• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH STRAIT TIME INDEX STI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH STRAIT TIME INDEX STI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH STRAIT TIME INDEX (STI), NIKKEI 225,

DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE (DJIA), DAN INFLASI

TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA

EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2011 – 2015

JURNAL ILMIAH

Oleh :

FARID ABDI FAISAL

1431600467

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAKSI

ANALISIS PENGARUH STRAIT TIME INDEX (STI), NIKKEI 225, DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE (DJIA), DAN INFLASI

TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2011 – 2015

Farid Abdi Faisal

Program Magister Manajemen, Pascasarjana, Universitas Budi Luhur Ichal_guitar@rocketmail.com

Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk menguji pengaruh analisis pengaruh Strait Time Index (STI), Nikkei 225, Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011 – 2015. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan sampel sebanyak 60 data. Metode penelitian menggunakan alat bantu analisis yang digunakan adalah SPSS Versi 19.0. Hasil yang didapat secara parsial adalah Strait Time Index (STI), Nikkei 225, Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan Inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini ditujukkan dengan tingkat signifikan t untuk variabel STI memperoleh thitung sebesar (4,468) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05), Variabel N225 memiliki t hitung sebesar (3,238) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,002 < 0,05), Variabel DJIA memiliki t hitung sebesar (6,552) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05, Variabel Inflasi memiliki t hitung sebesar (2,835) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,004 < 0,05). Sedangkan secara simultan hasil yang didapat adalah semua variabel secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga SahamGabungan dengan Fhitung (72,160 > Ftabel (2,58) dan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0,05.

(4)

PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari berkembangnya kegiatan investasi akhir-akhir ini yang disebabkan kemudahan berinvestasi, deregulasi peraturan, dan kebebasan aliran informasi.

Di Indonesia, investor yang berminat untuk berinvestasi di pasar modal dapat berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu indeks yang sering diperhatikan investor ketika berinvestasi di Bursa Efek Indonesia adalah Indeks Harga

Saham Gabungan. Hal ini disebabkan indeks ini berisi atas seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Bagi pasar modal Indonesia, tahun 2011 merupakan tahun untuk menunjukkan kepada para investor global maupun domestik betapa tingginya resilience (daya tahan) pasar modal Indonesia terhadap krisis global yang dipicu oleh kondisi ekonomi negara- negara Eropa. IHSG dan nilai kapitalisasi pasar saham BEI masih mengalami peningkatan. IHSG naik tipis 2,84% ke level 3.808,772 pada tanggal 29 Desember 2011 dari posisi penutupan akhir tahun 2010 sebesar 3.703,512.

Indeks Harga Saham Gabungan di BEI merupakan indeks saham dengan kinerja terbaik ketiga pada 2011 setelah bursa efek Dow Jones dan Filipina. IHSG mencatatkan kenaikan 3,19 persen sepanjang 2011, investasi lebih kurang mencapai 250 triliun terkait peringkat Indonesia yang berada dalam level investment grade, yangdapat mendorong dana asing yang masuk ke Indonesia, peluang investasi di dalam negeri cukup besar di sektor infrastruktur dikarenakan faktor tersebut, kondisi itu akan memancing investor menempatkan dananya di Indonesia. (www.antaranews.com/).

Sepanjang 2011, bursa saham Singapura terkoreksi baik 17,1 persen. Secara kumulatif, kenaikan indeks saham bursa Singapura sejak akhir Desember sebesar 28

persen, sepersepuluh kenaikan IHSG selama

periode yang sama

(http://economy.okezone.com/read/).

Indeks bursa di Indonesia, dan Singapura kompak turun seiring dengan penurunan indeks bursa Asia Timur. Dari tujuh indeks bursa saham Asia Tenggara yang dipantau, indeks di 3 bursa saham tercatat menguat dan 5 indeks lain melemah. Indeks STI Singapura tercatat paling merosot dengan penurunan 1,39% ke level 3.281,95

(http://market.bisnis.com/read/20150106).

Jepang Nikkei N225 yang turun 1 persen kemungkinan akan mencatat penurunan terbesar, Dow Jones telah tergerus 5,2 persen sejak akhir. Begitu halnya dengan indeks S&P 500 turun 4,9 persen sejak 31Desember 2015, atau level terburuk dalam empat hari perdagangan di awal tahun (beritasatu.com).

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, muncul beberapa masalah dalam penelitian ini seperti adanya perbedaan hasil penelitian dari masing-masing indeks pasar saham. Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ada di pasar modal sangat berpengaruh terhadap investasi portofolio yang akan dilakukan oleh para investor.

maka peneliti mengidentifikasikan permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Apakah indeks STI berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2011 – Desember 2015.

2. Apakah indeks Nikkei berpengaruh 225 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2011 – Desember 2015.

3. Apakah Indeks Dow Jones Industrial Average berpengaruh Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2011 – Desember 2015.

(5)

Bursa Efek Indonesia periode Januari 2011 – Desember 2015.

5. Apakah Strait Times Index, Nikkei

Strait Times Index (STI) Singapore

Indeks Straits Times (disingkat: STI; bahasa Inggris: Straits Times Index) adalah sebuah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di Bursa efek Singapura. Indeks ini digunakan untuk mendata dan memonitor perubahan harian dari 30 perusahaan terbesar di pasar saham Singapura dan sebagai indikator utama dari performa pasar di Singapura. Indeks ini bersama-sama dihitung dengan Singapore Press Holdings (SPH), Singapore Exchange (SGX) dan FTSE Group (FTSE).

Indeks Nikkei 225 Jepang

Indeks Nikkei 225 adalah sebuah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo (Tokyo Stock Exchange

- TSE). Ia telah dihitung setiap hari oleh surat kabar Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) sejak tahun 1950. Indeks ini adalah harga rata-rata tertimbang (dalam satuan yen), dan komponennya ditinjau ulang setahun sekali. Saat ini Nikkei adalah indeks rata-rata ekuitas Jepang yang paling banyak dikutip, sebagaimana demikian pula dengan Dow Jones Industrial Average di Amerika Serikat. Bahkan dahulu antara 1975-1985,

Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) adalah salah satu indeks pasar saham

yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones Company Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai suatu cara untuk mengukur performa komponen industri pasar saham Amerika. Saat ini DJIA merupakan indeks pasar tertua yang ada di Amerika Serikat dan masih berjalan hingga sekarang.

Inflasi

Salah satu peristiwa modern yang sangat penting dan yang selalu dijumpai dihampir semua negara di dunia adalah inflasi. Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan harga – harga untuk menaik secara umum dan terus menerus (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga – harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama. Mungkin kenaikan tersebut dapat terjadi tidak bersamaan, yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama satu

Penelitian yang dilakukan Wijayanti (2013) dengan judul Pengaruh Pendekatan Kuantitatif dengan Regresi Linier Berganda dan hasil yang diperoleh adalah Pertumbuhan

(6)

Sutanto (2013) Analisis Pengaruh Berdasarkan pengujian hasil hipotesis dengan menggunakan uji F diperoleh hasil bahwa variabel SBI berpengaruh positif tidak signifikan terhadap IHSG, Harga minyak dunia berpengaruh positif tidak signifikan terhadap IHSG, Harga emas dunia berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG, Indeks Nikkei 225 berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG dan Indeks Dow Jones berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG selama periode 2007-2011.

Nurwulandari (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Keseimbangan Jangka Panjang Dan Jangka Pendek Indeks DJIA, FTSE 100, DAX 30, CAC 40, Dan NIKKEI 225 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan hasil didapatkan nilai koreksi model yang valid berdasarkan signifikansi dari variabel data kenam indeks bursa, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan keseimbangan jangka pendek antara indeks FTSE, DAX, CAC, dan Nikkei terhadap IHSG. Indeks DJIA tidak terjadi pengaruh perubahan keseimbangan dalam jangka pendek.

Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Kurs Dollar

As (USD) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2010 – Desember 2012 oleh Nilawati Latumairisa (2013) menyimpulkan Bahwa secara sendiri-sendiri (parsial) ada pengaruh antara inflasi, Suku bunga BI Rate dan Kurs Dollar As (USD) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2010 – Desember 2012.

Johan Halim (2011) dengan penelitiannya berjudul Analisis Pengaruh Pergerakan Bursa Internasional Terhadap Pergerakan Bursa Indonesia dengan variabel : JSX, Dow Jones, FTSE, Nikkei 225, STI dan Indeks Hangseng dengan Regresi Linier Berganda memperoleh hasil pengaruh dimana bursa Indonesia mempengaruhi bursa lain dalam regional yang sama bahkan bursa Eropa (FTSE) dan Amerika (Dow Jones) yang disebabkan membaiknya keadaan ekonomi Indonesia yang dinilai dari ketahanannya menghadapi krisis global.

Kerangka Pemikiran

(7)

Hipotesa Penelitian

Menurut Jonathan Sarwono (2013:10) pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu : tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence level. yang dimaksud tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan yaitu kesalahan menolak hipotesis.

H1 :Indeks STI berpengaruh terhadap IHSG H2 :Indeks Nikkei 225 berpengaruh terhadap IHSG

H3 :Indeks DJIA berpengaruh terhadap IHSG H4 :Inflasi berpengaruh terhadap IHSG H5 : Strait Times Index, Nikkei 225, Dow Jones Industrial Average, dan Inflasi

berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

Statistik Deskriptif

Pengolahan data dalam penulisan ini menggunakan Program Statistical Package for the Social Sciences

(SPSS). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu indeks STI, N225, DJIA dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

LN_IHSG 8.3910 .11897 49

LN_STI 8.0422 .06596 49

LN_225 9.4455 .30281 49

LN_DJIA 9.5930 .15072 49

LN_INFLASI .9866 1.11383 49

(8)

Uji Normalitas Data

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dari grafik Histogram gambar 4.1 terlihat bahwa residual pada model regresi telah

terdistribusi secara normal dengan bentuk kurva yang berbentuk simetris tidak menceng ke kanan dan juga menceng ke kiri

.

Uji Heteroskedastisitas

Gambar Grafik Scatter plot

Sumber : Hasil Output SPSS 19

Gambar 4.3 menunjukan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur. Plot berpencar dan tidak membentuk pola tertentu, titik-titik data menyebar di atas dan di bawah

angka nol (0), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

Uji Autokorelasi

(9)

Tabel model Summary

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .932a .868 .856 .04519 .868 72.160 4 44 .000 .892

a. Predictors: (Constant), LN_INFLASI, LN_STI, LN_225, LN_DJIA b. Dependent Variable: LN_IHSG

Dari data diatas didapat nilai DW dari regresi adalah 0,892, sedangkan dari table D dengan signifikasi 0,05 dan n= serta k=4 diperoleh nilai DW diantara -2 sampai

+2, berarti tidak ada autokorelasi, maka menerima H0 dan Ha menolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada data dalam pengamatan

.

Uji Koefisien Korelasi

Uji korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Menurut kuat atau lemah hubungan diukur diantara jarak

(10)

Correlations

LN_IHSG LN_STI LN_225 LN_DJIA LN_INFLASI

Pearson Correlation LN_IHSG 1.000 .747 .779 .876 .198

LN_STI .747 1.000 .587 .627 .175

LN_225 .779 .587 1.000 .954 .238

LN_DJIA .876 .627 .954 1.000 .183

LN_INFLASI .198 .175 .238 .183 1.000

Sig. (1-tailed) LN_IHSG . .000 .000 .000 .086

LN_STI .000 . .000 .000 .115

LN_225 .000 .000 . .000 .050

LN_DJIA .000 .000 .000 . .104

LN_INFLASI .086 .115 .050 .104 .

N LN_IHSG 49 49 49 49 49

LN_STI 49 49 49 49 49

LN_225 49 49 49 49 49

LN_DJIA 49 49 49 49 49

LN_INFLASI 49 49 49 49 49

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat korelasi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu:

a. Besar hubungan antara variabel STI dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan jumlah data sebanyak 49 data adalah 0,747, artinya hubungan kedua variabel tersebut kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara STI dengan IHSG searah, artinya jika STI menurun maka IHSG menurun dan begitu sebaliknya. Jika dilihat dari angka signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05 (0,000< 0,05), artinya antara variabel STI dan IHSG terjadi korelasi yang signifikan. b. Besar hubungan antara variabel N225

dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan jumlah data sebanyak 49 data adalah 0,779, artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara N225 dengan IHSG searah, artinya

jika N225 menurun maka IHSG menurun dan begitu sebaliknya.. Jika dilihat dari angka signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), artinya hubungan antara variabel N225 dengan IHSG terjadi korelasi yang signifikan.

c. Besar hubungan antara variabel DJIA dengan IHSG dengan jumlah data sebanyak 49 data adalah 0,876 artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara DJIA dengan IHSG searah, artinya jika DJIA menurun maka IHSG menurun dan begitu sebaliknya. Jika dilihat dari angka signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), artinya hubungan antara variabel DJIA dengan IHSG terjadi korelasi yang signifikan. d. Besar hubungan antara variabel Inflasi

(11)

menunjukan bahwa hubungan antara Inflasi dan IHSG searah, artinya jika inflasi meningkat maka IHSG meningkat dan begitu sebaliknya. Jika dilihat dari angka signifikansi (Sig.) sebesar 0,085 yang lebih besar dari 0,05 (0,085> 0,05), artinya hubungan antara variabel Inflasi dan IHSG tidak terjadi korelasi yang signifikan.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (x) terhadap variabel dependen (y). Adjusted R2 adalah nilai R2 yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R2 angka ini bisa memiliki angka negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel

bebas, gunakan Adjusted R2 sebagai Koefisien determinasi (Priyanto, 2008:81).

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1(Constant) -3.397

1.009 -3.369 .002

LN_DJIA .980 .150 1.242 6.652 .000 .747 .549 .239

LN_STI .569 .127 .315 4.468 .000 .779 -.456 -.186

LN_225 -.232 .072 -.591 -3.238 .002 .876 .708 .365

LN_INFLASI .023 .054 .157 2.835 .004 .198 .160 .059

Berdasarkan table 4.12 (b) di atas dapat diketahui bahwa setiap variable independen mempunyai nilai Koefisien Determinasi (Beta x Zero order x 100%), dimana DJIA mendapatkan nilai KD sebesar 92,77% (1,242 x 0,747 x 100%), STI medapatkan nilai KD sebesar 24,54% ( 0,315 x 0,779 x 100%), N225

(12)

berikut menunjukan hasil uji R

Square secara simultan :

Tabel 4.12 (b)

Tabel Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .932a .868 .856 .04519 .868 72.160 4 44 .000 .892

a. Predictors: (Constant), LN_INFLASI, LN_STI, LN_225, LN_DJIA b. Dependent Variable: LN_IHSG

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai

Adjusted R Square 0,856 atau 85,6%. Koefisien ini menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan dipengaruhi oleh STI,

N225, DJIA dan Inflasi sedangkan sisanya sebesar 14,4% (100% - 85,6%) disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4.14

Tabel Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.397 1.009 -3.368 .002

LN_DJIA .980 .150 1.242 6.552 .000 .084 1.912

LN_STI .569 .127 .315 4.468 .000 .606 1.651

LN_225 LN_INFLASI

-.232 .023

.072 .054

-.591 .157

-3.238 2.835

.002 .004

.091 .085

1.032 1.001

a. Dependent Variable: LN_IHSG

Dari tabel 4.6(2) dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + €

Pengujian Secara Parsial (uji t) Jika pada kolom Sig. < dari

probabilitas α = 0,05 dan t hitung > t tabel

(13)

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai t tabel dihitung α = 0,05, df = N – (k+1), dimana k = jumlah variabel

independen. Jadi df = 49 – (4 + 1) = 44, sehingga nilai t tabel = 2,01537.

Tabel 4.15

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.397 1.009 -3.368 .002

LN_DJIA .980 .150 1.242 6.552 .000 .084 1.912

LN_STI .569 .127 .315 4.468 .000 .606 1.651

LN_225

a. Dependent Variable: LN_IHSG

a. Dari hasil Uji t pada variabel STI memiliki thitung sebesar (4,468) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05) yang berarti secara parsial atau sendiri-sendiri terdapat pengaruh yang signifikan antara STI dengan IHSG. b. H1 : STI berpengaruh terhadap IHSG c.

d. Dari hasil Uji t pada variabel N225 memiliki t hitung sebesar (3,238) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,002 < 0,05) yang berarti secara parsial atau sendiri-sendiri terdapat pengaruh yang signifikan antara N225 dengan IHSG.

e. H2 : N225berpengaruh terhadap IHSG f.

g. Dari hasil Uji t pada variabel DJIA memiliki t hitung sebesar (6,552) > t tabel

(2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05) yang berarti secara parsial atau sendiri-sendiri terdapat pengaruh yang signifikan antara DJIA dengan (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,004 < 0,05) yang berarti secara parsial atau sendiri-sendiri terdapat pengaruh yang signifikan antara Inflasi dengan IHSG.

k. H4 : Inflasi berpengaruh terhadap IHSG

l.

m. Pengujian Secara Simultan (uji F/Anova)

n.

o. Uji F adalah uji koefisien regresi secara simultan dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh

beberapa variabel independen terhadap variabel dependen Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). p. Tabel Anova

(14)

r. ANOVAb

tt. a. Predictors: (Constant), LN_INFLASI, LN_STI, LN_225, LN_DJIA uu. b. Dependent Variable: LN_IHSG

vv. ww.

xx. Berdasarkan hasil uji pengaruh secara simultan (Uji-F) Model 2 dalam penelitian ini pada tabel 4.7.2 di atas, diketahui nilai Fhitung sebesar 72,160 sedangkan nilai Ftabel pada = 0,05 dan sampel pembentuk data, maka df2 = 49 – 4 = 45 (lihat tabel Distribution F) maka dihasilkan Ftabel sebesar 2,58, jadi nilai Fhitung (72,160 > Ftabel (2,58) dan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0,05, dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H5 diterima, artinya

secara simultan variabel independen STI, N225, DJIA dan Inflasi memberikan pengaruh secara signifikan terhadap variabel a. Pengujian Strait Times Index terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan aaa. Hasil analisis terhadap

hipotesis menunjukan bahwa STI secara parsial

mempunyai pengaruh signifikan

terhadap IHSG. Hal ini didukung oleh hasil pengujian Statistic Coefficients yang

(15)

thitung sebesar (4,468) > t tabel berpengaruh terhadap IHSG.

b. Pengujian Nikkei 225 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Hasil analisis terhadap hipotesis menunjukan bahwa N225 secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG. Hal ini ditunjukan oleh hasil pengujian Statistic Coefficients yang menunjukan variabel N225 memperoleh hasil Uji t pada variabel N225 memiliki t hitung sebesar (3,238) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,002 < 0,05) sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Nikkei 225 berpengaruh terhadap IHSG.

c. Pengujian DJIA terhadap Indeks Harga Saham Gabunganv Hasil analisis terhadap hipotesis menunjukan bahwa DJIA secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG. Hal ini didukung oleh hasil pengujian Statistic Coefficients yang menunjukan hasil Uji t pada variabel DJIA memiliki t hitung sebesar (6,552) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05) sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa DJIAberpengaruh terhadap IHSG. d. Pengujian Inflasi terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan Hasil analisis terhadap hipotesis menunjukan bahwa inflasi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG. Hal ini didukung oleh hasil pengujian Statistic Coefficients yang menunjukan hasil Uji t pada variabel Inflasi memiliki t hitung sebesar (2,835) > t tabel (2,01537), dan memiliki sig. < 0,05 yaitu (0,004 < 0,05) sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Inflasi berpengaruh terhadap IHSG.

bbb.

ccc. Hasil penelitian ini menunjukkan Indeks Strait Times Index, Nikkei 225, Dow Jones

Industrial Average dan Inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Hal ini didukung oleh pengujian ANOVA yang diketahui nilai Fhitung sebesar 72,160 sedangkan nilai Ftabel pada = 0,05 dan df1 = (k-1) dimana k = Jumlah variabel X dan Y, maka df1 = 5 – 1 = 4, sedangkan df2 = (n-k) dimana n = jumlah sampel pembentuk data, maka df2 = 49 – 4 = 45 (lihat tabel Distribution F) maka dihasilkan Ftabel sebesar 2,58, jadi nilai Fhitung (72,160 > Ftabel (2,58) dan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0,05, dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H5 diterima, artinya secara simultan variabel independen STI, N225, DJIA dan Inflasi memberikan pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

ddd.

eee.Kesimpulan fff.

ggg. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Strait Times Index secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. 2. Nikkei 225secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

3. Dow Jones Industrial Average secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

4. Inflasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

5. Secara simultan Strait times Index, Nikkei 225, Dow Jones Industrial Average dan Inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

hhh.

iii. Saran

jjj. Berdasarkan

(16)

1. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan topik sejenis disarankan untuk menambah sampel penelitian baik dalam objek maupun rentang waktu penelitian, sehingga memiliki data observasi yang lebih banyak dan mencerminkan keadaan sebenarnya.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memasukkan

variabel lain guna mengetahui adakah variabel-variabel lain yang mempengaruhi IHSG, dan bagaimana hubungan yang terjadi. 3. Bagi para investor yang akan

berinvestasi didalam pasar saham diperlukan penganalisaan terlebih dahulu dengan memperhatikan atau menambah faktor lain yang bisa mempengaruhi IHSG selain dari STI, N225,DJIA dan Inflasi. kkk. Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, Yogyakarta: BPFE ppp.

qqq. Irianto Agus, (2009),

Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

rrr.

sss. Iskandar, Syamsu, (2013), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Inmedia ttt.

uuu. Jogiyanto, 2008,

Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta vvv.

www. Kasmir, 2012,

Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Keempat, Jakarta: PT, Raja Grafindo

Persada xxx.

yyy. Kumorotomo,

Wahyudi dan Agus Subando Margono, 1998, Sistem Informasi Manajemen

dalam Organisasi-Organisasi

Public,Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

zzz.

aaaa. Mankiw Gregory, 2006, Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Ketiga, Jakarta:Salemba Empat bbbb.

cccc. Mankiw, N, Gregory, 2007, Makroekonomi , Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga, dddd.

gggg. Nugroho, Agung, 2005, Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS, Jogyakarta :

mmmm. Priyatno,Duwi, 2008,

Mandiri Belajar SPSS, Yogyakarta, Mediakom nnnn.

oooo. Priyatno, Duwi, 2013,

Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta:

Mediakom pppp.

qqqq. Samsul, Mohamad, 2006, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Jakarta:Erlangga

rrrr.

(17)

Statistik Parametrik, Jakarta: PT, Elex Media Komputindo tttt.

uuuu. Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu vvvv.

wwww. Sarwono, Jonathan 2013, 12 Jurus Ampuh SPSS untuk Riset Skripsi , Jakarta: Elex Media Komputindo xxxx.

yyyy. Suharyadi dan Purwanto, 2004, Metodologi Penelitian, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

zzzz.

aaaaa. Sukirno, Sadono, 1994, Pengantar Ekonomi Cetakan Ketujuh, Jakarta: Erlangga

hhhhh.

iiiii. Supranto, J, M,A,,APU, 2011, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar ( Cetakan Keempat), Jakarta : PT, Rineka Cipta

jjjjj.

kkkkk. Tandelilin, Eduardus, 2008, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta: BPFE

lllll.

mmmmm. Tandelilin, Eduardus, 2010, Portofolio dan Investasi teori dan aplikasi, Edisi

Pertama, Yogyakarta: KANISIUS

nnnnn.

ooooo. Trihendradi,

Cornelius, 2009, Step by Step SPSS 16 Analisis Data Produk Indeks Hangseng Pada Bursa Berjangka Jakarta”,

Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul Jakarta, Volume 4 Nomor 2, November 2013 sssss.

ttttt. Aditya Novianto, (2012), “Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika/Rupiah (Us$/Rp), Tingkat Suku Bunga Sbi, Inflasi, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 1999 – 2010”, Fakultas Ekonomi Industrial Average, BI Rate Dan Kurs Dollar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) : Studi Kasus Pada IHSG Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013”, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya. Vol. 9 No. 2 April 2014

(18)

NIKKEI 225 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 8 No. 1 Januari 2013

yyyyy.

zzzzz. Budi Sutanto, (2013), “Analisis Pengaruh Ekonomi Makro, Indeks Dow Jones, Dan Indeks Nikkei 225 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bei Periode 2007-2011”, Jurnal

Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya, Vol. 2 No. 1 April 2013

aaaaaa.

bbbbbb. Venska, Dewa Ayu Kartika and Suhadak, Siti Ragil Handayani, “Dow Jones Industrial Average, Nikkei 225, Hang Seng, And Strait Times) On Jakarta Composite Index At Indonesian Stock Exchange (Period Of 2010 – 2012) the variables are Global Stock Jakarta Composite Index Indonesian Stock Exchange”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB, | Vol. 9 No. 2 April 2014 cccccc.

dddddd. Marjohan, Masno, “Effect of Stock Price Index in Global Stock against Composite Stock Price Index (CSPI) Study on the Indonesia Stock Exchange”, IOSR Journal of Economics and Indonesia Terhadap Krisis Subprime Mortgage Di Amerika Serikat”, National Conference on Management Research 2008, 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

ffffff.

gggggg. Utama, I Wayan Agus Budi 2015, “Pengaruh Indeks Bursa Dunia Pada Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali-Indonesia”, Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Februari 2015

hhhhhh.

iiiiii. Halim, Johan, (2011), “ Analisis Pengaruh

Pergerakan Bursa

Internasional Terhadap Pergerakan Bursa Indonesia dengan variabel : JSX, Dow Jones, FTSE, Nikkei 225, STI dan Indeks Hangseng”,

Journal of Applied Finance and Accountin, 3(2) 181-203

jjjjjj. Fernando, Nico, 2012, “Pengaruh Return Indeks Bursa Global Terhadap Return Indeks Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2011”, Manajemen S-1, Vol. 1 (2013) No. 1

kkkkkk.

llllll. Tamara, Shevanda Febrilia, (2012), “Pengaruh Dow Jones Industrial Average, Deutscher Aktienindex, Stock Exchange Composite Index, dan Straits Times Index Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010 – 2012)”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb, Vol 1, No 2 mmmmmm.

nnnnnn. oooooo. pppppp.

(19)

Inflasi, Indeks KLSE, Indeks PSEI dan Indeks STI”,Volume 2, Issue 9, February 2016 rrrrrr.

ssssss. Suhadak dan Handayani , 2014, “The Role of Corporate Governance, Dividend Policy, and Capital Structure on Ownership Structure Toward the Firm Value”, European Journal of Business and Management ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol.6, No.8, 2014

tttttt.

uuuuuu. Wijaya, Trisnadi, (2013), “Pengaruh Berbagai Faktor Internal Dan Eksternal

Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal EMBA 1309,Vol.3 No.3 Sept. 2015 vvvvvv.

wwwwww. Wijayanti, Anis, (2013), “Pengaruh Beberapa Variabel Makro ekonomi Dan Indeks Pasar Modal Dunia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di BEI dengan variabel GDP, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga, Indeks DJIA, dan Nikkei 225”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol 1, No 2

xxxxxx. yyyyyy.

zzzzzz. Website :

aaaaaaa. www,bps,go,id

bbbbbbb. http://www,bps,go,id

ccccccc. http://www,bi,go,id

ddddddd. http://www,cnnindone sia,com

eeeeeee. http://www,bps,go,id

fffffff. http://finance,yahoo,c om/q/hp?s=GE

ggggggg. Tempo, Rabu, 29 April 2015

hhhhhhh. http://www,cnnindone sia,com/ekonomi/2015121012 0939-78-97267/ihsg-kuat-di- akhir-tahun-bos-bei-jamin-bukan-window-dressing/

iiiiiii. http://finance,detik,co m/read/2012/04/09/114259/18

87703/65/pengaruh-indeks-dow-jones-terhadap-ihsg

jjjjjjj. www.antaranews.com /).

kkkkkkk. (http://vibiznews.com ).

lllllll. (http://www.monexne ws.com).

http://bisnis.liputan6.com/read /2154209).

mmmmmmm. (http://market. bisnis.com/read/20150106).

nnnnnnn. www.indonesia-investments.com).

ooooooo. (http://www.cnnindon esia.com).

(20)

qqqqqqq. rrrrrrr.

sssssss. ttttttt.

uuuuuuu.

vvvvvvv.

wwwwwww.

xxxxxxx.

yyyyyyy.

zzzzzzz.

aaaaaaaa.

Gambar

Gambar Histogram
Gambar  Grafik Scatter plot
Tabel model Summary
Tabel Model Summary
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut, Glock dan Stark (dalam Ancok &amp; Suroso, 2008) mengusulkan lima dimensi yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkat

Dalam melakukan ekspansi terhadap Kerajaan Pidier terjadi sebanyak dua kali, Kerajaan Darussalam memiliki strategi-strategi yang membuat penyerangan tersebut berhasil,

Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa optimalisasi kerjasama prakerin untuk peningkatan daya saing dan citra sekolah yang dilakukan kepala sekolah adalah:

Jika Standar Operasional Prosedur (SOP) dijalankan dengan benar, maka perusahaan akan mendapat banyak manfaat dari penerapan SOP tersebut, menurut

UNIT 1.. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik dengan guru,

Hasil uji kesukaan terhadap tekstur menunjukkan bahwa semua kacang rendah lemak yang dihasilkan dengan penggorengan menggunakan microwave mempunyai tingkat kesukaan

Hal ini akan sulit dilakukan apabila tidak terbentuk satu kelompok yang dapat mengefektifkan latihan otot dasar panggul, sehingga dengan melakukan latihan dalam kelompok

Sesuai dengan pernyataan Sugiyono(2004:61) bahwa Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikan sampel. Karena penelitian ini menggunakan