• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KABUPATEN PEKALONGAN

PROVINSI JAWA TENGAH

Tanggal 21 s.d. 27 November 2013

MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah dibaca dan disahkan oleh Kepala SMP 1 Wiradesa

Kabupaten Pekalongan provinsi Jawa Tengah

Hari : Tanggal:

Mengetahui Kepala Sekolah

Guru Sasaran

Lolitarini Dear Nusaningtyas, S.Pd. Pramudarno, S.Pd., M.Pd.

DAFTAR ISI

(3)

Lembar Pengesahan Daftar isi

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum C. Tujuan

D. Hasil yang Diharapkan Bab II PELAKSANAAN PENDAMPINGAN

A. Persiapan B. Pelaksanaan

C. Hasil Pendampingan D. Dukungan dan Hambatan Bab III PENUTUP

A. Simpulan B. Saran-saran LAMPIRAN

1. Semua Instrumen Pendampingan (yang sudah diisi lengkap, ditandatangani petugas pendamping dan guru sasaran, serta di cap sekolah masing-masing)

2. Nama Peserta Pendampingan (Guru/Petugas Pendamping dan Guru Sasaran)

3. Biodata Guru/Petugas Pendampingan dan Guru Sasaran

4. Daftar Hadir Guru/Petugas Pendamping dan Guru Sasaran (5 hari)

5. RPP yang dibuat Guru Sasaran (sebelum dan sesudah pendampingan) 6. Rekaman Dokumen Lainnya (seperti jurnal, bahan ajar, dll.)

7. Dokumentasi Photo Kegiatan Pendampingan

(4)

A. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 mengamanatkan perlu adanya penataan kembali kurikulum yang diterapkan saat ini berdasarkan hasil evaluasi kurikulum yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk). Atas dasar itu, Pemerintah Republik Indonesia pada bulan Juli tahun ajaran 2013-2014 mencanangkan dan memberlakukan Kurikulum 2013 secara terbatas yang merupakan hasil dari penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Hal ini dipertegas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui kebijakannya, bahwa Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada kurikulum sebelumnya.

Secara teoretik keberhasilan suatu kurikulum secara utuh memerlukan proses panjang, mulai dari kajian dan kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, pengembangan desain kurikulum, penyiapan dan penugasan pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan prasarana, penyiapan tata kelola pelaksanaan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian.

Saat ini pengembangan Kurikulum 2013, sudah memasuki tahap implementasi bertahap-terbatas pada Kelas I dan IV SD/MI,Kelas VII SMP/MTs, dan Kelas IX SMA pada sebagian kecil satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah Indonesia. Pentahapan implementasi ini, dimaksudkan untuk memperoleh informasi tingkat keterlaksanaan kurikulum dan memberi peluang bagi penyempurnaan kurikulum secara bertahap.

Langkah awal yang telah dilakukan dalam rangka persiapan implementasi Kurikulum 2013 adalah melakukan Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 kepada seluruh unsur pendidikan, dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat langsung dalam proses pendidikan. Salah satu strategi untuk memahami dan memantapkan implementasi Kurikulum 2013, yaitu melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Implementasi Kurikulum 2013 yang diperuntukkan bagi guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

(5)

Untuk memelihara dan meningkatkan kesinambungan pemahaman dan implementasi Kurikulum 2013 di masing-masing satuan pendidikan, diprogramkan kegiatan pendampingan untuk para guru dan kepala sekolah. Program pendampingan ini dilakukan sebagai penguatan dalam memahami konsep Kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat implementasi kurikulum tersebut di sekolah.

Mengingat pentingnya program pendampingan implementasi Kurikulum 2013 bagi para guru dan kepala sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Pedoman Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013. Pedoman ini menjadi acuan bagi tim Guru Inti agar pelaksanaan kurikulum konsisten dan koheren dengan kebijakan yang ditetapkan.

B. Landasan Hukum

Secara normatif-konstitusional, pengembangan secara utuh Kurikulum 2013 berlandaskan ketentuan perundang-undangan sebagai berikut. a. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

b. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025;

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005;

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan

i. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(6)

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

k. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

l. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

m. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah

n. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, dan

o. Perkalan No.18 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan;

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Secara umum Program Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya implementasi Kurikulum 2013 secara efektif dan efisien di sekolah.

2. Tujuan khusus

Secara khusus pendampingan memiliki tujuan sebagai berikut. a. Memberikan fasilitasi dalam implementasi Kurikulum 2013 pada

satuan pendidikan;

b. Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modeling), dan pelatihan personal dan spesifik (coaching) untuk hal-hal spesifik dalam implementasi Kurikulum 2013 secara tatap muka dan online;

c. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat implementasi Kurikulum 2013 di sekolah masing-masing.

d. Membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.

(7)

Pada akhir program pendampingan, peserta diharapkan dapat menerapkan Kurikulum 2013 sesuai konsep pengelolaan pembelajaran yang diamanatkan dalam Kurikulum 2013 pada jenjang dan satuan pendidikan sebagai berikut.

1. Tersosialisasikannya Kurikulum 2013 kepada seluruh warga sekolah, mulai dari: rasional, elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL,KI dan KD dengan berbagai pendekatan sampai dengan strategi implementasi Kurikulum 2013.

2. Terlaksananya Kurikulum 2013 sesuai dengan filosofi, konsep, kaidah, prinsip, makna, dan prosedur yang tercakup dalam elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD.

3. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan karakteristik dan tuntutan Kurikulum 2013

4. Terlaksananya budaya pembelajaran dengan pendekatan dan strategi pembelajaran inovatif sebagaimana dituntut oleh Kurikulum 2013

5. Terlaksananya pendekatan dan strategi penilaian otentik sebagaimana dipersyaratkan oleh Kurikulum 2013.

BAB II

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN

A. Persiapan

Sebelum pelaksanaan pendampingan, dilakukan beberapa persiapan sebagai berikut.

1. Melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan setempat dan sekolah sasaran. Dari koordinasi tersebut dihasilkan beberapa kesepakatan tentang pelaksanaan observasi pembelajaran dan jadwal untuk setiap sekolah.

2. Masing-masing guru sasaran menyerahkan perangkat pembelajaran berupa RPP, Lembar Kerja, dan perangkat penilaian.

B. Pelaksanaan

(8)

C. Hasil Pendampingan

No Sebelum Pendampingan Sesudah Pendampingan 1

2

3

4

Kegiatan pembelajaran

belum mencakup kegiatan pengayaan dan/atau remidi materi ajar untuk kegiatan pengayaan dan/atau remidi pada RPP

Belum ada penilaian diri dan penilaian antar teman

Kegiatan pembelajaran sudah

mencakup kegiatan pengayaan dan/atau remidi pada penutup bembelajaran

Sumber belajar belum merujuk pada TI dan sidah

memanfaatkan lingkungan

Sudah mencatumkan materi ajar untuk kegiatan pengayaan

dan/atau remidi pada RPP

Sudah ada penilaian diri dan penilaian antar teman

D. Dukungan dan Hambatan 1. Dukungan

Sekolah sasaran dan guru sasaran dapat bekakerja sama dengan guru pendamping dengan baik.

2. Hambatan

Jarak antara sekolah yang berjauhan menyulitkan guru pendamping dalam koordinasi dan pelaksanaan pendampingan.

(9)

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

1. Guru sasaran sudah memahami implementasi Kurikulum 2013 namum masih ada sedikit kekurangan pada penyusunan

perangkat pembelajaran. Di samping itu, dalam proses

pembelajaran sudah tergambar pendekatan scientific namun masih harus ditingkatkan lagi, terutama untuk tahap questioning.

2. Penguasaan guru sasaran pada materi ajar sudah cukup baik

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Guru sasaran belum sepenuhnya memahami masalah penilaian

B. Saran-saran

Referensi

Dokumen terkait

berkecimpung dengan dunia media. “ Kita sebagai instansi yang berkecimpung dalam komunikasi pemerintah daerah dengan masyarakat seringkali merasa dirugikan oleh berita -berita

Artinya kode sumber tersebut tidak perlu dikirim ke server melalui jaringan internet untuk diproses cukup dilakukan di browser yang terinstal di komputer client.. • Mampu

(2008) memaparkan laporan hasil studi TIMSS 2007 yang dilakukan di 49 negara (termasuk Indonesia), antara lain menjelaskan bahwa Indonesia mendapatkan peringkat ke-35

Pengaruh Penggunaan Google Body Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Anatomi Tubuh Manusia Di Sekolah Menengah Atas Laboratorium

Pada umumnya saluran transmisi yang digunakan pada televisi yaitu kabel coaxial dengan impedansi karakteristik 75 ohm, sedangkan impedansi antena helix sebesar 150 ohm, maka nilai

susunan musik iringan tari Tepulout di Sanggar Seni Kite Sungailiat

– Penggunaan langsung, yaitu fungsi kernel digunakan sebagai fungsi basis dari model machine learning tersebut, contoh: radial basis function. – Penggunaan tidak langsung melalui

Tinjauan Mengenai Perencanaan Program Kelompok Belajar Usaha (KBU) Budidaya Ulat Hongkong dalam Menumbuhkan Kemandirian Pemuda yang Diselenggarakan Karang Taruna di