JENIS PENELITIAN DAN HIPOTESIS
PERTEMUAN 5
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa
mampu
menguraikan
jenis penelitian
dan hipotesis
Mahasiswa
mampu
menguraikan
jenis penelitian
Jenis penelitian
a. Metode
penelitian
survei
(Research Method
)
Dalam
survei,
penelitian
tidak
dilakukan terhadap seluruh obyek
yang diteliti atau populasi, tetapi
hanya mengambil sebagian dari
populasi tersebut (sampel)
Sampel adalah bagian dari populasi
yang
dianggap
mewakili
Jenis penelitian
•
Penelitian survei, digolongkan lagi menjadi 2, yaitu
penelitian survei yang bersifat deskriftif
(descriptive)
dan analitik
(analytical)
•
Dalam penelitian survei deskriptif, peneliti
Jenis penelitian
•
Survey analitik, penelitian diarahkan untuk
menjelaskan suatu keadaan atau situasi mis;
mengapa penyakit menyebar disuatu
masyarakat, mengapa penyakit terjadi pada
seseorang. Mengapa masyarakat tidak
menggunakan fasilitas yang telah tersediah,
Mengapa orang tidak mau membuat jamban
keluarga dan sebagainya . Survey analitik ini
pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan
mengapa (
why ?)
oleh sebab itu juga disebut
Jenis penelitian
•
Penelitian survei yang bersifat analitik ini dibedakan
lagi menjadi 3 macam , yaitu :
1. Seksional Silang
(Cross Sectional
)
Jenis penelitian
2. Studi Restrospektif (Retrospective Study)
Penelitian ini adalah penelitia yang berusaha melihat kebelakang (bacward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi.
Dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut
Penelitian retrospektif ini berangkat dari dependen variabel, kemudian dicari indevendent variabelnya
Jenis penelitian
Dari sini akan dapat diketahui berapa persen dari kasus tersebut yang merokok, dan berapa batang rokok yang diisap tiap hari, serta berapa persen dari kasus tersebut tidak merokok, dari proporsi besarnya perokok dan bukan perokok terhadap jumlah kasus tersebut, akan dapat disimpulkan hubungan antara merokok dan kanker paru-paru
Ilustrasi :
Kasus Kontrol
Merokok
Penderita Ca Paru Non Penderita
Jenis penelitian
3. Studi Prospektif (Prospective Study)
Penelitian ini adalah penelitian yang melihat ke depan
(forward looking) artinya penelitian ini dimulai dari variabel penyebab atau Faktor resiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang
Penelitian ini berangkat dari variabel independen kemudia diikuti akibat dari independen variabel tersebut terhadap dependen variabel.
Jenis penelitian
Setelah 15 tahun, maka terhadap orang-orang
tersebut diadakan peneriksaan kesehatan
khususnya paru-paru.
Jenis penelitian
Ilustrasi
Risiko :
Ca Paru
Merokok
Tidak Ca Paru
---Kontrol
Ca Paru
Tak Merokok
Jenis penelitian
b.Metode penelitian experimen
Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variabel
Yang dimaksud dengan perlakukan atau percobaan disini adalah suatu usaha modifkasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari peristiwa tersebut
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi.
Hipotesis
•
Hipotesis merupakan gabungan dari kata
"hipo"
yang
artinya dibawah, dan
"tesis"
yang artinya kebenaran.
Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah
kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat
diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah
disertai dengan bukti-bukti. (Arikunto, 2000).
•
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harius uji
secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa
yang kita cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah
keterangan sementara dari hubungan
Hipotesis
•
Sebelum proses pemecahan masalah
tersebut dilakukan, seorang peneliti
mempunyai berbagai
alternatif-alternatif pemecahan yang bersifat
dugaan atau ada unsur
ketidakpastian. Dugaan-dugaan
tersebut selanjutnya akan dibuktikan
secara empiris dengan menggunakan
metode ilmiah. Dugaan tersebut
Hipotesis
•
Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam
kegiatan penelitiannya, perhatian peneliti tersebut
terfokus hanya pada informasi atau data yang diperlukan
bagi pengujian hipotesis. Agar pemilihan alternatif dapat
tepat, peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat.
•
Bentuk Penelitian-penelitian yang berhipotesis antara lain:
1. Case Studies. Penelitian menghitung banyak sesuatu
(magnitude).
2. Causal Comparative Studies. Penelitian tentang
perbedaan (diferencies), yaitu menyatakan adanya
kesamaan atau perbedaan diantara 2 variabel.
Syarat Hipotesis
•
Menurut Borg dan Gall dalam Suharsimi (2000)
ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik,
yaitu:
1. Hipotesis hendaknya merupakan rumusan
tentang hubungan dua atau lebih variabel.
2. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai
dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan
hasil penemuan terdahulu.
3. Hipotesis harus dapat diuji
Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Nol Atau Hipotesis Nihil atau hipotesis null
dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan "Ho"adalan
hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel yang
artinya selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atau hubungan antar variabel, mempunyai ciri:
a. Menyatakan tidak adanya saling hubungan atau tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya
b. Disebut juga Hypotesis Statistik
Jenis Hipotesis
2. Hipotesis Alternatif Atau Hipotesis Kerja, dalam notasi hipotesis ini ditulis dengan "Ha", adalah yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Statistik sendiri
digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif
merupakan konsekuensi dari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil. yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel dengan ciri-ciri:
a. Menyatakan adanya saling hubungan/adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya
b. Disebut Hypotesis penelitian
c. Kesimpulan uji statistik berupa penerimaan HA sebagai hal yang benar
Bentuk Hipotesis
Berdasarkan ‘Tingkat Penjelasan Variabel yang Diteliti (Level of Explanation)’, maka Hipotesis dapat dibedakan menjadi 3 Bentuk, yaitu: (Sugiyono,2009)
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesis Deskriptif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap nilai Satu Variabel dalam Satu Sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Contoh:
H0 : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil gelap. Ha : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobilbukan warna gelap.
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Bentuk Hipotesis
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Komparatif Berpasangan (Dependent; Paired)
BERPASANGAN yang dimaksudkan disini adalah Apabila data berasal dari Individu /Subyek/Sampel yang SAMA.
ILUSTRASI KELOMPOK DATA BERPASANGAN:
Ada sekelompok mahasiswa yang diukur berat badannya sebanyak dua kali, yaitu pada Bulan Januari 2014 dan Bulan Februari 2014. Data Berat Badan mahasiswa pada Bulan Januari dapat dikatakan sebagai Satu kelompok data, kemudian Berat Badan mahasiswa pada Bulan Februari adalah sekelompok data lagi yang kedua. Dari segi JUMLAH, kita berarti mempunyai DUA kelompok data (yaitu berat badan mahasiswa pada Bulan Januari dan Berat Badan mahasiswa bulan Februari. Dari segi BERPASANGAN, berarti kota mempunyai Kelompok Data yang BERPASANGAN karena individu dari kedua kelompok data yang ada, BERASAL dari individu yang sama.
Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Berpasangan:
H0 : Tidak terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir semester.
Bentuk Hipotesis
b) Komparatif Tidak Berpasangan (Independent; Unpaired)
Tidak Berpasangan yang dimaksud adalah Apabila data berasal dari Individu/Subyek yang BERBEDA.
ILUSTRASI KELOMPOK DATA TIDAK BERPASANGAN:
Andaikan kita akan mengukur tekanan darah pada subjek penelitian, dimana Subjek penelitian tersebut berasal dari DUA KELOMPOK, yaitu KELOMPOK DAERAH PEDESAAN dan KELOMPOK DAERAH URBAN. Nah, data tekanan darah pada KELOMPOK PEDESAAN adalah Satu Kelompok Data sedangkan data tekanan darah pada KELOMPOK URBAN adalah Kelompok Data Yang Lain. Dengan demikian, dari segi JUMLAH, terdapat DUA Kelampok Data yaitu Kelompok Data tentang Tekanan darah pada Responden daerah Pedesaan dan Kelompok Data tentang Tekanan Darah pada Responden di daerah Urban. Sedangkan dari segi BERPASANGAN, terdapat Kelompok Data yang TIDAK BERPASANGAN karena individu yang merupakan Subyek Penelitian (Responden) terdiri dari DUA Kelompok yang Berbeda. Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Tidak Berpasangan:
H0 : Tidak terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu hamil di daerah pedesaan.
Bentuk Hipotesis
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan dugaan atau
jawaban sementara terhadap hubungan antara
dua variabel atau lebih.
Contoh:
H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan dengan pengetahuan masyarakat
tentang Down Syndrome.