BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran XL
PT Excelcomindo Pratama Tbk, atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Namun berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. PT XL Axiata Tbk. (XL) merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. XL memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler.
Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun beroperasi di pasar Indonesia, XL menjadi salah satu penyedia layanan seluler terkemuka di Indonesia. Saat ini, XL dipandang sebagai salah satu penyedia layanan selular untuk Data dan Telepon terkemuka di Indonesia
Selama kuartal pertama tahun 2014, jumlah pelanggan XL mencapai 68,5 juta pelanggan, meningkat 40% dibandingkan tahun 2013. Selama bertahun-tahun, XL telah melihat perkembangan perubahan minat dan gaya hidup pelanggan dari menggunakan feature phone menjadi smartphone, sehingga smartphone mengalami penetrasi yang signifikan. Hasilnya, pengguna smartphone XL mencapai 13,6 juta pelanggan atau 20% dari total pelanggan selama kuartal pertama 2014.
XL mempunyai jangkauan jaringan dan layanan yang luas di seluruh Indonesia. Selain itu, XL menyediakan layanan bagi pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis untuk pelanggan korporat. Layanan-layanan ini meliputi Data, Voice, SMS, dan layanan bernilai tambah telekomunikasi seluler lainnya.
Sebagai salah satu strateginya, XL menyasar kalangan 'Youth' atau anak muda dengan cara merespon perkembangan gaya hidup digital yang lebih baik dan menarik, dengan tujuan akhir untuk membuat hidup penggunanya menjadi lebih mudah. Untuk mencapai hal ini, XL telah mendorong implementasi inisiatif strategis pada bisnis layanan Data. XL memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan pelanggan untuk mempermudah hidup mereka. XL memperkaya pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan percakapan, layanan SMS, ataupun
layanan Data (Internet) termasuk kemudahan dalam melakukan transaksi online melalui layanan Digital XL. Komitmen XL untuk memberikan pengalaman end-to-end yang lebih mendalam dan menyenangkan diwujudkan melalui berbagai produk dan layanan yang lengkap. XL percaya bahwa dengan upaya yang lebih dan melampaui harapan pasar akan menempatkan XL menjadi yang terdepan sesuai dengan harapan dan tujuan XL sebagai pilihan utama penyedia jasa layanan seluler bagi masyarakat.
(Sumber : Annual Report XL 2013, www.xl.co.id)
B. Gambaran Strategi Pemasaran dan Iklan XL
XL telah mampu menstimulusasi keinginan konsumen melalui promo -promonya saat ini. Melalui iklan iklannya di media televisi XL mampu menarik para pelanggan. Dimulai dengan iklan yang anak kecil (Baim) untuk menarik konsumen dari kalangan anak kecil dan remaja yang tiap tahun kian bertambah besar dan belum digarap dengan baik dan serius oleh operator seluler lainnya. Kita bisa melihat setelah iklan XL bersama Baim dikeluarkan, maka secara kasat mata pula kita bisa melihat meningkatnya penggunaan HP dikalangan anak kecil dan remaja yang berarti semakin meningkat pula pangsa pasar yang tercipta bagi operator seluler.
Dengan mengandalkan berbagai macam jenis paket dalam programnya yang ditawarkan kepada konsumen, XL telah berhasil memberikan suatu pilihan kepada konsumen untuk memilih cara dan biaya berkomunikasi yang sesuai dan mereka inginkan sehingga memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada pelanggan dalam berkomunikasi, dengan model ini XL telah mampu menggait konsumen yang besar khususnya dalam segmentasi anak muda.
Provider XL banyak menggunakan promosi melalui media iklan yang kerap sekali menarik bagi para pelanggannya. Seperti sekarang ini iklan XL yang terkenal yaitu "serba seribu". Selain itu produk-produk XL lebih banyak menawarkan produknya dengan tarif yang sangat murah, sehingga dapat dipastikan bahwa hal ini dapat membuat banyak orang tertarik untuk menggunakan produk tersebut. Strategi pemasaran XL ditujukan untuk mengubah citra Perseroan yang selama ini memiliki citra ‘mahal’ menjadi terjangkau, mudah, trendi dan sangat memahami kebutuhan pelanggan. XL siap dan mampu untuk memenuhi semua kebutuhan pelanggan.
C. Gambaran Objek Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan hanya di dalam lingkup mahasiswa FKIP UKSW yang terdiri dari tujuh program studi dan dilakukan selama satu minggu, dan pengambilan sampel hanya untuk mahasiswa UKSW yang telah melihat iklan XL versi "serba seribu". Untuk pengambilan data penelitian, peneliti menyebarkan 96 lembar kuesioner dan hanya 89 yang memenuhi syarat untuk di analisis dalam penelitian ini. Dalam tabel berikut disajikan gambaran data responden.
Tabel 5.
Karakteristik Responden
Dari tabel 5 menunjukkan bahwa data responden di Progdi PGSD memiliki frekuensi yang paling besar dibandingkan progdi yang lain dikarenakan jumlah mahasiswa PGSD lebih banyak sehingga 57 % sample yang disebarkan ke PGSD. lalu di urutan kedua progdi Pendidikan Matematika sebesar 14% di ikuti progdi N
o Katagori Sub Katagori Frekuensi Prosentase dari 96 sample (%) 1 Fakultas/Program Studi PGSD 54 57 2 Pend.Matematika 14 14 3 Bimbingan Konseling 12 12 4 Pend Ekonomi 6 6
5 Pend. Anak Usia Dini 5 5
6 Pend. Sejarah 2 3
7 PPKN 2 2
Bimbingan Konseling sebesar 12%. Di urutan berikutnya Pendidikan Ekonomi hanya sebesar 6% di ikuti oleh PAUD dan Pendidikan Sejarah masing-masing hanya 5% dan 3%. Adapun progdi PPKn hanya memiliki frekuensi sebesar 2%.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil analisis validitas dan reliabilitas dari masing-masing variabel penelitian ditampilkan sebagai berikut :
Tabel 6.
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Daya Tarik Iklan
Variabel Daya Tarik Iklan (X1)
Validitas (Corrected item-Total Corelation pada r=0,176) Reliabilitas (Cronbach’s Alpha) Attention
Konsep Iklan yang menarik 0,354
0,915 Iklan menggunakan bahasa yang menarik 0,441
Tampilan visual yang menarik 0,348
Penggunaan headline yang menarik perhatian
0,579 Pengguanaan selebritis yang populer
0,387
Interest
Iklan menunjukan manfaat produk 0,579 Pesan yang disampaikan dalam iklan dapat
dipercaya 0,571
Citra selebritis sesuai dengan produk yang
diiklankan 0,591
Desire
Iklan menggambarkan keinginan akan suatu
produk. 0,744
Iklan menggambarkan kebutuhan akan suatu
produk. 0,618
Setelah melihat iklan, menimbulkan
keingintahuan akan produk 0,585
Setelah melihat iklan ingin mencoba produk
tersebut 0,702
Conviction
Iklan yang dilihat dapat dipercaya 0,685 Selebritis mempunyai citra yang baik dan dapat
dipercaya 0,631
Sumber : Data diolah (2014)
Dari tabel 6 dapat diketahui nilai Corrected item-Total Corelation keseluruhan indikator empirik mengenai variabel daya tarik iklan memiliki nilai r hitung positif, dan r hitung > r tabel (0.176) sehingga dinyatakan valid. Demikian halnya dengan hasil pengujian reliabilitas, menunjukkan nilai dari Cronbach's
Alpha keseluruhan variabel memiliki nilai Alpha > 0.60 sehingga
variable-variabel tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 7.
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Intensi Membeli
Demikian juga dengan variabel Intensi membeli. Seperti terlihat di tabel 7, diketahui nilai Corrected item-Total Corelation keseluruhan indikator empirik variabel intensi membeli memiliki nilai r hitung positif. Serta r hitung > r tabel (0.176) sehingga dinyatakan valid. Demikian halnya dengan hasil pengujian reliabilitas, menunjukkan nilai dari Cronbach's Alpha keseluruhan variabel
tersebut akan memberi manfaat sesuai dengan harapan
Action
Keinginan untuk menggunakan produk setelah
melihat iklan suatu produk. 0,737
Setelah melihat iklan, akan membeli saat
membutuhkan. 0,703
Setelah melihat iklan, akan memilih produk
tersebut saat akan melakukan pembelian 0,689
Variabel Intensi Membeli (Y)
Validitas (Corrected item-Total Corelation pada r=0,176) Reliabilitas (Cronbach’s Alpha) Intensi Sebagai Harapan
Setelah melihat iklan XL, saya akan menggunakan kartu XL pada saat saya membutuhkan 0,792
0,906 Intensi Sebagai
Rencana
Setelah melihat iklan XL, saya berencana
menggunakan kartu XL 0,803
Intensi Sebagai
memiliki nilai Alpha > 0.60 sehingga variable-variabel tersebut dinyatakan reliabel.
a. Gambaran Rata-rata Skor Variabel Daya Tarik Iklan
Tabel 8.
Rata-Rata Skor Variabel Daya Tarik Iklan
Indikator Empirik Pernyataan Rata-rata skor Katagori Attention
Konsep Iklan yang menarik 3,62 Tinggi
Iklan menggunakan bahasa yang menarik 3,53 Tinggi
Tampilan visual yang menarik 3,45 Tinggi
Penggunaan headline yang menarik perhatian 3,21 Cukup Pengguanaan selebritis yang populer 3,39 Cukup
Rata-rata total skor Attention 3,44 Tinggi
Interest
Iklan menunjukan manfaat produk 3,46 Tinggi
Pesan yang disampaikan dalam iklan dapat dipercaya 3,25 Cukup Citra selebritis sesuai dengan produk yang diiklankan 3,12 Cukup
Rata-rata total skor Interest 3,28 Cukup
Desire
Iklan menggambarkan keinginan akan suatu produk. 3,19 Cukup Iklan menggambarkan kebutuhan akan suatu produk. 3,08 Cukup Setelah melihat iklan, menimbulkan keingintahuan akan
produk
3,00 Cukup
Setelah melihat iklan ingin mencoba produk tersebut 3,19 Cukup
Rata-rata total skor Desire 3,12 Cukup
Conviction
Iklan yang dilihat dapat dipercaya 3,04 Cukup Selebritis mempunyai citra yang baik dan dapat dipercaya 3,24 Cukup Setelah melihat iklan, yakin bahwa produk tersebut akan
memberi manfaat sesuai dengan harapan 3,21
Cukup
Rata-rata total skor Conviction 3,16 Cukup
Action
Keinginan untuk menggunakan produk setelah melihat iklan suatu produk.
4,20 Tinggi Setelah melihat iklan, akan membeli saat membutuhkan. 3,18 Cukup Setelah melihat iklan, akan memilih produk tersebut saat
akan melakukan pembelian
3,08 Cukup
Rata-rata total skor Action 3,49 Tinggi
Rata-rata total skor variabel Daya Tarik Iklan 3,30 Cukup
Sumber: Data primer diolah (2014)
Dari data diatas dapat terlihat penskoran dimensi variabel daya tarik iklan. Rata-rata skor untuk dimensi Attention dan Action mempunyai katagori skor yang
tinggi. Dalam dimensi Attention faktor konsep iklan yang menarik mempunyai skor tertinggi diikuti dengan bahasa iklan yang menarik dan tampilan visual yang menarik. Hal ini berarti dalam iklan XL 'Serba Seribu' mempunyai konsep iklan yang menarik.
Dalam dimensi Interest mempunyai rata-rata skor cukup. dalam dimensi
Interest faktor manfaat dari produk yang diiklankan memiliki kategori skor yang
paling tinggi. Hal ini berarti minat konsumen untuk membeli suatu produk lebih kepada manfaat pada produk yang akan dibeli.
Berdasarkan dimensi Desire mempunyai rata-rata skor cukup dan semua faktor memiliki kategori skor cukup. Hal ini juga di ikuti oleh dimensi Conviction yang memiliki rata-rata skor cukup dan semua faktor yang mendukung memiliki kategori skor cukup.
Adapun untuk dimensi Action mempunyai rata-rata skor tinggi dan dalam dimensi Action keinginan untuk menggunakan produk setelah melihat iklan mendapat skor yang paling tinggi. Hal ini berarti konsumen menilai iklan yang menarik menimbulkan niat atau intensi untuk membeli.
Jadi kesimpulannya iklan XL dapat menggambarkan keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini. Hal ini dapat terlihat dari skor faktor keinginan menggunakan produk setelah melihat iklan yang tinggi. Akan tetapi keinginan untuk menggunakan produk setelah melihat iklan belum tentu diikuti dengan pembelian. Hal ini dapat terlihat dari skor faktor akan membeli saat membutuhkan & akan memilih produk saat akan melakukan pembelia yang mempunyai skor cukup. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen.
Diantaranya adalah faktor harga, kelompok acuan, preverensi minat, dan lain sebagainya.
b. Gambaran Rata-rata Skor Variabel Intensi Membeli
Tabel 9.
Rata-Rata Skor Variabel Intensi Membeli
Indikator
Empirik Pernyataan Rata-rata
skor Katagori
Intensi Sebagai Harapan
Setelah melihat iklan XL, saya akan menggunakan kartu
XL pada saat saya membutuhkan 3,10 Cukup
Intensi Sebagai Rencana
Setelah melihat iklan XL, saya berencana menggunakan
kartu XL 3,07 Cukup
Intensi Sebagai Kenginan
Setelah melihat iklan XL, saya ingin membeli kartu XL 2,88 Cukup Rata-rata total skor variabel Intensi Membeli 3,01 Cukup
Sumber: Data primer diolah (2014)
Dari data diatas dapat terlihat bahwa variabel Intensi Membeli mempunyai rata-rata skor cukup. Namun, dari ketiga dimensi tersebut, dimensi Intensi sebagai harapan mempunyai skor tertinggi yaitu sebesar 3,10. Namun dari rata-rata skor yang memiliki rata-rata skor yang cukup, hal ini dapat diartikan semua faktor dari dimensi yang ada merupakan hal yang relatif. karena preferensi dan kebutuhan konsumen berbeda-beda. Iklan yang menarik mungkin memunculkan niat untuk membeli. tetapi untuk benar-benar melakukan pembelian, konsumen mempunyai pertimbangan yang lain.
2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Sederhana a. Uji Normalitas.
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 89
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.77989735 Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .054
Negative -.120
Kolmogorov-Smirnov Z 1.129
Asymp. Sig. (2-tailed) .156
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data primer yang diolah (2014)
Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non parametrik Smirnov (K-S) menunjukkan bahwa angka Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 1,129 mempunyai nilai signifikan sebesar 0,156 lebih besar dari 0,05 maka distribusi data residualnya adalah normal
b. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-of fit dari model regresi atau besarnya sumbangan variabel X terhadap model regresi. Berikut adalah tampilan output model summary SPSS :
Tabel 11.
Hasil Uji koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .742a .550 .545 1.79010
a. Predictors: (Constant), Daya Tarik Iklan b. Dependent Variable: Intensi Membeli
Sumber : Data primer yang diolah (2014)
Dari tampilan output SPSS pada tabel 11. model summary besarnya R Square adalah 0,550. Hal ini berarti daya tarik iklan dapat menjelaskan sebesar 55% (0,55 x 100%) dari Intensi Membeli. Model penelitian ini dapat menjelaskan bahwa faktor daya tarik iklan mempunyai pengaruh yang besar terhadap intensi membeli sebesar 55%, dibandingkan faktor-faktor yang lainnya. Adapun proporsi variabel-variabel lain yang mempengaruhi Intensi membeli yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini sebesar 45% (100%-55%).
c. Uji Hipotesis
Untuk menguji kebenaran pernyataan hipotesis maka dilakukan uji hipotesis secara simultan dengan enter regression (pada tingkat signifikansi 0,05), dengan melihat hasil uji t beikut ini :
Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.198 1.106 -1.987 .050
Daya Tarik Iklan .192 .019 .742 10.316 .000
a. Dependent Variable: Intensi Membeli
Keterangan : signifikan pada = 5 % (0,05)
Sumber : Data primer yang diolah (2014)
Berdasarkan hasil analisis regresi diatas diketahui bahwa Daya tarik iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi membeli. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 10,136 > t tabel 1,661 pada selang kepercayaan 5% sehingga H1 diterima.
Sedangkan persamaan regresi dari tabel 12 dapat ditulis sebagai berikut :
Y = - 2,198 + 0,192X1+
ε
Dari persamaan regeresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : "Bila tidak ada daya tarik iklan (X) sebesar 0.192 maka intensi membeli (Y) akan menurun sebesar 2.198 satuan. Sehingga setiap peningkatan 1 (satuan) daya tarik iklan maka akan menyebabkan peningkatan intensi membeli sebesar 0,192.
E. Pembahasan
Iklan mempunyai kaitan yang erat dengan proses pengambilan keputusan konsumen. Karena iklan merupakan salah satu sumber informasi bagi konsumen untuk menentukan alternatif pilihan akan katagori suatu produk/merek. Suatu iklan yang baik mengadopsi unsur-unsur AIDCA di dalamnya, yang tujuan dalam setiap tahapan elemennya, konsumen akan lebih tergerak untuk melakukan pembelian dimasa depan, atau paling tidak konsumen mempunyai ingatan terhadap merek/produk sehingga dapat menjadikan merek/produk tersebut menjadi alternatif pembelian. Iklan yang menarik diharapkan mampu untuk merangsang tindakan positif dari konsumen terhadap merek atau produk yang diiklankan.
Seperti yang tertera dalam tabel 8, daya tarik iklan diukur melalui formula AIDCA. Dimensi-dimensi dari formula AIDCA tersebut erat kaitannya untuk membentuk preferensi konsumen akan suatu merek/produk untuk melakukan pembelian di masa depan. Seperti yang disebutkan oleh Howard dan Sheth (dalam Deliani & Zulkarnain, 2012) bahwa kemungkinan seorang konsumen berencanan untuk membeli suatu produk atau merek tertentu terjadi setelah konsumen menyimpan informasi yang relevan untuk menentukan keputusan membeli. Maka untuk merangsang niat membeli seseorang dibutuhkan iklan yang dikemas dengan baik melalui formula AIDCA. Seperti yang disebutkan oleh Kasali (1992;83) yang menyatakan dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik penting untuk menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus AIDCA yaitu meliputi : Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (kebutuhan/keinginan),
Conviction (rasa percaya), Action (tindakan). Sehingga dengan formula AIDCA tersebut suatu iklan sebagai sumber informasi bagi konsumen akan lebih menonjol tanpa menanggalkan pesan dan makna tentang manfaat produk dibandingkan dengan iklan produk/merek lain.
Dimensi attention dalam sebuah iklan menunjukkan bahwa suatu iklan harus dikemas dengan baik dan menarik agar mendapat perhatian konsumen. Banyaknya iklan di media menimbulkan konsumen cenderung melakukan skipping. Karenanya iklan haruslah dibuat menonjol, misalnya saja menggunakan artis/selebritis untuk menarik perhatian atau menggunakan headline yang menonjolkan keunggulan produk tersebut. Headline yang biasanya ampuh untuk meraih perhatian konsumen adalah harga. Harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat membeli konsumen. Dari hasil penelitian diatas terlihat bahwa skor rata-rata untuk dimensi Attention sebesar 3,44 yang berarti iklan XL dinilai sangat menarik perhatian mahasiswa FKIP UKSW tahun 2013/2014.
Dimensi interest dan berkaitan tentang pesan dalam suatu iklan. Suatu iklan harus menujukkan manfaat dan keunggulannya dengan jelas. Bila suatu iklan dapat menampilkan keunggulan dan manfaat produknya dengan jelas, maka konsumen akan tergugah untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk/merek yang diiklankan. Dari hasil penelitian diatas menujukkan rata-rata skor untuk dimensi interest sebesar 3,28 yang artinya iklan XL membuat mahasiswa FKIP UKSW tahun 2013/2014 cukup untuk ingin mengetahui pesan iklan produk XL lebih lanjut.
Dimensi desire berkaitan dengan keinginan untuk memiliki sebuah produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Dari hasil penelitian diatas terlihat bahwa skor rata-rata untuk dimensi desire sebesar 3,12 yang berarti iklan XL membuat mahasiswa FKIP UKSW tahun 2013/2014 mempunyai keinginan untuk membeli produk XL disaat membutuhkan. Dalam suatu iklan, bila menggambarkan keunggulan prooduknya sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen maka akan mempengaruhi intensi membeli. Hal ini dikarenakan konsumen cenderung untuk mencari tahu informasi sesuai dengan kebutuhannya.
Dimensi conviction berkaitan dengan rasa percaya konsumen terhadap produk yang diiklankan, sehingga dalam proses terhadap intensi membeli konsumen, konsumen sudah mengerti akan spesifikasi produk yang akan dibeli. Dari hasil penelitian diatas menujukkan rata-rata skor untuk dimensi conviction sebesar 3,16 yang artinya iklan XL membuat mahasiswa FKIP UKSW tahun 2013-2014 cukup percaya terhadap produk yang diiklankan XL.
Dimensi action merujuk kepada termotivasinya konsumen untuk melakukan pembelian dimasa yang akan datang setelah melihat iklan yang menarik. Dari hasil penelitian diatas terlihat bahwa skor rata-rata untuk dimensi
action sebesar 3,49 yang berarti iklan XL membuat mahasiswa FKIP UKSW
tahun 2013/2014 keinginan yang tinggi untuk menggunakan produk XL dimasa yang akan datang.
Dari hasil Uji Koefisien Determinasi pada tabel 10. terlihat R square sebesar 0,55 (50%), artinya Daya tarik iklan mempunyai pengaruh sebesar 55 % dibandingkan variabel-variabel lainnya. Dan berdasarkan uji hipotesis terlihat
bahwa daya tarik iklan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 10,136 > t tabel 1,661 pada selang kepercayaan 5% sehingga H1 yang menyebutkan bahwa daya tarik iklan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap intensi membeli diterima karena didukung oleh data. Hasil dari penelitian ini semakin mendukung teori dalam penelitian Riyanto (2008;18) bahwa iklan dapat juga mempengaruhi seberapa sesuai produk yang diiklankan dapat dirasakan, kemudian dapat mempengaruhi sikap dan ingatan. Selain itu Rosandini dan Ferdinand (2012;3) menyebutkan bahwa informasi positif yang baru dan menarik serta layak untuk diperhatikan pada produk atau merek akan semakin memperkuat keteringatan atau top of mind di benak konsumen. Kurniawati (2009;29) juga menyatakan bahwa pengiklanan dapat meningkatkan kesadaran akan merek, mendorong pencobaan terhadap merek tersebut dan menekankan pembelian yang berulang.Sehingga dapat disimpulkan bahwa daya tarik iklan berpengaruh terhadap intensi membeli.