• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori dan filsafat hukum mengapa hukum h

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori dan filsafat hukum mengapa hukum h"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

TEORI DAN FILSAFAT HUKUM

NAMA : NI MADE AYU LIA ANGRAENI

KELAS : A

NIM : 1720215320032

(2)

A. Pengertian Hukum

HUKUM adalah seperangkat paraturan yang mengikat dan memaksa untuk dipatuhi oleh warga negara demi tercapainya ketertiban dan kedamaian yang merupakan tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Hukum sulit didefinisikan karena kompleks dan beragamnya sudut pandang yang digunakan untuk mengkaji. Prof. Van Apeldoorn mengatakan bahwa “definisi hukum sangat sulit dibuat karena tidak mungkin mengadakan yang sesuai dengan kenyataan”.

Sebelum kita mengulas lebih jauh mengapa hukum ditaati dan dipatuhi, terlebih dulu kita ulas mengenai beberapa pengertian hukum menurut para ahli hukum terkemuka berikut ini.

a. Prof. Mr. E.M Meyers : Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.

b. Drs. E. Utrecht, S.H : Hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

c. S.M. Amin, S.H : Hukum merupakan kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi, dengan tujuan mewujudkan ketertiban dan pergaulan manusia.

d. J.C.T. Simorangkir, S.H dan Woerjono Sastropranoto, S.H. : Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, dan yang pelanggaran terhadapnya mengakibatkan diambilnya tindakan, yaitu hukuman tertentu.

Dari berbagai definisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa , hukum meliputi peraturan yang mengatur tentang tingkah laku manusia yang di buat oleh badan berwenang dan bersifat memaksa disertai sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya, hukum dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat.

(3)

Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

B. Sumber Hukum

Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, yakni aturan-aturan yang pelanggarannya dikenai sanksi yang tegas dan nyata. Sumber hukum dibedakan antara sumber hukum “material” (welborn) dan sumber hukum “formal” (kenborn). Sumber hukum material adalah keyakinan dan perasaan (kesadaran) hukum individu dan pendapat umum yang menentukan isi atau materi (jiwa) hhukum.

Isi hukum dapat menjadi peraturan yang berlaku dalam pergaulan manusia, bila diberi bentuk tertentu. “Bentuk” atau “kenyataan” yang boleh karenanya kita dapat menemukan hukum yang berlaku, disebut sebagai sumber hukum formal. Sumber hhukum formal adalah perwujudan bentuk dari isi hukum material yang menentukan berlakunya hukum itu sendiri. Macam-macam sumber hukum formal, antara lain : Undang-undang, traktat, kebiasaan (hukum tidak tertulis), doktrin, dan yurisprudensi.

C. Sistem Hukum

Yang dimaksud dengan sistem hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.

D. Sanksi Hukum

Pada setiap negara yang menerapkan supremasi hukum, setiap jenis hukum, apapun pelanggarannya akan diberikan sanksi. Pemberian sanksi kepada yang melanggar hukum, merupakan bentuk nyata pelaksanaan suatu produk hukum baik tertulis maupun tidak tertulis oleh aparat penegak hukum. Hal ini juga dimaksudkan agar para pelanggar hukum tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Warga negara suatu negara dianggap telah melaksanakan hukum atau peraturan-peraturan dengan baik, apabila mereka menunjukkan kesadaran untuk : berlalu lintas dengan tertib, rasa aman dan nyaman pada saat di ruang publik, berbudaya antri di halte kendaraan, dan sebagainya. Berikut ini adlah macam-macam sanksi pidana sesuai dengan Pasal 10 KUHP :

1. Hukuman mati

(4)

a) Hukuman seumur hidup

b) Hukuman sementara waktu ( setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnnya 1 tahun)

c) Hukuman kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang-kurangnya 1 hari)

3. Hukamuan tambahan, yang terdiri dari : a) Pencabutan hak-hak tertentu

b) Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu c) Pengunguman keputusan hakim.

E. Tujuan Hukum

Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Adapun tujuan dibuatnya hukum dapat dilihat dari pernyataan para pakar atau tokoh berikut ini.

1. Prof. Subekti, S.H : Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yang mendatangkan atau ingin mencapai kemakmuran dan kebahagian pada rakyatnya.

2. Prof. Y. Van Kant : Tujuan hukum adalah untuk menjaga agar kepentingan tiap-tiap manusia tidak diganggu.

3. Geny : Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepentingan daya guna dan kemanfaatan.

4. Van Apeldoorn : Mengatur pergaulan oleh hukum dengan melindungi kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu (kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda) dari pihak yang merugikan.

Dengan demikian, hukum merupakan peraturan-peraturan hidup di dalam masyarakat yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa saja yang tidak mematuhinya.

F. Mengapa Hukum Ditaati dan Dipatuhi

Berikut adalah beberapa teori dan pendapat ahli mengapa hukum harus ditaati dan dipatuhi:

(5)

agama. Teori ini berlaku bagi orang yang fanatik dengan agama dan tunduk kepada hukum.

2. Teori kedaulatan rakyat (perjanjian masyarakat), Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena seolah-olah waktu awal membentuk negara ada perjanjian antara yang memerintah dengan yang diperintah.

3. Teori kedaulatan negara, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena negara mempunyai kekuasaan yang mutlak sehingga negara bisa memaksakan kehendak kepada rakyatnya tersebut.

4. Teori kedaulatan hukum, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena hukum itu sesuai dengan perasaan hukum sebagian besar anggota masyarakat (hukum itu dianggap cocok). Setiap orang itu mempunyai perasaan hukum buktinya ia bisa membedakan mana yang adil mana yang tidak adil.

5. Teori mahzab hukum alam atau kodrat alam, Menurut teori ini, hukum adalah suatu aliran yang menelaah hukum dengan bertitik tolak dari keadilan yang mutlak, artinya bahwa keadilan tidak boleh diganggu.

6. Menurut Prof. Kusumaatmadja

a) Orang menaati hukum karena dia taat dan shaleh serta dapat membedakan mana yang baik mana yang buruk.

b) Orang menaati hukum karena pengaruh masyarakat disekelilingnya. Kemudia ia perhitungkan lebih menguntungkan menaati hukum daripada melanggarnya.

c) Ada orang mentaati hukum atau peraturan karena tidak ada pilihan lain akhirnya dapat dikatakan bahwa orang mentaati hukum karena semua faktor diatas.

7. Menurut Utrech

Orang mentaati hukum karena bermacam-macam sebab:

a) Karena orang merasakan bahwa peraturan itu dirasakan sebagai hukum mereka benar-benar berkepentingan akan berlakunya hukum tersebut.

b) Karena harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman karena kalau ada melanggarnya akan terkena sanksi.

c) Karena ada masyarakat yang menghendaki. d) Karena adanya paksaan sosial.

(6)

8. Menurut Prof. Dr. P.Beirst

Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau perbuatan manusia didalam masyarakat yang pelaksanaannya dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau damai dan keadilan.

9. Menurut Prof. Dr. J.P.Vankan

Hukum adalah keseluruhan ketentuan-ketentuan hidup yang bersifat memaksa.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum merupakan peraturan yang mengatur tentang tingkah laku manusia yang di buat oleh badan berwenang dan bersifat memaksa disertai sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya, hukum dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat. Dan bahwa manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah hukum. Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu struktur tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan sosial (social order) yang bernama: masyarakat. Guna membangun dan mempertahankan tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si pengatur (kekuasaan).

Referensi

Dokumen terkait

Hukum dalam konsepsi hukum Islam adalah seperangkat ukuran pedoman tingkah laku yang dibuat Allah, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda

Hukum adalah seperangkat norma atau peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku manusia, baik norma atau peraturan itu berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang

syariat , adalah merupakan jalan hidup muslim, ketetapan-ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya. Hukum adalah peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah yang mempelajari kejiwaan manusia yang dipelajari dari gejala- gejala tingkah

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, berarti bahwa nilai-ilai yang terkandung dalam pancasila itu dijadikan tuntutan dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku

Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata( sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat-istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu ) dan

Hukum ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan- badan resmi

Menurutnya, suatu respon sesungguhnya juga menghasilkan sejumlah konsekuensi yang nantinya akan mempengaruhi tingkah laku manusia untuk memahami tingkah laku siswa scara