk
mengestimasi
populasi (melakukan
generalisasi)
Non Probability
•
Setiap anggota
populasi tidak
mempunyai peluang
sama untuk dipilih
menjadi anggota
sampel
•
hasil penelitian tidak
untuk melakukan
Probability Sampling:
•
Setiap elemen dalam populasi
mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai
subyek dalam sampel.
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Teknik sampling secara acak, setiap individu
dalam populasi memiliki peluang yang sama
untuk dijadikan sampel
Syarat: anggota populasi dianggap homogen
Cara pengambilan sampel bisa melalui undian
Sampling ini memiliki bias terkecil dan
generalisasi tinggi
PROSEDUR SIMPLE RANDOM SAMPLING
1. Susun “sampling frame”
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan
diambil
3. Tentukan alat pemilihan sampel
SIMPLE RANDOM SAMPLING: UNDIAN
Dengan cara memberikan nomor-nomor pada
seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.
Ada dua rancangan cara undian :
o Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan
o Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih
SIMPLE RANDOM SAMPLING:
Tabel bilangan random
Menggunakan tabel bilangan random (acak),
yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan.
Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan
memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame)
Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel
acak dengan digit populasi
Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua
digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada
sample frame.
Jika ada yang sama, maka data pada sample
Contoh menentukan reponden menggunakan
tabel bilangan random
Buat kerangka populasi (daftar nama populasi,
beri nomor)
Buka tabel bilangan random (acak)
Pilih baris pada tabel bilangan random dengan
cara tertentu (misalnya terpilih baris ke 23)
Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya
terpilih lajur ke 35)
Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa
bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084)
Bilangan tersebut merupakan nomor responden
pertama yang terpilih
Untuk menentukan nomor responden berikutnya
Menggunakan Ms. Excel
•
Kita memiliki populasi
sebanyak 50 rekam
medis, kemudia berikan
kode msg2 rekam medis
dari nomor urut 01 s.d 50
•
Tentukan jumlah besaran
sampel dari populasi 50
rekam medis dengan
Menggunakan Ms. Excel
•
Kemudian pada
kolom 2 tuliskan di
rumus =rand()
•
Tarik rumus untuk
mencopy pada
Menggunakan Ms. Excel
• Buat kolom baru dengan nama sampel
• Kemudian tuliskan rumus
=INDEX($A$2:$A$51;RANK(B2; $B$2:$B$51)) (penggunaan ; tergantung format komputer jika tidak sesuai gunakan ,)
• Tarik rumus pada kolom C2 sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan, misal setelah
Stratifed Random Sampling
Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor
heterogen dan melakukan pembagian
elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya
dari masing-masing strata dipilih sampelnya
secara random sesuai proporsinya.
Sampling
ini
banyak
digunakan
untuk
mempelajari
karakteristik
yang
berbeda,
misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III.
Atau responden dapat dibedakan menurut
jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.
:
Populasi 900 orang
Dibagi tiga
Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV
300 orang 300 orang 300 orang
Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
Cluster Sampling
Elemen-elemen dalam populasi dibagi
ke dalam cluster atau kelompok, jika
ada
beberapa
kelompok
dengan
heterogenitas dalam kelompoknya dan
homogenitas antar kelompok. Teknik
cluster sering digunakan oleh para
peneliti di lapangan yang mungkin
wilayahnya luas.
CLUSTER SAMPLING
(
Area Sampling/Gugus Sampling
)
Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas
Populasi biasanya dalam bentuk gugus atau kelompok-kelompok tertentu.
Anggota gugus/kelompok mungkin tidak homogen
Misalnya akan diambil populasi seluruh guru SD di Kota Bogor. Pengambilan sampelnya dengan cara membagi wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian dari masing-masing kecamatan diambil
CLUSTER SAMPLING
(
Area Sampling
)
A
B
C
D
E
F
A
B
C D
Sistematic Sampling
Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu
jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai
secara random dan selanjutnya dipilih
sampelnya pada setiap jarak interval tertentu.
Jarak interval misalnya ditentukan angka
pembagi
5,6
atau
10.
Atau
dapat
menggunakan dasar urutan abjad
Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti
adalah adanya daftar semua anggota populasi
Nonprobability Sampling:
•
Setiap elemen dalam populasi
belum tentu mempunyai
kesempatan sama untuk
diseleksi sebagai subyek dalam
sampel. Dalam hal ini waktu
4 Macam Teknik
Non Probability
Sampling
•
Accidental (Kebetulan)
•
Purposive sampling (Bertujuan)
•
Quota sampling (Jatah)
SAMPLING KUOTA
•
Teknik sampling dari populasi yang memiliki
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
dinginkan tercapai berdasarkan
pertimbangan tertentu.
•
Pengambilan sampel dari 1000 dokter . Jika
•
Merupakan metode penetapan
sampel dengan menentukan quota
terlebih dahulu pada masing-masing
kelompok, sebelum quata
SAMPLING AKSIDENTAL
•
Teknik sampling berdasarkan faktor
spontanitas. Artinya siapa saja yang secara
tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka
orang tersebut dapat dijadikan sampel
•
Peneliti ingin mengetahui minat mahasiswa
untuk mengunjungi perpustakaan. Untuk
pengambilan sampel, peneliti memberikan
angket kepada para pengunjung
SAMPLING PURPOSIF
•
Teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Biasanya teknik ini digunakan untuk studi
kasus yang dimana aspek dari kasus tunggal
yang representatif diamati dan dianalisis
•
Peneliti ingin mengetahui model
pembelajaran aktif, maka sampel yang
dipilih yaitu responden yang ahli dalam
bidang pembelajaran aktif, misalnya :
Sampling Purposif:
Pemilihan sampel didasarkan pada
karakteristik tertentu yang dianggap
mempunyai hubungan dengan
karakteristik populasi yang sudah
diketahui sebelumnya.
Memilih sampel berdasarkan kelompok,
wilayah atau sekelompok individu
Contoh :
Penelitian untuk meneliti sikap
mahasiswa terhadap peraturan
pemerintah mengenai UU Hak Cipta
Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi
SAMPLING JENUH
•
Teknik sampling jika semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal
ini dilakukan jika jumlah populasi kurang
dari 30
•
Jika terdapat 28 orang yang terseleksi
sebagai peserta pertukaran pelajar ke
Swiss, maka dalam hal ini, jumlah
SNOWBALL SAMPLING
Teknik sampling yang semula
berjumlah sedikit kemudian anggota