• Tidak ada hasil yang ditemukan

alat indra manusia bagian BAGIAN V.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "alat indra manusia bagian BAGIAN V.docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN 1

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Tujuan Pembelajaran Umum :

 Mahasiswa mampu memahami konsep Peningkatan Profesionalisme di bidang Teknologi Informasi dengan baik.

Tujuan Pembelajaran Khusus :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan Hakekat Peningkatan Profesionalisme. 2. Mahasiswa mmenjelaskan Persiapan SDM Teknologi Informasi sejak dini.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana menjadi profesional TI dengan Sertifikasi. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis Sertifikasi di bidang Komputer yang

berorientasi Produk.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Sertifikasi di bidang Komputer yang berorientasi pada Jenis Pekerjaan.

1. Pendahuluan

Teknologi Informasi (TI) merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara revolusioner (misalnya : perkembangan dunia perangkat keras) maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti : yang terjadi pada perkembangan perangkat lunak). Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan dibidang TI menjadi suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan TI tersebut. Artinya, seseorang yang sudah sampai pada level “ahli” di 1 (satu) bidang pada saat ini, bias ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika tidak mengikuti perkembangan yang ada.

2. Definisi-definisi

Peningkatan Profesionalisme

Dalam menjalankan profesinya, seseorang yang bekerja dalam bidang TI harus memiliki beberapa persyaratan profesionalisme, seperti :

(2)

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

b. Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis, bukan hanya merupakan teori atau konsep-konsep belaka.

c. Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.

Dengan adanya persyaratan-persyaratan profesionalisme tersebut, perlu adanya paradigm baru untuk melahirkan tenaga-tenaga profesional yang memiliki kepribadian matang dan berkembang, penguasaan ilmu yang kuat, keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik kepada sains dan teknologi dan pengembangan profesi secara berkesinambungan. Ke-4 aspek tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dan ditambah dengan usaha lain yang ikut memengaruhi perkembangan profesi yang profesional.

Beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai penyebab rendahnya profesionalisme di bidang TI, antara lain :

a. masih banyak pekerja di bidang TI yang tidak menekuni profesinya secara total atau hanya sekedar sambilan.

b. belum adanya konsep yang jelas dan terdefinisi tentang norma dan etika profesi pekerja di bidang TI.

Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus-menerus. Dalam proses ini, pendidikan pra-jabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi, penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas pekerja, imbalan, dsb, secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme di bidang TI.

Mempersiapkan SDM

(3)

Beberapa hal yang telah dilakukan di Indonesia antara lain adalah membuka berbagai program pendidikan di bidang TI seperti misalnya :

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

a. Program Sekolah 2000.

Program Sekolah 2000 merupakan sebuah program yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia yang bertujuan untuk menjaring sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dengan internet.

Dengan program tersebut maka diharapkan pelajar di Indonesia sudah berkenalan dengan internet sejak dini sehingga membuka akses informasi dan pengetahuan yang tidak terbatas dengan dunia luar.

b. Program SMK Teknologi Informasi.

SMK merupakan sekolah yang bertujuan mencetak tenaga kerja yang siap pakai dalam kegiatan operasional. Adanya SMK TI diharapkan bahwa lulusan SMK dapat

dikaryakan secara professional di bagian-bagian seperti ; operator, technical support, help desk atau web designer.

c. Program Diploma Teknologi Informasi (dengan gelar = A.Md dan SST).

Hampir sama dengan SMK, program diploma ini juga diharapkan menjadi tenaga kerja yang siap digunakan dan terampil di bidangnya. Banyak perusahaan menginginkan tenaga kerja yang siap pakai, tetapi lebih berpengalaman seperti yang diharapkan pada level ini.

d. Program Pendidikan Sarjana Teknologi Informasi (dengan gelar = S.Kom) Program pendidikan sarjana, menghasilkan lulusan yang tidak hanya terampil, tetapi dilengkapi dengan kemampuan analisis dan perancangan sistem yang kuat. Program sarjana tidak hanya meluluskan seseorang dengan kualitas programmer, tetapi diharapkan juga mampu menghasilkan insane-insan software engineer yang baru.

(4)

pendidikan dalam bentuk Training umumnya cukup mahal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan paket-paket pelatihan yang terjangkau. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat diperlukan dalam rangka membantu proses pendidikan tersebut baik dari sisi pengurangan biaya pendidikan maupun penambahan fasilitas yang lebih memadai.

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

Menjadi Profesional dengan Sertifikasi

Harus diakui bahwa profesi di bidang TI merupakan profesi yang tergolong baru diantara profesi-profesi yang lain, seperti ; kedokteran, guru, dsb. Tentu banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pelaksana profesi tersebut. Sebagai contoh, tantangan bagi mereka yang terlibat dalam pengembangan situs web adalah membangun situs yang komunikatif dan user friendly, serta tepat guna. Artinya, pengembang situs web harus mampu memilah, memilih dan mengimplementasikan keterampilan, seni, teknologi baik perangkat keras maupun lunak untuk keberhasilan pengembangan tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan standardisasi dari sebuah profesi agar pelaku profesi tersebut dapat mempertanggung-jawabkan kemampuannya dalam menjalankan pekerjaannya.

Sertifikasi merupakan salahsatu cara untuk melakukan standardisasi sebuah profesi. Atau paling tidak, sertifikasi merupakan lambing dari sebuah profesionalisme. Beberapa alasan tentang pentingnya sertifikasi untuk profesional di bidang TI, antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang TI membutuhkan expertise. Expertise atau kepakaran tersebut akan didapatkan jika seorang pelaku profesi mampu menguasai secara mendalam sampai ke “akar-akarnya”. Penguasaan secara

mendalam tersebut dapat dibuktikan melalui sertifikasi karena untuk menuju sertifikasi ada proses ujian atau tes yang tidak mudah dan memenuhi standard tertentu.

b. Bahwa profesi di bidang TI, dapat dikatakan merupakan profesi menjual jasa dan bisnis jasa bersifat kepercayaan. Prospek dari profesi ini terletak pada kepercayaan masyarakat zaman ini terhadap orang-orang yang terlibat didalamnya. Kepercayaan tersebut akan semakin kuat jika bukti keahlian dari seseorang dibidang TI dapat ditunjukkan dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi yang bertaraf Internasional. Sebenarnya dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, serta kemudahan

(5)

kadang-kadang orang membutuhkan suatu bukti konkrit yang dapat langsung diketahui sehingga menambah “trust” terhadap pelaku profesi tersebut.

Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan sertifikasi antara lain :

a. Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional.

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

b. Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi.

c. Pengakuan dari organisasi profesi sejenis (benchmarking), baik pada tingkat regional maupun internasional.

d. Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional.

e. Memperoleh peningkatan karir dan pendapatan sesuai pertimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan.

Sertifikasi Berorientasi Produk

a. Sertifikasi Microsoft

Beberapa paket yang bisa diambil dalam Microsoft Certified Professional (MCP) ini antara lain adalah :

1. MCDST (Microsoft Certified Desktop Support Technicians (MCDSTs ).

2. MCSA (Microsoft Certified Systems Administrators (MCSAs), terbagi 2 pula yaitu :

i. MCSA Messaging.

ii. MCSA Security.

3. MCSE (Microsoft Certified Systems Engineers (MCSEs), terdiri 2 juga, ialah :

i. MCSE Messaging.

ii. MCSE Security.

4. MCDBA (Microsoft Certified Database Administrators (MCDBAs ).

5. MCT (Microsoft Certified Trainers (MCTs ).

6. MCAD (Microsoft Certified Application Developers (MCADs ).

(6)

8. Office Specialist

b. Sertifikasi Oracle

Oracle sebagai salahsatu perusahaan pengembang database terkemuka didunia, menawarkan 3 (tiga) jenis sertifikasi sebagai berikut :

i. OCA (Oracle Certified Associate). ii. OCP (Oracle Certified Professional). iii. OCM (Oracle Certified Master).

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

c. Sertifikasi CISCO

Bagi pekerja TI yang ingin meningkatkan profesionalisme di bidang jaringan komputer, dapat mengikuti sertifikasi yang diselenggarakan oleh Cisco Systems International.

Sertifikasi tersebut antara lain :

i. CCNA ( Cisco Certified Networking Associate ). ii. CCNP (Cisco Certified Networking Professional).

iii. CCIA (Cisco Certified Internetworking Expert).

d. Sertifikasi Novell

Novell merupakan salahsatu perusahaan yang bergerak dalam pengembangan system operasi jaringan yang pernah Berjaya di era 90an. Sekarang, system operasi ini juga masih tetap eksis meskipun dengan pangsa pasar pengguna tertentu.

Pada perkembangan tahun-tahun terakhir ini, Novell melakukan kerjasama dengan Linux dan melakukan beberapa standard sertifikasi sebagai berikut :

i. Novell CLP. ii. Novel CLE. iii. Suse CLP.

(7)

Sertifikasi Berorientasi Profesi

Beberapa contoh institusi yang menyelenggarakan sertifikasi yang berorientasi pada profesi ini antara lain adalah :

a. Institute for Certification of Computing Professionals

Institute for Certification of Computing Professionals (ICCP) merupakan sebuah Badan Sertifikasi Profesi TI di AS yang melakukan pengujian terhadap 19 bidang minat bagi mereka yang menginginkan sertifikasi berorientasikan pekerjaan. 19 bidang minat tersebut antara lain adalah : Business Information Systems, Communications, Data Resources Management, Office Information Systems, Software Engineering, Systems Development, System Security Object Oriented Analysis and Design, Internet, dan lain-lain.

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

Sertifikasi yang didapatkan dari pengujian 19 bidang minat tersebut akan menghasilkan sertifikasi, seperti misalnya :

i. CDP (Certified Data Processor).

ii. CCP (Certified Computer Programmer).

iii. CSP (Certified Systems Professional).

b. Institute for Certification of Computing Professionals

CompTIA merupakan Asosiasi Industri Teknologi Komputer di AS beranggotakan antara lain : Microsoft, Intel, IBM, Novell, Linux, HP dan Cisco.

Asosiasi tersebut menentukan kurikulum training dan ujian sertifikat internasional berorientasi pekerjaan di berbagai bidang. Pekerjaan-pekerjaan yang disertifikasi pada lembaga ini cukup bervariasi, misalnya : Network Support, Computer Technical, dsb.

Hambatan-hambatan Pelaksanaan Sertifikasi

Seringkali dalam perkembangannya pelaksanaan sertifikasi menemui hambatan-hambatan. Beberapa alasan yang dapat menghambat keputusan pengambilan sertifikasi antara lain adalah sebagai berikut :

(8)

Sekali mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi yang bertaraf internasional,

dibutuhkan biaya + 150 USD. Itupun belum tentu lulus. Jika tidak lulus, harus mengulang pada periode berikutnya. Jika 2 (dua) kali ujian tetap tidak lulus maka ujian selanjutnya hanya boleh diikuti 1 (satu) tahun kemudian.

b. Kemmpuan yang kurang memadai terhadap penguasaan materi sertifikasi

Disamping biaya, tentunya dibutuhkan juga pengetahuan dan kemampuan diatas rata-rata di bidang TI untuk bisa dinyatakan layak menyandang sertifikat internasional tersebut. Oleh karena itu, sertifikasi sebaiknya dilakukan oleh orang yang benar-benar siap dan menguasai dengan baik bidang sertifikasi tersebut.

Melihat besarnya biaya sertifikasi serta tingginya standard pengetahuan dan kemampuan yang dituntut dari seorang profesinal di bidang TI untuk mendapatkan sertifikasi internasional maka perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi kualifikasi profesi TI tersebut.

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

Disamping itu, untuk mereduksi biaya sertifikasi yang cukup mahal, diperlukan badan sertifikasi di Indonesia yang mendapat pengakuan internasional untuk dapat menyelenggarakan ujian sertifikasi dengan biaya rupiah yang terjangkau sehingga bisa menghasilkan tenaga kerja di bidang TI yang berkualitas dan diakui secara internasional.

4 . Kesimpulan

(9)

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

BAGIAN II

PETUNJUK KERJA

A. PETUNJUK PRE-TEST

1. Kerjakan soal dan latihan pre-test yang ada pada Modul 5.

2. Mahasiswa dapat dengan sukarela menjawab pertanyaan secara bergantian atau ditunjuk langsung oleh dosen.

B. PETUNJUK POST-TEST

Dalam tugas ini, pada akhirnya saudara akan membuat definisi terkait dengan :

1. Hakikat peningkatan profesionalisme.

2. Mempersiapkan SDM TI sejak dini.

3. Menjadi professional TI dengan Sertifikasi.

4. Berbagai jenis sertifikasi di bidang komputer yang berorientasi produk.

5. Berbagai jenis sertifikasi di bidang komputer yang berorientasi pada jenis pekerjaan.

MODUL 5

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI

BAGIAN III

PRE-TEST

Jawablah pertanyaan berikut ini

1. Banyak kalangan yang menilai bahwa profesionalisme pekerja di kalangan TI masih rendah. Sebutkan beberapa alasan yang menguatkan pendapat tersebut !

2. Sebutkan 2 (dua) alas an pokok pentingnya sertifikasi bagi pelaku profesi di bidang TI !

BAGIAN IV POST-TEST

(10)

1. Sebutkan manfaat yang diperoleh ketika pelaku profesi di bidang TI mengambil dan mendapatkan salahsatu jenis sertifikasi profesional !

2. Berbagai jenis sertifikasi di bidang TI terkadang membuat kita merasa bingung untuk menentukan mana yang harus diambil. Ada 2 (dua) jenis sertifikasi profesional secara umum, yaitu : sertifikasi berorientasi pekerjaan dan produk. Menurut anda, pertimbangan seperti apakah yang harus dipikirkan untuk memilih jenis sertifikasi yang akan diambil ?

3. Dalam perkembangannya, pelaksanaan sertifikasi sering kali menemui hambatanhambatan. Sebutkan hambatan-hambatan pelaksanaan sertifikasi tersebut !

MODUL 6

Referensi

Dokumen terkait

Berda- sarkan hasil dari kuisioner masih ada beberapa responden yang tidak setuju terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank Mandiri di antaranya kompetensi yang baik

The researcher used Cooperative integrated reading and composition (CIRC) which is part of Cooperative learning method to improve the ability students on

Petani memiliki kearifan lokal dalam mengelola lahan pertanian yang disebut Pranata Mangsa yang pada dasarnya merupakan cara orang Jawa membaca hukum atau

3.4.3. Melalui diskusi peserta didik mampu menyebutkan fungsi macam-macam special service tools secara santun & percaya diri... Melalui diskusi peserta didik mampu

Waktu respons tercatat dan dihitung mulai dari adanya pengaduan dan keluhan dari pelanggan serta dicatat (dapat berupa panggilan pada.. jam kerja atau diluar jam kerja

Citraan pendengaran adalah cara penyair menggambarkan suara yang didengarnya menjadi bait indah dalam puisi agar pembaca mampu meresapi makna dan memahami situasi

Neraca pembayaran atau yang sering disebut Balance of Payment (BOP) merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi- transaksi antara penduduk suatu negara dengan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan