Tema :
Teknik Pembelajaran Efektif di Sekolah Dasar Judul :
Pembelajaran Efektif dalam Perspektif Teori Belajar Humanistik Oleh :
Yunhendri Danhas
I. Rasional.
Belajar didefinisikan oleh Gerlach & Donal (1971) sebagai perubahan perilaku. Makna dari kata perilaku itu, ialah tindakan yang dapat diamati (Gagne, 1984). Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati sebagai hasil dari pengalaman belajar (Dahar, 2011). Ditambahkan oleh Syah, (2014) bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang pertama dalam pendidikan formal sebagai tempat belajar. Tercapainya perubahan perilaku ke arah yang diinginkan, selaras dengan tujuan pembelajaran dan pendidikan.
Pembelajaran yang efektif bukanlah suatu konsep. Tapi merupakan rangkaian proses yang dinamis dan melibatkan banyak komponen. Di dalamnya terdapat komponen berupa (1) model pembelajaran, (2) tenaga pendidik, (3) peserta didik dan (4) media pembelajaran.
Efektif tidaknya suatu pembelajaran bukan dilihat dari keberhasilan masing masing komponen terimplementasikan, tapi diukur dari keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini tercapai apabila ke 4 (empat) komponen pembelajaran itu telah berperan sesuai dengan fungsi idealnya.
melakukan berbagai kegiatan belajar yang mengharuskannya untuk menetapkan keputusan, memecahkan masalah dan menghasilkan produk.
Ansyar (2013) mengemukakan bahwa dalam konteks pembelajaran yang berbasis humanistic mestilah proses pembelajaran yang berlangsung itu, terpusat pada siswa agar ia memperoleh peran besar dalam mengaktualisasikan dirinya untuk menjadi apa ia kelak. Hal ini jelas mengindikasikan bahwa peran guru adalah sebagai fasilitator pembelajaran, daripada sebagai teacher dalam pengajaran.
Tenaga pendidik di SD adalah seorang guru professional. Memiliki syarat akademik dan aspek legalitas untuk itu. menggeser paradigma dari seorang yang teacher menjadi fasilitator tidaklah mudah tanpa memiliki sikap, pengetahuan dan tindakan yang selaras dengan makna implisit kata “fasilitator” itu.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan 50 orang tenaga pendidik pada 10 buah SD yang ada di Kota Padang, didapat kesimpulan bahwa secara umum masalah dalam pembelajaran itu ada 2 (dua) yaitu (1) belum adanya motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik dan (2) tidak adanya acuan teknis dalam pembelajaran yang dijabar dari model pembelajaran yang ada, termasuk model pembelajaran berbasis masalah.
Peserta didik yang kurang termotivasi dalam belajar tentu merupakan masalah. Walaupun model pembelajaran berbasis masalah telah didisain sebagai model pembelajaran yang memotivasi peserta didik, tapi ternyata tidak cukup dengan model itu saja. Model pembelajaran berbasis masalah bisa efektif apabila dilengkapi dengan teknik pelaksanaannya.
Dengan demikian ke 4 (empat) komponen yang ada dalam proses pembelajaran saling berinteraksi kuat dan terintegrasi. Hasil integrasi ke 4 komponen inilah yang seyogyanya menghasilkan teknik pembelajaran efektif.
II. Maksud dan Tujuan
Maksud tulisan ini adalah agar tercapainya proses pembelajaran yang efektif di SD. Sedangkan tujuan tulisan ini ialah (1) menentukan teknik pembelajaran yang efektif di SD, (2) menentukan standard sikap, pengetahuan dan tindakan seorang guru dalam proses pembelajaran efektif di SD, (3) memodelkan teknik pembelajaran efektif.
III. Kajian Teoritis dan Analisis Terapan A. Teori Belajar Humanistik
Budiningsih (2015 ) menyatakan bahwa menurut teori belajar humanistic, proses belajar itu harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan mansuia itu sendiri. Oleh sebab itu teori belajar humanitsk lebih mementingkan isi dari suatu ‘proses pembelajaran’ yang dilaksanakan.
Implikasi dari teori belajar humanistic ialah dimana kurikulum fokus pada pemberian kesempatan belajar yang menghasilkan pengalaman belajar sehingga berkontribusi pada optimalisasi pengembangan potensi dan kemampuan siswa Ansyar (2013)
Dalam perspektif teori belajar humanistic, proses pembelajaran didesain sedemikian rupa murni berorientasi pada memperlakukan peserta didik sebagai ‘manusia’ . di mana seorang manusia mempunyai hak untuk memilih, hak untuk berpendapat dan hak untuk memutuskan terhadap pilihan mana yang dianggapnya benar. Langkah yang ditempuhnya untuk sampai menuntaskan kesemua hal tersebut mestilah dilakukannya selama proses pembelajaran, sehingga ia memperoleh hasil belajar dari pengalaman belajarnya itu.
mana ia menjadi fasilitator yang bersama sama dengan peserta didik berproses dalam waktu menuntaskan pengalaman belajar yang sistematis.
B. Tata Laksana Proses Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Persiapan. Meliputi segala sesuatu terkait dengan (1) diri tenaga pendidik itu sendiri baik secara fisik maupun psikologis, (2) media pembelajaran dan (3) peserta didik.
2. Menjelaskan tentang Konsep Dasar (Basic Concept)
Pertama dijelaskan tentang peran guru sebagai mitra belajar. Peserta belajar adalah subjek. Kedua, guru menjelaskan konsep dasar sebagai prior knowledge yang memungkinkan dijadikan siswa sebagai stepping stone sehingga berasilimilasi dengan pengetahuan yang baru dan menjadilah ia sebagai meaningfull learning. Ketiga, guru membentuk kelompok belajar.
3. Penentuan Masalah / Fokus Materi
Pada tahapan ini, terdapat 6 mekanisme yaitu ;
4. Penyajian Kembali
Pada tahap ini, masing masing kelompok menyajikan hasil kerja kelompoknya. .
5. Perluasan Pengetahuan
Pada tahap ini dengan sendirinya terjadi perluasan pengetahuan, setelah tahap di atas dilakukan.
6. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan (1) self assessment, (2) untuk keperluan evaluasi, maka guru melakukan penilaian.
Langkah langkah di atas dikaitkan dengan teori humanistic sebenarnya sudah cukup memadai untuk dipandang sebagai proses pembelajaran yang efektif. Persoalan kemudian terkait dengan tujuan tulisan ini adalah bagaimanakah cara guru memainkan peran dalam menuntaskan langkah di atas. Tentu hal ini berhubungan dengan apakah guru sudah berperan sesuai dengan fungsinya dalam proses pembelajaran tersebut.
Persoalan di atas dipecahkan dengan 2 (dua) pernyataan yaitu (1) teknik pembelajaran yang efektif sebagai jawaban bagaimana cara guru melakukan langkah pembelajaran di atas dan (2) apa sikap, pengetahuan dan tindakan guru sebagai jawaban atas apakah guru sudah berperan sesuai dengan fungsinya dalam langkah langkah tersebut.
IV. Hasil dan Pembahasan A. Hasil
1. Teknik Pembelajaran Efektif di SD
Dari uraian dan analisis di atas, pembelajaran yang efektif dijabar sebagai berikut.
1. Guru benar benar memahami materi sesuai dengan RPP 2. Mengkaitkan materi dengan kehidupan
4. Memastikan persiapan diri sendiri, suasana belajar dan peserta didik telah sesuai dengan materi.
5. Menjelaskan konsep dasar kepada peserta didik berupa jawaban atas pertanyaan “apa, bagaimana, untuk apa dan mengapa kita melakukan” 6. Membiarkan jeda tanpa batas waktu yang ditentukan. Tujuannya
untuk melihat kesiapan peserta didik untuk memulai. Jangan dimulai sebelum peserta didik dipastikan telah termotivasi untuk memulai. Apabila telah diyakini peserta didik sudah siap, baru dilanjutkan. 7. Memberikan pengetahuan dasar terkait materi. Mulailah dengan
menggali pendapat peserta didik yang berangkat dari kehidupan mereka realitas.
8. Apabila suasana tidak kondusif, kembali ke point sebelumnya.
9. Proses pembelajaran sebenarnya telah dimulai sejak awal, tetapi secara praktis, peserta didik menganggap pembelajaran dimulai ketika mereka telah memasuki kelompok dan disuguhkan masalah atau materi.
10. Ketika peserta didik telah mulai belajar dari materi yang disajikan, tugas guru adalah memfasilitasi dengan sabar dan tidak terburu buru. 11. Mengamati proses dan mengevaluasi.
12. Hasil evaluasi lebih dimanfaatkan untuk guru sebagai pengembangan teknik ke depan daripada kemanfaatan untuk peserta didik.
13. Guru selalu membagi perhatian yang berimbang kepada masing masing kelompok.
14. Guru tidak memegang buku atau apapun selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Standard Sikap, Pengetahuan dan Tindakan Guru dalam Proses Pembelajaran Efektif di SD.
Tabel 1.
Sikap dan Pengetahuan serta Tindakan Seorang Guru dalam Pembelajaran yang Efektif di SD
Sikap Pengetahuan Tindakan dan fokus bersama dengan peserta didik ketika peserta didik telah memahami suasana belajar sebagai wadah mereka akan tahu dan paham sampai pada perubahan
Selalu ramah dan sabar dalam memandu peserta hati di setiap perubahan yang terjadi pada diri peserta didik selama proses pembelajaran.
Objektif, dan tidak
3. Model Pembelajaran Efektif di SD
Proses pembelajaran efektif ini bisa ditransformasikan ke dalam suatu model. Model pembelajaran efektif yang dimaksud adalah miniature proses pembelajaran yang efektif. Secara skematis, model pembelajaran efektif itu disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1
Model Pembelajaran Efektif dalam Perspektif Teori Belajar Humanistik di Sekolah Dasar
B. Pembahasan
Apabila 14 teknik pembelajaran yang dihasilkan itu dilakukan oleh seorang guru yang sudah memiliki sikap dan kemampuan serta tindakan seperti
demikian? Karena telah terjadi sinergi positif antara ke 4 (empat) komponen dalam suatu pembelajaran.
Ke 4 komponen tersebut ialah (1) model pembelajaran yang relevan, dilaksanakan melalui tahapan yang sistematis oleh (2) peserta didik melalui (3) media pembelajaran yang difasilitasi oleh (4) tenaga pendidik yang ideal. Hal inilah yang disebut dengan proses pembelajaran efektif.
V. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan
Teknik pembelajaran efektif di SD adalah suatu proses pembelajaran yang mengintegrasikan secara fungsional 4 (empat) komponen yaitu (1) model pembelajaran, (2) tenaga pendidik, (3) peserta didik dan (4) media pembelajaran.
Hasil integrasi ke 4 komponen tersebut, menghasilkan 14 teknik pembelajaran efektif untuk diterapkan di SD. Secara miniaturnya, 14 teknik tersebut dimodelkan sebagaimana pada Gambar 1 di atas.
B. Saran
1. Diperlukan kajian lebih lanjut untuk pengembangan teknik pembelajaran efektif di SD dengan menggunakan model pembelajaran yang lain.
2. Diperlukan suatu pelatihan berupa perspektif psikologis dalam ranah sikap dan pengetahuan serta tindakan terhadap guru SD.
RUJUKAN
Ansyar, Mochammad. 2015. Kurikulum; Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan. Prenada Media Group. Jakarta
Colin Marsh. 1996. Handbook for beginning teachers. Addison Wesley Longman Australia Pry Limited. Sydney.
Gulo, W. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Grasindo. Jakarta..
Joyce, Bruce & Weil, Marsha. 2008. Models of Teaching. Allyn and Bacon. Michigan
Sardiman, A. M. 2004. . Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali. Jakarta
Santrock, JW. 2010. Educational Pshycology. Alih bahwa oleh Putra Grafika. Jakarta
Slameto 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Rhineka Cipta. Jakarta.
Sumardi Suryabrata. 2001. Psikologi Pendidikan. PT Raja Grapindo Persada. Jakarta.
Slavin, E Robert 1994. Educational Pshycology; Theory and Practice. Pearson. Boston.
Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta Suyanto, Agus. 1993. Psikologi Umum. Bumi Aksara. Jakarta
Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Prenada
Media Grup Jakarta
IDENTITAS PENULIS
I. IDENTITAS
Nama : Yunhendri Danhas
Tempat / Tanggal Lahir: Bukittinggi / 25 Juni 1972
Golongan Darah : A
Alamat : Komplek Melati Gunung Sari III G/12 Lolo Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji Kota Padang
Telepon : 0816350058 – 081276156782
Emails : d anhasyunhendri@yahoo.com
II. PENDIDIKAN
1. SD Inpres 6 / 80 Siteba Padang (1979 – 1984) 2. SMP No 22 Padang (1985 – 1988)
3. SMA No 3 Padang (1989 – 1991).
4. Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang (1991 – 1996)
5. Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang (Cum Laude, Juli2012 – Januari 2014)