1
PENGARUH CURRENT RATIO, NET PROFIT MARGIN, PRICE EARNING RATIO, DEPT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2017
Sutri Saharani1, Fatahurrazak2,Hj. Asmaul Husna3 Email : [email protected]
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Sutri Saharani. 2019. Pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Dept to Equity Ratio dan Earning Per Share terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-2017. Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Fatahurrazak, S.E, Ak., m.Ak.,CA Pembimbing II: Hj. Asmaul Husna, S.E. Ak.,MM,CA
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan untuk menguji pengaruh current ratio (CR), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), dept to equity ratio (DER) dan erning per share (EPS) terhadap return saham pada laporan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014- 2017.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa current ratio (CR) dan net profit margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap return saham sedangkan price earning ratio (PER), dept to equity ratio (DER) dan erning per share (EPS) berpengaruh terhadap return saham Sedangkan secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap return saham.
Kata Kunci :return saham, current ratio (CR), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), dept to equity ratio (DER) dan erning per share (EPS).
2 ABSTRACT
Sutri Saharani. 2019. Effect of Current Ratio, Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Dept to Equity Ratio and Earning Per Share on Stock Returns on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2014- 2017. Essay. Tanjungpinang: Accounting Department, Faculty of Economics, Raja Ali Haji Maritime University. Advisor I: Fatahurrazak, S.E, Ak., M.Ak., CA Advisor II: Hj. Asmaul Husna, S.E. Ak., MM, CA
The purpose of this study is to obtain empirical evidence and to examine the effect of current ratio (CR), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), dept to equity ratio (DER) and erning per share (EPS) on stock returns on financial statements. The population in this study were all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2014-2017. The sampling technique used in this study was purposive sampling. The results of this study indicate that the current ratio (CR) and net profit margin (NPM) have no effect on stock returns while the price earnings ratio (PER), dept to equity ratio (DER) and erning per share (EPS) have an effect on stock returns. all variables simultaneously affect stock returns.
Keywords: stock return, current ratio (CR), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), dept to equity ratio (DER) and erning per share (EPS).
3
PENDAHULUAN
Pasar modal memperdagangkan beberapa jenis sekuritas yang mempunyai tingkat risiko berbeda-beda. Saham merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat risiko cukup tinggi. Risiko tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor masa depan. Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Risiko dalam investasi saham dapat dikelompokkan atau digolongkan menjadi dua risiko yaitu : risiko sistematis dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko sistematis adalah bagian dari risiko sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi atau membentuk portofolio, istilah lain dari risiko ini adalah risiko pasar atau risiko umum. Sedangkan risiko tidak sistematis (unsystematic risk) adalah risiko yang berhubungan dengan keadaan perusahaan sebagai suatu lingkup investasi yang mempunyat karakteristik sendiri, berbeda dengan perusahaan lainya.
Tujuan para pemodal atau investor menanamkan modalnya pada sekuritas saham adalah untuk mendapatkan return (tingkat pengembalian) yang tinggi tapi dengan tingkat risiko tertentu atau mendapatkan return tertentu dengan tingkat risiko yang rendah. Oleh karena itu, dalam melakukan investasi sekuritas saham investor akan lebih menyukai perusahaan yang dapat memberikan return yang cenderung lebih tinggi. Untuk memprediksi return saham banyak faktor yang dapat digunakan sebagai parameter, salah satunya dengan menghitung rasio keuangan perusahaan. Investor yang tidak berspekulasi tentu akan memperhitungkan dan menilai kinerja keuangan yang terdiri dari rasio-rasio keuangan dalam menjatuhkan pilihannya terhadap suatu saham.
Beberapa peneliti telah menguji tentang Current Ratio, Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio dan Earning Per Share yang mempengaruhi return saham dan memiliki hasil yang berbeda antara satu dengan yang lain. Penelitian yang dilakukan Purnamasari (2014) meneliti tentang Current Ratio. Dalam penelitian ini Current Ratio berpengaruh terhadap return saham.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Savitri (2012) meneliti tentang Net Profit Margin. Dalam penelitian ini Net Profit Margin berpengaruh terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Desiana (2014) meneliti tentang Price Earning Ratio. Dalam penelitian ini Price Earning Ratio berpengaruh terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Badewin (2017) meneliti tentang Dept to Equity Ratio. Dalam penelitian ini Dept to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Savitri (2012) meneliti tentang Earing Per Share. Dalam penelitian ini Earning Per Share berpengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul yaitu “PENGARUH CURRENT RATIO, NET PROFIT MARGIN, PRICE EARNING RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
4
EFEK INDONESIA TAHUN”. Dengan periode pengamatan dari tahun 2014 sampai dengan 2017.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS.
Saham
Saham yang dalam bahasa inggrisnya disebut stock ini merupakan salah satu dari sejumlah instrument investasi yang banyak terdapat dipasar modal.
Saham merupakan sejenis surat berharga yang diperjualbelikan secara legal hanya dipasar modal. Saham merupakan sebuah bukti kepemilikan atau dengan kata lain saham merupakan sebuah bukti penyertaan modal dalam sebuah perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan adanya penyertaan modal tersebut, pihak investor atau pembeli saham akan memiliki hak atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, serta berhak untuk hadir di dalam rapat umum pemegang saham. Saham saat ini merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular di Dunia maupun di Indonesia. Sebab, menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan-perusahaan publik ketika memutuskan untuk mencari dana cepat guna mendanai perusahaan mereka.
Jenis Saham
Menurut Ratna Hadi (2013) kalau ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau hak klaimnya,saham terbagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Saham biasa (common stock) 2. Saham preferen (preferred stock)
Apabila ditinjau dari cara peralihannya, jenis saham terbagi menjadi saham-saham berikut ini:
1. Saham atas unjuk (bearer stocks)
Saham atas tunjuk atau bearer stocks disebut demikian karena pada saham atas unjuk ini tidak tertulis nama pemiliknya.
2. Saham atas nama (registered stocks)
Saham atas nama adalah saham yang telah dituliskan dengan jelas nama- nama pemiliknya siapa saja. Dijelaskan juga di sana mengenai prosedur dan di mana cara peralihannya.
Return Saham
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return saham merupakan kelebihan harga jual saham diatas harga belinya. Semakin tinggi harga jual saham di atas harga belinya, maka semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Apabila seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.
a. Return realisasian (realized return)
5
Return realisasian merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian di hitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunkan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasian atau return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekpektasi (expected return) dan risiko dimasa datang.
b. Return ekspektaksi (expected return)
Return ekspektaksi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung return saham :
Return Saham = Pt−Pt
-1
Pt-1
Ket :
R = Return Sekarang
Pt = Harga Saham Sekarang Pt -1 = Harga Saham Periode Lalu Current Ratio
Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.
Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Versi terbaru pengukuran rasio lancar adalah mengurangi sediaan dan piutang (Kasmir, 2014).
Net Profit Margin
Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba bersih sendiri dihitung sebagai hasil pengukuran antara laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan. Yang dimaksud dengan laba sebelum pajak penghasilan disini adalah laba operasional ditambah pendapatan dan keuntungan lain-lain, lalu dikurangi dengan beban dan kerugian lain-lain (Hery, 2015).
Price Earning Ratio
Price earning ratio menunjukkan hasil perbandingan antara harga saham perlembar saham dengan laba perlembar saham. Lewat rasio ini, harga saham sebuah emitten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emitten tersebut dalam setahun. Dengan mengetahui besaran price earning ratio tersebut, calon investor dapat mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong wajar atau tidak (secara nyata) sesuai kondisi saat ini dan bukannya berdasarkan pada perkiraan dimasa mendatang (Hery, 2016).
Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk
6
mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir, 2014 : 157).
Earning Per Share
earning per share Merupakan laba yang diperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandingkan laba dari berbagai entitas usaha yang berbeda untuk membandingkan laba suatu entitas dari waktu ke waktu jika terjadi suatu perubahan dalam struktur modal.
Informasi earning per share suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.
Besarnya earning per share suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Bagi para investor, informasi earning per share merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna karena dapat menggambarkan prospek earning di masa yang akan datang.
Kerangka Penelitian
H1
H2 H3
H4
H5
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Pengembangan Hipotesis
H1 : Diduga Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham
Penelitian yang dilakukan Sari (2013) Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Suatu keadaan kelebihan aktiva lancar yang besar atas kewajiban lancar tampaknya membantu melindungi klaim, karena persediaan dapat dicairkan dengan pelelangan atau karena tidak terdapat banyak masalah dalam penagihan piutang usaha. Maka dari itu dapat dikatakan semakin tinggi tingkat likuiditas, maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan yang memiliki current ratio yang besar akan
Return Saham (Y) Current Ratio (X1)
Net Profit Margin (X2)
Earning Per Share (X5) Price Earning Ratio (X3)
Dept to Equity Ratio (X4)
7
menarik minat investor untuk membeli saham. Permintaan terhadap saham perusahaan akan meningkat. Peningkatan permintaan saham akan meningkatkan harga saham perusahaan. Harga saham yang mengalami kenaikan akan memengaruhi return saham perusahaan. Semakin naik harga saham maka return saham juga akan mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Purnamasari (2014) bahwa current ratio berpengaruh terhadap return saham.
H2 : Diduga Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap return saham Penelitian yang dilakukan Heryawan (2013) bahwa perubahan nilai net profit margin akan memberikan kontribusi negatif terhadap perubahan return saham. nilai net profit margin yang semakin tingggi akan memberikan kontribusi terhadap return saham yang semakin rendah atau sebaliknya perubahan nilai net profit margin yang semakin rendah akan memberikan kontribusi terhadap return saham yang semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Savitri (2012) bahwa net profit margin berpengaruh terhadap return saham.
H3 : Diduga Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham Penelitian Purnamasari (2014) perbandingan antara harga pasar suatu saham (market price) dengan EPS dari saham yang bersangkutan. Dari pengertian rasio tersebut dapat diketahui bahwa bila rasio PER mengalami kenaikan maka harga saham yang ditawarkan juga akan mengalami kenaikan. PER dapat menjadi penentu harga saham karena PER mengidentikasikan perkembangan laba di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Desiana (2014) dan Savitri (2012 bahwa price earning ratio berpengaruh terhadap return saham.
H4 : Diduga Dept to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham Penelitian yang dilakukan Rahmawati (2017) bahwa perusahaan pasti membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan usahanya, sehingga tambahan dana tersebut dipenuhi dari pihak ketiga karena dana internal tidak mencukupi. Sebagai bentuk tanggung jawab besarnya hutang tersebut menjadikan perusahaan memasang target untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, dengan kondisi seperti ini berdampak pada menaiknya nilai return. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Latifah dkk (2017) bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap return saham.
H2 : Diduga Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham Penelitian yang dilakukan Hartati (2010) EPS yang tinggi akan mencerminkan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya. EPS suatu perusahaan yang besar membuat investor tertarik untuk berinvestasi di perusahaan. Permintaan akan saham yang meningkat mengakibatkan peningkatan harga saham dan akhirnya return sahampun meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kurnia (2017) bahwa earning per share berpengaruh terhadap return saham.
METODOLOGI PENELITIAN
8 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan data sekunder menggunakan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id, diperoleh dari pihak perusahaan yang sudah diterbitkan dalam bentuk laporan keuangan.
Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Return Saham
Return Saham = Pt−Pt-1
Pt-1
2. Current Ratio (CR)
Current Ratio = Assets Lancar (Current Assets) Utang Lancar (Current Liabilities)
3. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan Bersih
4. Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio = Harga Pasar Saham Earning Per Share
5. Dept to Equity Ratio (DER)
Debt to equity ratio = Total Utang (Debt) Ekuitas (Equity)
6. Erning Per Share (EPS)
Earning per share = Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Saham Beredar
Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive samling, adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.1
Kriteria Pengambilan Sampel
NO Keterangan Jumlah
Perusahaan 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2014-2017.
159
2 Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah (IDR) periode 2014-2017.
(32)
3 Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian selama (46)
9 periode 2014-2017.
4 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama periode 2014-2017.
(27)
Jumlah Sampel Terpilih 54
Tahun Pengamatan 4
Jumlah Data 216
Pengujian Hipotesis
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Y= α + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5+ € Keterangan :
Y : Return saham α : Konstanta
b : Slope atau Koefisien estimasi x1 : Current Ratio
x2 : Net Profit Margin x3 : Price Earning Ratio x4 : Dept to Equity Ratio x5 : Earning per Share
€ : residual
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Normalitas (Setelah Dilakukan SQRT)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz
ed Residual
N 189
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation .43783378 Most Extreme
Differences
Absolute .097
Positive .097
Negative -.080
10
Kolmogorov-Smirnov Z 1.329
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Setelah dilakukan SQRT, hasil pengujian One Sampel Kolmogorov- Smirnov Test pada table 4.5. diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari Uji K-S pada model regresi Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,329 dengan signifikansi 0,059. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat diketahui bahwa data terdistribusi secara normal, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan 0,059 > 0,05 maka H0 diterima.
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.373 .286
CR .096 .104 .104 .387 2.583
NPM -.130 .280 -.038 .739 1.354
PER -.033 .016 -.154 .931 1.074
DER .334 .165 .221 .417 2.397
EPS .011 .004 .220 .909 1.100
a. Dependent Variable: Y
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini, jika nilai tolerance menunjukkan < 0.10, atau sama dengan VIF (variance iflation factor) > 10, maka berarti menunjukkan > 0.10 atau sama dengan VIF (variance iflation factor) < 10 maka berarti menunjukkan tidak adanya multikolinieritas.
Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb Mode
l
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .304a .093 .068 .4437748 1.663
a. Predictors: (Constant), SQRTX5, SQRTX4, SQRTX3, SQRTX2, SQRTX1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar -2 < 1,663 < 2, Berdasarkan pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.
Hasil Pengujian Hetoroskedastisitas Correlations
SQRT X1
SQRT X2
SQRT X3
SQRT X4
SQRT X5
Unstan dardize
11
d Residua
l Spearman'
s rho
CR Correlati on Coefficie nt
1.000 .481** -.104 -.802** .024 .037
Sig. (2- tailed)
.000 .153 .000 .747 .612
N 189 189 189 189 189 189
NP M
Correlati on Coefficie nt
.481** 1.000 .103 -.479** .342** .072
Sig. (2- tailed)
.000 .160 .000 .000 .325
N 189 189 189 189 189 189
PER Correlati on Coefficie nt
-.104 .103 1.000 -.008 .168* .121
Sig. (2- tailed)
.153 .160 .908 .021 .097
N 189 189 189 189 189 189
DER Correlati on Coefficie nt
-.802** -.479** -.008 1.000 -.017 -.053
Sig. (2- tailed)
.000 .000 .908 .812 .466
N 189 189 189 189 189 189
EPS Correlati on Coefficie nt
.024 .342** .168* -.017 1.000 .026
Sig. (2- tailed)
.747 .000 .021 .812 .723
N 189 189 189 189 189 189
Unst anda rdize d Resi dual
Correlati on Coefficie nt
.037 .072 .121 -.053 .026 1.000
Sig. (2- tailed)
.612 .325 .097 .466 .723
12
N 189 189 189 189 189 189
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
diketahui bahwa nilai sig untuk variabel current ratio (CR) sebesar 0,612.
Nilai signifikan untuk variabel net profit margin (NPM) sebesar 0,325, nilai sig untuk variabel price erning ratio (PER) sebesar 0,097, nilai sig untuk variabel dept to equity ratio (DER) sebesar 0,466 dan variabel erning per share (EPS) sebesar 0,723. Dapat dilihat bahwa semua variabel mempunyai nilai sig > 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model penelitian yang digunakan terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
Hasil Pengujian Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.373 .286 -1.305 .193
CR .096 .104 .104 .916 .361
NPM -.130 .280 -.038 -.462 .645
PER -.033 .016 -.154 -2.105 .037
DER .334 .165 .221 2.025 .044
EPS .011 .004 .220 2.976 .003
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel pengujian regresi di atas maka model analisis regresi berganda antara independen terhadap variabel dependen dapat di tranfromasikan dalam model persamaan berikut ini :
RS = -0,373 + 0,096CR – 0,130NPM – 0,033PER + 0,334DER + 0,011EPS + E Dari persamaan regresi linear diatas dapat dijelaskan :
1. Konstanta (α)
Nilai konstanta sebesar -0.373, nilai (α) yang negatif menunjukkan bahwa jika variabel independen yaitu current Ratio (CR), net profit margin (NM), price erning ratio (PER), dept to equity ratio (DER) dan erning per share (EPS) dianggap tidak konstan, maka nilai Tobin’s menurun sebesar 0,373.
2. Kooefisien Regresi (β1) Variabel current ratio (CR) (X1)
Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 0,096. Nilai (β1) positif yang menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel current ratio dengan asumsi tetap maka return saham akan meningkat sebesar 0,096.
3. Kooefisien Regresi (β2) net profit margin (NPM) (X2)
Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar -0,130. Nilai (β2) yang negatif menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel net profit margin dengan asumsi tetap maka return saham akan menurun sebesar 0,130.
4. Kooefisien Regresi (β3) price erning ratio (PER) (X3)
13
Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar -0,033. Nilai (β3) yang negatif menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel price erning ratio dengan asumsi tetap maka return saham akan menurun sebesar 0,033.
5. Kooefisien Regresi (β3) dept to equity ratio (DER) (X3)
Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar 0,334. Nilai (β3) yang positif menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel dept to equity ratio dengan asumsi tetap maka return saham akan meningkat sebesar 0,334.
6. Kooefisien Regresi (β3) erning per share (EPS) (X3)
Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar 0,011. Nilai (β3) yang positif menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel erning per share Ratio dengan asumsi tetap maka return saham akan meningkat sebesar 0,011.
Hasil Pengujian Silmutan (Uji F)
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,003 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Sementara itu dapat juga dilihat dari Fhitung
dibanding dengan nilai Ftabel. Fhitung memiliki nilai sebesar 3,732. Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = df pembilang (k-1) ; df penyebut (n-k). Jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 6, dan jumlah data (n) sebanyak 216. Jadi df pembilang (6-1) = 5 dan df penyebut (216-6) = 210, sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,26. Jadi Fhitung>
Ftabel (3,732 > 2,26) dan tingkat signifikansi sebesar 0,003 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak artinya current ratio, net profit margin, price earning ratio, dept to equity ratio dan erning per share secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.
Hasil Pengujian Parsial (Uji t)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 3.675 5 .735 3.732 .003b
Residual 36.039 183 .197
Total 39.714 188
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), SQRTX5, SQRTX4, SQRTX3, SQRTX2, SQRTX1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.373 .286 -1.305 .193
CR .096 .104 .104 .916 .361
14
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji-t) pada tabel 4.11 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “current ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,361 > 0,05 dan nilai thitung 0,916 < 1,97190 maka H0 diterima dan H1 ditolak jadi CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “net profit margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,645 > 0,05 dan nilai thitung -0,462 < -1.97190 maka H0 diterima dan H2 ditolak jadi NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah “price erning ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,037 <
0,05 dan nilai thitung -2,105 > -1.97190 maka H0 ditolak dan H3 diterima jadi PER berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hipotesis keemat dalam penelitian ini adalah “dept to equity ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,044 <
0,05 dan nilai thitung 2,025 > 1. 97190 maka H0 ditolak dan H4 diterima jadi DER berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah “erning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,003 <
0,05 dan nilai thitung 2,976 > 1. 97190 maka H0 ditolak dan H5 diterima jadi CR berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summaryb
NPM -.130 .280 -.038 -.462 .645
PER -.033 .016 -.154 -2.105 .037
DER .334 .165 .221 2.025 .044
EPS .011 .004 .220 2.976 .003
a. Dependent Variable: Y
15 Mode
l
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .304a .093 .068 .4437748
a. Predictors: (Constant), SQRTX5, SQRTX4, SQRTX3, SQRTX2, SQRTX1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0.068 atau 6,8% . Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dependen yaitu return saham dapat dijelaskan oleh variabel independen dan variabel dependen yaitu current ratio, net profit marin, price earnin ratio, dept to equity ratio dan earning per share sebesar 6,8%
sedangkan sisanya yaitu 93,2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Pembahasan Hasil penelitian
Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return Saham
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,361 > 0,05 dan nilai thitung 0,916 < 1,97190 maka H0 diterima dan H1 ditolak jadi CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Dalam penelitian ini CR menunjukkan hasil positif dan tidak signifikan.
CR tidak berpengaruh terhadap return saham, artinya perusahaan yang memiliki CR tinggi belum tentu akan menghasilkan return saham yang tinggi pula. Nilai CR yang tinggi menunjukkan bahwa ketersediaan aktiva lancar guna melunasi kewajiban lancar juga tinggi. Sedangkan aktiva lancar berisi akun-akun seperti kas dan setara kas, piutang, persediaan dan surat berharga. Namun dengan tingginya CR belum tentu menjamin perusahaan mempunyai cukup kas untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak terbuktinya hipotesis pertama dalam penelitian ini, diantaranya adalah :
1) Kriteria sampel yang berbeda
2) Adanya perbedaan sampel yang diteliti
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sari (2013) yang hasilnya menunjukkan bahwa current ratio memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Net Profit Marin (NPM) terhadap Return Saham
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,645 > 0,05 dan nilai thitung -0,462 < -1.97190 maka H0 diterima dan H2 ditolak jadi NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Net profit margin berfungsi untuk mengukur tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya. Net profit margin merupakan suatu ukuran presentase dari setiap rupiah penjualan yang menghasilkan laba bersih. hubungan laba bersih dengan penjualan bersih seringkali dipakai untuk mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam menendalikan biaya dan beban relatifnya terhadap penjualan. Maka perusahaan tentu memiliki lebih banyak dana
16
untuk kegiatan-kegiatan usaha lainnya. Semakin besar NPM menunjukkan semakin efisiensi biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih.
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Asriani (2012) yang hasilnya menunjukkan bahwa NPM memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,037 < 0,05 dan nilai thitung -2,105 > -1.97190 maka H0
ditolak dan H3 diterima jadi PER berpengaruh signifikan terhadap return saham.
PER yang mempunyai pengaruh positif menunjukkan bahwa nilai PER berpengaruh terhadap return saham. Semakin tinggi PER maka prospek harga saham akan dinilai semakin tinggi pula oleh investor terhadap pendapatan per lembar saham nya . Semakin tinggi PER juga menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap pendapatan per lembar sahamnya dan perusahaan dapat pula memiliki peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi sehingga investor tertarik untuk membeli saham perusahaan yang kemudian dapat meningkatkan harga saham dan selanjutnya akan berdampak pada peningkatan return saham.
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi (2018) yang hasilnya menunjukkan bahwa PER memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Dept to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,044 > 0,05 dan nilai thitung 2,025 > 1. 97190 maka H0
ditolak dan H4 diterima jadi DER berpengaruh signifikan terhadap return saham.
hasil ini mengindikasikan adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam memandang DER, Oleh sebagian investor DER dipandang besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Sehingga semakin besar nilai DER akam memperbesar tanggungan perusahaan. Namun demikian nampaknya beberapa investor justru memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan yang tumbuh. perusahaan tersebut memerlukan banyak dana operasional yang tidak munkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Susilowati (2011) yang hasilnya menunjukkan bahwa DER memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0,003 < 0,05 dan nilai thitung 2,976 > 1. 97190 maka H0
ditolak dan H5 diterima jadi EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham.
17
EPS memiliki pengaruh negatif terhadap return saham karena salah satu tujuan investor dalam melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. EPS yang semakin besar menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan maka return saham yang diterima oleh para pemegang saham juga semakin meningkat, sehingga membuat investor tertarik untuk menanamkan investasinya pada perusahaan tersebut.
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Darajat (2018) yang hasilnya menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Current Ratio, Net Profit Marin, Price Earning Ratio, Dept to Equity Ratio, Earning Per Share terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian uji simultan atau uji f di atas dapat diketahui bahwa variable current ratio, net profit marin, price earning ratio, dept to equity ratio, earning per share pengaruh terhadap return saham dengan nilai Fhitung
sebesar 3,732 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,003 yang kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05). yang berarti bahwa current ratio, net profit marin, price earning ratio, dept to equity ratio, earning per share secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukkan nilai Adjusted R Square memiliki nilai sebesar 0.068 atau 6,8% . Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dependen yaitu return saham dapat dijelaskan oleh variabel independen dan variabel dependen yaitu current ratio, net profit marin, price earnin ratio, dept to equity ratio dan earning per share sebesar 6,8% sedangkan sisanya yaitu 93,2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis kedua dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa net profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
3. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis ketiga dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham.
4. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis keempat dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa dept to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham.
5. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa earning per share berpengaruh signifikan terhadap return saham.
18
6. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa current ratio, net profit margin, price earning ratio, dept to equity ratio, earning per share berpengaruh terhadap return saham.
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan peneliti maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi investor
Investor harus lebih cermat dalam menilai informasi-informasi keuangan pada bursa efek indonesia sebelum memutuskan untuk berinvestasi. hal ini terlihat dari asil penelitian bahwa variabel current ratio, net profit margin, price earning ratio, dept to equity ratio dan earning per share belum tentu menetukan kualitas laba.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah periode penelitian sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Ratna Hadi. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Laskar Aksara.
Drs. H. S. Munawir, Ak. (2014). Analis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberti.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : CAPS (Center of Academy Publihing Service).
Hery. (2016). Analisis Kinerja Keuangan. Jakarta : PT. Grasindo.
Badewin. (2017). Pengaruh Earning Per Share, Dept to Equity Ratio Terhadap Return Saham. E-Jurnal Akuntansi dan Keuangan - Vol 6, No.2, E-ISSN : 2598-7372.
Khairani Purnamasari, Emrinaldi Nur DP, dan Raja Adri Satriawan S. (2014).
Pengaruh Current Ratio, Dept to Equity Ratio, Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Return Saham. Jom FEKON Vol. 1 No. 2.
Hery Heryawan. (2013). Analisis Pengaruh Earning Per Share, Net Profit Margin, Return On Assets Terhadap Return Saham. Skripsi, Universitas Islam Negeri.
Fransiska Desiana dan Titin Hartini. (2014). Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham. Skripsi, STIE MDP.
Guntur Widi Prastowo. (2013). Analisis Pengaruh CR, ROE, PBV, DER Terhadap Return Saham. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Eling Monika Sari. (2013). Analisis Pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Dept to Equity Ratio, dan Size Terhadap Return Saham. Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Dyah Ayu Savitri. (2012). Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap Return Saham. Skripsi, Universitas Diponegoro.